i
2
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Yuniarti,S.ST
i
HALAMAN PENERIMAAN
Pada hari ini, 7 September 2023, panitia Ujian Sidang Tugas Akhir telah
menerima dengan baik laporan Tugas Akhir oleh Mahasiswa : Amirul Muqammil
Zain NIM 322 20 029 dan Tri Anisah Suharman NIM 322 20 034 dengan judul
Rancang Bangun Prototype Pintu Palang Otomatis Berbasis ATMEGA-328
Menggunakan KTP Elektronik
.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulisan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “RANCANG
BANGUN PROTOTYPE PINTU PALANG OTOMATIS BERBASIS ATMEGA-
328 MENGGUNAKAN KTP ELEKTRONIK ” dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini disusun guna memperoleh ijazah diploma III
pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik
Negeri Ujung Pandang.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, tidak sedikit kendala yang kami hadapi.
Walaupun demikian, kendala tersebut dapat kami hadapi berkat bantuan dari
berbagai pihak, baik berupa bantuan moril, material, maupun motivasi dan berbagai
pihak sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
1. Kedua Orang Tua penulis yang selalu senantiasa memberikan semangat dan
motivasi tiada henti serta membantu dalam dukungan moral maupun
material kepada penulis sehingga terselesaikannya laporan praktik ini
dengan baik
2. Bapak Ir Ilyas Mansur M.T Selaku Direktur Politeknik Negeri Ujung
Pandang
3. Bapak Ahmad Rizal Sultan, S.T.,M.T.,Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang
4. Ibu Yuniarti,S.ST. selaku Ketua Program Studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Ujung Pandang
5. Tim Pembimbing yakni Bapak Rusdi Wartapane S.T.,MSi dan Ibu Nurul
Khaerani Hamzidah, S.T.,M.T yang telah mencurahkan waktu dan
kesempatannya untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan Tugas Akhir.
iii
6. Dosen-dosen yang telah membimbing dan mengajarkan berbagai bidang
ilmu selama kami berada di kampus sejak semester 1 hingga semester 6
Semoga Allah SWT membalas segala pengabdian kalian.
7. Staf Prodi D-3 Teknik Telekomunikasi yang telah membantu kami mulai
awal semester hingga kami menyelesaikan studi di Politeknik Negeri Ujung
Pandang
8. Seluruh teman-teman mahasiswa (i) yang telah memberikan dukungan
terkhusus untuk kelas 3B D-3 Teknik Telekomunikasi.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih kurang
sempurna, sehingga kami mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk perbaikan dimasa datang. Semoga tulisan ini bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN .............................................................................................. xi
v
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................... 24
LAMPIRAN ............................................................................................... 39
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
SURAT PERNYATAAN
NIM : 32220029
Makassar, 2023
x
SURAT PERNYATAAN
NIM : 32220034
Makassar, 2023
xi
RINGKASAN
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengembangkan palang pintu otomatis berbasis
Arduino Uno yang menggunakan E-KTP sebagai identifikasi pengguna dan sensor
jarak untuk mendeteksi kendaraan. Sistem ini akan mengintegrasikan pengenalan
E-KTP dengan sensor jarak untuk membuka dan menutup palang pintu secara
otomatis saat kendaraan mendekat atau jauh. Dengan demikian, tujuan utama
proyek ini adalah untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam
mengontrol akses kendaraan melalui pintu palang
Metode penelitian dilakukan dengan prosedur kerja yang didalamnya terdapat
studi literatur,identifikasi masalah, dan perancangan alat, program yang terintegrasi
dengan alat, hingga uji coba alat. Lalu pada prosedur perancangan alat meliputi
diagram blok, flowchart, dan juga skematik dari alat yang dibuat.
Hasil uji coba dapat di simpulkan bahwa fitur NFC (Near Field
Communication) membutuhkan dua perangkat yang masing-masing kompatibel,
satu bertindak sebagai transmitter dan satu penangkap sinyal, KTP berbasis Nomor
Induk Kependudukan atau disebut sebagai E-KTP menggunakan smart card. E-
KTP frekuensi operasional 13,56 MHz . E-KTP mempunyai SAM (secure access
module) berupa UIDs (Unique identifier) dalam range kombinasi 10 digit.
Pada hasil uji coba pintu palang terbuka ketika E-KTP yang terdaftar
ditempelkan kemodul RFID
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi membuat segala sesuatu yang kita lakukan menjadi lebih mudah.
Kebutuhan manusia terhadap peralatan yang cerdas dan dapat bekerja secara
otomatis semakin meningkat, sehingga peralatan- peralatan otomatis ini sedikit
demi sedikit mulai menggantikan peralatan manual. Pada tempat umum seperti
perusahaan,universitas, mal dan rumah sakit, memiliki fasilitas area parkir yang
memadai dan nyaman bagi pengunjung yang memiliki kendaraan, pada
kenyataannya saat ini sistem perparkiran yang digunakan masih bermasalah.
Masalah yang ditimbulkan dalam sistem perparkiran adalah keamanan parkir bagi
pengguna fasilitas parkir tersebut. Untuk itulah diperlukan sistem parkir yang
modern dan mampu memberikan keamanan bagi pengunjung. Pintu palang
otomatis yang dirancang, dikendalikan oleh mikrokontroler berbasis Arduino Uno.
Sensor infrared memberikan input ke mikrokontroler untuk membuka dan menutup
palang pintu secara otomatis. Sensor Radio Frequency Identification (RFID)
digunakan sebagai media input yang akan membaca e-KTP. Jika e-KTP belum
terdata pada database, maka system meminta operator untuk menginputkan data e-
KTP tersebut kedalam database. ( Mufida, E., Anwar, R. S., & Gunawan, I. 2020)
Pada peneletian sebelumnya di rancang menggunakan input yang berbeda, yaitu
menggunakan HC-SR04 (sensor ultrasonik) yang berfokus dalam pembukaan pintu
palang otomatis tanpa sistem keamanan yang efektif, karna melihat kekurangan
tersebut kami merancang metode pada penelitian kami mengunakan RFID RC 522
yang bekerja menggunakan gelombang radio untuk membaca informasi yang
berasal dari chip RFID. Chip RFID sendiri merupakan teknologi seperti label
identifikasi yang memuat informasi tertentu, sehingga dapat meningkatkan
efektifitas keamanan dalam pengoperasian pintu palang otomatis. Dan di penelitan
sebelumnya digunakan chip RFID yang ada di dalam kartu biasa, sehingga siapa
saja dapat menduplikat kartu lebih dari 1, yang dapat menyebabkan kerawanan
1
dalam keamanan pintu palang. Oleh karna itu kami menggunakan kartu E-KTP
sebagai akses pintu palang yang bersifat lebih efisien dalam keamanannya, karna
setiap orang cuman dapat menggunakan 1 kartu E-KTP yang dapat mencegah dari
menduplikat kartu.
Rasa aman termasuk dalam sebuah hal yang mendasar ingin dimiliki setiap
manusia, dimana hal kebutuhan dari setiap diri manusia itu berbeda pula
diantaranya kebutuhan fisiologis, keamanan, keselamatan, penghargaan dan
aktualisasi diri. Pada hakikatnya, setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi agar kehidupan dapat berjalan dengan baik. Seiring perkembangan
zaman perlunya kebutuhan sistem keamanan menjadi lebih kompleks, dimana
kebutuhan rasa aman dan keselamatan menjadi yang utama. Manusia ingin suatu
kontrol dan ketertiban dalam hidupnya. (Wijaya, M., & Susila, T. 2016)
Pintu gebang merupakan akses utama orang-orang untuk keluar masuk pada
suatu tempat , rendahnya pengamanan pintu gerbang yang di lakukan pada masa
kini memberikan rasa khawatir bagi orang yang berkunjung ke tempat tersebut.
Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan keamanan pintu palang yang
merupakan akses keluar masuknya kendaraan motor/mobil , pintu palang yang
digunakan pada saat ini keamanannya masih dilakukan penjagaan yang kurang
efektif. Penjagaan pada pintu gerbang banyak dilakukan oleh masyarakat akan
tetapi itu tidak begitu efektif untuk mencegah pelaku tindak kejahatan. Berdasarkan
permasalahan diatas, pengamanan pintu palang dapat di tingkatkan dengan
menggunakan alat-alat eletronik sebagai pengganti sistem keamanan pintu palang.
(Ratih, N. D., Setiawan, B. A., & Triono, J. 2019)
Sistem keamanan pintu palang ini dibuat untuk pengaman parkir yang terjadi
aktivitas keluar masuk orang sehingga meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan
terjadi seperti pencurian. Alat ini memanfaatkan E-KTP sebagai identitas untuk
masuk ke tempat parkir sehingga keamanan dapat terjamin. Dengan adanya sistem
keamanan menggunakan E-KTP maka orang yang E-KTP nya belum terdeteksi
oleh alat tidak dapat masuk sehingga harus melapor pada petugas keamanan yang
ada. Keamanan suatu tempat merupakan salah satu hal yang penting untuk di
2
perhatikan agar orang asing tidak dapat masuk ke tempat tersebut dan mencegah
kehilangan barang atau benda sehingga kita dapat merasa tenang dan nyaman.
Saat ini kita membutuhkan sistem keamanan yang tinggi yang dapat diterapkan
pada pintu gerbang dengan akses terbatas. Untuk itu, digunakan NFC (Near Field
Communication) sebagai pembuka kunci pintu gerbang untuk mengendalikan
akses sebuah pintu gerbang. Namun dalam penelitian ini dikembangkannya dengan
menggunakan E-KTP sebagai gantinya dari NFC, sebagai otak dari sistem kendali
ini digunakan Arduino Uno. (Wijaya, M., & Susila, T. 2016)
3
2. Membantu mengoprasikan palang pintu gerbang secara otomatis dengan
menggunakan akses E-KTP.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Palang pintu gerbang adalah palang penghalang yang berada di pintu masuk dan
keluar . Palang pintu ini berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya kendaraan
dari tempat /kompleks
Pada sistem palang pintu gerbang konvensional, palang parkir akan
dioperasikan secara manual oleh petugas . jika ada kendaraan yang ingin masuk
atau keluar tempat parkir, pengendara harus mengambil tiket terlebih dahulu
kemudian petugas yang akan membukakan palang pintu gerbang. (Raynar 2018)
5
Mikrokontroller diprogram menggunakan bahasa pemrograman arduino
yang memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C, karena sifatnya
yang terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino dan
membangunnya. Arduino menggunakan keluarga mikrokontroller Atmega yang
dirilis oleh atmel sebagai basis, namun ada individu/perusahaan yang membuat
clone arduino dengan menggunakan mikrokontroller lain dan tetap kompatibel
dengan arduino pada level hardware. Untuk fleksibilitas, program dimasukkan
melalui bootloader meskipun ada opsi untuk mem-bypass bootloader dan
menggunakan pengunduh untuk memprogram mikrokontroller secara langsung
melalui port ISP. (Muhammad Fauzi 2020)
Semuanya berawal dari sebuah thesis yang dibuat oleh Hernando Barragan,
di Institute Ivrea, Italia pada tahun 2005, dikembangkan oleh Massimo Banzi
dan David Cuartielles dan diberi nama Arduin of Ivrea. Lalu diganti nama
menjadi arduino yang dalam bahasa italia berarti teman yang berani. Tujuan awal
dibuat Arduino adalah untuk membuat perangkat mudah dan murah, dari
perangkat yang ada saat itu. Dan perangkat tersebut ditujukan untuk para siswa
yang akan membuat perangkat desain dan interaksi. Saat ini tim
pengembangannya adalah Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom Igoe,
Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti. Mereka mengupayakan
4 hal dalam Arduino ini, yaitu :
1. Harga terjangkau.
6
AViShaDuino yang salah satu pembuatnya adalah Admin Kelas Robot. Sampai
saat ini pihak resmi, sudah membuat berbagai jenis-jenis Arduino. Mulai dari
yang paling banyak digunakan,yaitu Arduino Uno. Hingga Arduino yang sudah
menggunakan ARM Cortex, berbentuk Mini PC. (Aldy Razor 2020)
Hingga saat ini sudah ada ratusan ribu Arduino yang digunakan didunia sejak
tahun 2011. Arduino juga sudah dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar,
contohnya Google menggunakan arduino untuk Accessory Development Kit,
NASA memakai arduino untuk prototypin, ada lagi Large Hadron Colider
memakai arduino dalam beberapa hal untuk pengumpul data.
Arduino uno adalah salah satu jenis papan mikrokontroller berdasarkan
Atmega-328, dan Uno adalah istilah Italia yang berarti satu. Arduino uno
dinamai untuk menandai rilis papan mikrokontroler yang akan dating yaitu
Arduino Uno Board 1.0. Papan ini mencakup pin I/O digital-14, colokan listrik
analog i/ps-6, resonator keramik-A16MHz, koneksi USB, tombol RST, dan
header ICSP.
Arduino Uno adalah salah satu produk berlabel Arduino yang sebenarnya
adalah suatu papan elektronik yang mengandung mikrokontroler Atmega-328
(sebuah keeping yang secara fungsional bertindak seperti sebuah computer).
Peranti ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan rangkaian elektronik dari
yang sederhana hingga yang kompleks.
7
Gambar 2. 2 Board Arduino Uno
(https://www.gramedia.com/best-seller/Arduino Uno/)
Pada papan arduino terdapat bagian-bagian antara lain ialah seperti terlihat pada
gambar berikut :
1. Pin input/output digital (diberi label,,0 sampai 13”).
Secara umum pin I/O ini adalah pin digital, yakni pin yang bekerja pada
level tegangan umum pin I/O adalah pin digital (0V sampai 5V) baik untuk
input atau output. Namun pada beberapa pin output analog, yang dapat
mengeluarkan tegangan analog 0V sampai 5V, pin tersbut adalah pin 3, 5, 6,
9, 10 dan 11, selain itu untuk pin 0 dan 1 juga memiliki fungsi bertindak
khusus sebagai pin komunikasi serial.
2. Pin input analog (diberi Label,,A0 sampai A5”).
Pin tersebut dapat menerima input tegangan analog antara 0V sampai
5V, tegangan ini akan direpresentasikan sebagai bilangan 0 – 1023 dalam
program.
8
3. Pin untuk sumber tegangan
Kelompok ini merupakan kumpulan pin yang berhubungan dengan
sumber tenaga, misalnya output 5V, Output 3,3V, GND (2 pin) dan Vref
(tegangan referensi untuk pembacaan ADC internal).
4. IC ATMega328
Seperti yang telah dijelaskan IC ini bertindak sebagai pusat kendali
pemrosesan data.
5. IC ATMega16U
IC ini diprogram untuk menangani komunikasi data dengan PC melalui
port USB.
6. Jack USB
Merupakan soket USB tipe B sebagai penghubung data serial dengan PC.
7. Jack Power
Merupakan soket untuk catu daya eksternal antara 9V sampai 12V DC.
9. Tombol Reset
Digunakan untuk mereset papan mikrokontroller arduino untuk memulai
program dari awal.
9
2.2.2 Bahasa permograman Arduino
10
2.3 RFID RC522
RFID mempunyai 2 bagian komponen utama yang tak dapat dipisahkan, yaitu :
a. RFIDTag
Pengertian RFID reader adalah alat untuk membaca RFID tag yang
sering disebut juga interrogator dan merupakan perangkat yang penting
11
pada sebuah sistem RFID. Sama seperti RFID tag, pada RFID reader terdapat
2 jenis yaitu RFID reader pasif dan RFID reader aktif.
RFID reader pasif digunakan untuk membaca data sinyal radio pada
RFID tag aktif yang berarti pada tag nya memancarkan sinyal radio, ciri
dari RFID tag aktif yaitu terdapat baterai.
RFID reader aktif digunakan untuk membaca sinyal radio pada RFID tag
jenis pasif yang biasanya berbentuk kartu atau gantungan kunci
(keychain). Ciri dari tag jenis ini yaitu bentuknya lebih kecil karena tidak
menggunakan baterai .
Pada dasarnya cara kerja RFID reader adalah dengan menangkap balasan
autentikasi berupa sinyal gelombang radio dengan frekuensi UHF yang dikirim
balik oleh RFID tag atau RFID label, namun tentunya karena terdapat 2 jenis RFID
reader maka cara kerja kedua jenis perangkat ini berbeda
12
A. cara kerja RFID:
a. Pembaca RFID (RFID Reader):
Pembaca RFID adalah perangkat yang mengirimkan sinyal radio dan
menerima tanggapan dari tag RFID.
Pembaca RFID biasanya terhubung ke komputer atau sistem informasi yang
akan memproses data yang diterima dari tag.
b. Tag RFID:
Tag RFID adalah perangkat yang mengandung chip atau sirkuit terintegrasi
yang menyimpan informasi digital dan antena yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan pembaca RFID.
Ada dua jenis tag RFID utama: a. Tag RFID Pasif: Tag pasif tidak memiliki
sumber daya internal (baterai) dan mendapatkan daya untuk beroperasi dari
sinyal radio yang dikirim oleh pembaca RFID. b. Tag RFID Aktif: Tag aktif
memiliki baterai internal yang memberikan daya untuk operasional tag. Mereka
dapat berkomunikasi pada jarak yang lebih jauh daripada tag pasif.
c. Inisiasi Pembacaan:
Pembaca RFID mengirimkan sinyal radio, yang berisi permintaan untuk
membaca tag RFID.
Sinyal ini dapat berupa gelombang elektromagnetik dengan frekuensi
tertentu, tergantung pada jenis RFID (LF, HF, UHF, atau Microwave).
d. Respon Tag RFID:
Tag RFID yang mendeteksi sinyal dari pembaca RFID akan merespons
dengan mengirimkan informasi yang disimpan dalam chip mereka.
Informasi ini bisa berupa nomor identifikasi unik (ID), data produk,
informasi inventaris, atau informasi lain yang telah disimpan dalam tag.
e. Penerimaan Data:
Pembaca RFID menerima data yang dikirim oleh tag RFID. Data ini
kemudian dapat diteruskan ke sistem informasi untuk diproses lebih lanjut.
f. Pengolahan Data:
Sistem informasi atau perangkat lunak yang terhubung ke pembaca RFID
akan mengolah data yang diterima dan menjalankan tugas-tugas tertentu, seperti
13
pencatatan, pemantauan inventaris, otentikasi, atau tugas lainnya sesuai dengan
aplikasi yang digunakan.
g. Tindakan:
Berdasarkan data yang diterima, sistem atau aplikasi yang terhubung dapat
memicu tindakan tertentu, seperti mengeluarkan pintu, mencetak tanda terima,
mengirimkan pesan, atau mengelola inventaris.
Cara kerja RFID memungkinkan identifikasi dan pelacakan objek secara
efisien, tanpa perlu kontak fisik atau visibilitas langsung. Ini sangat berguna dalam
berbagai aplikasi seperti manajemen rantai pasokan, kontrol akses, otentikasi, dan
banyak lagi. Teknologi ini terus berkembang dan digunakan di berbagai industri
untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan operasional.
14
digunakan karena mereka lebih tahan lama dan memerlukan perawatan yang
lebih sedikit.
6. Scalability: RFID dapat diimplementasikan dalam berbagai skala, mulai
dari aplikasi pribadi hingga perusahaan besar. Ini membuatnya sangat
fleksibel dalam berbagai lingkungan.
7. Biaya: Biaya tag RFID dan peralatan pembaca telah menurun seiring
berkembangnya teknologi, membuatnya lebih terjangkau untuk banyak
aplikasi.
8. Keamanan: Beberapa sistem RFID memiliki fitur keamanan yang
memungkinkan pengamanan data yang disimpan pada tag dan komunikasi
antara tag dan pembaca.
9. Ketersediaan Frekuensi: RFID beroperasi di berbagai frekuensi radio,
seperti LF (Low Frequency), HF (High Frequency), UHF (Ultra High
Frequency), dan Microwave. Pemilihan frekuensi tergantung pada aplikasi
dan jarak baca yang diinginkan.
10. Standar: Ada banyak standar yang mengatur teknologi RFID, termasuk ISO
14443, ISO 15693, dan EPC (Electronic Product Code). Standar ini
membantu memastikan interoperabilitas antara perangkat RFID dari
berbagai produsen.
Sifat-sifat ini menjadikan RFID sebagai alat yang sangat berguna dalam
berbagai aplikasi, mulai dari manajemen inventaris hingga keamanan, dan dari
perawatan kesehatan hingga transportasi.
2.4 LCD (Liquid Crystal Display)
Liquid Crystal Display (LCD) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan krystal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan
diberbagai bidang misalnya alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator,
ataupun layar komputer. Pada rangkaian peralatan aplikasi LCD yang
digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. komponen
yang menampilkan tulisan yang salah satu jenisnya memiliki dua baris
dengan setiap baris terdiri dari 16 karakter. LCD seperti itu bisa disebut LCD
16 x 2. (Wijaya, M 2016)
15
Gambar 2. 5 LCD 16 x 2
(https://panduanteknisi.com/jenis-jenis-lcd+i2c-cara-kerja.html)
LCD ini memiliki 16 pin dengan fungsi pin masing-masing diperlihatkan pada
table 2.1.
16
Dihubungkan dengan LOW untuk
mengirim data ke layar.
Pada alat palang pintu gerbang ini digunakan LCD 16 x 2 yang memiliki 2
baris 16 kolom. LCD ini menggunakan IC I2C sebagai kontroler. Dalam
aplikasinya LCD berfungsi sebagai penampil hasil output dari sensor yang
digunakan. Sinyal yang ditampilkan berupa keterangan berhasil tidaknya palang
pintu gerbang terbuka.
I2C LCD adalah modul LCD yang dikendalikan secara serial sinkron dengan
protokol I2C/IIC (Inter Integrated Circuit) atau TWI (Two Wire Interface).
Normalnya, modul LCD dikendalikan secara parallel baik untuk jalur data maupun
kontrolnya. Namun, jalur parallel akan memakan banyak pin di sisi kontroller
(misal Arduino, Android, komputer, dll). Setidaknya Anda akan membutuhkan 6
atau 7 pin untuk mengendalikan sebuah modul LCD. Dengan demikian untuk
sebuah kontroller yang ‘sibuk’ dan harus mengendalikan banyak I/O, menggunakan
jalur parallel adalah solusi yang kurang tepat. (Saptaji ST. M.Tr.T)
2.6 Buzzer
17
diberikan sejumlah tegangan listrik dengan taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi
bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu sendiri. Pada umumnya, buzzer
elektronika ini sering digunakan sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup
mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer elektronika akan
menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.
Pada dasarnya, setiap buzzer elektronika memerlukan input berupa tegangan
listrik yang kemudian diubah menjadi getaran suara atau gelombang bunyi yang
memiliki frekuensi berkisar antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer elektronika yang sering
digunakan dan ditemukan dalam rangkaian adalah buzzer yang berjenis
Piezoelectric (Piezoelectric Buzzer). Hal itu karena Piezoelectric Buzzer memiliki
berbagai kelebihan diantaranya yaitu lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih
mudah penggunaannya ketika diaplikasikan dalam rangkaian elektronika.(Arum
rifda 2022)
Gambar 2. 6 Buzzer
(https://www.gramedia.com/best-seller/buzzer/)
Motor servo SG90 adalah jenis motor servo yang paling sering digunakan untuk
proyek-proyek sederhana menggunakan Arduino. Motor servo ini memiliki 3 kaki
yang terdiri dari Ground, Vcc dan Sg (PWM), bekerja pada tegangan 4.8 volt – 6
volt serta hanya dapat berputar hingga 180 derajat. Untuk lebih jelasnya dapat
diperhatikan pada gambar berikut :
18
Gambar 2. 7 Motor servo
SG90
(https://www.gramedia.com/best-seller/motor-servo/)
19
Gambar 2. 8 HC-SR04
(Sensor Ultrasonik Arduino HC-SR04 : Cara Kerja dan Program -
Aldyrazor.com)
1. Piezoelektrik
Fungsi dari komponen ini adalah mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik yang menghasilkan gelombang ultrasonik maupun sebaliknya.
2. Transmitter
20
Yaitu komponen yang berfungsi untuk memancarkan gelombang
ultrasonik yang dihasilkan oleh piezoelektrik ke objek yang ingin diukur
jaraknya
3. Receiver
Berfungsi untuk menerima pantulan gelombang ultrasonik dari objek
yang ingin diukur jaraknya.
2.9 E-KTP
E-Ktp adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dibuat dengan cara
elektronik, dalam arti dari segi fisik maupun dalam penggunaannya berfungsi
secara komputerisasi. Program E-Ktp diluncurkan oleh Kementrian Dalam
Negeri Republik Indonesia, Program E-Ktp di Indonesia telah dimulai sejak
tahun 2009 dengan ditunjuknya empat kota sebagai proyek percontohan
nasional.
Program E-Ktp dilatar belakangi oleh sistem pebuatan KTP konvensional di
Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat melebihi dari satu KTP. Hal ini
disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk
dari seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi peluang penduduk yang ingin
berbuat curang terhadap negara dengan menduplikasi KTP-nya. Untuk
mengatasi duplikasi tersebut sekaligus menciptakan kartu identitas multifungsi,
digagaslah E-KTP yang menggunakan pengaman berbasis biometrik. (Prayedi
2016) I2C LCD
Gambar 2. 9 E-KTP
21
(https://id.pngtree.com/so/e-ktp)
Kartu Tanda Pengenal Elektronik (E-KTP) di Indonesia dibekali dengan
teknologi chip RFID. Informasi tentang pemiliknya, termasuk data
kependudukan dan biometrik, tersimpan didalam chip tersebut.
Chip pada E-KTP memiliki beberapa sifat dan karakteristik sebagai berikut:
1. Penyimpanan Data: Chip pada E-KTP digunakan untuk menyimpan data
pribadi pemilik kartu, seperti nama, alamat, nomor identitas, tanggal lahir,
dan gambar foto. Ini memungkinkan informasi tersebut tersimpan dalam
format digital yang aman.
2. Keamanan Data: Salah satu sifat paling penting dari chip pada E-KTP
adalah keamanan data. Data yang disimpan dalam chip tersebut dienkripsi
dan dilindungi dengan berbagai lapisan keamanan untuk mencegah akses
yang tidak sah. Ini membantu melindungi data pribadi pemilik kartu dari
pencurian atau penyalahgunaan.
3. Keaslian: Chip pada E-KTP dapat digunakan untuk memverifikasi keaslian
kartu. Informasi pada chip dapat dibaca oleh pembaca E-KTP yang sah, dan
ini dapat membantu dalam mengonfirmasi bahwa kartu tersebut tidak palsu.
4. Fungsi Multifungsi: Chip pada E-KTP dapat mendukung berbagai aplikasi
tambahan. Ini bisa mencakup informasi medis, informasi pajak, atau
aplikasi lainnya yang dapat diakses oleh pemilik kartu atau otoritas yang
berwenang.
5. Kemudahan Dalam Penggunaan: Meskipun chip pada E-KTP memiliki
tingkat keamanan yang tinggi, penggunaannya relatif mudah. Pemilik kartu
dapat memasukkan kartu ke dalam pembaca E-KTP yang sah, dan data
dapat diakses dengan cepat.
6. Kompatibilitas: Kartu E-KTP yang dilengkapi dengan chip harus
kompatibel dengan pembaca yang memenuhi standar tertentu. Ini
memastikan bahwa chip dapat dibaca oleh berbagai lembaga dan organisasi
yang berwenang.
7. Perlindungan Privasi: Chip pada E-KTP dirancang dengan berbagai
mekanisme perlindungan privasi. Ini termasuk perlindungan data pribadi
22
dan kontrol akses yang hanya memungkinkan pihak yang berwenang untuk
mengakses informasi tertentu.
8. Ketersediaan Layanan Publik: Chip pada E-KTP dapat digunakan untuk
akses ke berbagai layanan publik, seperti layanan kesehatan, perbankan, dan
layanan pemerintah lainnya. Hal ini memungkinkan pemilik kartu untuk
menggunakan kartu E-KTP mereka sebagai alat otentikasi.
9. Integrasi dengan Sistem Elektronik: Data dari chip pada E-KTP dapat
diintegrasikan dengan sistem elektronik yang ada, yang memungkinkan
berbagai instansi pemerintah dan organisasi swasta untuk memverifikasi
identitas dan mengakses informasi yang diperlukan.
10. Perlindungan terhadap Pemalsuan: Chip pada E-KTP juga dirancang untuk
melindungi kartu dari upaya pemalsuan. Ini termasuk tindakan anti-cabutan
chip yang akan menghancurkan data jika kartu diubah atau rusak.
Sifat-sifat ini menjadikan E-KTP sebagai alat identifikasi yang lebih aman dan
canggih dibandingkan dengan kartu identitas tradisional, dan juga memungkinkan
berbagai aplikasi yang lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Laptop.
2. Arduino Uno.
3. E-KTP
4. LCD 16 x 2 + I2C
5. RFID RC522
6. Buzzer
7. I2C LCD 16 x 2
8. HC SR-04
24
1. Software Arduino IDE
2. Library SPI.h
3. Library RFID RC522
4. Library I2C LCD
Langkah awal dari suatu proses perancangan adalah studi, berfungsi sebagai
landasan dari pembuatan proyek akhir baik dalam proses perencanaan, hingga
proses penyelesaian proyek akhir yang di buat. Studi literatur berguna dalam
pemahaman spesifikasi, cara kerja alat secara keseluruhan
Blok Diagram ini di buat dengan tujuan sebagai acuan dalam pembuatan
perangkat keras yang dapat dilihat pada Gambar 3.1
Lcd
RFID RC 522
Arduino UNO
Servo Palang
HC-SR04 SG90
Buzzer
25
Pada gambar 3.1 menunjukkan pronsip kerja keseluruhan dari
rangkaian tiap-tiap blok. Berikut adalah rangkaian yang ada pada tiap-tiap
blok
1. Blok input
Blok ini berisi pendeteksian dari RFID RC 522. E-KTP yang
terdapat chip RFID di dalamnya akan di lakukan pembacaan data oleh
RFID RC 522, dan HC-SRO4 yang mendeteksi objek yang ada
didepannya data yang terbaca dikirim ke pin input arduino dimana
pin input adalah perantara yang menghubungkan antara Arduino dan
komponen input. Jadi, data yang didapatkan dari pengukuran dan
pembacaan komponen input akan dikirim ke pin input. Data yang ada
pada pin input Arduino akan dibawa ke mikrokontroler atau inti
Arduino untuk masuk ke tahapan berikutnya.yaitu tahap pemrosesan
data.
2. Blok Proses
Data yang masuk ke mikrokontroler akan diproses berdasarkan
perintah atau program yang diberikan. Dalam tahapan ini pulalah
diberikan instruksi akan seperti apa perintah yang akan dijalankan
perangkat output nantinya.Data yang dikirim ke pin output arduino
Setelah data diproses, maka selanjutnya data akan dikirim ke pin
output Arduino.
Data disalurkan ke komponen dimana Data yang ada pada pin
output Arduino, selanjutnya akan disalurkan ke komponen output.
Jadi, semua instruksi yang diberikan oleh mikrokontroler akan
langsung dijalankan oleh komponen output seperti relay, lampu
LED, buzzer, dan sebagainya.
3. Blok Output
Data disalurkan ke komponen dimana data yang ada pada pin
output arduino, selanjutnya akan disalurkan ke komponen output.
Jadi, semua instruksi yang diberikan oleh mikrokontroler akan
26
langsung dijalankan oleh komponen output LCD 16 x 2, servo sg
90, dan buzzer
27
Gambar 3. 4 Rangkaian Alat Buzzer ke Ardiuno Uno
28
Gambar 3. 6 Rangkaian Alat Motor servo ke Ardiuno
Uno
29
3.4 Prosedur /Langkah kerja
30
1. Sistem aktif
Dengan mengeset ulang lokasi memori ke nilai awal, sistem dimulai
dengan start/mulai untuk mengaktifkan rfid dan lcd
2. Pembacaan E-KTP
Melakukan pembacaan data E-KTP yang meliputi kode chip RFID,
Untuk E-KTP yang tidak terdaftar tidak dapat mengakses pintu palang
yang ditandai dengan buzzer berbunyi bip dan menampilkan data
penolakan pada lcd
3. RFID mendeteksi objek
Proses yang menunjukkan E-KTP berhasil teridentifikasi pada RFID
reader, didaftarkan palang pintu gerbang akan terbuka ditandai dengan
motor servo terbuka dan lcd menampilkan status kartu berhasil diakses
dan buzzer berbunyi nyaring, jika tidak terdeteksi pintu palang akan
menutup dan lcd akan menampilkan status kartu tidak dapat diakses dan
buzzer berbunyi putus putus.
4. Sensor HC-SR04 mendeteksi objek
Pada tahap ini sensor HC-SR04 akan mendeteksi objek yang lewat
dan motor servo akan menutup secara otomatis pintu palang disertai
dengan lcd menampilkan status palang tertutup.
5. Sistem aktif kembali
Sistem akan kembali kesistem awal untuk pembacan E-KTP
berikutnya
31
3.4.1 Tujuan pengujian
Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui cara kerja dari alat yang
telah dibuat. Dari data-data yang diperoleh pada pengukuran akan mempermudah
dalam membahas cara kerja alat secara keseluruhan. Selain itu, dengan melakukan
pengujian juga akan memudahkan jika terjadi gangguan atau kerusakan pada
peralatan.
3.4.2.1 Langkah Langkah pengujian alat RFID RC 522 yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Mengambil 2 sampel kartu, kartu pertama E-KTP dan kartu RFID (putih
polos) untuk pengujian
2. Pengujian kartu E-KTP yang terdaftar dalam sistem
3. Mengukur jarak minimum hingga maksimum kartu dapat diakses
4. Pengujian palang pintu dapat berfungsi secara benar dengan interval
waktu yang ditentukan
5. Pengujian buzzer berbunyi dengan baik
6. Pengujian kartu RFID yang terdaftar dalam sistem
7. Melakukan kembali langkah pengujian 3-5 pada kartu RFID
8. Pengujian kartu E-KTP yang tidak terdaftar dalam sistem
9. Melakukan Langkah pengujian 3-5 pada kartu E-KTP yang tidak
terdaftar dalam sistem
10. Pengujian kartu RFID yang tidak terdaftar dalam sistem
11. Melakukan Langkah pengujian 3-5 pada kartu RFID yang tidak terdaftar
dalam sistem
32
3.4.2.2 Langkah Langkah pengujian alat Sensor Ultrasonik yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan objek yang dapat menguji sensor ultrasonik.
2. Pengujian jarak minimum hingga maksimum pendeteksian Objek yang
dapat dijangkau.
HC-SR04
3.4.2.3 Langkah Langkah pengujian alat LCD dan buzzer yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan kartu E-KTP untuk mengakses RFID.
2. Pengujian waktu delay LCD menggunakan stopwatch.
3. Pengujian waktu delay Buzzer menggunakan stopwatch.
33
BAB III
Prototype yang dibuat memiliki bentuk kotak dan memiliki Panjang 20cm dan
tinggi 10cm yang berfungsi sebagai menampung komponen yang telah dibuat ,
penampang palang yang digunakan untuk motor servo yang dipasangi dengan
miniatur pintu palang, dan HC-SR04 sebagai sensor penutup pimtu palang.
34
4.2.2 Cara Kerja Alat
2. Keadaan motor servo sebagai miniatur pembuka pintu palang, dalam keadaan
tertutup
4. Saat kartu E-KTP di tempelkan ke RFID reader, RFID reader akan membaca
informasi pada chip RFID yang ada pada E-KTP
6. Buzzer berbunyi nyaring tanda kartu terdaftar dan dapat mengakses pintu
gerbang dan buzzer berbunyi putus putus sebagai tanda kartu belum terdaftar
dan tidak dapat mengakses pintu palang.
8. Setelah kendaraan melewati sensor jarak, pintu palang (servo) akan tertutup
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa RFID reader dapat bekerja
dengan baik. Pengujian RFID reader bertujuan untuk mengetahui jarak minimum
dan maksimum yang dapat rfid baca terhadap kartu EKTP dan kartu RFID sebagai
perbandingan. Pengukuran rangkaian RFID reader dilakukan dengan
menghubungkan antara modul RFID RC-522 dengan rangkaian mikrokontroler
Arduino Uno.
35
Tabel 4. 1 Hasil Pengujian jarak akses kartu RFID dan Kartu E-KTP
Hasil pengamatan
Jenis kartu(UID) Motor
Jarak Kartu ke
dan Chip (Ter servo
No Sensor
Terdaftar/tidak /tidak Buzzer
(cm) (Terbuka/
terdaftar terbaca
Tertutup)
Bunyi
0 Terdeteksi Terbuka
nyaring
Bunyi
0,5 Terdeteksi Terbuka
nyaring
E-KTP/Terdaftar
1 Bunyi
(04 22 17 7A 55 1,0 Terdeteksi Terbuka
1. nyaring
5C 80)
Tidak Tidak
1,2 Tertutup
Terdeteksi berbunyi
Tidak Tidak
1,5 Tertutup
Terdeteksi berbunyi
0 Terdeteksi Tertutup Bunyi Bip
36
(06 42 29 3C 75 1,0 Terdeteksi Tertutup Bunyi Bip
5E 86)
1,2 Terdeteksi Tertutup Bunyi Bip
37
Perbedaan dalam teknologi dan desain antara kartu E-KTP dan kartu RFID dapat
mempengaruhi sensitivitas sinyal dan efisiensi komunikasi, yang pada
gilirannya mempengaruhi jarak pembacaan.
d. Proteksi Data
Beberapa kartu RFID mungkin memiliki lapisan perlindungan tambahan untuk
mengurangi risiko pembacaan yang tidak sah. Perlindungan ini bisa
mengurangi jarak pembacaan untuk mencegah akses tak diinginkan.
RFID RC522 bekerja pada fekuensi 13,56 MHz dan kartu E-KTP bekerja pada
frekuensi yang sama, sehingga memungkinkan pembacaan kartu E-KTP pada RFID
reader, sedangkan kartu RFID yang kami gunakan bekerja di frequency 3 MHz
hingga 30 MHz.
Maka dapat disimpulkan perbedaan jarak maksimum pembacaan kartu RFID
dan kartu E-KTP paling dominan disebabkan oleh perbedaan frekuensi RFID antara
kartu E-KTP dan kartu RFID.
Pada percobaan ini, HC-SR04 berfungsi sebagai sensor untuk menutup pintu
palang secara otomatis . HC-SR04 berfungsi ketika objek telah melewati sensor
tersebut.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui cara kerja dari sensor ultrasonik.
Pengujian sensor ultrasonik bertujuan untuk mengetahui delay sensor dan jarak
maksimal sensor ultrasonik, dimulai dari jarak yang terdekat sampai jarak
maksimum.
38
4 0.37 0,67 0,79 1,21 1,43
5 0.43 0,45 0,77 0,87 1,51
Rata-rata 0,362 0,536 0,748 1.022 1,348
Pada table 4.2 menunjukkan bahwa pada jarak 10-50 cm merupakan delay paling
efektif untuk membuka dan menutup pintu palang otomatis agar berfungsi dengan
akurat dan aman sehingga kendaraan dapat mengakses palang dengan aman tanpa
menghawatirkan kendaran berikutnya menerobos masuk sehingga palang pintu
dapat menutup dengan efekif dan efisien.
= 0,7
Tabel 4. 3 Perbandingan Pengukuran Sensor Ultrasonic HC-SR04
No Jarak Ukur Manual Jarak terbaca Sensor Presentase
(cm) (cm) Kesalahan (%)
39
Sensor HC-SR04 adalah sensor ultrasonik yang digunakan untuk mengukur
jarak dengan cara mengirimkan gelombang ultrasonik dan mengukur waktu yang
diperlukan untuk gelombang tersebut kembali setelah memantul dari objek yang
bekerja di frekuensi 40 kHz . Ada beberapa kesalahan atau masalah yang dapat
Dari hasil pengujian Tabel 4.3 yang telah dilakukan didapat rata-rata error dari
akurasi pembacaan sensor ultrasonic HC-SR04 adalah 1,61% dari 5 kali percobaan,
hal tersebut menandakan bahwa sensor ultrasonic HC-SR04 bekerja dengan baik
karena memiliki kesalahan tidak lebih dari 2% yang dapat memberikan efesiensi
40
5 0,71 0,55 0,75
Rata-Rata 0,584 0,642 0,702
1 0,61 0,55 0,59
2 0,45 0,64 0,66
3 0,58 0,66 0,58
Buzzer
4 0,47 0,71 0,77
5 0,69 0,51 0,63
Rata-Rata 0,56 0,614 0,646
41
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
KTP Elektronik ini merupakan pengaman pintu palang yang efekif yang dapat
mengakses palang dan menggunakan sensor jarak untuk mendeteksi objek yang
melewati palang sehingga palang dapat menutup dengan efisien yang mencegah
5.2 Saran
Adapun saran sebagai berikut:
lebih efektif.
keamanan parkir
dapat memantau palang dari jarak jauh dengan menambah aplikasi berupa
IOT (Internet of Tings) dimana segala bentuk aktivitas dari pintu palang
dan pengguna dapat termonitoring dengan baik oleh sistem dengan jaringan
42
DAFTAR PUSTAKA
Hanifah. 2021. “mengenal barrier gate palang parkir yang paling banyak
digunakan”(https://news.indotrading.com/mengenal-barrier-gate-
palang-parkir-yang-paling-banyak-digunakan/ diakses pada 15 oktober
2021
43
Manihuruk, J., & Manik, T. G. (2021). Desain Sistem Buka Tutup Pintu
Rumah Otomatis Menggunakan E-Ktp Berbasis Arduino Uno. Jurnal
ELPOTECS, 4(2), 58-64.
Ratih, N. D., Setiawan, B. A., & Triono, J. (2019, September). Pemanfaatan E–Ktp
Untuk Keamanan Rumah Dan Lingkungan Rukun Tetangga (Rt). In Seminar
Nasional Sistem Informasi (SENASIF) (Vol. 3, pp. 1932-1939)
Wijaya, M., & Susila, T. (2016). Sistem keamanan brankas secara otomatis berbasis
mikrokontroler dengan menggunakan sms serta pin dan rfid. TESLA: Jurnal
Teknik Elektro, 18(2), 139-151.
44
L
A
M
P
I
R
A
N
45
Lampiran 1 Program pada mikrokontroler
46
47
48
49
50
Lampiran 2 Prototype pintu palang otomatis tampak depan
51
Lampiran 4 Data shet ardiuno uno
52