Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PEMASANGAN KWH METER

UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN


MATA KULIAH PRAKTEK KERJA LAPANGAN

OLEH :
Muhammad Rofi’i Luthfi
NIM. C010317017
Zainal Ilmi
NIM. C010317028

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PEMASANGAN KWH METER 1 FASA

OLEH :
Muhammad Rofi’I Luthfi
NIM. C0 10317 017

Zainal Ilmi
NIM. C01 0317 028

Telah dilaksanakan pada


Tanggal 19 Agustus 2019 sampai 19 Oktober 2019

Dinyatakan telah memenuhi syarat

Disetujui oleh :

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Muhammad Ilmi M. Ali Watoni, SST., MT.


NIP 196009121989031001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro

H. Syamsudin Noor, ST., MT.


NIP 196009121989031001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan anugrahnya kami
dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di PT. Serkolinas Unit Marabahan dengan judul
KWH Meter Satu Fasa tanpa adanya halangan dan
rintangan yang berarti.
Adapun laporan ini merupakan hasil pengamatan
dan kegiatan selama masa PKL. Dari penulisan laporan ini
adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang
luas dalam mempersiapkan diri di dunia kerja. Sedangkan
fungsi dari laporan ini adalah sebagai syarat kelulusan
semester V jurusan Teknik elektro Politeknik Negeri
Banjarmasin serta sebagai bukti autentik bahwa
mahasiswa tersebut telah melaksanakan PKL sesuai
dengan prosedur.
Adapun isi dari laporan ini merupakan suatu
pembahasan sederhana tentang pemasangan kwh meter
yang akan dipasang. Isi laporan ini juga dilengkapi dengan
gambar-gambar penunjang yang menyangkut tentang kwh
meter satu fasa.
Dalam menyusun laporan ini kami mendapat bantuan dari
berbagai pihak, Baik dalam praktek lapangan,
mengumpulkan data, maupun saat penulisan. untuk itu
pada kesempatan ini, kami tidak lupa mengucapkan
terimakasih pada pihak- pihak tersebut, yaitu:
1. Bapak Joni Riadi, SST., MT . selaku Direktur
Politeknik Negeri Banjarmasin.
2. Bapak Saberan, ST., MT. selaku Ketua Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Bapak Ir. Paliling, MT. selaku Ketua Program
Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri
Banjarmasin.
4. Bapak Ali Watoni
5. Bapak Muhammad Ilmi selaku Pembimbing
Lapangan PT. Serkolinas Unit Marabahan.
6. Segenap Karyawan/karyawati yang ada di PT.
Serkolinas Unit Marabahan
7. Orang tua penulis yang telah membantu baik
secara moril maupun materil selama Kerja Praktek.
8. Teman-teman penulis yang sama-sama
melaksanakan Kerja Praktek.
9. Seluruh pihak yang membantu baik dalam kerja
praktek maupun dalam pembuatan laporan

Kami menyadari masih ada kekurangan atau kesalahan


dalam penulisan laporan ini, maka dari itu kami
meminta saran yang membangun dari semua pihak
untuk perbaikan dan penyempurnaan. Akhir kata, kami
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan memberikan pangangan positif untuk
meningkatkan pengetahuan. Amin

Banjarmasin, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL .. ...................................... ....................

LEMBAR PENGESAHAN ........................... ....................

LEMBAR ASISTENSI ................................. ....................

KATA PENGANTAR ................................... ....................

DAFTAR ISI .......... ...................................... ....................

DAFTAR GAMBAR ..................................... ....................

BAB I PENDAHULUAN ............................. ....................

1.1 Latar Belakang................................ ....................

1.2 Tujuan ...... ...................................... ....................

1.3 Manfaat .... ...................................... ....................

1.4 Waktu dan Tempat Kerja ................ ....................

1.5 Ruang Lingkup Kerja ..................... ....................


BAB II SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN ...............

2.1 Gambaran Umum Perusahaan ........ ....................

2.2 Visi dan Misi........................................................

2.3 Lokasi Perusahaan .......................... ....................

2.4 Struktur Organisasi ......................... ....................

BAB III DASAR TEORI............................... ....................

3.1 Pengertian KWH Meter .................. ....................

3.2 Prinsip Kerja KWH ........................ ....................

3.3 Kontruksi Watt Jam (KWH) Meter ....................

3.4 Jenis-Jenis KWH Meter .................. ....................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
4.2 Proses Pemasangan KWH Meter .... ....................

4.3 Pemeriksaan dan Perawatan KWH Meter ...........

BAB V PENUTUP . ...................................... ....................

5.1 Kesimpulan ..................................... ....................

5.2 Saran-saran ..................................... ....................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor


penunjang yang mempengaruhi kinerja seseorang
mengingat perkekmbangan teknologi dewasa ini maju
begitu pesat.

1.2 Tujuan
Praktek kerja lapangan (PKL) adalah salah satu bagian dari
program pendidikan sistem ganda, dilaksanakan untuk
mendapat pengalaman kerja nyata di industri. Program ini
merupakan perwujudan dari kebijakan “link and match” antara
pendidikan di kampus dan tuntunan kebutuhan industri.
Mahasiswa juga akan memiliki etos kerja yang meliputi,
kemampuan bekerja, motivasi kerja, displin waktu dan
kerajinan dalam bekerja.

1.2.1 Tujuan dari pelaksanaan PKL


Dalam melakukan PKL pendidikan dan pelatihan di
dunia kerja oleh Politeknik Negeri Banjarmasin
memiliki tujuan umum dan tujuan khusus, yakni:
 Tujuan umum
Praktek Kerja Industri bertujuan agar siswa
berwawasan, berpengetahuan dasar untuk bekerja serta
dapat menyesuaikan atau adaptasi dengan
keadaan/tuntutan pada lingkungan kerja secara luas
seperti agar siswa dapat memahami dan menjelaskan
KWH meter digital (Prabayar).
 Tujuan Khusus
Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
proses pelaksanan suatu kegiatan proyek agar siswa
dapat memasang KWH Meter dengan benar.

1.3 Manfaat dari pelaksanaan PKL


Kegiatan PKL dilaksanakan oleh Politeknik Negeri
Banjarmasin Adalah dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi mahasiswa
Dapat menjalaskan KWH meter dan memasangnya
dengan benar sehingga tujuan dari Praktek Kerja
Lapangan tercapai.

2. Bagi Kampus
Dapat mencetak mahasiswa yang kompeten yang
memiliki nilai jual di dunia kerja sehingga Politeknik
Negeri Banjarmasin di kenal pada dunia kerja dan
masyarakat luas.

3. Bagi industri
Menjalin kerja sama dengan kampus sehingga dapat
merekrut pekerja baru yang kompeten.
BAB III

DASAR TEORI

3.1 Pengertian KWH Meter

KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian


energi listrik. Alat ini bekerja menggunakan metode
induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut
menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium.
Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnya disebut
Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian rupa,
sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan
bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat
diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun dalam
Kwh (kilowatt Hour).
Pemakaian energi listrik di industri maupun
rumah tangga menggunakan satuan kilowatt- hour
(KWH), dimana 1 KWH sama dengan 3.6 MJ.
Karena itulah alat yang digunakan untuk mengukur
energi pada industri dan rumah tangga dikenal
dengan watthourmeters. Besar tagihan listrik biasanya
berdasarkan pada angka-angka yang tertera pada
KWH meter setiap bulannya Untuk saat ini. KWH
meter induksi adalah satusatunya tipe yang digunakan
pada perhitungan daya listrik rumah tangga.
Bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter
adalah kumparan tegangan, kumparan arus,sebuah
piringan aluminium, sebuah magnet tetap, dan
sebuah gir mekanik yang mencatat banyaknya
putaran piringan. Jika meter dihubungkan ke daya satu
fasa, maka piringan mendapat torsi yang membuatnya
berputar seperti motor dengan tingkat kepresisian
yang tinggi.
Semakin besar daya yang terpakai,
mengakibatkan kecepatan piringan semakin besar;
demikian pula sebaliknya.

3.2 Prinsip Kerja KWH Meter


1. KWH Meter Analog
Ditinjau dari segi cara bekerjanya maka pengukur ini
memakai prinsip azas induksi atau azasFerraris. Dan
pada umumnya alat pengukur ini digunakan untuk
mengukur daya listrik arus bolak balik. Pada alat ini
dipasang sebuah cakera alumunium (alumuniumdisk)
yang dapat berputar, dimuka sebuah kutub magnit listrik
(Electro magnet). Magnitllsitrik ini diperkuat oleh
kumparan tegangan dan kumparan arus. Dengan adanya
lapangan magnit tukar yang berubah-ubah maka cakera
(Disk) alumunium ditimbulkan suatu arus bolak-balik,
yang menyebabkan cakera tadi mulai berputar dan
menggerakkan pesawat hitungnya.
Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di
bedakan menjadi tiga macam, yaitu

Daya kompleks S(VA) = V.I

Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin φ

Daya aktif P(Watt) = V.I cos φ

Dari ketiga daya tersebut yang terukur pada KWH meter


adalah daya aktif, yang dinyatakan dengan satuan Watt.
Sedangkan daya reaktif dapat diketahui besarnya dengan
menggunakan alat ukur Varmeter. Untuk pemakaian pada
rumah, biasanya hanya digunakan KWH meter.
Pada pembebanan bebas induksi kecepatan berputarnya
cakera sangat tergantung pada hasil kali tegangan pada
hasil kali dari tegangan (E) x Kuat arus (I) dalam satuan
watt. Jumlah putaran tergantung pada kecepatan dan
lamanya, dengan demikian dapat kita rumuskan sebagai
berikut :
Tegangan x Kuat Arus x Waktu = E x I x t dalam satuan
Watt jam (WH).
Untuk alat pengukur Kilowatt jam (KWH) arus
putar, pada umunya mempunyai tiga systemmagnit, yang
masingmasing dengan sebuah kumparan arus dan
tegangan yang bekerja pada sebuah cakera turutan,
dimana ketiga cakera itu dipasang pada sumbu yang
sama.

Cara kerja KWH Meter pada piringan KWH meter


terdapat suatu garis penanda (biasanya berwarna
hitam atau merah). Garis ini berfungsi sebagai
indikator putaran piringan. Untuk 1 KWH biasanya
setara dengan 900 putaran (ada juga 450 putaran tiap
KWH). Saat beban banyak memakai daya listrik, maka
putaran piringan KWH ini akan semakin cepat. Hal ini
tampak dari cepatnya garis penanda ini melintas.

2. KWH METER DIGITAL


Adapun cara kerja dari KWH meter digital antara lain
sebagai berikut :
KWH Meter digital dikontrol oleh sebuah
mikrokontroler dengan tipe AVR90S8515 dan
menggunakan sebuah sensor digital tipe ADE7757 yang
berfungsi untuk membaca tegangan dan arus serta untuk
mengetahui besar energi yang digunakan pada instalasi
rumah. Seven Segment sebagai penampil data besaran
energi listrik yang digunakan di rumah. Dari komponen-
komponen tersebut dihasilkan sebuah KWH meter
moderen dengan tampilan digital yang dapat mengukur
besaran penggunaan energi, dengan batasan maksimal
beban 500 watt.
Adapun sistem pembayaran KWH Meter digital
yaitu dengan sistem pembayaran moderen membeli
sebuah voucher elektronik, berisi besaran digital yang
berfungsi sebagai pulsa dan juga sebagai pembanding
besaran energi yang digunakan. Secara otomatis sistem
ini memutuskan tegangan rumah bila besaran tersebut
mencapai nilai 0.
3.4 Jenis-Jenis KWH Meter

Apabila dilihat dari cara kerjanya, KWH Meter


dibedakan menjadi :
1. KWH meter Analog
2. KWH meter Digital
Untuk Penjelasannya dapat dilihat dibawah ini :

1. KWH meter Analog


Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter
Analog antara lain, sebagai berikut :
1. kumparan tegangan
2. kumparan arus
3. piringan aluminium
4. magnet tetap
5. gear mekanik yang mencatat jumlah
perputaranpiringan aluminium
6. Bendera pengereman berfungsi mengatur piringan
pengujian beban nol pada tegangan normal.
7. Lidah pengereman adalah merupakan pasangan
dengan bendera (8). Posisi lidah pengereman dan
bendera pengereman harus tepat sehingga:
 Pada beban nol, tegangan norminal piringan
berhenti pada saat posisi mereka berdekatan.
 Tetapi arus mula (0,5 % Id) piringan harus dapat
berputar > 1 putaran.
2. KWH Meter Digital
KWH Meter digital digunakan untuk mengatasi
kelemahan dari KWH Meter analog. Adapun kelebihan
dari KWH Meter Digital antara lain sebagai berikut :
 Sistem pembayarannya dengan sistem prabayar,
dengansistem prabayar menggantikan cara
pembayaran umumnya, dengan menggunakan
kartu prabayar elektronik pengganti tagihan
bulanan.
 KWH meter denan tampilan digital yang menyala
dan berukuran cukup besar.
 Akurasi perhitungan KWH, tidak adanya
tunggakan pembayaran tagihan listrik, kemudahan
memutus sambungan listrik pelanggan yang
melakukan tunggakan tagihan dengan
menggunakan alat yang bisa di set up dari jarak
maximal 200 meter.
Gambar KWH Meter Digital 1 phasa

Display Menu
1. Aktif Energy (kWh)
2. V rms ** (V) 2 angka dibelakang koma
3. I rms ** (A) 2 angka dibelakang koma
4. Status Tusbung
Gambar KWH Meter Digital Prabayar

LCD (Liquit Crystal Display


Layar dari LCD dan menggunakan layar cahaya
(back-light) atau menggunakan sistem lain yang lebib
baik dan efisien, seperti LED atau teknologi lain yang
lebih maju. Layar tampilan didukung oleh memori tak
terhapus (non volatile), minimum 4 kbyte, dilengkapi
super kapasitor untuk pemberi catu daya jika listrik
padam. Super kapasitor harus mempunyai kemampuan
mencatu daya layar tampilan minimum 48 jam menyala
terus menerus. Layar tampilan mempunyai dua baris
informasi :
1. Baris pertama untuk simbol dan kode dengan
tinggi karakter minimum 4,5 mm
2. Baris kedua untuk teks dalam bahasa indonesia,
dengan ukuran karakter minimum (lebar 4mm
tinggi 8 mm)

Gambar informasi pada layar tampilana


Gambar Simbol pada baris pertama menampilkan gambar

Gambar informasi tampilan teks meter

Papan tombol
Papan tombol ( keypad ) terbuat dari bahan
polimer dengan tombol angka 5 ada tanda timbul(noktah)
dan harus terlindung dari kemungkinan tirisan cairan.
Masing-masing tombol harus dapat beroperasi minimum
20.000 kali.Konstuksi papan tombol dapat menjadi satu
dengan meter atau terpisah (remote). Jika terpisah papan
tombol harus dilengkapi layar tampilan
berbentukelectronicdisplay. Konfigirasi angka mengikuti
standar telefoni 12 digit (3 kolom 4 baris) seperti pada
gambar 15.

Gambar Papan tombol(keypad)

Terminal
Terminal harua dari jenis pressscrewsystem (baut
buat pengencang konduktor kabel dilengkapi dengan
pe|at penekan) dan mampu menerima kabel masukan
ukuran 6 s/d 16 mm² dari jenis alumunium atau tombaga.
Terminal pembumian harustorsambungsecara listrik
dengan terminal netral dan bagian meter barbadan logam
yang dapat diakses. Konfigurasi dan susunqn terminal
dapat dilihat pada gambar
gambarKonfigurasi dan susunan terminal

Tutup terminal
Tutup terminal harus dapat menutup semua
terminal, baut pengencang konduktor kabel dan sebagian
dari insulasi kabel. Dan harus mampu menekan sensor
yang berperan sebagai segel apabila ada pihak yang
dengan sengaja membuka tutup ini dengan tujuan tidak
bertanggung jawab.

LED lndikator
Meter harus dilengkapi minimal tiga buah lampu
LED indikator menyala terang, dengan ketentuan wama
dan fungsi sebagai berikut :
1. Merah : lmplkWh (keluaran pulsa)
2. Kuning : penyalahgunaan (tamper)
3. Hijau : catu daya dan informasi kredit rendah. Untuk
kredit rendah, wama berubah menjadi merah dan
berkedip.

BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL
4.1 Pembahasan
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan KWH Meter
adapun material/ bahan yang perlu disiapkan antara lain;
1. Pipa pvc
2. Klem
3. KWH Meter
4. Paku
5. Kabel
6. Isolasi Elektrik
7. Dudukan
8. MCB sesuai dengan rating daya

Adapun beberapa peralatan yang akan digunakan


dalam pekerjaan pemasangan;
1. Palu
2. Tang Kombinasi
3. Cutter
4. Obeng Minus
5. Obeng Plus

4.2 Proses Pemasangan KWH Meter


Langkah langkah pemasangan :
1. Sebelum pemasangan dilaksanakan, kita perlu
memperhatikan konstruksi tembok yang akan di
pasang KWH Meter.
2. Menyiapkan peralatan dan material/bahan yang
akan digunakan.
3. Pasang dudukan untuk KWH Meter.
GAMBAR
4. Pasang KWH pada dudukan
GAMBAR
5. Masukkan kabel pada terminal KWH, sesuai
dengan buku pedoman / PUIL 2000
GAMBAR
6. Tempatkan MCB pada dudukan nya setelah kabel
fasa dimasukkan
GAMBAR
7. Setelah pemasangan selesai , maka akan muncul
tulisan periksa pada layar , lalu masukkan kode
token yang sudah disediakan PLN
GAMBAR

4.2 Pemeriksaan dan Perwatan KWH Meter


Untuk menjaga KWH Meter yang terpasang agar
selalu dalam keadaan baik dan berfungsi, maka harus
diadakan pemeriksaan dan perawatan secara periodic.
Saran yang dianjurkan:
1. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
2. Berikan rumah pelindung untuk KWH Meter, agar
tidak terkena air pada saat hujan
3. Pemeriksaan secara berkala/periodic
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan hasil pembahasan maka


dapat disimpulkan bahwa, KWH Meter Prabayar
merupakan alat pengukur daya listrik yang menggunakan
sistem pulsa. Dengan system ini, pelanggan diuntungkan
karena dapat meminimalisir kesalahan dalam pencatatan
ketika kita akan membayar listrik.Disamping itu,
pelanggan dapat mengontrol sendiri penggunaan listrik
yang telah ataupun yang akan kita pergunakan. Hal ini
pun mempermudah pihak PLN dalam melakukan
pengecekan ataupun pendataan dengan menggunakan
KWH Meter Prabayar ini, pelanggan dapat membayar
listrik tanpa harus pergi ke loket pembayaran. Selain itu,
pelanggan dapat memilih jumlah pulsa dengan nominal
yang berbeda sesuai dengan konsumsi daya yang
dibutuhkan. Walaupun produk ini masih banyak memiliki
kekurangan, hendaknya di permaklumkan. Karena
bagaimana pun ini masih tetap buatan manusia yang tidak
mungkin sempurna.

Tipe Mekanik/analog yang artinya komponen


pada meteran listrik ini akan menghitung daya listrik
dengan cara menghitung putaran atau rotasi piringan yang
sudah kita ketahui menggunakan alumunium yang
dipasang pada kwh meter.

Pada kwh meter tipe piringan ini, terdapat koil yang akan
menghasilkan fluks magnet searah dengan mengambil
arus dan tegangan dari pada meteran listrik tersebut.

Untuk kwh meter jenis digital adalah kwh meter


yang menggunakan rangkaian elektronik sebagai
penghitungnya. Prosesor sinyal digital digunakan untuk
menghitung daya dengan pemberian parameter seperti
tegangan dan arus, juga terdapat tegangan referensi pada
prosesor sinyal digital tersebut.

5.2 Saran

5.2.1 Untuk pihak instansi/perusahaan

Menurut saya selama PKL dari tanggal 19


Agustus – 19 Oktober 2019 merupakan waktu yang
kurang lama untuk menambah pengalaman PKL Harapan
saya untuk mahasiswa POLIBAN yang melaksanakan
PKL akan datang diberikan arahan dan lebih sering
melibatkan mereka dilapangan.

5.2.2. Untuk Mahasiswa/i


Sebelum melaksanakan PKL perlu
mempertimbangkan tempat PKL dana apa yang ingin
kita bahas mengenai laporan PKL, sehingga ketika kita
melaksanakan PKL bahan-bahan atau data yang kita
perlukan dapat terkumpul dengan lengkap dan bisa
diselesaikan tepat pada waktunya juga bisa dijadikan
sebagai acuan untuk menyusun laporan bagi yang
memerlukan dikemudian hari.

5.2.3 Untuk Kampus

Sebelum melaksanakan PKL sebaiknya agar diberikan


pengarahan pada mahasiswa/i tentang proses kegiatan
PKL dan dibuatkan kartu asuransi jiwa untuk selama
kegiatan PKL.

Anda mungkin juga menyukai