Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mengambil Mata Kuliah Tugas Akhir
Oleh :
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mengambil Mata Kuliah Tugas Akhir
Oleh :
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mengambil Mata Kuliah Tugas Akhir
Oleh :
Nama : Aditya Pratama
NIM : 18010002
iii
iv
ABSTRAK
iv
v
KATA PENGANTAR
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................iii
ABSTRAK........................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR......................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................8
PENDAHULUAN.............................................................................................................8
1.4 Tujuan......................................................................................................................9
1.5 Manfaat....................................................................................................................9
BAB II.............................................................................................................................10
GAMBARAN UMUM.....................................................................................................10
2.2.1 Visi......................................................................................................................10
2.2.2 Misi.....................................................................................................................11
2.3 Tujuan........................................................................................................................11
BAB III............................................................................................................................13
LANDASAN TEORI.......................................................................................................13
3.1 Umum....................................................................................................................13
vi
vii
BAB IV............................................................................................................................34
PEMBAHASAN..............................................................................................................34
BAB V.............................................................................................................................39
PENUTUP.......................................................................................................................39
5.1 Kesimpulan............................................................................................................39
5.2 Saran......................................................................................................................39
Kepustakaan.....................................................................................................................41
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Instalasi penerangan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dari suatu
dapat menjadi bangunan yang memiliki fungsi seperti yang kita inginkan.
Untuk pemasangan instalasi llistrik sendiri tidak boleh asal pasang. Tetapi
Hal inilah yang sering terjadi di lapangan atau di masyarakat sekitar sehingga
Maka dari itu penulisan ini dibuat untuk memberikan pengetahuan berupa
1
2
dan besar pengaman yang harus digunakan pada sebuah instalasi penerangan
rumah tinggal. Tata letak dalam memasang instalasi penerangan juga harus di
perhatikan agar lebih efektif digunakan seperti letak saklar, stop kontak, dan
minimalis ini dengan baik dan benar, serta sesuai dengan Standar yang
ada?
1.4 Tujuan
dengan baik dan benar, serta sesuai dengan Standart yang ada.
1.5 Manfaat
instalasi rumah minimalis dengan baik dan sesuai standart yang ada.
sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, Batasan masalah,
Bab berisi tentang profil dari suatu perusahaan dan visi misi dari
perusahan.
Bab ini berisi tentang materi perencanaan instalasi penerangan pada rumah
tinggal.
Bab ini berisi tentang merancang kebutuhan pengaman pada instalasi, serta
instalasi listrik yang benar, sesuai dengan standard yang berlaku, sehingga
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil
penelit
BAB II
GAMBARAN UMUM
dibangun pada tahun 2019, terletak di kota Tegal yang bergerak di bidang
baru listrik PLN untuk pendistribusian energi listrik kerumah tinggal, home
listrik bukan hanya instalasi tapi juga pekerjaan pendistribusian energi listrik,
pengadaan barang dan jasa. Hal ini lah yang menjadikan perusahaan sebagai
4
5
2.2.1 Visi
Menjadikan solusi bisnis yang terbaik kepada mitra bisnis perusahan yang
berkelanjutan.
2.2.2 Misi
1. Menjalin kerjasama yang baik dan solid serta seluas-luasnya dengan klien
pelayanan.
2.3 Tujuan
4. Menjadi mitra bisnis yang aktif dalam pelayanan jasa dan barang.
DIREKTUR
Abriyanto Untung
SEKRETARIS KEUANGAN
Indah Tanti DW
SPV. ADMINISTRASI
SPV. LAPANGAN
…..
Nurokhim
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Umum
Akhir-akhir ini sering kali terjadi kebakaran pada suatu bangunan baik itu
singkat pada listrik. Pada suatu rumah masih banyak ditemukan penginstalasian
haruslah mengacu pada peraturan yang berlaku sesuai PUIL dan Undang –
membutuhkan energy listrik yang cukup besar, oleh karena itu pendistribusian
instalasi listrik rumah tiga lantai sesuai pada Peraturan Umum Instalasi Listrik
komponen yang akan di gunakan dan juga mengacu pada peraturan dan
ketentuan pada PUIL 2000 dan Undang Undang kelistrikan pada tahun 2002
[3].
8
9
Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan yang
listrik. Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL 2000 dan
baik dan harus tahan terhadap kerusakan mekanis, termal dan kimiawi.
kerja tidak menyebabkan bahan yang mudah terbakar menyala. (5121, puil
2000)
10
4. Bagian aktif perlengkapan listrik disyaratkan isolasi bagian aktif atau bagian
yang mengalirkan arus harus tahan lembab dan tidak mudah terbakar. (5141,
puil 2000)
ke bumi di atas 50 v, harus dibumikan secara baik dan tepat, dan harus
dilengkapi dengan sekrup atau terminal untuk pembumian (5151, puil 2000)
ketahanan terhadap tegangan impuls pengenal yang tidak lebih kecil dari
Perlengkapan untuk melayani sakelar motor dan mesin lain yang digerakkan
isolator). Secara fisik kabel dibagi menjadi dua jenis kabel yaitu pejal (NYM)
dan serabut (NYAF) digunakan untuk menyalurkan arus listrik dari suatu titik
menuju titik yang lain. Kabel yang biasanya digunakan sebagai pada instalasi
penerangan dengan pemasangan yang bersifat tetap adalah kabel NYA dan
melindungi kabel dari air dan gangguan lainnya. Dalam menentukan besar
penghantar arus listrik dapat dibuat dari berbagai jenis kawat logam seperti
menghantarkan listrik lebih baik dari tembaga, karena nilai hambatan jenis
perak lebih kecil dari nilai hambatan jenis tembaga, sehingga arus listrik yang
dihasilkan akan semakin besar. Namun, dilihat dari sisi ekonomi, perak tidak
efektif dijadikan sebagai kawat penghantar arus. Kawat penghantat arus yang
sering kita jumpai pada kabel di rumah kita terbuat dari tembaga. Nilai
hambatan jenis beberapa kawat penghantar dapat dilihat pada tabel berikut.
rumus. Rumus untuk menyatakan besar nilai hambatan jenis kawat penghantar
sering disebut dengan rumus hambatan kawat penghantar yang dapat dilihat
L
R=ρ ..................................................................................................... (3.1)
A
Dimana :
R = Hambatan Ohm
I = P / (E x Cos Phi)
Contoh Kasus:
Suatu instalasi listrik rumah tangga atau industri memiliki kapasitas 900Watt,
cos phi sebesar 0,8, tegangan yang dipakai adalah 220Volt. Tentukan besarnya
Jawaban:
I = P / (V x cos phi)
I = 900 / 176
Kemudian cari pada tabel kemampuan kabel yang mampu mengantarkan arus
mengamankan atau mencegah sistem instalasi listrik dari beban arus yang
menimbulkan panas, baik pada saluran penghantar maupun pada alat listriknya
sendiri.
14
beban yang berlebihan dan akibat hubung singkat antara fasa dengan
lainnya.
pengaman jenis ini berdasarkan panas yang timbul akibat arus lebih
MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.
berakibat fatal jika terjadi masalah pada instalasi rumah seperti, hubung
singkat atau konsleting pada rangkaian instalasi. Pada instalasi listrik yang
membatasi beban atau daya listrik (Watt) yang kita gunakan di rumah.
Besarnya MCB yang dipasang oleh pihak PLN pada KWHmeter dirumah
kita tentunya disesuaikan dengan Daya listrik yang terpasang jadi jika kita
dengan sendirinya.
kita pasang pada instalasi listrik di dalam rumah. Hal ini bertujuan untuk
MCB di dalam rumah juga lebih memudahkan kita saat perbaikan, dan
16
lainnya. Untuk menentukan besar MCB yang sesuai, tentunya kita harus
menghitung terlebih dahulu berapa total arus listrik yang terpakai di rumah
kita. Untuk menentukan Arus listrik, kita dapat menghitung berapa watt
P=VxIxCos Q maka
P ( Watt )
I= ....................................................................................................
VxCosQ
(3.2)
P=VxIxCos Q
P ( Watt )
I= ...............................................................................................
Vx √ 3 xCos Q
(3.3)
Dimana :
Contoh Kasus :
Listrik di rumah Diberi daya oleh PLN sebesar 900 Watt, dengan tegangan
P=VxI
I=P/V
900 = 220 x I
I = 900 / 220
I = 4,09
Jadi Ukuran MCB untuk Daya sebesar 900 Watt dengan tegangan sebesar 220
Volt adalah 4 Ampere yang dalam Bagian luar MCB tertulis C4.
Untuk memudahkan dalam melihat jenis MCB yang digunakan dapat melihat
tabel berikut.
keandalan instalasi litrik dikarenakan bisa jadi instalasi listrik yang di pasang
akan menjadi permanen jika rumah tidak mengalami renovasi maka dari itu
juga dibagi menjadi dua jenis atau kelompok yaitu Instalasi Daya dan Instalasi
Penerangan.
rumah tinggal tersebut sesuai apa yang dibutuhkan. Beban pada stop kontak
dapat dihitung atau di perkirakan dengan melihat tata letak stop kontak
dapur.
keamanannya.
disuatu bidang adalah fluks cahaya yang jatuh pada 1 𝑚2 dari bidang itu.
Dimana:
n = 𝐸𝑀 x 𝐴 / Φ x η x d .............................................................. (3.5)
dimana:
n = jumah lampu
𝐸𝑀 = illuminansi (lux)
η = efisiensi penerangan
sumber cahaya itu sendiri dan pada konstruksi armatur yang digunakan.
Contoh Kasus :
Terbagi menjadi 3 bagian ruang, yaitu kamar tidur, kamar mandi, ruang TV,
dan koridor.
Tinggi ruangan = 3 m
𝑘 = 𝑝 × 𝑙 / 𝑡𝑏(𝑝 + 𝑙)
𝑘 = 1,03
kp = 0,49
g. Dari data diatas maka jumlah lampu yang dibutuhkan pada ruangan ini
adalah:
𝑛 = 𝐸 × 𝐴 / 𝐹 × 𝑘𝑝 × 𝑘𝑑
𝑛 = 7,62 ≈ 8 𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢
23
𝑆𝑡 = 𝑛 × 𝑃 / cos 𝜑
𝑆𝑡 = 8 × 17 / 0,9
= 151,11 𝑉𝐴
𝑃𝑎 = (𝑃/𝐴) = 𝑆𝑡 × 𝑐𝑜𝑠𝜑 / 𝐴
= 6,55 𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2
beserta armaturnya dengan besar daya per 𝑚2 sebesar 6,55 𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2. Hal
persegi untuk sejenis kamar tamu untuk hotel adalah 17 𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2 yang
Jadi setiap kamar akan dibagi menurut fungsi ruangnya, hal ini bertujuan
jika suatu ketika terjadi gangguan instalasi pada ruangan/ blok ruangan tertentu
pembagian grup instalasi listrik, digunakan kotak pengaman box MCB, dimana
kotak pengaman berupa box sekering tentu saja harus menentukan box
phasa (kabel hitam), sedangkan kabel netral (kabel biru) dan kabel ground
sumber listrik(dalam hal ini berasal dari kabel NYM 3x4 mm²). Dapat dilihat
Group Instalasi
MCB sedangkan kabel netral (kabel biru) dan kabel ground (kabel kuning)
Dari gambar 3.8 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : jika daya
terpasang 1300 VA, maka MCB pembatasnya adalah 6 A(ampere) dan pada
MCB pembatas group instalasinya bisa 4 A & 2 A atau 6 A & 2 A atau 4 A &
pembatas dari daya terpasang. Jika menggunakan beberapa group instalasi ada
group instalasi. MCB utama yang dimaksud bukan MCB pembatas dari daya
terpasang.
pembatas dari daya terpasang. karena fungsi dari MCB utama ini harusnya
menjaga agar jangan sampai MCB pembatas dari daya terpasang terputus.
27
instalasi pada rumah tinggal diperlukan gambar atau sketsa baik itu dalam
bentuk diagram 1 garis ataupun 2 garis. Hal dini diperlukan untuk melihat dan
fasilitas yang ada pada rumah tinggal tersebut. Dapat dilihat pada gambar 3.4.
1 Fasa 2 Group
28
1. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh
4. Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila
body
diantaranya :
listrik.
ditanahkan
2. Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan
yang aman bagi para konsumen atau penghuni rumah. Dengan lingkungan
yang aman, tidak ada kecelakaan yang menimpa penghuni rumah. Salah satu
aspek safety penting yang perlu diperhatikan di lingkungan kerja adalah terkait
K3 kelistrikan.
31
peralatan listrik.
Cidera yang bisa terjadi karena terekspose electric arc atau api yang
agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Untuk menekan angka kecelakaan dan
bahaya di tempat kerja yang berkaitan dengan kelistrikan, ada 2 upaya yang
mengetahui risiko seperti apa saja yang bisa terjadi di lokasi kerja.
Hanya saja, Anda perlu tahu bahwa tingkat risiko bisa berbeda-beda sesuai
1) Kualitas SDM
memang lebih mahal, tetapi telah teruji secara teknis dan bisa bekerja
secara aman.
tidak ada kabel listrik yang terlihat berantakan. Selain itu, penggunaan
standar ini tidak hanya berlaku untuk para karyawan, tetapi juga harus
BAB IV
PEMBAHASAN
Hal ini untuk memprediksi biaya, daya dukung, dan juga mempermudah
perbaikan saat terjadi kerusakan instalasi listrik. Ada beberapa tahapan yang
pertama kali adalah denah rumah. Denah rumah dilengkapi dengan jumlah
jendela dibutuhkan agar posisi saklar dan fiting lampu dapat sesuai dengan
sangat diperlukan untuk menentukan jumlah lampu dan daya lampu yang
atau lokasi rumah agar memudahkan dalam penarkan kabel sumber dari
tiang listrik ke runah tinggal yang akan di pasang. Dapat dilihat pada contoh
gambar 4.1
listrik seperti, papan hubung bagi atau kotak pengaman, fiting lalu, saklar dan
dengan keadaan dinding dan posisi pintu dan jendela. Dari sini juga bisa
Pada tahapan ini semua kabel yang diperlukan pada jaringan digambar,
baik kabel fase, netral maupun kabel ground. Untuk memudahkan pebacaan,
kadang dibuat dengan tinta warna. Dengan gambar tahap ini akan nampak
jumlah kabel yang ada pada masing-masing jalur pengawatan, sehingga dapat
36
dilakukan perubahan jalur sekiranya ada jalur yang jumlah kabelnya terlalu
banyak. Gambar ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah kabel yang
Diagram satu garis dan Diagram dua garis. Hal tersebut dibuat agar dapat
memudahkan dalam membaca gambar baik dari teknisi yang akan memasang
daya beban, setipa lampu dihitung sesuai dengan daya lampu yang
setiap kontak kontak. Setelah jumlah beban setiap grup dihitung, maka
ditentukan ukuran minimal sekring atau MCB yang akan dipasang. Kotak
sekring atau kotak MCB yang diperlukan disesuaikan dengan jumlah grupnya.
yang perlu di perhatikan seperti pengaman atau pembatas arus yang biasa kita
kenal yaitu sekring atau MCB (Miniature Circuit Breaker). Sekring atau MCB
yang digunakan dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dapat dilihat dari ampere
yang tercantum pada bodi MCB itu sendiri, selain melihat ampere juga dalam
memilih MCB juga melihat spesifikasi pada MCB tersebut seperti merek dan
memakai
Tipe B. MCB Tipe B adalah tipe MCB yang akan trip jika arus beban lebih
besar 3 sampai 5 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus
nominal MCB). MCB Tipe B ini umumnya digunakan pada instalasi listrik di
perumahan ataupun di industri ringan. Untuk merek sendiri yang biasa di pakai
Setelah kita menentukan jumlah grup, maka kita dapat mengetahui berapa
daya yang akan kita gunakan dan menjadi dasar pengajuan pemasangan /
maka kita bisa menentukan bentuk instalasi yang akan kita gunakan.
Pada tahap ini dilakukan perhitungan jumlah bahan dan peralatan instalasi
listrik yang diperlukan, biasanya dibuat dalam bentuk tabel. Tabel ini memuat
satuan untuk masing-masing bahan/ alat yang diperlukan. Hasil dari rancangan
instalasi tersebut.
listrik, berdasarkan dari gambar-gambar yang kita buat diatas. Berikut adalah
hal mendasar yang menjadi acuan, yaitu harga material dan harga upah tenaga
(jasa pemasangan). Harga material secara umum bisa kita dapatkan dipasaran
tetapi untuk besaran harga upah tenaga (jasa pemasangan), bisa kita dapatkan
secara umum atau biar lebih pasnya kita dapat menghubungi Tukang listrik
Besaran harga upah bervariasi tergantung dari kualitas dari tukang listrik
atau tukang jasa pemasangan instalasi listrik itu sendiri, ada yang murah dan
ada juga yang mahal. Jangan terkecoh dengan harga jasa yang murah, karena
belum tentu kualitas dari hasil pekerjaannya baik. Baik dari Sistem yang
dibuat, kerapihan instalasi tersebut, maupun dari cara kerjanya. Contoh tabel
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bidang instalasi listrik penerangan pada rumah tinggal. Ada beberapa point
yang saya ambil selama melakukan analisis pada instalasi penerangan pada
sendiri seperti pemilihan kabel dan haban yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Seperti ukuran kabel dan pengaman pada instalasi.
instalasi dalam memasang instalasi listrik hanya asal pasang tidak melihat
kelalaian seorang teknisi instalasi listrik. Seperti kurang cermat atau teliti
dalam melihat gambar kerja yang telah di buat atau bisa juga dikarenakan
atau konsumen.
40
41
5.2 Saran
dengan teliti baik dari segi hal kecil ataupun hal sepele. Karena dari situlah
banyak masyarakat yang kurang tau akan hal tersebut bisa di karenakan
instalasi.
Kepustakaan
[3] Joslen Sinaga. 2019. Perencanaan Instalasi Listrik Pada Rumah Toko
Tiga Lantai Dengan Daya 12 KW. JURNAL TEKNOLOGI ENERGI
UDA, Jurnal Teknik Elektro Volume VIII, Nomor 2, September 2019 :
102-112
[4] Sumarjdati, Pih. Et all. 2008. Teknik pemanfaatan tenaga listrik jilid
1.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
[5] Harten, P.van., Setiawan E. Ir., 2001. Instalasi Listrik Arus Kuat 2.
Jakarta: Trimitra Mandiri.
42
HALAMAN PENILAIAN PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
NAMA : ANALISA PERENCANAAN INSTALSI
PENERANGAN PADA RUMAH TINGGAL
NIM : 18010002
TEMPAT PRAKTIK : CV. LINTANG PERSADA
PEMBIMBING LAPANGAN : SAPRUDIN
PIMPINAN PERUSAHAAN : ABRIYANTO UNTUNG
b.
c. 70 %
d.
e.
Mengetahui,
Pimpinan Pembimbing Praktek Kerja Lapangan
Nilai
No. Unsur yang Dinilai (0 s/d 100)
1. Kedisiplinan Dalam Bimbingan
Total
Rata - Rata
Pembimbing,
Qirom, S.Pd,MT
NIPY. 09.015.281