KELOMPOK : 5
ARMA
FIA ALFIANINGSIH
SAHIL SITURU
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Penelitian akan perairan laut dalam hingga saat ini masih sangat sedikit. Ini
diakibatkan oleh kondisi di daerah laut dalam yang sangat ekstrim. Menurut
para ahli yang telah mencoba untuk mengungkap rahasia laut dalam, dikatakan
bahwa lebih mudah meneliti bagian luar angkasa yang hampa udara dibanding
meneliti perairan laut dalam dengan tekanan yang begitu tinggi. Dulu, sampel
dari laut dalam diperoleh dengan alat berupa jaring/pengeruk besar yang
dioperasikan dari atas kapal oleh tali penghubung yang sangat panjang
(diperlukan tali dengan panjang 2-3 kali dari titik kedalaman yang akan diteliti)
Kini penelitian bisa dilaksanakan dengan ROV (Remotely Operated Vehicle)
dan kapal selam.
Defenisi Laut dalam adalah Seluruh zona yang berada di bawah
zona eufotik (zona bercahaya), mencakup zona batipelagis, abisal
dan hadal. Bagian dari lingkungan bahari yang terletak di bawah
kedalaman yang dapat diterangi sinar matahari di laut terbuka dan
lebih dalam dari paparan benua (>200m).
Keadaan lingkungan laut dalam sangat gelap dan dipastikan
hampir tidak ada proses fotosintesis. Organisme yang hidup di
perairan ini merupakan organisme yang sangat hebat, karena dapat
bertahan hidup dengan kadar oksigen yang sangat minim. Sumber
makanan organism laut dalam biasanya berasal dari hujan plankton
atau partikel organik lain, jatuhan bangkai hewan besar atau
tumbuhan, bakteri berlemak yang mudah dicerna (rata-rata populasi
bakteri 2mgC/m2), dan bahan organik terlarut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian laut dalam?
2. Bagaimana karakteristik laut dalam?
3. Apa komponen penyusun laut dalam?
4. Bagaimana pembagian zonasi laut dalam?
5. Bagaimana cara adaptasi organisme laut dalam dan
contoh organisme laut dalam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari laut dalam.
2. Untuk mengetahui karakteristik laut dalam.
3. Untuk mengetahui komponen penyusun laut dalam.
4. Untuk mengrtahui pembagian zonasi laut dalam.
5. Untuk mengetahui cara adaptasi organisme laut dalam
dan contoh organisme laut dalam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Laut Dalam
Laut dalam merupakan semua zona yang terletak di bawah zona eufotik
(zona bercahaya) mencakup zona batipelagis, abilsal dan hadal. Bagian
dari lingkungan bahari yang terletak di bawah kedalaman yang dapat
diterangi sinar matahari di laut terbuka dan lebih dalam dari paparan
benua (>200m) . Laut dalam adalah lapisan terbawah dari lautan berada
dibawah lapisan thermocline pada kedalaman lebih dari 1828 m. Sangat
sedikit atau bahkan tidak ada cahaya yang dapat masuk ke area ini, dan
sebagian besar organisme bergantung pada material organik yang jatuh
dari zona fotik.
B. Karakteristik Laut Dalam
Komponen Abiotik
1. Cahaya
• Laut dalam merupakan wilayah yang paling gelap gulita.
2. Tekanan hidrostaltik
Holothuroidea
1) Adapasi morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang
disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Pada biota laut
dalam, adaptasi morfologi dapat dilihat dari bentuk tubuh biota laut
dalam yang kecil dan pada umumnya bertubuh transparan karena
tubuhnya tidak mengandung pigmen. Secara morfologis, senjata
pembunuh seperti rahang, tengkorak dan dimensi mulut mengalami
perubahan pada organisme laut dalam. Ciri umum mereka adalah
mulut yang melebar, rahang yang kuat dan gigi-gigi tajam. Mereka
harus seoptimal mungkin mencari mangsa yang jarang di laut
dalam. Praktek kanibalisme juga sering terjadi di beberapa spesies.
Bentuk spesies non ikan seperti moluska dan sebangsanya
akan adaptif untuk memakan mikroorganisme yang ada.
Mereka sulit bersaing dengan ikan yang ganas. Untuk senjata
mempertahankan diri, mereka biasanya mampu
berkamuflase dengan kondisi sekitar.Satu persamaan dari
mereka adalah, evolusi morfologis mengubah bentuk mereka
menjadi kecil. Jarang ada organisme yang berdimensi
panjang lebih dari 25 cm. Contoh dari hewan-hewan laut
yang mampu hidup pada zona ini adalah Phronima, Cumi-
cumi, Amoeba, Comb Jelly, Cope pod, dan ikan Hatchet.
2) Adaptasi fisiologi