HALAMAN SAMPUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini dengan judul Rancang Bangun Warning System
pada Tikungan Jalan oleh M.Didik Sugiarto R. NIM 323 17 032 dan Wafiq
Aziza NIM 323 17 047 telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Diploma Tiga (D-3) pada Program Studi Teknik
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
HALAMAN PENERIMAAN
Pada hari ini, hari 2020 , Tim Penguji Ujian Sidang Tugas Akhir telah menerima
dengan baik hasil Laporan Tugas Akhir oleh mahasiswa : M.Didik Sugiarto R.
NIM 323 17 032 dan Wafiq Aziza 323 17 047 dengan judul Rancang Bangun
Makassar, 2020
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
baik.
Laporan Tugas Akhir ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan mulai
1. Bapak Prof. Ir. Muhammad Ansar, M.Si., Ph.D. selaku Direktur Politeknik
3. Ketua Program Studi D-3 Teknik Elektronika, Ibu Fitriaty Pangerang, S.T.,
M.T.
4. Ibu Nur Aminah, S.T., M.T sebagai Pembimbing I dan Ibu Kartika Dewi,
iv
6. Kedua orang tua kami yang selalu setia mendoakan kami dan memberikan
Penulis Menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih kurang sempurna,
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
HALAMAN PENERIMAAN.................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
SURAT PERNYATAAN.....................................................................................xiii
RINGKASAN.......................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.4 Tujuan......................................................................................................3
vi
2.2.4 Arduino Uno...................................................................................11
2.2.7 Adaptor...........................................................................................20
3.2.1 Alat.................................................................................................25
3.2.2 Bahan..............................................................................................26
vii
4.2.1 Pengujian Oled (Organic Light Emiting Dioda)..........................42
BAB V PENUTUP.................................................................................................50
5.1 Kesimpulan.........................................................................................50
5.2 Saran....................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................52
LAMPIRAN...........................................................................................................54
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 3.13 Proses Verify Kode Program...........................................................40
gambar 4.7 Tampilan Ouput setelah Delay 3 Detik pada Load Cell 1.................47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
SURAT PERNYATAAN
Tugas Akhir ini yang berjudul Rancang Bangun Warning System pada
Tikungan Jalan gagasan dan hasil karya saya sendiri dengan arahan komisi
pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan dari penulis telah disebutkan dalam naskah dan
Jika pernyataan saya tersebut diatas tidak benar, saya siap menanggung resiko
xiii
RANCANG BANGUN WARNING SYSTEM
RINGKASAN
System pada Tikungan Jalan, Laporan Tugas Akhir, Program Studi Teknik
Pembimbing : Nur Aminah, S.T., M.T dan Kartika Dewi, S.T., M.T
Perancangan Tugas Akhir ini bertujuan untuk merancang suatu alat yang
dapat mengurangi resiko kecelakan pada tikungan jalan. Prinsip kerja dari alat ini
adalah ketika suatu kendaraan melintasi sensor load cell maka kendaraan tersebut
mengaktifkan sensor tersebut. Sinyal yang dikirim sensor akan dibaca oleh
Arduino Uno. Maka akan mengaktifkan OLED (Organic Light Emiting Dioda)
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN
untuk bermobilitas setiap orang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang
lain. Sedangkan jalan menjadi tempat yang sangat penting sebagai penunjang
Dari berbagai macam kondisi jalan yang ada, tak semua jalan itu sama
adapun harus menyesuaikan dengan keadaan alam sekitar terutama pada jalan
berbukit yang berkelok-kelok. Pada jalan tikungan tajam memiliki banyak faktor
kurangnya jarak pandang pada jalan yang berlawan arah dimana adanya
Dari berbagai macam kondisi jalan yang ada, ruas jalan tikungan tajam
termasuk pada kondisi jalan yang hanya memiliki sedikit proteksi keamanan,
tikungan adalah rambu lalu lintas yang menunjukan bahwa jalan tersebut adalah
tikungan dengan banyak belokan atau tikungan tajam. Selanjutnya ada cermin
cembung yang ditempatkan pada sisi jalan tepat di tengah jalan tikungan. Cermin
1
cembung paling banyak digunakan pada saat sekarang ini. Fungsinya adalah
untuk melihat sekilas kendaraan apa saja yang mendekati tikungan dari arah yang
cermin yang harus dijaga kebersihan setiap saat, terutama pada daerah perbukitan
yang dingin dan berkabut. Dan juga keadaan cuaca atau waktu yang sudah mulai
gelap dan kurangnya cahaya dapat menganggu fungsi sistem ini. Belum lagi
waktu yang dibutuhkan untuk pengendara melihat cermin dan harus bereaksi
suatu alat yang dapat mengurangi resiko kecelakaan. Oleh karena itu dibuat alat
peringatan sebelum melintas pada tikungan tajam kepada pengendara. Cara kerja
dari sistem ini adalah ketika sensor load cell mendeteksi berat dan sensor
traffic light atau lampu lalu lintas yang sering kita jumpai di persimpangan jalan.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan dari penelitian ini
adalah :
pengendara yang akan melewati jalur yang berkelok-kelok dan tikungan yang
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah untuk mengurangi resiko
kecelakaan bagi pengendara yang akan melewati jalur yang berkelok-kelok dan
Adapun manfaat dari proyek akhir ini adalah memberikan solusi pada
tikungan tajam.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang telah dilakukan oleh Dedi Setiawan yang berjudul “Sistem
Mikrokontroller (2019)”. Alat ini menggunakan Sensor Load Cell, Buzzer, dan
Atmega16.
Cara kerja dari sistem ini adalah menampilkan jenis kendaraan yang
melewati tikungan yang dilengkapi dengan sensor load cell ( sensor penghitung
berat objek ) agar pengendara lain memberikan jalan kepada kendaraan yang lebih
besar untuk lewat terlebih dahulu. Kekurangan pada sistem ini adalah LCD
menampilkan ada kendaraan berat namun tidak jelas posisinya dimana pada
tikungan tersebut, sehingga ada kemungkinan kendaraan lain dari arah berlawanan
berpapasan dengan kendaraan berat tersebut pada tikungan jalan. Sistem ini juga
tidak efektif karena sensor mendeteksi setiap kendaraan berat yang melewati
tikungan, sehingga tidak jelas ada berapa kendaraan yang melewati tikungan,
terlebih lagi saat ada kendaraan berat lain dari arah yang berlawanan.
pada pengendara yang akan berpapasan pada tikungan tajam, dari kekurangan
tersebut dapat memunculkan ide untuk mewujudkan sebuah warning system pada
tikungan jalan dengan menggunakan sensor load cell dan sensor ultrasonik
4
sebagai input , OLED (Organic Ligh Emiting Dioda) dan Traffic Light sebagai
sebuah gelombang suara kearah depan. Jika ada sebuah objek didepan transmitter
banyak dipakai pada robot pemadam api dan robot obstacle lainnya. Salah satu
sensor yang paling sering digunakan adalah sensor ultrasonic tipe HC SR04.
5
sampai ke penerima sebanding dengan 2 kali jarak antara sensor dan bidang
tekanan atau berat sebuah beban, sensor load cell umumnya digunakan sebagai
komponen utama pada sistem timbangan digital dan dapat diaplikasikan pada
jembatan timbangan yang berfungsi untuk menimbang berat dari truk pengangkut
bahan baku, pengukuran yang dilakukan oleh Load Cell menggunakan prinsip
tekanan.
6
Keterangan gambar :
1. Kapasitas 2Kg
5. Nonlineritas 0.05%
Mekanik
Kapasitas 2kg
Dimensi 55.25x12.7x12.7mm
7
Ukuran Kabel 30 AWG (0.2mm)
Elektrik
Presisi 0.05%
Non-Linieritas 0.05% FS
Hysteresis 0.05% FS
Non-Pengulangan 0.05% FS
10°C)
10°C)
50VDC)
8
Safe Overload 120% Kapasitas
Gambar 2.4 adalah konfigurasi kabel dari sensor load cell. yang terdiri dari
kabel berwarna merah, hitam, biru, dan putih. Kabel merah merupakan input
tegangan sensor, kabel hitam merupakan input ground pada sensor, kabel warna
biru / hijau merupakan output positif dari sensor dan kabel putih adalah output
ground dari sensor. Nilai tegangan output dari sensor ini sekitar 1,2 mV.
yang didesain untuk sensor timbangan digital dal industrial control aplikasi yang
9
TTL232. Struktur yang sederhana, mudah dalam penggunaan, hasil yang stabil
± 40mV)
Size:38mm*21mm*10mm
10
2.2.4 Arduino Uno
ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilato kristal, sebuah koneksi
USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol
reset. Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung
serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port USB. "Uno"
berarti satu di Italia dan diberi nama untuk menandai peluncuran Arduino 1.0.
Versi 1.0 menjadi versi referensi Arduino ke depannya. Arduino Uno R3 adalah
revisi terbaru dari serangkaian board Arduino, dan model referensi untuk platform
Arduino. Tampak atas dari arduino uno dapat dilihat pada Gambar 2.1.
(http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.com/2013/03/arduino-uno.html )
11
Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno
Mikrokontroler Atmega328
Tegangan Operasi 5V
14 buah (6 keluaran
Jumlah Pin I/O
PWM)
SRAM 2 KB
EEPROM 1KB
Catu Daya
Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power
suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-
USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor dapat
2,1 mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery dapat
12
dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari konektor
power.
Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai
20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt
mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi tidak
stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator
bisa kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO. Range yang
sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB atau sumber
tenaga lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin
ini, atau jika penyuplaian tegangan melalui power jack, aksesnya melalui
pin ini.
2) 5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator
pada board. Board dapat disuplai dengan salah satu suplai dari DC power
jack (7-12V), USB connector (5V), atau pin VIN dari board (7-12).
3) 3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board. Arus
13
Input Output
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan
fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau
(terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-
fungsi spesial:
pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2
USB-ke-TTL.
kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat
fungsi analogWrite().
5) LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13.
Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED
mati.
14
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5,
Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5
Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan
TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI
dengan analogReference().
Memory
(yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).
Komunikasi
menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0
15
(RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya
melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer.
Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver
dibutuhkan.
data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan TX pada board
akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan
koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan
beberapa pin digital UNO. Atmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI)
dan SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk memudahkan
16
Organic Light-Emitting Diode (OLED) adalah merupakan sebuah
Teknologi tersebut memiliki dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh
dikembangkan untuk memperoleh tampilan yang luas, fleksibel, murah dan dapat
digunakan sebagai layar yang efisien untuk berbagai keperluan layar tampilan
atau display.
Kelebihan OLED
Tampilan OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan warna
listrik.
Konsumsi daya listrik yang rendah dan terbuat dari bahan organik menjadikan
Biaya operasional yang relatif rendah dan proses perakitan yang relatif
17
sesuai dengan menggunakan teknologi pencetak tinta semprot (inkjet
printer).
OLED memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki
waktu reaksi 8-12 milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01
ms.
Kekurangan OLED
Masalah teknis OLED yaitu masa bertahan bahan organik yang terbatas,
sekitar 14.000 jam dibandingkan layar datar lain yang bisa mencapai
60.000 jam atau bahkan 100.000 jam. Pada tahun 2007, masa bertahan
18
Harga produk yang cenderung mahal sehingga masih belum terjangkau
Traffic light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu
jalan dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Karena fungsinya
yang begitu penting maka lampu lalu lintas harus dapat dikendalikan atau
dikontrol semudah dan seefisien mungkin guna memperlancar arus lalu lintas di
suatu persimpangan jalan. Seiring dengan perkembangan zaman yang juga disertai
banyak sehingga lalu lintas di jalan juga semakin bertambah padat, akan tetapi hal
Perkembangan tersebut membawa dampak terhadap sistem lalu lintas yang ada
yaitu dalam sistem pengaturan waktu penyalaan traffic light. Sebagian besar
pengendalian pewaktuan sistem traffic light yang ada pada saat ini masih
menggunakan pewaktu yang sudah terpasang pada sistemnya dan tidak memiliki
fitur pengaturan pewaktuan penyalaan. Hal itu menyebabkan operator tidak dapat
mengubah-ubah waktu nyala lampu lalu lintas pada tiap-tiap arah setiap saat,untuk
menyesuaikan kondisi jalan dan kepadatan kendaraan yang ada pada tiap 2 ruas
jalan. Hal itu adalah sebagian kekurangan dari pengendalian traffic light pada saat
ini.
19
Sekarang ini yang banyak digunakan adalah sistem traffic light berbasis
perintah untuk mengatur penyalaan lampu traffic. Sistem traffic light berbasis
lebih murah.
2.2.7 Adaptor
mengubah tegangan listrik yang besar menjadi tegangan listrik lebih kecil, atau
rangkaian untuk mengubah arus bolak-balik (arus AC) menjadi arus searah
(arus DC). Adaptor / power supplay merupakan komponen inti dari peralatan
menjadi kecil antara 3 volt sampai 12 volt sesuai kebutuhan alat elektronika.
Terdapat 2 jenis adaptor berdasarkan sistem kerjanya, adaptor sistem trafo step
adalah kawat email yang di lilit pada teras besi, terdapat 2 lilitan yaitu lilitan
20
primer dan lilitan skunder, ketika listrik masuk kelilitan primer maka akan
terjadi induksi pada kawat email sehingga akan teerjadi gaya medan magnet
switching, adaptor ini lebih baik dari pada adaptor teknik induksi, tegangan
yang di keluarkan lebih stabil dan komponennya suhunya tidak terlalu panas
berikut :
2. Adaptor Step Up dan Step Down. Adaptor Step Up adalah sebuah adaptor
Adaptor Step Down adalah adaptor yang dapat mengubah tegangan AC yang
21
listrik AC yang besar menjadi tegangan DC yang kecil. Misalnya : Dari
memungkinkan delapan perangkat I2C terpisah dikendalikan oleh bus host I2C
ini: 0-7.
SDA maupun SCL terhubung ke VCC melalui resistor pull-up 10K (Ukuran pull-
mendukung protokol I2C normal (100 kHz) dan cepat (400 kHz). Semua pin I / O
dari TCA9548A adalah toleran 5 volt dan juga dapat digunakan untuk
TCA9548A, bahkan jika voltasenya sama. Alasan untuk ini adalah karena saklar
22
NMOS internal. Itu tidak mentransmisikan tegangan tinggi dengan sangat baik, di
tegangan bus yang berbeda pada setiap pasangan SCn / SDn sehingga bagian 1,8-
V, 2,5-V, atau 3,3-V dapat berkomunikasi dengan bagian 5-V. Ini dicapai dengan
Jika micro-controller mendeteksi konflik bus atau operasi yang tidak patut
RESET.
dengan '64 sensor 'semuanya dengan alamat I2C yang sama atau berbeda dengan
berbicara tentang mengirim data melalui 2 kabel ke beberapa perangkat, kita perlu
cara untuk mengatasinya. Sama seperti tukang pos yang datang di satu jalan dan
Anda dapat memiliki maks 8 multiplekser ini yang terhubung bersama pada
menghubungkan tiga bit alamat A0, A1 dan A2 ke VIN Anda bisa mendapatkan
23
terakhir dari alamat slave menentukan operasi (baca atau tulis) yang akan
operasi tulis.
24
BAB III METODE PELAKSANAAN
lantai 2 ruangan Bengkel Elektronika , dan waktu perancangan mulai dari Januari
Dalam metode perancangan ini diperlukan sejumlah alat dan bahan untuk
merakit alat ini sehingga tercipta sesuai dengan apa yang kita inginkan. Adapun alat
dan bahan yang digunakan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut :
3.2.1Alat
1. Solder 1 Buah
2. Timah 1 Buah
4. Tang 1 Buah
5. Gurinda 1 Buah
7. Multimeter 1 Buah
8. Laptop 1 Buah
25
3.2.2 Bahan
Diode (OLED)
5. Gabus Secukupnya
6. Akrilik Secukupnya
8. Adaptor 12 V 1 Buah
TCA9548A
diagram blok. Adapun tahapan perancangan sistem warning system pada tikungan
26
jalan mulai dari studi literatur dan identifikasi masalah, dan dilanjutkan ke
perancangan perangkat lunak dan perangkat keras, dan melakukan pengujian alat
Dalam perancangan Tugas Akhir ini, langkah awal yang dilakukan adalah
mencari data serta informasi melalui berbagai media cetak maupun elektronik yang
berkaitan atau relevan dengan tugas akhir yang akan dibuat. Referensi yang
diperlukan dalam penulisan laporan ini yaitu : Sensor Load Cell, Sensor Ultrasonik,
27
3.3.2 Identifikasi Masalah
Adapun hal yang paling penting dalam proyek ini adalah bagaimana
rangkaian pada papan PCB, menguji program (simulasi), dan mengukur alat.
Perancangan sistem perangkat keras dapat dilihat pada diagram blok. Diagram
blok ini bertujuan sebagai acuan pembuatan perangkat keras. Pada perancangan ini,
dibentuk sebuah diagram blok sebagai gambaran agar memudahkan dalam merangkai
menjadi rangkaian yang padu.Dalam perancangan alat ini, dibentuk dalam sebuah
28
Adapun sistem kerja dari diagram blok diatas yaitu:
melewati sensor maka sensor akan mengirimkan data ke Arduino Uno sedangkan
Sensor Ultrasonik akan memberikan tanda bahwa kendaraan telah melewati tikungan
tajam dan sensor akan mengirimkan data ke Arduino Uno. Arduino Uno akan
menerima input dari Sensor Load Cell dan Sensor Ultrasonik yang digunakan sebagai
langsung ke arduino. Dan yang terakhir Output yaitu Organic Light Emitting Diode
dan Traffic light yang berfungsi untuk memberikan tanda peringatan kepada
1. Mendesain model dari tripleks yang akan digunakan sebagai jalanan dengan
lebar 16cm
ditentukan.
29
3. Menyusun tripleks yang telah di potong sesuai dengan desain dan menambahkan
komponen elektronika .
tekanan atau berat sebuah beban, sensor load cell umumnya digunakan sebagai
komponen utama pada sistem timbangan digital dan dapat diaplikasikan pada
jembatan timbangan yang berfungsi untuk menimbang berat dari truk pengangkut
bahan baku, pengukuran yang dilakukan oleh Load Cell menggunakan prinsip
tekanan.
Manfaat Load Cell yaitu sebagai timbangan digital , yang akan digunakan
yang lebih berat massa timbangannya akan melintas terlebih dahulu dibandingkan
dengan kendaraan yang massa timbangannya lebih ringan. Tetapi bila massa
kendaraan tersebut sama makan kendaraan yang dapat melintas terlebih dahulu yaitu
30
Gambar 13 Rangkaian Sensor Load Cell
pada modul HX711 yang berfungsi sebagai untuk menguatkan sinyal keluaran dari
sensor dan mengoversi data analog menjadi data digital. Hubungan antara sensor
load cell dan modul penguatan HX 711 dimulai dari Kabel merah adalah input
tegangan sensor terhubung pada , Kabel hitam adalah input ground sensor, Kabel
hijau adalah output positif sensor, dan Kabel putih adalah output ground sensor.
suara. Sensor ultrasonic terdiri dari sebuah transmitter (Pemancar) dan sebuah
31
suara kearah depan. Jika ada sebuah objek didepan transmitter maka sinyal tersebut
benda atau objek di hadapan sensor. Manfaat Sensor Ultrasonik pada rancangan ini
ultrasonik dengan arduino. Echo 1 dihubungkan dengan kaki D6 dan Triger pada D7,
sedangkan untuk ultrasonik 2 yaitu echo 2 dibungkan dengan D8 Arduino dan triger 2
Traffic light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu
lintas di suatu persimpangan jalan dengan cara memberi kesempatan pengguna jalan
dari masing-masing arah untuk berjalan secara bergantian. Karena fungsinya yang
begitu penting maka lampu lalu lintas harus dapat dikendalikan atau dikontrol
32
semudah dan seefisien mungkin guna memperlancar arus lalu lintas di suatu
persimpangan jalan. Manfaat Traffic Light pada rancangan ini fungsinya sebagai
pengatur kendaraan yang akan melintas pada tikungan tajam.Yang akan memberi
light dengan arduino , Dimana untuk warna kuning dihungkan dengan A0 arduino,
untuk warna merah 1 dihubungkan dengan D10 Ardino dan warna merah 2
untuk berhenti, sedangkan yang terakhir yaitu warna hijau 1 dihubungkan dengan
D11 dan warna hijau 2 dihubungkan dengan D13 Arduino yang fungsinya untuk
33
3.4.3.4 OLED (Organic Light Emiting Dioda)
sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik.OLED digunakan dalam
teknologi elektroluminensi, seperti pada tampilan layar atau display. Manfaat Traffic
Oled pada rancangan ini yaitu untuk menampilkan himbauan kepada pengendara
dalam bentuk teks seperti Himbauan keapada pengendara untuk berhenti dan silahkan
jalan.
dihubungkan dengan kaki Mux 0SCL sedangkan kaki SCK oled 2 dihubungkan
dengan 1SCL . Dan untuk kaki SDA oled 1 dihubungkan dengan kaki Mux 0SDA
sedangkan kaki SDA oled 2 dihungkan dengan kaki Mux 1SDA. Untuk MUX
InputSDA mux terhubung pada kaki A4/SDA Arduino , kaki InputSCL mux
terhubung pada kaki A5/SCL Arduino. Dan yang terakhir yaitu kaki A0,A1,A2 pada
34
3.4.3.5 Perancangan Sistem Secara Keseluruhan
pengendara sebelum melewati tikungan tajam. Adapun perancangan alat yang akan
35
Pembuatan alat warning system pada tikungan jalan dilakukan untuk
dapat mengurangi resiko kecelakaan .Untuk membuat alat ini digunakan beberapa
komponen seperti , sensor Load Cell yang terhubung dengan Modul HX711 (sebagai
modul penguat tegangan/ Amplifier) dan akan diteruskan ke arduino untuk diolah dan
akan ditampilkan ke dalam OLED dan Traffic Light pada rangkaian ini.
Pada Skematik Gambar diatas, pin 7 dan 8 terhubung pada triger 1 & 2 , pin 6
dan 9 terhubung pada echo 1 dan 2 , sedangkan pada Modul HX711 yang
menghubungkan dengan load cell terhubung pada pin 2 dan 5 yaitu DT1 dan DT2 ,
pin 3 dan 4 terhubung pada CK1 dan CK2 , selanjutnya yaitu traffic light , pin 10 dan
12 pada warna Merah dan 2, pin11 dan 13 pada warna hijau ,dan pin A0 pada warna
kuning, dan yang terakhir yaitu oled yang terhubung dengan MUX TCA9548A
dengan kaki pin A4 terhubung pada input SDA dan kaki A5 pada SCL.
36
1.Pembuatan Flow Chart
37
2.Pembuatan Program
38
3. Memilih menu Tools>>board. Setelah muncul beberapa pilihan board yang
39
5. Program diketik pada halaman sketch. Setelah selesai, dilakukan pengecekan
apakah ada kesalahan pada program atau tidak dengan memilih tombol verify.
Serial.
40
BAB IV HASIL DAN DESKRIPSI KEGIATAN
tikungan jalan, maka sistem yang dirancang ini telah selesai. Hasil perancangan
beserta pengujian dan analisa terhadap hasil perancangan akan dibahas pada bab ini.
41
Gambar 4.25 Tampak Samping Alat
Pengujian pada Oled dilakukan untuk mengetahui apakah Oled yang digunakan
telah berfungsi dengan baik. Fungsi dari Oled ini adalah untuk menampilkan data
baik karakter, huruf ataupun angka. Pada alat ini Oled berfungsi untuk menampilkan
peringatan kepada pengendara . Hasil pengukuran LCD dapat dilihat pada gambar 4.3
42
Gambar 26 Tampilan Display OLED
Pengujian pada Sensor Load Cell dilakukan untuk mengetahui apakah sensor load
cell yang digunakan bekerja dengan baik. Pada pengujian sensor Load Cell dilakukan
dalam jangka waktu yang lama karena pengkalibrasian sensor ini nilai yang
membuat nilai sensor load cell bekerja dengan baik yang dilakukan yaitu posisi kabel
pada sensor load cell harus tetap pada posisi yang tak berubah.
telah akurat dan menggunakan timbangan digital sebagai perbandingan antara hasil
yang ditampilkan dan hasil pembacaan dari sensor load cell. Untuk mengetahui
ketelitian pengujian suatu alat diperlukan sebuah metode perhitungan khusus untuk
mengetahuinya. Berikut ini telah dibuat metode perhitungan pengujian ketelitian alat
43
yang telah direalisasikan. Setelah diperoleh data dari hasil pengujian dan pengukuran
berat batu timbangan oleh sensor load cell maka langkah selanjutnya adalah
menganalisa data tersebut untuk dilakukan perhitungan analisis nilai persentase (%)
S 1+ S 2+ S 3+…+ Sn
S=
n
Keterangan:
Nilai persentase (%) keberhasilan dan persentase (%) error setiap sampel beban
dengan rumus:
S−X
%Error= X 100 %
S
X
%Keberhasilan = X 100 %
S
44
Keterangan :
Hasil Pengujian sensor Load cell dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
S− X 74.9−74.7 0.2
%Error= ∗100 %= ∗100 %= *100% = 0.26 %
S 74.9 74.9
x 74.7
%Keberhasilan= ∗100 %= ∗100 %=0.9974∗100 %=99.74
s 74.9
45
Berdasarkan hasil pengukuran yang tersaji pada tabel 1 diatas, diketahui
pengukuran yang memiliki persentase (%) error yang kecil pada load cell 1=
0.50% ,load cell 2 = 0.235% dan ada pun persentase (%) keberhasilan yang besar
Tabel 4.2 Pengujian Load Cell 1 menggunakan Batu Timbangan dengan variasi posisi
46
Contoh Perhitungan Load cell menggunakan Batu Timbangan:
s 1+s 2+ s 3 3+3+3 9
S= = = =3
n 3 3
S−x 3−3
%Error= ∗100 %= ∗100 %=0 %
S 3
x 3
%Keberhasilan= ∗100 %= ∗100 %=1 %
s 3
Dari tabel 2 diatas ditampilkan hasil pengukuran pada load cell 1 diketahui
bahwa posisi penempatan suatu beban pada saat melakukan pengukuran massa sangat
berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh, sehingga hal ini perlu diperhatikan untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang lebih teliti. Setelah didapatkan nilai rata-rata
persentase tingkat keberhasilan alat guna mengetahui seberapa baik tingkat kinerja
alat dalam pembacaan beban. dimana dari 10 kali pengambilan data menggunakan
batu timbangan dengan penempatan variasi posisi letak batu timbangan, mendapatkan
Tabel 2.3 Pengujian Load Cell 2 menggunakan Batu Timbangan dengan variasi posisi
47
Dari tabel 3 diketahui bahwa posisi penempatan suatu beban pada saat
sehingga hal ini perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih
persentase (%) kesalahan (error) dan persentase tingkat keberhasilan alat guna
pengambilan data persen error dan keberhasilan dimana pada data pertama yaitu batu
tengah 502.5 dan posisi kiri 502.1. Jadi pengukuran dan perhitungannya adalah
sebagai berikut:
48
Contoh Perhitungan :
X 500
%Keberhasilan = X 100 %= ∗100 %=99.502 %
S 502.5
dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Fungsi sensor ultrasonik pada alat ini sebagai
sensor yang bekerja untuk mengecek apakah kendaraan tersebut telah melewati
tikungan terakhir. Pengujian Sensor Ultrasonik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
49
Contoh Perhitungan Error pada Sensor Ultrasonik
Pengujian pada traffic light dilakukan untuk mengecek apakah traffic light dapat
bekerja dengan optimal. Pengujian traffic light dilakukan dengan melihat warna led
pada traffic light telah sesuai dengan coding program. Hasil pengujian dari traffic
Pada pengujian ini indikator yang diuji adalah Sensor Load Cell 1 yang berada
pada ruas jalan. Kendaraan diletakkan diatas sensor load cell agar dapat mendeteksi
kendaraan tersebut. Bentuk pengajuannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini
50
Gambar 28 Pengujian Pendeteksi Objek Oleh Sensor Load Cell
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa posisi kendaraan telah terdeteksi oleh
sensor load cell . Sehingga data akan dikirim ke arduino uno dan arduino uno akan
(a) (b)
51
Gambar 29 (a) Tampilan Output pada load Cell 1
Dapat dilihat pada gambar pada oled load cell 2 akan menampilkan perintah
berhenti, begitu juga dengan lampu traffic light akan berubah menjadi warna merah.
Sedangkan OLED pada ruas jalan load cell 1 menunjukkan perintah silahkan jalan
dan traffic light menjadi warna hijau. Setelah itu akan ada delay selama 3 detik yang
mana setelah delay berakhir, maka perintah pada output pada kedua ruas jalan akan
(a) (b)
Gambar 30 (a) Tampilan Ouput setelah Delay 3 Detik pada Load Cell 1
52
Pada gambar diatas bagian (a) setelah delay 3 detik maka traffic berubah
menjadi warna merah dan tampilan pada oled pun berubah. Begitupun pada gamabr
bagian b pada bagian load cell 2 tampilan pada OLED berubah. Keadaan ini tidak
akan berubah Sampai Kendaraan tersebut melewati sensor ultrasonik 1 seperti pada
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa sensor ultrasonik telah mendeteksi
kendaraan tersebut , yang berarti bahwa kendaraan pada sensor load cell 2
diperbolehkan untuk melintas, dan keadaan traffic light berubah menjadi warna hijau.
Tetapi apabila setelah delay 3 detik dan dideteksi bahwa tidak terdapat kendaraan
pada load cell 2 maka keadaan berubah menjadi semula yaitu Traffic Light berwarna
hijau.
53
Tabel 4.5 Pengujian Alat Secara Keseluruhan
pendeteksi objek
54
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian dan analisa dalam penelitian ini, beberapa hal yang
kendaraan besar ataupun kecil yang akan melewati tikungan maka sisitem ini
berlawanan. Peringatan itu berupa perintah berhenti pada OLED dan Traffic
Light menjadi warna merah . Dengan begitu pengendara dari arah belawanan
5.2 Saran
Saran dalam pengembangan dan perbaikan mengenai Tugas Akhir ini adalah
dapat mengatasi beberapa kondisi dimana kendaraan yang akan melintas pada
55
tikungan tajam dan dapat menambahkan fungsi traffic light warna kuning ,
sebagai tanda tidak ada kendaraan yang melintas pada tikungan dan kondisi
56
DAFTAR PUSTAKA
(https://mirrobo.ru/wp-content/uploads/2016/11/Docfoc.com-MakalahSensor-
2019.
(http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.com/2013/03/arduino-uno.html ) ,
(SAINTIKOM),(Online),11-17,
https://prpm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hpSQ02%20Dedi
57
L
58
Lampiran 1 Data Sheet Arduino Uno
Power Vin, 3.3V, 5V, GND Vin: Input voltage to Arduino when using an
external power source.
5V: Regulated power supply used to power
microcontroller and other components on the
board.
3.3V: 3.3V supply generated by on-board
voltage regulator. Maximum current draw is
50mA.
GND: ground pins.
Serial 0(Rx), 1(Tx) Used to receive and transmit TTL serial data.
59
External 2, 3 To trigger an interrupt.
Interrupts
Operating Voltage 5V
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
60
Frequency (Clock Speed) 16 MHz
When ATmega328 chip is used in place of Arduino Uno, or vice versa, the image below shows
the pin mapping between the two.
61
Lampiran 2 Data Sheet Sensor Ultrasonik HC-SR04
1 Vcc The Vcc pin powers the sensor, typically with +5V
2 Trigger Trigger pin is an Input pin. This pin has to be kept high for 10us to
initialize measurement by sending US wave.
3 Echo Echo pin is an Output pin. This pin goes high for a period of time
which will be equal to the time taken for the US wave to return back
to the sensor.
62
63
Lampiran 3 Data Sheet Mux TCA9548A
64
65
Lampiran 4 Listing Program Arduino Uno
#include <Adafruit_GFX.h>
#include <Adafruit_SSD1306.h>
Adafruit_SSD1306 oled(1);
#include "Wire.h"
/* Deklarasi ultrasonic*/
#define trig1 7
#define echo1 6
#define trig2 8
#define echo2 9
long echotime;
int range1,range2;
#define DOUT 2
#define CLK 3
#define DT 5
#define SLK 4
float sensor1 ;
66
float sensor2 ;
float Berat1;
float Berat2;
HX711 scale;
HX711 batt;
#define R 10
#define Y A0
#define G 11
#define M 12
#define H 13
#define K A0
void setup() {
loadcell();
oledlcd();
Serial.begin(9600);
pinMode(R,OUTPUT);
pinMode(Y,OUTPUT);
67
pinMode(G,OUTPUT);
pinMode(M,OUTPUT);
pinMode(K,OUTPUT);
pinMode(H,OUTPUT);
pinMode(trig1, OUTPUT);
pinMode(echo1, INPUT);
pinMode(trig2, OUTPUT);
pinMode(echo2, INPUT);
digitalWrite(trig1, LOW);
digitalWrite(trig2, LOW);
digitalWrite(G, HIGH);
digitalWrite(H, HIGH);
//-----------------------------------TAMPILAN 1---------------------------------------
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" JALAN");
oled.display();
68
tcaselect(1);
oled.setTextSize(1);
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" JALAN");
oled.display();
delay(3000);
// --------------------------------TAMPILAN2------------------------------------------
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" 32317047");
oled.display();
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
69
oled.setTextSize(1);
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" 32317032");
oled.display();
delay(3000);
//-------------------------------TAMPILAN3--------------------------------------------
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
oled.display();
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
70
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
oled.display();
void loop() {
scale.set_scale(calibration_factor);
Berat1 = scale.get_units();
Serial.print("Berat0: ");
Serial.print(sensor1,4);
Serial.print(" Kg");
batt.set_scale(kalibrasi);
Berat2 = batt.get_units();
Serial.print(sensor2,4);
Serial.print(" Kg");
sensor1 = Berat1;
sensor2 = Berat2;
ul1();
ul2();
71
Serial.print(" Sensor 1=");
Serial.print(range1);
Serial.print(" cm");
Serial.print(range2);
Serial.println(" cm");
//-------------------------------------------KONDISI 1 --------------------------------------
Serial.println("KONDISI 1");
digitalWrite(G, LOW);
digitalWrite(R, HIGH);
digitalWrite(M, LOW);
digitalWrite(H, HIGH);
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" SILAHKAN");
oled.display();
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
72
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" HARAP");
oled.println("BERHENTI!!!");
oled.display();
delay (3000);
digitalWrite(G, LOW);
digitalWrite(R, HIGH);
digitalWrite(M, HIGH);
digitalWrite(H, LOW);
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
oled.display();
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
73
oled.println(" HARAP BERHENTI DI");
oled.display();
Berat1= sensor1*0;
Berat2 = sensor2*0;
Normal2=false;
Normal1=false;
digitalWrite(R, LOW);
digitalWrite(G, HIGH);
digitalWrite(H, LOW);
digitalWrite(M, HIGH);
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" SILAHKAN");
oled.display();
74
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" HARAP");
oled.println("BERHENTI!!!");
oled.display();
delay (3000);
digitalWrite(G, LOW);
digitalWrite(R, HIGH);
digitalWrite(M, HIGH);
digitalWrite(H, LOW);
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
oled.display();
tcaselect(0);
75
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
oled.println("MELINTAS DI TIKUNGAN");
oled.display();
Berat1= sensor1*0;
Berat2 = sensor2*0;
Normal1=false;
Normal2=false;
Serial.println("KONDISI KECIL");
digitalWrite(G, LOW);
digitalWrite(R, HIGH);
digitalWrite(M, LOW);
digitalWrite(H, HIGH);
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
76
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" SILAHKAN");
oled.display();
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" HARAP");
oled.println("BERHENTI!!!");
oled.display();
delay (3000);
digitalWrite(G, LOW);
digitalWrite(R, HIGH);
digitalWrite(M, HIGH);
digitalWrite(H, LOW);
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
77
oled.println("BELAKANG GARIS PUTIH");
oled.display();
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
oled.println("MELINTAS DI TIKUNGAN");
oled.display();
Berat1= sensor1*0;
Berat2 = sensor2*0;
Normal2=false;
Normal1=false;
digitalWrite(R, LOW);
digitalWrite(G, HIGH);
78
digitalWrite(H, LOW);
digitalWrite(M, HIGH);
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" SILAHKAN");
oled.display();
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" HARAP");
oled.println("BERHENTI!!!");
oled.display();
delay (3000);
digitalWrite(G, LOW);
digitalWrite(R, HIGH);
digitalWrite(M, HIGH);
digitalWrite(H, LOW);
tcaselect(1);
79
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
oled.display();
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
oled.println("MELINTAS DI TIKUNGAN");
oled.display();
Berat1= sensor1*0;
Berat2 = sensor2*0;
Normal1=false;
Normal2=false;
80
//-------------------------------AWALAN---------------------
if(range2<9){
digitalWrite(G, LOW);
digitalWrite(R, HIGH);
digitalWrite(M, LOW);
digitalWrite(H, HIGH);
Normal1=true;Normal2=true;
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" TERAKHIR");
oled.display();
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" HARAP");
oled.println("BERHENTI!!!");
81
oled.display();
delay(5000);
digitalWrite(R, LOW);
digitalWrite(G, HIGH);
digitalWrite(H, HIGH);
digitalWrite(M, LOW);
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
oled.display();
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
82
oled.println(" KURANGI KECEPATAN ");
oled.display();
if(range1<9){
digitalWrite(R, LOW);
digitalWrite(G, HIGH);
digitalWrite(H, LOW);
digitalWrite(M, HIGH);
Normal1=true;Normal2=true;
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" TERAKHIR");
oled.display();
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
83
oled.setTextSize(2);
oled.setCursor(0,0);
oled.println(" HARAP");
oled.println("BERHENTI!!!");
oled.display();
delay(5000);
digitalWrite(R, LOW);
digitalWrite(G, HIGH);
digitalWrite(H, HIGH);
digitalWrite(M, LOW);
tcaselect(1);
oled.clearDisplay();
oled.setTextSize(1);
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
oled.display();
tcaselect(0);
oled.clearDisplay();
84
oled.setTextSize(1);
oled.setTextColor(WHITE);
oled.setCursor(0,0);
oled.display();
void loadcell(){
Serial.begin(9600);
delay(1000);
scale.begin(DOUT,CLK);
scale.set_scale();
scale.tare();
Serial.print(zero_factor);
85
batt.begin(DT,SLK);
batt.set_scale();
batt.tare();
Serial.println(zero_factor1);
void tcaselect(uint8_t i) {
if (i > 7) return;
Wire.endTransmission();
void oledlcd(){
oled.begin(SSD1306_SWITCHCAPVCC, OLED_Address);
Wire.begin();
tcaselect(0);
oled.begin();
oled.display();
tcaselect(1);
86
oled.begin();
oled.clearDisplay();
oled.display();
void ul1(){
digitalWrite(trig1, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trig1, LOW);
range1=echotime/58.2;
void ul2(){
digitalWrite(trig2, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trig2, LOW);
range2=echotime/58.2;
87
Lampiran 5 Hasil Perancangan Alat
88
Lampiran 6 Data Sheet Load Cell
89
electrical resistance changes in proportion to the load. The changes to the circuit caused by
force is much smaller than the changes caused by variation in temperature. Higher quality
load cells cancel out the effects of temperature using two techniques. By matching the
expansion rate of the strain gauge to the expansion rate of the metal it’s mounted on,
undue strain on the gauges can be avoided as the load cell warms up and cools down. The
most important method of temperature compensation involves using multiple strain gauges,
which all respond to the change in temperature with the same change in resistance. Some
load cell designs use gauges which are never subjected to any force, but only serve to
counterbalance the temperature effects on the gauges that measuring force. Most designs
use 4 strain gauges, some in compression, some under tension, which maximizes the
sensitivity of the load cell, and automatically cancels the effect of temperature.
Installation
This Single Point Load Cell is used in small jewelry scales and kitchen scales. It’s mounted by bolting
down the end of the load cell where the wires are attached, and applying force on the other end in
the direction of the arrow. Where the force is applied is not critical, as this load cell measures a
shearing effect on the beam, not the bending of the beam. If you mount a small platform on the load
cell, as would be done in a small scale, this load cell provides accurate readings regardless of the
position of the load on the platform.
90
pada indikator dan Load Cell yang dipakai. Titik +Out dan –Out mengacu pada
+Signal(+Sig) dan –Signal(-Sig). Sinyal yang diperoleh Load Cell dikirim ke
Indikator melalui signal input untuk selanjutnya diproses sebagai nilai berat dan
ditampilkan di layar digital indikator.
Ketika Load Cell menerima beban, Strain Gauge C1 dan C2 mengalami gaya
tekan. Kawatnya memendek dan diameternya membesar, sehingga nilai resistan C1
dan C2 membesar. Sebaliknya, Strain Gauge T1 dan T2 mengalami gaya tarik,
kawatnya memanjang dan diameternya mengecil sehingga nilai resistan nya
membesar. Perubahan nilai resistan ini menyebabkan arus yang melewati C1 dan C2
lebih besar dibanding arus yang lewat pada t1 dan T2. Dan terjadilah beda potensial
pada titik output atau signal Load Cell.
Mari kita lihat arus yang mengalir pada Load Cell. Arus listrik di supply
indicator melalui titik – In dan mengalir melalui C1, -Out dan kembali lagi ke
Indikator. Dari indicator, arus mengalir melalui +Out, melewati C2 dan kembali ke
Indikator dititik +In. Untuk mengetahui total arus yang mengalir, kita perlu mengukur
arus internal pada rangkaian pembaca signal di Indikator. Tetapi karena Impedansi
internal indicator sangatlah tinggi, arus yang menglir menjadi sangat kecil dan kita
bisa mengabaikannya.
Terdapat beda potensial antara –In dan +In, sehingga ada juga arus yang
mengalir melewati –In, melalui T2 dan C2 kembali ke +In. Arus yang mengalir pada
rangkaian sebagian besar berada pada sisi parallel ini. Resistor yang terpasang seri
berfungsi sebagai kompensasi Load Cell terhadap temperatur, Zero dan linearitas.
91