Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK PENGERUKAN PANTAI TERHADAP LAMUN Kawasan pantai adalah kawasan transisi dari lahan daratan dan perairan

laut. Proses pembentukan kawasan pantai sangat dipengaruhi oleh gaya-gaya dinamis yang berada di sekitarnya. Gaya-gaya dinamis utama dan dominan yang mempengaruhi kawasan pantai adalah gaya gelombang. Menurut Bambang Triatmodjo (1999), pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian rupa sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis alami pantai terhadap laut. Lamun didefinisikan sebagai tumbuhan berbunga (angiospermae) yang mampu beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air dan memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (seagrass) sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas. Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun (seagrass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Sedangkan sistem (organisasi) ekologi padang lamun yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik disebut ekosistem padang lamun (seagrass ecosystem). Ekosistem lamun sangat mempengaruhi pantai, karena lamun tumbuh berada di daerah dekat pantai yaitu pada laut dangkal. Sehingga padang lamun dapat mempengaruhi pantai. Ekosistem padang lamun merupakan salah satu ekosistem di laut dangkal yang paling produktif. Di samping itu ekosistem lamun mempunyai peranan penting dalam menunjang kehidupan dan perkembangan jasad hidup di laut dangkal. Daun lamun yang lebat akan memperlambat air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga perairan di sekitarnya menjadi tenang dan menyebabkan kecilnya terjadinya erosi. Rimpang dan akar lamun dapat menahan dan mengikat sedimen, sehingga dapat menguatkan dan menstabilkan dasar permukaaan. Jadi padang lamun yang berfungsi sebagai penangkap sedimen dapat mencegah erosi. Pada saat ini banyak orang yang tidak memperdulikan padang lamun, sehingga pada saat ini banyak terjadi pengerukan dan pengurugan pantai. Padahal pengerukan pantai tersebut memiliki dampak negatif terhadap padang lamun dan lingkungan sekitarnya.Pada zaman ini manusia untuk mendapatkan keuntungan, mereka melakukan pengerukan dan pengurugan demi pembangunan pemukiman pantai, indusri, dan saluran navigasi. Hal ini mengakibatkan padang lamun rusak total. Di samping itu, terdapat dampak sekunder pada perairan laut yaitu meningkatnya kekeruhan air, dan terlapisnya insang hewan air oleh lumpur dan tanah hasil pengerukan. Hewan-hewan air tersiksa dan akhirnya mati. Apabila

pengerukan pada pantai terus-menerus terjadi maka ekosistem padang lamun akan rusak, dan tidak ada lagi yang menahan gelombang atau ombak besar yang menuju ke pantai dan tidak ada lagi yang menahan lumpur menuju laut, karena rusaknya padang lamun tersebut. Selain itu dampak lain dari rusaknya padang lamun yaitu hilangnya struktural dan biologi dan digantikan oleh pasir yang gundul yang dapat menyebabkan berkurangnya habitat serta makanan ikan-ikan kecil di laut. Padang lamun mungkin kurang populer dibandingkan dengan jenis ekosistem laut lainnya. Tetapi dengan mengetahui peran dan kegunaannya bagi alam dan manusia, kita bisa memahami betapa mengerikannya jika padang lamun dirusak dan berkurang habitat hidupnya. Oleh sebab itu kita harus melindungi padang lamun yang ada di sekitar pantai, agar lingkungan kita menjadi balance dan tidak terjadi kerusakan yang di sebabkan oleh air laut.

Anda mungkin juga menyukai