Anda di halaman 1dari 19

KOMUNITAS EKOTON

Trisnadi Widyaleksono CP
EKOTON

EKOTON

Ekoton adalah suatu zona (daerah) peralihan


(transisi) atau pertemuan antara dua
komunitas yang berbeda dan menunjukkan
sifat yang khas.
Ekoton dihuni oleh organisme yang berasal
dari kedua komunitas tersebut secara
berangsur menghilang & diganti species lain
yang merupakan ciri ekoton
Kelimpahan species di ekoton lebih besar dari
dari komunitas yang mengapitnya.
Secara harfiah kata ekoton diambil dari
kombinasi eco(logy) ditambah –tone, dari
bahasa yunani tonos atau tension, dengan
kata lain ekoton adalah tempat dimana
ekologi berada dalam tekanan.

Contoh:
1. Komunitas hutan dan rumput
2. Komunitas akuatik dan terrestrial
3. dll
 Ekoton merupakan pagar komunitas (batas komunitas).
Seperti diketahui biasanya berubah secara perlahan-lahan
atau secara gradient.
 Komunitas dapat berubah secara tiba-tiba sebagai akibat

lingkungan yang tiba-tiba terputus atau karena interaksi


tanaman terutama kompetisi.
 Pada keadaan yang pertama (tiba-tiba terputus) ekoton

merupakan daerah peralihan yang merupakan campuran dari


dua tipe komunitas yang bersebelahan.
 Pada keadaan yang kedua (kompetisi) ekoton dapat dikenal

jelas.
 Komunitas ekoton umumnya mempunyai banyak organisme

dari dua komunitas yang saling bertautan dan yang


memperlihatkan ciri-ciri yang khas dan batas yang jelas
antara ekoton dan tetangganya (disampingnya) dengan
demikian ekoton berisikan spesies yang lebih banyak dan
kepadatan populasi yang sering lebih daripada komunitas
disampingnya
 Kecenderungan meningkatnya variasi dan
kepadatan pada komunitas peralihan dikenal
sebagai efek pinggir/tepi (edge effect).

 Organisme yang paling banyak atau paling


lama dalam zone peralihan disebut jenis
pinggir (edge spesies).
 Pada skala lokal dan regional, komunitas
bervariasi sebagaimana individu spesies
merespon terhadap gradien lingkungan.
 Batasan antara individu spesies, komunitas

dan bioma tidaklah jelas dan secara tiba-tiba,


tetapi tidak jelas dan gradual.
 Bioma melebur antara satu sama lain di

sepanjang ekoton.
 Peta vegetasi menumpang tindihkan batasan

pada kontinuum ini  mengindikasikan


perkiraan dimana satu bioma berakhir dan
yang lainnya memulai.
 Sebagai contoh di belahan bumi utara
terdapat gradien temperatur utara-selatan.
 Hutan tropis dari garis lintang bagian bawah

digantikan oleh hutan subtropis kearah utara,


diikuti oleh hutan gugur temperata,
kemudian meningkat ke hutan konifer dan
kemudian berganti dengan tundra.
 Diantara hutan boreal Kanada dan hutan

gugur bagian timur Amerika Serikat


terbentang transisi lebar yang berisikan
bermacam-macam tumbuhan berdaun lebar
dan pohon konifer (daun jarum) di dalam
komunitas campuran dan dimana beberapa
konifer bersifat guguran.
 Peta vegetasi adalah penyederhanaan pola
vegetasi pada tanah dan merepresentasikan
sebuah usaha untuk menumpangtindihkan
batasan pada kontinuum  mengindikasikan
perkiraan dimana satu bioma berakhir dan
yang lainnya memulai.

 Batasan bioma merefleksikan batas toleransi


dari tumbuhan dominan.
Ekoton Pesisir – Mangrove

 Pesisir merupakan wilayah perbatasan antara


daratan dan laut, oleh karena itu wilayah ini
dipengaruhi oleh proses-proses yang ada di
darat maupun yang ada di laut.

 Wilayah demikian disebut sebagai ekoton,


yaitu daerah
transisi yang sangat tajam antara dua atau
lebih komunitas
 Sebagai salah satu ekosistem pesisir, hutan
mangrove merupakan ekosistem yang unik dan
rawan.
 Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologis dan
ekonomis.
 Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain :
pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut,
habitat (tempat tinggal), tempat mencari makan
(feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran
(nursery ground), tempat pemijahan (spawning
ground) bagi aneka biota
perairan, serta sebagai pengatur iklim mikro.
 Sedangkan fungsi ekonominya antara lain
penghasil keperluan rumah tangga, penghasil
keperluan industri, dan penghasil bibit.
 Formasi hutan mangrove dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
- kekeringan; - energi gelombang;
- kondisi pasang surut; - sedimentasi;
- mineralogi; dan - efek neotektonik
 IUCN (1993), menyebutkan bahwa komposisi
spesies dan karakteristik hutan mangrove
tergantung
pada faktor-faktor :
- cuaca;
- bentuk lahan pesisir;
- jarak antar pasang surut air laut;
- ketersediaan air tawar; dan
- tipe tanah.
Zonasi Hutan Mangrove
Menurut Bengen (2001), penyebaran dan zonasi hutan
mangrove tergantung oleh berbagai faktor
lingkungan. Berikut salah satu tipe zonasi hutan
mangrore di Indonesia :
• Daerah yang paling dekat dengan laut, dengan
substrat agak berpasir, sering ditumbuhi oleh
Avicennia spp. Pada zona ini biasa berasosiasi
Sonneratia spp. yang
dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya
bahan organik.
• Lebih ke arah darat, hutan mangrove umumnya
didominasi oleh Rhizophora spp. Di zona ini juga
dijumpai Bruguiera spp. dan Xylocarpus spp.
• Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp.
• Zona transisi antara hutan mangrove dengan hutan
dataran rendah biasa ditumbuhi oleh Nypa fruticans,
Muara
 Muara adalah wilayah badan air yang menjadi
pertemuan antara satu atau lebih sungai pada
wilayah pesisir dengan wilayah laut. Muara
sangat terpengaruh oleh kondisi air daratan
seperti aliran air tawar dan sedimen, serta air
lautan seperti pasang-surut, gelombang, dan
masuknya air asin. Sebagai hasilnya, muara
mengandung banyak ceruk biologis dalam
area kecil, dan begitu juga terkait dengan
tingginya keanekaragaman hayati.
 Muara-muara sungai biasanya terjadi pasang surut
sungai (dalam bahasa ilmiah aestus), dan sering
dicirikan oleh sedimentasi atau endapan lumpur dari
darat yang terbawa air hujan. Kondisi air di muara
terdiri dari air payau.
 Sebagai ekosistem, banyak muara-muara sungai di
bawah ancaman dari aktivitas manusia seperti polusi
dan penangkapan ikan secara berlebihan. Karena
kecocokan pemukiman manusia, muara biasanya
menjadi titik berat tempat tinggal manusia, dari 32
kota terbesar di dunia, 22 diantaranya terletak di
muara
 Muara sungai adalah lingkungan laut yang pH,
salinitas, dan kadar air bervariasi, tergantung
pada hilir sungai yang bermuara dan salinitas
laut (samudra dan lautan memiliki tingkat
salinitas yang berbeda). Waktu yang dibutuhkan
untuk terjadinya siklus pembentukan muara
disebut dengan waktu pembilasan.
 Muara sirkulasi adalah muara pada umumnya; hal
ini terjadi ketika air tawar atau air payau mengalir
keluar di dekat permukaan, sementara air garam
padat mengalir ke dalam di dekat bagian bawah.
 Anti-Aliran muara adalah kebalikannya, di mana
air mengalir keluar padat di dekat bagian bawah
dan kurang padat ke dalam air yang beredar di
permukaan.
Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar tersebut akan
menghasilkan suatu komunitas yang khas, dengan kondisi lingkungan
yang
bervariasi, antara lain :

(1) tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang


surut, yang
pencampuran air, dan ciri-ciri fisika lainnya, serta
membawa pengaruh besar pada biotanya;
(2) pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan
suatu sifat
fisika lingkungan khusus yang tidak sama dengan
sifat air sungai maupun sifat air laut;
(3) perubahan yang terjadi akibat adanya pasang surut
mengharuskan
komunitas mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan
lingkungan sekelilingnya;
(4) tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada
pasangsurut air laut, banyaknya aliran air tawar dan
arus-arus lain, serta topografi daerah estuaria tersebut.
Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis
penting antara lain :
- sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang
diangkut lewat sirkulasi pasang surut (tidal
circulation), - - penyedia habitat bagi sejumlah
spesies hewan yang
bergantung pada estuaria sebagai tempat
berlindung
dan tempat mencari makanan (feeding ground) dan
- sebagai tempat untuk bereproduksi dan/atau
tempat
tumbuh besar (nursery ground) terutama bagi
sejumlah
spesies ikan dan udang.
Kesimpulan:
 Komunitas ekoton umumnya mempunyai
banyak organisme dari dua komunitas yang
saling bertautan dan yang memperlihatkan
ciri-ciri yang khas dan batas yang jelas antara
ekoton dan tetangganya (disampingnya)
dengan demikian ekoton berisikan spesies
yang lebih banyak dan kepadatan populasi
yang sering lebih daripada komunitas
disampingnya.

Anda mungkin juga menyukai