Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan Ibu dan Janin di

Trimester 1 Plus Tanda-Tanda yang


Harus Diwaspadai
Oleh Novita JosephInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum





Setelah memastikan Anda positif hamil, selanjutnya Anda harus bersiap mengalami perubahan
drastis di sepanjang trimester pertama. Mulai di trimester 1 (pertama) inilah hormon kehamilan
terus diproduksi dalam jumlah banyak untuk mempertahankan kandungan sampai 9 bulan ke
depan.

Berikut hal-hal yang perlu Anda tahu lebih lanjut seputar kehamilan di trimester pertama.
Perkembangan ibu di kehamilan di trimester 1

Trimester pertama resmi terhitung dari hari pertama haid terakhir Anda sampai akhir minggu ke-
13. Trimester kedua dimulai sejak minggu ke-14 sampai minggu ke-27. Adapun trimester
ketiga dimulai sejak minggu ke-28 sampai ke-41 kehamilan.

Bingung Anda sudah hamil berapa minggu? Periksa di dokter atau hitung sendiri
dengan kalkulator kehamilan.

Awalnya perut Anda mungkin belum kelihatan besar, Anda mungkin juga belum sadar atau
yakin benar kalau sudah hamil. Namun, sebetulnya tubuh sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri
hamil muda untuk mendukung pertumbuhan plasenta dan janin.

Lantas, apa saja perubahan tubuh ibu di trimester 1? Mari pahami lebih dalam berbagai hal
yang terjadi selama trimester 1 di bawah ini.

Muncul bercak darah dari vagina

Di awal trimester 1, ada sekitar 25% wanita hamil muda yang mengalami perdarahan ringan.
Munculnya bercak darah dari vagina ini menandakan bahwa embrio hasil pembuahan telah
berhasil menempel di dinding rahim.
Nyeri payudara

Payudara yang nyeri dan bengkak umum terjadi di kehamilan trimester 1. Hal ini terjadi
disebabkan perubahan hormon tubuh yang sedang mempersiapkan produksi ASI untuk bayi
menyusui nantinya.

Sembelit

Selama kehamilan trimester pertama, kadar hormon progesteron Anda akan melonjak.
Perubahan hormon pada trimester 1 ini akan menyebabkan usus mencerna makanan lebih
lambat sehingga sembelit bisa terjadi.

Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat lebih banyak saat mengalami
sembelit.

Mengidam

Di trimester 1 kehamilan, ada ibu hamil yang  ngidam dan ada yang tidak. Bahkan, beberapa ibu
hamil benci atau merasa mual ketika mencium aroma suatu makanan tertentu.

Ngidam pada trimester 1 terjadi akibat perubahan hormon kehamilan dalam tubuh wanita.
Ngidam juga menandakan tubuh sedang membutuhkan zat gizi tertentu yang penting untuk
menjaga kesehatan Anda juga tumbuh kembang janin. 

Sering buang air kecil

Pada trimester 1, ibu hamil muda umumnya akan bolak-balik buang air kecil beberapa jam
sekali. Ini terjadi karena perubahan hormon dan perkembangan rahim yang lambat laun
menekan kandung kemih. 

Namun, perlu dipahami bahwa ciri hamil yang terjadi pada trimester 1 ini akan rentan membuat
Anda dehidrasi. Maka Anda harus rutin minum air putih sepanjang hari untuk mengganti cairan
yang hilang. Rajin minum air putih juga membantu melancarkan nutrisi yang diserap darah
untuk dialirkan ke janin dalam kandungan.

Plus meski gejala hamil pada trimester 1 ini merepotkan, jangan sampai membiasakan untuk
menahan kencing. Menahan kencing dapat meningkatkan risiko ibu hamil terkena ISK.

Mood gampang berubah

Di masa trimester 1, khususnya di sekitar minggu ke-6 sampai 10, mood ibu hamil akan
cenderung tidak stabil dan gampang berubah.

Gejolak suasana hati yang tak menentu pada trimester pertama ini disebabkan oleh naik
turunnya hormon estrogen dan progesteron. Perubahan hormon hamil dapat memengaruhi
kadar bahan kimia otak yang salah satu fungsinya adalah mengatur emosi.
Mood yang mudah berubah pada trimester 1 ini membuat ibu hamil kadang merasa sedih, ingin
menangis, dan mudah tersinggung meski tadinya baik-baik saja. Di lain waktu, ibu hamil juga
bisa tiba-tiba merasa senang dan bahagia.

Perubahan suasana hati dan emosi selama trimester 1 kehamilan ini terbilang normal, meski
mungkin terjadi tidak terkendali.

Morning sickness

Mual-mual di pagi hari (morning sickness) adalah salah satu gejala kehamilan di trimester 1
yang paling sering terjadi. Hampir 85% ibu hamil mengalaminya di tiga bulan pertama
kehamilan.

Sensasi mual juga bisa disertai muntah, dan bisa terjadi kapan saja sepanjang hari. Tanda
kehamilan di trimester 1 ini terjadi akibat tubuh yang “kaget” selama mengalami peningkatan
hormon hamil.

Berbagai tanda awal kehamilan pada trimester 1 di atas muncul sebagai sinyal dari tubuh untuk
Anda mulai menambah pasokan darah dan nutrisi untuk dialirkan ke calon janin yang sedang
berkembang. Namun, segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala yang tidak biasa.

Perkembangan janin di trimester 1


Seminggu setelah pembuahan terjadi, zigot (bakal embrio) akan menempel di dinding rahim.
Berbarengan dengan proses implantasi, jaringan plasenta juga sudah mulai terbentuk pada
trimester 1.

Berikut ini adalah perkembangan janin selama trimester 1 kehamilan, yaitu:

Bulan pertama (1-4 minggu)

Selama bulan pertama trimester 1, zigot sudah berkembang menjadi embrio (bakal janin)
sampai akhirnya jadi janin.

Di empat minggu pertama ini pula sejumlah organ vital janin akan mulai bertumbuh. Mulai dari
otak, sumsum tulang belakang, sistem saraf, hingga mata, telinga, dan hidung. Jantung janin
juga sudah berkembang dan mulai berdetak sejak saat ini.

Pada akhir minggu ke-4, bayi Anda akan berukuran sebesar biji kacang hijau atau sekitar 2
milimeter.

Bulan kedua (4-8 minggu)

Pada trimester 1, tepatnya di bulan kedua kehamilan, organ-organ yang tadinya masih
bertumbuh kini sudah menampakkan bentuknya dan mulai berfungsi meski belum optimal.

Alat kelamin juga sudah mulai terbentuk pada waktu trimester 1 tetapi Anda belum bisa
memastikan jenis kelamin calon bayi Anda.

Dalam rentang waktu selama trimester 1 ini, beberapa anggota tubuh lainnya seperti tungkai
tangan dan kaki, mulut dan bibir, serta kepala, mulai terbentuk sempurna.

Pada akhir minggu ke-7 sampai 8, embrio sudah bisa disebut janin karena sudah memiliki
bentuk tubuh dan wajah yang jelas. Janin juga embrio sudah bisa menunjukkan refleksnya
kepada ibunya.

Berat janin pun sudah mulai bertambah. Di akhir minggu ke-8, berat janin diharapkan sudah
mencapai 1,1 gram sebesar kacang merah dengan panjang sekitar 2,7 cm.

Bulan ketiga (8-12 minggu)

Di bulan ketiga pada trimester 1 kehamilan, kuncup gigi janin sudah mulai muncul. Lalu, bagian
lain seperti jari dan kuku, mulut, alat kelamin, pita suara, dan kelenjar air liur mulai terbentuk
sempurna. Janin sudah mampu membuka mulutnya. Jantung janin juga sudah bekerja secara
sempurna.

Selama bulan ketiga ini pula, sel tulang pertama kali terbentuk untuk menggantikan tulang
rawan. Maka tulang belakang janin yang tadinya terbentuk dari tulang rawan akan berubah
menjadi tulang keras pada akhir minggu ke-12.
Di trimester 1 usia kehamilan ini, janin juga sudah dapat bergerak tapi Anda belum bisa
merasakannya. Dilansir dari laman Women’s Health, di akhir trimester 1, berat janin sudah
hampir 30 gram dengan panjang mencapai 7 cm.

Risiko dan tanda bahaya di trimester 1

Selama trimester pertama, Anda akan melalui berbagai perubahan besar. Umumnya gejala-
gejala ini normal dan menandakan tubuh sedang mempersiapkan diri untuk kehamilan selama 9
bulan ke depan. Kebanyakan wanita juga mengalami kehamilan yang sehat.

Namun, bukan berarti Anda bisa bersantai ria di bulan-bulan pertama hamil. Berbagai risiko dan
tanda bahaya bisa mulai muncul di trimester 1 ini. Beberapa risiko yang perlu Anda lebih
waspadai selama trimester 1, antara lain:

1. Keguguran

Bercak flek darah dan kram perut adalah dua gejala klasik dari kehamilan di trimester 1. Namun
di sisi lain, jika perdarahannya keluar sangat banyak dan kramnya terasa amat sakit, ini dapat
menandakan gejala keguguran.

Keguguran dini alias early miscarriage adalah komplikasi yang sangat umum terjadi di trimester


1. Berbagai laporan menunjukkan bahwa setelah test pack menunjukkan hasil positif, sekitar
10-20% kehamilan berakhir keguguran. Bahkan seringnya keguguran terjadi diam-diam
sebelum Anda sadar Anda sedang hamil.

2. Hiperemesis gravidarum

Morning sickness bukan masalah yang perlu dikhawatirkan, tapi jika terjadinya parah misalnya
volume muntahan sangat banyak, frekuensinya sering, dan sampai melemahkan, Anda perlu
periksa ke dokter.

Mual dan muntah parah mungkin menandakan hiperemesis gravidarum pada trimester 1.


Muntah yang mengganggu aktivitas Anda sehari-hari dapat menyebabkan penurunan berat
badan drastis, kekurangan gizi, dehidrasi, dan ketidakseimbangan elektrolit.

Jika terus dibiarkan, masalah ini pada trimester 1 ini tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu
tapi juga menghambat asupan nutrisi yang diterima janin. 

3. Demam tinggi

Naiknya suhu tubuh adalah salah satu ciri kehamilan pada trimester 1 yang umum terjadi.
Namun, demam tinggi yang lebih dari 38 ºCelsius dan berlarut-larut perlu dilaporkan segera ke
dokter.

Apalagi jika disertai dengan ruam dan nyeri sendi. Ini bisa jadi pertanda infeksi serius seperti
toxoplasma dan cytomegalovirus (CMV) yang dapat memengaruhi keselamatan bayi. Infeksi
CMV di trimester 1 adalah penyebab tuli bawaan paling umum.

Selain tiga tanda bahaya di atas, wanita yang sudah punya kondisi medis tertentu sejak lama
sebelum hamil (misalnya penyakit tiroid, diabetes, tekanan darah tinggi, asma, dan/atau lupus)
harus juga melaporkan riwayat kesehatannya pada dokter saat cek kandungan.

Pemeriksaan kehamilan yang wajib dilakukan


di trimester 1
Di awal trimester 1, WebMD menjelaskan, Anda perlu ke dokter kandungan setelah hasil test
pack menunjukkan bahwa Anda positif hamil. Cek kehamilan di dokter kandungan harus segera
dilakukan minimal setelah 3 minggu telat menstruasi.

Tujuannya adalah untuk memastikan Anda benar-benar hamil. Kehamilan Anda akan
dikonfirmasi lewat tes urine atau tes darah HCG.

Setelah Anda dipastikan positif hamil, dokter akan melakukan ultrasonografi atau USG pertama
kali untuk memastikan jantung janin sudah berdetak dan kondisinya sehat.

Selain USG, daftar pemeriksaan kehamilan yang akan berlangsung selama trimester pertama,
termasuk:

 Pap smear.
 Cek tekanan darah dan tes rhesus darah.
 Tes penyakit menular seksual.
 Tes TORCH.
 Pemeriksaan risiko anemia ibu hamil.
 Pemeriksaan kadar tiroid ibu hamil.
 Skrining genetik nuchal translucency (NT) untuk melihat risiko kelainan kromosom dan
risiko bayi cacat lahir.

Seluruh pemeriksaan pada trimester 1 di atas bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil
dan janinnya demi menghindari risiko komplikasi yang tidak diinginkan.
Di trimester pertama, dokter juga akan menentukan hari perkiraan lahir (HPL).

Nutrisi yang wajib dipenuhi di trimester 1

Anda tidak perlu makan dengan porsi berlebihan setelah dinyatakan positif hamil. Di trimester 1
ini, ibu hamil hanya butuh tambahan sekitar 300 kalori. Jadi, porsi makannya dilebihkan sedikit
saja.

Poin paling pentingnya adalah mencukupi beberapa nutrisi khusus yang dibutuhkan di trimester
pertama lewat pemilihan makanan sehat untuk ibu hamil, yaitu:

1. Asam folat

Asam folat sudah harus mulai dipenuhi setidaknya sebulan sebelum kehamilan untuk
mencegah risiko kelahiran prematur dan risiko cacat lahir, seperti bibir sumbing dan spina
bifida.

Anda bisa mendapatkan asam folat dari makanan seperti sayuran berdaun hijau (bayam,
brokoli, selada, asparagus), jagung, buah (jeruk, alpukat, pepaya, pisang), hati sapi, kacang-
kacangan, dan gandum utuh.,

2. Kalsium
Asupan kalsium sejak awal kehamilan trimester 1 penting untuk mendukung pertumbuhan gigi
dan tulang bayi ke depannya.

Pada ibu hamil, kalsium membantu melancarkan sirkulasi darah serta melancarkan kerja otot
dan sistem saraf selama kehamilan. Kalsium juga membantu mengurangi risiko preeklampsia
dan hipertensi saat hamil yang dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin.

Dianjurkan untuk mendapatkan asupan kalsium dari susu dan produk susu (keju, yogurt, butter)
yang sudah dipasteurisasi, brokoli, sarden, ikan teri, dan bokcoy.

3. Vitamin D

Vitamin D dibutuhkan di trimester pertama untuk membantu perkembangan tulang dan gigi bayi
Anda. Mencukupi asupan vitamin vitamin D diyakini dapat menekan risiko kelahiran bayi
dengan berat badan rendah. 

Vitamin D juga dapat membantu ibu hamil untuk melawan infeksi serta mencegah risiko
diabetes gestasional.

Untuk mendapatkan vitamin D selama trimester 1, konsumsi ikan salmon, susu yang
dipasteurisasi, dan jus jeruk. Jangan lupa juga untuk berjemur sebentar di bawah matahari
untuk menyerap vitamin D alami.

4. Protein

Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel, jaringan, dan organ janin
selama trimester pertama dan seterusnya.

Anda bisa mendapatkan protein selama trimester 1 dengan mengonsumsi ayam, daging sapi
tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, susu dan produk susu, tempe dan tahu, dan telur yang
dimasak matang.

5. Zat besi

Zat besi dibutuhkan ibu hamil untuk memproduksi sel darah merah. Nutrisi ini dibutuhkan tidak
hanya saat trimester 1, tapi selama kehamilan berlangsung.

Ketika masa kehamilan, Anda butuh dua kali lipat jumlah zat besi yang dibutuhkan orang
normal. Tubuh Anda membutuhkan zat besi guna menghasilkan banyak darah dan untuk
memasok persediaan oksigen ke janin.

Tips sehat untuk ibu hamil di trimester 1


Selama trimester 1 dan seterusnya, kesehatan ibu hamil dan janin sangat perlu diperhatikan.
Berikut ini ada beberapa tips yang bisa diikuti ibu hamil agar tetap sehat selama trimester 1,
yaitu:

1. Mulai minum vitamin hamil

Sejak awal trimester pertama, mulailah mengonsumsi vitamin kehamilan untuk memenuhi
asupan nutrisi yang mungkin masih kurang.

Vitamin hamil yang dikonsumsi selama trimester 1 ini dapat membantu melindungi bayi Anda
dari cacat lahir karena kekurangan nutrisi tertentu. Tanyakan pada dokter, nutrisi apa yang
dibutuhkan untuk trimester pertama kehamilan Anda.

2. Tetap berolahraga

Meskipun hamil trimester pertama, Anda harus tetap berolahraga. Umumnya, ibu hamil
dianjurkan melatih fisiknya dengan  berjalan, berenang, atau yoga khusus hamil. Tanyakan
pada dokter dan cari tahu informasi olahraga untuk ibu hamil yang aman di masa kehamilan
trimester 1.

3. Berhenti merokok dan minum alkohol


Jika Anda sudah terbiasa melakukan kedua hal ini sejak sebelum hamil, segeralah berhenti
begitu dokter menyatakan Anda positif hamil. Jangan diteruskan kebiasaan buruk ini hingga
kehamilan di trimester 1.

Alasannya, merokok dan minum alkohol saat hamil trimester 1 meningkatkan risiko keguguran
dan bayi cacat lahir. 

Apa boleh mengumumkan kehamilan di


trimester 1?

Kapan akan mengumumkan kehamilan tentu harus berdasarkan keputusan pribadi bersama
pasangan. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa trimester 1 adalah masa di mana risiko
keguguran paling rentan terjadi.

Maka diskusikan dan putuskan dengan baik bersama pasangan Anda kapan sebaiknya
menyampaikan berita kehamilan Anda. 

Mengabarkan kehamilan trimester pertama sangat penting dalam beberapa hal, terutama
keluarga dan rekan kerja. Dengan mengetahui kehamilan trimester 1, keluarga akan menjaga
Anda dari berbagai risiko yang membahayakan begitu juga dengan perusahaan tempat Anda
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai