Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. SERKOLINAS AMAN NUSANTARA

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)

Di Susun Oleh :

JOHANES WARPIT
2015.20.201.036

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS NEGERI MUSAMUS MERAUKE
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO
2019
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : JOHANES WARPIT

JURUSAN : Teknik Elektro

KONSENTRASI : Teknik Tenaga

Dengan ini menyatakan bahwa telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada PT.Serkolinas

Aman Nusantara sampai selesai dengan baik.

Kerja Lapangan (PKL) terhitung mulai sejak 15 Oktober sampai dengan 15 November 2018.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

DAMIS HARDIANTONO ST.,MT ARIS KURNIAWAN


NIP. 1202057403 Penata Muda Tk. I (III/a)
NIP.19870513200604 1001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Elektro

Paulus Mangera ST.,MT


NIP. 197409032008011015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan baik dan
dapat menyelesaikan laporan sebagai syarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan
(PKL).

Atas segala bantuan, bimbingan, arahan, motivasi, serta kesempatan yang telah di berikan selama
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan penyusunan Laporan, kami ingin mengucapkan terimakasih
kepada :

1. Bapak DANIEL PARENDEN S.T., MT., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Musamus
2. Bapak PAULUS MANGERA ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Univesitas Musamus
3. Bapak DAMIS HARDIANTONO. ST., MT., selaku dosen pembimbing Praktek
Kerja Lapangan
4. Bapak ARIS KURNIAWAN selaku pembimbing lapangan Praktek Kerja Lapangan
5. Seluruh personil karyawan PT. Serkolinas Aman Nusantara, yang telah memberi
bantuan serta dukungan selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
6. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan serta doa
7. Serta seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses penyelesaian laporan
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu di harapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun sebagai wujud dukungan pembuatan laporan ke arah yang lebih
baik. Semoga laporan ini dapat bermanfat bagi semua pihak

Merauke, November 2018

Penulis
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan.
Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan akademik yang berorientasi pada bentuk
pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan dan meningkatkan tenaga kerja yang
berkualitas. Shingga dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan diharapkan dapat menambah
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki
dunia kerja yang sebenarnya. Oleh karena itu semua teori-teori yang dipelajari dari berbagai
mata kuliah dibangku kuliah dapat secara langsung dipraktekkan di dunia kerja yang
berhubungan dengan kelistrikan. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa teori yang dipelajari
sama dengan yang ditemui didalam prakteknya sehingga teori tersebut dapat dilaksanakan
dengan baik. Sebagaimana diketahui bahwa teori merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar
bagi perwujudan praktek.
Oleh karena itu, untuk memperoleh pengalaman dan perbandingan antara teori dan
praktek, maka mahasiswa diharuskan menjalani praktek kerja lapangan di instansi
pemerintah atau perusahaan swasta sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum
menyelesaikan studinya.
Perusahaan yang dipilih sebagai tempat praktek kerja lapangan adalah PT. Serkolinas
Aman Nusantara, karena menurut penulis, lebih banyak kita bekerja langsung dalam
pemasangan baik itu jaringan listrik ataupun instalasi penerangan, dimana berhubungan
langsung dengan perkerjaan secara fisik. Sehingga dari pekerjaan fisik tersebut, penulis
mendapat pengetahuan, pengalaman, serta penulis dapat melihat sejauh mana kemampuan
penulis mengerjakan pekerjaan secara fisik.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan ( PKL )


Praktek kerja lapangan merupakan salah satu kegiatan yang harus diikuti untuk
memenuhi sebagian dari mata kuliah pada semester VII Jurusan Teknik Elektro. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengaplikasikan dan membandingkan teori serta keterampilan yang didapat
dibangku kuliah dengan pelaksanaan di lapangan. Serta Mahasiswa dapat melihat secara
langsung Teknik pelaksanaan pekerjaan instalasi penerangan di lapangan, karena semua ini
tidak didapatkan mahasiswa di bangku kuliah.

1.3 Manfaat
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Memperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi mahasiswa yang
bersangkutan apabila telah menyelesaikan perkuliahan sehingga dapat menyesuaikan
diri dengan dunia kerja.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh dibangku kuliah
dan sekaligus menambah wawasan dan pengalaman.
c. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab.

2. Manfaat bagi Universitas


a. Meningkatkan kerjasama antara Universitas dengan lembaga atau instansi.
b. Dapat mempromosikan keberadaan Universitas di tengah – tengah dunia kerja nyata,
sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja yang
profesional dan kompeten.

3. Manfaat bagi instansi / Perusahaan


a. Dapat meningkatkan kerjasama antara Universitas dengan lembaga atau instansi.
b. Membantu lembaga atau instansi dalam menyelesaikan tugas sehari – hari selama
PKL.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini, metode yang penulis gunakan yaitu :
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Penulis melakukan kerja, pengamatan langsung ke tempat objek pembahasan yang ingin
diperoleh yaitu melalui bagian-bagian terpenting dalam pengambilan data yang
diperlukan.
b. Interview (Wawancara)
Dengan cara bertanya pada karyawan/staf PT Serkolinas Aman Nusantara, ditempat
penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

1.5 Sitimatika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang Latar Belakang PKL, Tujuan dan Manfaat PKL, Metode Pengumpulan
Data, serta Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini berisikan tentang teori-teori pemsangan instalasi penerangan Gedung serta alat,
bahan, peralatan K 3 yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik serta di dalmnya
termuat persyaratan umum instalasi listrik ( PUIL 2000 ).

BAB III PROFIL PERUSAHAAN


Memberikan gambaran tentang PT. Sekolinas Aman Nusantara yang berisi tentang Sejarah
Singkat Perusahaan, Visi dan Misi, Bagan Struktur Organisasi,waktu dan tempat PKl, serta
uraian kegiatan PKL.

BAB IV PENUTUP
Berisikan kesimpulan serta saran dari penulis selama mengikuti kegiatan Praktek Kerja
Lapangan pada PT. Serkolinas Aman Nusantara

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II DASAR TEORI

3.1 Definisi listrik.


Listrik adalah merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan
ataupun melalui sebuah proses kimia tersebut biakan s digunakan untuk kemudian
menghasilkan panas, cahaya atau bahkan bias dimanfaatkan untuk menggerakan sebuah
mesin atau bahkan menjadi penerangan bagi suatu bangunan atau tempat.

3.2 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)


Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian harus mengikuti
aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Persyaratann umum Instalasi Listrik) yang diterbitkan
tahun 1977, kemudian direvisi tahun 1987 dan terakhir tahun 2000.  Sistem instalasi listrik
yang dimulai dari sumber listrik (tegangan, frekwensi), peralatan listrik, cara pemasangan,
pemeliharaan dan keamanan, sudah diatur dalam PUIL.

3.2.1 Tujuan Dari Peraturan Instalasi Listrik.


a. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.
b. Keamanan instalasi dan peralatan listrik.
c. Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik.
d. Menjaga ketenangan listrik yang aman dan efisien,
Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan
tercapainya standarisasi, mesin-mesin dan alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan
lebih efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan
mutu. Standarisasi jugamembatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan.

3.2.1 Syarat-Syarat Instalasi Listrik


Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang
berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain :

a) Syarat ekonomis
Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu
mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian
daya listrik harus sekecil mungkin.

b) Syarat keamanan
Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan
sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan
terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya
gangguan seperti:
gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya.

c) Syarat keandalan (kelangsungan kerja)


Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi
instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau
terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil.

d) Ketentuan yang Terkait

Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini, harus pula diperhatikan ketentuan
yang terkait dengan dokumen berikut :
1) Undang undang no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2) Undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.
3) Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4) Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik.
5) Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang
Tenaga Listrik.
6) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi
Ketenagalistrikan.
7) Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 02.P/0322/M.PE/1995
tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan pertambangan dan
energi

3.3 Instalasi Gedung / Rumah.


Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka harus  mengetahui terlebih dahulu
gambaran secara umum keadaan dari suatu bangunan yang akan dipasang instalasi listriknya.
Hal ini akan lebih mudah dalam mengatur tata letak komponen dan peralatan serta penentuan
titik-titik cahaya sesuai dengan kebutuhan ruangan. Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat
pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong, antara lain
mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu penyerahannya dan sebagainya.
Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah
bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal
agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya
gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat.
Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan simbol.Gambar ini dapat
berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi, gambar denah serta gambar situasi.
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek
pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000.
Rancangan instalasi listrik terdiri dari:

1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi
tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.

2. Gambar instalasi meliputi :


a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak,
motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
b. Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .
c. Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda
yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.

3. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal
komponennya.
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.
c .Ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
c. Sistem pembumiannya.

4. Gambar detail
Gambar detail meliputi :
a. Perkiraan ukuran fisik dari panel.
b. Cara pemasangan alat listrik.
c. Cara pemasangan kabel.
d. Cara kerja instalasi kontrolnya.

3.4  Keamanan dan Keselamatan Instalasi Listrik


Pengaman instalasi listrik adalah salah satu jenis peralatan yang berfungsi mengamankan
peralatan listrik dari gangguan arus hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (over
load) .Penggunaan peralatan pengaman (proteksi) pada instalasi listrik merupakan hal yang
sangat penting, karena berhubungan langsung terhadap keamanan dan keselamatan bagi
pengguna listrik dari bahaya sengatan listrik atau kerusakan instalasi dan peralatan listrik
yang digunakan.
Pemasangan peralatan pengaman listrik harus memperhitungkan besarnya arus listrik dari
bebaninstalasi listrik atau besarnya arus dan tegangan listrik yang masih mampu ditanggung
dalam beberapa saat, apabila suatu instalasi maupun peralatan listrik yang digunakan
mengalami gangguan. Gangguan-gangguan yang terjadi pada instalasi listrik diantaranya :
a) arus beban lebih,
b) arus hubung singkat (arus hubung pendek),
c) arus bocor ke bumi.
Dengan demikian, pemilihan dan penggunaan peralatan pengaman listrik yang tepat akan
mendukung didapatnya suatu sistem instalasi listrik yang aman dan andal.

3.5 Komponen Instalasi Listrik.


Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu
rangkaian instalasi listrik, dalam pemasangan instalasi listrik komponen instalasi listrik yang
akan dipasang pada instalasi listrik, harus memenuhi persyaratan dan ditata sehingga
terpenuhi keperluannya. Standarisasi peralatan listrik berfungsi untuk mengatur
keseragaman, kemampuan dan keandalan peralatan listrik dengan mengadopsi standar dari
IEC (International Electrotechnical Commision), yang anggotanya meliputi sejumlah Negara
termasuk Indonesia. Di Indonesia, lembaga pengujian peralatan listrik adalah Lembaga
Masalah Kelistrikan (LMK), dan mengacu pada standar nasional yaitu Standar Nasional
Indonesia (SNI), Komponen-komponen yang diperlukan dalam pemasangan instalasi
diantaranya adalah ;

1. BARGAINSER / KWH Meter.


Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke
rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang
digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang
dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA,
1.300 VA, dan 2.200 VA.
Gambar 3.5.1 Bentuk Baganaiser

2. Pengaman Listrik.
Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk
memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah
tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.
Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:
a. Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja
memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada
suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu,
namun saat sekarang ini pengaman lebur jarang digunakan untuk pengaman pada
instalasi rumah.
b. Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang
akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas.
Gambar dibawah adalah bentuk MCB 1fasa dan 3fasa.

Gambar 3.5.2 Bentuk MCB 1fasah dan 3 fasah


3. Saklar.
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk
menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.

Gambar 3.5.3 saklar tungga dan saklar ganda

a. Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:


- Sakelar bertegangan rendah.
- Sakelar tegangan menengah.
- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.
b. Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi
- Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.
- Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.
c. Berdasarkan Cara Pengoperasiannya , maka sakelar dapat dibagi menjadi :
- Sakelar Putar ( untuk mengoperasikannya dgn cara memutar)
- Sakelar Jungkit ( Untuk mengoperasikan tuasnya jungkit)
- Sakelar tarik ( untuk mengoperasikannya dengan cara di tarik)
- Sakelar Tekan ( untuk mengoperasikannya dgn cara ditekan)
d. Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
- Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika
tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik,
tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan
untuk sakelar lampu.
- Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika
tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik,
ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya
sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.
e. Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input
yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan
beban listrik/alat listrik yang digunakan.
- Saklar Tunggal, Sesuai dengan namanya sakelar ini berfungsi tunggal , artinya
hanya dapat menyalakan dan memadamkan sebuah lampu. Pada sakelar tunggal
hanya terdapat 2 titik hubung yang menghubungkan penghantar fasa dan beban
atau lampu. Pada penggunaannya sakelar tunggal dapat melayani satu, dua atau
tiga lampu sekaligus tergantung kemampuan daya hantarnya.
- Saklar Berkutub Ganda, Sakelar ini dilengkapi dengan empat titik hubung untuk
menghubungkan penghantar fasa dan nol . Sakelar ini dapat digunakan untuk
memutuskan dan menghubungkan fasa dan nol secara bersama-sama sehingga
memberikan faktor keamanan bagi pemakai sakelar jenis ini banyak di
pergunakan pada Box sekering/fasa.
- Saklar Berkutub Tiga, Sakelar ini memiliki enam titik hubung yang berfungsi
menghubungkan fasa kebeban. Pada umumnya sakelar ini digunakan sebagai
sakelar untuk saluran tiga fasa.
- Saklar Kelompok, Sakelar kelompok pemasangannya harus disesuaikan dengan
kebutuhannya misalnya mematikan dan menghubungkan dua atau tiga buah
lampu , namun tersebut tidak dinyalakan bersamaan.
- Saklar Seri (Deret),Sakelar seri (deret) adalah sakelar yang dapat berfungsi ganda
yaitu dapat memutuskan dan menghubungkan sebuah lampu atau lebih secara
bergantian atau bersama-sama, lampu jenis ini banyak digunakan dalam ruang
tamu, ruang tidur atau lampu gang. Sakelar seperti ini pada saat sekarang sudah
sangat sulit di jumpai, seandainyapun ada bentuknya sudah lain yaitu berupa
sakelar yang terdiri dari dua buah sakelar tunggal yang dikemas dalam satu kotak.
- Saklar Tukar, Sakelar tukar biasanya disebut juga sakelar hotel, sakelar jenis ini
banyak dipergunakan di hotel- hotel sehingga sakelar ini disebut sakelar hotel.
Sakelar hotel ini hanya dapat menghubungkan lampu atau kelompok lampu secara
bergantian.
- Saklar Silang, Sendainya kita ingin melayani satu lampu atau golongan lampu
yang ada ditiga tempat , maka kita gunakan sakelar silang. Sakaler silang akan
berfungsi bila sakelar ini dikombinasi dengan sakelar 2 buah sakelar tukar.
Sehingga lampu dapat dioperasikan dari tiga tempat.

f. Aturan pemasangan saklar :


- Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
- Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
- Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.

4. STOP KONTAK
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi
sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung
dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan
ditancapkan pada stop kontak.
Gambar 3.5.4 Bentuk stop kontak

a. Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi
untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang
juga berjenis kecil.
- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi
dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai
ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
b. Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan
dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
c. Aturan pemasangan stop kontak :
- Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus
dilengkapi tutup.
- Mudah dicapai tangan.
- Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah kanan
atau di sebelah bawah.

5. Fiting Lampu
Fitting lampu merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menempatkan lampu
dengan kawat hantaran instlasi secara aman.
Gambar 3.5.5 Bentuk fiting lampu

a. Jenis Fiting.
Fiting terdiri dari dua bagian yaitu :
- Bagian dalam , merupakan penghantar arus listrik yang terdiri dari hantaran fasa dan
hantaran nol. Kedua hantaran tersebut disekat oleh bahan isoaltor yang ada pada
badannya.
- Bagian Luar, Merupakan bahan isolasi yang merupakan penutup dari fiting, dengan
maksud agar sipemakai tidak kena aliran listrik pada waktu memasang bola lampu.
b. Konstruksi Fiting
Berdasarkan konstruksinya kita mengenal 2 macam fiting yaitu :
- Fiting Ulir, cara pemasangan Bola lampu dengan cara memutar, fiting jenis ini
banyak disukai karena lebih kuat.
- Fiting Bayonet , cara pemasangan bola lampu dengan cara ditekan/ditusukan seperti
memasang bayonet pada senjata panjang.
c. Penggunaan dan Pemasangan Fiting
Berdasarkan pengunaan dan pemasangan dalam instalasi penerangan , fiting dapat
dibagi menjadi 4 macam yaitu :
1. Fiting Duduk, pemasangan langsung didudukkan pada tempatnya ( dilangit-langit,
dinding-dinding, bangku-bangku ), bahan dari bakelit, ebonit, porselin.
2. Fiting gantung, pemasangan digantung pada langit-langit, menggunakan kabel snur yg
dilengkapi dengan tali diikat pada cincin fiting sebagai penahan berat fiting dan
armaturnya.
3. Fiting Kombinasi, Fiting yang dilengkapi dengan stop kontak sebagai tempat
pengambilan arus listrik yang dibantu oleh steker.
4. Fiting kedap Air, fiting yang tidak mudah dimasuki air, fiting ini biasanya dipasang
pada tempat yang kedap air( lembab)

6. Penghantar / Kabel.
Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi
listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik, namun penghantar atau kabel
harus disesuaikan dengan kuat arus yang diizinkan untuk setiap luas penampang kawat
(penghantar) dan ukuran sekering atau MCB yang diperlukan serta kabel atau penghantar
ini mempunyai warna yang mempunyai fungsi masing-masing, dibawah ini adalah Tabel
penampang kawat dan kemampuan arus yang diizinkan.

Tabel 3.5.1 Penampang kawat dan kemampuan arus yang diizinkan.


Fungsi dari masing-masing warna adalah sebagai berikt :
- Merah :
 sebagai kabel fasa pada suatu rangkaian dengan sumber 1 fasa.
 sebagai kabel sumber R pada rangkaian dengan sumber 3 fasa..
- Hitam :
 sebagai kabel netral pada apabila tidak ada kabel biru, dan menggunakan
kabel merah sebagai kabel fasa pada rangkaian dengan sumber 1 fasa.
 sebagai kabel sumber fasa apabila tidak ada kabel merah, dan menggunakan
kabel biru sebagai kabel netral pada rangkaian dengan sumber 1 fasa.
 sebagai kabel sumber T pada rangkaian dengan sumber 3 fasa.
- Kuning :
 sebagai kabel sumber S pada rangkaian dengan sumber 3 fasa.
- Biru :
 sebagai kabel netral pada rangkaian dengan sumber 3 fasa atau pun 1 fasa.
- Kuning bergaris hijau :
 sebagai kabel ground atau hantaran pentanahan pada rangkaian dengan
sumber 3 fasa atau pun 1 fasa.

Untuk instalasi listrik Gedung dan rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis
sebagai berikut:
a. Kabel NYA
NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan
berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam
tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi
kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan,
gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada
isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan
menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.

Gambar 3.5.6 Bentuk kabel NYA


b. Kabel NYM
Kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar dan isolasi luar sebagai
pelindung sekaligus wadah beberapa kabel yang ada didalamnya. Kabel NYM adalah
kumpulan beberapa kaben NYA yang diikat dengan menggunakan isolasi
pembungkus, sehingga inti penghantar pada kabel NYA terdapat lebih dari 1. Kabel
NYM yang biasanya digunakan pada instalasi beban pada motor 3 fasa memiliki 3
inti, selain itu kabel NYM yang biasa digunakan sebagai kabel dari panel distribusi
menuju ke rangkaian instalasi 3 fasa memiliki 4 inti yaitu R, S, T, dan N, seperti pada
gambar 6 di bawah ini :

Gambar 3.5.7 Bentuk kabel NYM


c. Kabel NYY
Kabel NYY merupakan salah satu kabel tanah thermoplastik tanpa perisai. Kabel
NYY adalah kabel yang tidak jauh beda dengan kabel NYM, yang membedakan
hanya tebal dan jenis isolasi dan selubung luarnya saja Untuk kabel tegangan rendah
tegangan nominal 0,6/1,0 kV dimana maksudnya :
0,6 kV = Tegangan nominal terhadap tanah.
1,0 kV = Tegangan nominal antar penghantar.
Kabel NYY biasanya digunakan pada untuk instalasi tenaga pada industri. Apabila
digunakan pada instalasi tenaga pada industri secara tertutup maupun terbuka sudah
tidak memerlukan lagi pipa PVC karena memiliki isolasi yang cukup tebal. selain itu
Kabel NYY dapat juga digunakan sebagai penghantar listrik bawah tanah dengan
menggunakan perlindungan berupa pipa yang ditimbun dengan pasir dan batu untuk
mencegah terjadinya kerusakan mekanis pada kabel NYY, seperti gambar 7 dibawah
ini :

Gambar 3.5.8 Kabel NYY

d. Kabel N2XY
Kabel N2XY merupakan salah satu kabel tanah thermoplastik tanpa perisai, kabel
N2XY intinya terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi yang memiliki jenis
XLPE, dengan menggunakan pelindung tembaga serta berselubung PVC dengan
tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV) yang dirangkai sejajar pada suatu rangkaian
instalasi 3 fasa, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.5.9 Kabel N2XY

e. Kabel NYFGbY

Gambar 3.5.10 Kabel NYFGbY

Kabel NYFGbY merupakan kabel themoplastik dengan menggunakan prisai. Kabel


NYFGbY memiliki inti yang terdiri dari penghantar tembaga, dengan isolasi berupa
PVC, penggabungan dua atau lebih inti dilengkapi selubung atau pelindung yang
terdiri dari karet dan perisai kawat baja. Perisai dan pembungkus diikat dengan spiral
pita baja, untuk menghindari korosi pada pita baja, maka kabel di selubungi
pelindung PVC warna hitam. Kabel NYFGbY biasanya digunakan pada suatu
instalasi yang memiliki kemungkinan terjadi gangguan kabel secara mekanis.

7. Pipa.
Fungsi pipa pada instalasi adalah untuk melindungi pemasangan kawat penghantar
dengan pemasangan pipa akan diperoleh bentuk instalasi yang baik dan rapih. Jenis Pipa
Pelindung
• Pipa UNION
• Pipa PVC atau Paralon
• Pipa Fleksibel

Gambar 3.5.11 Bentuk Pipa PVC

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa.Pipa digunakan sebagai pelindung
kabel atau hantaran darigangguan.Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih
rapi.Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan
ukuran 5/8 dlm.

8. Kotak Pembagi Daya Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP).


Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang berfungsi
sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban yang memerlukan agar
merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel (busbar),
saklar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator.

3.6 Peralatan Pemasangan Intalasi listrik.


Yang dimaksud peralatan pemasangan intalasi adalah alat- alat pendukung atau alat-alat
bantu yang dipakai sebagai penunjang dalam melakukan pekerjaan intalsi listrik. Peralatan-
peralatan yang membantu didalam pekerjaan ini baik sebagai penjepit, pemotong, pemukul
dan lain sebagainya. Peralatan-peralatan tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut ;

1. Tang.
Tang terbagi beberapa jenis menurut fungsinya masing masing, seperti :
a. Tang kombinasi, tang ini fungsinya serbaguna, seperti ditunjukan gambar 12
dibawah.

Gambar 3.6.12 Tang kombinasi.

b. Tang Potong.
Tang potong ini digunakan untuk memotong kabel. Bentuknya seperti gambar
dibawah ini :

Gambar 3.6.13 Tang Potong

c. Tang Pipih
Tang ini berfungsi melilit kabel tembaga atau penghantar.

Gambar 3.6.14 Tang Pipih

d. Tang Penguapas.
Tang ini berfungsi untuk mengupas isolasi atau kulit kabel.

Gambar 3.6.15 tang pengupas.

2. Obeng.
Obeng adalah alat yang di gunakan untuk memutar sekrup, penggunaan obeng dalam
pemasangan instalasi listrik terbagi 3 yaitu :
a. Obeng Ples atau Bintang.
Digunakan untuk memutar sekrup bentuk ples atau bintang.
Gambar 3.6.16 Obeng Ples

b. Obeng Min atau lancip


Obeg ini fungsinya juga memutar sekrup yang berbentuk min, seperti pada gambar di
bawah ini :

Gambar 3.6.17 Obeng Min

c. Obeng Tes.

Obeng ini biasanya disebut juga Tespen, fungsinya adalah Mengetes ada atau tidak
tegangan pada peralatan atau penghantar listrik, bentuknya seperti pada gambar
dibawah ini :

Gambar 3.6.18 Obeng tes


3. Gergaji Besi.
Gergaji besi digunakan untuk memotong pipa besi maupun kabel NYM, kabel N2XY,
kabel NYFGbY karena kabel tersebut sangat kuat dan keras.

Gambar 3.6.19 Gergaji Besi

4. Tool Box atau Kotak Alat.


Tool box adalah tempat atau kotak menaruh peralatan kerja seperti tang, obeng, gergaji
dan lain-lain, seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.6.20 Tool Box

5. Tangga
Tangga berfungsi untuk membantu teknisi menjangkau pekerjaan yang tinggi atau tidak
dapat dijangkau.
Gambar 3.6 21 Tangga

6. Mesin Gurinda
Mesin Gurinda biasanya digunakan untuk memotong dinding tembok di mana pipa pvc
penghantar akan ditempatkan. Bentuk mesin gurinda dapat dilihat pada gambar 22
dibawah ini.

Gambar 3.6.23 Mesin gurinda

7. Bettel
Bettel adalah alat untuk membobok dinding tembok yang telah dipotong menggunakan
mesin gurinda.
8. Hamer atau Palu.
Hamer digunakan untuk memukul paku klem serta betel agar tembok yang telah dibelah
dapat membentuk parit. Seperti gambar di bawah ini ;

Gambar 3.6.25 Hamer

9. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada
dinding atau langit-langit.Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran
disesuaikan dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80
cm.

10. Kotak Sambung


Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung.
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.
Macam-macam kotak sambung:
a. Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.
b. Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar, stop
kontak.
c. Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
3.2 Gambaran Umum Perusahaan
3.4 Visi dan Misi Perusahaan
3.4.1 Visi Perusahaan
3.4.2 Misi Perusahaan
3.5 Struktur Organisasi
3.6 Waktu dan Tempat PKL
Waktu selama proses pelaksanaan praktek kerja lapangan pada PT. Serkolinas Aman
Nusantara yaitu Pada tanggal 15 Oktober 2018 sampai 15 November 2018, dengan lama PKL
240 jam, masuk kerja jam 08.00 wit sampai 16.30 wit setiap hari kerja.

Lokasi praktek kerja lapangan PT. Serkolinas Aman Nusantara, jln. Mandala No…, Tlp,
….., Merauke.

3.7 Uraian Kegiatan PKL


Hasil dari kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan selama sebulan penuh dapat
diuraikan dalam tabel dibawah ini. Tabel Implementasi Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (PKL)

3.7.1. Tahap Persiapan.


Dalam melakukan suatu peerjaan pada suatu perusahaan yang pertama-tama dilakukan
adalah mendapat kan arahan dan petunjuk dari menager sebagai pimpinan perusahaan
tentang apa yang harus dikerjakan dan lokasi perkerjaan, keselamatan kerja baik manusia
maupun keselamatan alat dan bahan Setelah mendapat pengarahan, mempersiapkan alat-alat
dan bahan yang akan digunakan baik alat pengaman atau keselamatan maupun alat dan bahan
kerja. Setelah semuanya disiapkan langsung menuju lokasi tempat kerja yang dapat dilihat
pada implementasi kegiatan PKL
3.7.2. Implementasi kegiatan PKL
Tabel Kegiatan PKL.
No Hari, Tanggal, Keterangan Kegiatan Dokumentasi
bulan, Tahun
1 Senin, 15-10-2018 Melapor ke perusahan,
dan kembali pulang
2 Selasa, 16-102018 Mensurvey lokasi kerja
di Perumahan Btn
Blorep Permai
3 Rabu, 17-10-2018 Membantu pemasangan
Instalasi 3 buah rumah, Tidak ada dokumentasi.
lokasi blorep
4 Kamis, 18-10-2018 Bantu Pemasangan
meteran listrik, 2
rumah di lokasi
Arwana dan

Mengukur denah
rumah dilokasi
cikombong.

5 Jumat, 19-10-2018 Kerja bobok tembok


untuk pipa instalasi
inbow,ranap penyakit
dalam, lokasi RSUD
Merauke.

6 Sabtu, 20-10-2018 Bobok Tembok pipa


instalasi, ranap lantai 1,
lokasi RSUD Merauke
7. Senin, 22-10-2018 Kerja Pemasangan pipa
yang telah diisi
penghantar instalasi
dan box saklar,stop
kontak, Apotik, lokasi
RSUD
8. Selasa, 23-10-2018 Pemasngan pipa
instalasi dan box
saklar, stop kontak,
ranap penyakit dalam
Lantai 1, lokasi RSUD
Merauke.

9. Rabu, 24-10-2018 Pemasangan Pipa dan


Box saklar, stop kontak
Ranap lantai 1, lokasi
RSUD Merauke.

10 Kamis, 25-10-2018 Bobok Tembok Ranap


. Penyakit Dalam Lantai
2, lokasi RSUD
Merauke

11 Jumat, 26-10-2018 Bobok tembok Ranap


. Lantai 1, lokasi RSUD
Merauke

12 Selasa, 30-10-2018 Pemasangan instalasi


. penerangan luar Apotik
lantai 2, lokasi RSUD
Merauke
13 Rabu, 31-10-2018 Pemasngan Instalasi
. Apotik lantai 1, lokasi
RSUD Merauke

14 Sabtu, 03-11-2018 Bobok tembok Apotik,


. tangga, lokasi RSUD
Merauke

15 Senin 05-11-2018 Membantu memindah-


mindahkan steger
dalam pemasangan
instalasi Apotik lantai
1, lokasi RSUD
Merauke

16 Selasa, 06-11-2018 Bobok tembok lantai 1,


. ranap penyakit dalam,
lokasi RSUD Merauke

17 Rabu, 07-11-2018 Mengisi penghantar


. pada pipa pvc yang
telah dipasng pada
dinding atau tembok,
Ranap lantai 1, lokasi
RSUD Merauke.
18 Sabtu, 10-11-2018 Membantu memindah-
. mindahkan steger
untuk pemasangan
instalasi Apotik lantai1,
lokasi RSUD Merauke.

19 Senin, 12-11-2018 Penyambungan


. Penghantar Line dengn
saklar, maupun stop
kontak.

20 Selasa, 13-11-2018 Pemasngan penghantar


. line sumber untuk
melayani saklar dan
stop kontak,.ranap
lantai 1, lokasi RSUD
Merauke

21 Rabu, 14-11-2018 Penyambungan


. penghantar, saklar
lampu, stop kontak dan
penghatar line sumber,
rawat inap lantai 1,
lokasi RSUD Merauke

22 Kamis, 15-11-2018 Pemasangan


. penghantar line sumber
dan penyambungan
penghantar saklar
lampu, dan stop kontak
ranap lantai 1, lokasi
RSUD Merauke
23 Sabtu, 17-11-2018 Membantu
. Pemasangan penghatar
line sumber menembus
tembok untuk melayani
instalasi lantai 2, ranap,
lokasi RSUD Merauke

24 Senin, 19-11-2018 Membantu mengambil


. penghatar, memindah-
mindahkan
steger,pemasangan
instalasi kantor, lokasi
kantor KPPN Merauke

25 Selasa, 20-11-2018 Bobok tembok untuk


. pemasangan pipa pvc,
Lokasi kantor KPPN
Merauke.

26 Rabu, 21-11-2018 Membantu memindah-


. mindahkan steger dan
mengambil alat dan
bahan yang di perlukan
dalam pemasangan
instalasi, lokasi kantor
KPPN Merauke
27 Sabtu, 24-11-2018 Bobok
tembokmenggunakan
gurinda untuk pipa pvc
dan box saklar ,stop
kontak, lokasi kantor
KPPN Merauke
28 Senin, 26-11-2018 Bobok Tembok
. Menggunakan
Palu/Tukul dan Betel,
Lokasi kantor KPPN
Merauke.

29 Selasa, 27-11-2018 Bobok tembok wc


. menggunakan gurinda,
lokasi Kantor KPPN
Merauke

30 Rabu, 28-11-2018 Bobok tembok dan


pemasangan pipa pvc
yang telah di isi
penghantar

31 Sabtu, 01-12-2018 Membobok tembok


menggunakan gurinda,
ranap lantai 2, RSUD
Merauke

32 Senin, 03-11-2018 Penyambungan


penghantar untuk
saklar lampu, stop
kontak dengan
penghantar sumber
Tabel 3. 2 Tabel Uraian Kegiatan PKL

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan laporan ini penulis menarik kesimpulan bahwa :
1. Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sangat bermanfaat bagi Mahasiswa, Perusahaan dan
Unifersitas.
2. Dalam bekerja instalasi listrik seorang teknisi harus memahami dan mampu membaca
gambar.
3. Dalam bekerja hal yang utama diperhatikan adalah keselamatan, baik keselamatan
manusia, maupun alat dan bahan kerja.
4. Suatu pekerjaan akan berhasil baik apabila terjadi koordinasi dan kmunikasi yang baik
antara atasan dan bawahan.

4.2 Saran.
Saran Yang dapat penulis sampaikan baik kepada Unfersitas dalam hal ini Jurusan
Teknik elektro maupun Perusahaan adalah :
1. Saran kepada Jurusan Teknik Elektro.
Sebelum mahasiswa di serahkan kepada perusahaan untuk melaksanakan praktek kerja
lapangan ada baiknya bila mahasiswa terlebih dahulu diberikan pengarahan oleh jurusan
mengenai petunjuk petunjuk teknis dilapangan, serta memberikan format dan
penyusunan laporan yang benar,
agar nantinya setelah selesai PKL mahasiswa tidak mengalami kesulitan dan
keterlambatan dalam menyusun laporan PKL.
2. Saran Kepada Perusahaan
Saran yang

DAFTAR PUSTAKA

- https://deweezz.com/contoh-laporan-prakerin/
- http://ghojer.blogspot.com/2013/09/macam-macam-saklar.html
- http://maqhrisasuherman.blogspot.com/2018/03/laporan-praktikum-instalasi-
penerangan.html
-
LAMPIRAN- LAMPIRAN.

LOG BOOK
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
NO HARI TANGGAL AKTIVITAS PARAF

1 SENIN 15 – 10 – 2018 Melapor ke perusahaan

2 SELASA 16 – 10 – 2018 Mensurvey lokasi kerja di Perumahan


BTN Blorep Permai
3 RABU 17-10 - 2018 Membantu pemasangan
Instalasi 3 buah rumah, lokasi blorep

4. KAMIS 18 – 10 – 2018 Membantu pemasangan


Instalasi 3 buah rumah, lokasi blorep

5 JUMAT 19 – 10 – 2018 Bantu Pemasangan meteran listrik, 2


rumah di lokasi Arwana dan
Mengukur denah rumah dilokasi
cikombong.
6 SABTU 20 – 10 – 2018 Bobok Tembok pipa instalasi, ranap
lantai 1, lokasi RSUD Merauke

7 SENIN 22 – 10 – 2018 Kerja Pemasangan pipa yang telah diisi


penghantar instalasi dan box saklar,stop
kontak, Apotik, lokasi RSUD
8 SELASA 23 – 10 - 2018 Pemasngan pipa instalasi dan box saklar,
stop kontak, ranap penyakit dalam Lantai
1, lokasi RSUD Merauke.
9 RABU 24 – 10 - 2018 Pemasangan Pipa dan Box saklar, stop
kontak Ranap lantai 1, lokasi RSUD
Merauke.
10 KAMIS 25 – 10 – 2018 Bobok Tembok Ranap Penyakit Dalam
Lantai 2, lokasi RSUD Merauke

11 JUMAT 26 – 10 - 2018 Bobok tembok Ranap


Lantai 1, lokasi RSUD Merauke

12 SELASA 30 – 10 - 2018 Pemasangan instalasi penerangan luar


Apotik lantai 2, lokasi RSUD Merauke

13 RABU 31 – 10 – 2018 Pemasngan Instalasi Apotik lantai 1,


lokasi RSUD Merauke

14 SABTU 03 – 11 – 2018 Bobok tembok apotik untuk saklar lampu


tangga

15 SENIN 05 – 11 – 2018 Membantu memindah-mindahkan steger


dalam pemasangan intalasiApotik
lantai1, lokasi RSUD Merauke
16 SELASA 06 – 11 – 2018 Bobok tembok lantai 1, ranap penyakit
dalam, lokasi RSUD Merauke

17 RABU 07 – 11 - 2018 Mengisi penghantar dalam pipa pvc yang


telah dipasang pada dinding tembok,
ranap lantai1, RSUD Merauke
18 SABTU 10 – 11 – 2018 Membantu memindah-mindahkan steger
untuk pemasangan instalasi Apotik
lantai1, lokasi RSUD Merauke
19 SENIN 12 – 11 - 2018 Penyambungan penghantar line dengan
saklar maupun stop kontak

20 SELASA 13 – 11 – 2018 Pemasngan penghantar line sumber


untuk melayani saklar dan stop
kontak,.ranap lantai 1, lokasi RSUD
Merauke
21 RABU 14 – 11 – 2018 Penyambungan penghantar, saklar
lampu, stop kontak dan penghatar line
sumber, rawat inap lantai 1, lokasi
RSUD Merauke
22 KAMIS 15 – 11 – 2018 Pemasangan penghantar line sumber dan
penyambungan penghantar saklar lampu,
dan stop kontak ranap lantai 1, lokasi
RSUD Merauke
23 SABTU 17 – 11 – 2018 Membantu Pemasangan penghatar line
sumber menembus tembok untuk
melayani instalasi lantai 2, ranap, lokasi
RSUD Merauke
24 SENIN 19 – 11 – 2018 Membantu mengambil penghatar,
memindah-mindahkan
steger,pemasangan instalasi kantor,
lokasi kantor KPPN Merauke
25 SELASA 20 – 11 – 2018 Bobok tembok untuk pemasangan pipa
pvc,
Lokasi kantor KPPN Merauke.
26. RABU 21 – 11 – 2018 Membantu memindah-mindahkan steger
dan mengambil alat dan bahan yang di
perlukan dalam pemasangan instalasi,
lokasi kantor KPPN Merauke
27 SABTU 24 – 11 - 2018 Bobok tembokmenggunakan gurinda
untuk pipa pvc dan box saklar ,stop
kontak, lokasi kantor KPPN Merauke
28 SENIN 26– 11 - 2018 Bobok tembok wc menggunakan
gurinda,loksi kantor KPPN
29 SELASA 27 – 11 - 2018 Bobok tembok wc menggunakan
gurinda, lokasi Kantor KPPN Merauke
30. RABU 28 – 11 - 2018 Bobok tembok dan pemasangan pipa pvc
yang telah di isi penghantar
31. SABTU 01 – 11 - 2018 Membobok tembok menggunakan
gurinda, ranap lantai 2, RSUD Merauke.
32. SENIN 03 – 11- 2018 Penyambungan penghantar untuk saklar
lampu, stop kontak dengan penghantar
sumber

Anda mungkin juga menyukai