Anda di halaman 1dari 3

PERAMALAN BISNIS Asisten Praktikum : Arif Karyadi Tugas Praktikum : 1 Topik : Pendahuluan Nama : Dinar Monitha N NIM Nilai

: H34124002 :

PERAMALAN BISNIS VS PERENCANAAN BISNIS Perkembangan teknologi dan keadaan pasar yang terus berubah mengikuti keinginan konsumen, membuat persaingan bisnis tak bisa dihindari di antara pelaku bisnis. Baik pesaing yang sudah lama bermain di pasar ataupun para pelaku bisnis yang baru dengan inovasi bisnis yang cemerlang. Untuk dapat bersaing seorang pelaku bisnis harus melakukan perencanaan bisnis. Perencanaan harus ada meskipun sederhananya secara tertulis. Menurut Berry (2000), perencanaan bisnis adalah mengenai semua rencana kerja perusahaan dimasa yang akan datang, dimana berguna untuk mencapai tujuan akhir perusahaan. Perencanaan bisnis dapat dilakukan untuk sebuah rencana bisnis dan pengembangan bisnis yang sudah ada. Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola di waktu yang lalu, dan penggunaan kebijakan terhdap proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu. Peramalan adalah seni dan ilmu unutk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke amasa yang akan dtang dengan siatu bentuk model matematis. Pemilihan cara yang dipakai untuk pembuatan forecast penjualan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti (Gunawan & Marwan, 2003) : Sifat produk yang dijual Metode distribusi yang dipakai Besarnya perusahaan dibandingan pesaing-pesaingnya. Tingkat persaingan yang dihadapi. Data historis yang tersedia. Perencanaan (planning) dan peramalan (forecasting) merupakan dua hal yang selalu diperbandingkan. Perencanaan mengindikasikan apa yang seharusnya terjadi di masa yang akan datang (normatif), sedangkan peramalan terkait dengan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (positif). Peramalan sering kali bertukar tempat dengan estimasi, prakiraan, proyeksi, ekspektasi dan lain sebagainya (how

to analyze). Jika how to manage bersifat manajerial maka how to analyze bersifat akademis (scientific). Bantuan akademik terhadap kebutuhan manajerial tidak bisa diabaikan. Karena perencanaan yang baik sangat ditentukan hasil peramalan yang baik. Sebab, peramalan yang baik sangat mengandalkan basis data/informasi (empiric) yang baik. Data dan informasi yang tersedia haruslah dissuaikan dengan metode yang tepat. Metode peramalan sendiri dapat dipelajari. Dengan mempelajari metode peramalan, dimungkinkan untuk lebih memahami bagaimana perencanaan dibuat. Oleh karena itu, dalam menyusun perencanaan seharusnya didasarkan pada peramalan, dimana perencanaan itu persis sama dengan hasil peramalan. Suatu perencanaan dikatakan efektif, jika apa yang direncanakan (supply side) sama dengan capaian (demand side). Jika tidak sama (distorsi) maka perencanaan menjadi tidak efektif. Untuk mengorekasi ketidaksamaan permintaan dan penawaran di dalam rentang waktu perencanaan dapat dilakukan berbagai cara, misalnya mengelola persediaan. Dengan demikian, dalam menyusun suatu perencanaan semestinya juga perlu memahami bagaimana sesuatunya (dianalisis) untuk kebutuhan perencanaan. Ini berarti, informasi adalah input penting dalam perencanaan. Lalu, bagaimana informasi itu diperoleh sudah masuk dalam wilayah keilmiahan. Informasi yang dibangun dari basis data sudah terbukti dan sudah sejak lama diakui dalam memberi kontribusi perencanaan yang efektif. Perencanaan yang efektif adalah ketika hasil yang dicapai sama dengan perencanaan atau bahkan melebihi target pencapaian.

Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan penanaman bibit padi dan perawatan serta pemupukan secara teratur sehingga menghasilkan suatu produksi padi yang dapat dimanfaatkan. Untuk meramalkan produksi padi tersebut pada masa yang akan datang, dapat dilakukan peramalan. Peramalan untuk produksi padi dapat didasarkan berdasarkan luas panen dan curah hujan. Peramalan untuk produksi padi erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan padi untuk seluruh masyarakat Indonesia dan mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan. Berikut ini data produksi padi di Jawa Barat pada Tahun 2000-2010.
Tabel 1. Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman Padi Provinsi Jawa Barat Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Luas Panen(Ha) 2188479 1866069 1792320 1664386 1880142 1894796 Produktivitas(Ku/Ha) 49.12 49.5 51.15 52.73 51.07 51.65 Produksi(Ton) 10749868 9237593 9166872 8776889 9602302 9787217

2006 1798260 2007 1829085 2008 1803628 2009 1950203 2010 2037657 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013

52.38 54.2 56.06 58.06 57.6

9418572 9914019 10111069 11322681 11737070

Anda mungkin juga menyukai