Di
DISUSUN OLEH:
NIS : 1183139
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui/Mengesahkan
Menyetujui,
Nama:Irfan Fajari
Supervivor Forman
Mengetahui
Train Koordinator
Tony Riyadi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahcurahkan nikmat, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis. Shalawat beserta
salam semoga selalu terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya dan kepada kita sekalian selaku umat beliau.
Tim penyusun buku pedoman praktik kerja lapangan ini terdiri dari kepala
bengkel dan dewan guru jurusan teknik ketenagalistrikan. Pada buku pedoman ini
terdapat uraian tentang visi dan misi SMK Pasundan 2 Kota Serang dan Jurusan
Teknik Ketenagalistrikan serta panduan pelaksanaan praktik kerja industri.
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii
BAB 1………………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang………………………………………………………………..1
B. Visi dan Misi PKL……………………………………………………………2
C. Tujuan PKL…………………………………………………………………..2
BAB 2……………………………………………………………………………....3
A. Industri Manajemen …………………………………………………………3
1. Profil Industri………………………………………………………….…...3
2. pengorganisasian……………………………………………………………4
3. Manajemen Industri………………………………………………… ……..5
B. Jenis Pekerjaan yang Sesuai dengan Bidang Gerak Industri ……………….6.
C. Peralatan dan Bahan yang Diperlukan untuk Mewujudkan Produk yang
Diharapakan…………………………………………………………………
BAB 3……………………………………………………………………………….
A. Program Kerja PKL…………………………………………………………
B. Pelaksanan PKL……………………………………………………………..
C. Proses Produksi atau Proses Jasa yang Dijalankan Oleh Industri…………..
BAB 4…………………………………………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………….
BAB1
A. Latar Belakang
Pendidikan kejuruan di Indonesia telah beberapa kali berganti nama yang kemudian
saat ini disebut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan calon tenaga kerja yang memiliki
kemampuan, keterampilan dan keahlian.
Untuk dapat menciptakan calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha dan dunia industri tersebut siswa/i SMK mendapatkan pembelajaran khusus sesuai
dengan bidang keahlian yang diminatinya dalam hal ini teknik ketenagalistrikan.
Maka dari itu untuk dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri
tersebut SMK melakukan kerja sama dengan pihak industri dengan mengirimkan siswa/i nya
untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Sesuai dengan latar belakang diatas
untuk meningkatkan kompetensi lulusan maka SMK perlu membekali siswa/i nya
kompetensi/keterampilan teknis berdasarkan pengalaman nyata dilapangan dan kompetensi
kewirausahaan melalui teori disekolah dan pengalaman langsung dilapangan (industri).
Pembekalan dua kompetensi ini ditempuh melalui program PKL dengan mitra industri yang
relevan dengan program keahlian teknik ketenagalistrikan.
B. Visi dan Misi PKL
Visi dan Misi PKL dimaksudkan untuk memberikan arahan dan motivasi bagi para
penyelenggara, pembimbing dan siswa/i dalam menjalankan program Praktik Kerja
Lapangan.
1. Visi PKL
Melalui program PKL kita tingkatkan kompetensi siswa/i menuju siswa dan siswi
berjiwa Technopreneurship berwawasan industri dan berdaya saing.
2. Misi PKL
a. Melaksanakan PKL secara terpadu sejalan dengan peran PKL untuk mendukung Visi
Misi SMK Pasundan 2 Kota Serang.
b. Membangun kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri untuk membekali
siswa/i kemampuan berstandar industri dan kewirausahaan.
C. Tujuan PKL
Tujuan dari dilaksanakannya PKL adalah agar siswa/i dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan pengalaman langsung dilapangan (industri,
perusahaan atau bengkel) yang ditempati. Selain itu, siswa/i dapat mempelajari aspek-aspek
kewirausahaan yang terkait dengan industri yang ditempati, sehingga siswa/i menjadi
memiliki jiwa Technopreneurship.
BAB 2
A. Manajemen Industri
. Sekitar tahun 60-an presiden soekarno merencanakan Proyek Besi Baja Trikora yang
merupakan fondasi untuk membangun industri nasional yang tangguh setelah sempat
terhenti karena situasi politik dalam negeri. Sepuluh tahun kemudian proyek ini di
di lanjutkan kembali oleh pemerintah Indonesia dibawah presiden Soeharto pada 31
Agustus 1970. Berdirilah PT. KRAKATAU STEEL ( PERSERO ) dengan memanfaatkan
berbagai fasilitas peninggalan Proyek Besi Baja Trikora, yakni pabrik kawat baja,
pabrik baja tulangan dan pabrik baja profil. Pada tahun 1977, presiden soeharto
meresmikan mulai beroprasi produsen baja terbesar di Indonesia.
Krakkatau Stell mampu menunjukan perkembangan yang pesat dalam kurun waktu
kurang dari sepuluh tahun. Perseroan menambah fasilitas produk seperti Pabrik Besi
Spons, Pabrik Billet Baja, Pabrik Batang Kawat, serta fasilitas infrasstruktur berupa pusat
pembangkit listrik, pusat penjernihan air,pelabuhan Cigading dan system telekomunikasi.
PT. KRAKATAU STEEL ( PERSERO ) menjadi satu-satunya perusahaan baja terpadu
di Indonesia.
2. Organisasi PT. KRAKATAU STEEL ( PERSERO ) TBK
1.Direktorat Produksi:
Bertugas merencanakan, merumuskan dan mengembangkan kebijakan bidang
produksi, pengoprasian fasilitas produksi, prasara serta mengatur kegiatan produksi
dalam jangka panjang.
2.Direktorat SDM dan Umum
Bertugas merencanakan merumuskan dan mengembangkan kebijakan bidang
propesional, kesehatan, pendidikan,latihan kerja, serta merencanakan pengembangan
organisasi perusahaan dalam jangka panjang dan keselamatan kerja.
3.Direktorat Keuangan
Bertugas merencanakan, merumuskan dan mengembankan kebijakan perusahaan
dalam bidang keuangan.
4.Direktorat Pemasaran
Bertugas merumuskan, merencanakan dan mengembangkan kebijakan perushaan
dalam bidang pemasaran.
5.Direktorat Perencanaan dan Teknologi
Bertugas merumuskan, merencanakan dan mengembangkan kebijakan perusahaan
Dalam bidang teknologi agar dapat bersaing di pasaran dunia.
6.Direkteorat Logistik
Bertugas menyediakan peralatan dan bahan baku tetap tersedia.sehingga aktifitas
pabrik dan perusahaan secara keseleruhan dapat berjalan dengan lancar.
3. Manajemen Industri PT. KRAKATAU STEEL ( PERSERO ) TBK
Besi yang di hasilkan kemudian di proses lebih lanjut pada Elektric Arc Furnace
( EAF ) di Pabrik Slab Baja dan Pabrik Billet Baja. Di dalam EAF besi di campurkan
dengan serap, hot bricket iron dan material tambahan lainnya untuk menghasilkan dua
jenis baja yang di sebut baja slab dan baja billet.
Sementra itu, baja billet mengalami proses pengerolan di Pabrik Batang Kawat untuk
untuk menghasilkan batang kawat baja yg banyak di gunakan aplikasi senar piano,
mur dan baut, kawat baja , pegas dan lain-lain.
B. Jenis Pekerjaan yang Sesuai dengan Bidang Industri
Pabrik ini berfungsi untuk mengolah besi spons menjadi slab baja.
Perlengkapan utamanya adalah empat dapur listrik yang masing-masing berkapasitas
120 ton besi cair. Untuk mencetak besi baja, tersedia 2 unit mesin tuang continue
casting 1.500.000 ton / tahun.
Produk pabrik ini berupa slab ( papan baja ) dengan berbagai kelas kekuatan yang
ukuran tebalnya 150 – 1200 mm, lebar 600 – 2080 mm, panjang maksimun 12m
dan berat maksimun 30 ton. Hasil produksinya yang utama adalah dipakai sebagai bahan
baku Pabrik Strip Baja / Hot Strip Mill ( HSM )
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
Saya ingin menambahkan beberapa hal yang mungkin bisa di terima oleh perusahaan.
Saya mengharapkan agar PT. KRAKATAU STELL ( PERSERO ) dapat menjadi pabrik
kelas dunia internasional, dengan mutu barang dan kinerja yang baik, untuk itu maka
saran saya :
Sebaiknya perushaan lebih memperhatikan dengan polusi yang ada di pakrik PT.
KRAKATAU STEEL, karena dengan menanam pohon saja tidak cukup. Polusi yang di
hasilkan pun mengandung debu besi yang berpotensi merusak kesehatan.
Sebaiknya membuat sesuatu