Disusun oleh :
Mengetahui, Disetujui,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Mengetahui, Disetujui,
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Madayun R. S. A. Selaku Pembimbing Magang Lapangan
Syarif Hidayat S.Si,M.T Selaku Pemimbing Magang Akademis
Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbinganya sehingga
laporan kerja magang ini dapat diselesaikan.
Terma kasih yang sama, saya sampaikan kepada:
1. Bapak Yondri selaku manajer PT. PLN Area Kebon Jeruk.
2. Bapak Yosep selaku asman bidang perencanaan PT. PLN Area Kebon
Jeruk.
3. Bapak Arif selaku spv bidang perencanaan PT. PLN Area Kebon Jeruk.
4. Bapak Bambang selaku asman bidang konstruksi PT. PLN Area Kebon
Jeruk.
5. Ibu Novi selaku Asman bidang SDM PT. PLN Area Kebon Jeruk.
6. Bapak Denny selaku asman bidang transaksi energi PT. PLN Area
Kebon Jeruk.
7. Bapak Hendy selaku spv bidang transaksi energi PT. PLN Area Kebon
Jeruk
8. Bapak Kartika selaku Asman bidang jaringan PT. PLN Area Kebon Jeruk
Yang telah mengijinkan kami untuk melakukan praktek kerja magang di PT
PLN (Persero) Area Kebon Jeruk
Hal
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan ................................................................................................. 2
1.3.2 Manfaat ............................................................................................... 3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................. 3
1.5 Metode Pengumpulan Data dan Laporan Magang .................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 4
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan.................................................................................................. 41
5.2 Saran ....................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Hal.
vi
DAFTAR GAMBAR
Hal.
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang diinginkan sesuai dengan daerah cakupan listriknya. Permasalahan yang
kerap kali muncul dalam pemasangan sambungan kabel listrik adalah teknik
pemasangan yang tidak sesuai standar operasi. Yang mana ini dapat
mempengaruhi kinerja dari suatu penghantar listrik dalam sistem jaringan
distribusi. Oleh karena itu diperlukan pemahanan tentang teknik pemasangan
sambungan kabel (jointing) yang baik dan benar.
3. Teknik pemasangan ciut dingin pada PT. PLN Area Kebon Jeruk secara
umum.
1.3.1 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakannya magang ini antara lain :
2
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kerja magang ini adalah :
b. Wawancara
3
c. Studi Literatur
sejarah singkat, struktur organisasi dan jasa instansi tempat kerja magang.
kegiatan mingguan yang ditulis secara ringkas dalam bentuk tabel. Bab ini
merupakan bab penutup yang berisi simpulan dan saran dari hasil analisis
kegiatan magang.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5
Pelayanan Prima Jakarta Utara, Area Pelayanan Prima Tangerang, Area
Pondok Gede, Area Pondok Kopi, Area Serpong, Area Tanjung Priok, dan Area
Teluk Naga.
6
2.3 Struktur Organisasi
7
f. Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk
mempertahankan keandalan pasokan energy tenaga listrik.
g. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tata usaha
langganan (TUL) .
h. Mengevaluasi pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa untuk
mendukung operasional perusahaan dalam menunjang pencapain
target kinerja.
i. Mengkoordinir proses pengelolaan keuangan dan pendapatan.
2.3.2 ASISTEN MANAGER DISTRIBUSI
Tugas Pokok :
a. Membuat perencana,an operasi jaringan agar pembebanan jaringan
dapat mencapai tingkat efektifitas yang baik dan maksimal. .
b. Mengendalikan pengoperasian jaringan secara realtime (terus
menerus) untuk menjaga kontiniutas pendistribusikan jaringan
tenaga listrik.
c. Mengaendalikan pelaksanaan perbaikan gangguan pada JTM,
Gardu, JTR, SR, dan APP termasuk penggantian peralatan yang
rusak.
d. Mengandalikan anggaran pemeliharaan jaringan korektip.
e. Mengendalikan proses pengadaan barang dan jasa sesuai batas
kewenangannya dalam kedudukannya selaku pejabat pengadaan.
f. Melakukan analisa dan membuat report untuk kerja keandalan
jaringan.
g. Menyusun dan mengusulkan untuk rencana pekerjaan pemeliharaan
rutin dan preventif tahunan jaringan tenaga listrik (RAO).
h. Menyusun dan mengusulkan untuk rencana pekerjaan pemeliharaan
/ rehabilitasi jaringan tenaga listrik yang berkaitan dengan mutu,
keandalan dan efisiensi (UAI).
i. Mengelola pelaksanaan untuk pekerjaan pihak ketiga (PFK).
j. Menyusun rencana dan melaksanakan pekerjaan untuk
pemeliharaan rutin dan preventif jaringan tenaga listrik dengan
menggunakan anggaran operasi yang tersedia.
8
k. Menyusun rencana dan melaksanakan pekerjaan untuk
pemeliharaan atau rehabilitasi jaringan tenaga listrik dengan
anggaran investasi yang tersedia.
l. Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan untuk pekerjaan
pemeliharaan jaringan tenaga listrik.
m. Memonitor dan mengandalikan pemakaian anggaran untuk
pekerjaan pemeliharaan jaringan tenaga listrik.
n. Memonitor dan mengendalikan penyelesaian administrasi untuk
pekerjaan pemeliharaan jaringan tenaga listrik.
o. Mengelolah pemeliharaan jaringan tenaga listrik untuk pekerjaan
dalam keadaan bertegangan (PDKB).
p. Melakukan pembinaan terhadap pelaksana pekerjaan untuk
pemeliharaan jaringan tenaga listrik (pegawai dan mitra kerja).
q. Membuat laporan untuk pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
2.3.3 ASISTEN MANAGER KONSTRUKSI
Tugas Pokok :
a. Mengendalikan kegiatan Survey berdasarkan Work Order (WO) dari
bidang niaga untuk PB/PD , hapus langganan multiguna sd daya 197
KVA.
b. Mengevaluasi rekomendasi system terhadap permintaan PB/PD
daya 197 KVA.
c. Mengevaluasi rencana anggaran biaya dan rencana kebutuhan
material sesuai hasil survey dalam rangkan PD/PD pada JTM dan
JTR.
d. Mengevaluasi penyusunan spesifikasi tehnik dan dokumen lelang
yang diperlukan untuk pembangunan sarana penyediaan tenaga
listrik JTM dan JTR.
e. Mengendalikan administrasi teknik (SPK) untuk menunjang
pelaksaan bidang penyambungan dan konstruksi sampai dengan Rp.
200.000,-.
9
f. Mengevaluasi jadwal kegiatan pengendalian dan pengawasan
pekerjaan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik dan
bangunan sipil terkait.
g. Mengendalikan pengurusan surat , perijinan dan dokumen untuk
pembangunan jaringan tenaga listrik termaksud koordinasi dengan
semua instalasi terkait,
h. Mengkordinir pengawasan pembangunan sarana penyediaan tenaga
listrik dan bangunan sipil serta pelaporan pelaksanaannya sampai
dengan pekerjaan beroperasi (STOP).
i. Mengevaluasi jadwal kegiatanpenyambungan dan pengawasan
dalam melaksanakan pemasangan APP dalam rangka PB/PD serta
membuat berita acara penyambungan.
j. Memantau pembongkaran jaringan listrik pelanggan akibat
tunggakan listrik.
k. Melaksanakan pembinaan instalatir jaringan distribusi.
2.3.4 ASISTEN MANAGER PERENCANAAN
Tugas Pokok :
a. Menyusun dan mengevaluasi RKAP Area.
b. Menyusun dan mengevaluasi alokasi, mengendalikan dan melaporkan
realisasi anggaran operasi dan investasi.
c. Menyusun dan mengevaluasi usulan atau revisi SKK.
d. Menyusun dan mengevakuasi pedoman rencana kerja (PRK) area
serta memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaannya..
e. Mengevaluasi dan mengembangkan sitem dan Konstruksi Distribusi
Tenaga Listrik Area dan Rayon.
f. Menyusun dan mengevaluasi rekomendasi system PB/PD pelanggan
TM terkait perubahan system TM ke unit induk.
g. Menyusun dan merencanakan mapping data jaringan pelanggan.
h. Mengevaluasi pelaksanaan aplikasi dan infrastuktur system teknologi
informasi di Arean dan Rayon.
i. Memonitoring dan mengevaluasi kinerja unit.
10
2.3.5 ASISTEN MANAGER PELAYANAN DAN ADMINISTRASI
Tugas Pokok :
a. Mengelola peningkatan integritas layanan public (ILP).
b. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan tenaga kerja.
c. Mengkoordinasikan pengelola kegiatan administrasi umum, SDM dan
pelanggan.
d. Memonitor data pendapatan.
e. Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi
pembayaran.
f. Mengkoordinir kegiatan pelaksanaan pencatatan transaksi keuangan.
g. Mengkoordinir dan mengelola anggaran investasi. Anggaran operasi
dan Cash Budged.
h. Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan pihak ketiga.
i. Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat.
j. Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor
dan pemeliharaan gedung.
k. Mengkoordinasikan proses pelanggan disiplin pegawai.
l. Mengevaluasi fasilitas / sarana kerja. Permintaan. perlengkapan k3
/APK, Tunjangan kecelakaan kerja dan permohonan SPPD.
m. Memonitor realisasi anggaran.
2.3.6 ASISTEN MANAGER TRANSAKSI ENERGI
Tugas Pokok :
a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen
billing.
b. Mengkoordinasikan dengan AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat) terkait dengan proses billing.
c. Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP.
d. Memonitoring dan mengendalikan realisasi penggunaan anggaran
SKKI/SKKO.
e. Mengkoordinasikan kegiatan operasional dibagian transaksi energy.
f. Mengevaluasi dan mengendalikan susut,PJU,P2TL,AMR,
pemeliharaan APP, pemeliharaan meter transaksi.
11
g. Melaksanakan settlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam
pengelolaan transfer price energy.
h. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pemasangan dan
pemeliharaan AMR.
i. Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan
hasil peneraan metrology secara berkala.
j. Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP.
k. Mengkoordinasikan dengan bagian dan isntalasi berwenang untuk
kegiatan P2TL.
2.3.7 ASISTEN MANAGER NIAGA
Tugas Pokok :
a. Mengelola peningkatan integritas layanan public (ILP).
b. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan tenaga kerja.
c. Mengkoordinasikan pengelola kegiatan administrasi umum, SDM dan
pelanggan.
d. Memonitor data pendapatan.
e. Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi
pembayaran.
f. Mengkoordinir kegiatan pelaksanaan pencatatan transaksi keuangan.
g. Mengkoordinir dan mengelola anggaran investasi. Anggaran operasi
dan Cash Budged.
h. Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan pihak ketiga.
i. Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat.
j. Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor
dan pemeliharaan gedung.
k. Mengkoordinasikan proses pelanggan disiplin pegawai.
l. Mengevaluasi fasilitas / sarana kerja. Permintaan. Perlengkapan k3
/APK, Tunjangan kecelakaan kerja dan permohonan SPPD.
m. Memonitor realisasi anggaran.
12
2.4 Bisnis Proses Produksi/Instansi
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi menciptakan
suatu ketergantungan masyarakat terhadap energi listrik. Perkembangan
tersebut menyebabkan kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai satu-satunya perusahaan yang diberi
wewenang untuk menyediakan energi listrik harus dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat akan listrik. Perkembangan yang pesat tersebut mengakibatkan
jaringan listrik semakin meluas sampai ke pelosok desa. Hal ini justru sesuai
dengan kebijakan pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat secara adil dan merata. Perluasan tersebut
menimbulkan kesulitan jika terjadi gangguan terutama jika gangguan tersebut
terjadi ditempat yang jauh.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik, maka
dibutuhkan pula pendistribusian jaringan energi listrik yang sesuai dengan
permintaan konsumen yang mana dengan cara memberikan pelayanan yang
memuaskan tehadap konsumen dan pemberian informasi yang benar, cepat,
dan akurat mengenai keadaan jaringan energi listrik kepada tiap-tiap daerah ,
sehingga operasi sistem distribusi energi listrik yang handal, aman, serta dapat
menjamin mutu, stabilitas, dan kontinuitas penyaluran energi listrik kepada para
konsumen lebih dapat ditingkatkan.
13
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Perencanaan
Perencanaan merupakan awal kegiatan untuk menentukan tujuan dan
langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai dalam
pelaksanaan Kerja Magang :
Pemasangan GFD
Assessment KJ 344-SP286
14
Minggu Kesepuluh : Ganti kubikel SP 58
Ganti kubikel SP 120
Ganti Kubikel KJ 45
15
kabel) memiliki panjang maksimal ± 300 meter sehingga demi
mencapai jarak yang ditentukan maka harus dilakukan penyambungan.
16
Sebagai proteksi mekanis juga digunakan tabung ciut panas yang
memiliki ketebalan yang cukup.
3. Cold shrink
Jenis jointing ini tidak membutuhkan pemanasan untuk melakukan
penciutan, dan pada beberapa produk, terdapat premoulded cast
yang terdiri dari semiconductor dan bahan isolasi yang menyatu.
Sebagai proteksi mekanis dari jointing jenis ini, dapat menggunakan
bahan ciut dingin yang tebal, atau juga dapat menggunaan resin.
1 40 80 1 40 150
2 50 80 2 50 150
3 60 80 3 60 150
4 80 80 4 80 150
5 60 90 5 sd 6 60 170
6 60 90 7 sd 8 80 170
17
yang berwujud lempengan beton harus diberi tanda PLN 20 Kv. Diantara kabel
juga harus disekat dengan batu pengaman setebal 6 cm.
1 Batu pengaman Bh 2
(4x30x45) Cm
2 Pasir Urug m³ 0.08
Bata merah
3 bh 3
(5x10x20) Cm
CmKabel tanah
4 m 2 x1
TM 20 kVPasir
Catatan :
Gambar 3.1 Konstruksi penanaman kabel
• Ukuran dalam mm
• Setiap 30 Cm tanah urug dipadatkan
dengan stemper
18
3.3.3 Pemasangan Konektor
Gunakan konektor sesuai ukuran & jenis konduktor. Kekuatan tekan alat
kompresi konektor minimal 12 ton atau sesuai persyaratan pabrikan kotak sam-
bung tersebut ; dengan bentuk Dies hexagonal atau lingkaran penuh. Ukuran
Dies harus sesuai penampang penghantar.
Bila pengepresan menggunakan alat DSICVC (Deep Stepped Indent
Controlled Volume Compression), bagian cekuan yang tercipta harus diisi
bahan semi konduktor. Perhatikan kemungkinan deformasi konektor dan
haluskan untuk menghindari titik awal discharge yang berujung kepada
kerusakan isolasi dikemudian hari.
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
19
4 Kamis, 09 Februari 2017 Pemasangan GFD
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
20
Tabel 3.6 Pelaksanaan Magang Minggu Kelima
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
21
4 Kamis, 16 Maret 2017 Kegiatan pencatatan ID pelanggan
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
22
Tabel 3.11 Pelaksanaan Magang Minggu Kesepuluh
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
23
4 Kamis, 20 april 2017 -
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN
24
maka pekerja dan pengawas dapat mengatur waktu pelaksanaan
ketika sepi.
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
26
c) Sarung tangan kain
d) Sepatu alas karet
e) Papan pengaman (braching/turap)
f) Karung
g) Baliho
D. Material Kerja
a) Kabel TM 20 kV
b) TM 20 kV lengkap
c) Pasir urug
d) Batu Pengaman/Tanda
e) Patok tanda kabel
f) Timah label
g) Mof
h) Pengaman Jointing (Pipa HDPE / Buist Beton)
E. Langkah Kerja
a) Pengawas mendata jenis dan ukuran kabel SKTM yang
akan disambung
b) Pengawas menghubungi pabrikan jointing sebagai
pemenang kontrak kerja untuk menyiapkan jointing
sesuai rencana kerja.
c) Pengawas PLN bersama pelaksna menuju lokasi
lobang sambung.
d) Pengawas meyakinkan bahwa dimensi lobang sambung
sudah sesuai P : 3m, L : 1m, T:1,5m
e) Pelaksana wajib menggunakan APD sesuai standar
sebelum melaksanakan pekerjaan
f) Sebelum melaksanakan penyambungan pelaksana
memasang Pasang pagar pengaman (dimensi P : 3m, L
: 2m, T:1,8m) , tenda pengaman dan baliho (identitas
pelaksana pekerjaan)
g) Pengawas memastikan dop kabel yang akan
disambung terpasang sempurna
27
h) Jointer melakukan montase kabel diawasi oleh
pengawas PLN dan mengukur tahanan isolasi kabel
kedua arah serta menandai urutan fasa kabel
i) Jointer melaksanakan penyambungan sesuai instruksi
manual pada Kit Jointing diawasi oleh pengawas
dengan teliti mengisi ceklist pemasangan jointing yang
sudah disediakan oleh pabrikan jointing
j) Pengawas meyakinkan bahwa pekerjaan
penyambungan sudah sesuai urutan cheklist
pemasangan jointing.
k) Selesai pelaksanaan penyambungan , pasang timah
label pada dua sisi jointing dan pastikan nama jointer
dan tanggal pasang pada timah label sesuai dengan
nama jointer pabrikan.
l) Jika terdapat utilitas lain, dan tidak memungkinkan
mendapatkan kedalaman sesuai dengan standar, maka
gunakan pipa HDPE sebagai pelindung mekanik jointing
m) Material bekas galian lubang jointing diangkut dan
dibuang (tidak boleh dipergunakan kembali)
n) Setelah pemasangan jointing, lakukan perbaikan lubang
jointing dengan urutan :
Pasir setebal 30 cm
Timah label
Batu pengaman
o) Bersamaan dengan perbaikan lobang jointing pasang
mof tanda jointing
p) Pengawas malksanakan tagging koordinat jointing dan
mencatat pada cheklist pemasangan jointing
q) Pengawas mendokumentasikan kegiatan pemasangan
jointing dan mengisi berita acara pemasangan Jointing
r) Laporkan ke pengatur jaringan distribusi pelaksanaan
penyambungan selesai untuk pelaksanaan pengujian.
28
4.1.1.1 Persiapan Peralatan Jointing
a. Kotak Karton
b. Pita Jala Plastik
c. Pita Mastic
d. Cast Resin
e. Joint Body
f. Pita PVC
g. Jaring Tembaga
h. Konektor Mekanikal
i. Petunjuk Pemasangan
j. Cincin Pegas
k. Alat Penyuntik Resin
l. Sarung Tangan Plastik
m. Tisu Pembersih
n. Pita Bening
o. Pelumas
p. Katup
q. Pita Bening Berserat
29
c. Potong armour pada kabel (A) dan (B), sisakan 60mm
d. Potong jaket dalam kabel pada kabel (A) dan (B), sisakan 10mm
e. Lipat dan ikat skrin kawat tembaga tiap inti kabel (A) dan (B) dengan
pita PVC
f. Potong inti kabel (B) pada garis rujukan
g. Balut setiap inti kabel (A) dan (B) dengan pita PVC pada jarak 165mm
dari ujung potongan inti kabel
h. Kupas lapisan semikonduktor luar, sisakan sepanjang 30mm dari pita
PVC. Pastikan garis potongan semikonduktor adalah bersih dan rapi.
Gunakan alat pengelupas semikonduktor yang dianjurkan.
i. Kupas lapisan isolasi XLPE pada setiap inti kabel, sepanjang 75mm
dari ujung potongan inti kabel
j. Bersihkan lapisan isolasi XLPE dengan tisu pembersih RT
k. Tutup ujung konduktor dengan pita PVC
30
l. Balut lapisan semikonduktor disetiap inti kabel (A) sepenuhnya dengan
pita PVC sepanjang 330mm (untuk membuat tempat parkir joint body
CAMSV)
m. Oleskan pelumas GM3 pada isolasi XLPE, lapisan semikonduktor, dan
tempat parkir joint body diatas pita PVC
o. Dorong masuk joint body CAMSV ke posisi parkir (diatas pita PVC)
31
s. Bersihkan isolasi XLPE dan konektor dengan tisu pembersih RT
t. Olesi bagian isolasi XLPE, lapisan semikonduktor dan konektor dengan
pelumas GM3. lebihkan olesan pelumas GM3 disekeliling ujung
potongan lapisan semikonduktor membentuk cincin
v. Keluarkan lidah plastik dari cincin plastik. Potong dan dan buang cincin
plastik
w. Tarik keluar setiap lidah plastik satu persatu dengan menggunakan tang
32
z. Balutkan jaring tembaga CP63 pada inti kabel (A) menuju kabel (B)
sebanyak satu lapis dengan saling tindih setengah lebarnya (50%
overlap)
aa. ulangi langkah 4 sampai 12 untuk 2 inti kabel lainnya
bb. Pasangkan cincin pegas RF ke atas skrin kawat tembaga, pada posisi
armour, pada kabel (A) dan (B)
cc. Lipat kembali skrim kawat tembaga dari kabel (A) dan (B) pada posisi
cincin pegas RF ke tengah sambungan. Sambungkan keduanya pada
setipa inti kabel dengan konektor tembaga kecil
dd. Ikat skirn kawat tembaga pada jaring tembaga CP63 pada setiap inti
kabel, sepanjang 100mm dengan memakai pita PVC
ee. Kasarkan jaket luar sepanjang 80mm dari ujung potongan jaket luar
kabel, agar resin lebih melekat pada jaket luar kabel
ff. Buat lingkaran\cincin dengan 1 buah pita mastic CP64 pada posisi
80mm dari ujung potongan jaket luar kabel
gg. Tutup cincin pegas RF besar dengan 1 buah sealing tape CP64
33
hh. Lindungi constant force spring kecil dan konektor tembaga dengan tape
PVC
ii. Balut seluruh sambungan kabel sampai kedua ujung pita mastic CP64
dengan pita jala plastik CP75 sebanyak tiga lapisan, dengan saling
tindih setengah lebarnya (50% overlap)
jj. Posisikan 1 buah katup pada jarak 450mm dari ujung akhir kabel (B)
dan 1 buah katup pada jarak 350mm dari katup yang pertama.
Gunakan pita bening CP71W untuk memposisikan dan mengikat
kedudukan katup pada permukaan sambungan kabel
kk. Balut seluruh sambungan kabel termasuk pita mastic CP64 pada kedua
ujung sambungan dengan pita pita bening CP71W sebanyak tiga
lapisan, dengan saling tindih setengah lebarnya (50% overlap)
ll. Balut seluruh sambungan kabel dengan pita bening berserat CP73
sebanyak satu lapis menutup pita bening CP71W sebanyak satu
lapisan, dgn saling tindih setenngah lebarnya (50% overlap)
mm. Buat lubang ventilasi pada jarak sekitar 30mm dari setiap ujung
sambungan kabel
34
nn. Pasangkan alat penyuntik resin pada katup 1 dengan memutarnya 4-5
putaran
oo. Buka kantong aluminium resin dan buang batang plastik dan karet
penyekat pada kantong plastik. Remas-remas kantong plastik resin
selama 3 menit agar resin dan cairan pengeras bercampur rata. Potong
satu ujung kantong plastik
pp. Masukkan kantong plastik resin pada corong penyuntik resin, ujung
kantong yang terbuka di sisi bawah
qq. Jepit ujung atas corong dengan besi penjepit kemudia putar besi
penjepit ke bawah sehingga resin terdorong masuk ke dalam
sambungan
rr. Sesaat setelah gelembung udara telah selesai keluar dari ventilasi pada
kabel (B), segera tutup lubang tersebut dengan pita bening CP71W
35
4.1.2 Pelaksanaan Jointing
A. Pelaksanaan Lobang Galian Kabel
36
B. Pemotongan dan Pengupasan Kabel
37
Gambar 4.4 Proses pengelupasan kulit XLPE
Pengelupasan kulit kabel yang terdiri dari beberapa bagian yang terdiri
dari jaket luar, pelindung mekanis (armour), jaket dalam, skrin kawat tembaga,
lapisan semi konduktor, insulasi XLPE. Proses pengupasan di kedua sisi
dilakukan oleh pelaksana dalam lubang dengan kondisi tangan dalam keadaan
bersih sehingga nantinya sambungan kabel tidak bermasalah dikemudian hari.
38
Konektor untuk penyambungan kabel menggunakan baut yang
dikencangkan dan jika sudah maksimal maka dengan sendirinya akan patah. Ini
dimaksudkan agar permukaannya sambungannya rata. Jika konektor tidak
terpasang kuat ini dapat menimbukan partial discharge. Bagian ini tentunya
tidak boleh terkena debu atau kotoran lain agar tidak menyebabkan kerusakan
pada sambungan ketika digunakan. Dalam prosesnya pelaksana tidak
menggunakan sarung tangan yang mana ini dapat mempengaruhi kinerja
jointing dikemudian hari jika tangan pelaksana tidak bersih ketika melakukan
penyambungangan.
39
Gambar 4.7 Pemasangan timah label
40
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Penggalian lobang kabel kabel tanah 20kV sebaiknya dibuat agak lebar
agar pekerja lebih leluasa dalam melakukan pekerjaannya dan sampah sampah
bekas pekerjaan penyambungan sebaiknya diangkat agar tidak merusak
lingkungan. Pelaksana juga diharapkan bekerja dalam keadaan bersih serta
menggunakan sarung tangan ketika melakukan pengelupasan dan
pemasangan konektor.
41
DAFTAR PUSTAKA
Sarimun, W. (2001). Pelayanan Teknik. Jakarta : Graha Ilmu
42