Oleh
Thita Mulia Akbar
5183331004
OLEH
1
2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI
Judul
OLEH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Atas
segala limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) dan dapat menyusun laporan
pelaksanaan PKLI dengan judul “PEMELIHARAAN GENERATOR SET
PLTD DI PT. PLN (PERSERO) ULP TAPAKTUAN (ACEH SELATAN)”.
Laporan ini disusun sebagai hasil akhir Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI)
yang dilaksanakan mulai tanggal 08 Februari sampai dengan 08 Maret 2021.
Laporan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) ini disusun sebagai salah
satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi Sarjana S1
pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan. Melalui
Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) ini penulis dapat melihat langsung
dunia kerja yang sesungguhnya.
Selama proses pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI),
penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang telah
membantu pelaksanaan dan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan
Industri (PKLI) ini, khususnya kepada :
1. Prof. Dr. Harun Sitompul., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
2. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si., selaku ketua Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik
UNIMED.
3. Drs. Dadang Mulyana, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dan selaku Dosen Pembimbing
Laporan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) yang telah memberikan
bimbingan dan masukan dalam penyusunan laporan ini
4. Dr. Adi Sutopo, M.Pd.,M.T Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Marwan Affandi,S.T,.M.T. Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
6. Dr. Muhammad Amin, S.T.,M.Pd. Selaku Dosen Penguji dan Dosen
4
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................
HALAMAN LEMBAR PERBAIKAN PKLI.............................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................
DAFTAR TABEL ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................
1.1 Gambaran Umum Proyek
1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI)...............4
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI)..................................5
BAB IV PENUTUP...................................................................................................36
4.1 Kesimpulan............................................................................................36
4.2 Saran......................................................................................................36
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Peta Sistem Tenaga Listrik Provinsi Aceh (Sumber : RUPTL PLN
2018-2027)
lokasi di wilayah Aceh. Potensi panas bumi yang dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik yang diperkirakan sekitar 1.307 MWe yang tersebar di
19 lokasi. Adapun potensi minyak bumi dan gas bumi yang dimiliki adalah 151
MMSTB dan 6.93 TSCF. Sedangkan potensi batubara di Provinsi Aceh adalah
sebesar 451 juta ton.
Terdapat juga potensi pembangkit listrik tenaga Gas Wellhead dengan
kapasitas sekitar 140 MW, Potensi ini dapat dikembangkan apabila telah
nyelesaikan studi kelayakan dan studi penyambungan sistem yang telah
diverivikasi oleh PLN, Mempunyai kemapuan pendanaan, dan harga listrik sesuai
ketentuan yang berlaku.
Program Listrik Perdesaan Aceh adalah program PLN untuk mempercepat
rasio desa berlistrik 100% pada tahun 2018 serta meningkatkan elektrifikasi di
Provinsi Aceh. Program ini tidak hanya berusaha menambah jumlah pelanggan
yang dilistriki PLN, namun juga meningkatkan layanan PLN dengan
meningkatkan jam nyala pelanggan. Program ini juga diindikasikan untuk
memanfaatkan sumber energi terbarukan di daerah-daerah terpencil yang A-12
mempunyai banyak hambatan untuk transportasi BBM. Untuk mempercepat
program listrik perdesaan ini, PLN sedang mengembangkan metode-metode
lainnya yang dapat digunakan. Metode program listrik perdesaan yang dilakukan
saat ini adalah dengan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE), pembangunan
jaringan dan pembangkit ke desa-desa. Program LTSHE yang dilakukan
bekerjasama dengan pemerintah merupakan langkah awal sebelum jaringan listrik
atau pembangkit PLN masuk ke desa-desa.
Praktek Kerja Lapangan Industri merupakan salah satu kegiatan
perkuliahan yang mengintegrasikan unsur pendidikan, penelitian, dengan dunia
kerja/dunia Industri yang akan dijalanin nantinya. dengan adanya kegiatan ini
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu di dunia Industri. Teori-teori
yang diperoleh di bangku kuliah belum menggambarkan secara nyata teknologi
yang digunakan di lapangan. Oleh kerena itu, diperlukan penyeimbangan antara
teori yang didapatkan di bangku kuliah tersebut dengan kenyataan yang terjadi
dilapangan. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan Praktek Kerja
10
Lapangan Industri pada perusahaan yang terkait dengan bidang yang sedang
dipelajari atau yang digeluti nantinya oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri yang dilakukan terbagi atas
beberapa bagian sesuai dengan bagian-bagian di PT PLN ULP Tapaktuan.
Adapun bagian-bagian yang dimaksud adalah bagian Teknik (distribusi) dan
pembangkit (PLTD). Setiap bagian-bagian tersebut penulis telah berpartisipasi
dalam melaksanakan kegiatan–kegiatan praktek kerja lapangan tersebut sesuai
arahan dan bimbingan dari Pembimbing lapangan. Adapun salah satu kegiatan
yang penulis berpartisipasi dalam melakukan Pemeliharaan Generator merupakan
bagian dari pekerjaan dan tanggung jawab dari PLN yang bertugas melakukan
proses pemeliharaandan mempertahankan kehandalan dari masing masing
generator.
Secara umum Generator adalah suatu mesin yang mengubah tenaga
mekanik menjadi tenaga listrik. Tenaga mekanik disini digerakkan untuk
memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet maupun sebaliknya
memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar. Suatu generator pada
prinsipnya mempunyai dua jenis belitan, yaitu belitan armatur (jangkar) dan
belitan medan eksitasi dimana kedua jenis belitan ini dapat ditempatkan pada
stator maupun rotor. Generator yang digunakan pada PT. PLN Tapaktuan type
(Generator 3512) dengan frekuensi 50 Hz, kecepatan 1500 Rpm, Kapasitas
generator yang dihasilkan/Maximum Current 1000- 1400 kVA, panjang generator
5256-5269 mm, lebar 2015 mm, bobot generator 10224 kg.
PT. PLN Tapaktuan merupakan perusahan yang bergerak di bidang energi
pembangkit tenaga listrik milik negara. Dalam pengembangannya terus berusaha
meningkatkan produktivitas, efisiensi serta kinerja perusahaan dengan
mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan kerja bagi karyawan dalam
proses kegiatannya. Dalam proses oprasional yang di jalankan PT. PLN
Tapaktuan,Aceh Selatan Oleh karena itu pada saat pelaksaaan Praktek kerja
lapangan industri yang dilakukan terbagi atas beberapa bagian sesuai dengan
bagian-bagian di PT PLN Tapaktuan,Aceh Selatan banyak sekali menggunakan
mesin-mesin listrik yang juga telah di lengkapi oleh aplikasi teknologi-teknologi
11
13
14
diperlukan untuk:
a) Mempertahankan Keandalan
b) Mempertahankan Efisiensi
c) Menpertahankan Umur Ekonomis
Bagian-bagian peralatan
yang memerlukan
pemeliharaan adalah
a) Bagian-bagian yang bergeser, seperti: bantalan, cincin
pengisap (piston ring) dan engsel-engsel.
b) Bagian-bagian yang mempertemukan zat-zat dengan suhu
yang berbeda seperti: penukar panas (heat exchanger) dan
ketel uap.
c) Kontak-kontak listrik dalam sakelar serta klem klem
penyambung listrik.
5. Gangguan dan Kerusakan
Gangguan adalah peristiwa yang menyebabkan Pemutusan
Tenaga (PMT) membuka (trip) di luar kehendak operator
sehingga terjadi pemutusan pasokan tenaga listrik. Ganguan
sesungguhnya adalah peristiwa hubung singkat yang penyebabnya
kebanyakan petir, dan tanaman. Gangguan dapat juga disebabkan
karena kerusakan alat, sebaliknya gangguan (misalnya yang
disebabkan petir) yang terjadi berkali-kali akhirnya
mengakibatkan alat (misalnya transformator) menjadi rusak.
6. Pengembangan Pembangkit
Pada umumnya, pusat listrik yang berdiri sendiri maupun yang
ada dalam sistem interkoneksi memerlukan pengembangan. Hal
ini disebabkan karena beban yang dihadapi terus bertambah
sedangkan di pihak lain pihak unit pembangkit yang ada menjadi
semakin tua dan perlu dikeluarkan dari operasi.
7. Pengembangan Teknologi
Pembangkit Perkembangan teknologi pembangkit umumnya
24
2.6 Pemeiliharaan
Pemeliharaan mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan
menjaga semua peralatan sistem agar dapat teteap berkerja dan
mempertahankan nilai keandalan.perusahaan harus menghindari akibat yang
tidak diinginkan dan rusaknya peralatan. Karena hasil dari kegagalan ini
dapat merusak, menghasilkan pemborosan, dan mahal baik dari segi alat
maupun manusianya. Sasarana pemeliharan dan keandalan ialah
mempertahankan kapabilitas generator. Generator harus dipelihara agar
mencapai kinerja dan standar yang diharapkan (Heizer dan Render,
2010;159).
Menurut Corder (1992) dalam boy (2008), perawatan adalah suatu
kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang
dalam atau meperbaikinya samapi suatu kondisi yang bisa diterima. Menurut
Assauri (2008: 133) perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas/peralatan dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian /
pergantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaaan operasi yang
memuaskan dengan apa yang direncanakan.
2.8 Keandalan
Menurut Dwi (2000:4) keandalan didefinisikan sebagai probabilitas
dari suatu item untuk dapat melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan, pada
kondisi pengoperasian dan lingkungan tertentu untuk periode waktu yang
ditetapkan .Peralatan yang dipakai didalam definisi keadalan diatas dapat
diwakili sembarang komponen, subsistem, atau sistem yang dapat dianggap
satu kesatuan. Definisi tersebut memiliki 4 komponen ( Dwi,2000:4-5) antara
lain sebagai berikut
a. Probabilitas
b. Kinerja (performace) yang memadai
c. Waktu
d. Kondisi pengoperasian
2.8.2 Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar pada generator
yang terdiri atas inti rotor, belitan rotor dan sikat-sikat pada
slip ring. Rotor pada generator dibagi atas dua jenis rotor
yaitu rotor type kutub tonjol (salient pole) dan rotor type
silinder (cilindrycal). Konstruksi kedua jenis rotor ini dapat
dijelaskan pada uraian sebagaiberikut:
a) Rotor Kutub
Tonjol
Konstruksi dari jenis rotor ini mempunyai sepatu
kutub dengan ukuran diameter yang sangat besar atau
ukuran poros/as yang pendek sehingga memungkinkan
pembentukan kutub-kutub dalam jumlah yang lebih besar.
Hal tersebut terlihat lihat pada gambar 2.9.
3.1 Orientasi
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) dilakukan
secara berkesinambungan dan terencana berdasarkan waktu yang telah
ditentukan oleh jurusan dan disepakati oleh pihak Industri dalam hal ini
PT.PLN ULP Tapaktuan. Pelaksanaan PKLI di mulai pada tanggal 05
Februari 2021 - 08 Maret 2021. Tahapan pertama dalam melaksanakan PKLI
adalah Orientasi Program yang meliputi kegiatan yang dilakukan oleh
Pembimbing dan Mahasiswa dalam satu pertemuan dikampus dengan
cangkupan materi. Pemahaman tentang pelaksaanan Praktek Kerja Lapangan
Industri dan merencanakan setiap kebutuhan/keperluan selama melakukan
kegiatan.
Tahap Kedua adalah melakukan Orientasi lapangan yang meliputi
pengamatan dan pelaksanaan mahasiswa di Perusahaan untuk memahami
segala aspek yang berkaitan dengan kelistrikan.kegiatan PKLI dilaksanakan
di PT. PLN ULP Tapaktuan yang berupa :
a. Pengenalan wilayah dan karyawan pada Perusahaan
berdasarkan struktur kerja masing- masing.
b. Pengamatan komponen-komponen beserta segala alat yang
digunakan dalam proses industri.
Pelaksanaan Praktek, dalam
hal ini ikut serta dalam berbagai
macam kegiatan yaitu proses
pemeliharaan dan penanggulangan
gangguan.
32
33
3.2
.4
Pemb
ersiha
Salura
Groun
ding
Adapun namplat
/Spesifikasi generator mesin
diesel tapak tuan dan dijelaskan
dengan tabel dapat dilihat pada
tabel 3.2.
jam)
Pemeliharaan 18000 jam terhadap bagian mesin yang meliputi
pekerjaan pengukuran, penggantian atau merekonduksi komponen yang
aus untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal. pekerjaan yang
dilaksanakan pada Top Overhaul meliputi pemeriksaan bagian unit
antara lain:
Tabel 3.5 Pemeriksa Bagian-Bagian Mayor Overhaul (MO
18000 jam)
No. J Kalender J
e a
n m
i
s K
e
P r
e j
m a
e
l
i
h
a
r
a
a
n
44
1. PO Harian 24
2. P1 Mingguan 125
3. P2 2 Minggu 250
4. P3 Bulanan 500
5. P4 Triwulan 1500
6. P5 Semester 3000
7. P6 TO 6000
8. P7 SO 12000
9. P8 MO 18000
Tabel 3.8
Pemeliharaan
Rutin Pertama
N P1 ( 100-150 ) jam
O
1. Membuka dan membersihkan separator
N P1 ( 100-150 ) jam
O
3. Membersihkan peralatan bantu dari debu dan minyak yang bocor
Tabel 3.9
Pemeliharaan Rutin
Kedua
45
b) Inspeksi
Pemeliharaan rutin dengan jangka waktu yang lebih panjang
meliputi pekerjaan pengamatan maupun pengukuran, penyetelan,
perbaikan dan penggantian pada unit pembangkit tanpa membuka atau
melepas bagian- bagian utama, dengan jenis dan macam kegiatan
pemeliharaan berikut :
Tabel 3.10 Pemeliharaan Ke Tiga (Inspeksi)
NO. P3 (400-600) jam
1. Memeriksa peralatan-
peralatan, bekerja dengan
baik.
2. Memperbaiki komponen-
komponen yang terjadi
kerusakan.
3. Memeriksa tekanan,
temperatur, dan gas asap.
4. Memeriksa sistem pelumasan
bekerja dengan baik.
Tabel 3.11 Pemeliharaan Keempat
N P4 (1200-1800) jam
O
.
1. Memeriksa fungsi dan
bekerjanya alat pengaman.
2. Memeriksa berfungsinya
black star.
3. Memeriksa berfungsinya
governor.
4. Memeriksa kualitas air
pendingin dan unit water
treatment.
5. Memeriksa viskositas minnya
dan battery.
46
Tabel 3.12
Pemeliharaan
Kelima
N P5 ( 2400-3600 ) jam
O
.
1. Memeriksa dan
membersihkan injector.
2. Memeriksa sistem
timing.
3. Memeriksa kelonggaran
baut, mur, roda gigi, dan
bantalan.
4. Memeriksa filter oli.
periodik) mencakup :
Tabel 3.13 Pemeliharaan
Korektif (Tidak Periodik)
Pemeriksaan
NO. korektif (tidak
periodik)
J P
e e
n n
i j
s e
l
P a
e s
m a
e n
l
i P
h e
a m
r e
a l
a i
n h
a
r
a
a
n
1. Perbaikan Pemeliharaan tidak periodik, meliputi
pekerjaan rekondisi dan perbaikan beberapa
komponen dengan mengembalikan kepada
akondisi semula atau maksimal.
2. Penggantian Pemeliharaan ini meliputi pekerjaan rekondisi
dan penggantian sejumlah besar dengan tujuan
mengembalikan kepada kondisi semula
maksimal.
3. Penyempurnaan Pemeliharaan tidak terencana adalah
pemeliharaan yang dilakukan tanpa ada
rencana sebelumnya. Hal ini disebabkan
adanya gangguan kerusakan yang tidak
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) Secara
umum hasil hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. PLN Tapaktuan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. PLN Tapaktuan penghasil energy listrik melalui proses
pembangkitan dari generator diesel yang mengubah energy mekanik
menjadi energy listrik, generator diesel type 3512 membangkitkan
kurang lebih 1000-1400 kVA/hari nya untuk meberikan pasokan listrik
kekonsumen Tapak tuan, Samadua, Blangpied.
2. Pengoperasian generator diesel dibagi menjadi 3 bagian yaitu : a. Sistem
start Manual Rendah dengan daya relatif kecil < 30 PK, b. Sistem
Start Manual Sedang dengan daya sedang yaitu < 500 PK, c. Sistem
Start Kompresi dengan daya besar > 500 PK.
3. Perawatan dan pemeliharaan generator dalam sebuah industri sangat di
perlukan karena dengan adanya perawatan dan pemeliharaan yang
terstrukur dan berjalan continue dapat mengurangi biaya atau kerugian
baik dari segi waktu dan material.
4.2 Saran
Dalam Pelaksanaan PKLI di PT. PLN Tapaktuan terdapat
beberapa saran diantaranya :
1. Internal waktu pemeliharaan tidak boleh terhambat agar tidak terjadi
kerusakan yang lain.
2. Penggunan bahan bakar harus bersih agar hasil pembakar baik dan
komponen- komponen mesin di ruang bakar awet.
3. Pemakaian minyak pelumas harus sesuai dengan penggunaan karena
dapat menyebabkan kekeringan pada bagian-bagian mesin yang bergerak
/bergesekan.
49
50
51
LAMPIRAN
52
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Praktek kerja
Lapangan Industri (PKLI)
53
Lampiran 3. Surat Permohonan Pergantian
Dosen Pembimbing Lapangan
54
Lampiran 4. Surat Balasan Izin Permohonan
Praktek Kerja Lapangan di PLN ULP TAPAK
55
TUAN
56
Lampiran 6. Surat Undangan Permohonan Ujian Praktek Kerja Lapangan Industri
57
(PKLI)
58
59
60
61
Lampiran 8. Foto selama PKLI
62
Lampiran 9 .
63
Lampiran 9. Daftar Hadir Mahasiswa PKLI
64
65
66
67