Dimana sebuah proses variable (pengontrol variable x) selalu mengukur dan mebandingkan variable satu
dengan lainnya ( referensi variable w) dan sebagai dasar perbandingan hasil percobaan. Itu berpengaruh
terhadap nilai yang mendekati referensi variable.
Dari perbandingan antara referensi variable w dan pengontrol variable x kesalahan ϵ= w-x . maka produk
kesalahan , melalui pengontrol, umumnya pada pengontrol variable y : sebagai pengoperasian pada
proses elemen kontrol dan menentukan modifikasi variable pengontrol.
Pada gambar posisi 2 pengontrol referensi variable w terhubung dengan tidak membaliknya masukan
dari tempat pembanding pengontrol diatas, maka pengontrol variable x terhubung dengan membalik
input: sehingga dapat di simpulkan bahwa masukan sinyal error ϵ=w-x ( gambar 64)
Apabila x<w saat ϵ > 0 dan jika histeris h=0 maka outputnya aturlah +10v.
Apabila x>w saat ϵ < 0 dan jila histeris h=0 maka outputnya aturlah 0v.
sangat jelas pengontrol 2 posisi, didapat hanya dalam 2 keadaan : saat pengoperasiannya tidak
dilakukan secara terus – menerus, dan juga sering disebut biner atau kontrol digital.
Apabila pengontrol 2 posisi di operasikan pada penyimpanan pertama , maka variable x umumnya
mengikuti sinyal dari set-poin w dengan penghambat umumnya dari proses tipe waktu yang konstan
Hasil percobaan ini untuk mengatasi dari batas ketinggian saat nilai set-poin yang kita di dapat
ϵ > 0 dan untuk mengatasi batas rendah saat nilai set-poin yang di dapat ϵ<0.
Histeris yang rendah , rendahnya batas ( ketinggian dan rendahnya) karena kesalahan, disebabkan oleh
tegangan , pengaturan dan pengoperasian dari pengontrol yang medekati satu dan membutuhkan
waktu untuk menaikkannya .
Pengontrol 2 posisi pada proses penyimpanan pertama percobaan Pemblajaran DAC 03
Penjelasan sistem perakitan sebagai berikut :
Kabel S1 tidak terhubung – kabel S2 terhubung : konfigurasi proses penyimpanan pertama.
Kabel S1 terhubung – kabel S2 tidak terhubung : konfigurasi proses penyimpanan ke-dua.
Terminal Y1 dan Y2 : sinyal pada osiloskop menganalisis atau mealui superposisi dan akusisi data unit DL
UDA.
Gambar
Gambar :
GAMBAR
Langkah percobaan DAC_03_B:
Kabel S1 tidak terhubung – kabel S2 terhubung konfigurasi proses urutan pertama.
Nyalakan DL 2613 ke “ON” (power supply DC). C- potensiometer 2V (DL 2614) (Uw = 2V).
Pastikan pertama LED L1 mati dan L2 menyala (selanjutnya , reset controller dari sesuai
percobaan sinyal w melalui potensiometer C) kembalikan ke kondisi y = 0.
Reset simulator proses (DL 2675) kembalikan ke kondisi x=0, setelah itu teka tombol V sebentar
jalur 1 dan 2 pada osiloskop dan/atau sistem akusisi data DL UDA. Nyalakan power supply ke INT
sebagai input pengontrol sinyal dan untuk memulai pencatatan.. Catat perubahan pada variable
referensi U1 ( terminal Y1) dan pada sinyal U2 (terminal Y2).
Evaluasi dan diskusikan percobaan.
GAMBAR
Langkah percobaan DAC_03_C:
Kabel S1 tidak terhubung – kabel S2 terhubung konfigurasi proses urutan pertama.
Nyalakan DL 2613 ke “ON” (power supply DC). C- potensiometer 8V (DL 2614) (Uw = 8V).
Pastikan pertama LED L1 mati dan L2 menyala (selanjutnya , reset controller dari sesuai
percobaan sinyal w melalui potensiometer C) kembalikan ke kondisi y = 0.
Reset simulator proses (DL 2675) kembalikan ke kondisi x=0, setelah itu teka tombol V sebentar
jalur 1 dan 2 pada osiloskop dan/atau sistem akusisi data DL UDA. Nyalakan power supply ke INT
sebagai input pengontrol sinyal dan untuk memulai pencatatan.. Catat perubahan pada variable
referensi U1 ( terminal Y1) dan pada sinyal U2 (terminal Y2).
Evaluasi dan diskusikan percobaan.
GAMBAR
Langkah percobaan DAC_03_D:
Kabel S1 tidak terhubung – kabel S2 terhubung konfigurasi proses urutan pertama.
Nyalakan DL 2613 ke “ON” (power supply DC). C- potensiometer 5V (DL 2614) (Uw = 5V).
D- potensiometer HISTERIS (DL 2679) ± 1v. Pastikan pertama LED L1 mati dan L2 menyala
(selanjutnya , reset controller dari sesuai percobaan sinyal w melalui potensiometer C)
kembalikan ke kondisi y = 0.
Reset simulator proses (DL 2675) kembalikan ke kondisi x=0, setelah itu teka tombol V sebentar
jalur 1 dan 2 pada osiloskop dan/atau sistem akusisi data DL UDA. Nyalakan power supply ke INT
sebagai input pengontrol sinyal dan untuk memulai pencatatan.. Catat perubahan pada variable
referensi U1 ( terminal Y1) dan pada sinyal U2 (terminal Y2).
Evaluasi dan diskusikan percobaan.
GAMBAR
Langkah percobaan DAC_03_E:
Kabel S1 tidak terhubung – kabel S2 terhubung konfigurasi proses urutan kedua.
Nyalakan DL 2613 ke “ON” (power supply DC). C- potensiometer 5V (DL 2614) (Uw = 5V).
D- potensiometer HISTERIS (DL 2679) ± 1v. Pastikan pertama LED L1 mati dan L2 menyala
(selanjutnya , reset controller dari sesuai percobaan sinyal w melalui potensiometer C)
kembalikan ke kondisi y = 0.
Reset simulator proses (DL 2675) kembalikan ke kondisi x=0, setelah itu teka tombol V sebentar
jalur 1 dan 2 pada osiloskop dan/atau sistem akusisi data DL UDA. Nyalakan power supply ke INT
sebagai input pengontrol sinyal dan untuk memulai pencatatan.. Catat perubahan pada variable
referensi U1 ( terminal Y1) dan pada sinyal U2 (terminal Y2).
Evaluasi dan diskusikan percobaan.
GAMBAR