Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya (A.Md) Pada Program
Studi Diploma Tiga Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung Jurusan Teknik Sipil
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Penguji 1
Penguji 2
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan studi pada Program Diploma
Tiga Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta, bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari Tugas Akhir
yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk penyelesaian studi di
iii
PERNYATAAN
Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan studi pada Program Diploma
Tiga Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta, bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari Tugas Akhir
yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk penyelesaian studi di
5423164834
Muhammad Iqbal Kurniawan
5423164267
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir dengan judul :
Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan studi pada Program Diploma
Tiga Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta, bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari Tugas Akhir
yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk penyelesaian studi di
Lu’lu’an Tsania
5423165402
v
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
TUGAS AKHIR
Pembimbing,
vi
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
TUGAS AKHIR
Pembimbing,
vii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
TUGAS AKHIR
Pembimbing,
viii
PEMBAGIAN PENGAMATAN TUGAS AKHIR
Mohammad Ali
1. 5423164267 Metode Kerja
Syafi’i
Muhammad Iqbal
2. 5423164834 Produktivitas Tenaga Kerja
Kurniawan
ix
ABSTRAK
Kata kunci: Metode Kerja, Indeks Produktivitas Tenaga Kerja, Indeks Material,
Waste Material, Pebandingan SNI.
x
ABSTRACT
xi
KATA PENGANTAR
Puji serta Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami bisa menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini berdasarkan
pengamatan yang dilaksanakan pada proyek Rumah Susun Klapa Village yang
berlokasi di Jl. H. Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI
Jakarta.
kelulusan pada Program Studi Diploma Tiga Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Kami selaku penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
sepenuhnya.
3. Bapak Drs. Santoso Sri Handoyo, MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir
kelompok kami.
4. Ibu Ir. Nina Rahayu selaku Project Manager PT. Totalindo Eka Persada di
5. Bapak Ridho Affandi S. selaku General Affair PT. Totalindo Eka Persada di
xii
6. Bapak Dipa Hamdi Putra, ST selaku Pembimbing Lapangan di Proyek
8. Seluruh staff dan karyawan PT. Totalindo Eka Persada yang tidak dapat
10. Semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian Tugas Akhir
Akhir ini masih banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi, tetapi dengan kerja
keras, arahan dari pembimbing serta dukungan dari semua pihak yang membantu,
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................................. x
ABSTRACT .......................................................................................................... xi
xiv
2.3.1. Definisi Produktivitas Tenaga Kerja ................................................ 19
xv
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 4. 27 Koefisien Tenaga Kerja Pemasangan Keramik Kamar Mandi ........... 118
Tabel 4. 28 Data Pengamatan Waterproofing Balkon ........................................... 119
Tabel 4. 29 Data Pekerjaan Screed Manual Balkon .............................................. 119
Tabel 4. 30 Data Pengamatan Pekerjaan Pemasangan Keramik Balkon ................ 120
Tabel 4. 31 Koefisien Tenaga Kerja Pemasangan Keramik Balkon...................... 125
Tabel 4. 32 Spesifikasi Bahan Material Pemasangan Keramik Pada Lantai Kamar
Mandi dan Balkon............................................................................. 126
Tabel 4. 33 Kebutuhan Pekerjaan Camper Kamar Mandi ..................................... 126
Tabel 4. 34 Kebutuhan Pekerjaan Camper Balkon ................................................ 127
Tabel 4. 35 Kebutuhan Grouting Kamar Mandi.................................................... 127
Tabel 4. 36 Kebutuhan Grouting Balkon .............................................................. 128
Tabel 4. 37 Kebutuhan Waterproofing Lantai Kamar Mandi ................................ 128
Tabel 4. 38 Kebutuhan Waterproofing Lantai Balkon........................................... 129
Tabel 4. 39 Kebutuhan Screed Manual Lantai Kamar Mandi................................ 129
Tabel 4. 40 Kebutuhan Screed Manual Lantai Balkon .......................................... 130
Tabel 4. 41 Kebutuhan Adukan Lantai Kamar Mandi ........................................... 130
Tabel 4. 42 Kebutuhan Adukan Lantai Balkon ..................................................... 130
Tabel 4. 43 Kebutuhan Pemasangan Keramik Lantai Kamar Mandi ..................... 131
Tabel 4. 44 Kebutuhan Pemasangan Keramik Lantai Balkon................................ 131
Tabel 4. 45 Kebutuhan Nat Keramik Lantai Kamar Mandi ................................... 132
Tabel 4. 46 Kebutuhan Nat Keramik Lantai Balkon ............................................. 132
Tabel 4. 47 Koefisien Bahan Material Pemasangan Keramik Lantai Kamar Mandi
......................................................................................................... 146
Tabel 4. 48 Koefisien Bahan Material Pemasangan Keramik Lantai Balkon ......... 147
Tabel 4. 49. Tabel Perbandingan Metode Keja Lapangan dengan SOP Proyek ..... 148
Tabel 4. 50 Koefisien Perbandingan Screed Lantai............................................... 150
Tabel 4. 51 Koefisien Perbandingan Pekerjaan Pemasangan Keramik 60 × 60 ..... 150
Tabel 4. 52 Koefisien Perbandingan Keramik Dinding ......................................... 151
Tabel 4. 53 Koefesien Perbandingan Plint Keramik 10 × 60 ................................ 151
Tabel 4. 54 Koefisien Perbandingan Keramik 30 × 30 ......................................... 152
Tabel 4. 55 Koefisien Perbandingan Waterproofing Coating ................................ 152
Tabel 4. 56 Koefisien Perbandingan Screed Lantai............................................... 152
Tabel 4. 57 Koefisien Perbandingan Keramik 60 × 60 ......................................... 153
xvii
Tabel 4. 58 Koefisien Perbandingan Keramik 30 × 60 ......................................... 153
Tabel 4. 59 Koefesien Perbandingan Plint Keramik 10 × 60 ................................ 154
Tabel 4. 60 Koefisien Perbandingan Keramik 30 × 30 ......................................... 155
Tabel 4. 61 Koefisien Perbandingan Waterproofing ............................................. 155
Tabel 4. 62 Contoh Tepi Bangunan Yang Tidak Dipasang Safety Net................... 156
Tabel 4. 63 Contoh Pemasangan Safety Net Yang Tidak Benar ............................ 157
Tabel 4. 64 Contoh Sampah Material Yang Berserkan Di Area Lantai 19............. 157
Tabel 4. 65 Contoh Sampah Material Yang Berserkan Di Area Lantai 19............. 158
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
Gambar 4. 22 Alur Pekerjaan Pemasangan Keramik Kamar Mandi dan Keramik
Balkon ............................................................................................. 97
Gambar 4. 23 Pembersihan Area Kerja ................................................................ 102
Gambar 4. 24 Proses Camper ............................................................................... 102
Gambar 4. 25 Denah Pembobokan ....................................................................... 102
Gambar 4. 26 Penutupan Celah Grouting Dari Bawah Pelat Lantai ...................... 103
Gambar 4. 27 Proses Pembuatan Adukan Waterproofing ..................................... 103
Gambar 4. 28 Proses Coating Waterproofing ....................................................... 103
Gambar 4. 29 Contoh Tukang Yang Tidak Menggunakan APD Saat Bekerja ....... 156
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Gedung Tower A Proyek Rusun Klapa Village ......................... 166
Lampiran 2 Contoh Surat Izin Pelaksanaan .......................................................... 167
Lampiran 3 Detail Waktu Pemasangan Keramik Lantai dan Koridor .................... 168
Lampiran 4 Tabel Koefisien Tukang Pemasangan Keramik Unit dan Koridor ...... 173
Lampiran 5 Tabel Koefisien Mandor pemasangan Keramik unit dan Koridor ....... 174
Lampiran 6 Detail Waktu Pekerjaan Pemasangan Dinding Keramik..................... 175
Lampiran 7 Tabel Koefisien Tukang Dinding Kamar Mandi ................................ 180
Lampiran 8 Tabel Koefisien Mandor pemasangan dinding Keramik..................... 181
Lampiran 9 Detail Waktu Pemasangan Keramik Kamar Mandi ............................ 182
Lampiran 10 Tabel Perhitungan Koefisien Tukang pekerjaan Pemasangan Keramik
Kamar mandi 30 x 30 ...................................................................... 187
Lampiran 11 Tabel Perhitungan Koefisien Mandor Pekerjaan Pemasangan Keramik
Kamar Mandi 30 x 30 ..................................................................... 188
Lampiran 12 Detail Waktu Pemasangan Keramik Balkon .................................... 189
Lampiran 13 Tabel Koefisien Tukang Pemasangan Keramik Balkon ................... 194
Lampiran 14 Tabel Koefisien Mandor Pemasangan Keramik Balkon ................... 195
Lampiran 15 Tabel Koefisien Tukang Pekerjaan Waterproofing Kamar Mandi .... 196
Lampiran 16 Tabel Koefisien Mandor Pekerjaan Waterproofing Kamar Mandi.... 197
Lampiran 17 Tabel Koefisien Tukang Pekerjaan Waterproofing Balkon .............. 198
Lampiran 18 Tabel Koefisien Mandor Pekerjaan Waterproofing Balkon .............. 199
Lampiran 19 Tabel Koefisien Tukang Pekerjaan Nat Keramik Lantai dan Koridor200
Lampiran 20 Tabel Koefisien Tukang Pekerjaan Nat Dinding Kamar Mandi........ 201
Lampiran 21 Tabel Koefisien Tukang Pekerjaan Nat Kamar Mandi ..................... 202
Lampiran 22 Tabel Koefisien Tukang Pekerjaan Nat Balkon ............................... 203
Lampiran 23 Tabel Koefisien Tukang Pekerjaan Screed Lantai ............................ 204
Lampiran 24 Tabel Koefisien Mandor Pekerjaan Screed Lantai ........................... 205
Lampiran 25 Tabel Koefisien Tukang pemasangan Plint Keramik........................ 206
Lampiran 26 Tabel Koefisien Mandor pemasangan Plint Keramik ....................... 206
Lampiran 27 Tabel Koefisien Tuakng Pekerjaan Nat Plint ................................... 206
Lampiran 28 Spesifikasi Kebutuhan Material Pemasangan Keramik .................... 207
Lampiran 29 Kebutuhan dan Indeks Screed Pada Lantai Unit Dan Koridor .......... 208
Lampiran 30 Kebutuhan dan Indeks Adukan Keramik Ukuran 60 × 60................ 209
xxi
Lampiran 31 Kebutuhan dan Indeks Pemasangan Keramik 60 × 60 ..................... 210
Lampiran 32 Kebutuhan dan Indeks Pekerjaan Nat 60 × 60 ................................. 211
Lampiran 33 Kebutuhan dan Indeks Adukan Plint Keramik 10 × 60 .................... 212
Lampiran 34 Kebutuhan dan Indeks Pemasangan Keramik 10 × 60 ..................... 212
Lampiran 35 Kebutuhan dan Indeks Pekerjaan Nat Keramik 10 × 60 ................... 212
Lampiran 36 Kebutuhan dan Indeks Adukan Dinding Kamar Mandi .................... 213
Lampiran 37 Kebutuhan Pemasangan Keramik Dinding 30 × 60 ......................... 213
Lampiran 38 Kebutuhan dan Indeks Pekerjaan Nat Keramik 30 × 60 ................... 214
Lampiran 39 Kebutuhan dan Indeks Waterproofing Kamar Mandi ....................... 215
Lampiran 40 Kebutuhan dan Indeks Waterproofing Balkon ................................. 216
Lampiran 41 Kebutuhan dan Indeks Screed Kamar Mandi ................................... 217
Lampiran 42 Kebutuhan dan Indeks Screed Balkon ............................................. 218
Lampiran 43 Kebutuhan dan Indeks Adukan Keramik Kamar Mandi ................... 219
Lampiran 44 Kebutuhan dan Indeks Adukan Keramik Balkon ............................. 220
Lampiran 45 Kebutuhan dan Indeks Pemasangan Keramik Kamar Mandi ............ 221
Lampiran 46 Kebutuhan dan Indeks Pemasangan Balkon ..................................... 222
Lampiran 47 Kebutuhan dan Indeks Pekerjaan Nat Keramik Kamar Mandi ......... 223
Lampiran 48 Kebutuhan dan Indeks Pekerjaan Nat Keramik Balkon .................... 224
Lampiran 49 Perhitungan Waste Screed Pada Lantai dan Koridor ........................ 225
Lampiran 50 Perhitungan Waste Adukan Keramik Pada Lantai dan Koridor ........ 225
Lampiran 51 Perhitungan Waste Pemasangan Keramik 60 × 60 ........................... 225
Lampiran 52 Perhitungan Waste Adukan Plint ..................................................... 225
Lampiran 53 Perhitungan Waste Pemasangan Keramik Plint 10 × 60 .................. 226
Lampiran 54 Perhitungan Waste Adukan Dinding Kamar Mandi ......................... 226
Lampiran 55 Perhitungan Waste Pemasangan Keramik Dinding 30 × 60 ............. 226
Lampiran 56 Perhitungan Waste Waterproofing Kamar Mandi dan Balkon .......... 226
Lampiran 57 Perhitungan Waste Screed Manual Kamar Mandi ............................ 227
Lampiran 58 Perhitungan Waste Screed Manual Balkon ...................................... 227
Lampiran 59 Perhitungan Waste Adukan Lantai Kamar Mandi ............................ 227
Lampiran 60 Perhitungan Waste Adukan Lantai Balkon ....................................... 227
Lampiran 61 Perhitungan Waste Pemasangan Keramik 30 × 30 ........................... 228
Lampiran 62 Perhitungan Waste Pekerjaan Nat .................................................... 228
Lampiran 63 Contoh SOP Proyek ........................................................................ 229
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang dasar dari pembuatan laporan. Bab ini berisi
tentang Latar belakang, tujuan, data tentang proyek serta luaran dan manfaat dari
membuat ruang-ruang terbuka kota yang lebih luas dan dapat digunakan sebagai salah
satu cara untuk peremajaan kota bagi daerah yang kumuh. Pembangunan Rumah
tanah untuk perumahan tersebut dan permintaan akan papan yang semakin tinggi.
Hal ini yang mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat
suatu program hunian bernama DP nol rupiah Anies-Sandi yang bertujuan tidak hanya
hunian yang terjangkau bagi masyarakat. Proyek pembangunan hunian DP nol rupiah
dimulai di daerah Pondok Kelapa dengan nama Rusun Klapa Village. Rusun Klapa
Village ini memiliki 21 lantai dan 1 basement dengan luas tanah 1,4 Ha. Tipe rusun
yang disediakan di Klapa Village beragam. Pada tahap awal akan dibangun 2 tipe
hunian dengan jumlah 703 hunian yang terdiri dari 513 tipe 36 dan 190 tipe 21. Saat
1
2
arsitektur. Proyek pembangunan Rusun Klapa Village direncanakan selesai pada bulan
Juli 2019.
Dari latar belakang tersebut, maka dibuat suatu pengamatan tentang pekerjaan
arsitektur pada proyek pembangunan Rusun Klapa Village yang meliputi Metode
Kerja, Kebutuhan Material, dan Produktivitas Tenaga Kerja. Fokus pengamatan yang
akan diamati pada proyek pembangunan Rusun Klapa Village adalah pengamatan
diamati pada proyek pembangunan Rusun Klapa Village yaitu lantai 19. Dari
pekerjaan lantai tersebut, yang akan diamati adalah SOP atau metode kerja,
produktivitas tenaga kerja, dan bahan material. Kemudian hasil luaran atau output dari
pengamatan yang telah dilakukan berupa SOP pekerjaan lantai, indeks tenaga keja
1.2. Tujuan
DKI Jakarta
3. Batas-Batas Proyek
d. Lantai : Keramik
13. Konsultan
4
LANDASAN TEORI
2.1. Konstruksi
2.1.1. Umum
Industri konstruksi telah dilaksanakan sejak beratus-ratus tahun yang lalu oleh
kompleksitasnya. Pada masa sekarang ini, setiap kehidupan manusia di bumi dibantu
pekerjaan yaitu pekerjaan struktur dan pekerjaan arsitektur. Pekerjaan struktur terdiri
dari struktur bawah (lower structure) dan struktur atas (upper structure). Struktur
bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang berada di bawah
7
8
permukaan tanah, sedangkan yang dimaksud dengan struktur atas adalah struktur
bangunan yang berada di atas permukaan tanah seperti kolom, balok, plat, tangga.
pekerjaan finishing yang merupakan pekerjaan yang bersifat non struktural seperti
ruangan dan sekitarnya. Lantai adalah bagian bangunan yang digunakan untuk pijakan
kaki, juga suatu luasan yang dibatasi dinding-dinding sebagai tempat dilakukannya
aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan. Pada gedung bertingkat, lantai memisahkan
maupun elemen non-struktural dari suatu bangunan. Lantai memiliki peran penting
untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara
umum adalah untuk menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang.
Ketika orang berjalan diatas lantai, maka karakter yang muncul adalah tahan lama,
tidak licin, dan berwarna netral. Lantai memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah
2.1.2.1. Pengertian
Keramik adalah salah satu bahan penutup lantai dan dinding yang
memberikan kesan indah, bersih, menarik, dan luas. Hadirnya keramik membuat lantai
yang cukup sempit menjadi terlihat lebih luas. Keramik juga mudah dipadukan dengan
dibutuhkan oleh manusia antara lain untuk menghadapi iklim. Salah satu faktor
ditutupnya lantai dan dinding oleh sebuah material bahan bangunan, salah satu di
perletakan keramik adalah sebagai penutup lantai, penutup dinding, penutup bak
kamar mandi, dan penutup meja kerja dapur. Untuk tujuan-tujuan tersebut digunakan
keramik dari beragam jenis, ukuran, dan wujud fisik permukaannya. Untuk
mempermu- dah mengetahui permukaannya, selain dengan cara dilihat, dapat juga
dengan cara diraba. Permukaan licin biasanya dipasang pada dinding dan permukaan
kasar yang biasanya dipasang pada lantai kamar mandi agar tidak terpeleset jika
dilalui.
10
Secara garis besar, pemasangan keramik dibagi menjadi dua lokasi, yaitu
pemasangan di dalam rumah dan di luar rumah. Pada pemasangan di dalam rumah,
x 40 cm. Tujuannya agar setelah terpasang lantai tersebut terlihat luas dan memudah
kan pembersihan. Untuk lantai kamar mandi umumnya menggunakan keramik yang
permukaannya kasar agar tidak mudah terpeleset. Sementara untuk bak kamar mandi,
sebagai penutupnya pasti menggunakan keramik dengan permukaan licin agar mudah
dibersihkan. Untuk penutup meja dapur, keramik yang digunakan tergantung pada
selera pemilik rumah, yaitu dapat menggunakan keramik dengan permukaan licin
berikut:
Celsius.
4. Kuat lentur keramik tidak boleh kurang dari batas yang telah ditentukan seperti
SNI-04-1989.
Porselin (keramik) 1 2
Stoneware (batu) 5 5
Gerabah keras 0 15
Sumber : Sudarwati, 2006
5. Penyerapan air minimum pada keramik untuk lantai dan dinding seperti
SNI-04-1989.
Minimum yang
Rata-rata Diizinkan
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari metode kerja,
pengertian dari SOP, metode kerja pemasangan keramik serta perawatan untuk
keramik.
Nasional, 2003).
dibuat oleh orang yang terdapat pada area tersebut, seperti pengawas maupun
Operasional Prosedur (SOP). Tidak sedikit orang yang membuat SOP hanya
berdasarkan pengalaman mereka tanpa juga melihat dari waktu yang dibutuhkan serta
elemen-elemen kerja yang akan dijadikan standar kerja tersebut. Tidak sedikit juga
13
metode kerja dalam perusahaan tidak berubah sama sekali dalam jangka waktu yang
sangat lama, hal ini menjadi salah satu faktor penyebab beberapa perusahaan tidak
bisa bertahan.
jalan untuk lebih sering melakukan perbaikan terutama di segi cara kerja yang baik
untuk karyawannya. Perlu diperhatikan bahwa metode kerja, harus memiliki tujuan
kerja hanya sebatas visual yang tidak diketahui oleh karyawan. (Alamsyah, 2010).
2.2.2. SOP
sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit
perusahaan. SOP adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan
menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal
sampai akhir.
SOP adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara
hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-
rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode
melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Lain hal nya
dengan pendapat Tjipto Atmoko (2011), jika SOP merupakan suatu pedoman atau
acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian
prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang
bersangkutan.
pelaksanaan suatu kegiatan yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan,
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang
suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang
lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan
Menurut buku yang dikutip oleh Puji (2014) Tujuan SOP adalah sebagai
berikut:
15
dan kemana petugas dan lingkungan dalam melaksanakan sesuatu tugas atau
pekerjaan tertentu.
2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja, dan
supervisor.
pelaksanaan kegiatan.
5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan
efektif.
6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas
yang terkait.
kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktek dan kesalahan
9. Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru.
Metode kerja pemasangan keramik meliputi : (1) peralatan (2) metode yang
2.2.3.1. Peralatan
maupun lantai harus sesuai dengan standar SNI atau yang masih layak digunakan dan
tidak berpotensi bahaya. Berikut adalah peralatan yang digunakan pada pekerjaan
pemasangan keramik
1. Theodolite
Alat ini digunakan oleh tim surveyor untuk me-marking garis awal
pemasangan keramik.
2. Benang sipatan
Dipakai oleh tim surveyor untuk memberi tanda atau garis atau marking.
3. Benang putih
Benang ini digunakan oleh tukang yang berfungsi sebagai acuan untuk
ketinggian keramik agar keramik yang dipasang terlihat rata dan rapi.
4. Palu karet
Digunakan oleh tukang untuk memukul keramik yang sedang dipasang agar
merekat dengan adukan dan rata ketinggian nya dengan keramik disebelahnya.
5. Ember
6. Sendok semen
17
7. Gerinda
8. Waterpass
1. Pekerjaan Persiapan
3. Pekerjaan Screed
6. Pekerjaan Finishing
1. Pekerjaan Persiapan
4. Pekerjaan Finishing
Menurut Fatin (2016), kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang
yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja
di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Adapun tujuan utama dalam Penerapan K3
18
berdasarkan Undang- Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu
antara lain :
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Perawatan keramik harus dilakukan agar tetap awet dan tetap tampil artistik.
Perawatan keramik lantai dan keramik dinding tetap sama, baik yang dipasang
didalam ruangan maupun diluar ruangan. Berikut adalah cara untuk perawatan
keramik.
Untuk keramik lantai yang baru dipasang dan belum mengering tidak boleh
diinjak, karena akan memiliki kerataan yang berbeda dengan keramik yang
lain.
Sama halnya dengan keramik lantai, jika menekan keramik yang belum
dipasang.
3. Melakukan pembersihan
dinding tetap bersih dengan cara menyapu, dan mengepel. Hal tersebut cukup
tenaga kerja, cara menghitung produktivitas tenaga kerja, dan faktor-faktor yang
menunjukan adanya kaitan antara output (hasil kerja) dengan waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja. Konsep ini merupakan
pengertian produktivitas yang paling dasar dan sederhana. Seorang tenaga kerja dinilai
produktif jikalau ia mampu menghasilkan output yang lebih besar dari tenaga kerja
lain untuk satuan waktu yang sama. Kalau ukuran produktivitas hanya dikaitkan
dengan satuan waktu saja, maka jelas kiranya bahwa produktivitas sangat tergantung
pada segi ketrampilan dan keahlian tenaga kerja secara fisik. Kemajuan teknologi juga
tenaga kerja tidak hanya tergantung pada latar belakang pendidikan dan latihan
keahlian dan ketrampilan saja , tetapi juga sangat ditentukan oleh tingkat teknologi
waktu tenaga kerja. Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya
diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang
tenaga kerja adalah dengan membandingkan antara output dan input pada bidang
konstruksi output dapat dilihat dari kuantitas pekerjaan yang telah dilakukan, seperti
meter persegi pemasangan keramik untuk finishing lantai dan input nya merupakan
sumber daya manusia yang dipergunakan serta teknologi yang digunakan dalam
Menurut Hutasoit, dkk (2017) yang menjelaskan fungsi dan tugas-tugas tenaga kerja
berdasarkan kehaliannya :
1. Mandor adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu sesuai
4. Pekerja (buruh) adalah orang yang membantu tukang atau kepala tukang untuk
semua jenis pekerjaan tanpa harus memiliki keahlian atas pekerjaan tertentu.
bervariasi.
21
ditentukan.
5. Tingkat upah minimal yang berlaku, tingkat upah yang sangat rendah tidak
memungkinkan tenaga kerja untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik atau tidak
perhitungan material, bahan material untuk keramik serta bahan material untuk
perekat keramik.
Ada beberapa pendapat dari para ahli tentang definisi material. Menurut
besarnya biaya suatu proyek, lebih dari separuh biaya proyek diserap oleh material
yang digunakan. Sedangkan jika menurut Hasan Shadaly (1983), bahwa pengertian
material adalah bahan dasar untuk membuat atau membentuk sesuatu. Secara umum
seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan juga
Menurut Ibrahim (2012), jumlah bahan yang dibutuhkan untuk satu unit
Wiguna, dkk (2009) menjelaskan bagaimana cara menghitung wastage level. Wastage
level ini dihitung untuk mengetahui volume waste dari masing-masing item material
Volume 𝑊𝑎𝑠𝑡𝑒
Wastage Level =
Volume Material Terpakai
Keterangan:
Dapat disimpulkan jika waste material dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
gelas, magnetik isolator dielektrik, bahan beton, bata, bukan logam, bata tahan api dan
1. Bahan Plastis
Bahan ini berupa tanah liat (argiles) dengan kandungan mineral yang bersifat
1iat dan mineral tambahan yang berasal dari endapan kotoran. Mineral ini
Bahan ini adalah bahan – bahan baku, mudah dihaluskan, dan koefisien
kekurangan- kekurangan yang terjadi, karena plastisitas yang eksesif dari tanah
liat, terdiri dari silika Si O₂ atau quartz yang berbeda- beda bentuk nya.
Bahan ini terdiri dari bahan yan mengandung Mg dan silikat aluminium. Silika
dan Feldspar merupakan basis dalam pembuatan bahan keramik yang banyak
adalah penjelasannya.
Semen instan atau yang disebut dengan mortar adalah semen ‘siap-
saji’ yang saat ini banyak digunakan bukan hanya untuk high rise building
tetapi juga untuk kebutuhan rumahan. Mortar adalah bahan bangunan berbahan
bangunan.
3. Bond Floor
Bond Floor adalah perekat keramik untuk aplikasi pada bagian lantai
didaerah komersial dan daerah basah. Memiliki daya rekat yang kuat
METODOLOGI PENGAMATAN
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana metode pengamatan yang akan
dilakukan. Bab ini berisi tentang metode pengamatan, diagram alur pengamatan, serta
pengamatan, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Berikut
1. Tahap Wawancara
2. Tahap Observasi
tentang metode kerja, produktivitas tenaga kerja, dan bahan material yang di
3. Tahap Dokumentasi
27
28
bukti yang diamati dilapangan sesuai dengan pelaporan yang dibuat atau tidak.
Diagram alur pengamatan adalah sebuah jenis diagram yang mewakili alir
grafis, dan urutannya dihubungkan dengan panah. Diagram ini mewakili ilustrasi atau
berbagai bidang. Berikut adalah diagram alur dari pengamatan metode kerja,
MULAI
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pembahasan Hasil
Pengamatan
Pelaporan
1. Metode Kerja
tujuan, alat dan bahan, tenaga kerja, alat pelindung diri, dan prosedur
yang digunakan
30
2. Kebutuhan Material
keramik dinding.
1. Pengumpulan Data
yaitu :
a. Data Primer
pengamatan, yang meliputi metode kerja lapangan, alat dan bahan serta
b. Data Sekunder
31
2. Pengolahan Data
a. Metode Kerja
b. Kebutuhan Material
lapangan yang sudah di olah dengan data primer yang telah dikumpulkan.
indeks tenaga kerja dibandingkan dengan indeks tenaga kerja SNI, dan
SNI
4. Pelaporan
pengamatan yang telah dilakukan dan juga akan muncul saran-saran agar
HASIL PENGAMATAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil pengamatan dari pekerjaan
pemasangan keramik lantai dan keramik dinding yaitu pengamatan dalam metode
pekerjaan, yaitu:
33
34
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN SCREED
PEKERJAAN FINISHING
Gambar 4. 3 Alur Pekerjaan Pemasangan Keramik Lantai Unit dan Keramik Lantai
Koridor
36
Untuk pekerjaan pemasangan keramik lantai unit dan keramik lantai koridor,
dalam schedule master plan proyek akan selesai dalam waktu satu minggu atau 6 hari
kerja untuk 1 lantai dengan luasan 1325 m². Dengan metode pelaksanaan 1 orang
tukang mengerjakan 1 unit setiap harinya. Jumlah bahan material yang digunakan
5. Nat Keramik = 25 Kg
Tower Crane dan Alimax, tetapi untuk perhitungan indeks tidak termasuk mobilisasi
lantai koridor
A. Tujuan :
B. Alat :
C. Bahan :
D. Tenaga kerja :
F. Prosedur :
Konstruksi
pekerja.
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Theodolite
2. Tripod
3. Meteran
4. Waterpass
5. Alat tulis
C. Bahan :
Benang Sipatan
D. Tenaga kerja :
1. Safety Helmet
2. Safety Shoes
F. Prosedur :
tripod
lingkaran
pelat lantai
6. Karena ketebalan screed lantai 5cm, maka tembak 5cm lebih tinggi dari
11. Lalu beri tanda pada masing-masing sisi dinding yang ditembak
benang sipatan
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Jidar
2. Bucket cor
3. Pipa tremi
4. Tower crane
C. Bahan :
1. Mortar instant
2. Air
D. Tenaga kerja :
2. 1 orang Mandor
3. 5 orang Pekerja
1. Safety Helmet
2. Sepatu Boot
3. Sarung Tangan
F. Prosedur :
4. Sambungkan pipa tremi yang ada dilantai tersebut ke bucket cor, lalu
6. Buka katup yang ada di bucket cor agar adukan mengalir keluar
sebelumnya
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Theodolite
2. Tripod
3. Meteran
4. Waterpass
5. Alat tulis
C. Bahan :
Benang Sipatan
D. Tenaga kerja :
1. Safety Helmet
2. Safety Shoes
F. Prosedur :
1. Bersihkan area yang akan di marking menggunakan sapu agar tidak ada
debu
tripod
lingkaran
5. Atur agar theodolite berada tepat diatas garis patokan yang ada di ujung
koridor
6. Garis patokan yang ada diujung dinding koridor adalah garis yang telah
dengan ukuran rata tengah dari kolom yang ada di ujung koridor
7. Tembak kearah garis patokan yang ada pada ujung dinding koridor
8. Lalu kunci arah horizontal theodolite agar tidak bergoyang ke kiri dan
ke kanan
9. Tembak kearah sudut vertikal yang lebih rendah (tembak ke jarak yang
12. Selanjutnya akan terbuat garis lurus dari ujung dinding koridor ke
14. Ukuran dari ujung dinding koridor ke depan pintu unit koridor sudah
ada
ujung koridor 2
18. Lalu putar 90” hingga theodolite mengarah ke dalam unit ruangan
sipatan
23. Jika sudah akan terbuat garis melintang dari ujung lantai unit kamar ke
24. Tarik garis sejauh 150cm dari titik theodolite berdiri ke arah dalam unit
25. Lalu tarik lagi sejauh 60cm dari ujung titik tersebut ke arah dalam unit
26. Kemudian buat garis miring dengan ukuran 100cm dari ujung titik
27. Tarik garis sejauh 80cm dari tanda yang telah di buat di poin 23 ke arah
dalam unit, sehingga garis ini akan bertemu dengan garis yang telah di
29. Terakhir, garis yang telah dibuat akan menjadi patokan tukang untuk
30. Keramik pertama akan dipasang pada siku garis yang telah dibuat
diatas
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Sendok semen
2. Ember
3. Waterpass
4. Palu karet
5. Palu Besi
6. Gerinda
C. Bahan :
1. Semen instant
2. Bond floor
4. Benang
5. Paku
D. Tenaga kerja :
1. Safety Helmet
2. Safety Shoes
3. Sarung Tangan
4. Kacamata
F. Prosedur :
benang
4. Pasang benang pada paku dengan ketinggian 3cm dari lantai kerja
sebelumnya
51
10. Selanjutnya pasang keramik kedua dan seterusnya sama seperti cara
diatas
11. Jika keramik yang utuh (tidak dipotong) sudah terpasang semua, akan
potongan
13. Beri garis pada keramik sesuai dengan ukuran celah yang tersisa
16. Usahakan agar adukan tidak lebih dan tidak kurang karena jika adukan
17. Jika semua keramik telah terpasang, jaga agar tidak terinjak terlebih
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Sendok semen
2. Ember
3. Waterpass
4. Palu karet
5. Palu Besi
6. Benang
7. Paku
8. Gerinda
54
C. Bahan :
1. Semen instant
2. Bond floor
D. Tenaga kerja :
1. Safety Helmet
2. Safety Shoes
3. Sarung Tangan
4. Kacamata
F. Prosedur :
2. Buatlah adukan semen instant dan bond floor dengan perbandingan 3:1
4. Lembabkan area yang akan di beri plint keramik dengan air agar tidak
terlalu kering
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Ember
2. Sendok semen
C. Bahan :
1. Kain lap
2. Air bersih
3. Nat keramik
D. Tenaga kerja :
1orang Tukang
1. Safety Helmet
2. Safety Shoes
3. Sarung Tangan
F. Prosedur :
4. Jika semua celah sudah terisi oleh nat, siapkan alat dan bahan untuk
6. Bersihkan keramik yang terkena sisa semen dengan kain lap tersebut
7. Lakukan hingga semua keramik bersih dari sisa-sisa semen dan nat
keramik
meliputi (1) Pekerjaan Screed Lantai, (2) Pekerjaan Pemasangan Keramik Unit &
Dinding Keramik, (5) Pekerjaan Pemasangan Keramik Kamar Mandi, dan (6)
produktivitas tenaga kerja nya karena seluruh material sudah on site dilantai 19.
Kerja pada pekerjaan keramik lantai yang meliputi : (1) Pekerjaan Screed Lantai, (2)
Pekerjaan Pemasangan Keramik Unit & Koridor, (3) Pekerjaan Pemasangan Plint
Keramik.
Untuk mengerjakan Screed Lantai dengan volume 50,917 m³. Pada pekerjaan
screed Lantai ini dibagi dalam 3 zona dan dikerjakan oleh 5 orang Pekerja dan 1 orang
mandor.
dimulai dengan melakukan pemasangan keramik pada bagian Unit terlebih dahulu.
Pemasangan keramik lantai dikerjakan oleh 6 Orang Tukang dan 1 Orang Mandor
untuk 1 lantai. Pemasangan keramik ini setiap unit nya dikerjakan oleh 1 orang
Tukang.
58
Pada pekerjaan screed lantai 19 yang dilakukan terdiri dari 5 Orang Pekerja
dan 1 Orang Mandor. Berikut adalah contoh perhitungan pekerjaan Screed Lantai
untuk Zona 1.
a. Pekerja
selama 4 jam.
4 (jam)
Koefisien =
21 m³ x 8 (jam)
yaitu :
b. Mandor
4 (jam)
Koefisien =
21m³ x 8 (jam)
60
yaitu :
Pada pekerjaan pemasangan keramik lantai ini dilakukan oleh 6 orang tukang
dan 1 orang mandor. Pekerjaan ini dilakukan dengan mengerjakan pada bagian Unit
a. Tukang
4,5 (jam)
Koefisien =
20,043 m² x 8 (jam)
yaitu :
b. Mandor
selama 4,5 jam. Volume ini adalah hasil dari 6 orang tukang yang
mengerjakan unit.
4,5 (jam)
Koefisien =
146,857 m² x 8 (jam)
yaitu :
a. Tukang
62
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisaien tenaga kerja untuk
jam.
7,5 (jam)
Koefisien =
81,725m x 8 (jam)
Agar nilai koefisien menjadi satuan hari, maka 0,011 Hari/m di kalikan
yaitu :
b. Mandor
7,5 (jam)
Koefisien =
230,725m' x 8 (jam)
yaitu :
a. Tukang
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisien tenaga kerja untuk
1 (jam)
Koefisien =
16 m² x 8 (jam)
produk diperlukan waktu. Perbandingan hasil kerja dengan waktu yang digunakan
Perhitungan kebutuhan dan indeks material pada finishing lantai meliputi (1)
Pekerjaan Screed Lantai, (2) Pekerjaan Pemasangan Keramik Unit & Koridor, (3)
(5) Pekerjaan Pemasangan Keramik Kamar Mandi, dan (6) Pekerjaan Pemasangan
Keramik Balkon. Untuk mobilisasi material di lantai 19 yaitu on site material atau
material serta volume pada pekerjaan screed, pekerjaan adukan, dan pemasangan
Tebal
Luas Area Kebutuhan Kebutuhan Mortar
Adukan Jumlah
No Type Adukan Keramik 1:3 (Kg)
Type
Bond Semen
(m²) (m) (m³) kg
Floor Instan
1 1B 16 0,004 0,064 64 16,00 48,00 6
2 1BC 15,268 0,004 0,061072 61,072 15,27 45,80 1
3 2BA 24,415 0,004 0,09766 97,66 24,42 73,25 18
4 2BA1 24,043 0,004 0,096172 96,172 24,04 72,13 1
5 2BC 24,408 0,004 0,097632 97,632 24,41 73,22 1
6 ST 13,541 0,004 0,054164 54,164 13,54 40,62 7
7 STC 13,817 0,004 0,055268 55,268 13,82 41,45 4
8 STS 15,005 0,004 0,06002 60,02 15,01 45,02 1
9 Koridor 254,1 0,004 1,0164 1016,4 254,10 762,30
Hitungan
Luas Area Luas
Jumlah Kebutuhan
No Type Area
Type Nat
Luas Kebutuhan 1
Luas Area Tinggi
No Type Area Lantai
perhitungan nilai koefisien material dan waste material. Berikut rincian data yang
material pada pekerjaan screed, pekerjaan adukan lantai keramik pada lantai dan
koridor, adukan untuk pekerjaan plint, pemasangan keramik pada lantai dan koridor
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan screed
adalah mortar instan. Total kebutuhan screed untuk tipe 1BC sebanyak 127 Kg semen
dan 1 m³ pasir dengan luas area 15,268 m². pemesanan mortar instan 53 m³ yang
Semen
127
Koef. Material =
15,268
Pasir
0,64
Koef. Material =
15,268
53−50,91745
Waste Material = × 100%
53
Waste Material = 8%
Jadi, dari hasil perhitungan didapat koefisien bahan mortar instan sebesar
0,05 Kg semen dan 0,25 m³ pasir untuk 1 m² serta menghasilkan waste material
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan adukan
keramik pada lantai dan koridor adalah campuran antara bond floor dan semen instan
dengan perbandingan 1:3. Total kebutuhan Bond floor untuk satu unit kamar tipe 1B
adalah 16 Kg dan 48 Kg untuk semen instan dengan luas area 16 m². Sedangkan
pemesanan bahan adukan diperuntukan untuk 1 lantai termasuk dengan adukan plint
dengan jumlah 24 sak (1200 Kg) Bond Floor dan 90 sak (3600 Kg) semen instan.
adukan keramik.
16 Kg
Koef. Material =
16 m²
Koef. Material = 1 Kg
48 Kg
Koef. Material =
16 m²
Koef. Material = 3 Kg
71
Sedangkan untuk mencari waste material pada pekerjaan adukan lantai adalah
sebagai berikut dengan total keseluruhan bahan yang dipakai pada pekerjaan adukan
keramik ini sebesar 1018,349 Kg bond floor dan 3055 Kg semen instan.
Dari hasil perhitungan didapat koefisien bahan adukan untuk keramik lantai
dan lantai koridor yaitu 1 Kg per 1 m² untuk bond floor dan 3 Kg per 1 m² untuk
semen instan dan menghasilkan waste material masing – masing bahan sekitar 15%
untuk pekerjaan adukan keramik pada lantai dan koridor. Dari waste ini, digunakan
Untuk 1 dus berjumlah 3 buah keramik, total kebutuhan keramik pada satu unit kamar
tipe 1B adalah 45 buah atau setara dengan 15 dus keramik dengan luas area 16 m².
72
14,8 Bh
Koef. Material =
16 m²
lantai dan keramik koridor adalah sebagai berikut dengan total keseluruhan
2910− 2828,7
Waste Material = × 100%
2910
Waste Material = 3%
cm yaitu 2,8 per 1 m² dan menghasilkan waste material sekitar 3% untuk pekerjaan
pemasangan keramik pada lantai dan koridor. Dari waste ini, digunakan kembali
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan adukan
keramik plint ukuran 10 cm × 60 cm adalah campuran antara bond floor dan semen
instan dengan perbandingan 1:3. Total kebutuhan Bond floor untuk plint koridor
adalah 173,044 Kg dan 519,131 Kg untuk semen instan dengan luas area 230,725 m’.
sak (1200 Kg) Bond Floor dan 90 sak (3600 Kg) semen instan. Pemakain bahan
adukan untuk pekerjaan plint diambil dari waste adukan pekerjaan keramik pada lantai
dan koridor. Sisa waste yang dihasilkan dari pekerjaan adukan keramik sebesar 181,65
Kg Bond Floor dan 544,95 Kg semen instan. Berikut merupakan perhitungan untuk
173,044 Kg
Koef. Material =
230,725 m′
519,131 Kg
Koef. Material =
230,725 m′
Sedangkan untuk mencari waste material pada pekerjaan adukan keramik plint
koridor adalah sebagai berikut, dengan bahan yang dipakai adalah waste dari
pekerjaan adukan keramik pada lantai unit dan koridor sebesar 181,65 Kg Bond Floor
181,65 − 173,044
Waste Material = × 100%
181,65
Waste Material = 5%
544,95− 519,131
Waste Material = × 100%
544,95
Waste Material = 5%
Dari hasil perhitungan didapat koefisien untuk bahan adukan keramik plint
ukuran 10 cm × 60 cm yaitu 0,75 Kg per 1 m’ untuk Bond Floor dan 2,25 Kg per 1
m’ untuk semen instan. Serta menghasilkan waste material sekitar 12% dan 5% untuk
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan nat
keramik lantai dan plint yaitu tile grout berwarna putih. Total kebutuhan nat pada satu
lantai adalah 23,66 Kg dengan luas area 1 lantai 1018,35 m². Sedangkan untuk plint
adalah 0,5 Kg dengan luas area 230,725 m’. Pemesanan diperuntukan untuk pekerjaan
nat pada lantai keramik, dinding kamar mandi dan plint koridor di 1 lantai dengan
Tile Grout
23,66 Kg
Koef. Material =
1018,35 m²
Plint Koridor
0,5 Kg
Koef. Material =
230,725 m′
lantai dan plint koridor adalah sebagai berikut. Dengan total kebutuhan 24,2 Kg.
76
31 − 24,2
Waste Material = × 100%
31
Jadi, dari hasil perhitungan didapat koefisien bahan tile grout untuk lantai
sebesar 0,023 Kg per 1 m² dan 0,023 Kg per 1 m’ untuk plint koridor. Menghasilkan
waste material sekitar 28% . dari waste ini dipakai untuk pekerjaan nat pada dinding
kamar mandi.
Dari hasil perhitungan, didapat koefisien rata – rata untuk setiap bahan
material pada masing – masing pekerjaan, seperti pada tabel nilai koefisien berikut.
Tabel 4. 13 Koefisien Bahan Material Pemasangan Keramik Pada Lantai dan Koridor
Volume
Bahan Material
No Jenis Pekerjaan Kebutuhan Satuan Koefisien 1 m²
Yang Dipakai
Bahan Material
Semen 133,3 Kg 8,33
1 Pekerjaan Screed Lantai
Pasir 0,7 m³ 0,04
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN FINISHING
master plan proyek akan selesai dalam waktu dua minggu atau 12 hari kerja untuk 1
lantai dengan luasan 250 m². Dengan metode pelaksanaan 1 orang tukang mengerjakan
1/2 dinding kamar mandi unit setiap harinya. Jumlah bahan material yang digunakan
4. Nat Keramik = 6 Kg
Tower Crane dan Alimax, tetapi untuk perhitungan indeks tidak termasuk mobilisasi
A. Tujuan :
mandi
B. Alat :
-
79
C. Bahan :
D. Tenaga kerja :
F. Prosedur :
mandi
Konstruksi
Berikut adalah tahap dan pekerjaan pengukuran keramik pada dinding sesuai
A. Tujuan :
dinding
B. Alat :
1. Theodolite
2. Tripod
3. Waterpass
4. Alat tulis
C. Bahan :
Benang sipatan
D. Tenaga kerja :
2 orang surveyor
1. Safety helmet
2. Safety shoes
F. Prosedur :
tripod
lingkaran
pelat lantai
diperlukan
8. Beri tanda dinding yang ditembak, dan satukan tanda yang telah dibuat
10. Karena ukuran keramik kamar mandi 30x60, maka ukur garis
horizontal yang telah dibuat dari pojok dinding ke arah tengah dengan
11. Tembak theodolite ke arah tanda yang telah di buat, lalu kunci sudut
12. Tembak theodolite ke bawah dan ke atas tanda yang telah di buat tadi
13. Satukan 3 titik tanda yang telah di buat tadi menggunakan benang
sipatan
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Ember
2. Sendak semen
3. Palu besi
4. Palu karet
5. Waterpass
6. Gerinda
C. Bahan :
1. Semen instant
2. Bond floor
4. Benang
5. Paku
D. Tenaga kerja :
1. Safety helmet
2. Safety shoes
83
3. Sarung tangan
F. Prosedur :
kanan
pojok bawah
10. Jika satu baris paling bawah sudah terpasang keramik, tunggu hingga
keramik tersebut sudah cukup kering dan kuat untuk ditimpa diatasnya
11. Gunakan line spacer untuk sela sela keramik kiri dan atas
12. Pasang keramik selanjutnya satu persatu baris per baris hingga tinggi
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Ember
2. Sendok semen
C. Bahan :
1. Kain lap
2. Air bersih
3. Nat keramik
D. Tenaga kerja :
1 Orang Tukang
1. Safety helmet
2. Safety shoes
3. Sarung tangan
F. Prosedur :
4. Jika semua celah sudah terisi oleh nat, siapkan alat dan bahan untuk
6. Bersihkan keramik yang terkena sisa semen dengan kain lap tersebut
7. Lakukan hingga semua keramik bersih dari sisa-sisa semen dan nat
keramik
a. Tukang
5,53 (jam)
Koefisien =
4,11 m² x 8 (jam)
yaitu :
b. Mandor
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisien tenaga kerja untuk
61,875 m².
4 (jam)
Koefisien =
61,875 m² x 8 (jam)
yaitu :
a. Tukang
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisien tenaga kerja untuk
0,5 (jam)
Koefisien =
5,175 m² x 8 (jam)
yaitu :
produk diperlukan waktu. Perbandingan hasil kerja dengan waktu yang digunakan
Kebutuhan
Panjang Tinggi Luas Tebal Adukan 1 Kebutuhan Mortar
Volume
Jumlah Sisi Sisi Area Adukan Kamar 1:3 (Kg) Jumlah
No Type
Sisi Mandi Type
Bond Semen
(m) (m) (m²) (m) (m³) Kg Kg
Floor Instan
2 1,325 1,5 3,98 0,003 0,012 11,925
1 2BC 1 1 1,5 1,50 0,003 0,005 4,500 17,550 4,388 13,163 1
1 0,25 1,5 0,38 0,003 0,001 1,125
2 1,5 1,5 4,50 0,005 0,023 22,500
2 2BA 1 1 1,5 1,50 0,005 0,008 7,500 31,875 7,969 23,906 17
1 0,25 1,5 0,38 0,005 0,002 1,875
2 1,2 1,5 3,60 0,005 0,018 18,000
3 1B 1 1,4 1,5 2,10 0,005 0,011 10,500 34,875 8,719 26,156 9
1 0,85 1,5 1,28 0,005 0,006 6,375
2 1,3 1,5 3,90 0,005 0,020 19,500
4 ST 1 1,1 1,5 1,65 0,005 0,008 8,250 30,300 7,575 22,725 12
1 0,34 1,5 0,51 0,005 0,003 2,550
Jumlah Total
Luas
Panjang Tinggi Luas Keramik Kebutuhan
Keramik
Jumlah Sisi Sisi Area Ukuran 1 Kamar Jumlah
No Type 30*60
Sisi 30*60 Mandi Type
perhitungan nilai koefisien material dan waste material. Berikut rincian data yang
pekerjaan adukan dan pekerjaan pemasangan keramik pada dinding kamar mandi.
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan adukan
keramik pada dinding kamar mandi adalah campuran antara bond floor dan semen
instan dengan perbandingan 1:3. Total kebutuhan Bond floor untuk satu unit dinding
kamar mandi tipe 2BC adalah 4,388 Kg dan 13,16 Kg untuk semen instan dengan luas
area dinding kamar mandi 5,86 m². Sedangkan pemesanan bahan adukan diperuntukan
untuk adukan keramik dinding kamar mandi, keramik lantai pada kamar mandi dan
lantai balkon pada 1 lantai dengan jumlah 8 sak (400 Kg) Bond Floor dan 30 sak (1200
92
Kg) semen instan. Berikut merupakan perhitungan untuk mencari koefisien material
4,388 Kg
Koef. Material =
5,86 m²
13,163 Kg
Koef. Material =
5,86m²
Sedangkan untuk mencari waste material pada pekerjaan adukan lantai adalah
sebagai berikut dengan total keseluruhan bahan yang dipakai pada pekerjaan adukan
keramik dinding kamar mandi sebesar 309 Kg bond floor dan 928 Kg semen instan.
400 − 309
Waste Material = × 100%
400
1200 − 928
Waste Material = × 100%
1200
Dari hasil perhitungan didapat koefisien untuk bahan adukan keramik dinding
kamar mandi ukuran 30 cm × 60 cm yaitu 0,75 Kg per 1 m² untuk Bond Floor dan
2,25 Kg per 1 m² untuk semen instan. Serta menghasilkan waste material sekitar
29% untuk masing – masing bahan. Selanjutnya untuk waste dari adukan ini dipakai
kembali untuk adukan keramik pada lantai kamar mandi dan balkon.
berjumlah 5 buah keramik, total kebutuhan keramik pada satu unit kamar mandi tipe
2BC adalah 32,5 buah atau setara dengan 6,5 dus keramik dengan luas area 5,86 m².
Pemesanan keramik diperuntukan untuk 1 lantai yang berjumlah 279 dus atau 1395
94
32,5 Bh
Koef. Material =
5,86 m²
dinding kamar mandi adalah sebagai berikut. Dengan total keseluruhan pemasangan
1395 − 1387,3
Waste Material = × 100%
1395
Waste Material = 1%
kamar mandi ukuran 30 cm × 60 cm yaitu 5,6 buah per 1 m². Serta menghasilkan
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan nat
keramik dinding kamar mandi yaitu tile grout berwarna putih. Total kebutuhan nat
pada satu lantai adalah 5,8 Kg dengan luas area di 1 lantai 249,72 m². Pemesanan
diperuntukan untuk pekerjaan nat pada lantai keramik, dinding kamar mandi dan plint
Tile Grout
5,8 Kg
Koef. Material =
249,72 m²
dinding kamar mandi adalah sebagai berikut. Dengan total kebutuhan 24,2 Kg dan
menggunakan bahan dari waste pekerjaan nat sebelumnya dengan jumlah 28% atau
6,8 Kg.
6,8 − 5,8
Waste Material = × 100%
6,8
Waste Material = 3%
Jadi, dari hasil perhitungan didapat koefisien bahan tile grout untuk dinding
kamar mandi sebesar 0,023 Kg per 1 m². Menghasilkan waste material sekitar 3%
Dari hasil perhitungan, didapat koefisien rata – rata untuk setiap bahan
material pada masing – masing pekerjaan, seperti pada tabel nilai koefisien berikut.
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN WATERPROOFING
PEKERJAAN FINISHING
Untuk pekerjaan pemasangan keramik lantai unit dan keramik lantai koridor,
dalam schedule master plan proyek akan selesai dalam waktu dua minggu atau 12 hari
kerja untuk 1 lantai dengan luasan 125 m². Dengan metode pelaksanaan 2 orang tukang
mengerjakan sekaligus 2-3 unit setiap 3 harinya. Jumlah bahan material yang
8. Nat Keramik = 20 Kg
Tower Crane dan Alimax, tetapi untuk perhitungan indeks tidak termasuk mobilisasi
A. Tujuan :
B. Alat :
C. Bahan :
D. Tenaga kerja :
F. Prosedur :
Konstruksi
pekerja.
A. Tujuan :
Menjadikan lantai kamar mandi dan lantai balkon tahan air dan tidak
bocor
B. Alat :
1. Kuas cat
2. Sendok semen
3. Ember
C. Bahan :
1. Cairan liquid
2. Semen khusus
D. Tenaga kerja :
1. Safety helmet
2. Safety shoes
3. Sarung tangan
F. Prosedur :
2. Sikat dan sapu sisa-sisa bobokan dan debu agar permukaan bersih
3. Buat pinggulan (camper) pada tiap ujung sisi pertemuan dinding dan
sebagai berikut :
c) Lakukan penutupan celah antara pipa dan beton dari bawah pelat
lantai bawah
accelerator
mandi/balkon, tapi meliputi juga dinding setinggi 20cm dari lantai yang
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Jidar
2. Ember
3. Sendok semen
4. Sapu
C. Bahan :
1. Mortar instant
2. Air
D. Tenaga kerja :
1 orang Pekerja
1. Safety Helmet
2. Sepatu Boot
3. Sarung Tangan
F. Prosedur :
2. Jika sudah bersih, lembabkan area yang akan di beri screed dengan
menyiram sedikit air pada area tersebut agar area lebih lembab dan
secukupnya
4. Aduk hingga adukan merata tidak terlalu cair dan tidak terlalu kental
9. Jika sudah terlihat lebih rata, ambil jidar untuk meratakan semuanya
11. Pastikan tinggi screed sesuai dengan tinggi yang sudah di ukur
sebelumnya
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Sendok semen
2. Ember
3. Waterpass
4. Palu karet
5. Palu Besi
6. Gerinda
C. Bahan :
1. Semen instant
2. Bond floor
4. Benang
5. Paku
D. Tenaga kerja :
1. Helm Proyek
2. Sepatu Safety
3. Sarung Tangan
4. Kacamata
F. Prosedur :
benang
4. Pasang benang pada paku dengan ketinggian 3cm dari lantai kerja
sebelumnya
107
10. Selanjutnya pasang keramik kedua dan seterusnya sama seperti cara
diatas
11. Jika keramik yang utuh (tidak dipotong) sudah terpasang semua, akan
potongan
13. Beri garis pada keramik sesuai dengan ukuran celah yang tersisa
16. Usahakan agar adukan tidak lebih dan tidak kurang karena jika adukan
17. Jika semua keramik telah terpasang, jaga agar tidak terinjak terlebih
Berikut merupakan tahapan atau metode kerja untuk pekerjaan finishing yang
A. Tujuan :
B. Alat :
1. Ember
2. Sendok semen
C. Bahan :
1. Kain lap
2. Air bersih
3. Nat keramik
D. Tenaga kerja :
1 Orang Tukang
1. Safety helmet
2. Safety shoes
3. Sarung tangan
F. Prosedur :
4. Jika semua celah sudah terisi oleh nat, siapkan alat dan bahan untuk
6. Bersihkan keramik yang terkena sisa semen dengan kain lap tersebut
7. Lakukan hingga semua keramik bersih dari sisa-sisa semen dan nat
keramik
Waterproofing Kamar Mandi (2) Pekerjaan Screed Manual Kamar Mandi dan (3)
Mandor. Untuk mengerjakan 1 unit kamar mandi pada pekerjaan waterproofing ini
Pada pekerjaan screed manual terdiri dari 6 orang Tukang dan 1 orang Mandor.
Untuk mengerjakan 1 unit kamar mandi pada pekerjaan Screed manual ini dikerjakan
Pada pekerjaan pemasangan keramik kamar mandi ada 7 tenaga kerja yang
terdiri diri 6 orang tukang dan 1 orang mandor. Untuk mengerjakan 1 unit kamar
mandi pada pekerjaan pemasangan keramik kamar mandi ini dikerjakan oleh 1 orang
tukang.
112
Waterproofing Kamar Mandi (2) Pekerjaan Screed Manual dan (3) Pekerjaan
a. Tukang
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisien tenaga kerja untuk
11,23 (jam)
Koefisien =
2,46 m² x 8 (jam)
Agar nilai koefisien menjadi satuan hari, maka 0,57 Hari/m² di kalikan
yaitu:
b. Mandor
3,5 (jam)
Koefisien =
14,624m² x 8 (jam)
yaitu :
a. Tukang
0,25 (jam)
Koefisien =
0,0672m³ x 8 (jam)
b. Mandor
0,25 (jam)
Koefisien =
0,081 m³ x 8 (jam)
yaitu :
a. Tukang
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisaien tenaga kerja untuk
1,2 (jam)
Koefisien =
1,68 m² x 8 (jam)
b. Mandor
volume 9,545 m²
1,2 (jam)
Koefisien =
9,545 m² x 8 (jam)
yaitu :
a. Tukang
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisien tenaga kerja untuk
0,5 (jam)
Koefisien =
1,68 m² x 8 (jam)
produk diperlukan waktu. Perbandingan hasil kerja dengan waktu yang digunakan
Kerja Pekerjaan pemasangan keramik kamar mandi meliputi (1) Pekerjaan Water
1. Pekerjaan Waterproofing
Pekerjaan screed manual untuk lantai Balkon dikerjakan oleh 7 tenaga kerja
untuk mengerjakan 1 lantai diantara nya 6 orang tukang dan 1 orang mandor. Setiap
untuk mengerjakan 1 lantai diantara nya 6 orang tukang dan 1 orang mandor.
120
pemasangan keramik balkon yang meliputi (1) Pekerjaan Waterproofing Balkon dan
1. Pekerjaan Waterproofing
a. Tukang
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisien tenaga kerja untuk
11,23 (jam)
Koefisien =
2,03 m² x 8 (jam)
Agar nilai koefisien menjadi satuan hari, maka 0,69 Hari/ m² di kalikan
yaitu :
121
b. Mandor
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisien tenaga kerja untuk
7,23 (jam)
Koefisien =
9,502m² x 8 (jam)
yaitu :
a. Tukang
0,17 (jam)
Koefisien =
0,0812m³ x 8 (jam)
yaitu :
b. Mandor
1,43 (jam)
Koefisien =
0,380048m³ x 8 (jam)
yaitu :
a. Tukang
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisaien tenaga kerja untuk
1,3 (jam)
Koefisien =
2,036m² x 8 (jam)
yaitu :
b. Mandor
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisien tenaga kerja untuk
1,5 (jam)
Koefisien =
9,502m² x 8 (jam)
yaitu :
a. Tukang
Ini adalah salah satu contoh perhitungan koefisien tenaga kerja untuk
0,5 (jam)
Koefisien =
1,71 m² x 8 (jam)
produk diperlukan waktu. Perbandingan hasil kerja dengan waktu yang digunakan
material serta volume pada pekerjaan adukan keramik lantai dan keramik koridor serta
pekerjaan pemasangan keramik pada lantai kamar mandi dan lantai balkon.
126
Pekerjaan Pemasangan
4 Keramik 30 X 30 Dus KIA
Keramik
Tile Grout AM 53
5 Pekerjaan Nat @ 1 kg Asoka Kg Adiwisesa
Grey
Sumber : Data Proyek Rusun Klapa Village
Tebal
Panjang Tinggi Total Kebutuhan
Jumlah Adukan
No Type Sisi Camper Luas Akselelator
Type Camper
Luas
Area Tebal Luas Area
Cairan Bubuk Jumlah
No Type KM
Type
Luas
Area Tebal Luas Area
Cairan Bubuk Jumlah
No Type Balkon
Type
Total
Luas Hitungan
Luas
Area Tebal Kebutuhan
Jumlah Area
No Type Balkon Screed
Type Balkon
Luas Indeks 1 m²
Kebutuhan
Area Keramik
Keramik Jumlah
No Type KM 30*30
Type
Luas Indeks 1 m²
Kebutuhan
Area Keramik Jumlah
No Type Keramik
Balkon 30*30 Type
Hitungan
Luas Area Luas
Jumlah Kebutuhan
No Type Area
Type Nat
Hitungan
Luas Area Luas
Jumlah Kebutuhan
No Type Area
Type Nat
perhitungan nilai koefisien material dan waste material. Berikut rincian data yang
serta pemasangan keramik pada lantai kamar mandi dan lantai balkon.
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan camper
adalah campuran antara air dan bahan grouting atau akselelator. Total kebutuhan
untuk kamar mandi tipe 2BC adalah 0,265 Kg dengan luas area 0,1325 m², sedangkan
untuk kebutuhan balkon membutuhkan 0,6956 Kg dengan luas area 0,3478 m².
camper lantai.
0,265 Kg
Koef. Material =
0,1325 m²
Koef. Material = 2 Kg
Camper Balkon
0,6956 Kg
Koef. Material =
0,3478 m²
Koef. Material = 2 Kg
134
selesai karena bahan yang digunakan sama dan dibuat menjadi satu pemesanan.
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan grouting
adalah campuran antara semen dan bahan grouting atau akselelator. Total kebutuhan
untuk kamar mandi tipe 2BC adalah 0,6123 Kg untuk masing-masing bahan dengan
total luas 0,008164 m², sedangkan untuk kebutuhan balkon membutuhkan 0,333468
Kg untuk masing-masing bahan dengan total luas 0,004446 m². Berikut merupakan
Semen
0,6123 Kg
Koef. Material =
0,008164 m²
Koef. Material = 75 Kg
Akselelator
0,6123 Kg
Koef. Material =
0,008164 m²
Koef. Material = 75 Kg
Grouting Balkon
135
Semen
0,333468 Kg
Koef. Material =
0,004446 m²
Koef. Material = 75 Kg
Akselelator
0,333468 Kg
Koef. Material =
0,004446 m²
Koef. Material = 75 Kg
kebutuhan akselelator adalah 86,21 Kg dan 36,88 Kg semen dengan pemesanan satu
Waste Akselelator
90 − 86,21
Waste Material = × 100%
90
Waste Material = 4%
Waste Semen
136
40 − 36,88
Waste Material = × 100%
40
Waste Material = 8%
kamar mandi dan balkon yaitu 2 Kg per 1 m². Untuk kebutuhan grouting didapat 75
masing bahan.
waterproofing untuk Tipe 1B adalah 0,72 liter cairan waterproofing dan 1,8 Kg bubuk
waterproofing dengan luas area 1,68 m², sedangkan untuk kebutuhan balkon
dengan luas area 1,71 m². Berikut merupakan perhitungan untuk mencari koefisien
Cairan Waterproofing
0,72 Lt
Koef. Material =
1,68 m²
137
Bubuk Waterproofing
1,8 Lt
Koef. Material =
1,68 m²
Cairan Waterproofing
0,73 Lt
Koef. Material =
1,71 m²
Bubuk Waterproofing
1,83 Lt
Koef. Material =
1,71 m²
adalah sebagai berikut, dengan total keseluruhan bahan yang dipakai pada pekerjaan
waterproofing lantai kamar mandi sebesar 40,32 Liter cairan waterproofing dan 100,8
kebutuhan adalah 67,14 Liter untuk cairan waterproofing dan 167,85 Kg bubuk
waterproofing. Dengan pemesanan 1 lantai adalah 7 jerigen (70 Liter) dan 7 sak @ 25
Kg (175 Kg).
70 − 67,14
Waste Material = × 100%
70
Waste Material = 4%
175 − 167,85
Waste Material = × 100%
175
Waste Material = 4%
mandi dan balkon yaitu dibutuhkan 0,42 Liter cairan waterproofing dan 1,07 Kg
139
bubuk waterproofing per 1 m². Serta menghasilkan waste material sekitar 4% untuk
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan screed
manual adalah mortar instan. Total kebutuhan kamar mandi untuk Tipe 1B di satu
lantai adalah 0,6048 m³ dengan luas area 15,12 m², sedangkan untuk kebutuhan balkon
membutuhkan 0,4104 m³ dengan luas area 10,26 m². Berikut adalah hasil
perhitungannya.
Mortar Instan
0,6048 m³
Koef. Material =
15,12 m²
Mortar Instan
0,4104 m³
Koef. Material =
10,26 m²
Sedangkan untuk mencari waste material pada pekerjaan screed manual lantai
adalah sebagai berikut, dengan total keseluruhan bahan yang dipakai pada pekerjaan
screed manual lantai kamar mandi dan balkon 4,973 m³. Dengan pemesanan 1 lantai
5 − 4,973
Waste Material = × 100%
5
Waste Material = 1%
Dari hasil perhitungan didapat koefisien untuk pekerjaan screed manual kamar
mandi dan balkon yaitu dibutuhkan 0,04 m³ per 1 m². Serta menghasilkan waste
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan adukan
adalah campuran antara bond floor dan semen instan. Total kebutuhan adukan untuk
kamar mandi Tipe 1B adalah 2,52 Kg bond floor dan 7,56 Kg semen instan dengan
luas area 1,68 m². Sedangkan untuk balkon membutuhkan 2,565 Kg bond floor dan
7,695 Kg semen instan dengan luas area 1,71 m². Berikut merupakan perhitungan
2,52 Kg
Koef. Material =
1,68 m²
2,565 Kg
Koef. Material =
1,71 m²
7,56 Kg
Koef. Material =
1,68 m²
7,695 Kg
Koef. Material =
1,71 m²
Sedangkan untuk mencari waste material pada pekerjaan adukan lantai adalah
sebagai berikut, dengan jumlah bahan yang dipakai pada pekerjaan adukan lantai
kamar mandi yaitu 90,0975 Kg bond floor dan 270,29 Kg semen instan. Sedangkan
untuk balkon adalah 91,317 Kg dan 273,95 Kg semen instan. Dengan total
keseluruhan kebutuhan adukan keramik lantai adalah 181,4 Kg bond floor dan 544,24
Kg semen instan. Pemesanan 1 lantai adalah 10 sak bond floor @50 Kg (500 Kg) dan
37 sak semen instan @40 Kg (1387 Kg). Untuk kebutuhan adukan keramik balkon
dan kamar mandi menggunakan waste dari adukan dinding kamar mandi yang
berjumlah 191 Kg bond floor dan 552 Kg semen instan. Berikut adalah
perhitungannya.
Bond Floor
191−181,4
Waste Material = × 100%
191
Waste Material = 5%
143
Semen Instan
552−544,24
Waste Material = × 100%
552
Waste Material = 1%
Dari hasil perhitungan didapat koefisien untuk bahan adukan keramik pada
lantai kamar mandi dan balkon ukuran 30 cm × 30 cm yaitu 1,5 Kg per 1 m² untuk
Bond Floor dan 4,5 Kg per 1 m² untuk semen instan. Serta menghasilkan waste
pemasangan keramik lantai kamar mandi dan balkon ukuran 30 cm × 30 cm. Untuk 1
dus berjumlah 11 buah keramik, total kebutuhan keramik kamar mandi pada satu unit
kamar mandi tipe 1B adalah 18,67 buah atau setara dengan 1,697 dus keramik dengan
luas area 1,68 m². Sedangkan kebutuhan untuk balkon adalah 19 buah atau 1,73 dus
dengan luas area 1,71 m². Pemesanan keramik diperuntukan untuk 1 lantai yang
berjumlah 127 dus atau 1397 buah. Berikut merupakan perhitungan untuk mencari
18,67 Bh
Koef. Material =
1,86 m²
Keramik Balkon
19 Bh
Koef. Material =
1,71 m²
kamar mandi dan balkon adalah sebagai berikut. Dengan total keseluruhan
1387 − 1381,4
Waste Material = × 100%
1387
Waste Material = 1%
kamar mandi dan balkon ukuran 30 cm × 30 cm yaitu 11,1 buah per 1 m² untuk
145
pemasangan keramik pada kamar mandi dan balkon. Serta menghasilkan waste
Menurut hasil dari pengamatan, bahan yang dipakai dalam pekerjaan nat
keramik dinding kamar mandi yaitu tile grout berwarna abu. Total kebutuhan nat
kamar mandi pada satu lantai adalah 19,86 Kg dengan luas area 62,28 m² dan 21,14
Kg dengan luas area 62,588m². Pemesanan diperuntukan untuk pekerjaan nat pada
lantai keramik kamar mandi dan balkon di 1 lantai dengan jumlah 41 Kg. Berikut
19,86 Kg
Koef. Material =
62,28 m²
20,14 Kg
Koef. Material =
62,588 m²
Sedangkan untuk mencari waste material pada pekerjaan nat adalah sebagai
berikut, dengan total keseluruhan bahan yang dipakai pada pekerjaan nat sebesar 40
41 − 40
Waste Material = × 100%
40
Waste Material = 1%
Dari hasil perhitungan didapat koefisien untuk bahan nat keramik kamar mandi
dan balkon ukuran 30 cm × 30 cm yaitu 0,32 Kg per 1 m². Serta menghasilkan waste
Dari hasil perhitungan, didapat koefisien rata – rata untuk setiap bahan
material pada masing – masing pekerjaan, seperti pada tabel nilai koefisien berikut.
Accelelator 23,8797 Kg 75
2 Pekerjaan Grouting
Semen 23,8797 Kg 75
Cairan
40,32 Liter 0,429
Pekerjaan Waterproofing
3
Waterproofing Bubuk
100,80 Kg 1,071
Waterproofing
4 Pekerjaan Screed Lantai Mortar Instan 2,4698 m³ 6,667
Bond Floor 90,0975 Kg 1,5
Pekerjaan Adukan
5
Kamar Mandi Semen Instan 270,2925 Kg 4,5
Accelelator 13,005252 Kg 75
2 Pekerjaan Grouting
Semen 13,005252 Kg 75
Cairan
26,823 Liter 0,429
Pekerjaan Waterproofing
3
Waterproofing Bubuk
67,059 Kg 1,071
Waterproofing
4 Pekerjaan Screed Lantai Mortar Instan 2,5035 m³ 0,040
Bond Floor 91,317 Kg 1,500
Pekerjaan Adukan
5
Balkon Semen Instan 273,951 Kg 4,500
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perbandingan antara metode kerja
dengan SOP yang berlaku di proyek serta perbandingan produktivitas tenaga kerja dan
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai metode kerja yang dilaksanakan di
lapangan apakah sudah sesuai dengan SOP proyek yang berlaku atau belum.
Tabel 4. 49. Tabel Perbandingan Metode Keja Lapangan dengan SOP Proyek
Nama
No. Metode Kerja SOP Proyek Keterangan
Pekerjaan
Tidak ada SOP
Pekerjaan
- proyek untuk
Persiapan
metode ini
Tidak ada SOP
Pekerjaan
- proyek untuk
Leveling
metode ini
Pekerjaan Lantai Screed Sesuai dengan
Pekerjaan Screed
Klapa Village SOP Proyek
Pemasangan
Tidak ada SOP
Keramik Pekerjaan
- proyek untuk
1 Lantai Unit Marking SP
metode ini
Dan Lantai
Pekerjaan
Koridor Pekerjaan Penutup Lantai Sesuai denagn
Pemasangan
Klapa Village SOP Proyek
Keramik Lantai
Pekerjaan Tidak ada SOP
Pemasangan Plint - proyek untuk
Keramik metode ini
Tidak ada SOP
Pekerjaan
- proyek untuk
Finishing
metode ini
149
metode kerja di lapangan sudah sesuai dengan SOP proyek, hal ini membuktikan
bahwa sebagian besar Tenaga Kerja pada proyek Rumah Susun Klapa Village sudah
1. Screed Lantai
Untuk pekerjaan Screed Lantai ini tidak ada SNI untuk membandingkan
2. Keramik 60 × 60
Dari Hasil pengamatan bahwa indeks tenaga kerja yang di dapat berbeda
hanya satu buah proyek dan Koefisien indeks Tenaga Kerja Pada SNI
di rata-ratakan. Jenis keramik yang tertera pada SNI berbeda dengan Keramik
yang diamati.
3. Dinding Keramik 30 × 60
Untuk pekerjaan keramik dinding ini tidak ada SNI untuk membandingkan
4. Plint 10 × 60
Dari Hasil pengamatan bahwa indeks tenaga kerja yang di dapat berbeda
hanya satu buah proyek dan Koefisien indeks Tenaga Kerja Pada SNI
di rata-ratakan. Jenis Plint keramik yang tertera pada SNI berbeda dengan Plint
5. Keramik 30 × 30
Dari Hasil pengamatan bahwa indeks tenaga kerja yang di dapat tidak bisa
6. Waterproofing Coating
Dari Hasil pengamatan bahwa indeks tenaga kerja yang di dapat tidak bisa
sebagai berikut.
1. Screed Lantai
Pada pekerjaan Screed Lantai tidak tercantum pada SNI sehingga tidak bisa
2. Keramik 60 × 60
Dari hasil pengamatan bahwa indeks material berbeda dengan SNI 7395 :
2008. Indeks yang didapat lebih kecil dibanding dengan yang tercantum di
SNI. Perbedaan ini disebabkan karena pengamatan yang dilakukan hanya satu
lokasi proyek, sedangkan koefisien indeks material pada SNI didapat dari
mobilisasi material. Jenis keramik yang tertera pada SNI berbeda dengan
3. Dinding Keramik 30 × 60
4. Plint 10 × 60
Dari hasil pengamatan bahwa indeks material berbeda dengan SNI 7395 :
2008. Indeks yang didapat lebih kecil dibanding dengan yang tercantum di
SNI. Perbedaan ini disebabkan karena pengamatan yang dilakukan hanya satu
lokasi proyek, sedangkan koefisien indeks material pada SNI didapat dari
Plint keramik yang tertera pada SNI berbeda dengan Plint Keramik yang
diamati.
5. Keramik 30 × 30
Dari hasil pengamatan bahwa indeks material berbeda dengan SNI 7395 :
2008. Indeks yang didapat lebih kecil dibanding dengan yang tercantum di
SNI. Perbedaan ini disebabkan karena pengamatan yang dilakukan hanya satu
lokasi proyek, sedangkan koefisien indeks material pada SNI didapat dari
6. Waterproofing
Dari Hasil pengamatan bahwa indeks material yang di dapat tidak bisa
4.5. Penerapan K3
lantai 19 pada proyek pembangunan Rumah Susun Klapa Village para pekerja yang
terkait sudah dihimbau oleh staff K3 untuk memakai APD yang harus digunakan saat
bekerja, namun pada pelaksanaan lapangan nya banyak para pekerja yang kurang
yang diberikan.
156
Didalam proyek juga jarang di temui rambu keselamatan dan tidak adanya
pengaplikasian untuk keamanan kerja seperti tidak dipasangnya safety net di tepi
bangunan.
Untuk kebersihan lapangan kerja di lantai 19 juga kurang tertata rapi sehingga
5.1. Kesimpulan
1. Pada proses pemasangan keramik lantai unit dan keramik lantai koridor
1) Pekerjaan Persiapan
3) Pekerjaan Screed
7) Pekerjaan Finishing
1) Pekerjaan Screed :
Pekerja = 0,49 OH
Mandor = 0,009 OH
Tukang = 0,02330 OH
Mandor = 0,00388 OH
Tukang = 0,0040 OH
159
160
Mandor = 0,0024 OH
Tukang = 0,0154 OH
Bond Floor = 1 Kg
Semen Instant = 3 Kg
4) Pekerjaan Nat
7) Pekerjaan Nat
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Pengukuran
4) Pekerjaan Finishing
Tukang = 0,056 OH
Mandor = 0,015 OH
2) Pekerjaan Nat
Tukang = 0,012
3) Pekerjaan Nat
3. Pada proses pemasangan keramik lantai kamar mandi dan keramik lantai
balkon
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Waterproofing
3) Pekerjaan Pengukuran
5) Pekerjaan Finishing
1) Pekerjaan Waterproofing
Tukang = 0,015 OH
Mandor = 0,029 OH
Tukang = 0,0465 OH
162
Mandor = 0,081 OH
Tukang = 0,089 OH
Mandor = 0,0157 OH
4) Pekerjaan Nat
Tukang = 0,074 OH
5) Pekerjaan Waterproofing
Tukang = 0,092 OH
Mandor = 0,019 OH
Tukang = 0,0261 OH
Mandor = 0,0469 OH
Tukang = 0,092 OH
Mandor = 0,019 OH
8) Pekerjaan Nat
Tukang = 0,036 OH
1) Pekerjaan Waterproofing
5) Pekerjaan Nat
5.2. Saran
dengan SOP yang telah dibuat oleh perusahaan karena ketika pengamatan
2. Rutin bagi pengawas lapangan untuk mengecek setiap step yang dikerjakan
3. Pada bagian K3, disarankan untuk memberikan arahan kepada pekerja agar
4. Menindak tegas dan memberi sanksi kepada para pekerja yang tidak
164
LAMPIRAN
165
166
waktu
Volume Tebal Volume Durasi
No Type jam kerja Koefisien
1 hari
(m²) (m) (m³) jam
1 1B 16 0.05 0.800
2 1B 16 0.05 0.800
3 1B 16 0.05 0.800
4 1B 16 0.05 0.800
5 1B 16 0.05 0.800
6 1B 16 0.05 0.800
7 1BC 15.268 0.05 0.763
8 2BA 24.415 0.05 1.221
9 2BA 24.415 0.05 1.221
10 2BA 24.415 0.05 1.221
11 2BA 24.415 0.05 1.221
12 2BA 24.415 0.05 1.221
13 2BA 24.415 0.05 1.221
14 2BA 24.415 0.05 1.221
15 2BA 24.415 0.05 1.221
16 2BA 24.415 0.05 1.221
17 2BA 24.415 0.05 1.221
18 2BA 24.415 0.05 1.221
19 2BA 24.415 0.05 1.221
20 2BA 24.415 0.05 1.221
4 8 0.049
21 2BA 24.415 0.05 1.221
22 2BA 24.415 0.05 1.221
23 2BA 24.415 0.05 1.221
24 2BA 24.415 0.05 1.221
25 2BA 24.415 0.05 1.221
26 2BA1 24.043 0.05 1.202
27 2BC 24.408 0.05 1.220
28 ST 13.541 0.05 0.677
29 ST 13.541 0.05 0.677
30 ST 13.541 0.05 0.677
31 ST 13.541 0.05 0.677
32 ST 13.541 0.05 0.677
33 ST 13.541 0.05 0.677
34 ST 13.541 0.05 0.677
35 STC 13.817 0.05 0.691
36 STC 13.817 0.05 0.691
37 STC 13.817 0.05 0.691
38 STC 13.817 0.05 0.691
39 STS 15.005 0.05 0.750
40 Koridor 254.1 0.05 12.705
Total 1018.349 50.917 4 8.000 0.049
205
Beton readymix
m3 1.100 864,50 236 864,5 PT. SIB
1:5 non slump
Tile Grout AM 53
@ 1 kg Asoka dus 385 60 325 50 Adiwisesa
Grey
Tile Grout AM 53
@ 1 kg Asoka dus 190 60 130 60 Adiwisesa
White
208
Lampiran 29 Kebutuhan dan Indeks Screed Pada Lantai Unit Dan Koridor
Hasil Pengamatan
Hitungan
Luas Area Tebal
No Type Kebutuhan Material Yang
Koefisien
Screed Dipesan
(m²) (m) (m³)
1 1B 16 0,05 0,800 0,050 1 Lantai
2 1B 16 0,05 0,800 0,050 memesan 55
3 1B 16 0,05 0,800 0,050 m3
4 1B 16 0,05 0,800 0,050
5 1B 16 0,05 0,800 0,050
6 1B 16 0,05 0,800 0,050
7 1BC 15,268 0,05 0,763 0,050
8 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
9 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
10 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
11 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
12 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
13 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
14 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
15 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
16 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
17 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
18 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
19 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
20 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
21 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
22 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
23 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
24 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
25 2BA 24,415 0,05 1,221 0,050
26 2BA1 24,043 0,05 1,202 0,050
27 2BC 24,408 0,05 1,220 0,050
28 ST 13,541 0,05 0,677 0,050
29 ST 13,541 0,05 0,677 0,050
30 ST 13,541 0,05 0,677 0,050
31 ST 13,541 0,05 0,677 0,050
32 ST 13,541 0,05 0,677 0,050
33 ST 13,541 0,05 0,677 0,050
34 ST 13,541 0,05 0,677 0,050
35 STC 13,817 0,05 0,691 0,050
36 STC 13,817 0,05 0,691 0,050
37 STC 13,817 0,05 0,691 0,050
38 STC 13,817 0,05 0,691 0,050
39 STS 15,005 0,05 0,750 0,050
40 Koridor 254,1 0,05 12,705 0,050
Total 1018,349 50,917 0,050 55
209
Indeks 1 m²
Luas Area Keramik Kebutuhan Keramik
30*30
No Type
Material
(m²) (m²) Dus Bh Koefisien Yang
Dipesan
1 1B 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
2 1B 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
3 1B 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
4 1B 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
5 1B 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
6 1B 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
7 1BC 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
8 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
9 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
10 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
11 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
12 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
13 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
14 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
15 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
16 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
17 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
1 Lantai
18 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
Memesan
19 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
127 Dus
20 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
Yang Berisi 1
21 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
Dus = 11
22 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
Buah
23 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
24 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
25 2BA 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
26 2BA1 1,5 0,99 1,515152 16,66667 11,111
27 2BC 1,325 0,99 1,338384 14,72222 11,111
28 ST 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
29 ST 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
30 ST 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
31 ST 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
32 ST 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
33 ST 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
34 ST 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
35 STC 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
36 STC 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
37 STC 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
38 STC 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
39 STS 1,68 0,99 1,69697 18,66667 11,111
62,36869 686,0556 11,111 1397
Total
222
Indeks 1 m²
Luas Area Keramik Kebutuhan Keramik
30*30
No Type
Material
(m²) (m²) Dus Bh Koefisien Yang
Dipesan
1 1B 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
2 1B 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
3 1B 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
4 1B 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
5 1B 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
6 1B 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
7 1BC 1,56 0,99 1,575758 17,33333 11,111
8 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
9 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
10 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
11 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
12 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
13 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
14 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
15 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
16 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
17 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
1 Lantai
18 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
Memesan
19 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
127 Dus
20 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
Yang Berisi
21 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
1 Dus = 11
22 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
Buah
23 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
24 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
25 2BA 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
26 2BA1 1,71 0,99 1,727273 19 11,111
27 2BC 2,03 0,99 2,050505 22,55556 11,111
28 ST 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
29 ST 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
30 ST 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
31 ST 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
32 ST 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
33 ST 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
34 ST 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
35 STC 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
36 STC 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
37 STC 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
38 STC 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
39 STS 1,354 0,99 1,367677 15,04444 11,111
63,2202 695,4222 11,111 711
Total
223