Anda di halaman 1dari 1

ESSAY TERUMBU KARANG

NADIAH CAHYADEWI

Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok binatang
karang yang membentuk struktur kalisum karbonat, semacam batu kapur. Ekosistem
ini menjadi habitat hidup berbagai satwa laut. Terumbu karang bersama-sama hutan
mangrove merupakan ekosistem penting yang menjadi gudang keanekaragaman
hayati di laut. Dari sisi keanekaragaman hayati, terumbu karang disebut-sebut
sebagai hutan tropis di lautan.

Ekosistem terumbu karang merupakan habitat hidup sejumlah spesies bintang laut,
tempat pemijahan, peneluran dan pembesaran anak-anak ikan. Dalam ekosistem
ini terdapat banyak makanan bagi ikan-ikan kecil dan ikan-ikan kecil tersebut
merupakan mangsa bagi predator yang lebih besar.

Diperkirakan terdapat lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem ini. Meski
terlihat kokoh seperti batuan karang, ekosistem ini sangat rentan terhadap
perubahan lingkungan. Suhu optimum bagi pertumbuhan terumbu karang berkisar
26-28°C.1 Dengan toleransi suhu berkisar 17-34°C.2 Perubahan suhu dalam jangka
waktu yang panjang bisa membunuh terumbu karang. Ekosistem ini juga
memerlukan perairan yang jernih, sehingga matahari bisa menembus hingga lapisan
terdalamnya.

Sebanyak 30,4 persen dari total luas terumbu karang yang dimiliki oleh Indonesia
berada dalam kondisi rusak atau tidak baik. Hanya sebesar 2,59 persen dan 27,14
persen yang dalam kondisi sangat baik dan baik. Selebihnya, 37,18 persen dalam
kondisi kurang baik.

Terumbu karang (coral reef) Indonesia merupakan yang terkaya di dunia. Luas
terumbu karang di Indonesia ini mencapai 2,5 juta hektar. Selain luas, terumbu
karang Indonesia pun memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sedikitnya
750 jenis karang yang termasuk ke dalam 75 marga terdapat di Indonesia.

Sayangnya, kekayaan ini nyaris hilang. Berbagai survei mencatat tingkat kerusakan
terumbu karang Indonesia yang sangat memprihatinkan. Survei terbaru dilakukan
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dengan melakukan pengamatan
di 1.135 stasiun, hingga 2013, tercatat 5,29 persen dalam kondisi sangat baik,
sebesar 27,14 persen masih dalam kondisi baik, dan sebesar 37,18 persen dalam
kondisi cukup. Sisanya sebesar 30,4 persen dalam kondisi tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai