DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Dra. Vauzia, M. Si
JURUSAN BIOLOGI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Dasar-Dasar Konservasi.
Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu yang telah membantu dan membimbing kami.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung
tim penulis sehingga bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Penulis menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga makalah ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muara sungai ( Estuari ) adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan
bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air
tawar. Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat fisika dan kimia
lingkungan khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air laut. Tempat
bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang berlawanan menyebabkan suatu
pengaruh yang kuat pada sedimentasi, pencampuran air, dan ciri-ciri fisika lainnya, serta
membawa pengaruh besar pada biotanya.
Estuari sebagai suatu daerah perairan tempat bertemunya air tawar dari sungai dan
air laut. Dalam hal ini pembentukan daerah estuari diawali dari suatu aliran sungai yang
menuju laut, daerah ini dapat berupa muara sungai yang sangat lebar, rawa-rawa pantai
atau daerah lain yang tidak terlepas dari pengaruh air laut.
Seperti halnya pada setiap ekosistem, pada ekosistem estuari ini juga dibentuk
oleh komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi satu sama lain.
Keanekaragaman komponen biotik dan abiotik yang terdapat didalamnya menyebabkan
terjadinya interaksi yang cukup kompleks dan menarik untuk diteliti. Namun ekosistem
estuari ini ternyata tidak cukup dikenal oleh masyarakat pada umumnya dan jarang sekali
dibahas untuk disosialisasikan, padahal ekosistem estuari ini memiliki keanekaragaman
yang cukup tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem muara?
2. Apa saja kerusakan atau permasalahan yang terjadi pada ekosistem muara?
3. Bagaimana upaya konservasi ekosistem muara
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ekosistem muara
2. Untuk mengetahui kerusakan dan permasalahan serta ancaman ekosistem muara
3. Untuk mengetahui upaya konservasi ekosistem muara
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Muara merupakan tempat pertemuan antara air laut dengan air sungai dan merupakan
bagian hilir dari sungai.
2. Ekosistem perairan muara dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Kedua faktor
tersebut akan menentukan kehidupan di muara karena kedua faktor tersebut saling
berkaitan dan tidak dapat terpisahkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bengen DG. 2000. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Bogor: Pusat Kajian
Sumberdaya Pesisr dan Laut, Institut Pertanian Bogor
Davis, Richard, A. Jr. 1985. Coastal Sedimentary Environtments. New York: Springerverlag
Soeyasa. 2001. Ekologi Perairan. Jakarta. Departemen Kelautan dan Perikanan Dirjen.
Pendidikan Menengah Atas
https://safrinariris.wordpress.com/2013/05/02/konservasi-laut-konservasi-estuari/