Anda di halaman 1dari 1

Nama : Gitty Rifani Nim : J3M11OO51 TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN Estuari adalah perairan yang semi tertutup

yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar (Pickard, 1967). Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar tersebut akan menghasilkan suatu komunitas yang khas, dengan kondisi lingkungan yang bervariasi, antara lain 1. tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang berlawanan menyebabkan suatu pengaruh yang kuat pada sedimentasi, pencampuran air, dan ciri-ciri fisika lainnya, serta membawa pengaruh besar pada biotanya. 2. pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat fisika lingkungan khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air laut. 3. perubahan yang terjadi akibat adanya pasang surut mengharuskan komunitas mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan sekelilingnya. 4. tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasangsurut air laut, banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lain, serta topografi daerah estuaria tersebut. Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting antara lain : sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation), penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan (feeding ground) dan sebagai tempat untuk bereproduksi dan/atau tempat tumbuh besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang. Perairan estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat pemukiman, tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi, pelabuhan dan kawasan industri (Bengen, 2004). Hubungan antara ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang

Jika kita mengikuti aliran dari sebuah sungai yang airnya bersumber dari mata air di pegunungan, maka kita akan menemukan berbagai macam komunitas berbeda yang dilalui oleh sungai tersebut hingga tiba di daerah pesisir dan laut. Beberapa komunitas yang dilalui oleh aliran sungai tersebut diantaranya adalah: hutan pegunungan, hutan dataran rendah, mangrove, lamun dan terumbu karang. Rangkaian ekosistem dari sekumpulan komunitas tersebut menciptakan suatu keterkaitan ekosistem yang utuh dan saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Komunitas hutan pegunungan dan dataran rendah tergolong ke dalam ekosistem darat. Sedangkan komunitas mangrove, lamun dan terumbu karang termasuk ke dalam ekosistem pesisir. Selain itu komunitas yang terdapat di pulau-pulau kecil yang terpisah dari pulau induk atau daratan utama (kontinen) juga digolongkan sebagai ekosistem daerah pesisir. Komunitas mangrove, lamun dan terumbu karang memiliki peran yang saling mendukung bagi keutuhan ekosistem masing-masing. Mangrove memiliki peran secara fisik sebagai penjebak hara dan sedimen, pelindung daratan dari abrasi dan intrusi air laut dan menjadi tempat berlindung bagi banyak organisme laut. Komunitas lamun berperan secara fisik dengan mengurangi energi gelombang, menstabilkan substrat sehingga mengurangi kekeruhan, menjebak zat hara, serta menjadi tempat bertelur, memijah, mencari makan dan membesarkan juvenil bagi organisme. Sedangkan terumbu karang sendiri, selain berperan mengurangi energi gelombang, juga memperkokoh daerah pesisir secara keseluruhan dan menjadi habitat bagi banyak jenis organisme laut. Keterkaitan ekosistem di daerah pesisir dapat dibagi menjadi 3, yaitu: keterkaitan ekosistem secara fisik, kimiawi dan biologis.

Anda mungkin juga menyukai