Anda di halaman 1dari 15

KLIPING

TIPE-TIPE EKOSISTEM

DISUSUN OLEH :

NAMA : AYU PUTRI SETYAWATI

NO. ABSEN : 11

KELAS : X MIPA 3

SMA NEGERI 1 SUKOHARJO

2021
TIPE-TIPE EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem akuatik (air), ekosisten terestrial (darat),
dan ekosistem buatan.

1. EKOSISTEM AKUATIK (AIR)

Ekosistem akuatik (perairan) adalah merupakan tipe ekosistem yang sebagian lingkungan
fisiknya didominasi oleh air. Ekosistem akuatik dipengaruhi oleh empat factor, yaitu penetrasi
cahaya matahari, substrat, temperatur, dan jumlah material terlarut. Akan tetapi, factor
penentu utama dari ekosistem perairan adalah jumlah garam terlarut di dalam air. Jika
perairan tersebut sedikit mengandung garam terlarut, maka disebut ekosistem air tawar.
Sebaliknya, jika mengandung kadar garam tinggi, maka disebut ekosistem laut.

Yang termasuk dalam tipe ekosistem air (Akuatik) diantaranya :

A. Ekosistem Air Tawar

Ekosistem air tawar adalah ekosistem air yang memiliki kadar garam yang rendah.

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain memiliki variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.

Macam tumbuhan yang terbanyak pada ekosistem air tawar adalah jenis ganggang,
sedangkan tumbuhan yang lainnya adalah tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan
terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi.

Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik (mengalir) dan lentik (tenang).
 Ekosistem air tawar lentik (tenang) seperti rawa dan danau.
 Ekosistem air tawar lotik (mengalir) seperti air terjun dan sungai.

B. Ekosistem Air Laut

Ekosistem air laut adalah ekosistem air yang memiliki kadar garam yang tinggi. Ekosistem
laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di perairan
laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/litoral, dan
ekosistem pasang surut.
Ciri-ciri ekosistem air laut antara lain :
 Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
 NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.
 Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
 Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Ekosistem air laut ini didominasi oleh perairan asin yang sangat luas dan merupakan
ekosistem yang menjadi tempat tinggal berbagai biota laut, mulai dari hewan ber sel satu,
mamalia, invertebrata, hingga tanaman- tanaman laut seperti alga dan terumbu karang.

C. Ekosistem Estuari (Muara)


Ekosistem estuari adalah ekosistem perairan semi-tertutup yang memiliki badan air dengan
hubungan terbuka antara perairan laut dan air tawar yang dibawa oleh sungai.
Ciri-ciri ekosistem estuari antara lain :
Merupakan perairan semi-tertutup, Merupakan bagian dari muara sungai, Dipengaruhi oleh
pasang surut, Didominasi substrat berlumpur, Kaya bahan organik, Tempat cadangan
makanan bagi organisme, Berhubungan dengan laut secara langsung, Bertemunya air tawar
dan air laut.
 Contoh tumbuhannya : rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.
 Contoh hewannya : cacing, kerang, kepiting, dan ikan.

D. Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai merupakan suatu komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tak
hidup) yang berada di wilayah pantai.

Ciri-ciri ekosistem pantai antara lain :


 Memiliki garis pantai yang permanen dan juga terjaga dengan baik.
 Terdapat ekosistem mangrove di sekitar pantai.
 Terdapat pola usaha budidaya air payau.
 Pencemaran atas pantai bisa dikendalikan.
 Berperan sebagai rumah bagi aneka jenis makhluk hidup dan bisa menjadi sumber
kehidupan bagi manusia yang tinggal di sekitaran pantai tersebut.

Contoh komponen biotik yang berada di lingkungan pantai antara lain : ganggang, bakau,
anemon laut, udang, kepiting, ikan, dan tumbuhan serta binatang lainnya yang hidup di
wilayah pantai. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.

E. Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok binatang
karang yang membentuk struktur kalisum karbonat, semacam batu kapur.

Ciri-ciri ekosistem terumbu karang antara lain :

Temperatur laut yang tinggi, Kadar garam air laut yang tinggi, Mendapatkan intensitas
cahaya yang tinggi, Keadaan iklim serta cuaca stabil, Arus terus bergerak, Terbentuk
dikarenakan ribuan hewan polip, Terdapat banyak organisme laut, Dapat menghasilkan
CACO3, Berwarna menarik.

Terdiri dari coral yang ada di dekat pantai, efisiensi ekosistem terumbu karang sangat
tinggi. Adanya terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
Makhluk hidup yang hidup diantara karang dan ganggang seperti berbagai invertebrata,
ikan, mikro organisme. Herbivoranya seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi
gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.
Contoh komponen biotik di antaranya Acropora, Non- Acropora, alga, karang lunak, dan
fauna lain, sedangkan komponen abiotiknya adalah karang mati, pasir, pecahan karang,
batuan, lumpur dan air.

F. Ekosistem Lamun

Padang lamun adalah ekosistem khas di laut dangkal pada wilayah perairan hangat dengan
dasar pasir dan didominasi oleh tumbuhan lamun, sekelompok tumbuhan anggota bangsa
Alismatales yang beradaptasi di air asin.

Ciri-ciri ekosistem Lamun diantaranya adalah :

 Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir


 Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran terumbu
karang
 Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung
 Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan
 Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan tubuhnya
terbenam air termasuk daur generatif
 Mampu hidup di media air asin
 Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik.
Contoh komponen fauna terdiri dari 1) infauna spesies, fauna yang hidup di dalam
substrat seperti nematoda dan sebagian Molluska, 2) epifauna spesies, fauna yang hidup
pada batang maupun daun, baik yang hidup sessile maupun motiledanfauna yang hidup
di atas substrat seperti kelompok Echinodermata dan sebagian besar Molluska, 3)
epibentik spesies, fauna yang lebih besar dan hidup bebas di padang lamun baik di atas
kanopi maupun dibawa kanopi seperti ikan, dugong, dan penyu.
G. Ekosistem Sungai

Ekosistem sungai berarti segala macam interaksi atau hubungan timbal balik dari makhluk
hidup dan juga lingkungannya yang mana meliputi kawasan atau daerah sungai.
Ciri-ciri ekosistem sungai antara lain adalah :
 Adanya air yang terus mengalir dari arah hulu menuju ke arah hilir.
 Terdapat variasi kondisi fisik dan juga kimia dalam tingkat aliran air yang sangat tinggi.
 Adanya perubahan kondisi fisik dan juga kimia yang berlangsung secara terus menerus.
 Dihuni oleh berbagai macam tumbuhan dan juga binatang yang telah beradaptasi dalam
kondisi aliran air.
Contoh komponen biotik tumbuhan : ganggang, angkung liar, enceng gondok, lumut.
Contoh hewannya : siput, keong, remis, kerang, udang , ular, serangga, fitoplankton,
zooplankton, serta organisme lainnya.

2. EKOSISTEM TERESTRIAL (DARAT)


Ekosistem terestrial (darat) adalah suatu tipe ekosistem yang sebagian besar lingkungan
fisiknya berupa daratan. Ekosistem terestrial memiliki bagian daerah yang luas dengan
habitat dan komunitas tertentu, disebut bioma. Wilayah ekosistem teresterial ditentukan
oleh curah hujan dan termperatur. Ekosistem ini dikontrol melalui gangguan dan iklim. Pola
ekosistem bisa berganti karena kebakaran, petir, dan manusia.
Yang termasuk dalam tipe ekosistem darat (Terestrial) diantaranya :
A. Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah ekosistem hutan yang ditandai oleh curah hujan yang tinggi, ciri
khasnya berkanopi lebat dan memiliki keragaman hayati.
Ciri-cirinya adalah curah hujan 200–225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak,
jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi
pohon utama antara 20–40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim
yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar
matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.
Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek
sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan
burung hantu.
Contoh tumbuhan khas di hutan hujan tropis: liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.
Contoh hewan: kera, badak, burung, harimau,babi hutan, dan burung hantu.

B. Ekosistem Sabana

Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak atau perdu dan diselingi oleh
beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia.
Ciri-ciri ekosistem Sabana diantaranya adalah Hutan sabana hanya berada di wilayah iklim
tropis atau wilayah yang dilewati garis khatulistiwa. Curah hujan musiman. Curah hujan
tidak teratur. Curah hujan 100 mm hingga 150 mm per setahun. Suhu udara cenderung
panas sepanjang tahun. Berpotensi berubah menjadi hutan basah atau semak belukar.
Hutan sabana memiliki resapan air (porositas) dan pengairan (drainase) yang baik. Habitat
hidup hewan, baik hewan karnivora maupun herbivora.
Jenis pohon yang tumbuh di padang rumput sabana, yaitu pohon akasia dan pohon palem.
Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan
hyena.
Contoh hewan yang mampu hidup di daerah kering, yaitu wildebeest, badak, anjing liar,
burung unta, macan tutul, singa, lemur, impala, kuda nil, hyena, jerapah, rusa, gajah afrika,
buaya, citah, zebra, unta, bison, rubah, antelop, babun dan gasele.

C. Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem padang rumput adalah ekosistem yang terjadi di daerah padang rumput.
Artinya, interaksi yang dilakukan oleh organisme- organisme padang rumput dengan
komponen- komponen biotik dan abiotik yang berada di lingkungannya.
Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25–30 cm per tahun, hujan turun
tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Ciri-ciri
ekosistem padang rumput diantaranya : Terdiri dari lahan yang sangat luas, terdapat di
daerah iklim tropis dan subtropis, didominasi oleh tumbuhan rumput, memiliki jenis
tanaman khas, menjadi habitat berbagai jenis hewan.
Contoh tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang
keduanya tergantung pada kelembapan. Contoh hewannya antara lain: bison, zebra, singa,
anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.

D. Ekosistem Gurun
Ekosistem gurun atau ekosistem padang pasir merupakan ekosistem yang meliputi
lingkungan padang pasir atau gurun. Ekosistem gurun atau padang pasir merupakan
interaksi makhluk hidup yang berada di lingkungan atau habitat padang pasir dengan
komponen- komponen yang ada di sekitarnya, baik itu komponen biotik maupun abiotik.
Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan
suhu antara siang dan malam sangat besar, kecepatan penguapan air lebih cepat dari
presipitasi, Kelembaban udara sangat rendah, perbedaan suhu siang hari dengan malam
hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C), tanah
sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai
pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan
memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
Contoh hewan yang hidup di gurun antara lain Unta, Gerbil, Hamster,rodentia, semut, ular,
kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.

E. Ekosistem Hutan Gugur

Hutan Gugur adalah sebuah ekosistem yang terdiri dari flora dan fauna khas yang ada pada
wilayah hutan yang mengalami empat musim.
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan
tidak terlalu rapat. Memiliki Curah Hujan sekitar 750 mm – 1.000 mm / tahun. Memiliki
suhu yang sangat rendah pada saat musim dingin, yaitu mencapai – 30 C dan sangat panas
pada saat musim panas, yaitu mencapai 30 C. Mempunyai empat musim didalamnya, yaitu
musim semi, musim panas, musim dingin dan musim gugur.
Jenis Flora yang terdapat pada hutan gugur antara lain adalah bunga sakura, pohon oak,
pohon basswood, pohon maple, pohon jati, pohon pinus, pohon angsana, pohon cemara,
bambu, palem, pakis, dan eucalyptus.
Jenis Fauna yang mendominasi yang terdapat pada Hutan Gugur adalah seperti racoon,
babi hutan, harimau dan rusa. Hewan yang terdapat di hutan gugur antara lain rusa,
beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luak).

F. Ekosistem Taiga

Taiga adalah suatu ekosistem yang berada di hutan yang didalamnya hanya terdapat satu
spesies pohon yang sejenis.
ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Bioma Taiga berada pada iklim subtropis,
Memiliki curah hujan sekitar 35 – 40 cm/ tahun, Tumbuhan yang tumbuh pada bioma ini
berjenis homogen, Perbedaan suhu pada musim panas dan musim dingin sangat tinggi.
Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan
sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.
Contoh hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang
bermigrasi ke selatan pada musim gugur. Jenis fauna yang terdapat di bioma ini antara lain
adalah beruang hitam (grizily), tupai, gagak hitam, kelinci snowshoe, kucing salju, burung-
burung yang bermigrasi, rusa kutub, dan srigala.

G. Ekosistem Tundra
Ekosistem tundra adalah tempat dimana terjadi hubungan timbal balik antara wilayah yang
didominasi oleh es dengan makhluk hidup yang hidup disekitarnya.
Ciri-ciri ekosistem tundra diantaranya adalah :
Hampir keseluruhan bioma tundra diselimuti oleh salju atau gurun es, Lama musim dingin
terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama serta gelap, Keanekaragaman biotik di bioma
tundra sangat terbatas, Bioma tundra hanya memiliki 2 musim, itu musim dingin dan
musim panas, Perbedaan jangka waktu siang hari dan malam hari cukup lama.
Contoh tumbuhan: sphagnum, tumbuhan biji semusim, liken, tumbuhan perdu, dan
rumput alang-alang.
Contoh hewan-hewan yang hidup di bioma tundra, antara lain rusa, kelinci salju, hewan –
hewan pengerat, caribou, muskox, rubah, burung elang, beruang kutub, burung hantu,
penguin, paus beluga dan paus narwhal.

3. EKOSISTEM BUATAN
Ekosistem buatan merupakan suatu ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Yang termasuk dalam tipe ekosistem buatan diantaranya :
A. Ekosistem Waduk (Bendungan)
Ekosistem waduk adalah ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau
penimbun air yang digunakan untuk berbagai kebutuhan manusia dimana dalam proses
pembuatannya manusia memiliki peran yang sangat besar.
Ekosistem perairan waduk terdiri atas komponen biotik seperti plankton, ikan, macrophyta
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan timbal balik antara komponen abiotik
seperti tanah, air dan sebagainya.

B. Ekosistem Sawah

Ekosistem sawah adalah salah satu ekosistem buatan daratan di muka bumi. Tapi tak
semua daratan mampu dibuat sedimikian rupa menjadi ekosistem persawahan, hal ini
dikarenakan ekosistem persawahan mempunyai ciri khas yang dibangun oleh komponen
abiotik dan biotik tertentu.
Contoh hewan yang terdapat pada ekosistem sawah yakni cacing, ular, ikan, burung hantu
dan elang, tikus, burung pemakan biji- bijian, ulat, serangga dan keong mas.
C. Ekosistem Tambak

Ekosistem tambak adalah sebuah ekosistem produksi yang sengaja dibuat untuk kebutuhan
budidaya perikanan. Ekosistem tambak adalah berupa kolam produksi yang seringkali
berada di wilayah pantai. Kolam ini dipenuhi air dan dimanfaatkan sebagai media budidaya
jenis ikan, kerang, atau udang.

D. Ekosistem Hutan Tanaman Produksi

Ekosistem hutan tanaman adalah sebuah ekosistem produksi dengan vegetasi yang terdiri
atas tumbuhan budidaya yang dengan sengaja ditanam di area tertentu. Pada umumnya
jenis tumbuhan yang dibudidayakan memiliki nilai hemat tinggi, tanaman mahoni, jati,
pinus, damar, kelapa sawit, karet, dan lain sebagainya.

E. Ekosistem Permukiman
Ekosistem pemukiman adalah sebuah ekosistem produksi yang sengaja di buat sebagai
lingkungan lokasi tinggal atau hunian serta sebagai pekerjaan yang menyokong
berlangsungnya kehidupan manusia. Yang tergolong ekosistem pemukiman yaitu area
perkotaan, pedesaan, dan lain sebagainya.

Sekian,, Terimakasih
NAMA : AYU PUTRI SETYAWATI
NO. ABSEN : 11
KELAS : X MIPA 3

Anda mungkin juga menyukai