Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

“ SOP PEMELIHARAAN BATERE ”

OLEH :
OKKY DIVA SARASWATY
201160611023041

PROGRAM STUDI D3K TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
“PEMELIHARAAN BATERE “
Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah kerja praktek
di PT.PLN (Persero) ULTG Jayapura
Program studi D3K

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Cenderawasih

OKKY D. SARASWATY 20160611023041

Menyetujui, Mengesahkan,
Dosen Pembimbing Ketua Program Studi D3

Dultudes MangopoST.M.T Aris Sampe,ST.MT


NIP. 19711227 200012 1 001 NIP. 19800912 200812 1001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro

MarthenLigaST.M.Eng
NIP.19750309 200212 1001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat dan

rahmat-Nya kepada saya. Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan saya

yang berjudul “Pemeliharaan Batere” telah selesai hingga waktu yang ditentukan.

Adapun laporan ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan

dari banyak pihak. Sehingga dapat memperlancar proses pembuatan laporan praktek kerja

lapangan ini. Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah

mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian laporan praktek kerja lapangan ini

hingga rampungnya laporan praktek kerja lapangan ini. Saya juga berharap semoga laporan

praktek kerja lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Akhirnya, semoga laporan praktek kerja lapangan ini dapat berguna dan memberikan

manfaat bagi setiap pihak terutama bagi mereka para pembaca.

Jayapura, 14 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah ........................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................... 2

1.4 Manfaat ......................................................................................... 2

1.5 Lokasi dan Waktu PKL ................................................................. 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil PT. PLN (Persero) ............................................................... 4

2.2 Profil ULTG Jayapura ................................................................... 5

2.2.1 Latar Belakang..................................................................... 5

2.2.2 Visi dan Misi ....................................................................... 7

2.2.3 Sejarah Singkat ULTG Jayapura ......................................... 7

2.2.4 Aset ULTG Bidang LK2A .................................................. 9

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Batere ............................................................................................ 13

3.1.1 Prinsip Kerja Batere............................................................. 13

3.1.2 Jenis-Jenis Batere ................................................................ 14


3.1.3 Bagian Utama Batere ........................................................... 16

3.1.4 Ruang Batere ....................................................................... 19

3.2 Pemeliharaan dan Perawatan Batere ............................................. 20

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 SOP Pemeliharaan Batere ............................................................. 23

4.1.1 Alat dan Bahan .................................................................... 23

4.1.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan ........................................... 24

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 33

5.2 Saran.............................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 35

LAMPIRAN ..................................................................................................... 36
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ruangan GI Sentani dan GI Skyline ........................................ 8

Gambar 2.2 Struktur Organisasi ULTG Jayapura ........................................ 9

Gambar 3.1 Batere Asam ............................................................................. 14

Gambar 3.2 Batere Alkali ............................................................................ 15

Gambar 3.3 Batere Kering ........................................................................... 16

Gambar 3.4 Plastik Kontainer dan Steel ...................................................... 18

Gambar 3.5 Terminal Penghubung Batere ................................................... 18

Gambar 3.6 Ruang Batere ............................................................................ 19


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ......................................... 3

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai per Gardu Induk ................................................. 10

Tabel 2.2 Aset Perkantoran dan Administrasi............................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. PLN (Persero) sebagai Perusahaan Listrik Negara berusaha sebaik mungkin

melayani pelanggan dan selalu berusaha meningkatkan kualitas sistem penyaluran dan

pencegahan kerusakan peralatan saat beroperasi. Untuk menjaga listrik disalurkan secara

optimal maka diperlukan suatu sistem pengaman dan sistem pemeliharaan instalasi gardu

induk yang baik. Hal tersebut harus memperhatikan aspek teknik, ekonomis dan yang sesuai

dengan kondisi peralatan yang ada dilapangan.

Untuk meningkatakan kualitas sistem penyaluran dan pencegahan kerusakan peralatan

saat operasi memerlukan perawatan pada setiap peralatan yang dimiliki PT. PLN (Persero)

secara rutin dan terjadwal. khususnya ditiap gardu induk. Dalam perkembangannya,

kebutuhan energi listrik semakin meningkat, sedangkan masyarakat sebagai konsumen

energi listrik juga bertambah jumlahnya dan menuntut mutu serta kualitas pelayanan energi

listrik yang lebih baik secara kontinyu.

Peran batere dalam gardu induk sangat vital dalam operasi sistem di gardu induk.

Batere menyuplai sumber listrik saearah (DC) untuk kebutuhan operasi relai proteksi dan

kontrol. Sistem DC di gardu induk harus mempunyai keandalan dan stabilitas yang tinggi,

agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang menyebabkan kerusakan tidak

menyebar ke peralatan lain di gardu induk.


1.2 Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis memilih bidang

pemeliharaan pada “PEMELIHARAAN BATERE”. Adapun batasan masalah dalam

laporan praktek kerja lapangan ini dibatasi pada kasus:

1. SOP Pemeliharaan Batere.

3. Hasil Pengecekan Tegangan Nilai Batere.

1.3 Tujuan

Tujuan dari praktek kerja lapangan adalah:

a. Untuk mengetahui SOP Pemeliharaan Batere.

b. Mengetahui, batere dan fungsinya.

c. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan praktek kerja lapangan.

d. Sebagai salah satu bukti bahwa mahasiswa benar – benar telah melaksanakan praktek

kerja lapangan.

1.4 Manfaat

a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di bangku

perkuliahan.

b. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab dalam menghadapi pekerjaan atau tugas

yang diberikan.

c. Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia kerja.


1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Lokasi

Praktek kerja lapangan (PKL) dilaksanakan di PT. PLN (Persero) ULTG Jayapura.

Waktu

Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) dimulai tanggal 21 Januari 2019 sampai 30

April 2019

Tabel 1.1 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)


HARI JAM KETERANGAN

08.00 – 12.00 Jam Kerja


Senin –Kamis 12.00 – 13.00 Jam Istirahat

13.00 – 17.00 Jam Kerja

07.00 – 12.00 Jam Kerja

Jumat 12.00 – 13.00 Jam Istirahat

13.00 – 17.00 Jam Kerja


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil PT. PLN (Persero)

PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Memiliki

tujuan utama yaitu mendistribusikan tenaga listrik dengan mutu dan kehandalan sesuai

standar kelas dunia. Untuk mencapai tujuan utama tersebut PT PLN (Persero) memiliki visi

dan misi yang diiringi dengan tata nilai perusahaan yang diperinci sebagai berikut :

 VISI

“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang unggul

dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”.

MISI

1. Menjadikan bisnis ketenaga listrikan dalam bidang yang terkait, Berorientasi pada

kepuasan pelanggan anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

 MOTO

“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”


 Maksud Dan Tujuan Perseroan

Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan

umum dalam jumlah dan mutu yang memadai, serta memupuk keuntungan dan

melaksanakan penugasan pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka

menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

2.2 Profil ULTG Jayapura

2.2.1 Latar Belakang

Tahun 2018, backbone sistem jayapura berada di sistem Transmisi dan Gardu

Induk sebagai penyalur energi listrik yang saling terhubung antara PLTA, PLTU dan

PLTMG. Oleh karena itu diperlukan kehandalan sistem Transmisi dan Gardu Induk

yang baik. Salah satu pendukung kehandalan tersebut adalah di sisi Keselamatan

Ketenagalistrikan (K2).

Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah-langkah

pengamanan instalasi penyediaan tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga

listrik untuk mewujudkan kondisi handal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman

dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, serta kondisi ramah lingkungan,

di sekitar instalansi tenaga listrik. Upaya untuk mewujudkan K2 di tunjang dengan

standarisasi, penerapan 4 pilar K2, Sertifikasi, Penerapan SOP, dan adanya pengawas

pekerjaan.

Dasar Hukum K2 mengacu pada :

1. UU No.1 / 1970 ttg Keselamatan Kerja


2. UU No. 30 / 2009 ttg Ketenagalistrikan

3. PP No.3 / 2005 ttg Instalasi Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik

4. Keppres No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja

5. Kep Menaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)

6. Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi

7. Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum

8. Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja

Contoh penerapan K2 di ULTG Jayapura :

1. Selamat peralatan maupun selamat jiwa manusia, dimana semua pegawai

di wajibkan menggunakan APD saat bekerja dan peralatan selalu di

pastikan aman sebelum bekerja.

2. Penerapan SOP pengoperasian maupun melakukan pekerjaan di lapangan

karena jika tidak ada SOP bisa terjadi salah pengoperasian dan dapat

mengakibatkan rusak peralatan, gangguan pada sistem/BO, bahkan dapat

mengakibatkan kematian.

2.2.2 Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi pengelola jaringan transmisi yang efektif, efisien, andal, dan ramah

lingkungan dengan standar yang telah ditentukan

b. Misi

- Pengembangan dan pengelolaan aset transmisi dan gardu induk


- Pengendalian investasi dan logistic

- Pemeliharaan aset transmisi dan gardu induk

2.2.3 Sejarah Singkat ULTG Jayapura

Unit Pelaksana ULTG Jayapura terbentuk pada bulan Januari 2015 yang terdiri

dari 3 Gardu Induk (GI) yaitu GI Sentani, GI Orya dan GI Skyline. GI Sentani dan GI

Orya merupakan Gardu Induk pertama yang dibangun pada awal tahun 2010 dan

dioperasikan pada tahun 2015. Sementara GI Skyline diopeasikan pada tahun 2016.

Tepat pada tanggal 17 Oktober 2016 ketiga Gi tersebut diresmikan oleh Presiden

Republik Indonesia, Joko Widodo. Sebagai gardu induk pertama yang beroperasi,

maka proses administrasi dan workshop ULTG Jayapura ditempatkan di lokasi GI

Sentani.

Lokasi Gardu Induk Sentani berada di Distrik Sentani diantara 2 kampung yaitu

kampung Harapan dan kampung Netar. Panjang saluran transmisi 70 kV Orya-Sentani

adalah 74,4 kms dengan tower transmisi berjumlah 220 tower. Sedangkan Gardu Induk

Skyline memiliki panjang saluran transmisi 70kV Sentani-Skyline adalah 13 kms

dengan tower transmisi berjumlah 36 Tower

Lokasi Gardu induk Sentani dan Skyline terdiri dari beberapa bagian yaitu

Gedung kantor yang meliputi ruang kantor, ruang 20kV, ruang relay, ruang kontrol,

ruang Telkom, ruang AC/DC serta bagian Halaman Switchyard.

Gambar 2.1 Ruangan GI Sentani dan GI Skyline


2.2.4 Aset ULTG Bidang LK2A

2.2.4.1 Struktur Organisasi

ULTG Jayapura merupakan sub-unit pelaksana dari UPK Papua dan

Papua Barat yang dipimpin oleh seorang manejer dan didukung 4 supervisor.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur organisasi per Maret 2019 di

bawah ini.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi ULTG Jayapura

2.2.4.2 Aset Sumber Daya Manusia

Transmisi dan Gardu Induk Jayapura terdiri dari 4 (empat) lokasi gardu

induk yaitu gardu induk Sentani, gardu induk Skyline, gardu induk

Holtekamp, dan gardu induk Orya Genyem. Data per Maret 2019 jumlah

operator pada masing-masing gardu induk dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai per Gardu Induk

JUMLAH

NO LOKASI SONEY
PLN HALEYORA RAYA

1 Gardu Induk Sentani 21 2 16

2 Gardu Induk Skyline 4 0 10

3 Gardu Induk Holtekamp 7 2 0

Gardu Induk Orya 0


4 0 0
Genyem

TOTAL 32 4 26

2.2.4.3 Aset Perkantoran dan Administrasi

Di sisi aset perkantoran & administrasi, ULTG jayapura yang berpusat

di GI Sentani memiliki beberapa aset pendukung kegiatan OPHAR maupun

LK2A. Aset tersebut adalah sebagai berikut :


Tabel 2.2 Aset Perkantoran dan Administrasi
GI

GI GI HOLT
NO ASET 70 &
SENTANI SKYLINE
150

1 PC/Komputer 6 2 3

2 Laptop 3 - -

3 AC 10 10 11

4 TV 2 2 1

5 Lemari 7 3 -

6 Locker 17 - -

7 Printer 5 2 2

8 Meja 17 10 8

8 Kursi 20 5 13

9 HP Operator 1 1 1

10 Telepon kantor 5 5 2

11 HT 5 3 2

12 Radio 2 2 1

13 UPS 3 2 2

12 Proyektor 1 - -

13 Dispenser 1 2 1

14 Apar 13 10 5
15 Hydrant 3 3 1

16 Helm safety 8 3 4

17 Helm panjat 8 - -

18 Kotak P3K 2 1 -

2.2.4.4 Kegiatan LK2A

Sebagai bentuk penerapan LK2A dilingkup ULTG Jayapura, sepanjang

bulan Maret 2019 telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Timeline Program Kerja LK2A

Tujuan dibuatnya timeline program kerja LK2A adalah untuk

mengoptimalkan pemantauan kegiatan LK2A tiap bulannya

b. Program COC dan Rapat Mingguan

Kegiatan rapat mingguan kantor ULTG Jayapura dilakukan setiap

hari senin dimana kegiatan Rapat untuk memantau progres pekerjaan

minggu lalu dan membahas rencana kerja yang akan dilakukan pada

satu minggu baik yang ada dalam timeline bulanan ataupun tambahan,

disertai target penyelesaian pekerjaan pada masing - masing bidang.

Kegiatan COC merupakan pembahasan singkat dan lebih spesifik

yang dilakukan masing – masing bidang sebelum melakukan pekerjaan


berdasarkan timeline ataupun pekerjaan tambahan dari hasil rapat

mingguan.

c. Laporan K2K3 Bulanan

Laporan K2K3 bulanan yaitu hasil dari kegiatan K2K3 sepanjang

satu bulan yang meliputi cheklist-checklist dan formulir lainya


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Batere

Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung

proses elektrokimia yang reversible (dapat berbalikan) dengan efesiensinya yang tinggi.

Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversible adalah didalam baterai dapat

berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan

sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia (proses pengisian), pengisian kembali

dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus

listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan didalam sel. Tiap sel baterai terdiri dari dua

macam elektroda yang berlainan yaitu elektroda positif dan elektroda negative yang

dicelupkan dalam suatu larutan kimia.

Menurut pemakaian baterai dapat digolongkan kedalam 2 jenis:

- Stationary (tetap)

- Portable (dapat dipindah-pindah)

3.1.1 Prinsip Kerja Batere

a. Proses discharge pada sel berlangsung. Bila sel dihubungkan dengan beban

maka, elektron mengalir dari anoda melalui beban kekatoda, kemudian ion-ion

negative mengalir ke anoda dan ion-ion positif mengalir ke katoda.

b. Pada proses pengisian bila sel dihubungan dengan power supply maka,

elektroda positif menjadi anoda dan elektroda negative menjadi katoda dan

proses kimia yang terjadi adalah sebagai berikut:


1) Aliran elektron menjadi terbalik, mengalir dari anoda melalui power

supply ke katoda.

2) Ion-ion negative mengalir dari katoda ke anoda.

3) Ion-ion positif mengalir dari anoda ke katoda.

3.1.2 Jenis – Jenis batere

a. Batere Asam

Batere asam bahan elektrolitnya adalah larutan asam belerang (sulpuric

acid=H2SO4). Didalam batere asam elektroda-elektrodanya terdiri dari plat-plat

timah peroksida PbO2 (lead peroxide) sebagai anoda (kutub positif) dan timah

murni Pb (lead sponge) sebagai katoda (kutub negatif).

Gambar 3.1 Batere Asam

b. Batere Alkali

Batere alkali bahan elektrolitnya adalah larutan alkali (potassium

hidroxide) terdiri dari:

- Nickel-Iron Alkaline Baterai (Ni-Fe baterai)

- Nickel Cadium Alkaline Baterai (Ni-Cd baterai).


Gambar 3.2 Batere Alkali

c. Batere Kering/ Lithium

Batere lithium adalah batere yang digerakan oleh ion lithium. Anoda dan

katoda baterai lithium-ion terbuat dari karbon dan oksida lithium. Sedangkan

elektrolit terbuat dari garam lithium yang dilarutkan dalam pelarut organik.

Bahan pembuat anoda sebagian besar merupakan grafit sedangkan katoda

terbuat dari salah satu bahan berikut: lithium kobalt oksida (LiCoO2), lithium

besi fosfat (LiFePO4), atau lithium oksida mangan (LiMn2O4).Elektrolit yang

umum digunakan adalah garam lithium seperti lithium hexafluorophosphate

(LiPF6), lithium tetrafluoroborate (LiBF4), dan lithium perklorat (LiClO4) yang

dilarutkan dalam pelarut organik seperti etilen karbonat, dimetil karbonat, dan

dietil karbonat.

Gambar 3.3 Batere Kering


3.1.3 Bagian Utama Batere

a. Elektroda

Tiap sel baterai terdiri dari 2 (dua) elektroda, yaitu elektroda positif dan

negatif, direndam dalam suatu larutan kimia yang berfungsi sebagai media

perpindahan elektron pada saat berlangsung charge discharg.

Elektroda positif dan negatif tersusun dari beberapa Grid yang berupa

rangka besi berfungsi sebagai tempat material aktif. Material aktif berfungsi

sebagai material yang bereaksi secara kimia untuk menghasilkan energi listrik.

b. Elektrolit

Elektrolit adalah cairan atau larutan senyawa kimia yang berfungsi

menghantarkan arus listrik, larutan tersebut dapat menghasilkan muatan listrik

positif dan negatif. Bagian yang bermuatan positif disebut ion positif dan bagian

yang bermuatan negatif disebut ion negatif. Makin banyak ion – ion yang

dihasilkan suatu elektrolit maka makin besar daya hantar listriknya.

Jenis cairan elektrolit baterai terdiri dari 2 (dua) macam yaitu:

a. Larutan Asam Sulfat (H2SO4) digunakan pada baterai asam.

b. Larutan Kalium Hidroxide (KOH) digunakan pada baterai alkali.

c. Sel Batere

Sel baterai berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan elektrolit dan

elektroda. Bahan bejana (container) yang digunakan terdiri dari 2 (dua) macam:

 Steel Container
Sel baterai dengan bejana (container) terbuat dari steel ditempatkan

dalam rak kayu, hal ini untuk menghindari terjadi hubung singkat antar sel

baterai dan hubung tanah.

 Plastic Container

Sel batere dengan bejana (container) terbuat dari plastik

ditempatkan dalam rak besi yang diisolasi, hal ini untuk menghindari

terjadi hubung singkat antar sel batere atau hubung tanah apabila terjadi

kerusakan/kebocoran elektrolit batere.

Gambar 3.4 Plastik container dan steel

d. Terminal dan Penghubung Batere

Terminal dan klem pada sel batere berfungsi untuk menghubungkan kutub-

kutub sel batere, mengunakan bahan nickel plated steel atau cooper sedangkan

penghubung antar unit atau grup baterai menggunakan bahan nickel plated atau

berupa kabel yang terisolasi (Insulated Flexible Cable).


Gambar 3.5 Terminal Penghubung Betere

3.1.4 Ruang Batere

a. Sirkulasi Udara

Pada pemasangan batere di ruangan tertutup, maka diperlukan adanya

sirkulasi udara yang cukup di ruang baterai tersebut. Selain dilengkapi dengan

exhaust fan juga membutuhkan ventilasi udara yang masuk. Ventilasi udara

masuk ini harus di desain khusus (dilengkapi penyaring udara) agar ruang batere

tidak mudah kotor dan volume udara yang berputar cukup dengan tujuan

membuang gas Hidrogen dan oksigen (eksplosif) yang timbul akibat proses

kimia batere.
Gambar 3.6 Ruang Batere

Pada saat Batere sedang dilakukan pemeriksaan atau pengujian maka

semua pintu atau jendela ruangan harus terbuka.

b. Kebersihan dan Perlengkapan

Kebersihan sangat diutamakan baik lantai ruangan maupun kondisi

sambungan/koneksi sel batere untuk menghindari terjadinya korosif pada

material dan pengosongan sendiri (self discharge). Selain itu ada beberapa

perlengkapan pada ruang baterai yang harus terpenuhi sebagai berikut:

a. Alat ukur temperatur dan kelembaban ruangan.

b. Rambu – rambu peringatan penggunaan safety.

c. Toolkit standar pada saat inspeksi atau pemeliharaan.

3.2 Pemeliharaan dan Perawatan Batere

Di dalam suatu sistem kelistrikan, batere merupakan suatu komponen yang sangat vital

dalam rangka menyediakan tenaga listrik cadangan pada saat sistem kelistrikan utama

mengalami gangguan atau masalah.


Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan batere mutlak dilakukan dan menjadi

salah satu bagian penting dari program preventive maintenance maupun condition

monitoring. Karena kegagalan batere dalam mensuplai listrik cadangan akan mengakibatkan

kerugian yang jauh lebih besar pada sistem kelistrikan terutama di sistem pembangkit,

transmisi dan distribusi, karena baterai biasanya digunakan untuk mensuplai beban beban

yang sangat kritikal, misalkan sistem proteksi, circuit breaker dan peralatan control selama

sumber listrik utama mengalami gangguan.

Dalam pemeliharaan dan perawatan batere, ada sebuah standar yang bisa dijadikan

sebagai sebuah acuan yaitu standard IEEE 450-1995, “ IEEE Recommended Practice for

Maintenance, Testing, and Replacement of Vented Lead-Acid Batteries for Stationary

Application”. Perawatan batere harus dilakukan secara periodik untuk memonitor dan

mengetahui keadaan batere, dan inspeksi batere harus dilakukan pada saat kondisi beban

“float” normal. Perawatan batere ini meliputi :

1. Perawatan Bulanan

Pekerjaan yang biasanya dilakukan pada perawatan bulanan baterai adalah :

 Pengukuran tegangan floating pada terminal batere

 Tegangan dan arus dari batere charger

 Kebersihan dan kondisi visual dari batere, rak penyimpanan batere dan area

batere

 Level cairan elektrolit, serta kemungkinan kebocoran dan retak pada batere

 Pengamatan tentang adanya korosi pada terminal, koneksi serta rak batere

 Tegangan, specific gravity, serta temperature elektrolit pada pilot cell

 Ventilasi area batere dan temperature ambient


 Kemungkinan adanya batere ground

 Arus floating batere

2. Perawatan tiga bulanan

Pekerjaan perawatan tiga bulanan meliputi :

 Tegangan tiap cell dan total tegangan pada input batere (dengan menggunakan

impedance tester)

 Pengukuran specific grafity minimal 10% dari jumlah batere yang ada

 Pengukuran temperatur batere minimal 10% dari jumlah batere yang ada

3. Perawatan tahunan

Dalam perawatan tahunan, pekerjaan yang harus dilakukan adalah :

 Item perawatan bulanan dan tiga bulanan

 Load cycle test atau batere capacity tes


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 SOP Pemeliharaan Batere

4.1.1 Alat dan Bahan

a. MANHOUR

a. Tim Pemeliharaan

b. Pengawas Pekerjaan

c. Anggota K3

d. Koordinator pelaksanaan Pekerjaan

b. TOOLS

a. Multimeter

b. Tang Ampere

c. Dummy Load

d. Hydrometer

e. Tool Set

f. Thermometer

g. Sikat Plastik

h. Vaseline

i. Kuas Cat

j. Lap Kaos

k. Check List/ Formulir 013

l. Peralatan K3 yang diperlukan


c. Alat Pelindung Diri

a. Sarung Tangan

b. Sepatu Safety

c. Helm

4.1.2 Langkah-langkah Pelaksanaan

a. Persiapan

1) Persiapkan alat ukur, alat uji dan accessories lainnya serta yakinkan

semuannya dalam kondisi baik.

2) Letakkan alat uji pada tempat yang aman.

3) Persiapkan tool set yang diperlukan.

4) Persiapkan blanko persiapan.

5) Catat spesifikasi batere yang akan diuji.

b. Pelaksanaan

1) Pengukuran Tegangan Batre

a) Kondisi charger ON

 Lakukan pengukuran tegangan total batere dan catat hasil

pengukurannya pada form.

 Lakukan pengukuran tegangan per cell batere dan catat hasil

pengukurannya.

 Lakukan pengkuran keseimbangan tegangan terhadap tanah

dan catat hasil pengukurannya


 Lakukan pengukuran suhu elektrolit pada setiap cell dan catat

hasil pengukurannya.

b) Kondisi charger OFF

 Posisikan MCB Charger pada posisi OFF.

 Tunggu sampai beberapa menit.

 Lakukan pengukuran tegangan total batere dan catat hasil

pengukuran pada form.

 Lakukan pengukuran ketidakseimbangan tegangan terhadap

tanah dan catat hasil pengukurannya.

 Lakukan Pengukuran tegangan per cell Batere dan catat hasl

pengukurannya.

 Lakukan pengukuran suhu elektrolit pada setiap cell dan catat

hasill pengukurannya.

 Lakukan Pengukuran suhu ruangan.

2) Pengukuran Tegangan dan Arus Input

Untuk mengetahui besarnya teganggan dan arus masing-masing

fasa, dilakukan dengan cara :

Pengukuran dilakukan pada rangkaian input charger. Cara pelaksanaan

pengukuran teganggan menggunakan Voltmeter AC standart.

3) Pengukuran Tegangan dan Asus Output


Tunjukan pengukuran teganggan dan arus output pada setiap mode

operasi.

 Mengetahui besaran teganggan dan arus output pada setiap mode

operasi

 Pebandingan hasil pengukuran meter terpasang

 Pengisian Floating

o Posisikan selector switch ”mode operasi” pada posisi

floating.

o Catat hasil pengukuran pada logsheet.

o Bandingkan hasil pengukuran dengan setting floating.

o Lakukan resetting apabila tidak sesuai.

 Pengisian equalizing

o Posisikan selector switch ”mode operasi” pada posisi

equalizing.

o Catat hasil pengukuran pada logsheet.

o Bandingkan hasil pengukuran dengan setting equalizing.

o Lakukan resetting apabila tidak sesuai.

 Pengisian boosting

o Posisikan selector switch ”mode operasi” pada posisi

boosting.

o Catat hasil pengukuran pada logshet.


o Bandingkan hasil pengukuran dengan setting boosting.

Lakukan resetting apabila tidak sesuai

4) Pengukuran Keseimbangan Tegangan

 Untuk mengetahui keseimbangan antara teganggan positif ke ground

dengan negatif ke ground.

 Untuk melaksanakan pengukuran ini dilakukan pada titik output

charger ke beban, yaitu dengan mengukur teganggan antara positif

dengan ground, kemudian ukur teganggan negatif dengan ground.

 Dari hasil pengukuran ini, perhatikan apakah sudah sama (toleransi

pabrik) antara besaran teganggan positif ke ground dengan besaran

teganggan negatif ke ground. Apabila hasil pengukuran diketahui

sama, berarti teganggan output charger sudah seimbang dan tidak

terjadi hubungna singkat pada beban.

 Apabila tejadi ketidakseimbangan maka perlu dilakukan

paenegcekkan lebih lanjut.

5) Pengukuran Arus Output Maksimum

Untuk mengetahui apakah charger masih dapat bekerja optimal

dengan arus output sesuai dengan yang dibutuhkan (kapasitas batere).

Pengukuran arus maksimum juga dilakukan saat komisioning untuk

menegetahui apakah arus maksimum charger sudah sesuai spesifikasi.


Apakah hasil pengukuran terjadi perbedaan antara besaran arus

output dengan arus yang dibutuhkan, maka perlu dilakukan pengaturan

ulang (resetting) pada charger.

Cara pengukuran :

 Lepaskan charger dari batere dan beban

 Kosongkan energi batere denagn Dummy load

 Pasang amperemeter secara seri pada tititk output charger.

 Posisikan charger pada mode Boost

 Hubungkan charger dengan batere yang telah dikosongkan atau

dengan menggunakan Dummy load.

 Amati besaran arus pada amperemeter.

 Apabila terjadi perbedadaan antara hasil pengukuran dengan

besarnya arus output yang dibutuhkan (sesuai kapasitas batere),

maka lakukan penyetelan arus output charger sesuai kebutuhan.

6) Pengukuran Rangkaian Droper

Cara pengukuran teganggan dropper dilakukan denagan pengecekan

teganggan rangkaian ke beban untuk masing-masing posisi Selector

Switch, seperti sebagai berikut :

 Tentukan besaran teganggan yang diperliuksn pada rangkaian ke

beban (misalnya 50 volt)

 Hubungkan voltmeter pada output charger (sebelum rangkaian

dropper) dan rangkaian ke beban (setelah rangkaian dropper).


 Posisikan selector switch pada Floating, amati tegangan pada

rangkaian ke beban (tegangan pada rangkaian ke beban harus tetap).

 Posisikan selector switch pada Equalizing, amati tegangan pada

rangkaian ke beban (tegangan pada rangkaian ke beban harus tetap).

 Posisikan selector switch pada Boosting, amati tegangan pada

rangkaian ke beban (tegangan pada rangkaian ke beban harus tetap).

Apabila hasil pengukuran teganggan pada rangkaian ke beban

saat posisi floating, equalizing dan boosting tetsp (±10 %) maka

rangkaian dropper bekerja normal.

7) Pengecekan Meter-Meter

Untuk mengetahui akurasi dari meter-meter terpasang (arus batere,

arus beban dan tegangan beban).

Pengecekan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Ukur besaran tegangan dan arus di terminal meter menggunakan

aslat ukur standar.

 Bandingkan hasil pengukuran alat ukur standar dengan penunjukan

meter terpasang.

 Apabila perbedaan hasil pengukuran antara alat ukur standar dengan

meter terpasang di atas 5 % dan di bawah – 5 % (sesuai kelas meter),

maka meter terpasang harus dikalibrasi.


8) Pemeriksaan fisik

Untuk mengetahui kondisi cubicle charger dan fuse box apakah

dalam keadaan baik dan bersih.

Cara pelaksanaan pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut:

 Buka pintu panel charger

 Perhatikan kondisi kebersihan peralatan elektronik, meter-meter dan

fuse.

 Bersihkan apabila terdapat kotoran, pembersihan dilakukan dengan

menggunakan alat pembersih. Untuk peralatan elektronik gunakan

compressor dengan tekanan maksimum 3 bar.

 Periksa kondisi baut-baut jika perlu dikencangkan.

9) Pengujian Indikator charger

Untuk mengetahui apakah indikator tersebut bekerja sesuai dengan

fungsinya.

Cara pengujian adalah sebagai berikut :

 Low Batere Indicator

Untuk pengujian dilakukan dengan cara menurunkan tegangan

keluaran melalui rangkaian control charger sampai indikasi muncul.

 Over Voltage Batere


Untuk pengujian dilakukan dengan cara menaikkan tegangan

keluaran melalui rangkaian control charger sampai indikasi muncul.

 AC Power Failure

Untuk pengujian dilakukan dengan cara melepas (OFF) MCB input

AC ke charger.

 Charger Failure

Untuk pengujian dilakukan dengan cara melepas (off) MCB output

DC ke batere.

 DC Fuse Failure

Untuk pengujian dilakukan dengan cara melepas (off) fuse output

DC ke batere.

 Earth Fault

Untuk pengujian dilakukan dengan cara memindahkan posisi switch

penguji DC Ground pada charger.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang didapatkan oleh penulis selama melakukan kerja praktek

mengenai “Pemeliharaan Batere” antara lain :

1. Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, terutama dalam pengukuran nilai tegangan

batere. Kita harus memakai perlengkapan safety, antara lain adalah sarung tangan,

masker, helm dan sepatu safety. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Pada saat mengukur kapasitas air asam pada batere, harus memakai sarung tangan dan

masker. Dikarenakan supaya pada saat kita lagi mengecek kapasitas air asam pada

batere, jika kita terkena cipratan air asam tersebut, tangan kita tidak langsung

bersentuhan dengan air asam tersebut. Karena ada sarung tangan.

3. Selesai melakukan pengukuran tegangan nilai batere dan pengecekkan kapasitas air

asam pada batere. Sarung tangan dan masker yang tadi kita gunakan langsung dibuang

dan jangan lupa juga untuk mencuci tangan.

5.2 Saran

Penulis menemukan beberapa hal yang harus diperhatikan selama pelaksanaan kerja

praktek antara lain:

1. Pemeliharaan dan pemeriksaan batere harus secara rutin agar dapat terjaga dengan

baik.
2. Pengukuran tegangan dan pengecekkan air asam pada baterai harus dilaksanakan

secara rutin, contohnya sebulan sekali agar dapat terjaga keasaman dan tegangan

normal dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Cecep Mauludin, Sugandhi, Ika Sudarmaja, Kerry Darmawan, Ronald Hutahean, Abdul Qodir

Jaelani, Marthen Rudy, “Buku Pedoman Pemeliharaan Sistem Suplai AC/DC”, SKDIR

114.K/DIR/2010, No 1-107, 3 Maret 2010.

<http://121.100.16.220/webtjbtb/wp-

l;content/uploads/perpustakaan/Buku%20Sistem%20Suplai%20AC%20DC%20Final.pdf>
LAMPIRAN

Pemeliharaan Batere
BLANGKO NILAI DARI JURUSAN

OKKY DIVA SARASWATY


LEMBAR PENILAIAN KERJA PRAKTEK

Nama : Okky Diva Saraswaty


Nim : 20160611023041
Program Studi : Teknik Elektro D-III
Nama Perusahaan : PT PLN (Persero) ULTG Jayapura
Lokasi : Kampung Netar, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura
Bagian :
Sangat
No Penilaian Baik Cukup Kurang
Baik
1 Kehadiran
2 Kerjasama Dalam Tim
3 Sikap, Etika, dan Tingkah Laku
4 Inovasi, Partisipasi
5 Laporan
6 Nilai

Jayapura, 14 Mei 2019


Menyetujui,

1. DEMIANUS HABEL
Supervisor K3L ..................
2. ZUL ASRI
Supervisor GI ..................
3. YUDHA C. PRATAMA
Supervisor OPHAR ..................
4. SAPTO D. KUMORO
Supervisor Administrasi ..................

Mengetahui
Manager ULTG Jayapura
YULIUS PAELONGAN
LAMPIRAN II

TABEL KEGIATAN HARIAN MAHASISWA

Nama : Okky Diva Saraswaty

Nim : 20160611023041

Program Studi : TEKNIK ELEKTRO D3

Nama Perusahaan : PT. PLN (Persero) ULTG Jayapura

Lokasi : Kampung Netar, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura

No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Paraf

- Pengenalan
Senin,
1. - Pengarahan K3L, UPKP2B
21/01/19
- Peraturan Kedisiplinan di UPKP2B

- Mengikuti COC

Selasa, - Melakukan Kunjungan Pada PLTD


2.
22/01/19 Yarmokh, GI Skyline dan Harapan, PLTD
Waena.

Rabu, - Mengikuti COC


3.
23/01/19 - Pengarahan dari Bapak S. Duwiri

- Pengenalan Tentang Tragi Jayapura

Kamis, - Mengikuti Pengukuran Batere di PLTU


4.
24/01/19 Holltekamp
- Jumat Bersih
Jumat,
5. - Pembelajaran Software DigSilent dan
25/01/19
Mensimulasikan

Senin, - Rapat Mingguan


6.
28/01/19 - Melihat Kubikel 20 kV

Selasa,
7. - Pengenalan Tentang Switchyard
29/01/19

Rabu, - Pengujian CT Dengan Alat CPC 100 di


8.
30/01/19 PLTU Holtekam

- Rekap Ceklist Harian, Mingguan dan


Kamis, Bulanan.
9.
31/01/19
- Ceklist di GI Skyline

Jumat, - Jumat Bersih


10.
01/02/19 - Inventariasasi Tower

Selasa, - Pembelajaran Prinsip Kerja CT, PT, OCR


11.
05/02/19 dan GFR

Kamis,
12. - Standby GI
07/02/19

Jumat,
13. - Standby GI
08/02/19

Senin, - Rapat Mingguan


14.
11/02/19 - Standby GI
Selasa, - Pengenalan dan Simulasi Alat Untuk Trafo
15.
12/02/19 - Pengenalan dan Simulasi Alat Thermovisi

- Pengujian Alat Untuk Trafo di PLTD


Rabu, Waena
16.
13/02/19
- Checklist di GI Skyline

Kamis,
17. - Rekap Checklist di GI Sentani
14/02/19

- Rekap Checklist di GI Skyline


Jumat,
18. - Ijin Urus Krs
15/02/19
- Cek Batere di GI Skyline

Senin, - Rapat Mingguan


19.
18/02/19 - Standby GI

Selasa,
20. - Pengujian Relay MIFTII
19/02/19

Rabu,
21. - Standby GI
20/02/19

- Pemeliharaan Switchyard Sentani


Kamis,
22. - Pengujian Kontak Resistance DS Dengan
21/02/19
Alat CPC 100

Jumat,
23. - Ijin Urus Krs
22/02/19
- Rapat Mingguan
Senin,
24. - Pemindahan Data-data Hasil Pengujian CPC
25/02/19
Ke Laptop.

Selasa,
25. - Penghijauan Lokasi GI Skyline
26/02/19

Rabu, - Standby GI Harapan Untuk Persiapan Bulan


26.
27/02/19 K3

Kamis,
27. - Kegiatan Bulan K3 Nasional
28/02/19

Jumat,
28. - Standby GI
01/03/19

Senin,
29. - Standby GI
04/03/19

Selasa,
30. - Standby GI
05/03/19

Rabu,
31. - Standby GI
06/03/19

Jumat,
32. - Standby GI
08/03/19

Senin,
33. - Standby GI
11/03/19

Selasa,
34. - Standby GI
12/03/19
Rabu,
35. - Standby GI
13/03/19

Kamis,
36. - Standby GI
14/03/19

Jumat, - Standby GI
37.
15/03/19 - Olahraga Sore di GI Sentani

Senin, - Standby GI
38.
18/03/19 - Membersihkan Kantor Dari Sisa Banjir

Selasa, - Standby GI
39.
19/03/19 - Membersihkan Kantor Dari Sisa Banjir

Rabu, - Standby GI
40.
20/03/19 - Membersihkan Kantor Dari Sisa Banjir

Kamis,
41. - Standby GI
21/03/19

Jumat,
42. - Standby GI
22/03/19

Senin,
43. - Standby GI
25/03/19

Selasa,
44. - Standby GI
26/03/19

Rabu,
45. - Standby GI
27/03/19
Kamis,
46. - Standby GI
28/02/19

Jumat,
47. - Standby GI
29/02/19

Senin,
48. - Standby GI
01/04/19

Selasa,
49. - Standby GI
02/04/19

Kamis,
50. - Standby GI
04/04/19

Jumat,
51. - Standby GI
05/04/19

Senin,
52. - Standby GI
08/04/19

Selasa,
53. - Standby GI
09/04/19

Rabu,
54. - Standby GI
10/04/19

Kamis,
55. - Standby GI
11/04/19

Jumat,
56. - Standby GI
12/04/19
Senin,
57. - Rapat Mingguan
15/02/19

Selasa,
58. - Standby GI
16/04/19

Selasa, - Rapat Mingguan


59.
23/04/19 - Membantu Membersihkan Peralatan

Rabu,
60. - Membantu Membersihkan Peralatan
24/04/19

Kamis,
61. - Standby GI
25/04/19

Jumat,
62. - Jumat Bersih
26/04/19

Senin, - Rapat Mingguan


63.
29/04/19 - Rekap Checklist

Selasa,
64. - Standby GI
30/04/19

Mengetahui
Pembimbing Lapangan

Yulius Paelongan
SURAT KETERANGAN NILAI

KERJA PRAKTEK

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa:

Nama : Okky Diva Saraswaty

Nim : 20160611023041

Telah melaksanakan serta telah membuat laporan kerja praktek dan selanjutnya telah diuji oleh

dosen pembimbing kerja kerja praktek.

Setelah melalui pertimbangan dan penilaian laporan kerja praktek, mahasiswa tersebut dinyatakan

LULUS / TIDAK LULUS dengan nilai

A B C D E

Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jayapura, 14 Mei 2019

Dosen Pembimbing

Dultudes Mangopo., S.T., M.T.


NIP. 19711227 200012 1 001

Anda mungkin juga menyukai