Anda di halaman 1dari 6

EKOSISTEM ALAMI :

Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem padang rumput digolongkan sebagai salah satu kelompok ekosistem daratan yang terbentuk
secara alamiah. Ekosistem ini terbentuk pada daerah tropik maupun subtropik yang memiliki curah hujan di
sekitar 25-30 cm/tahunnya. Ekosistem padang rumput memiliki curah hujan yang lebih rendah dibandingkan
ekosistem sabana. Tumbuhan yang khas adalah rumput. Di Indonesia, ekosistem padang rumput ini bisa
ditemukan di pulau Nusa Tenggara, khususnya bagian timur.
Awal pembentukan ekosistem padang rumput adalah dari kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan
tanaman/rumput. Rumput yang melimpah ini akhirnya menarik hewan-hewan pemakan rumput dan
kelompok hewan ini pun tinggal di sana. Banyaknya hewan herbivora ini lalu menarik hewan pemangsa
(karnivora) untuk ikut datang dan menyerang hewan-hewan pemakan rumput tersebut. Rantai makanan ini
terus berputar sehingga terbentuklah ekosistem padang rumput.

Di dalam ekosistem padang rumput sendiri terdapat berbagai macam komponen yang ada, baik biotik
maupun abiotik serta adanya keterkaitan antara fungsi ekosistem yang muncul diantara dimensi ruang dan
waktu dalam suatu ekosistem padang rumput tersebut.

EKOSISTEM .:: HUTAN HUJAN TROPIS ::.

Secara geografis daerah tropis mencakup wilayah yang terletak di antara titik balik
rasi bintang Cancer dan rasi bintang Capricornus, yaitu antara 2327 Lintang Utara
dan 2327 Lintang Selatan. Meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia
bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan
sebagian besar wilayah Amerika Selatan. Menurut Koeppen (1930) daerah tropis
adalah wilayah yang terletak di antara garis isoterm 180 C bulan terdingin. Daerah
tropis secara keseluruhan mencakup 30 % dari luas permukaan bumi. Hutan Tropis
merupakan hutan yang berada di daerah tropis.
Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah
menutupi banyak lahan. Ekosistem hutan hujan tropis terbentuk oleh vegetasi klimaks
pada daerah dengan curah hujan 2.000 -11.000 mm per tahun, rata-rata temperatur
25C dengan perbedaan temperatur yang kecil sepanjang tahun, dan rata-rata
kelembapan udara 80 %.
Tipe ekosistem hutan hujan tropis terdapat di wilayah yang memiliki tipe iklim A dan B
(menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson), atau dapat dikatakan bahwa tipe
ekosistem tersebut berada pada daerah yang selalu basah, pada daerah yang
memiliki jenis tanah Podsol, Latosol, Aluvial, dan Regosol dengan drainase yang baik,
dan terletak jauh dari pantai.
Tegakan hutan hujan tropis didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau.
Keanekaragaman spesies tumbuhan dan binatang yang ada di hutan hujan tropis
sangat tinggi. Jumlah spesies pohon yang ditemukan dalam hutan hujan tropis lebih
banyak dibandingkan dengan yang ditemukan pada ekosistem yang lainnya. Misalnya,

hutan hujan tropis di Amazonia mengandung spesies pohon dan semak sebanyak 240
spesies.

EKOSISTEM LAUT

Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang
terdapat di perairan laur, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir
dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut.
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.
1. Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
2. NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.
3. Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
4. Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.

Laut merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari
permukaan bumi. Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya
Matahari sangat besar. Daya tembus cahaya Matahari ke laut terbatas, sehingga
ekosistem laut terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah laut yang masih dapat
ditembus cahaya Matahari, disebut daerah fotik, daerah laut yang gelap gulita,
disebut daerah afotik. Di antara keduanya terdapat daerah remangremang cahaya
yang disebut daerah disfotik.

Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan


menjadi zona litoral, neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan
menjadi epipelagik, mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.

EKOSISTEM SUNGAI
Ekosistem sungai merupakan contoh dari ekosistem lotik, yaitu air yang mengalir. Ekosistem sungai berbeda
dengan ekosistem danau yang merupakan jenis ekosistem lentik (air yang tenang / tidak mengalir).
Oleh karena sungai merupakan ekosistem lotik, maka terdapat karakteristik dari ekosistem sungai itu sendiri
yaitu:

1. Variasi spesies dalam ekosistem ini cukup tinggi


2. Terjadi perubahan fisik terhadap ekosistem seperti mengendapan ataupun erosi.
3. Airnya mengalir tanpa arah, dapat keluar dari ekosistem sungai itu sendiri
4. Spesies makhluk hidup yang ada dalam ekosistem sungai beradaptasi dengan air yang mengalir terus
menerus (perubahan fisik, fisiologis, ataupun perilaku).
Telah dijelaskan sebelumnya di bagian ekosistem bahwa terdapat perbedaan dai ciri atau sifat atau
komponen yang ada pada ekosistem satu dan lainnya. Kali ini pada ekosistem sungai akan diterangkan
tentang 2 komponen utama yaitu abiotik dan biotik.
Komponen abiotik ekosistem sungai yaitu:
Aliran air
Ekosistem sungai memiliki ciri khas ini, yaitu aliran air. Kemampuan atau derasnya aliran sungai
mempengaruhi perubahan yang terjadi terhadap ekosistem itu sendiri dan diluar ekosistem itu. Semakin
keras aliran sungai akan meningkatkan erosi dan pengendapan pada ekosistem sungai. Hal ini juga
berpengaruh terhadap hewan dan tumbuhan serta makhluk hidup lain yang mampu hidup di ekosistem
sungai tertentu.
Cahaya

Semakin dalam dasar suatu ekosistem sungai semakin bervariasi pula komunitas di dalamnya. Cahaya,
berperan dalam fotosintesis dan juga sebagai sarana dalam menggunakan indera mata makhluk hidup dalam
ekosistem air. Semakin banyak cahaya yang mengenai suatu ekosistem sungai, maka produsen utama seperti
plankton dan alga akan meningkat. Hal ini secara langsung akan meningkatkan produktivitas ekosistem
sungai.
Temperatur Sungai

Perbedaan temperatur suatu ekosistem sungai menyebabkan perbedaan biotik di dalamnya. Akan tetapi,
kebanyakan ekosistem sungai yang merupakan aliran air, temperaturnya tidak mencapai titik beku.
Temperatur sangat brhubungan dengan cahaya serta kondisi geologis ekosistem sungai tersebut.

EKOSISTEM PANTAI

Ekosistem yang ada di wilayah perbatasan antara air laut dan daratan, yang terdiri dari komponen biotik dan
komponen abiotik.
ciri-ciri
Garis pantai permanen terjaga dengan baik, yakni wilayah laut yang berbatasan dengan daratan.
Terdapat kawasan ekosistem mangrove dengan jumlah ideal 30% dari jumlah total luas pesisir.
Terdapat pola usaha budidaya jenis air payau dengan berpegang pada wawasan lingkungan yang baik.
Pencemaran pantai bisa dikendalikan secara baik dengan metode alamiah atau dengan campur tangan
manusia.
Pantai berperan sebagai rumah yang baik bagi mahluk hidup dan bisa menjadi sumber penghidupan bagi
manusia di sekitarnya.
pembentukan
Menurut Bambang Triatmodjo (1999), pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian rupa
sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan
tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut.
faktor yg mempengaruhi
Pergerakan air laut di sekitar pantai (gelombang & arus)
Pergerakan sediment (sedimen transport) akibat gaya gelombang dan arus.
Proses erosi/abrasi dan perubahan lahan yang diakibatkannya.
Proses pengendapan/akresi/sedimentasi dan perubahan lahan yang diakibatkannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kawasan pantai dan klasifikasinya.
gelombang
Ada dua tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya, yaitu:
Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave).
Gelombang perusak pantai (Destructive wave).
Menurut Dean dan Dalrymple (2002), perputaran/sirkulasi arus di sekitar pantai dapat digolongkan dalam
tiga jenis, yaitu:
1.Arus sepanjang pantai (Longshore current)
2.Arus seret (Rip current)
3.Aliran balik (Back flows/cross-shore flows).
Transpor sedimen pantai adalah gerakan sedimen di daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan
arus yang dibangkitkannya.

Anda mungkin juga menyukai