Anda di halaman 1dari 3

Jika mendengar tentang laut, apakah yang tersirat di pikiranmu?

Apakah ikan, terumbu karang, dan


hamparan air asin yang luas? Betul, semuanya terdapat di laut. Kita menyebutnya sebagai ekosistem
laut. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ekosistem laut adalah kompleks kehidupan di laut mencakup
unsur biotik (hidup) dan unsur abiotik (tidak hidup). Unsur biotik ekosistem laut seperti ikan, kerang,
ganggang, dan anemon. Sementara unsur abiotik meliputi air, oksigen, cahaya matahari, garam, pasir,
dan batu. Antara laut satu dengan yang lainnya punya ekosistem yang berbeda. Simak beberapa jenis
ekosistem laut di bawah ini: Ekosistem Laut Dalam Dilansir dari National Geographic, ekosistem laut
dalam berada pada kedalaman laut yang tidak mendapatkan cahaya Matahari dan mengandung lebih
sedikit oksigen seperti palung laut. Saking dalamnya ekosistem ini, Matahari tidak dapat masuk
menyebabkan lautnya gelap dan juga dingin. Dalam ekosistem laut dalam dapat beberapa spesies ikan
yang dapat hidup dalam tekanan tinggi seperti anglerfish, bristlemouth, black swallower. Tidak hanya
ikan, dapat ditemukan cumi-cumi, gurita, bintang laut, bulu babi, kerang, dan tiram. Ekosistem Kutub
Ekosistem kutub adalah daerah yang dututupi oleh lapisan es sepanjang waktu sehingga dingin dan tidak
ada pohon yang hidup. Ekosistem kutub terdiri dari anjing laut, beruang kutub, walrus, penguin,
plankton, fitoplankton, paus, rusa berbulu putih, burung hantu salju, serigala artik, dan burung puffin.
Ekosistem pantai adalah daerah dimana daratan bertemu dengan lautan. Ekosistem pantai dapat berupa
panta berpasir, pantai berbatu, dan pantai mangrove (tumbuhan bakau). Organisme yang hidup di laut
adalah kerang, bintang laut, penyu, kepiting, berbagai spesies burung, dan alga. Ekosistem Rawa Asin
Ekosistem rawa adalah daerah tanah basah yang dibanjiri oleh air asin. Dalam rawa air asin hidup
berbagaimacam mikroorganisme, burung, dan ikan. Ekosistem Terumbu Karang Ekosistem terumbu
karang adalah ekosistem yang sangat menarik karena berwarna-warni dan merupakan rumah bagi
berbagai jenis organisme laut. Pada ekosistem terumbu karang hidup berbagai macam spons, bintang
laut, ikan, ganggang, plankton, dan fitoplankton. Laut Ekosistem Hutan Kelp Lihat Foto Hutan kelp dalam
laut (Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI) Dilansir daro ThoughtCo, ekosistem hutan kelp adalah hutan
bawah air yang terbentuk dari rumput laut atau alga. Di dalamnya hidup berbagai macam organisme
seperti ikan, kepiting, anemun, siput laut, singa laut, anjing laut, berang-berang laut, hiu leopard, dan
ubur-ubur. Ventilasi Hidrotermal Lihat Foto Ventilasi Hidrotermal (Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI)
Dilansir dari National Ocean Service, ventilasi hidrotermal adalah daerah bertemunya air laut dengan
magma sehingga mengeluarkan air yang kaya akan partikel mineral. Ekosistem ini memiliki lingkungan
yang gelap, panas, dan beracun bagi beberapa spesies sehingga tidak ditinggali ikan. Namun ventilasi
hidrotermal tetap ditinggali oleh berbagai macam mikroorganisme, kerang, remis, udang, lobster dan
gurita.

Ekosistem air laut luasnya lebih dari dua pertiga permukaan bumi atau sekitar 71 persen.
Dengan keluasan dan potensi yang sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang
banyak.Sementara, Indonesia juga merupakan negara yang terkenal akan kekayaan laut dan
kepulauannya. Diapit oleh dua samudera yaitu Hindia dan Pasifik, Indonesia memiliki 8.500
spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies terumbu karang.Wajar jika Indonesia
memiliki keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia atau marine mega-biodiversity.

Ekosistem air laut terjadi karena interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya di wilayah
lautan. Ekosistem ini memiliki banyak sekali manfaat, seperti sebagai tempat penelitian, objek
wisata, sumber bahan makanan dan minuman, pengendali banjir, tempat budidaya makhluk
laut, dan masih banyak lagi.
Ekosistem laut dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan intensitas cahaya matahari ke dalam
lautan dan berdasarkan kedalaman air laut.Berdasarkan intensitas cahaya matahari ke dalam
lautan, dapat dibagi 3 bagian yaitu:Daerah fotik, yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus
cahaya matahari dan kedalaman maksimum 200 meter.Daerah twilight, yaitu daerah remang-
remang yang tidak efektif untuk kegiatan fotosintesis dan kedalaman antara 200-2000 meter.
Daerah afotik, yaitu daerah yang tidak tembus cahaya matahari dan gelap sepanjang masa.

Berdasarkan kedalaman air laut, ekosistem air laut dibedakan menjadi empat daerah yaitu:
1. Daerah litoral atau pasang surut
Daerah ini berbatasan langsung dengan daratan. Radiasi matahari, variasi temperatur dan
salinitas berpengaruh pada daerah litoral dibandingkan daerah laut lainnya.

Contoh biota laut yang hidup di sini adalah teripang, bintang laut, udang, kepiting, dan cacing
laut.

2. Daerah neritik
Daerah neritik adalah wilayah laut dangkal karena masih ditembus cahaya sampai dasar dan
kedalamannya sampai 200 meter. Biota di daerah ini adalah plankton, nekton, neston, dan
bentos.

3. Daerah batial atau remang-remang


Kedalaman daerah batial antara 200-2000 meter, dan sudah tidak ada produsen. Hewannya
hanya ada nekton.

4. Daerah abisal
Daerah ini kedalamannya sudah lebih dari 2000 meter, gelap sepanjang masa, dan tidak ada
produsen.

Ternyata, ekosistem air laut dibedakan lagi menjadi lautan, pantai pasir, estuari, dan terumbu
karang.
1. Lautan
Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara
horizontal.

Berdasarkan kedalaman, sama seperti penjelasan sebelumnya. Ekosistem laut terbagi menjadi
daerah litoral, neritik, batial, dan abisal.

Sementara, berdasarkan wilayah permukaannya secara horizontal dibagi menjadi lima, yaitu:
Epipelagik, daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 meter.
Mesopelagik, daerah di bawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 meter, yang dihuni
hewan seperti ikan hiu.

Batiopelagik, daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2500 meter, dihuni hewan seperti
gurita.

Abisalpelagik, daerah dengan kedalaman mencapai 4000 meter, yang tidak mampu ditembus
matahari. Di sini tidak terdapat tumbuhan, namun masih ada hewan.

Hadalpelagik, bagian laut paling dasar dengan kedalaman lebih dari 6000 meter. Di bagian ini
biasanya ada lele laut dan ikan taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Produsen di tempat ini
adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.

2. Pantai pasir
Ekosistem ini memiliki hamparan pasir yang luas dan berada di pesisir pantai. Pada siang hari,
ekosistem pasir pantai selalu terpapar sinar yang kuat, dan ekosistemnya selalu terkena
deburan ombak.

3. Estuari
Ekosistem ini berada di wilayah percampuran antara sungai dan air laut. Cahaya matahari pun
masih dapat masuk ke dalamnya. Di dalam ekosistem estuari, ada ekosistem hutan mangrove
dan padang lamun.

4. Terumbu Karang
Ekosistem ini ada di laut dangkal yang jernih sehingga cahaya matahari dapat masuk ke
dalamnya. Organisme yang hidup di sini adalah bintang laut, ganggang, hewan-hewan spons,
berbagai jenis ikan, mollusca, dan terumbu karang.

Anda mungkin juga menyukai