Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PEMASANGAN KWH METER PRABAYAR SATU PHASE

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Sidang Praktek Kerja
Lapangan Pada Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Disusun Oleh :

Nama Siswa : MUHAMAD NAUFAL RAHAYU

NIS. : 0058344393

KELAS : XII – TITL

PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 7 GARUT

2022
i

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

NAMA SISWA:
MUHAMAD NAUFAL RAHAYU
PEMASANGAN KWHMETER PRABAYAR SATU PHASE

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Kepala Kompetensi Guru Pembimbing

Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Arizaldi, S,Pd Agung Yuda Sulaksana, ,S,T

NIP: 19950423 202012 1 012 NIP:

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Erdi Ridwan.S,Pd M.Pd


NIP: 19650509198602100
2

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan Praktek Kerja Lapangan di CV. Nayuda Jabbar Tekhnik.

Tujuan dari penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah


untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang prakerin di SMKN 7
GARUT Tahun ajaran 2022/2023. Laporan ini disusun berdasarkan data yang
sesungguhnya yang penulis dapatkan selama melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di CV. NAYUDA.

Adapun isi dari laporan ini merupakan suatu pembahasan sederhana


tentang PEMASANGAN KWHMETER PRABAYAR SATU PHASE. Dalam
menyusun laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak , baik dalam
praktek kerja lapangan, mengumpulkan data, maupun saat penulisan untuk itu
pada kesempatan ini saya tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih pada pihak
pihak tersebut yaitu
Bapak Erdi Ridwan, Sp,d M,pd. Selaku Kepala Sekolah SMK NEGERI
7 GARUT.
Ibu Leni Parleni, S,pd Selaku Ketua prakerin.
Bapak Arizaldi, S,pd Selaku ketua program keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik.
Bapak Agung Yuda Sulaksana, S,T Selaku guru pembimbing.
Bapak Yayat Supriatna Selaku Direktur CV.NAYUDA JABBAR
TEKHNIK.
Bapak Iding Hamzah Selaku pembimbing lapangan CV.NAYUDA
JABBAR TEKHNIK.
Segenap staff dan karyawan CV. NAYUDA JABBAR TEKHNIK yang
telah menerima, membantu dan memberikan bimbingan selama
kegiatan praktek.
Kedua orang tua yang telah membantu baik secara moril dan materi
selama kegiatan PKL berlangsung.
Teman – teman penulis yang sama sama melaksanakan kegiatan PKL.
Seluruh pihak yang membantu baik dalam kerja praktek maupun dalam
penulisan laporan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari


kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran membangun dari pembaca. Harapan
dari penulis semoga laporan yang membuat pengalaman dan pengetahuan yang
didapatkan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat
bagi siswi-siswi SMK Negeri 7 Garut.

GARUT, Agustus 2022

Muhamad Naufal Rahayu


DAFTAR ISI iv

Halaman pengesahan

Kata Pengantar ........................................................................................... iii

Daftar Isi .................................................................................................... .iv


Daftar gambar...............................................................................................v
Daftar Tabel ............................................................................................... .v
Daftar Lampiran...........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... .1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... .1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ .1

1.3 Tujuan .................................................................................................. .1


1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan............................................................2

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ............................................................. .3

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................ .3

2.2 Visi dan Misi Perusahaan..................................................................... .3

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... .4

BAB III LANDASAN TEORI................................................................... .5

3.1 PENGERTIAN KWH METER ........................................................... .5

3.2 CARA KERJA ..................................................................................... .6

A. Prinsip kerja kwh meter .............................................................. .6

B. Prinsip dasar kwh meter .............................................................. .6

C. Perhitungan biaya kwh meter ...................................................... .7

3.3 JENIS-JENIS KWHMETER ....................................................... 7

3.3.1 Kwhmeter analog.......................................................................7


- Prinsip kerja kwhmeter analog.................................................8
- Kekurangan dan kelebihan kwhmeter analog...........................9
3.3.2 Kwhmeter digital..........................................................................10
- Prinsip kerja kwhmeter digital.................................................10
- Kelebihan dan kekurangan kwhmeter digital...........................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN ................................................ 12

4.1 Hasil ..................................................................................................... 12


v
4.2 Pembahasaan ........................................................................................ .13
4.2.1 Alat dan bahan....................................................................................13
4.2.2 Langkah kerja......................................................................................14
4.5 Hasil kerja ............................................................................................. .14

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN............................................................................................ 16

SARAN ........................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 17

LAMPIRAN ................................................................................................ 18

DAFTAR GAMBAR
3.1.Gambar kwhmeter digital..........................................................................5
3.3.1 .Gambar Komponen kwhmeter Analog .................................................7
3.3.1.1 Gambar Diagram satu garis Kwhmeter Analog..................................9
3.3.2 Gambar Kwhmeter Digital....................................................................10

DAFTAR TABEL

2.3 Tabel Struktur Organisasi .........................................................................4


4.1 Tabel Hasil Kegiatan PKL ......................................................................12
4.2.1 Tabel Alat dan Bahan ..........................................................................13

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 .Mensetting Kwh di PLN ULP RAJAPOLAH ....................18
LAMPIRAN 2. Mengisi Surat PK ...............................................................18
LAMPRAN 3. Memasang Kwhmeter Prabayar 1 PHASE ........................18
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek kerja Lapangan

Dalam rangka link and match, yaitu SMK bekerja sama dengan Dunia
Usaha/Dunia Industri (DUDI)/instansi terkait untuk meningkatkan kualitas
tamatan SMK. Sebagai sumber daya manusia indonesia yang handal dan
propessional dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan tanggung jawab
semua pihak sekolah, keluarga dan masyarakat. Kerjasama untuk saling mengisi
dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

1.1.2 Landasan hukum

a) UU No. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional


b) PP No. 30 tahun 1992, tentang pean serta masyarakat dalam pendidikan
nasional.
c) Keputusan mendikbud No. 323/U/1997, tentang penyelenggaraan
pendidikan sistem ganda.
d) Permendiknas No. 19 tahun 2005, tentang standar nasional pendidikan.
e) Permendikbud No, 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah.
f) Permendikbud No, 20 tahun 2016 ini tentang standar kompetensi lulusan
pendidikan dasar dan menengah.
g) Permendikbud No, 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


- Apa Itu kWhmeter?
- Bagaiman cara memasang kWh meter?
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Latar adanya tuntunan kurikulum (KBK), yaitu dimana siswa diharuskan
untuk menguasai tugas-tugas yang diberikan oleh pihak sekolah baik teori
maupun praktek, maka pihak sekolah bekerja sama dengan pihak industri, agar
siswa benar-benarr mampu praktek, sekolah perlu mengadakan praktek kerja
industri (PKL).
2

1. Untuk memperluas pengetahuan tentang tentang dunia industri.


2. Meningkatkan dan mengembangkan IPTEK.
3. Sebagai perbandingan teori dengan praktek yang sebenarnya.
4. Proses pengenalan dan penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan
lebih dini.
5. Melahirkan sikap tanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang baik
serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

1.4 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Tempat : CV.NAYUDA JABBAR TEKHNIK


Alamat : Kp.sindangsari, RT 03 RW 11 Desa Manggugjaya, Kecamatan Rajapolah,
Kabupaten Tasikmalaya
Waktu Pelaksanaan : 04 JULI S/D 30 SEPTEMBER 2022
3

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Pendirian Perusahaan


Persero komanditer (CV) Nayuda adalah usaha yang bergerak dibidang
jasa pelaksanaan yang berlokasi di Tasikmalaya. Usaha jasa pelaksanaan ini berdiri
pada tahun 2013 berdasarkan akta Notasi SITI NURHASANAH, SH., SP.1 No.643
13 Desember 2013 dan usaha ini di beri nama CV.NAYUDA yang didirikan oleh
bapak Yayat Supriatna sekaligus sebagai pemilik usaha.

CV.NAYUDA bekejasama dengan PT.PLN (Persero) yang pekerjaannya


meliputi hal-hal yang berhubungan dengan Gardu Distribusi, Jaringan Distribusi,
Tegangan menengah dan Tegangan rendah. Selain itu, CV.Nayuda juga
mengerjakan intalasi listrik untuk rumah tangga maupun gedung/intansi. Adapun
CV. Nayuda juga melayani:

1) Pasang baru listrik pasca bayar dan prabayar untuk rumah tangga, Sosial
dan bisnis.
2) Perubahan daya.
3) Migrasi ke listrik prabayar atau sebaliknya.
4) Penyambungan sementara.
5) Revisi intalasi listrik untuk rumah tangga, gedung, perkantoran, industri dan
penerangan jalan umum.

Saat ini CV. Nayuda melayani untuk wilayah kerja PT PLN (persero)
distribusi Jabar dan Banten area Tasikmalaya.

2.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN

VISI :

Visi perusahaan “CV. NAYUDA menjadi perusahaan profesional dalam


bidang jasa pelaksanaan ketenagalistrikan dan terus menuju tingkat
kesehatan perusahaan yang lebih tinggi dalam mutu pelayanan terhadap
pelanggan”.

MISI :

Bedasarkan rumusan visi yang baru, maka rumusan misi CV.


NAYUDA terdiri dari 4 butir sebagai berikut:

1) Mefokuskan bisnis pada jasa pelaksana sesuai permintaan pelanggan.


2) Memberikan pelayanan yang terbaik dengan standar tertinggi untuk 4
memuaskan pelanggan.
3) Menjaga hubungan baik kredibilitas dengan rekan usaha.
4) Sebagai berikut mengoptimalisasikan kinerja perusahaan.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Meskipun status perusahaan ini adalah persekutuan komanditer (CV), tetapi


pada dasarnya CV. Nayuda merupakan perusahaan perseorangan sehingga struktur
organisasinya masih relatif sederhana. Meskipun demikian, struktur organisasi CV.
Nayuda sudah bisa memenuhi tujuan dasar yaitu mengordinasikan sumber daya
manusia kebagian-bagian yang membutuhkan dengan porsi yang seimbang dengan
beban kerjanya. Hasil nyata yang bisa dirasakan dari stuktur organisasi perusahaan
adalah garis perintah dan koordinasi yang jelas, sehingga setiap karyawan dapat
saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Sejalan dengan intensi CV. Nayuda untuk lebih fokus pada jasa pelaksana
dan lebih berorientasi ke pelanggan, maka CV. Nayuda menyiapkan organisasinya
sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

Tabel 2.3 Struktur organisasi CV.NAYUDA


5

BAB III
KAJIAN TEORI

3.1 Pengertian KWH Meter


KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja
menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut
menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau
Kwatt, yang pada umumnya disebut Watt-meter/Kwatt meter disusun
sedemikian rupa, sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan
bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalam satuan
WH (watt Jam) ataupun dalam Kwh (kilowatt Hour). Pemakaian energi listrik
di industri maupun rumah tangga menggunakan satuan kilowatt- hour (KWH),
dimana 1 KWH sama dengan 3.6 MJ.

Gambar 3.1 kWHmeter digital

Besar tagihan listrik biasanya didasarkan pada angka – angka pada display yang
tertertera di setiap bulannya dikali dengan harga energi listrik per kWh .
Berdasarkan jenis-jenisnya kWhmeter dibagi menjadi :
a. kWhmeter Analog
b. kWhmeter Digital
sementara berdasarkan kapasitasnya, kWhmeter dibagi menjadi:
a. kWhmeter 1 phase
b. kWhmeter 3 phase
KWHmeter 1 phase biasanya digunakan untuk pelanggan rumahan
(domestik)yang membutuhkan daya yang relatif kecil dibawah 11.000VA
dengan tegangan 220V. Sementara KWHmeter 3 phase biasanya digunakan
untuk pelanggan yang membutuhkan daya besar dan menggunakan jaringan
listrik 3 phase dengan tegangan line to line 380V.
6
3.2 CARA KERJA

A. Prinsip Kerja KWH Meter

Prinsip kerja kWhmeter analog dimulai dari arus yang melewati bagian
kumparan yang kemudian memicu terjadinya fluks magnet bolak-balik. Karena
fluks tersebut, maka muncul tegangan eddy current. Adapun yang dimaksud eddy
current adallah perputaran dari aliran listrik yang diinduksi melalui pergantian
medan magnet dalam konduktor. Bagian atas kumparan penggerak terdapat elemen
putar yang disebut piringan alumunium. Pergerakan piringan tersebut disebabkan
oleh gaya yang diberikan oleh kumparan. Piringan alumunium melakukan gerakan
berputar pada porosnya dengan bantalan yang dapat diatur. Kecepatan putaran
piringan alumunium sebanding dengan daya listrik yang di konsumsi. Dengan
begitu, semakin besar listrik yang digunakan maka perputaran piringan akan
semakin cepat. Begitu pun sebaliknya.

B. Prinsip Dasar KWH Meter

Torsi ini sebanding dengan fluks Φp dan arus IF serta harga cosinus dari sudut
antaranya. Karena Φp dan IF sebanding dengan tegangan E dan arus beban I,
makatorsi motor sebanding dengan EI cos θ, yaitu daya aktif yang diberikan ke
beban. Karena itu kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang
terpakai. Semakin besar daya yang terpakai, kecepatan piringan semakin besar,
demikian pula sebaliknya.

Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di bedakan menjadi tiga macam,
yaitu :

Daya kompleks S(VA) = V.I

Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin φ

Daya aktif P(Watt) = V.I cos φ

Hubungan dari ketiga daya diatas dapat dituliskan dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

SP2Q2

S (VI )2 .(sin2 cos2 )

S V.I

Dari ketiga daya diatas, yang terukur pada kWh meter adalah daya aktif, yang
dinyatakan dengan satuanWatt.
7
C. Perhitungan Biaya KWH Meter

KWH Meter berarti Kilo Watt Hour Meter dan kalau diartikan menjadi n ribu
watt dalam satu jamnya. Jika membeli sebuah kWh Meter maka akan tercantum X
putaran per KWH, artinya untuk mencapai 1 kWh dibutuhkan putaran sebanyak x
kali putaran dalam setiap jamnya. Contohnya jika 900 putaran per kWh maka harus
ada 900 putaran setiap jamnya untuk dikatakan sebesar satu kWh. Jumlah KWH itu
secara kumulatif dihitung dan pada akhir bulan dicatat oleh petugas besarnya
pemakaian lalu dikalikan dengan tarif dasar listrik atau TDL ditambah dengan biaya
abodemen dan pajak menghasilkan jumlah tagihan yang harus dibayarkan setiap
bulannya.

3.3 JENIS-JENIS KWHMETER

3.3.1KWh Meter Analog

KWh meter analog merupakan alat penghitung dan pengukur daya aktif
terpakai yang sudah umum digunakan oleh masyarakat sebelum adanya kWh meter
digital. KWh meter analog mempunyai kelas ketelitian 2 dan berada dibawah kelas
ketelitian Kwh meter digital. Komponen dari kWh meter analog ditunjukkan pada
gambar 3.3.1 dan diagram satu garis kWh meter analog ditunjukkan pada gambar
3.3.1.1.

Gambar 3.3.1 Komponen KWh Meter Analog

Keterangan :
a. Cp = inti besi kumparan tegangan
b. Cc = inti besi kumparan arus 8

c. Wp = kumparan tegangan
d. Wc = kumparan arus
e. D = piringan aluminium

f. I = gear mekanik pencatat putaran piringan


g. M = magnet permanen sebagai pengerem piringan saat tidak berbeban.

h. S = kumparan penyesuai beda fase antara arus dan tegangan

Gambar 3.3.1.1 Diagram Satu Garis KWh Meter Analog Satu


Fasa

Keterangan :

Kumparan berwarna merah merupakan kumparan arus fasa dan kumparan berwarna
hitam merupakan kumparan arus netral.

”Jika meter dihubungkan ke sumber satu fasa, maka piringan aluminium akan
mendapat torsi yang membuatnya berputar dengan kepresisian sangat tinggi.
Semakin besar daya yang dipakai maka putaran pada piringan akan semakin cepat,
begitu pula sebaliknya. Pada piringan aluminium kWh meter terdapat garis
berwarna hitam atau merah, fungsinya adalah sebagai indkator putaran. Biasanya
pada kWh meter satu fasa, 1 kWh setara dengan 900 putaran piringan.”
9
- Prinsip Kerja kWh Meter Analog

“Cara kerja dari kWh meter analog, pada saat arus beban I mengalir pada
kumparan arus, arus ini akan menimbulkan fluks magnet Ф1. Arus yang melalui
kumparan tegangan akan pula menimbulkan fluks magnet Ф2 dengan kondisi
perbedaan fasa sebesar 90° dengan Ф1.”
“Perbedaan fasa antara Ф1 dan Ф2 akan menyebabkan momen gerak pada
lempeng aluminium sehingga lempeng tersebut berputar sedemikian rupa. Putaran
lempeng aluminium ini akan diteruskan pada roda-roda pencatat/gear mekanik
yang selanjutnya akan mejalankan counter.”Dan besarnya torsi yang ada pada
lempeng aluminium sebanding dengan besarnya arus I dan tegangan v dengan
persamaan :

T = k . V . I . Cos φ ( N.m )……………………………………………....(2-1)

Keterangan :
k = Konstanta (s/rad)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Cos φ = Sudut antara V dan I

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa torsi putaran lempeng aluminium (T)
akan sebanding dengan daya aktif (V . I . Cos φ ) yang dialirkan ke beban, sehingga
semakin besar daya aktif yang terpakai di sisi beban maka putaran lempeng
aluminium akan semakin cepat dan demikian pula sebaliknya.
Untuk menghitung error dari kWh meter, dapat digunakan persamaan sebagai
berikut :
1. error = ℎ − ℎℎ × 100………………….………..……...…(2-2) ℎℎ

- Kekurangan dan Kelebihan KWh Meter Analog

Suatu alat pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pada


kWh meter analog, kekurangan yang ada adalah tingkat ketelitian yang berada di
bawah dari kWh meter digital serta fitur dan komponennya yang terbilang
sederhana dan hanya bisa mengukur daya aktif yang terpakai. Sementara kelebihan
dari kWh meter analog adalah harganya yang relatif murah karena penggunaan
komponen yang sederhana.
3.3.2 KWh Meter Digital 10
0
“Secara umum fungsi dari kWh meter digital adalah sama dengan kWh meter
analog, yaitu mengukur pemakaian energi listrik dalam satuan waktu. KWh meter
digital dibuat untuk mengatasi kelemahan dari kWh meter analog. KWh meter
dirancang berdasarkan program pada mikroprosessor yang terdapat di dalam kWh
meter itu sendiri.”Gambar dari kWh meter digital ditunjukkan pada gambar 3.3.2

Gambar 3.3.2 KWh meter digital

- Prinsip Kerja KWh Meter Digital

Sebuah kWh meter digital dikontrol oleh sebuah mikrokontroller dan


menggunakan sebuah sensor yang membaca tegangan dan arus yang masuk secara
terpisah. Sensor tersebut kemudian meneruskan data arus dan tegangan yang
diterima ke mikrokontroller. Didalam mikrokontroller, arus dan tegangan yang
diterima kemudian diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan keluaran
berupa besaran

energi listrik. Besaran yang dimaksud adalah daya aktif dan energi. Sehingga kWh
meter digital ini dapat dibaca pemakaian energi listriknya oleh konsumen melalui
display pada kWh meter.

- Kekurangan dan Kelebihan KWh Meter Digital

KWh meter digital adalah penyempurnaan dari kWh meter analog, maka sudah
seharusnya tidak memiliki kekurangan. Pada kenyataannya, kWh meter digital
masih mempunyai kekurangan dibalik penyempurnaannya.
Kelebihan dari kWh meter digital : 11

1. Dapat mengukur daya reaktif pada sistem.


2. Penggunaan energi listrik lebih terkontrol karena pembelian listrik diawal
sehingga dapat membatasi pemakaian.
3. Tingkat akurasi pengukuran yang tinggi karena sudah mengguakan sistem
elektronik.
4. Dapat mengurangi kesalahan penagihan biaya listrik karena human error.

Kekurangan dari kWh meter digital adalah langsung terputusnya aliran listrik
apabila token telah habis, jadi pelanggan harus bersiap-siap mengisi ulang token
apabila kWh meter digital sudah membunyikan tanda token hampir habis.
BAB IV 12

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Adapun hasil kegiatan kerja selama saya mengikuti mengikuti kegiatan praktik kerja lapangan
(PKL), di CV. NAYUDA kegiatan yang dilakukan selama praktek kerja lapangan tidak sama
setiap minggunya. Hal ini dikarenakan tiap minggunya mempunyai kegiatan yang berbeda.
Berikut ini daftar kerja dalam hitungan bulanan selama saya mengikuti kegiatan PKL.

TABEL KEGIATAN PELAKSANAAN PKL DI


PERUSAHAAN

Nama / NIS :MUHAMAD NAUFAL RAHAYU / 0058344393


Nama Tempat/Perusahaan : CV.NAYUDA JABBAR TEKHNIK

Tanggal Waktu Jenis Status


Kegiatan / Penyelesaian
Tugas Tugas
04 JULI 2022 08:00 WIB – Mensetting kWhmeter satu phase di PLN SELESAI
10:30 WIB ULP RAJAPOLAH
10:30 WIB – Belajar Memasang kWhmeter satu phase SELESAI
17:54 WIB

04 08:00 WIB- Mengisi surat perintah kerja (SPK) SELESAI


AGUSTUS 16:00 WIB
2022 Belajar memasang kWHmeter SELESAI

04 08:00 WIB – 16: Memasang kwhmeter & Memasukkan SELESAI


SEPTEMBER 00 WIB kode token
2022

28 08:00 WIB- Memasang kWhmeter 1 phase SELESAI


SEPTEMBER 16:00 WIB
2022
13

4.2 PEMBAHASAAN
kWhmeter merupakan komponen dasar utama dalam pengukuran energi listrik
pada pelanggan rumah pribadi maupun industri. Berdasarkan SPLN-D3-009-1-2010
yang menjelaskan bahwa kWhmeter memiliki bentuk dan tata letak dari konstruksi
pengukuran. Pada awalnya fungsi dari kWhmeter ditemukan untuk menghitung
pemakaiamn energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa maka
kWhmeter berkembang menjadi alat ukur otomatis yang dapat mengirimkan hasil
pengukurannya kepada perusahaan listrik terkait.
4.2.1 Alat dan Bahan

no. alat bahan

1. Tang kombinasi Kwh Meter

2. Tang Pemotong / Knife Mcb sesuai rating daya

3. Obeng - Kabel Twist 2x10mm

4. Obeng + Token Kwh

5. tespen SLO

6. paku Kabel NYM 2,5 mm

7. Palu
14
4.2.2 Langkah Kerja

- Pemasangan dua buah kabel hitam SR dari tiang listrik Jaringan Koneksi
rendah ke rumah pelanggan. Dua kabel hitam twist itu terdiri dari kabel arus
listrik positif/ fasa dan negatif/ netral.
- Setelah kabel dari tiang listrik PLN terhubung menuju rumah pelanggan,
selanjutnya dilakukan pemasangan meteran listrik. Pertama-tama, penyambungan
kabel positif (fasa) dari sumber menuju terminal no 1 pada kwhmeter.
- Selanjutnya, sambungan tersebut akan dikeluarkan dari terminal output no 2 pada
kwhmeter menuju input MCB menggunakan kabel NYM 2,5 mm lalu keluarkan
menuju output MCB lalu sambungkan menuju instalasi
- Kabel negatif atau netral dari sumber akan disambungkan menuju terminal no
3 pada kwhmeter lalu arus tersebut akan dikeluarkan menuju terminal no 4 pada
kwhmeter lalu sambungkan menuju instalasi.
- Kabel Arde atau Grounding yang telah terpasang di tanah, akan menuju ke rumah
akan disambungkan menuju terminal huruf G pada kwhmeter menggunakan kabel
NYM yang biasanya berwarna kuning.lalu akan disambungkan dari termianl no 4
( NETRAL ) pada kwhmeter . Kabel Arde ini digunakan pada setiap terminal stop
kontak di dalam rumah. fungsi kabel Arde atau grounding ini adalah
menghilangkan setrum yang biasanya muncul pada peralatan elektronik seperti
televisi, radio, lemari es, atau komputer. Arus liar yang bisa menimbulkan bahaya
api juga aman dengan sistem grounding ini.
- Tutup terminal kwhmeter dengan rapat jika di display tertera tulisa “tutup tr” maka
tutup tersebut kurang rapat , jika tutup dipasang dengan rapat maka akan tertera
tulisan “PERIKSA”.
- Jika tidak ada gangguan maka pemasangan dinyatakan berhasil, dan listrik untuk
dipakai.

4.2.3 Hasil Kerja

Setelah semua tersambung, lakukan pangujian. Jika terdapat tulisan


PERIKSA pada layar LCD KWH METER, maka masukan token KWH METER
dengan teliti dan benar. Namun jika token sudah di masukan dan tetap terdapat
tulisan PERIKSA, kemungkinan terdapat kesalahan dalam instalasi pada rumah
15
tersebut. Pengecekan dan lakukan pembenaran pada instalasi rumah. Jika instalasi
rumah sudah diperbaiki dengan benar dan tidak terdapat tulisan PERIKSA, berarti
dalam perbaikan ini hasil pekerjaan sempurna.
16

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

- Dalam pemasangan kwh meter digital dibutuhkan kerja sama yang baik.
- Gunakanlah alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
- Dalam memasukkan token, harus teliti dan benar.
- Jika bagian besi dari tang menyentuh kabel fasa dan netral, akan terjadi hubung
singkat. Dan itu sangat berbahaya.
- Berinteraksilah atau fokus dengan apa yang akan kita lakukan, sehingga
hubungan kerja sama dapat berkesan dan pekerjaan menjadi lebih baik.
5.2 Saran

Bagi pegawai CV. NAYUDA, agar tahun depan bisa menerima dan
membimbing adik kelas saya dengan baik lagi. Dan dapat memperkenalkan
program aplikasi pekerjaan pada siswa PKL. Agar siswa yang melaksanakan
PKL dapat memahaminya.
17

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, T., Elwarin, D. K., & Sesa, S. (2020). Pengaruh Kondisi Wiring Terhadap Persentase
Kesalahan (Error) Pada KWH Meter. JURNAL ELKO (ELEKTRIKAL dan KOMPUTER), 1(1).

https://id.scribd.com/document/436571943/Pemasangan-KWH-Meter
18
LAMPIRAN

Lampiran 2. Mengisi surat PK


Lampiran 1. Mensetting kwhmeter di PLN

Lampiran 3. Memasang kWHmeter prabayar 1 phase


15
16
17

Anda mungkin juga menyukai