Anda di halaman 1dari 11

PERAN HUTAN MANGROVE DALAM

KONSERVASI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Ilmu dan Teknologi Maritim

Oleh
Evi fitriana
NIM 170388201008

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TANJUNG PINANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan kekuatan, keteguhan dan kesempatan dalam
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini ditujukan untuk melengkapi tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu dan Teknologi Maritim jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Penulis adalah seorang mahasiswa yang masih perlu belajar dan menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis memohon maaf apabila terdapat

kesalahan penulisan dalam makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada seluruh pihak yang telah ikut terlibat.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

terciptanya makalah yang lebih baik. Besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca.

Penulis

Tanjung Pinang, 19 Maret 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................I

DAFTAR ISI........................................................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................3

1. Mengenal Hutan Mangrove dan Konservasi Hutan Mangrove...................................3

2 Fungsi dan Peran Hutan Mangrove............................................................................4

3 Upaya Konservasi Hutan Mangrove di Indonesia..........................................................5

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekosistem hutan mangrove merupakan komunitas yang sangat penting bagi kehidupan
khususnya kehidupan di kawasan pesisir dan lautan. Adanya kerusakan yang disebabkan oleh
gejala alam membuat peranan hutan mangrove ini sangat penting. Hutan mangrove adalah tipe
ekosistem hutan yang tumbuh di daerah batas pasang surutnya air,tepatnya daerah pantai dan
sekitar muara sungai.Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi mayoritas pesisir pantai di
daerah tropis dan sub tropis yang di dominasi oleh tumbuhan mangrove pada daerah pasang surut
pantai berlumpur khususnya.

Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri - ciri tumbuhan
yang hidup di darat dan di laut dan tergolong ekosistem peralihan. Hutan mangrove memiliki
kemampuan adaptasi yang luar biasa. Dimana umumnya mangrove memiliki sistem perakaran
yang menonjol yang disebut akar nafas ( pneumatofor). sistem perakaran ini merupakan suatu
cara adaptasi keadaan tanah yang miskin okesigen atau bahkan anaerob. Pada hutan mangrove :
tanah,air,flora dan fauna hidup saling memberi dan menerima serta menciptakan suatu siklus
ekosistem tersendiri. Hutan mangrove memberikan masukan unsur hara terhadap ekosistem
air,menyediakan tempat berlindung dan tempat asuhn bagi anak - anak ikan,tempat kawin /
pemijahan dan lain-lain. Sumber makanan utama bago organisme air di daerah mangrove adalah
dalam bentuk partikel bahan organik ( detritus) yang dihasilkan dari dekomposisi serasah
mangrove.
B.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan mangrove ?

2. Apa manfaat mangrove?

3. Bagaimana kondisi mangrove di Indonesia ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu mangrove

2. Untuk mengetahui manfaat dari mangrove

3. Untuk mengetahui kondisi mangrove di Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

A. Mangrove

Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara pasang surut,sehingga hutan mangrove
dinamakan juga hutan pasang. Hutan mangrove dapat tumbuh pada pantai karang,yaitu pada
karang koral mati yang di atasnya ditumbuhi selapis tipis pasir atau ditumbuhi lumpur atau
pantai berlumpur. Hutan mangrove terdapat didaerah pantai yang terus menerus atau berurutan
terendam dalam air laut dan dipengaruhi pasang surut,tanahnya terdiri atas lumpur dan pasir.

Mangrove berasal dari kata mangue/mangal (Portugish) dan grove (English). Hutan
mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest,costal woodland,vloedbosschen atau juga hutan
bakau

Menurut para ahli, mangrove berasal dari kata mangal yang menunjukkan komunitas suatu
tumbuhan (odum.1983). Mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai,biasanya
terdapat di daerah teluk dan muara sungai ( Soerianegara dan Indrawan,1982). sedangkan
menurut Kusmana (2002) mengemukakan bahwa mangrove adalah suatu kounitas tumbuhan atau
suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas di daerah pasang surut.

Konservasi adalah upaya - upaya pelestarian lingkungan akan tetapi tetap memperhatikan
manfaat yang bisa di dapatkan pada saat itu dengan cara mempertahankan keberadaan setiap
komponen-komponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan datang.

Dalam pemanfaatan hutan mangrove perlu ditetapkan prinsip konservasi,untuk memelihara


keseimbangan lingkungan dan menjaga fungsinya sebagai pelindung fisik dan biologis vegetasi
di hutan mangrove. Karena adanya abrasi pantai maka langkah yang diambil adalah dengan
penanaman pohon bakau atau hutan mangrove.

Hutan mangrove memegang peranan penting dalam melindungi daerah pantai dan
memelihara habitat satwa yang terancam punah.Kawasan pesisir laut merupakan habitat hutan
magrove yang berfungsi memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan laut.
Fungsi dan Peran Hutan Mangrove :
1. Melindungi ekosistem alam untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
2. Melindungi flora dan fauna yang ada didalamnya, untuk menjaga spesies tersebut agar tidak
punah.
3. Melindungi ekosistem dari kerusakan, baik yang disebabkan oleh faktor manusia maupun
faktor alam.
4. Menjaga lingkungan agar tetap terjaga.
5. Menjaga ekosistem yang alami juga unik
Mencegah erosi dan abrasi pantai, pohon-pohon bakau mempunyai akar tongkat yang panjang
sehingga dapat melindungi tanah dari pengikisan air pasang maupun air surut.
7. mencegah intrusi air laut, akar-akar pohon dapat mengendapkan atau menahan lumpur
sehingga dapat mencegah terjadinya intrusi air laut.
8. Penahan terhadap angin laut, vegetasi hutan mangrove mempunyai komposisi daun yang lebat,
batang yang tinggi dan rapat sehingga dapat menahan angin laut yang kencang.
9. Tempat bertelur, memijah, pembesaran, berlindung dan berkembang biak ikan, udang
maupun jenis satwa seperti monyet, burung dan satwa lainnya.
10. Menyaring zat-zat pencemar dan limbah, akar vegetasi mangrove dapat menahan dan
menyerap sampah sehingga dapat mengurangi pencemaran pada air laut.
11. Melindungi garis pantai dari ombak langsung yang dapat merusak bibir pantai.

B. KONDISI MANGROVE DI INDONESIA


Luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia
Tenggara, atau sekitar 27% dari luas mangrove di dunia. Kekhasan ekosistem mangrove
Indonesia adalah memiliki keragaman jenis yang tertinggi di dunia. Sebaran mangrove di
Indonesia terutama di wilayah pesisir Sumatera, Kalimantan dan Papua. Luas penyebaran
mangrove terus mengalami penurunan dari 4,25 juta hektar pada tahun 1982 menjadi sekitar
3,24 juta hektar pada tahun 1987, dan tersisa seluas 2,50 juta hektar pada tahun 1993.
Kecenderungan penurunan tersebut mengindikasikan bahwa terjadi degradasi hutan mangrove
yang cukup nyata, yaitu sekitar 200 ribu hektar/tahun. Hal tersebut disebabkan oleh kegiatan
konversi menjadi lahan tambak, penebangan liar dan sebagainya (Dahuri, 2002).
Hutan mangrove di Indonesia, yang terbagi kedalam 2 (dua) zone wilayah geografi mangrove
yakni Asia dan Oseania, kedua zona tersebut memiliki keanekaragaman tumbuhan, satwa dan
jasad renik yang lebih besar dibanding negara-negara lainnya. Hal ini terjadi karena keadaan
alamnya yang berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya, bahkan dari satu tempat ketempat
lainnya dalam pulau yang sama Sistem perpaduan antara sumberdaya hutan mangrove dan
tempat hidupnya yang khas itu, menumbuhkan berbagai ekosistem yang masing masing
menampilkan kekhususan dalam kehidupan jenis-jenis yang terdapat di dalamnya.
Ekosistem hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tertinggi di dunia,
seluruhnya tercatat 89 jenis. Beberapa jenis pohon yang banyak dijumpai di wilayah pesisir
Indonesia adalah Bakau (Rhizophora. spp.), Api-api (Avicennia spp.), Pedada (Sonneratia spp.),
Tanjang (Bruguiera spp.), Nyirih (Xylocarpus spp.), Tenger (Ceriops spp) dan, Buta-buta.

Karena begitu besarnya potensi penyimpanan karbon, Daniel mengingatkan kepada semua orang
untuk selalu menjaga hutan bakau di Tanah Air. Pasalnya, jika sampai terjadi deforestasi
mangrove, maka akan ada karbon yang dilepaskan ke udara.

“Itu artinya, ada emisi yang kembali udara. Dan, emisi tahunan dari kerusakan hutan mangrove
Indonesia mencapai 190 juta setara karbon. Itu jumlah yang sama dengan emisi jika setiap mobil
di Indonesia mengitari bumi hingga dua kali,” tandas dia.

Peneliti Senior Center for International Forestry Research (CIFOR) Daniel Murdiyarso
mengungkapkan, pemanfaatan hutan bakau, adalah untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Keberadaannya bisa menyerap emisi yang bertebaran di udara dengan sangat banyak.

Menurut Daniel, kerusakan mangrove di Indonesia ikut menyumbangkan kerusakan mangrove di


dunia. Karena faktanya, emisi global tahunan dari rusaknya ekosistem pesisir berasal dari
rusaknya hutan mangrove Indonesia.

Dan, Daniel menyebutkan, salah satu penyebab terjadinya kerusakan mangrove di Indonesia,
adalah karena semakin masifnya pengembangan sektor perikanan budidaya di seluruh pulau. Tak
tanggung-tanggung, dia menyebut, dalam tiga dekade terakhir, 40 persen hutan mangrove
Indonesia rusak, karena budidaya perikanan.

“Setiap tahun, 52 ribu hutan mangrove Indonesia hilang dan itu setara dengan areas seluas kota
New York di AS dalam 18 bulan,” jelas dia.

Sementara itu, Conservation International Indonesia menyebut, saat ini Indonesia memiliki hutan
mangrove seluas total 3,1 juta hektare atau 22,6 persen dari mangrove di dunia. Dengan luasan
seperti itu, stok karbon yang ada di hutan mangrove Indonesia total mencapai 3,14 myu-gC atau
setara 3,14 miliar ton.

Dengan potensi yang besar tersebut, setiap tahunnya Indonesia masih mengalami deforestasi
mangrove dengan luasan rerata mencapai 52 ribu ha. Kondisi tersebut, bisa mengancam
keberadaan hutan mangrove secara keseluruhan.
UPAYA KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI INDONESIA

- Penanaman kembali mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat


terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan hutan mangrove
berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat antara lain
terbukanya peluang kerja sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.

-pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai
dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai
(ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.

-Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan


mangrove secara bertanggungjawab.

-ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi.

-Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi

-Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir

-Program komunikasi konservasi hutan mangrove

-Penegakan hukum

-perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam
memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan yang
kemudian
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu juga mengandung
pengertian bahwa konsep-konsep lokal (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya
perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini.
BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara pasang surut,sehingga hutan
mangrove dinamakan juga hutan pasang. Hutan mangrove dapat tumbuh pada pantai
karang,yaitu pada karang koral mati yang di atasnya ditumbuhi selapis tipis pasir atau ditumbuhi
lumpur atau pantai berlumpur. Hutan mangrove terdapat didaerah pantai yang terus menerus atau
berurutan terendam dalam air laut dan dipengaruhi pasang surut,tanahnya terdiri atas lumpur dan
pasir.

B. SARAN

Ekosistem mangrove mempunyai peranan sangat penting bagi lingkungan dan biota.maka
penerapan upaya konservasi mangrove diharapkan dapat membantu mencegah kerusakan alam
khusunya daerah pantai. Upaya konservasi mangrove dapat dapat mencapai tujuan bila
masyarakatnya khususnya masyarakat Indonesia diharapkan memiliki kesadaran dan kepedulian
akan pentingnya menjaga dan melestarikan mangrove.
DAFTAR PUSTAKA

https://bosstua.wordpress.com/2016/11/29/upaya-konservasi-hutan-mangrove/,

https://www.google.com/2016/11/29/upaya-konservasi-hutan-mangrove/amp/,

https://myforestblogasta.blogspot.com/2018/05/manfaat-konservasi-hutan-mangrov
e.html ,http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-konservasi-dan-tujuanny
a-serta-manfaatnya.html

Anda mungkin juga menyukai