Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Oseanografi

ANALISIS POLA SEBARAN ARUS PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN


LAUT BANDA
Laras Dwi Ramdanni
3321801025

Program Studi Teknik Geomatika


Jurusan Teknik Informatika
Politeknik Negeri Batam

Abstrak

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas perairan mencapai 5,8 juta km2. Salah satu
perairan yang terletak di Indonesia adalah Laut Banda. Secara geografis Laut Banda terletak pada 03º10’LS
hingga 08º30’ LS dan 125º30’ BT hingga 132º30’ BT. Praktikum ini menggunakan metode pengolahan data
dengan menggunakan software ODV, Excel, dan juga Surfer. Data yang digunakan dalam praktikum adalah
data dengan format .nc. Data tersebut diekstraksi dengan menggunakan ODV, kemudian diolah dengan
menggunakan Excel, dan selanjutnya divisualisasikan dengan menggunakan Surfer. Hasil akhir dari praktikum
ini adalah berupa Peta Kecepatan dan Arah Arus di Laut Banda. Dimana berdasarkan peta tersebut arah arus
diperairan Laut Banda berasal dari arah Timur, Tenggara, Selatan, dan Utara menuju ke arah Barat Laut Banda.
Nilai kecepatan arus terbesar berada di sebelah tenggara sebesar 3,1 m/s dan nilai kecepatan arus terkecil
berada di sebelah barat Laut Banda sebesar 1,1 m/s. Pola pergerakan arah arus ini salah satunya diakibatkan
oleh adanya angin yang bekerja pada permukaan air laut.

Kata kunci: ODV, Excel, Surfer, Kecepatan Arus, Angin

LS dan 125º30’ BT hingga 132º30’


1. Pendahuluan BT.
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar
di dunia yang membentang mulai 6º LU hingga
10º LS dan 95º BT hingga 142º BT. Indonesia
terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis
pantainya 80.791 Km. Luas wilayah daratan
Indonesia ± 2.012.402 km2 dan luas perairannya ±
5.877.879 km2. Hal ini membuktikan bahwa
wilayah perairan di Indonesia lebih luas jika
dibandingkan dengan wilayah daratannya. Gambar 1 Area Kajian Praktikum
Dengan perkembangan teknologi yang
Salah satu perairan yang terletak di Indonesia
adalah Laut Banda. Laut Banda adalah sebuah semakin pesat, pengolahan data arus dapat lebih
laut yang terletak di Kepulauan Maluku tepatnya mudah dilakukan, oleh karena itu praktikum ini
di Maluku Tengah, Indonesia. Laut yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah peta arus
berukuran 500x1.000 km ini terpisah dari
dengan menggunakan data format .nc, sehingga
Samudera Pasifik oleh beratus-ratus pulau, serta
laut Halmahera dan Laut Seram. Secara geografis diperoleh model arus laut di permukaan perairan di
Laut Banda terletak pada 03º10’LS hingga 08º30’ Laut Banda.

1
Laporan Praktikum Oseanografi

Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa 2.2 Metode


air yang disebabkan oleh tiupan angin, pasang surut 2.2.1 Pengolahan data .nc dengan ODV
air laut, perbedaan densitas, atau pergerakan Data yang disediakan untuk melakukan praktikum
gelombang panjang, dan rotasi bumi. Arus adalah data angin dengan format .nc. Dengan data
permukaan dimana kedalamannya mencapai 10% tersebut akan dihasilkan sebuah peta arah dan
dari kedalaman bumi secara kesluruhan dan kecepatan arus laut. Berdasarkan modul praktikum,
mencapai 400 m, dipengaruhi sebagian besar oleh data .nc diekstraksi menjadi data .txt dengan
angin. Arus permukaan yang berada dekat dengan menggunakan software ODV. Untuk melakukan
garis daratan atau garis pantai mendapat pengaruh ekstraksi data .nc menjadi data .txt hal yang
besar dari angin dan pasang surut, sedangkan arus di dilakukan adalah membuka software ODV,
laut lepas disebabkan oleh angin. kemudian mengklik menu file pada menubar ODV,
Rotasi bumi menyebabkan terjadinya memilih Open dan mencari data .nc pada direktori,
pembelokan arah angin oleh karenanya arah arus sehingga akan terlihat kotak dialog Netcdv Setup
juga dibelokkan. Pembelokan tersebut Wizard dan mengklik next, next, next hingga terlihat
mengakibatkan sebuah loop besar yang disebut peta Indonesia, kemudian mengklik Zoom Into Map
dengan gyres, dimana bagian utara ekuator dan mengarahkan ke Peta Indonesia yang
dibelokkan serah jarum jam, dan bagian selatan ditampilkan, kemudian memilih daerah yang
dibelokkan berlawanan arah jarum jam. Pada arus diinginkan dan mengklik finish. Setelah itu akan
laut dalam (>400 m), pengaruh terbesar disebabkan muncul daerah yang telah di Zoom dengan range
oleh adanya perbedaan densitas air laut melalui koordinatnya. Kemudian mengklik Export pada
siklus vertikal yang dikenal dengan termohaline menubar, station data, ODV Spreadsheet File, dan
circulation. Siklus ini, bersama dengan gyres di arus menyimpan file dalam format .txt, lalu akan muncul
permukaan, membentuk sebuah sirkulasi raksasa Kotak Dialog Select Variables For Export dan
yang disebut dengan Global Conveyor Belt. mengklik OK. Setelah melakukan ekstraksi data
dengan ODV, selanjutnya adalah mengolah data
hasil ekstraksi dengan menggunakan Excel.
2. Metode
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam 2.2.2 Pengolahan data ekstraksi dengan
penyelesaian praktikum ini yakni Ms.Excel
Alat dan Bahan Fungsi Setelah data .nc diekstraksi menjadi data .txt
Data Angin (.nc) Sumber data yang akan selanjutnya adalah melakukan pengolahan data .txt
diolah dengan menggunakan Excel. Hal yang dilakukan
Modul Praktikum Petunjuk pengolahan data
adalah memilih beberapa data U dan V dari stasiun
Software ODV Ekstraksi data .nc
menjadi .txt yang berbeda-beda. Data U dan V yang digunakan
Software Ms.Excel Konversi data nilai (U dan adalah kurang lebih sebanyak 60 data dengan
V) menjadi nilai (r, teta). jumlah minimal stasiun adalah 3 stasiun. Hal ini
Software Surfer Visualisasi arah dan dilakukan agar hasil visualisasi dengan
kecepatan arus laut
Software Ms.Word Pembuatan Laporan hasil menggunakan Surfer terlihat merepresentasikan
praktikum arah dan kecepatan arus dengan baik. Setelah data U
dan V dipilah, hal yang dilakukan berikutnya adalah
melakukan konversi nilai U dan nilai V menjadi
nilai r menggunakan rumus yang telah disediakan.
Setelah itu, menyimpan data hasil konversi nilai U

2
Laporan Praktikum Oseanografi

dan V serta data longitude dan latitude dari stasiun 3.2 Permukaan 3 Dimensi
yang sudah dipilih, data tersebut disimpan dalam Pada Gambar 3 telah disajikan hasil
format .txt. permukaan 3 dimensi dari arus permukaan air laut.
Dimana terlihat pada gambar tersebut bahwa
2.2.3 Visualisasi data dengan Surfer
semakin kecil nilai konturnya digambarkan dengan
Setelah data diolah dengan menggunakan Excel,
warna hijau dan semakin besar nilai konturnya
selanjutnya adalah melakukan visualisasi data
digambarkan dengan warna kuning. Penggambaran
dengan menggunakan Surfer. Langkah yang
permukaan 3 dimensi ini sejalan dengan besar nilai
dilakukan adalah membuka Software Surfer,
arus yang digambarkan dengan garis kontur.
kemudian mengklik Grid pada menubar dan
memilih Data, lalu memilih Data dengan format .txt
yang sudah diolah dengan menggunakan Excel.
Sehingga akan muncul kotak dialog Grid Data, pada
kotak dialog tersebut melakukan pengaturan kolom
X Y Z dan memastikan nilai X dir dan Y dir berbeda
kemudan menyimpan dalam format .grd. Setelah itu,
untuk menampilkan datanya memilih Map pada
menubar serta memilih New dan Contour View.
Selanjutnya, untuk menampilkan hasil 3D,
mengklik kanan, memilih Add dan memilih 3D
Surface Layer. Untuk menampilkan arah arusnya,
mengklik kanan, memilih Add dan memilih 1-Grid
Gambar 3 3D Surface
Vector Layer.
3.3 Vektor Arus
Pada Gambar 4 telah disajikan hasil
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Peta Kontur penambahan layer vector arus. Dalam gambar
Pada Gambar 2 telah disajikan hasil peta tersebut menggambarkan arah arus laut yang
kontur dengan menginputkan data yang telah diolah terdapat diperairan laut banda. Dimana arus terbesar
dengan menggunakan excel. Peta kontur tersebut bergerak dari arah tenggara laut banda menuju ke
menggambarkan besar arus yang sama dihubungkan arah barat laut banda. Arus juga bergerak dari arah
dalam satu garis tertentu. Dari peta kontur tersebut selatan dan utara laut banda menuju arah barat Laut
terlihat semakin ke barat nilai kecepatan arus Banda.
semakin mengecil dan semakin ke timur nilai
kecepatan arus semakin besar.

Gambar 2 Peta Kontur Gambar 4 Vektor Arus

3
Laporan Praktikum Oseanografi

3.4 Layout Peta Arus di Laut Banda


Pada Gambar 5 telah dihasilkan peta tertinggi berada di sebelah tenggara dan kecepatan
kecepatan dan arah arus di Laut Banda terendah berada di sebelah barat perairan Laut
menggunakan data .nc yang telah dikonversi dengan Banda.
ODV dan diolah dengan Excel serta divisualisasikan Hal ini dikarenakan pola pergerakan arus
dengan Surfer. Pada peta tersebut terdapat peta permukaan laut pada umumnya digerakkan oleh
kontur, gambar 3 dimensi, dan vector dari arus stress angin yang bekerja pada permukaan laut.
permukaan di Laut Banda. Dari gambar peta Angin cenderung mendorong lapisan air di
tersebut terlihat laut banda berada pada -4.5 LS permukaan laut dalam arah gerakan angin. Tetapi
sampai -6.5 LS dan 124.5 BT sampai 127.5 BT. karena pengaruh rotasi bumi atau pengaruh gaya
Peta kontur yang terlihat pada gambar tersebut Coriolis, arus tidak bergerak searah dengan arah
merepresentasikan nilai kecepatan arus yang sama, angin tetapi dibelokan ke arah kanan dari angina di
kontur tersebut memiliki interval sebesar 0,5 dengan belahan bumi selatan. Jadi angin dari selatan (di
kontur terbesar bernilai 3,1 m/s dan kontur terkecil bekahan bumi utara) akan membangkitkan arus
sebesar 1,1 m/s. Semakin ke arah barat nilai kontur yang bergerak ke arah timur laut. Arus yang
semakin mengecil. Selain garis kontur, pada peta dibangkitkan angin ini kecepatannya berkurang
tersebut juga ditampilkan vector arus diperairan dengan bertambahnya kedalaman dan arahnya
Laut Banda, dimana vektor tersebut berlawanan dengan arah arus di permukaan, selain
merepresentasikan arah arus laut yang bergerak dari itu arus di permukaan laut dapat terjadi dikarenakan
arah utara, selatan, tenggara dan juga dari arah timur adanya upwelling dan downwelling. Di perairan
perairan Laut Banda menuju ke arah barat dari Laut Banda terdapat 5 lokasi ditemuinya fenomena
perairan Laut Banda. Berdasarkan vektor tersebut, upwelling terjadi. Sehingga kemungkinan besar
arus laut bergerak dari kecepatan tinggi ke fenomena tersebut mempemgaruhi arah arus di
kecepatan yang rendah. Nilai kecepatan arus perairan Laut Banda.

Gambar 5 Peta Pola Sebaran Arus

4
Laporan Praktikum Oseanografi

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Analisis Pola Sebaran Arus
Permukaan Laut di Perairan Laut Bamda dengan
menggunakan data .nc, dapat disimpulkan bahwa
dari hasil pemodelan arus permukaan laut Perairan
laut Banda dari data .nc diperoleh arah arus yang
bergerak menuju Barat Laut Banda dari arah Timur,
Tenggara, Selatan, dan Utara Laut Banda. Hal ini
tidak terlepas dari pengaruh angina yang melewati
permukaan air laut di Laut Banda. Kecepatan arus di
Laut Banda semakin ke Barat kecepatannya semakin
kecil dan kecepatan arus terbesar terdapat di sebelah
Tenggara di Laut Banda

Daftar Pustaka

Daruwedho, H., Sasmito, B., & A, F. J. (2016).


Analisis Pola Arus Laut Permukaan
Perairan Indonesia dengan Menggunakan
Satelit Altimetri Jason-2 Tahun 2010-2014.
Jurnal Geodesi Undip, 145-158.
Putra, I. I., Sukmono, A., & Wijaya, A. P. (2017).
Analisis Pola Sebaran Area Upwelling
Menggunakan Parameter Suhu Permukaan
Laut, Klorofil-A, Angin dan Arus Secara
Temporal Tahun 2003-2016. Jurnal
Geodesi Undip, 157-168.

Anda mungkin juga menyukai