Disusun :
FATHUR HIDAYAT
NIM : 18 023 063
SKRIPSI
Disusun untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program Sarjana Terpan
Program Studi D-IV Jurusan Teknik Elektro di Politeknik Negeri Manado
Disusun :
FATHUR HIDAYAT
NIM: 18 023 063
i
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun:
FATHUR HIDAYAT
NIM. 18 023 063
Telah dipertahankan dalam Seminar dan Ujian Skripsi di depan Tim Penguji pada
Hari Kamis, Tanggal 18 Agustus 2022 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Sebagai Sarjana Terapan
Disahkan oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui:
ii
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN TULISAN SKRIPSI
NIM : 18023063
Dengan ini menyatakan bahwa tulisan karya ilmiah berupa Skripsi ini adalah asli
karya penulis, tidak ada karya / data orang lain yang telah dipublikasikan, dan bukan
karya orang lain dalam rangka mendapatkan gelar akademik di perguruan tinggi,
selain yang diacu dalam kutipan dan atau dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, jika dikemudian hari terbukti karya ini
merupakan karya orang lain, baik yang dipublikasikan maupun dalam rangka
memperoleh gelar akademik di perguruan tinggi, saya bersedia ditindak sesuai
perundang-undangan yang berlaku.
Fathur Hidayat
18023063
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“ANALISA PEMAKAIAN BEBAN LAMPU TAMAN OTOMATIS MELALUI
PEMANFAATAN PLTS DAN PLN ”. Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah
untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program D-IV Teknik Listrik Jurusan
Teknik Elektro di Politeknik Negeri Manado.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya
untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu saya memberikan penghargaan setinggi
tingginya dengan ucapan terima kasih kepada:
FATHUR HIDAYAT
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................... xiii
v
2.4.1 Tiang Lampu ................................................................................ 10
2.4.2 Pengertian Lampu ......................................................................... 11
2.4.3 Jenis Lampu Uap Natrium ............................................................ 12
2.4.4 Jenis Lampu Halogen.................................................................... 13
2.4.5 Jenis Lampu Pendar ...................................................................... 13
2.4.6 Jenis lampu LED .......................................................................... 14
2.4.7 Jenis Kabel Instalasi ..................................................................... 15
2.4.8 Pengantar kabel NYA ................................................................... 16
2.4.9 Kabel NYM .................................................................................. 16
2.4.10 Kabel NYY ................................................................................... 17
2.4.11 Fitting Lampu ............................................................................... 17
2.4.12 Kontaktor ..................................................................................... 18
2.4.13 Kotak Panel .................................................................................. 19
2.4.14 MCB (Mini Circuit Breaker) ......................................................... 20
2.4.15 Terminal Blok............................................................................... 21
2.4.16 Pipa PVC Conduit Vinilion ........................................................... 22
2.4.17 Pipa Fleksibel ............................................................................... 23
2.5 Perangkat Keras ................................................................................ 23
vi
2.5.13 Adaptor ........................................................................................ 32
2.5.14 Relay ............................................................................................ 33
2.6 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ....................................... 34
3.9.1 MCB............................................................................................. 47
3.9.2 Arduino Uno ................................................................................. 47
3.9.3 Relay ............................................................................................ 48
3.9.4 Kontraktor .................................................................................... 48
3.10 Perancangan Lampu Taman ............................................................. 48
vii
3.10.1 Pemasangan Tiang Lampu Taman ................................................ 48
3.10.2 Perancangan Penempatan Titik Lampu ......................................... 49
3.10.3 Perancangan Jalur Pipa dan Kabel Lampu Taman ......................... 50
3.10.4 Single Line Diagram untuk Lampu Taman.................................... 52
3.11 Panel Surya ........................................................................................ 52
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 3. 14 Gambar Diagram 1 Garis ............................................................. 52
Gambar 4. 1 Pengujian ..........................................................................................55
Gambar 4. 2 Lampu Taman dibagian depan ....................................................... 55
Gambar 4. 3 Lampu taman dibagian belakang .................................................... 55
Gambar 4. 4 Tegangan dan Arus ........................................................................ 61
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
3
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
a. BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan
skripsi.
b. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas tentang road map skripsi teori dasar dan
teori penunjang dari peraltan-peralatan yang digunakan dalam
pembuatan skripsi sebagai berikut.
c. BAB III : METODOLOGI
Bab ini berisikan tanggal dan waktu, alat dan bahan, perancangan
alat ,instalasi lampu taman dan Metode-metode yang digunakan. Serta
menjelaskan tentang diagram blok, flowchart.
d. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHSAN
Pada bab ini membahas pengujian sistem lampu taman otomatis
e. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi mengenai kesimpulan yang di peroleh dari pembahasan bab-
bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan bisa memberikan
pengembangan dalam sistem lampu taman otomatis ini.
f. DAFTAR PUSTAKA
Merupakan sebuah kutipan dari berbagai sumber terpercaya dan
juga berbagai refrensi yang di ambil dari buku-buku sehingga dapat di
harapkan membantu dalam pembuatan skripsi
g. LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
𝐾 = 𝜃𝑜 ∕ 𝑃........................?
dimana :
Cahaya putih yang didapat adalah proses lanjutan dari proses eksitasi tadi
dengan permukaan fosfor pada bagian dalam tabung lampu. Proses eksitasi
terjadi dua kali, yang pertama menghasilkan sinar ultraviolet dengan
menggunakan merkuri, proses yang kedua terjadi saat sinar ultraviolet
bereaksi dengan atom fosfor menghasilkan cahaya.
Usia pakai lampu pendar lebih panjang dibandingkan lampu pendar,
yaitu sebesar 8.500 – 10.000 jam. Intensitas cahaya lampu pendar juga lebih
tinggi dari lampu pijar, yaitu sekitar 67 lumen/watt. Energi listrik yang
diubah menjadi energi panas juga lebih rendah dibandingkan lampu pijar,
sehingga tingkat efisiensinya juga lebih tinggi, oleh sebab itu lampu pendar
disebut juga sebagai lampu hemat energi.
Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini
pada umumnya digunakan pada instalasi rumah tinggal. Dalam
pemakaiannya pada instalasi listrik harus menggunakan pelindung dari pipa
union atau paralon / PVC ataupun pipa fleksibel.
2.4.12 Kontaktor
Gambar 2. 10 Kontaktor
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa,
sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan
tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu
kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat
digolongkan menjadi 5 jenis ciri yaitu :
a. Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil)
b. Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo
yang sensitive terhadap tegangan.
c. Tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
d. Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.
e. Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
f. Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
g.
Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan.
dan internasional yang berlaku, seperti flattening test, bending test, impact
test, longitudinal reversion test dan UV memastikan kestabilan kualitas
produknya.
Dengan shield ini maka tidak perlu untuk melakukan solder karena semua
sudah didesain sesuai dengan pin Arduino.
Jenis jenis Arduino ada banyak jenisnya di pasaran, Arduino lahir dan
berkembang, serta muncul dengan berbagai jenis dan spesifikasi yang dapat
mendukung penggunanya untuk mengembangkan kreatifitas.
Menurut jurnal sejarah Arduino, semua bermula dari Kota Ivrea. yaitu
sebuah kota di Italia Utara yang cukup terkenal dengan sejarah kerajaan dan
raja yang memerintah di sana.Pada tahun 1002 Masehi, Ivrea diperintah oleh
seorang raja bernama Arduin. Lalu dua tahun kemudian ia digantikan oleh
Raja Henry II dari Jerman.Nah, di Kota Ivrea ini ada sebuah bar yang
bernama “Bar Di Re Arduino” yang artinya Bar Raja Arduino. Nama
tersebut diambil dan digunakan oleh pemilik bar dengan maksud
mengenang sang raja Arduin.Kebetulan, bar tersebut adalah tempat yang
paling sering dikunjungi oleh sang pengembang Arduino. Yaitu Massimo
Banzi dan rekan-rekannya untuk melakukan pertemuan.
Sebagai bentuk rasa hormat kepada tempat tersebut, Massimo Banzi
memberi nama Arduino ke perangkat yang sedang ia kembangkan bersama
rekan-rekannya. Dari situlah asal Arduino.Selain itu, istilah Arduino adalah
bahasa Italia yang apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti
“Teman yang berani”.
osilator kristal 16 MHz, koneksi micro USB, colokan listrik, header ICSP,
dan tombol reset. Arduino Leonardo berisi semua yang dibutuhkan untuk
mendukung mikrokontroler; cukup menghubungkan ke komputer dengan
kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk
memulai.
Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut
menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga
hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada
saat cahaya redup, LDR menjadi konduktor yang buruk atau bisa disebut
juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.
Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom
bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan lebih banyak elektron untuk
mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang, LDR
menjadi konduktor yang baik atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi
kecil pada saat cahaya terang. Misalnya untuk rangkaian sistem alarm
cahaya (menggunakan LDR) yang aktif ketika terdapat cahaya.
31
Sensor Real Time Clock (RTC) adalah jam elektronik berupa chip
yang dapat menghitung waktu (mulai detik hingga tahun) dengan akurat dan
menjaga atau menyimpan data waktu tersebut secara real time. Karena jam
tersebut bekerja real time, maka setelah proses hitung waktu dilakukan
output datanya langsung disimpan atau dikirim ke device lain melalui sistem
antarmuka [3]. Chip RTC sering dijumpai pada motherboard PC (biasanya
terletak dekat chip BIOS). Semua komputer menggunakan RTC karena
berfungsi menyimpan informasi jam terkini dari komputer yang
bersangkutan. RTC dilengkapi dengan baterai sebagai pensuplai daya pada
chip, sehingga jam akan tetap up-to-date walaupun komputer dimatikan.
RTC dinilai cukup akurat sebagai perwaktu (timer) karena menggunakan
osilator kristal. Banyak contoh chip RTC yang ada dipasaran seperti
DS12C887, DS1307, DS1302, DS3234.
2.5.13 Adaptor
Rangkaian adaptor ini ada yang dipasang atau dirakit langsung pada
peralatan elektornikanya dan ada juga yang dirakit secara terpisah. Untuk
adaptor yang dirakit secara terpisah biasanya merupakan adaptor yang
bersipat universal yang mempunyai tegangan output yang bisa diatur sesuai
kebutuhan, misalnya 3 Volt, 4,5 Volt, 6 Volt, 9 Volt,12 Volt dan seterusnya.
Namun selain itu ada juga adaptor yang hanya menyediakan besar tegangan
tertentu dan dipetuntukan untuk rangkaian elektronika tertentu misalnya
adaptor laptop dan adaptor monitor.
2.5.14 Relay
Gambar 2. 24 Relay
34
Titik Panel Surya atau Sel surya adalah suatu alat konverter energi yang
terbuat dari kepingan semikonduktor dengan ukuran beberapa sentimeter
persegi. Sel surya mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik
dengan proses efek fotovoltaic, oleh karenanya dinamakan juga sel
fotovoltaic (Photovoltaic cell – disingkat PV). Energi listrik yang dihasilkan
akan disimpan ke dalam sebuah baterai, kemudian digunakan untuk
mengoperasikan perangkat elektronik sesuai kebutuhan listriknya.
Secara sederhana, cara kerja panel surya adalah dengan menyerap
cahaya matahari dan menapung energi yang dihasilkan ke dalam sebuah
baterai. Dengan demikian, sistem bisa berjalan meskipun di sore hari, malam
hari, atau ketika kondisi hujan. Selain itu, terdapat kabel yang terintegrasi
dengan instalasi listrik di dalam rumah. Ketika ada konsumsi listrik dari
barang elektronik, misalnya ketika menyalakan televisi, secara otomatis
tenaga listriknya diambil dari baterai.
Sel surya merupakan salah satu penghasil energi listrik yang berharga
mahal. Oleh karena itu sel surya lebih sering digunakan di daerah-daerah yang
memang tidak terjangkau oleh sumber listrik utama (PLN) atau sebagai energi
cadangan pada saat energi listrik utama tidak tersedia. Terdapat beberapa
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh sel surya, yaitu sebagai berikut.
35
2.7.1 Inverter
Inverter baterai atau juga dikenal sebagai inverter yang berdiri sendiri
(stand-alone) adalah otak dari sistem panel surya. Inverter baterai bertugas
untuk membentuk jaringan distribusi AC dengan mengatur tegangan dan
frekuensi dalam batas yang diijinkan dan menjaga keseimbangan energi di
dalam jaringan. Sederhananya Inverter adalah alat yang mengubah tegangan
DC menjadi AC. Atau lebih tepatnya inverter memindahkan tegangan dari
sumber DC ke beban AC. Sumber tegangan inverter dapat berupa baterai,
Panel Surya maupun sumber tegangan DC lainya. Karena dengan adanya
Power Inverter, kita dapat menggunakan Aki ataupun Sel Surya untuk
menggerakan peralatan-peralatan rumah tangga seperti Televisi, Kipas
Angin, Komputer atau bahkan Kulkas dan Mesin Cuci yang pada umumnya
memerlukan sumber listrik AC yang bertegangan 220V ataupun 110V.
Bentuk-bentuk Gelombang yang dapat dihasilkan oleh Power Inverter
diantaranya adalah gelombang persegi (square wave), gelombang sinus
(sine wave), gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave) dan
36
METODOLOGI
37
38
4. Analisa
Tahap analisa dilakukan untuk menganalisa data-data hasil
pengujian dari sistem yang dibuat.
5. Hasil
Setelah melewati proses pembuatan alat maka didapatkan hasil
yang sesuai dengan apa yang di inginkan.
Diagram blok adalah diagram dari sebuah sistem di mana bagian utama
atau fungsi yang diwakili oleh blok dihubungkan dengan garis, yang
menunjukkan hubungan dari blok.
1. Blok input
Pada blok input terdiri dari catu daya/adaptor, sensor LDR dan
RTC real time clock. Adapun adaptor yang digunakan berfungsi sebagai
power suplay kesuluruh komponen yang membutuhkan arus listik.
Kemudian hasil dari pembacaan sensor ldr diproses di arduino. Dan hasil
input pembacaan jam dari RTC diproses diarduino dan jika jam telah
sesuai dengan yang telah ditentukan pada RTC maka relay akan ON.
41
2. Blok proses
Mikrokontoller Arduino Uno menjadi otak atau inti dalam sistem
ini. Arduino di program menggunakan Arduino Software IDE yang
berbasis Open Source dan menggunakan bahasa pemograman C.
Program perintah yang telah di-compile diupload ke dalam Arduino,
setelah itu arduino uno menghubungkan input dari sesnor cahaya
kemudian hasil pembacaan intensitas cahaya akan ditampilkan pada lcd.
Dan hasil input pembacaan jam dari RTC diproses diarduino dan jika jam
telah sesuai dengan yang telah ditentukan pada RTC maka relay akan ON
3. Blok Output
Pada blok ini terdiri dari lcd dan relay merupakan output dari
sensor ldr dan real time clock yang telah diproses pada arduino kemudian
hasil pembacaan nilai intensitas cahaya ditampilkan pada lcd dan hasil
pembacaan real time clock yang telah diatur untuk membuat relay on
otomatis
Gambar 3. 2 Flowchart
1. Start untuk memulai sistem.
2. Tahap proses real time clock membaca jam dan sensor Ldr membaca
nilai intensitas cahaya yang ditampilkan di lcd
3. Kemudian output dari pembacaan jam dari real time clock dan
pembacaan intensitas cahaya akan ditampilkan di layar lcd
4. Kemudian tahap selanjutnya pengkondisian jika nilai sensor ldr kurang
dari 40 dan jam telah menunjukan lebih dari jam 18:00 maka relay akan
aktif atau on.
5. Dan setelah itu jika nilai sensor ldr lebih dari 40 dan jam telah
menunjukan lebih dari jam 05:00 maka relay akan off.
6. selesai.
43
Pin A Sensor LDR ke pin 5 Volt Arduino Uno, dan pin B sensor
LDR dihubungkan ke pin A0 arduino uno, selanjutnya Gnd arduino uno
dihungkan ke kaki A resistor dan yang terakhir kaki B resistor dihungkan
ke ke kaki B sensor LDR.
b. Sambungan kabel Arduino Uno ke Relay
real time clock , begitu juga dengan pin Sda real time clock dapat
dihubungkan dengan pin Sda arduino, dan yang terakhir pin Scl real time
clock dihubungkan ke pin Scl arduino.
3.8.2 Observasi
3.8.3 Bimbingan
3.9.1 MCB
3.9.3 Relay
3.9.4 Kontraktor
berjalan di taman pada malam hari. Dengan banyaknya peran serta fungi
lampu taman, ragam model lampu taman pun selalu berkembang mengikuti
tren gaya lampu taman.
Dengan keberadaan lampu taman bisa menjadi pilihan untuk
mewujudkan keindahan. Lampu taman merupakan elemen penting dalam
menciptakan suasana yang tak hanya indah, tapi juga punya nilai estetika
yang tinggi.
permukaan luar maupun dalam pipa yang digunakan harus licin dan juga
rata serta terlindungi dengan baik. adapun Untuk kabel yang digunakan
dalam pembuatan penerangan lampu taman ini dengan dengan menggunkan
kabel nym ukuran 3x1,5.
Berdasarkan total energi lampu di atas, maka dipilih panel surya 200
WP. Artinya panel surya tersebut mempunyai 200 Wattpeak, 1 hari
diasumsikan 4 jam sehingga 200 x 4 = 800 Watthour/day adalah kapasitas
maksimal untuk pemakaian 1 hari. Sehingga perhitungan sisa konsumsi
daya adalah 800 Watthour – 440 Watthour = 360 Watthour.
BAB IV
Dari hasil pengujian yang dilakukan bisa dilihat pada tabel diatas yang
dimana penulis melakukan pengujian sistem pada saat lampu akan menyala
dan yang kedua pada saat lampu akan off, Selain itu juga penulis melakukan
pengujian sistem lampu taman otomatis ini dengan mengatur jam mendekati
dengan waktu menyalanya lampu, misalnya lampu akan menyala pada saat
jam 18:00 untuk melakukan pengujian kita bisa mengatur jam 17:59 setelah
54
55
itu menunggu selama 1 menit sampai jam 18:00 lampu akan menyala, dan
pengujian yang kedua yaitu dengan merubah jam untuk mematikan lampu
pada pada pengujian ini penulis mengatur jam mendekati dengan waktu off
lampu yaitu lampu akan off pada jam 05:00 pagi.
Gambar 4. 1 Pengujian
Untuk penerangan lampu taman pada ssat ini dengan lampu yang telah
terpasang tidak hanya sebagai untuk menerangi lampu taman ini juga
menambah keindahan, dengan Dari jumlah lampu taman yang terpasang 8
buah lampu yaitu menggunakan lampu merek philips, untuk penggunaan
lampu 5 watt yang akan menyala selama 11 jam, yang dimana lampu taman
yang digunakan tersebut membutuhkan energi listrik 440 watt hour (Wh).
Untuk penggunaan lampu philips led karena lampu led ini menghasilkan
cahaya berwarna putih sehingga memberikan kesan nyaman dan juga cukup
untuk menerangi ditaman tersebut dan untuk pencahayaan lampu taman ini
pencahayaanya menyebar yang sinarnya langsung dari sumbernya yang
dengan menggunakan armatur yang terbuat dari bahan tembus cahaya. Dan
untuk kabel yang digunakan pada lampu taman ini yaitu kabel nym 3 X 1,5
adapun menentukan luas penampang dan kemampuan hantar arus sebagai
berikut
I=P/ V
I=440/ 220
I=2 Ampere
Dalam artian kemampuan hantar arus yang melewati kabel tersebut adalah
2,5A. Dan untuk kabel yang digunakan 3X1,5 dengan KHA 6A berarti kabel
yang digunakan sudah sesuai dengan kemampuan hantar arus 2,5A.
Untuk perhitungan kemampuan hantar arus kabel yang digunakan ini sesuai
dengan yang ada pada tabel berikut:
57
lampu yang berjarak 5-15 meter dengan luas permukaan 50m, dengan
jumlah 8 buah lampu. Maka perlu adanya perhitungan sebagai berikut:
ExA
𝑃=
η
60 x 10 x 5
𝑃=
75
3000
𝑃= 𝑃 = 40 W
75
40: 8 = 5
Dimana :
P = daya lampu (Watt)
E= Kuat Pencahayaan (Lux)
A = Luas Permukaan (m2)
η = Efektivitas pancaran (lm/watt)
Dengan hasil perhitungan tersebut maka lampu yang digunakan untuk
lampu taman menggunakan lampu 5 watt..
𝐾 = 𝜃𝑜 ∕ 𝑃........................?
dimana :
Pada tabel 4.3 menunujkan hasil dari pengukuran tegangan dan untuk
arus yaitu hasil dari perhitungan, yang dimana pada pengukuran tegangan
tersebut dengan menggunakan lampu watt yang berbeda bisa dilihat arus
dari tiap lampu berbeda begitu juga dengan tegangan.
I=P/V.........?
A. I= 5/219=0,02 A
B. I= 9/220=0,04 A
C. I= 12/225=0,05 A
60
P= V X I.........?
226 225
225
224
223
TEGANGAN (V)
222
221 220
220 219
219
218
217
216
0.18 0.24 0.27
ARUS (I)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
62
63
5.2 Saran
Dermawan, A. B., Apriaskar, E., & Djuniadi, D. (2020). Lampu Penerangan Jalan
Otomatis Berdasarkan Intensitas Cahaya dan Keberadaan Kabut atau
Asap. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Undiksha, 9(1),
Indrani, Hedy. (2010). Sistem Tata Cahaya, Bahan Kuliah: Fisika Bangunan.
Surabaya: Universitas Kristen Petra.
P. Van Harten, & Ir. E Setiawan Instalasi Listrik Arus Kuat. (1985)
Tjok Gd. Visnu Semara Putra. (2015). Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di
Dusun Asah Teben Desa Datah Karangasem.
xv
LAMPIRAN
Lampiran A Lampiran Program sistem lampu taman otomatis
xvi
Lampiran D Pemasangan lampu taman
xvii
BIODATA MAHASISWA
NIM : 18023063
Fathur Hidayat
18023063