Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. PLN MULTIJAYA ADYARAYA SEKINCAU


KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Tentang

PERALATAN SALURAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH

Diajukan dalam Rangka Melengkapi Persyaratan


Mengikuti Ujian Sekolah dan Uji Kompetrnsi
SMK Negeri 1 Way Tenong Lampung Barat
Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh :
Nama : RIVALDI FAHRIZ DEVA RIANGGA
NISN : 3065213855
Jurusan : TITL

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK


SMK NEGERI 1 WAY TENONG
LAMPUNG BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PENGAJUAN JUDUL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )
TP. 2022/2023

Nama : RIVALDI FAHRIZ DEVA RIANGGA


NISN : 3065213855
Jurusan : TITL

Judul yang diajukan :


1. Peralatan Saluran Distribusi Tegangan Menengah
2. Alat Pengaman Jaringan Distribusi

Way Tenong, Mei 2022


Guru Pembimbing Penulis

Sutrisno, S.T Rivaldi Fahriz Deva Riangga


NIP.
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )


PERALATAN SALURAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
PT. PLN MULTIJAYA ADYARAYA SEKINCAU
KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Disusun Oleh :

Nama : RIVALDI FAHRIZ DEVA RIANGGA


NISN : 3065213855
Jurusan : TITL

Telah disetujui oleh :

Kordinator ULP PT. Multijaya Pembimbing DU/DI


Adyaraya Rayon Liwa Posko Sekincau

Amir Faisal Sahroni


NIK. MA0919114 NIK. MA0919168
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
( SMK ) NEGERI 1 WAY TENONG
LAMPUNG BARAT

MENGESAHKAN

Guru Pembimbing Kepala Kopetensi Keahlian


SMK Negeri 1 Way Tenong

Sutrisno, S.T Sutrisno, S.T


NIP. - NIP. -

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Way Tenong Ketua Pelaksana

Edi Sutiawan , S.kom Khotimah, S.Pd


NIP. 19800501 201101 1 004 NIP. 19710101 20051 2 019
MOTTO ( SEMBOYAN )

1. Sabar dan ikhlas adalah kunci yang harus kamu pegang untuk

menuju kesuksesan.

2. Orangtua adalah mereka yang telah merawat dan mendidik kita

dengan ikhlas dari lahir sampai saat ini. Orangtua adalah mereka

yang membuat kita menjadi seperti sekarang.

3. Sejatinya, pendidikan bukan merupakan sesuatu yang harus kita

terima melainkan sesuatu yang harus kita dapatkan.

4. Jangan khawatir, kesuksesan selalu berangkat dari suatu kegagalan

5. Percayalah bahwa kita akan senantiasa sukses jika kita pandai belajar

dari kesalahan.

1.
PERSEMBAHAN

Ku persembahkan Laporan ini untuk yang selalu bertanya :

“kapan laporanmu selesai ?”

Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu sebuah kejahatan,

Bukan sebuah aib. Alangkah kerdilnya jika mengukur kepintaran

Seseorang hanya dari siapa yang paling cepat lulus. Bukankah

Sebaik-baik skripsi yang selesai?. Baik itu selesai tepat waktu

Maupun tidak tepat waktu.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan dan

karunianya,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Dalam

upaya menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Pendidikan

Nasional, khususnya bagi SMK merupakan wadah untuk tenaga-tenaga siap

bekerja. Wujud kebijakan Pendidikan Nasional diantaranya mempersiapkan dan

melaksanakan Prakerin.

Prakerin merupakan sarana penunjang diluar teori sekolah, dengan upaya menjalin

kerja sama yang baik antara pihak dunia industri ( DUDI ) dan SMKN 1 WAY

TENONG. Maka dengan ini kami mohon dukungan dengan ini kami mohon

dukungan dan doa dari semua pihak, semoga Prakerin SMK 1 WAY TENONG

ini berjalan dengan lancar dan benar-benar bermanfaat bagi pesertanya.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan mendukung dalam penulisan laporan ini serta ucapan terima

kasih yang sebesar-sebesarnya kepada :

1. Bapak Edi Sutiawan Selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Way Tenong,

2. Amir Faisal, Kordinator ULP PT.MULTIJAYA ADYARAYA Rayon

Liwa,

3. Ibu Khotimah,S.Pd. selaku ketua pelaksanaan praktik industri,

4. Ketua Jurusan Bapak Sutrisno, S.T

5. Sahroni selaku pembimbing industri dalam praktik industri

6. Sutrisno, S.T selaku pembimbing sekolah dalam praktik industri

7. Seluruh dewan guru SMKN 1 Way Tenong


8. Serta teman-teman yang slalu mendukung untuk tidak menyerah

9. Semua pihak yang berdoa untuk keberhasilan saya yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu,terimakasih atas bantuannya.

Apabila dalam penyusunan laporan ini masih ada kekurangan dikarenakan

terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki, sehingga saran dan

kritik yang saya harapkan. Saya mengucapkan banyak terimakasih, semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi kami semua.

Way Tenong, Mei 2022


Penulis,

Rivaldi Fahriz Deva Riangga


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
MOTTO ( SEMBOYAN ) ................................................................................. iii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan................................................ 2
C. Tujuan Pembuatan Laporan...................................................... 3

BAB II PROFIL PT.PLN MULTIJAYA ADYARAYA


A. Sejarah Singkat Industri ............................................................ 4
B. Letak Geografis......................................................................... 5
C. Tugas Pokok Perusahaan........................................................... 6
D. Struktur Organisasi.................................................................... 7
E. Data Pegawai.............................................................................. 8
F. Disiplin Pengendalian................................................................ 9

BAB III PEMBAHASAN


A. Brifing Sebelum dan Sesudah.................................................... 10
B. Peralatan Saluran Distribusi Tegangan Menengah.................... 11

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ), dirancang untuk menyiapkan

lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan

sikap profesional dibidang kejuruan. Lulusan pendidikan menengah

kejuruan diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu

bekerja menjadi tenaga kerja menengah yang memiliki kesiapan untuk

menghadapi persaingan kerja.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat satu ( 1 ) menyatakan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara. Pada Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan ( PMK )

dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada PMK diarahkan untuk

mencapai tujuan dan dikembangkan berdasarkan profil lulusan yaitu:

1. Beriman, bertaqwa, dan berbudi luhur.

2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan

diri secara berkelanjutan.


3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta

memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan

pembangunan.

4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang

keahlian baik untuk bekerja pada pihak lain atau

berwirausaha.

5. Berkontribusi dalam pembangunan lapangan Indonesia yang

kompetitif menghadapi pasar global.

Proses pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis aktifitas

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan

memotivasi peserta didik. Selain itu proses pembelajaran juga

ruang untuk berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu

kreatif, berfikir kritis, menyelesaikan masalah, kolaborasi, dan

komunikasi yang memberikan peluang bagi pengembangan

prakarsa dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan

perkembangan psikologis peserta didik. Karakteristik proses

pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik program

keahlian yang berada pada bidang keahlian yang dilakukan

disekolah/madrasah, di dunia kerja ( Industri dan Dunia Kerja,

atau disingkat IDUKA ), atau gabungan dari keduanya.

Pelaksanaan proses pembelajaran melibatkan IDUKA terutama

model penyelenggaraan Prakti Kerja Lapangan ( PKL ).

Dengan melaksanakan PKL diharapkan dapat mendukung


dalam pembangunan dan membekali peserta didik menjadi

generasi emas Indonesia tahun 2045 dengan jiwa pancasila

dalam menghadapi dinamika perubahan dimasa depan. Sekolah

Menengah Kejuruan ( SMK ) adalah instalasi sekolah yang

mendidik peserta didiknya untuk siap bekerja.

Peraturan Mentri Perlapangan Nomor 03/M-IND/PER/1/2017

tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah

Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and

Match dengan Lapangan. Peraturan Menteri Tenaga Kerja

Nomor 36 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemagangan

di Dalam Negeri dan Permendikbud Republik Indonesia

Nomor 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan.

Dengan landasan itulah, kiranya peserta didik Sekolah

Menengah Kejuruan ( SMK ) diterjunkan ke Praktik Kerja

Lapangan ( PKL ) yang bertujuan untuk memperkuat

pelaksanaan kompetensi teknis sesuai dengan kopetensi

keahlian, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik

menghayati dan mengamalkan nilai-nilai positif keindustri dan

dunia kerja dalam rangka membangun pribadi peserta didik

yang berkarakter, dan mampu menambah wawasan kompetensi

di dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.


B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan

1. Tujuan Umum

a. Memberikan pengalaman kerja lapangan ( read ) kepada

peserta didik dalam rangka menanamkan ( internalize ) iklim

kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan

hasil kerja ;

b. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi keahlian

profesional dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos

kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja;

c. Memperkokoh link and match sekolah dan dunia industri;

d. Meningkatkan efisensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga

kerja yang berkualitas;

e. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman

kerja sebagai bagian dari proses pendidikan;

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

membangun dan mengembangkan kepribadian yang berkarakter

sesuai dengan nilai-nilai positif yang tumbuh dan diperlukan

oleh masyarakat, khususnya didunia kerja yang ditekuni.

b. Meningkatkan status dan kepribadian para siswa yang

berprestasi untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan

produktif berdasarkan pengakuan standar profesi.

3. Tujuan Pembuatan Laporan

Adapun tujuan pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan adalah:


1. Untuk memberikan gambaran umum bidang usaha dan

kegiatan dunia usaha atau dunia lapangan;

2. Memberikan data yang relevan berkaitan data pegawai,

struktur yang ada di dunia usaha atau lapangan;

3. Untuk menyimpulkan peningkatan wawasan dan pengetahuan

siswa angkatan berikutnya;

4. Untuk menyelesaikan tugas pelaksanaan Praktik Kerja

Lapangan ( PKL );

5. Untuk melengkapi persyaratan mengikuti rangkaian ujian yang

ada di sekolah;
BAB II

PROFIL PT.PLN MULTIJAYA ADYARAYA

A. Sejarah Singkat Industri

PT. MULTIJAYA ADYARAYA dirayon liwa peraturan mentri

tenaga kerja dan transmigrasi RI NO. 19 tahun 2012 tentang syarat-

syarat penyerahan sebagai pelaksana kepada penerima pemborongan

pekerja. Keputusan direksi no. 500 K/dir/2013 tentang penyerahan

sebagai pelaksana kepada perusahaan lain di lingkungan PT. PLN

(PERSERO).

Pada tahun 2013 PLN posko sekincau digabung dengan posko

sumber jaya dengan melalui beberapa pertimbangan dan pada tahun

2014 posko dibentuk posko pemisah dari PLN Sumber jaya. PLN

Sekincau menaungi posko Kenali dengan wilayah kerja 80 km

persegi jaringan tegangan menengah dan kurang lebih 5000

pelanggan PLN yang telah dialiri tegangan listrik. Awal berdirinya

PLN sekincau dengan kepemimpinan regu pelayanan teknik Bapak

Mahadi masa kepemimpinan beliau sampai dengan awal tahun 2016

setelah itu beliau digantikan oleh Bapak Sahroni saat ini. Asset dari

PT Multijaya Adyaraya yang diberukan kepada PLN posko Sekincau

dan posko kenali 1 mobil dan seperangkat alat kerja seperti peralatan

K3.
B. Letak Geografis

PT. PLN MULTIJAYA ADYARAYA

C. Tujuan Pokok Perusahaan

Tujuan perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha penyediaan

tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang

memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan

pemerintah dibidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang

pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.


D. Struktur Organisasi

KETUA REGU
SAHRONI

OPTEK
OPTEK
1. EDI SYAHRIAL
1. HANTO ADRIYANTO
2. ROHADI
2. IMANSYAH
3. DENI ADITIA
3. ERVAN SISWANTO
4. MERAH KERAMAH

E. Data Pegawai
1. Sahroni
2. Hanto Andrianto
3. Merah Kerama
4. Rohadi
5. Imansyah
6. Erpan Siswanto
7. Edi Sahrial
8. Deni Aditia
F. Disiplin Pengendalian

Kepada seluruh karyawan PT. Multijaya Adyaraya diwajibkan untuk

selalu memakai pakaian dinas disaat melaksanakan pekerjaan/bertugas

pakaian dinas yang dimaksud adalah pakaian yang berwarna biru dan

rompi berserta id card. Pakaian yang berwarna merah tidak

diperkenakan kecuali Urgent karena warna biru habis dipakai saat

Emergency ( untuk tim harus atau optek yang membantu pekerja

emergency ), khusus karyawan variabel dan harian pakaian bebas

akan tetapi perusahaan akan mengadakan pakaian khusus variabel

dan harian.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Brifing Sebelum dan Sesudah

Brifing adalah pengarahan yang di berikan oleh atasan atau

prmimpin kepada karyawan yang hendak memulai atau setelah

melakukan aktifitas.

Pekerjaan brifing biasanya membahas tentang pengarahan-pengarahan

untuk bekerja yang hendak memulai atau setelah melakukan aktifitas

contoh btifing yang biasa di sampaikan oleh pimpinan biasanya

berisi tentang K3 ( Keamanan, Kesehatan, dan Keamanan ).

B. Pemangkasan Tanam Tumbuh

Berdasarkan peraturan menteri ESDM No. 2 tahun 2019, jarak aman

right of way ( ROW ) pohon dan bangunan dengan jaringan listrik

adalah minimal 2,5 meter. Pemangkasan pohon yang dekat dengan

jaringan listrik dalam rangka meminimalisir potensi penyebab

gangguan liatrik yang dapat menyebabkan padam ( Humas PLN ).

Penyebab utama terjadinya gangguan listrik adalah pohon tanam

tumbuh milik warga. Faktor lainnya adalah layang-layang, cuaca

ekstrim, binatang dan lain-lain.


C. Peralatan Saluran Distribusi Tegangan Menengah

Ditinjau dari jenis kontruksinya, sistem distribusi listrik dapat

dibedakan atas dua jenis yaitu sistem distribusi udara dan sistem

distribusi saluran bawah tanah, namun pada laporan kali ini akan

membawa tentang sistem distribusi tegangan udara, kontruksi, dan

struktur dari jaringan yang akan digunakan harus memenuhi syarat

kendala minimum jaringan. Kontruksi jaringan distribusi dengan

saluran udara terdiri dari beberapa komponen peralatan yaitu:

1. Tiang

Tiang listrik merupakan salah satu komponen utama dari

kontruksi jaringan distribusi dengan saluran udara. Pada jaringan

distribusi tiang yang biasa digunakan adalah tiang beton. Tiang

harus kuat karena selain digunakan untuk menopang hantaran

juga digunakan untuk melekatkan peralatan-peralatan pendukung

jaringan distribusi tegangan menengah.

Tiang listrik yang digunakan harus memiliki sifat-sifat antara lain:

a. Fungsi dari elektis, untuk menyekat atau mengisolasi antara

kawat fasa dengan tanah dan kawat fasa lainnya.

b. Fungsi dari mekanik, menahan berat dari konduktor atau

kawat penghantar pengatur jarak dan sudut antara konduktor

atau kawat penghantar serta menahan adanya perubahan pada

kawat penghantar akibat temperatur dan angin.


2. Isolator

Peralatan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor atau

penghantar dengan tiang listrik. Menurut fungsinya, isolator

jaringan dapat ditinjau dari dua segi yaitu :

a. Fungsi dari elektis, untuk menyekat atau mengisolasi antara

kawat fasa dengan tanah dan kawat fasa lainnya.

b. Fungsi dari mekanis, menahan berat dari konduktor atau

kawat penghantar, menahan pengatur jarak dan susut antar

konduktor atau kawat penghantar serta menahan adanya

perubahan pada kawat penghantar akibat temperatur dan

angin.

Ada beberapa jenis isolator dalam sistem distribusi, antara lain:

a) Isolator Pasak / Tumpu ( Pin Type Insulator )

Isolator jenis pasak ( Pin Type Insulator ), digunakan pada

tiang lurus ( tangent pole ) dan tiang sudut ( angle pole )

untuk sudut 5˚ sampai 30˚. Banyak terbuat dari bahan porselin

maupun bahan gelas yang dibentuk dalam kepingan dan

bagian bawahnya diberi suatu pasak ( pin ) yang terbuat dari

bahan besi atau baja tempaan.

Isolator pasak yang mempunyai satu keping, biasanya

digunakan untuk jaringan distribusi sekunder pada tegangan 6

kV ke bawah yang terbuat dari bahan gelas atau porselin.

Untuk jaringan distribusi primer biasanya terdiri dari dua

kepingan yang terbuat dari bahan porselin.


Gambar 0.1 Isolator Pasak

b) Isolator Pos Saluran ( Line Post Type Insulator )

Isolator jenis ini digunakan pada tiang lurus ( tangent pole )

serta tiang sudut ( angle pole ) dari sudut 5˚ sampai 15˚.

Isolator jenis pos saluran digunakan pada jaringan distribusi 20

kV, dengan memiliki tegangan tembus 35 kV serta kekuatan

tariknya ( tensile strenght ) 5000 pon.

Gambar 0.2 Isolator Pos Saluran


c) Isolator Gantung ( Suspension Type Insulator )

Isolator jenis ini digunakan pada tiang-tiang sudut (angle

pole) untuk sudut 30˚ sampai 90˚, tiang belokan tajam dan

tiang ujung ( deadend pole ).

Gambar 0.3 Isolator Gantung

3. Penghantar

Penghantar pada jaringan distribusi berfungsi untuk menghantarkan

arus listrik dari suatu bagian ke instalasi atau bagian lainnya.

Penghantar ini harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Memiliki daya hantar yang tinggi

b. Memiliki kekuatan tarik yang tinggi

c. Memiliki berat jenis yang rendah

d. Memiliki fleksibilitas yang tinggi

e. Tidak cepat rapuh

f. Memiliki harga yang terjangkau


Jenis-jenis bahan penghantar yang sering digunakan antara lain :

 Tembaga

 Almunium

 Almunium Campura

4. Trafo

Trafo adalah perangkat statis yang mentransfer energi listrik dari satu

rangkaian ke rangkaian lain melalui proses induksi elektromagnetik.

Perangkat listrik yang digunakan untuk menukar tegangan arus dalam

suatu rangkaian, dengan tidak mempengaruhi daya listrik total.

Gambar 0.4 Trafo

5. Fuse Cut Out ( FCO )

FCO merupakan perlengkapan perlindungan yang bekerja apabila

terjadi kendala arus lebih. Perlengkapan ini akan memutuskan


rangkaian listrik yang satu dengan yang lain apa bila dilewati arus

yang melewati kapasitas kerjanya. Cut out umumnya digunakan pada

jaringan distribusi 20 kV untuk perlindungan trafo distribusi dari

arus lebih akibat hubung pendek, serta pula diletakkan pada

percabangan buat perlindungan jaringan.

Berdasarkan sifat pemutusnya terdiri dari dua jenis yaitu :

 Tipe K ( pemutus cepat )

 Tipe T ( pemutus lambat )

Gambar 0.5 FCO ( Fuse Cut Out )

6. Load Break Switch ( LBS )

Load break switch ( LBS ) merupakan suatu alat pemutus atau

penyambung sirkuit pada sistem distribusi listrik dalam keadaan

berbeda. LBS mirip dengan alat pemutus tenaga ( PMT ) atau Circuit

Breaker ( CB ) dan biasanya dipasang dalam saluran distribusi listrik.


LBS digunakan untuk pemutus lokal apabila terjadi gangguan

atau ingin dilakukan perawatan jaringan distribusi pada daerah

tertentu sehingga daerah yang tidak mengalami gangguan atau

perawatan tidak mengalami pemadaman listrik. Pada saat terjadi

bencana atau gangguan listrik seperti gempa, angin ribut, pohon

tumbang, dan lain-lain sering terjadi gangguan pada jaringan

distribusi seperti kabel tumbang.

LBS yang biasa dipakai PT.PLN ( Persero ) yaitu LBS tipe

SF6 yaitu Tegangan Line Maksimum pada Swicthgear Ratings antara

12kV atau 24kV dengan arus kontinyu 630 A RMS. Media Isolasi

Gas SF6 dengan tegangan operasional gas SF6 pada suhu 20̊ C

adalah 200kpa Gauge. Tekanan untuk mengoperasikan tuas Max 20

kg.

Gambar 0.6 LBS ( Load Break switch )

7. Arrester

Arrester atau penangkal petir adalah peralatan pengaman instalasi

sistem tenaga listrik atau gardu induk dari gangguan tegangan lebih
akibat sambaran petir ( lightning surge ) maupun oleh surja hubung

( switching surge ).

Gambar 0.7 Arrester

8. Tegangan Lebih ( Over Voltage )

Tegangan lebih merupakan suatu gangguan akibat tegangan pada

sistem tegana listrik lebih besar dari seharusnya.

Adapun penyebab tegangan lebih adalah sebagai berikut:

a. Kesalahan operasi sistem eksitasi

b. Pelepasan beban secara mendadak

c. Pemisahan generator dari sistem saat islanding

Akibat dari tegangan lebih diantaranya:

a. Dapat mengakibatkan tembusnya ( breakdwon ) tahanan

isolasi yang akibatnya akan menimbulkan hubungan

singkat antar belitan.


b. Tegangan lebih juga dapat menimbulkan putaran turbin

semakin cepat ( over speed ).

c. Dapat merusak sistem pada AVR

9. Hubung Singkat

Hubung singakat adalah gangguan yang terjadi pada sistem

kelistrikan dimana ada 2 penghantar yang memiliki beda tegangan

terhubung dengan kondisi hambatan listrik yang rendah sehingga

timbul arus listrik yang besar.

D. Alat-Alat Pengukur Tegangan Arus Listrik

1. Tang Ampere

Tang ampere atau clamp meter merupakan sebuah alat ukur yang

sangat nyaman dipakai dan memberikan kemudahan pengukuran

arus listrik tanpa mengganggu rangkaian listriknya.

Alat ini berfungsi untuk mengukur arus listrik tanpa memutus

jalur arus listrik tersebut. Tang ampere ini memiliki fungsi lain,

selain untuk mengukur arus listrik alat ini juga dapat digunakan

untuk mengukur voltase atau ukur nilai tahanan.


2. Multimeter

Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan

listrik ( Ohm meter ), tegangan ( Voltmeter ), dan arus listrik

( Ampere ). Alat ini terdiri dari dua jenis, yaitu multimeter digital

dan multimeter analog.


E. Teori Dasar

1. MCB ( Miniature Circuit Breaker )

MCB adalah sebuah perangkat elektromekanikal yang

berfungsi sebagai pelindung rangraian listrik dari arus yang

berlebihan. Dengan kata lain, mcb dapat memutuskan arus

listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati mcb

tersebut melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus

dalam kondisi normal, mcb dapat berfungsi sebagai saklar

yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara

manual. Arus nominal MCB yang umum adalah 6A, 10A,

13A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A, dan

125A.

Ada tiga jenis tipe MCB yaitu:

a. MCB tipe B

MCB tipe B memiliki ketahanan listrik lebih besar

antara 3 hingga 5 kali dari arus maksimum yang

tertulis. Contohnya apabila tertulis 6A maka

ketahanannya tidak lebih dari 18A, berlaku untuk

perhitungan tipe lainnya. MCB jenis ini biasanya

ditemui di area rumah ataupun industri ringan.

b. MCB tipe C

MCB tipe C akan memutus arus ketika beban lebih 5

hingga 10 kali dari arus maksimum yang ditulis. Jenis

ini biasanya ditemui pada penerangan gedung yang


memakan banyak titik serta pada motor listrik dengan

arus sedang.

c. MCB tipe D

MCB tipe D adalah yang paling besar ketahanannya,

yakni ketika arus lebih besar 10 hingga 25 kali dari

batas maksimum yang ditulis. MCB tipe ini ditemui

pada rangkaian yang memiliki lonjakan listrik besar

ketika awal pemakaian, seperti pada motor listrik yang

berdaya besar, mesin produksi pabrik, mesin sinar X-

Ray dan lain-lain.

2. KWH

Kwh meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur total

energi listrik atau listrik yang dikonsumsi oleh peralatan yang

diambil dari energi listrik dari satu daya utama dirumah.

Jenis kwh meter

a. Kwh meter analog adalah jenis kwh meter yang paling

banyak digunakan di indonesia beberapa tahun yang lalu,

umumnya penggunaan kwh meter masih dapat ditemukan

didaerah pedesaan.

b. Kwh meter digital mempunyai layar LED/LCD yang

berguna untuk membaca konsumsi listrik dari peralatan

yang terhubung, pembacaan digital pada kwh meter digital

berbeda dengan kwh meter analog.


3. Saklar

Saklar merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan

dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju

beban.

Macam-macam saklar yang sering digunakan:

a. Saklar tunggal adalah saklar yang terdiri dari satu buah

tuas. Bisa memtikan dan menghidupkan lampu dengan

sekali tekan.

b. Saklar ganda atau seri digunakan untuk menyalakan lampu

yang berada diruangan berbeda.

4. Stop kontak

Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak

arus positf, negatif dan grounding pada instalasi listrik.

Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang

berfungsi sebagai pusat penghubung antara arus listrik dan

peralatan listrik.

F. K3

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang yang bekerja

disebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk

memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.

Macam-macam K3 yaitu:
1. Helm bertujuan untuk melindungi jatuhan material dari atas

ketika para pekerja bekerja.

2. Sepatu boots safety adalah sepatu khusus yang digunakan dalam

menyelamatkan kaki bagi pemakainya.

3. Full body harnes, dapat melindungi para pekerja yang bekerja

diketinggian lebih dari 1,8 meter hal tersebut membuat full body

harnes menjadi salah satu alat yang penting dalam bekerja

ditempat yang sangat beresiko terhadap kecelakaan jatuh.

4. Kacamata pengaman untuk melindungi mata dari paparan partikel

yang melayang di udara, benda panas, percikan benda yang kecil,

dan uap panas.

5. Masker yang berfungsi sebagai alat untuk pelindungan pernafasan

saat berada di area yang kualitas udaranya yang buruk.

6. Alat pelindung tubuh yang berfungsi untuk melindungi dari hal-

hal yang bisa membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko

terluka dan digunakam sebagai identitas pekerja.

7. Sarung tangan yang berfungsi untuk melindungi jari-jari dan

tangan dari suhu panas, api, radiasi, suhu dingin, bahan kimia,

arus listrik, pukulan, benturan, dan gosekan benda tajam.


BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah melaksanakan prakerin di posko sekincau ( PERSERO ) rayon

liwa selama kurang lebih 3 bulan penyusunan atau penulisan puji

syukur mendapatkan pengalaman dalam:

a. Kemampuan dan keterampilan kerja yang sebenarnya di dunia

industri.

b. Menghayati tentang tugas-tugas, tanggung jawab, dan kedisiplinan

saat bekerja.

c. Mengenal lingkungan dan suasana kerja.

d. Mengedepankan kepuasan para pelanggan.

e. Menjaga kebersihan tempat kerja.

2. SARAN

Kami menyarankan agar hendak bekerja gunakan standar operasional

prosedur (SOP) dan gunakan peralatan yang sefty seperti, helm, kaca

mata, sarung tangan, tali, sabuk pengaman ( sefty ), sepatu dan lain-

lain. Karena kita langsung menghadapi tegangan tinggi, apabila tidak

memakai peralatan yang sefty resiko kecelakaan besar dapat

membahayakan diri anda sendiri.


LAMPIRAN

1. Pembersihan Layang-Layang di Jaringan TM

2. Pemasangan Rotari
3. Pemangkasan Tanam Tumbuh
DAFTAR PUSTAKA

1. Petunjuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan SMK NEGERI 1

WAY TENONG Tahun pelajaran 2020/2021

2. https://www.duniapembangkitlitrik.com/2020/03/isolator-jaringan-

transmisi-dan.html

3. https://www.abcpowergrnset.com/alat-alat-pengukur-tegangan-arus-listrik/

Anda mungkin juga menyukai