PENGAMATAN STRUKTUR KOLOM PADA PROYEK

APARTEMEN URBAN SKY JALAN GALAXY 1,JAKA MULYA,

BEKASI SELATAN, KOTA BEKASI, JAWA BARAT
Nadiah Cahyadewi

ABSTRACT

Observation of Column Structure Work on Urban Sky

Apartment Project (2020). Final Project, 3rd Diploma of Civil
Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Jakarta State
University 2020. Observations were made at the Urban Sky
Apartment Project in tower H at the 18th floor, the project is located
in Jl. Galaxy 1, Jaka Mulya, South Bekasi District, Bekasi City, West
Java. Observations on the work of the column namely methode of
works. The objectives of observing column structure work on the
Urban Sky Apartment Project are as follows creating a column
structure work method

The methodology used in this observation is the collection of

primary and secondary data; data processing; reporting; and
conclusions and suggestions.

The results of observations in the field concluded that the work of

the Urban Sky tower H Apartment Tower Project 18th floor almost
all the work was in accordance with the RKS and quality plan.

Keywords: Work Method

PENDAHULUAN

Kota Bekasi merupakan diiringi dengan berkembangnya

salah satu kota dengan letak yang
strategis di mana segala pusat
kegiatan banyak dilakukan di Kota
Bekasi seperti hiburan, industri
serta bisnis. Terkait dengan segala
kegiatan tersebut, maka dibangun
apartemen dalam bentuk blok
bangunan yang di dalamnya terbagi
menjadi beberapa unit dan ruang
seperti pusat perbelanjaan sehingga
pelayanan kebutuhan menjadi lebih
mudah dan lingkungan menjadi
lebih nyaman. Apartemen Urban
Sky yang berlokasi di Jalan Galaxy
1, Jakamulya, Bekasi Selatan, Kota
Bekasi, Jawa Barat ini pun memiliki
lokasi yang sangat strategis yang
infrastruktur di sekitar lokasi proyek
yaitu LRT (Light Rail Transit)
Jakarta - Bekasi.
Latar belakang proyek
pembangunan Apartemen Urban
Sky didasari oleh berkembangnya
segala aspek infrastuktur yang ada
di seluruh Indonesia terutama pada
bidang distribusi dan transportasi
mengakibatkan meningkatnya
pembangunan pada bidang struktur
terutama apartement sebagai
hunian di pertengahan kota.
Lingkup pengamatan pada
pengamatan tugas akhir dengan
tema produktivitas ini berfokus pada
struktur bagian kolom, pengamatan
dilakukan di Proyek Apartemen
Urban Sky tepatnya berada pada
tower H lantai 18 dari jumlah lantai
keseluruhan 32 lantai, Topik
pengamatan yang diamati adalah
pekerjaan struktur kolom pada
Proyek Apartemen Urban Sky tower
H lantai 18 yang terdiri dari 92
TEORI
Metode berasal dari Bahasa
Yunani methodos yang berarti cara
atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah
maka dari itu metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan.
Fungsi metode sebagai suatu alat
METODA
Objek pengamatan metode
kerja yang diamati adalah urutan
pekerjaan mulai dari pekerjaan awal
hingga pekerjaan akhir di mana
pada setiap pekerjaannya
diperhatikan proses – proses
beserta prosedur perusahaan dan
ketentuan dari perjanjian proyek,
serta alat – alat yang digunakan,
jenis material yang digunakan,
tenaga kerja yang berada pada
proses pekerjaan tersebut, aspek
K3L serta standar mutu dari hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pengamatan di
lapangan, pekerjaan struktur kolom
Proyek Apartemen Urban Sky tower
H lantai 18 dibagi menjadi 6 tahap
kolom dengan 6 jenis tipe kolom
dan terbagi menjadi 5 zona .
Batasan masalah yang akan
menjadi pembahasan di
pengamatan tugas akhir ini di
antaranya adalah penggunaan
bekisting yang belum memiliki
referensi
untuk mencapai tujuan sehingga
pekerjaan tersebut dapat memiliki
nilai efesiensi dan efektifitas yang
tinggi. Metode kerja yang menjadi
objek pengamatan pada tugas akhir
di sini adalah metode pekerjaan
struktur kolom mulai dari pekerjaan
awal hingga pekerjaan akhir.
produk. Adapun pembanding
ataupun acuan pengamatan sub
bab metode kerja pada pengamatan
ini adalah WBS (Work Breakdown
Structure) pekerjaan struktur kolom
pada berdasarkan pengamatan
pribadi, PMK (Persetujuan Metode
Kerja) pada yang telah sesuai
dengan SOP Perusahaan PT. Adhi
Persada Gedung dan RKS
(Rencana Kerja dan Syarat –
Syarat) yang telah disetujui oleh
owner.
pekerjaan, di antaranya pekerjaan
persiapan, pekerjaan marking,
Pembagian kerja merupakan suatu
pemisah jenis pekerjaan yang
dilakukan pekerja sehingga pekerja
hanya mengerjakan satu atau
beberapa jenis pekerjaan saja yang
telah diatur oleh penjadwalan pada
setiap pekerjaannya. Pembagian
zona dilakukan agar pekerjaan
memiliki nilai efesiensi dalam waktu
dan pembiayaan tenaga kerja.
Dalam sistematika pembagian
pekerjaan struktur kolom pada
Proyek Apartemen Urban Sky tower
H lantai 18 dibagi menjadi 5 zona
pekerjaan pekerjaan pembesian,
pekerjaan bekisting, pekerjaan
pengecoran dan pekerjaan
perawatan beton / curing.
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan di lapangan, maka dapat
diambil hasil perbandingan antara
ketentuan dalam RKS, quality plan,
Adapun hasil dari pekerjaan
marking, pengecoran dan
perawatan beton kolom belum
memenuhi RKS dan standar yang
telah ditentukan.
Dari ketidak sesuaian tersebut
Adapun Tindakan perbaikan
dilakukan dikarenakan terjadinya
ketidaksesuaian pekerjaan pada
pelaksanaan di lapangan. Beikut ini
disampaikan langkah perbaikan
yang didapat dari pengamatan
lapangan dan hasil wawancara
dengan pembimbing lapangan yaitu
quality control manager , di
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang
telah dilakukan pada pekerjaan
struktur kolom Proyek Apartemen
Urban Sky Tower H lantai 18,
meliputi pembahasan mengenai
metode kerja, kebutuhan material
dan produktivitas tenaga kerja pada
pekerjaan struktur kolom Proyek
Apartemen Urban Sky tower H
lantai 18, maka didapatkan
izin pelaksanaan pekerjaan dan
hasil pengamatan di lapangan,
berdasarkan pekerjaan yang
terdapat dalam RKS yaitu pekerjaan
persiapan, pekerjaan marking,
pekerjaan pembesian, pekerjaan
bekisting, pekerjaan pengecoran
dan pekerjaan perawatan beton.
Berikut analisa hasil pengamatan
metode kerja dari pekerjaan
persiapan yang diamati merupakan
hasil pembanding dari ketentuan
RKS struktur Proyek Apartemen
Urban Sky, quality plan Proyek
Apartemen Urban Sky dan metode
kerja proyek / PMK struktur kolom
Proyek Apartemen Urban Sky.
Adapun hasil dari pekerjaan
persiapan, pembesian dan bekisting
telah memenuhi RKS dan standar
yang telah ditentukan,
antaranya disebabkan oleh 5 faktor
yaitu penyebab akibat kerusakan
dari karakteristik bahan yang tidak
terdeteksi, penyebab akibat pekerja
melakukan ketidaksesuaian
pekerjaan, penyebab cara akibat
prosesur kerja tidak berfungsi di
lapangan pekerjaan, penyebab
akibat alat yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya dan
penyebab akibat lingkungan seperti
gangguan cuaca ataupun terjadinya
bencana alam di lokasi pekerjaan
sehingga mengakibatkan kerusakan
pekerjaan.
kesimpulan sebagai berikut bahwa
uraian pekerjaan struktur kolom
dibagi menjadi 6 kelompok
pekerjaan kelompok pekerjaan di
antaranya pekerjaan persiapan,
pekerjaan marking, pekerjaan
bekisting, pekerjaan pengecoran
dan pekerjaan perawatan beton /
curing.
Semua uraian pekerjaan yang telah
dilaksanakan dalam pekerjaan
struktur kolom berdasarkan
ketetapan dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS), Quality
Plan dan hasil pengamatan
DAFTAR PUSTAKA
Buku Catalog Kumkang Kind,Co.
2013.
Ervianto, W. I. 2007. Cara Tepat
Menghitung Biaya Bangunan.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Ervianto Wufram, 2007. Manajemen
Proyek Konstruksi,
Yogyakarta : Andi
Hani, T. Handoko, 2000.
Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Manusia, Edisi
kedua Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu.S.P. 2003.
Manajemen Sumberdaya
Manusia, Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Ibrahim dan Suparni. 2012.
Pembelajaran Matematika
Teori dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Suka-Press UIN
Sunan Kalijaga.
Ismael, Idzurnida. 2013. Jurnal
Momentum.
Jawahir Tanthowi, 1983. Unsur –
Unsur Manajemen Menurut
Ajaran Al-Qur’an, Jakarta :
Pustaka Huma
KBBI, 2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
Notoatmodjo, S. 2010.
Metododologi Penelitian
Kesehatan.
dilapangan. Dari hasil pengamatan,
terbukti bahwa hampir semua
uraian pekerjaan telah sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kerja dan Syarat -
Syarat (RKS) dan Quality Plan.
Nugraha, Paulus, dkk. 1985.
Manajemen Proyek
Konstruksi 1, Surabaya :
Kartika Yudha
SK-SNI T-15-1991-03. 1991. Tata
Cara Perhitungan Struktur
Beton Untuk Bangunan
Gedung.
Sugiyono, P. D. 2014. Metode
Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D .
Indonesia: ALFABETA.
Tarmizi, A. 2016. Pengaruh
Pelayanan Purna Jual
Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen pada
PT Jaya Indah Motor Cabang
Jambi. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari
Jambi, 16(3), 115-121.
Terry, G. R. 1953. Office
Management and Control.
Homewood, Illinois: Richard
D. Irwin.
Widiasanti, Irika dan Lenggogeni.
2013. Manajemen
Konstruksi, Bandung:
Remaja Rosdakarya
Winerungan, O. L. 2013. Sosialisasi
perpajakan, pelayanan fiskus
dan sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan WPOP
di KPP Manado dan KPP
Bitung. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis dan Akuntansi,
 1(3).dan Pengembangan
Geologi. Bandung.
Santoso, S. 1991. Geologi Lembar
Anyer, Jawa. Banten: Pusat
Penelitian dan
Pengembangan Teknologi.
Soepri, W.2010.Pengaruh
Karakteristik Laut Dan Pantai
Terhadap Perkembangan
Kawasan Kota Pantai. Pusat
Penelitian Geoteknologi LIPI,
Bandung.
SNI 03-1737-1989. Tata Cara
Pelaksanaan Lapis Aspal
Beton (Laston) untuk Jalan
Raya. Jakarta: BSN.
SNI 06-2489-1991. Metode
Pengujian Campuran Aspal
Dengan Alat Marshall.
Jakarta: BSN.
SNI 06-6723-2002. Spesifikasi
Bahan Pengisi Untuk
Campuran Beraspal. Jakarta:
DPU.
Sulaiman, A. dan Soehardi, I. 2008.
“Pendahuluan Geomorfologi
Pantai Kuantitatif”. BUKU-e
LIPI.
Sukirman, S. (1999). Perkerasan
Lentur Jalan Raya. Bandung:
Nova.
Supardi, U.S. 2013. Aplikasi
Statistika Dalam Penelitian.
Jakarta: PT. Prima Ufuk
Semesta
Th. Jimmy, C.2005.Studi Parameter
Marshall Campuran Laston
Bergradasi AC-WC
Menggunakan Pasir Sungai
Cikapundung. Jurnal FT
Universitas Kristen
Maranaha, Bandung.
Usman, H. 2008. Pengantar
Statistika Edisi Kedua. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Witasari, Y.2002. Kontribusi
Sumber Material Asal Darat
dan Lingkungan Paparan
Terhadap Komposisi Detrital
Sedimen Dasar Teluk
Banten. Jakarta: Pusat
Penelitian Oseanografi
Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.