Anda di halaman 1dari 7

Di 






Oleh 

Anggota :  ➢​ ​Hikma Ainur 


➢ Risa Amelia 
➢ Mella Aprilia 
➢ Siska 
➢ Rizana 
➢ Widiyanti 
➢ Yusma Linda 
Kelas XI
A. Zona neritik/ekosistem pantai pasir dangkal

Komunitas ekosistem pantai pasir dangkal terletak di sepanjang pantai pada saat air pasang. Luas

wilayahnya mencakup pesisir terbuka yang tidak terpengaruh sungai besar atau terletak di antara

dinding batu yang terjal/curam. Komunitas di dalamnya umumnya didominasi oleh berbagai

jenis ​tumbuhan ganggang​ dan atau rerumputan.

Sedangkan di pesisir pantai kita dapat menikmati keindahan alam yang ada, serta dapat

berrekreasi dengan wisata pantai, seperti berenang, berperahu, memancing dan aktivitas lainnya.

Daerah ini merupakan daerah laut yang dangkal, banyak aktivitas di dalamnya. Laut dangkal

merupakan daerah fotik, yang berarti daerah yang dapat dicapai oleh cahaya matahari. Di daerah

ini berlangsung proses fotosintesis. Produser yang berperan adalah fitoplankton dan gangang laut

mikroskopis. Kadar oksigen di daerah ini lebih tinggi dari pada di daerah afotik di laut dalam.

Oleh sebab itu, daerah yang demikian memiliki keanekaragaman hayati tinggi.

Jenis ekosistem pantai pasirdangkal ada tiga, yaitu sebagai berikut : ekosistem terumbu karang,

ekosistem pantai batu, dan ekosistem pantai lumpur.

1. Terumbu karang

Terumbu karang adalah ekosistem bawah

laut yang terdiri dari sekelompok binatang

karang yang membentuk struktur kalisum

karbonat, semacam batu kapur. Ekosistem

ini menjadi habitat hidup berbagai satwa

laut. Terumbu karang bersama-sama hutan

mangrove merupakan ekosistem penting

yang menjadi gudang keanekaragaman hayati di laut. Dari sisi keanekaragaman hayati, terumbu

karang disebut-sebut sebagai hutan tropis di lautan.


Ekosistem terumbu karang merupakan habitat hidup sejumlah spesies bintang laut, tempat

pemijahan, peneluran dan pembesaran anak-anak ikan. Dalam ekosistem ini terdapat banyak

makanan bagi ikan-ikan kecil dan ikan-ikan kecil tersebut merupakan mangsa bagi predator yang

lebih besar.

Diperkirakan terdapat lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem ini. Meski terlihat kokoh

seperti batuan karang, ekosistem ini sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Suhu

optimum bagi pertumbuhan terumbu karang berkisar 26-28°C.​1 Dengan toleransi suhu berkisar

17-34°C.​2 Perubahan suhu dalam jangka waktu yang panjang bisa membunuh terumbu karang.

Ekosistem ini juga memerlukan perairan yang jernih, sehingga matahari bisa menembus hingga

lapisan terdalamnya.

2. Ekosistem pantai batu

Sesuai dengan namanya, ekosistem

pantai batu memiliki banyak bongkahan

batu besar maupun batu kecil. Organisme

dominan di ekosistem ini, yaitu, siput,

burung, ganggang cokelat, kepiting,

ganggang merah, dan kerang. Ekosistem

ini banyak di pantai barat Sumatra, Nusa

tenggara, pantai selatan Jawa, Bali, dan maluku.

3. Ekosistem pantai lumpur/pasir

Ekosistem pantai lumpur/pasir terdiri

atas hamparan pasir yang selalu terkena

deburan ombak air laut. Di tempat ini

angin bertiup kencang dan cahaya

matahari bersinar kuat pada siang hari.


Vegetasi atau tumbuhan yang dominan adalah formasi pes-captae danformasi bqarringtonia.

Formasi pes-caprae ​terdiri atas tanaman berbatang lunak dan berbiji (terna) seperti ​Ipomoe

​ ormasi barringtonia ​terdiri atas perdu dan


pes-caprae, Spinifex littoreus, dan Vigna marina. F

pohon, seperti ​Terminalia catappa, Hernandia, Barringtonia asiatica, Erythrina, ​dan ​Hibiscus

tiliaceus.​ Hewan yang hidup di pantai lumpur/pasir seperti burung dan kepiting.

B. Zona litoral/ekosistem perairan dalam

Komunitas ekosistem perairan dalam di ​Indonesia belum banyak diketahui secara pasti. Hal ini

dikarenakan belum dikuasainya perangkat teknologi untuk meneliti hingga mencapai perairan

dalam, tetapi secara umum keanekaragaman komunitas kehidupan yang ada pada perairan dalam

tersebut tidaklah setinggi ekosistem di tempat lain. Komunitas yang ada hanya konsumen dan

pengurai, tidak terdapat produsen karena pada daerah ini cahaya Matahari tidak dapat tembus.

Makanan konsumen berasal dari plankton yang mengendap dan vektor yang telah mati. Jadi, di

dalam laut ini terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hewan-hewan yang hidup di perairan dalam

warnanya gelap dan mempunyai mata yang indah yang peka dan mengeluarkan cahaya. Daur

mineralnya terjadi karena gerakan air dalam pantai ke tengah laut pada lapis atas. Perpindahan

air ini digantikan oleh air dari daerah yang terkena cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari

lapis bawah ke atas.

Bila kita melihat laut yang warnanya

biru tua, tentu kita mengetahuinya

sebagai laut yang sangat dalam. Laut

yang dalam sangat gelap tidak ada

cahaya matahari. Cahaya matahari

hanya dapat menembus air laut

hingga kedalaman 20-30 meter. Lebih


dalam dari itu cahaya matahari tidak dapat menembusnya. Di laut dalam cahaya matahari tidak

dapat menembus atau tidak sampai ke dasar laut. Daerah ini disebut daerah afotik.

Ini berarti bahwa di laut dalam tidak terjadi fotosintesis. Kadar oksigennya juga rendah. Di

daerah demikian itu tidak terdapat produser yang fotoautotrof. Yang terdapat hanyalah

organisme heterotrof yang mengandalkan jatuhnya sisa-sisa organik dari lapisan diatasnya. Jadi,

di laut dalam terdapat detritivor dan scavanger. Keanekaragaman hayatinya rendah. Jika tidak

ada arus laut yang “mengaduk”, daur mater di dalam laut dalam merupakan daur yang terputus.

Semua makanan yang masuk ke laut dalam akhirnya diurai dan diendapkan di dasar laut, jadi,

dilaut dalam terdapat zat-zat organik yang lebih kaya dibandingkan dengan di laut dangkal.

Ekosistem laut dalam tidak ditemukan produsen. Organisme yang dominan adalah predator dan

ikan yang memiliki kandungan fosfor pada penutup kulitnya sehingga dapat bercahaya di tempat

gelap.

1. Pembagian zonasi laut dalam

Yang dimaksud dengan “ laut dalam “di sini adalah bagian dari lingkungan bahari yang terletak

di bawah kedalaman yang dapat diterangi sinar matahari di laut terbuka dan lebih dalam dari

paparan – paparan benua ( > 200 m ). Laut dalam diliputi suasana gelap gulita sepanjang tahun.

Salah satu istilah bagi wilayah ini adalah zona afotik, merupakan zona yang tidak ada cahaya

matahari yang mampu menembus wilayah ini. Sedangkan zona bercahaya atau zona eufotik

merupakan zona yang terjadi berlangsungnya semua produksi primer.

Berikut zona – zona fauna laut dalam menurut Hedgpeth : 1957

Cahaya Zona pelagik Kisaran kedalaman Zona bentik Kisaran


kedalaman
Ada ( fotik ) Epipelagik ( 0-200 m Paparan benua atau 0-200 m
eufotik ) subtorial
Tidak ada Mesopelagik 200-1000 m1000-4000 m BatialAbisalHadal 200-400
( afotik ) Batipelagik 4000-6000 m m4000-6000
Abisal pelagik m6000-10000 m
Hadal pelagik 6000-10000 m
Suatu zona dasar dapat dilakukan dengan cara membagi laut menjadi dua zona, yaitu zona

pelagi ( berasosiasi dengan perairan terbuka )

dan zona bentik ( berasosiasi dengan dasar laut ).

Dewasa ini mungkin fauna bentik laut dalam

lebih dikenal daripada fauna zona pelagik. Fauna

pada zona bentik dibagi menjadi dua, yaitu

penghuni zona batial di lereng benua dan

penghuni zona abisal yang merupakan zona terluas di dasar laut dalam Para penghuni palung –

palung yang sangat dalam menempati suatu zona yang dinamakan zona hadal( ultra-abisal ).

Banyak sekali hewan penghuni zona di bawah

zona eufotik ini yang mengadakan mgrasi ke

zona eufotik pada malam hari. Zona ini

dinamakan zona mesopelagik, yang dihuni oleh

sejumlah besar spesies hewan yang memiliki

mata yang telah berkembang dengan baik dan

berbagai organ penghasil cahaya. Kebanyakan spesies ikan penghuni zona mesopelagik

berwarna hitam, sedangkan spesies udang berwarna merah. Pada zona batipelagik dan

abisalpelagik, jumlah individu dan spesies yang menghuni zona tersebut lebih kecil. Penghuni

zona tersebut cenderung berwarna pitih atau tidak berwarna serta memiliki mata dan organ –

organ penghasil cahaya yang rendah tingkat perkembangannya. Sedangkan pada zona hadal,

terdapat spesies makhluk hidup yang keberadaannya tidak tergantung pada cahaya matahari,

namun bergantung pada bakteri yang mampu mengolah hidrogen sulfida yang beracun.

Anda mungkin juga menyukai