Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT PLN NUSANTARA POWER UPDK BELAWAN

PEMELIHARAAN MAIN TRANSFORMATOR 150 KV PADA


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PT PLN
NUSANTARA POWER UPDK BELAWAN

Diajukan Oleh:

HAFIZAN MAULANA
2005032027

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Hafizan Maulana
NIM : 2005032027
Judul Laporan : Pemeliharaan Main Transformator 150 KV Pada PT PLN
NUSANTARA POWER BELAWAN.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan magang ini secara keseluruhan


merupakan karya orisinal saya sendiri, bukan plagiasi sebagian atau keseluruhan
dari karya tulis orang lain kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sebagai sumber
pustaka sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya
siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran akademik, etika keilmuan dalam
karya ini, atau ditemukan bukti yang menunjukkan ketidakaslian karya ini.

Medan, 17 Februari 2023

Hafizan Maulana
2005032027

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT PLN NUSANTARA POWER UPDK BELAWAN

PEMELIHARAAN MAIN TRANSFORMATOR 150 KV PADA


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PT PLN NUSANTARA POWER
UPDK BELAWAN

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal: 17 Februari 2023

Medan, 17 Februari 2023

Menyetujui:
Pembimbing Akademis, Pembimbing Lapangan,

(Suprianto, S.T., M.T) (Panorangan Situmorang)


NIP. 19771219 200912 1 001 NIP. 8610009 A2

Mengetahui:
Ketua Jurusan, Kepala Program Studi,

(Afritha Amelia, S.T., M.T) (Cholis, S.T., M.T)


NIP. 19790423 200212 2 002 NIP. 19870601 201903 1 009

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Segala
puja dan puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktek kerja lapangan dengan judul “Analisa Sistem Proteksi Motor
Induksi 3 Phasa Tegangan 380 volt Pada PT PLN NUSANTARA POWER
BELAWAN.

Penyusunan laporan kerja praktek lapangan bertujuan sebagai syarat akademis yang
wajib dipenuhi dalam kurikulum di program studi teknik listrik Politeknik Negeri
Medan.

Di dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan dan penyusunan laporan ini, penulis
banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat yang telah diberikan kepada saya, sehingga
dapat menyelesaikan kerja praktek ini dalam keadaan yang sehat dan tanpa
kekurangan apapun.
2. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan sepenuhnya untuk
melaksanakan praktek kerja lapangan.
3. Bapak Abdul Rahman, S.E, Ak, M.Si, selaku Direktur Politeknik Negeri
Medan.
4. Ibu Afritha Amelia S.T, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Medan.
5. Bapak Cholish, S.T, M..T, selaku Ketua Program Studi Teknik Listrik
Politeknik Negeri Medan.
6. Bapak Suprianto, S.T., M.T, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan pengalaman, arahan dan pengetahuan selama penyusunan
laporan kerja praktik ini.
7. Bapak Ir. Trahman, S.T., M.T. selaku dosen wali kelas EL-6D yang telah
banyak memotivasi kami dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan
ini.

iii
8. Bapak Harmanto, selaku Manager PT. PLN NUSANTARA POWER UPDK
BELAWAN.
9. Bapak Aminullah, selaku Manager Bagian Pemeliharaan PT. PLN
NUSANTARA POWER UPDK BELAWAN.
10. Bapak Panorangan Situmorang, selaku Supervisor Bagian Pemeliharaan
Listrik PLTU dan pembimbing lapangan di PT. PLN NUSANTARA
POWER UPDK BELAWAN yang telah memberikan arahan, pengalaman
dan pengetahuan selama praktik kerja lapangan ini.
11. Bapak Yosi Dwi Putra dan Bapak Marten Perdana Naibaho selaku mentor
yang memberi arahan pada saat melaksanakan praktik kerja lapangan.
12. Seluruh personil Har Listrik PLTU PT PLN NUSANTARA POWER UPDK
BELAWAN.
13. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Listrik yang telah memberikan
ilmu dan materi di dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan.
14. Teman – teman seperjuangan di Program Studi Teknik Listrik terutama kelas
EL-6D yang memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari terdapat kekurangan dala penulisan laporan ini, oleh sebab itu
penulis membuka diri terhadap segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sehingga laporan kerja praktek ini menjadi lebih baik lagi.Akhir kata, semoga
laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 17 Februari 2023

Hafizan Maulana

iv
ABSTRAK

Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator adalah jantung dari transmisi
dan distribusi. Main trafo adalah salah satu peralatan tenaga listrik yang berfungsi
untuk mentransformasikan daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah.
Gangguan pada trafo dapat berdampak pada keberlangsungan proses penyaluran
tenaga listrik. Seiring waktu, kapasitas beban secara bertahap berkurang, sehingga
diperlukan pemeliharaan trafo. Untuk menghindari kerusakan, pemeliharaan trafo
yang benar dapat diidentifikasi dan diperbaiki terlebih dahulu. Pemeliharaan yang
dilakukan UPDK BELAWAN yaitu prediticve maintenance dan preventive
maintenance. Dua jenis pemeliharaan ini salah satunya dilakukan dengan pengujian
dan perngecekan visual pada trafo. Pengujian yang dilakukan seperti pengujian
terhadap tahanan isolasi seperti indeks polarisasi untuk mengukur kelembapan
tahanan pada winding. Adapun melakukan pengecekan visual seperti melihat Suhu/
temperatur minyak, tangki, radiator, dan kumparan transformator. Sehingga setelah
melakukan pemeliharaan maka diketahui nilai indeks polarisasi dari Main Trafo GT
1.1 masuk dikategorikan toleransi yang belum cukup dikatakan bagus/baik dan
pada pengecekan visual ditemukan kerusakan fan sehingga perlunya perbaikan dan
perawatan/pemeliharaan secara lanjut pada transformator tersebut .

v
DAFTAR ISI

Halaman
PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
ABSTRAK .............................................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tempat dan Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan .............................. 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 3
1.4 Manfaat ............................................................................................................ 3
1.5 Sistematika Laporan......................................................................................... 4
BAB 2 PELAKSANAAN PKL .............................................................................. 6
2.1 Profil Perusahaan ............................................................................................. 6
2.2 Lokasi dan Tata Letak Perusahaan................................................................... 7
2.3 Pembangkit Listrik di Sumatera Utara ............................................................. 8
2.3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ........................................... 8
2.3.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) .......................................... 8
2.3.3 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) ................................ 9
2.3.4 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ........................................... 9
2.3.5 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ...................................... 9
2.4 Bidang Operasi Perusahaan ........................................................................... 10
2.5 Struktur Organisasi ........................................................................................ 11
2.6 Proses Bisnis Unit .......................................................................................... 12
2.7 Prinsip Kerja/Siklus Kerja PLTU UPDK Belawan ....................................... 13
2.8 Komponen utama PLTU Belawan ................................................................. 18
2.9 Transformator ................................................................................................ 25
2.9.1 Jenis-Jenis Transformator Berdasarkan Jenis Penggunaannya ....... 26

vi
2.9.2 Bagian-Bagian Tranformator .......................................................... 27
2.10 Spesifikasi Transformator............................................................................ 36
2.11 Pemeliharaan Trafo...................................................................................... 37
2.11.1. Predictive Maintenance ................................................................... 38
2.11.2. Preventive Maintenance .................................................................. 42
2.12 Kegiatan-kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan .................................... 46
2.13 Hambatan-Hambatan selama Praktik Kerja Lapangan ................................ 47
BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 48
3.1 Simpulan ........................................................................................................ 48
3.2 Saran .............................................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 49
LAMPIRAN .......................................................................................................... 50

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKL ...................................................... 2
Tabel.2.1 Daftar Pembangkit di PLN Sumatera Bagian Utara .......................... 10
Tabel 2.23 Pembebanan Bus 6 KV Unit 1 dan Unit 2 ......................................... 16
Tabel 2.34 Pembebanan Bus 6 KV Unit 3 & 4 .................................................... 17
Tabel 2.45 Sistem Pendingin Trafo ...................................................................... 32
Tabel 2.56 Spesifikasi Main Transformator GT 1.1 ............................................ 37
Tabel 2.67 Standar Pengujian Polarisasi Indeks (PI) ........................................... 39
Tabel 2.78 Data Pengujian Indeks Polarisasi ....................................................... 41
Tabel 2.89 Data Relay Temperatur ...................................................................... 43
Tabel 2.910Data Hasil Preventive Maintenance ................................................... 45

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Area PT. PLN Nusantara Power UPDK Belawan............................... 6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT PLN NUSANTARA POWER UPDK Belawan
............................................................................................................................... 11
Gambar 2.3 Siklus PLTU UPDK Belawan ........................................................... 13
Gambar 2.4 Sistem 6 KV Unit 1 dan Unit 2 ......................................................... 15
Gambar 2.5 Sistem 6 KV Unit 3 dan Unit 4 ......................................................... 17
Gambar 2.6 Sistem 6KV PLTU Unit 1 dan 2 ....................................................... 18
Gambar 2.7 Water Treatment plant PLTU Belawan ............................................ 19
Gambar 2.8 Gambar Feed Water Tank PLTU Belawan ....................................... 19
Gambar 2.9 Boiler Feed Pump PLTU Belawan .................................................... 20
Gambar 2.10 Boiler PLTU Belawan ..................................................................... 20
Gambar 2.11 Auxilary Steam Header PLTU Belawan ......................................... 21
Gambar 2.12 Turbin PLTU Belawan .................................................................... 22
Gambar 2.13 Generator PLTU Belawan ............................................................... 22
Gambar 2.14 Kondensor PLTU Belawan ............................................................. 22
Gambar 2.15 CWP PLTU Belawan ...................................................................... 23
Gambar 2.16 Low Pressure Heater PLTU Belawan............................................. 23
Gambar 2.17 High Pressure Heater PLTU Belawan............................................ 24
Gambar 2.18 Forced Draft Fan PLTU Belawan .................................................. 24
Gambar 2.19 Prinsip Hukum Elektromagnetik ..................................................... 25
Gambar 2.20 Prinsip Kerja Transformator............................................................ 26
Gambar 2.21 Pembagian Transformator Berdasarkan Penggunaannya ................ 26
Gambar 2.22 Inti Besi ........................................................................................... 27
Gambar 2.23 Winding ........................................................................................... 28
Gambar 2.24 Bushing............................................................................................ 28
Gambar 2.25 Bagian – Bagian dari Bushing ......................................................... 29
Gambar 2.26 Kertas Isolasi Pada Bushing (Oil Impregnated Paper) .................... 29
Gambar 2.27 Indikator Level Minyak Bushing .................................................... 30
Gambar 2.28 Gasket .............................................................................................. 30
Gambar 2.29 Konservator ..................................................................................... 30

ix
Gambar 2.30 (a) Radiator (b) Fan ......................................................................... 31
Gambar 2.31 Minyak Trafo................................................................................... 33
Gambar 2.32 Tembaga yang dilapisi kertas Isolasi .............................................. 33
Gambar 2.33 Tap Charger ..................................................................................... 34
Gambar 2.34 Relay Buchholz ............................................................................... 35
Gambar 2.35 Relay Jansen .................................................................................... 35
Gambar 2.36 Relay Sudden Pressur ...................................................................... 36
Gambar 2.37 Meeger MIT 1525 ........................................................................... 38
Gambar 2.38 Rangkaian HV Terhadap LV Dan Ground ..................................... 39
Gambar 2.39 Rangkaian LV Terhadap HV Dan Ground .................................... 40
Gambar 2.40 Rangkaian HV Terhadap LV dan Ground....................................... 40
Gambar 2.41 Proses Pengambilan Data ................................................................ 40
Gambar 2.42 Data Periksa Relay Temperatur....................................................... 42
Gambar 2.43 Data Periksa Level Minyak ............................................................. 43
Gambar 2.44 Periksa Silica Gel ............................................................................ 44
Gambar 2.45 Periksa Cooling Fan ........................................................................ 44
Gambar 2.46 Hasil Preventive Maintenance ......................................................... 45

x
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Permohonan PKL di PT. PLN Nusantara Power PLTU UPDK
Belawan ................................................................................................................. 50
Lampiran 2Surat Penerimaan PKL di PT PLN Nusantara Power UPDK Belawan
............................................................................................................................... 50
Lampiran 3Daftar Hadir PKL Minggu 1 ............................................................... 51
Lampiran 4Daftar Hadir PKL Minggu 2 ............................................................... 51
Lampiran 5 Laporan PKL Minggu 3 ..................................................................... 51
Lampiran 6 Daftar Hadir PKL Minggu 4 .............................................................. 52
Lampiran 7 Daftar Hadir Minggu 5 ...................................................................... 52
Lampiran 8 Daftar Hadir PKL Minggu 6 .............................................................. 52
Lampiran 9 Laporan PKL Minggu 1 ..................................................................... 53
Lampiran 10 Laporan PKL Minggu 2 ................................................................... 53
Lampiran 11 Laporan PKL Minggu 3 ................................................................... 53
Lampiran 12 Laporan PKL Minggu 4 ................................................................... 54
Lampiran 13 Laporan PKL Minggu 5................................................................... 54
Lampiran 14 Laporan PKL Minggu 6 ................................................................... 54
Lampiran 15 Prediktif Maintenance Transformator ............................................. 55
Lampiran 16 Area Bagian Trafo Start PLTU ........................................................ 55
Lampiran 17 Foto Bersama dengan Mentor setelah Persentase Laporan Akhir PKL
............................................................................................................................... 56

xi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada perkembangan bangsa saat ini para mahasiswa dituntut mempunyai


kemampuan bukan hanya pengetahuan teori tetapi juga membutuhkan pengetahuan
praktek. Praktek kerja lapangan adalah sebuah ajang bagi mahasiswa/mahasiswi
untuk menerapkan teori-teori yang diterima saat proses pembelajaran di bangku
kuliah ke dalam dunia kerja yang sebenarnya. Teori yang didapatkan di perkuliahan
saja tentu tidak cukup untuk mempersiapkan mahasiswa/mahasiswi ke dunia kerja
tanpa dibekali juga dengan pengalaman di tempat kerja secara nyata di lapangan.
Diharapkan setelah melakukan praktik kerja lapangan ini mahasiswa/mahasiswi
bisa mendapatkan pemahaman lebih tentang materi-materi yang telah didapatkan
di bangku perkuliahan, bisa bekerja sama antar individu dengan baik, memiliki
sikap yang ulet, jujur, dan bertanggung jawab dalam bekerja nantinya.

Politeknik Negeri sebagai intitusi pendidikan diharapkan dapat mencetak lulusan –


lulusan penerus generasi bangsa yang sanggup menguasai ilmu pengetahuan secara
teoritis, praktis, dan aplikatif. Untuk menciptakaan tenaga kerja yang unggul dan
memiliki kemampuan serta keahlian yang mumpuni. Politeknik Negeri Medan
sebagai salah satu Politeknik Negeri yang ada di Medan berusaha membentuk dan
melatih lulusan – lulusan yang ada untuk siap terjun ke dunia kerja.

Sehubungan dengan adanya kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja


Lapangan yang dilaksanakan selama 6 minggu di PT PLN NUSANTARA POWER
UPDK BELAWAN maka dengan adanya Praktik Kerja Lapangan dapat
memberikan pengetahuan tentang dunia kerja yang bermanfaat untuk kedepannya.

1.2 Tempat dan Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

1. Waktu Pelaksanaan :

Waktu pelaksanaan praktek kerja ini dilaksanakan selama 6 minggu yaitu


terhitung pada tanggal 09 Januari 2023 dan berakhir pada 17 Februari 2023.

1
2. Tempat Pelaksanaan :

Kegiatan kerja praktek lapangan ini dilaksanakan di PT PLN NUSANTARA


POWER UPDK BELAWAN PLTU Belawan, Jl. Pulau Sicanang, Sei Mati,
Medan Labuhan Kota, 20252 Medan, Sumatera Utara.

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PKL


Waktu Pelaksanaan
Nama 01-31 01-30 01-31 05-06 09-31 01-17 17-25 01
No
Kegiatan Okt Nov Des Jan Jan Feb Feb Mar
2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023
1 Pendaftaran
Praktik Kerja
Lapangan
2 Pencarian
Lokasi Praktik
Kerja Lapangan
3 Pengajuan Surat
Perrmohonan
Praktek Kerja
Lapangan ke
Intansi
Perusahaan
4 Penerimaan
Surat Balasan
Praktik Kerja
Lapangan dari
Intansi
Perusahaan
yang dituju
5 Persiapan dan
pembekalan
Praktik Kerja
Lapangan oleh
Program Studi
6 Pelaksanaan
Praktik Kerja
Lapangan
7 Penulisan dan
Penyerahan
Laporan Akhir
Praktik Kerja
Lapangan

2
1.3 Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui implementasi dari teori yang telah


didapatkan dimata kuliah dengan keadaan yang ada dilapangan.
2. Melatih kemampuan agar dapat bekerja dalam kelompok/instansi pemerintah,
dunia usaha atau instansi yang terkait dibidang ilmu pengetahuan dan sekaligus
membersi arah pemecahan masalah yang dihadapi dengan berdasarkan potensi
mahasiswa.
3. Mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kerja yang terampil penerus
pembangunan yang menghayati permasalahan yang dihadapi masyarakat dan
belajar menanggulangi masalah tersebut secara pragmatis dan terpadu.
4. Mendekatkan perguruan tinggi kepada kelompok masyarakat / instansi
pemerintah atau dunia usaha – instansi yang terkait dengan bidang keteknikan
sesuai dengan tujuan pembangunan.
5. Memicu mahasiswa untuk bekerja pada bidang keahlian.
6. Mempersiapkan kader – kader masyarakat, khususnya bidang keteknikan.
7. Menjadikan mahasiswa lebih berkepribadian yang lebih dewasa dan
menambah wawasan yang dimiliki.
8. Sebagai syarat menyelesaikan Tugas Akhir.

1.4 Manfaat

1. Manfaat bagi mahasiswa :


a. Membuka wawasan tentang dunia kerja yang sesungguhnya, baik dari segi
kedisiplinan maupun pergaulan dalam dunia kerja.
b. Mengasah pola berpikir yang wajar, logis, rasional serta berketerampilan
dalam memahami dan menghadapi masalah di tempat kerja.
c. Sebagai wadah untuk melatih diri dan mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh saat kuliah di lapangan kerja.
d. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menerapkan dan
mengadakan perbandingan teori-teori yang diperoleh selama masa
perkuliahan sesuai kenyataan yang terjadi di lapangan.

3
e. Menumbuhkan insiatif dan rasa percaya diri yang tinggi dalam diri
mahasiswa melalui penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang di
milikinya dalam menyelesaikan pekerjaan yang di dapatkan pada saat
praktik kerja lapangan.

2. Manfaat bagi kampus :

a. Sebagai sarana promosi untuk mengenalkan Program Studi Teknik Listrik


Politeknik Negeri Medan kepada masyarakat khususnya perusahaan.
b. Menjalin dan meningkatkan kerjasama Perguruan Tinggi dengan
perusahaan.

3. Manfaat bagi perusahaan :


a. Menjalin dan meningkatkan kerjasama Perguruan Tinggi dengan
perusahaan.
b. Sebagai bentuk dukungan Perusahaan terhadap Pendidikan Nasional dan
pengembangan sumber daya manusia Indonesia.

1.5 Sistematika Laporan

Adapun sistematis penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan praktik kerja
lapangan ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang mengenai pembangkit listrik khususnya PLTU, waktu
dan tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan, tujuan kerja praktek, manfaat kerja
praktek, dan sistematika.
BAB 2 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

1) Memuat kondisi umum mengenai profil PT PLN NUSANTARA POWER


UPDK BELAWAN.
2) Memuat tentang deskripsi alat atau system yang diamati di perusahaan tempat
PKL.
3) Memuat tentang penjelasan secara lengkap tentang cara kerja alat yang diamati
pada saat praktik kerja lapangan.
4) Memuat pembahasan tentang topik yang diamati pada saat praktik kerja
lapangan.

4
BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN
Memuat kesimpulan dari topik yang diangkat dan saran dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber kepustakaan yang digunakan dalam
pelaksanaan dan pembuatan laporan magang, baik berupa buku, majalah, maupun
sumber-sumber kepustakaan lain.
LAMPIRAN
Lampiran memuat tabel, gambar, manual penggunaan alat dan hal-hal lain yang
perlu dilampirkan. Untuk memperjelas uraian dalam laporan dan jika dicantumkan.

5
BAB 2
PELAKSANAAN PKL

2.1 Profil Perusahaan

Gambar 2.1 Area PT. PLN Nusantara Power UPDK Belawan


PLN NUSANTARA POWER Unit Pengendali Pembangkitan Belawan merupakan
salah satu unit pembangkit di lingkungan PT. PLN Pembangkitan Sumatera Bagian
Utara yang didirikan sesuai SK Direksi PLN No.125/DIR/83 pada tanggal 24 juli
1983 dengan tugas pokok mengoperasikan dan memelihara mesin pembangkit.
Pada tahun 1973 dilakukan studi kelayakan oleh pemerintah Jepang (OCTA) yang
dilanjutkan pada tahun 1974 oleh tim Survey Direktorat Bina Program. Pada
tanggal 31 Oktober 1974 diusulkan lokasi sebagai berikut:
1. Kampung Belawan II.
2. Kampung Belawan III.
3. Muara Sungai Dua.
4. Pulau Niaga Putri.

PLN bersama dengan Energoinvest Yugoslavia melakukan survey menentukan


lokasi untuk pembangunan PLTU unit 1 dan 2 pada lokasi yang diusulkan tersebut,
yang akhirnya ditentukan lokasi Pulau Naga Putri. Pada tanggal 2 april 1977
ditandatangani kontrak pembangunan PLTU unit 1 dan 2 dengan kapasitas 6x65
MW antara PLN bersama Energoinvest dengan nomor kontrak PJ.005/PST/1977.

6
Pada tanggal 30 Mei 1984 PLTU unit 1 paralel dengan sistem Medan kemudian
diusul dengan PLTU unit 2 pada tanggal 14 November 1984. Seiring dengan
pertumbuhan beban di sistem Sumatera Utara maka untuk memenuhi kebutuhan
listrik Sumatera Utara diperlukan pembangkit yang lebih banyak lagi.

Adapun mesin pembangkit yang ada di UPDK Belawan beroperasi sejak :

1. PLTU unit 1 (65MW) : 30 Mei 1984

2. PLTU unit 2 (65MW) : 14 November 1984

3. PLTU unit 3 (65MW) : 3 Juli 1989

4. PLTU unit 4 (65MW) : 8 September 1989

5. PLTG unit 1.1 (117,5MW) : 6 Juli 1988

6. PLTG unit 1.2 (128,5MW) : 25 November 1992

7. PLTU unit 1.0 (149MW) : 5 November 1993

8. PLTG unit 2.1 (130MW) : 11 Oktober 1994

9. PLTG unit 2.2 (130MW) : 8 Desember 1994

10. PLTU unit 2.0 (165,8MW) : 8 Agustus 1995

11. PLTG Lot 3 (120MW) : 12 Februari 2010

PT. PLN (Persero) UPDK Belawan saat ini mengoperasikan dan memelihara unit-
unit pembangkit dengan kapasitas terpasang sebesar 1200,8MW dan menjadi salah
satu pemasok utama kebutuhan listrik di Sumatera Utara dan sebagian besar
wilayah Aceh.

2.2 Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

PT PLN NUSANTARA POWER UPDK Belawan berada 24 Km sebelah utara kota


Medan, tepatnya berada di Pulau Naga Putri dimana semua unit pembangkit,
kantor,bengkel, pengolahan air, switch yard, dan semua peralatan bantu lainnya di
pulau yang sama dengan luas wilayah ±47 Hektar, di Desa Pulau Sicanang,
Kecamatan Belawan, dekat dengan pesisir pantai dan pelabuhan Belawan. Dapat
dilihat area PT. PLN NUSANTARA POWER UPDK Belawan tampak atas pada
gambar 2.1.

7
Lokasi ini dipilih karena pertimbangan sebagai berikut :
1. Uap yang dihasilkan boiler diperoleh dari air sumur (deepwell) disekitarnya
yang diubah terlebih dahulu menjadi air demin (air yang telah mengalami
treatment sehingga dihasilkan air murni tanpa mineral lain).
2. Mudah mendapatkan air untuk sistem pendingin.
3. Jauh dari pemukiman penduduk.
4. Memudahkan kapal laut pengangkut bahan bakar yang membawa bahan
bakar ke area pembangkit.

2.3 Pembangkit Listrik di Sumatera Utara

PT. PLN (Persero) Sumatera Bagian Utara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
akan energi listrik memiliki beberapa pembangkit yang tersebar dibeberapa wilayah
Sumatera Bagian Utara. Adapun pembangkit-pembangkit tersebut dikelompokkan
atas beberapa jenis

2.3.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

PLTU yang terdapat di Sumatera Bagian Utara diantaranya PLTU Sicanang yang
terdiri dari 4 unit pembangkit dengan kapasitas total 260MW dan PLTU yang
terdapat di Pangkalan Susu dengan kapasitas 800MW. PLTU adalah suatu pusat
pembangkit tenaga listrik yang menggunakan turbin uap sebagai penggerak
mulanya. Prinsip kerja pembangkit ini adalah air yang dipompakan ke boiler untuk
dipanaskan sampai menghasilkan uap kering, kemudian uap tersebut digunakan
untuk memutar turbin yang dikopel dengan generator yang berfungsi untuk
menghasilkan energi listrik.

2.3.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

PLTG yang ada di Sumatera Bagian Utara dalah PLTG Paya Pasir sebanyak 5 unit
dengan kapasitas 90,482MW dan PLTG Glugur sebanyak 2 unit dengan kapasitas
32,650MW. PLTG adalah suatu pembangkit yang menggunakan gas turbin sebagai
penggerak mula. Prinsip kerjanya adalah udara yang ditekan di compressor hingga
mencapai tekanan tertentu, kemudian dimasukkan ke ruang pembakaran hingga
mencapai suhu tertentu. Gas yang telah mencapai tekanan dansuhu tertentu tersebut
digunakan untuk memutar turbin yang telah dikopel dengan generator.

8
2.3.3 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)

PLTGU merupakan pembangkit listrik siklus gabungan yang memanfaatkan


siklus gas dan siklus uap untuk menghasilkan energi yang lebih efisien dari PLTG.
Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan gas buang dari turbin gas digunakan untuk
memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Generator) sehingga diperoleh
uap yang dapat memutar turbin uap (steam turbin). PLTGU yang ada di Sumatera
Utara adalah PLTGU Sicanang sebanyak 2 unit dengan kapasitas 314,58MW.

2.3.4 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

PLTA adalah suatu pusat pembangkit tenaga listrik yang menggunakan turbin air
sebagai penggerak mula. Prinsip kerja pembangkit ini memanfaatkan energi
potensial dari air akibat perbedaan tinggi permukaan bumi. PLTA yang
menggunakan pompa untuk memperoleh energi potensial air disebut Pembangkit
Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM). PLTM yang ada di Sumatera Utara adalah
PLTM Tonduhan dengan kapasitas 750 kW, PLTM Batang Gadis dengan kapasitas
750 kW, PLTM A.Raisan dengan kapasitas 1,5MW, PLTM A.Sibundong dengan
kapasitas 750 kW, PLTM A. Silang dengan kapasitas 750 kW, PLTM Boho dengan
kapasitas 200kW, dan PLTM Kombih dengan kapasitas 1,5 MW.

2.3.5 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

PLTD yang terdapat di bagian Sumatera Utara adalah PLTD Titi Kuning sebanyak
6 unit dengan kapasitas 24,849 MW. PLTD merupakan suatu pembangkit listrik
yang menggunakan motor diesel sebagai penggerak mula. Bahan bakar yang
digunakan pada umumnya adalah solar atau High Speed Diesel (HSD). Prinsip
kerjanya yaitu minyak solar dicampur dengan udara, kemudian dibakar dan
memperoleh gas dengan suhu tinggi yang mengembang untuk menggerakkan
piston. Gerakan piston ini dirubah menjadi suatu kopel putar. Mesin diesel dikopel
dengan generator untuk menghasilkan energi listrik.
Dengan demikian banyaknya jenis pembangkit di Sumatera Utara adalah sebagai
berikut:

9
Tabel.2.1 Daftar Pembangkit di PLN Sumatera Bagian Utara

No Jenis Pembangkit Kapasitas

1. PLTU Sicanang 260MW

2. PLTU Pangkalan Susu 800MW

3. PLTG Paya Pasir 90,482MW

4. PLTG Glugur 32,650MW

5. PLTGU Sicanang 314,58MW

6. PLTM Tonduhan 750 kW

7. PLTM Batang Gadis 750 kW

8. PLTM A. Raisan I dan II 2x750 kW

9. PLTM A.Sibundong 750 kW

10. PLTM A. Silang 750 kW

11. PLTM Boho 200 kW

12. PLTM Kombih I dan II 2x750 kW

13. PLTD Titi Kuning 24,849 MW

2.4 Bidang Operasi Perusahaan

PT. PLN NUSANTARA POWER UPDK Belawan beroperasi dalam bidang


kelistrikan yaitu untuk memenuhi kebutuhan energi listrik sumatera Utara dan
sekitarnya. Dalam operasinya unit-unit pembangkit membutuhkan bahan bakar
Liquefied Natural Gas(LNG), minyak HSD (High Speed Diesel) atau sering disebut
solar. Minyak MFO (Marine Fuel Oil) atau sering disebut residu.

PT. PLN NUSANTARA POWER Unit Pembangkitan Daerah Kawasan Belawan


memiliki suatu visi, misi dan motto :
Visi : “Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang,
Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani”

Misi :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga lsitrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.

10
3. Mengupayakan agar tenag listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto : “Bekerja, Bekerja, dan Bekerja”.

2.5 Struktur Organisasi

Demi berjalannya suatu pekerjaan, maka dibutuhkan struktur organisasi dan


manajerial yang baik, sehingga pembagian tugas dilakukan dengan baik dan jelas
serta pekerjaan dapat dikerjakan dengan efektif. Kerjasama yang baik antara
seluruh pihak juga dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam
pekerjaan.

Struktur organisasi di PT PLN NUSANTARA POWER UPDK Belawan adalah


sebagai berikut:

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT PLN NUSANTARA POWER UPDK


Belawan

11
2.6 Proses Bisnis Unit

Dalam sebuah perusahaan memiliki suatu proses bisnis agar setiap bagian paham
dimana ruang lingkup kerjanya. Setiap bagian juga dapat mengetahui bagaimana
cara menyelesaikan setiap permasalahan secara efektif dan efisien.

Berikut adalah bagian-bagian dari proses bisnis di PT PLN NUSANTARA


POWER UPDK Belawan:

1. Manager
Jabatan ini merupakan kepala bagian disetiap bidang, tugas dan tanggung
jawabnya adalah mengawasi serta bertindak dalam pelaksanaan setiap tugas
yang dilakukan dalam setiap bidang masing-masing.

2. Manager Bagian
Manager Bagian ini bertugas membantu Manager. Dalam PT PLN
NUSANTARA POWER UPDK Belawan ini ada 5 Asisten Manager yang
membawahi bidangnya masing-masing, meliputi:

a) Engineering: meliputi perencanaan, evaluasi operasi dan pemeliharaan juga


meliputi lingkungan dan teknologi informasi serta keselamatan kelistrikan.
b) Operasi: meliputi pengoperasian pembangkit yang ada di PT PLN
NUSANTARA POWER UPDK Belawan yaitu PLTU, PLTG, dan PLTGU.
c) Pemeliharaan PLTU: meliputi pemeliharaan Boiler, pemeliharaan Turbin
Uap, pemeliharaan Listrik, pemeliharaan Instrument & Control, bengkel
dan sarana pembangkit PLTU.
d) Pemeliharaan PLTGU: meliputi pemeliharaan Turbin Gas dan HRSG,
pemeliharaan Turbin dan alat bantu, pemeliharaan Listrik, pemeliharaan
Instrument dan Control, pemeliharaan PLTG, dan sarana pembangkit
PLTGU.
e) SDM dan Administrasi: meliputi Sekretariat dan Umum, Kepegawaian dan
Diklat, Anggaran dan Keuangan, Akutansi, serta Logistik, dan K3.
3. Supervisor

Bagian ini merupakan pelaksana dalam kegiatan operasi dan bertanggung jawab
kepada Manager Bagian.

12
4. Operator

Operator ini merupakan pelaksana harian kegiatan operasi perusahaan


dilapangan baik kegiatan dalam perusahaan maupun diluar perusahaan yang
berhubungan dengan kegiatan dan kepentingan perusahaan.

2.7 Prinsip Kerja/Siklus Kerja PLTU UPDK Belawan

PLTU bekerja berdasarkan siklus yang berulang-ulang atau close loop system yaitu
air menjadi uap dan uap menjadi air dan air kembali menjadi uap begitu seterusnya.
Untuk memahami prinsip kerja dari PLTU, gambar 2.3 menunjukkan siklus dari
PLTU :

Gambar 2.3 Siklus PLTU UPDK Belawan


Awalnya PLTU harus memiliki bahan bakar untuk memanaskan air. Adapun bahan
bakar yang digunakan PLTU UPDK Belawan adalah MFO (marine fuel oil) atau
disebut residu dan HSD (high speed diesel) atau solar yang di angkut dari kapal

13
menuju tangki penampungan bahan bakar PLTU. HSD digunakan sebagai bahan
bakar bagi igniter (penyala awal). HSD ini disalurkan dengan menggunakan pompa
yang memiliki pengaturan aliran berupa katup pengatur, katup penutup cepat, dan
flow meter. Pada proses penyalaan awal HSD disemprotkan ke ruang bahan bakar
dengan cara diatomisasi / dikabutkan dengan menggunakan udara.

Sementara itu MFO yang ditampung ditempat persediaan (storage tank) akan
dialirkan terlebih dahulu ke daily tank untuk penggunaan sehari-hari. Sebelum
digunakan MFO harus dipanaskan terlebih dahulu. Pemanasan berfungsi untuk
menurunkan kekentalan MFO. Pemanas MFO berasal dari ASH Ketika PLTU
beroperasi. Penggunaan MFO dengan cara dikabutkan menggunakan uap atau
secara mekanik. Untuk menggerakkan turbin uap yang dikopel dengan generator
maka diperlukan air yang dipanaskan. Air yang nantinya dipanaskan berasal dari
air tanah yang diambil menggunakan deep well pump. Air yang diambil tersebut
harus dimurnikan/dimineralisasi terlebih dahulu dari kandungan mineral di area
water treatmeant plant sebelum masuk ke turbin agar tidak terjadi korosi atau
endapan dalam pipa dan turbin.

Dari tangki air demin, air di alirkan menuju feed water tank kemudian dipompa
menggunakan BFP (boiler feed pump) menuju boiler, air yang di pompa BFP akan
melewati HPH Ketika PLTU beroperasi. Setelah melewati HPH, air dipanaskan
terlebih dahulu dengan economizer yang terdapat pada boiler, pada boiler terdapat
pemanas inti yaitu LTS (low temperature superheater) dan HTS (high temperature
superheater) uap air dari economizer dipanaskan lagi melalui LTS dan HTS yang
kemudian disalurkan menuju ASH (auxiliary steam heater), sementara yang masih
berwujud air akan masuk boiler untuk dipanaskan kembali.

Auxilary steam heater akan mendistribusikan uap panas ke turbin untuk memutar
turbin yang dikopel dengan generator guna menghasilkan listrik. Uap ini juga
dialirkan ke beberapa peralatan-peralatan lainnya seperti air preheater, starting
ejector, feedwater tank untuk memanaskan MFO. Sesudah memutar turbin, uap
panas juga di alirkan ke beberapa peralatan seperti HPH dan LPH sebagai media
pemanas air mula sebelum boiler.

14
Uap sisa juga dialirkan ke GSC (gland steam condenser). Gland steam condenser
atau disebut kondensor mengubah uap air keluaran turbin menjadi air Kembali
sebelum dipanaskan untuk turbin berikutnya. Jadi system PLTU UPDK Belawan
berupa loop tertutup dengan air yang digunakan untuk memutar turbin uap adalah
air yang sama terus menerus hanya saja akan ditambah air dari WTP ke system
karena efisiensi system PLTU.

Berikut adalah denah acuan sistem kelistrikran 6 KV yang ada di PLTU Unit 1 & 2,
3 &4 di PLN UPDK Belawan, namun Unit 1 & 2 sudah tidak beroperasi lagi

Unit 1 dan 2

Gambar 2.4 Sistem 6 KV Unit 1 dan Unit 2

Berdasarkan gambar 2.4, berikut tabel penjelasan pembebanan bus 6 KV unit 1


& 2 PLN UPDK Belawan dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini :

15
Tabel 2.23 Pembebanan Bus 6 KV Unit 1 dan Unit 2
DAFTAR CB 6 KV
No Kode Kegunaan Bus Cubicle
1 C1-2-52 Circulating water pump no 1 (525 KW) 1 1
2 C2-2-52 Forced draft fan (500 KW) 1 2
3 C3-2-52 Feed pump (1600 KW) 1 3
4 C4-2-52 Coupling to auxiliary trafo unit 1 1 4
5 C5-2-52 Feed pump (1600 KW) 1 5
6 C6-2-52 Forced draft fan (500 KW) 1 6
7 C7-2-52 Trafo bus unit 1 (1000 KVA) 1 7
8 C8-2-52 Measuring unit 1 1 8
9 C9-2-52 Coupling bus unit 1 to bus common 1 9
10 C10-2-52 Circulating water pump no 2 (525 KW) Common 10
11 C11-2-52 Trafo lighting bus (400 KVA) Common 11
12 C12-2-52 Trafo starting (8000 KVA) Common 12
13 C13-2-52 Koneksi ke GT Common 13
14 C14-2-52 Trafo common bus OTA1 (1000 KVA) Common 14
15 C15-2-52 Trafo spare bus OTA2 (1000 KVA) Common 15
16 C16-2-52 Measuring common Common 16
17 C17-2-52 Coupling bus common to bus unit 2 Common 17
18 C18-2-53 Circulating water pump no 3 (525 KW) 2 18
19 C19-2-52 Forced draft fan (500 KW) 2 19
20 C20-2-52 Feed pump (1600 KW) 2 20
21 C21-2-52 Coupling to auxiliary trafo unit 2 2 21
22 C22-2-52 Feed pump (1600 KW) 2 22
23 C23-2-52 Forced draft fan (500 KW) 2 23
24 C24-2-52 Trafo bus unit 2 2TA1 (1000 KVA) 2 24
25 C25-2-52 Measuring unit 2 2 25

16
Unit 3 dan 4

GT.PLANT

Gambar 2.5 Sistem 6 KV Unit 3 dan Unit 4


Berdasarkan gambar 2.5, berikut tabel penjelasan pembebanan bus 6 KVUnit
3 dan Unit 4 PLTU UPDK Belawan, dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini:
Tabel 2.34 Pembebanan Bus 6 KV Unit 3 & 4
DAFTAR CB 6 KV
No Kode Kegunaan Bus Cubicle
1 30BBA01 BOILER FEED PUMP 1 3 1
2 30BBA02 FD FAN 1 3 2
3 30BBA03 BOILER FEED PUMP 2 3 3
4 30BBA04 MAIN CONDENSATE PUMP 1 3 4
5 30BBA05 AUX TRAFO FEEDER 3 5
6 30BBA06 UNIT 3 TRANSFORMER INCOMER 3 6
7 30BBA07 MAIN COOLING WATER PUMP 1 3 7
8 30BBA08 FD FAN 2 3 8
9 30BBA09 BOILER FEED PUMP 3 3 9
10 30BBA10 MAIN CONDENSATE PUMP 2 3 10
11 30BBA11 BUSBAR MEASURING UNIT 3 3 11
12 30BBA12 SPARE 3 12
13 90BCA01 BUS COUPLER UNIT3 – COMMON Common 13
14 90BCA02 LIGHTING TRAFO FEEDER Common 14
15 90BCA03 AUX TRAFO FEEDER Common 15
16 90BCA04 AUX TRAFO FEEDER CHLORINE Common 16
17 90BCA05 MAIN COOLING WATER PUMP 2 Common 17
18 90BCA06 STARTING TRANSFORMER INCOMER Common 18

17
Tabel 2.3 Lanjutan
19 90BCA07 BUSBAR MEASURING COMMON Common 19
20 90BCA08 GT-PLANT Common 20
21 90BCA09 BUS COUPLER UNIT4-COMMON Common 21
22 40BBA01 BUSBAR MEASURING UNIT 4 4 22
23 40BBA02 AUX TRAFO FEEDER 4 23
24 40BBA03 MAIN CONDENSATE PUMP 1 4 24
25 40BBA04 MAIN COOLING WATER PUMP 3 4 25
26 40BBA05 UNIT 4 TRANSFORMER INCOMER 4 26
27 40BBA06 BOILER FEED PUMP 1 4 27
28 40BBA07 FD FAN 1 4 28
29 40BBA08 FD FAN 2 4 29
30 40BBA09 MAIN CONDENSATE PUMP 2 4 30
31 40BBA10 BOILER FEED PUMP 2 4 31
32 40BBA11 BOILER FEED PUMP 3 4 32
33 40BBA12 SPARE 4 33

2.8 Komponen utama PLTU Belawan

PLTU adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan uap kering untuk


menggerakkan turbin. Energi mekanik yang dihasilkan turbin digunakan untuk
menggerakkan generator. Sehingga, generator akan mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Berikut adalah beberapa peralatan yang digunakan di PLTU
PT PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Belawan:

1. Deep Well Pump

Pompa sumur bor adalah suatu pompa yang terdapat pada sumur bor yang
digunakan untuk mengambil air agar bisa digunakan pada PLTU sebagai bahan
awal dalam proses pengoperasian PLTU dan juga dalam siklus tertutup dari PLTU
itu sendiri.

Gambar 2.6 Sistem 6KV PLTU Unit 1 dan 2

18
2. Water Treatment Plant

Water Treatment Plant (WTP) adalah suatu area yang mengubah air yang
dihasilkan dari Deep Well Pump menjadi air demin. Sehingga dapat digunakan pada
PLTU.

Gambar 2.7 Water Treatment plant PLTU Belawan

3. Feed Water Tank (FWT)

Feed Water Tank (FWT) digunakan untuk menampung air demin dari Water
Treatment Plant (WTP) sebelum dimasukkan kedalam boiler. Boiler dapat
beroperasi apabila Feed Water Tank sudah full capacity sehingga dapat
menyalurkan air ke boiler.

Gambar 2.8 Gambar Feed Water Tank PLTU Belawan

19
4. Boiler Feed Pump (BPF)

Boiler Feed Pump (BFP) digunakan untuk memompakan air yang sudah di tampung
di dalam Feed Water Tank ke dalam boiler.

Gambar 2.9 Boiler Feed Pump PLTU Belawan


5. Boiler

Boiler digunakan untuk memanaskan air demin sehingga dapat menghasilkan uap
yang berupa uap kering. Adapun beberapa bagian-bagian dari pada boiler yaitu
Economizer, Low Temperature Superheater (LTS), High Temperature Superheater
(HTS).

Gambar 2.10 Boiler PLTU Belawan

6. Economizer

Economizer adalah pemanas awal didalam boiler. Uap yang dihasilkan dari
economizer masih berupa uap bawah sehingga belum dapat digunakan oleh turbin.

20
7. Low Temperature Superheater (LTS)

Low Temperature Superheater digunakan untuk menaikkan temperatur dari uap


yang terlebih dahulu dihasilkan oleh economizer. Uap yang dihasilkan dari LTS
masih berupa uap basah, Sehingga belum bisa digunakan oleh turbin.

8. High Temperature Superheater (HTS)

High Temperature Superheater terletak pada laluan gas yang sangat panas,
sehingga menerina panas radiasi secara langsung dari ruang bakar. Temperatur
yang dihasilkan sebesar 510 C dengan tekanan 86 bar. Uap yang dihasilkan dari
20 High Temperatur Superheater sudah berupa uap kering, sehingga dapat
digunakan untuk memutar turbin.

9. Auxilary Steam Header (ASH)

Auxilary Steam Header digunakan untuk membagikan uap ke beberapa peralatan


seperti turbin dan feed water tank.

Gambar 2.11 Auxilary Steam Header PLTU Belawan

10. Turbin Uap

Turbin adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap yang


bertemperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi mekanik (putaran). Poros
dari turbin dikopel dengan generator, agar rotor generator juga berputar ketika
turbin berputar.

21
Gambar 2.12 Turbin PLTU Belawan

11. Generator

Generator adalah suatu peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Generator yang ada di PLTU PT PLN Unit
Pelaksana Pengendalian Pembangkitan yaitu generator induksi.

Gambar 2.13 Generator PLTU Belawan

11. Kondensor

Kondensor digunakan untuk mengubah uap menjadi air demin kembali. Sehingga
dapat digunakan kembali untuk dipanaskan pada boiler. Cara pendinginannya
dengan menggunakan bantuan dari air laut.

Gambar 2.14 Kondensor PLTU Belawan

22
12. Circulating Water Pump (CWP)

Circulating water pump (CWP) adalah alat yang digunakan untuk memompakan
air laut ke dalam kondensator untuk bersirkulasi secara terbuka. Air yang melewati
pipa didalam kondensator akan mendinginkan uap.

Gambar 2.15 CWP PLTU Belawan

13. Low Pressure Heater (LPH)

Low Pressure Heater adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air dari
kondensator dengan menggunakan Low Temperature Turbin. Cara ini digunakan
agar menghemat bahan bakar.

Gambar 2.16 Low Pressure Heater PLTU Belawan

23
14. High Peressure Heater (HPH)

High Pressure Heater adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air dari
Boiler Feed Pump dengan menggunakan High Temperature Turbin. Cara ini
digunakan untuk menghemat bahan bakar.

Gambar 2.17 High Pressure Heater PLTU Belawan

15. Forced Draft Fan (FDF)

Forced Draft Fan (FDF) adalah alat yang digunakan untuk memasukkan udara
secara paksa kedalam ruang bakar, dengan bantuan motor listrik.

Gambar 2.18 Forced Draft Fan PLTU Belawan

16. Air Preheat

Air Preheat digunakan untuk memanaskan udara dengan menggunakan uap yang
dihasikan oleh turbin. Tujuan pemanasan ini agar tidak terjadi thermal stress akibat
perbedaan ekstrim suhu sebelum memasuki Air Heater.

24
17. Air Heater

Air Heater digunakan untuk memanaskan kembali udara yang terlebih dahulu
dipanaskan oleh Air Preheat Coil, dengan menggunakan uap hasil pembuangan dari
boiler ke stack. Tujuannya agar menghemat pemakaian bahan bakar.

18. MFO Heater

MFO Heater adalah alat yang digunakan untuk memanaskan bahan bakar yang
berupa Marine Fuel Oil (MFO) dengan tujuan untuk menurunkan visikositas dari
MFO. Dengan pemanasan maka visikositas dari MFO dapat diturunkan sehingga
dapat menghasilkan pembakaran yang lebih baik.

2.9 Transformator

Trafo merupakan peralatan statis dimana rangkaian magnetik dan belitan yangterdiri
dari 2 atau lebih belitan, secara induksi elektromagnetik, mentransformasikan daya
(arus dan tegangan) sistem AC ke sistem arus dantegangan lain pada frekuensi yang
sama. Trafo menggunakan prinsip elektromagnetik yaitu hukum hukum ampere dan
induksi faraday, dimana perubahan arus atau medan listrik dapat membangkitkan
medan magnet dan perubahan medan magnet/fluks medan magnet dapat
membangkitkan tegangan induksi.

Gambar 2.19 Prinsip Hukum Elektromagnetik


Arus AC yang mengalir pada belitan primer membangkitkan flux magnet yang
mengalir melalui inti besi yang terdapat diantara dua belitan, flux magnet tersebut
menginduksi belitan sekunder sehingga pada ujung belitan sekunder akan terdapat
beda potensial / tegangan induksi.

25
Gambar 2.20 Prinsip Kerja Transformator

2.9.1 Jenis-Jenis Transformator Berdasarkan Jenis Penggunaannya

1. Trafo Daya (Power Transformer)

Gambar 2.21 Pembagian Transformator Berdasarkan Penggunaannya

Transformator Daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakanuntuk
aplikasi transfer daya tinggi yang mencapai hingga 33 KV. Trafo daya ini sering
digunakan di stasiun pembangkit listrik dan gardu transmisi. Trafo Daya, seperti
pada gambar 2.15 biasanya memiliki tingkat insulasi yang tinggi.

2. Trafo Distribusi (Distribution Transformer)

Trafo Distribusi atau Distribution Transformer, seperti pada Gambar 2.15


digunakan untuk mendistribusikan energy listrik dari pembangkit listrik ke daerah
perumahan ataupun lokasi industri. Pada dasarnya, Trafo Distribusi ini
mendistribusikan energi listrik pada tegangan rendah yang kurang dari 33 kilo Volt
untuk keperluan rumah tangga ataupun industri yang berada dalam kisaran
tegangan 220V hingga 440V.

26
3. Trafo Pengukuran (Measurement Transformer)

Trafo Pengukuran atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Measurement


Transformer atau Instrument Transformer ini digunakan untuk mengukur kuantitas
tegangan, arus listrik dan daya yang biasanya diklasifikasikan menjadi trafo
tegangan dan trafo arus listrik dan lain-lainnya.

4. Trafo Proteksi (Protection Transformer)

Trafo Proteksi ini digunakan untuk melindungi komponen listrik. Perbedaan utama
antara trafo proteksi dan trafo pengukuran adalah pada akurasinya. Dimana trafo
proteksi harus lebih akurat jika dibandingkan dengan trafo pengukuran.

2.9.2 Bagian-Bagian Tranformator

1. Inti Besi
Inti besi, seperti pada gambar 2.22 digunakan sebagai media mengalirnya flux yang
timbul akibat induksi arus bolak balik pada kumparan yang mengelilingi inti besi
sehingga dapat menginduksi kembali ke kumparan yang lain. Dibentuk dari
lempengan – lempengan besi tipis berisolasi dengan maksud untuk mengurangi
eddy current yang merupakan arus sirkulasi pada inti besi hasil induksi medan
magnet, dimana arus tersebut akan mengakibatkan rugi – rugi (losses).

Gambar 2.22 Inti Besi

2. Current Carrying Circuit (Winding)

Belitan terdiri dari batang tembaga berisolasi yang mengelilingi inti besi,dimana
saat arus bolak balik mengalir pada belitan tembaga tersebut, inti besi akan
terinduksi dan menimbulkan flux magnetic.

27
Gambar 2.23 Winding

3. Bushing

Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan dengan jaringan luar.Bushing


terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Isolator tersebut
berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan body main tank trafo.

Gambar 2.24 Bushing

Secara garis besar seperti pada gambar 2.24 bushing dapat dibagi menjadi empat
bagian utama yaitu:

1) Isolasi

Berdasarkan media isolasi bushing terbagi menjadi dua (IEC 60137 tahun 2008)
yaitu:

a) Bushing kondenser
Di dalam bushing kondenser terdapat banyak lapisan kapasitansi yang disusun
secara seri sebagai pembagi tegangan. Pada bushing terdapat dua kapasitansi utama
yang biasa disebut C1 dan C2. C1 adalah kapasitansi antara konduktor dengan tap
bushing, dan C2 adalah kapasitansi dari tap bushing ke ground (flange bushing).
Dalam kondisi operasi tap bushing dihubungkan ke ground, sehingga C2 tidak ada
nilainya ketika bushing operasi.

28
Gambar 2.25 Bagian – Bagian dari Bushing
Bushing kondenser umumnya dipakai pada tegangan rating bushing 72,5 kV ke
atas. Bushing kondenser terdapat tiga jenis media isolasi (IEC 60137 tahun 2008)
yaitu:

1. Resin Bonded Paper (RBP)


Bushing tipe RBP adalah teknologi bushing kondenser yang pertama dan sudah
mulai ditinggalkan.

2. Oil Impregnated Paper (OIP)


Pada tipe OIP, seperti pada gambar 2.20 isolasi yang digunakan adalah kertas dan
minyak yang merendam kertas isolasi.

Gambar 2.26 Kertas Isolasi Pada Bushing (Oil Impregnated Paper)


3. Konduktor
Terdapat jenis–jenis konduktor pada bushing yaitu hollow conductor dimana
terdapat besi pengikat atau penegang di tengah lubang konduktor utama, konduktor
pejal dan flexible lead.

a) Klem Koneksi
Klem koneksi merupakan sarana pengikat antara stud bushing dengan
konduktor penghantar di luar bushing.

29
b) Asesoris
Asesoris bushing terdiri dari indikasi minyak, seal atau gasket dan tap
pengujian. Seal atau gasket pada bushing terletak di bagian bawah mounting
flange.

Gambar 2.27 Indikator Level Minyak Bushing

Indikator minyak, seperti pada gambar 2.26 digunakan untuk melihat


volume minyak pada trafo, dan juga gasket, seperti pada gambar 2.27 yang
digunakan sebagai penahan air apabila masuk pada silica gel trafo

Gambar 2.28 Gasket

4. Konservator
Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada trafo, minyak isolasi akan memuai sehingga
volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka
minyak akan menyusut dan volume minyak akan turun. Konservator digunakan
untuk menampung minyak pada saat trafo mengalami kenaikan suhu.

Gambar 2.29 Konservator

30
5. Pendingin (cooler)

Suhu pada trafo yang sedang beroperasi akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan
jaringan, rugi-rugi pada trafo itu sendiri dan suhu lingkungan. Suhu operasi yang
tinggi akan mengakibatkan rusaknya isolasi kertas pada trafo. Oleh karena itu
pendinginan yang efektif sangat diperlukan.
Minyak isolasi trafo selain merupakan media isolasi juga berfungsi sebagai
pendingin. Pada saat minyak bersirkulasi, panas yang berasal dari belitan akan
dibawa oleh minyak sesuai jalur sirkulasinya dan akan didinginkan pada sirip – sirip
radiator. Adapun proses pendinginan ini dapat dibantu oleh adanya kipas dan pompa
sirkulasi guna meningkatkan efisiensi pendinginan. Adapun contoh radiator
pendingin dapan dilihat pada gambar 2.29.

(a) (b)
Gambar 2.30 (a) Radiator (b) Fan
Sistem pengalirannya (sirkulasi) baik pada minyak maupun udara dapat dilakukan
dengan cara:
1) ONAN menggunakan sifat alamiah, yaitu : minyak “dingin” yang
mempunyai massa jenis yang besar akan turun sedangkan minyak “panas”
dengan massa yang kecil akan naik.
2) ONAF menggunakan kipas (fan) untuk mengalirkan udara sehingga
pendinginan lebih cepat.
3) ODAF menggunakan pompa/tekanan dari luar untuk sirkulasi minyak.
4) OFAN sistem ini menggunakan sirkulasi minyak secara buatan/paksa
sedangkan sirkulasi udara secara alami. Pada tipe ini sirkulasi minyak
digunakan di dalam transformator dan sirkulasi udara digunakan di luar
transformator. Minyak akan didinginkan dengan bantuan pompa agar

31
sirkulasi semakin cepat dan udara yang ada disekitar trafo sebagai pendingin
pada luar transformator.
5) OFAF Sistem pendinginan minyak disirkulasikan dengan pompa minyak,
dan di hembuskan udara dari kipas angin.
6) OFWF Sistem pendinginan minyak disirkulasikan dengan pompa minyak,
dan air disirkulasikan melalui saluran pembuangan panas melalui pompa
air.
Tabel 2.45 Sistem Pendingin Trafo

Med
Macam Sistem Dalam Trafo Diluar Trafo
Pendingin
No Sirkulasi
*) Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
Alamiah Paksa Alamiah Alamiah

1 AN Udara

2 AF Udara

3 ONAN Minyak Udara


4 ONAF Minyak Udara

5 OFAN Minyak Udara


6 OFWF Minyak
7 OFWF Minyak

8 ONAN/ONAF Kombinasi 3 dan 4

9 ONAN/OFAN Kombinasi 3 dan 5

10 ONAN/OFAF Kombinasi 3 dan 6

11 ONAN/OFWF Kombinasi 3 dan 7

6. Silica Gel
Silica Gel untuk menghindari agar minyak trafo tidak berhubungan langsung
dengan udara luar, maka saat ini konservator dirancang dengan menggunakan
breather bag/ rubber bag, yaitu sejenis balon karet yang dipasang di dalam
tangki konservator

32
7. Dielectric (Minyak Isolasi Trafo & Isolasi Kertas)

a. Minyak Isolasi trafo

Minyak isolasi pada trafo, seperti pada gambar 2.31 berfungsi sebagai media
isolasi, pendingin dan pelindung belitan dari oksidasi. Minyak isolasi trafo
merupakan minyak mineral yang secara umum terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
parafinik, napthanik dan aromatik. Antara ketiga jenis minyak dasar tersebut
tidakboleh dilakukan pencampuran karena memiliki sifat fisik maupun kimia
yang berbeda.

Gambar 2.31 Minyak Trafo

b. Kertas isolasi trafo

Isolasi kertas seperti pada gambar 2.32 berfungsi sebagai isolasi, pemberi jarak,
dan memiliki kemampuan mekanis. Agar trafo dapat beroperasi secara
maksimal dan juga berumur panjang, maka kertas isolasi trafo harus dalam
keaadan bagus, agar trafo dapat terisolasi dengan baik

Gambar 2.32 Tembaga yang dilapisi kertas Isolasi

33
8. Tap Changer
Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan merupakan salah satu hal yang dinilai
sebagai kualitas tegangan. Trafo dituntut memiliki nilai tegangan output yang stabil
sedangkan besarnya tegangan input tidak selalu sama. Dengan mengubah
banyaknya belitan sehingga dapat merubah ratio antara belitan primer dan sekunder
dan dengan demikian tegangan output/ sekunder pun dapat disesuaikan dengan
kebutuhan sistem berapapun tegangan input/ primernya. Penyesuaian ratio belitan
ini disebut Tap changer.

Proses perubahan ratio belitan ini dapat dilakukan pada saat trafo sedang berbeban
(On load tap changer) atau saat trafo tidak berbeban (Off Circuit tap changer/De
Energize Tap Charger).

Tap changer terdiri dari:


a. Selector Switch
b. Diverter Switch
c. Tahanan transisi
Dikarenakan aktifitas tap changer lebih dinamis dibanding dengan belitan utama
dan inti besi, maka kompartemen antara belitan utama dengan tap changer dipisah.
Berikut komponen - komponen tap changer seperti pada gambar 2.33 :
a. Selector switch merupakan rangkaian mekanis yang terdiri dari terminal
terminal untuk menentukan posisi tap atau ratio belitan primer.
b. Diverter switch merupakan rangkaian mekanis yang dirancang untuk
melakukan kontak atau melepaskan kontak dengan kecepatan yang tinggi.
c. Tahanan transisi merupakan tahanan sementara yang akan dilewati arus
primer pada saat perubahan tap.

Gambar 2.33 Tap Charger

34
9. Relay Buchlolz
Penggunaan relay deteksi gas (Buchholz) pada Transformator terendam minyak
yaitu untuk mengamankan transformator yang didasarkan pada gangguan
Transformator seperti : arcing, partial discharge dan over heating yang umumnya
menghasilkan gas. Gas-gas tersebut dikumpulkan pada ruangan relai dan akan
mengerjakan kontak-kontak alarm.

Gambar 2.34 Relay Buchholz

Berdasarkan gambar 2.34 cara kerja relay bucholtz adalah gas yang timbul di
dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan tekanan gas ini akan mengerjakan relay
dalam 2 tahap, yaitu :
1) Mengerjakan alarm pada kontak bagian atas (1)
2) Mengerjakan perintah trip ke PMT pada kontak bagian bawah (2)

10. Relay Jansen

Relay Jansen adalah relay yang digunakan untuk mengamankan trafo dari
gangguan di dalam tap changer yang menimbulkan gas. Relay ini dipasang pada
pipa yang menuju konservator.
Cara kerja pada prinsipnya sama dengan relay bucholz akan tetapi hanya punya satu
kontak tripping. Adapun contoh relay jansen dapat dilihat pada gambar 2.35
dibawah ini.

Gambar 2.35 Relay Jansen

35
11. Relay Suddent Pressure
Alat pengaman tekanan sebagai pengaman tangki transformator terhadap kenaikan
tekanan gas yang timbul didalam tangki. Maka relay ini digunakan untuk
mendeteksi peningkatan tekanan mendadak yang disebabkan percikan bunga api
dalam yang dapat menyebabkan kegagalan, kebakaran atau meledak. Ketika ada
pemanasan yang terlalu cepat atau ledakan relay ini akan membuangtekanan lebih
atau mentripkan.

Gambar 2.36 Relay Sudden Pressur

1. Relay Temperatur
Relay ini merupakan relay yang cukup penting untuk mendukung sistemproteksi
pada tranformator karena dengan menggunakan relay ini petugas dapat
memantau peningkatan suhu pada transformator. Dengan menggunakan relay
ini transformator dapat diatur untuk melakukan trip otomatis agar transformator
tidak mengalami overheat.

2.10 Spesifikasi Transformator

Transformator yang sedang di maintenance adalah trafo utama (main trafo) yang
berfungsi untuk menaikkan nilai tegangan dari 10,5 KV menjadi 150 KV, untuk
kemudian disalurkan ke SUTT - SUTT yang ada di pembangkit. Adapun spesifikasi
dari main trafo GT 1.1 dapat dilihat pada tabel berikut

36
Tabel 2.56 Spesifikasi Main Transformator GT 1.1

Name trafo Main trafo GT 1.1

Kapasitas 151 MVA

Fasa 3 Fasa (R,S,T)

Vector-group symbol YNd11

Tipe pendingin ONAN / ONAF

Frequency 50Hz

Standards IEC 76/1976

Rate Voltage 10,5 KV / 150 KV

Tegangan Primer 10,5 KV

Tegangan Sekunder 150KV

2.11 Pemeliharaan Trafo

Pemeliharan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau


proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi peralatan agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan
pada peralatan yang dapat dicegah.

Tujuan pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah untuk menjamin


kontinuitas penyaluran tegangan listrik dan menjamin kehandalan, antara lain:

1. Untuk meningkatkan reliability, avaibaility, dan efficiency


2. Untuk memperpanjang umur peralatan
3. Mengurangi resiko terjadinya kerusakan pada peralatan
4. Meningkatkan safety peralatan
Adapun Perawatan atau maintenance pada trafo selama melakukan kerja praktek di
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Dan Uap Belawan yaitu :

37
2.11.1. Predictive Maintenance

Pemeliharaan yang dilakukan dengan cara memprediksi kondisi suatu peralatan


listrik atau maintenance yang dilakukan saat transformator sedang berhenti
beroperasi. Seperti halnya melakukan pengujian kinerja isolasi trafo seperti
Pengujian indeks polariasi, Pengujian tangen delta, Impendance dan sebagainya.

A. Pengujian Indeks Polarisasi

Pengujian PI termasuk dalam pengukuran tahahan isolasi bertujuan untuk


mengetahui kondisi isolasi antara belitan dengan ground atau antara dua belitan.
Metode yang umum dilakukan adalah dengan memberikan tegangan DC dan
merepresentasikan kondisi isolasi dengan satuan mega ohm (MΩ). Tahanan isolasi
yang diukur merupakan fungsi dari arus bocor yang menembus melewati isolasi
atau melalui jalur bocor pada permukaan eksternal. Pengujian tahanan isolasi dapat
dipengaruhi suhu, kelembaban dan jalur bocor pada permukaan eksternal seperti
kotoran pada bushing atau isolator.

Tujuan dari pengujian indeks polarisasi adalah untuk memastikan peralatan tersebut
layak dioperasikan atau bahkan untuk dilakukan over voltage test. Indeks yang
biasa digunakan dalam menunjukan pembacaan tahanan isolasi trafo dikenal
sebagai dielectric absorption, yang diperoleh dari pembacaan berkelanjutan untuk
periode waktu yang lebih lama dengan sumber tegangan yang konstan.
Adapun alat yang digunakan dalam pengujian PI pada Trafo GT 1.1 adalah Meeger
MIT 1525 seperti Gambar 2.36

Gambar 2.37 Meeger MIT 1525

38
Rasio pembacaan 10 menit dibandingkan pembacaan 1. Jika nilai Indeks Polaritas
(PI) terlalu rendah ini mengindikasikan bahwa isolasi telah terkontaminasi.
Besarnya Indeks Polaritas (IP) dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝐼𝑅 10 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑃𝐼 =
𝐼𝑅 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Keterangan :

PI = Indeks Polarisasi
IR 1 menit = Nilai tahanan isolasi pengikuran menit pertama (Ω)
IR 10 menit = Nilai tahanan isolasi pengukuran menit kesepuluh (Ω)

Adapun standart pengujian polarisasi indeks (PI) yang mengacu pada standar IEC
60076-3 sebagai berikut
Tabel 2.67 Standar Pengujian Polarisasi Indeks (PI)

Kondisi Polarisasi Indeks (PI)


Berbahaya < 1,0
Jelek 1,0 - 1,1
Dipertanyakan 1,1 - 1,25
Toleransi 1,25 - 2,0
Baik Di atas 2.0

B. Rangkaian Pengujian Indeks Polarisasi


Adapun rangkaian dari pengujian indeks polarisasi pada Trafo Utama GT 1.1
sebagai berikut

1. Rangkaian HV Terhadap LV Dan Ground

Gambar 2.38 Rangkaian HV Terhadap LV Dan Ground

39
2. Rangkaian LV Terhadap HV Dan Ground

Gambar 2.39 Rangkaian LV Terhadap HV Dan Ground


3. Rangkaian HV Terhadap LV Dan Ground

Gambar 2.40 Rangkaian HV Terhadap LV dan Ground


C. Data Hasil Pengujian Indeks Polarisasi
Sehingga didapatkan nilai IR dari pengujian indeks polarisasi yang dilakukandengan
alat megger selama 1-10 menit pada Trafo Utama GT 1.1

Gambar 2.41 Proses Pengambilan Data

40
Adapun data dari pengujian indeks polarisasi pada Tabel sebagai berikut :

Tabel 2.78 Data Pengujian Indeks Polarisasi

Menit LV Terhadap HV HV Terhadap LV HV Dan LV


No
Ke- Dan Ground Dan Ground Terhadap Ground

1 0 480 M Ω 1,115 G Ω 1,175 G Ω

2 1 650 M Ω 1,750 G Ω 2,21 G Ω

3 2 745 M Ω 2,08 G Ω 2,68 G Ω

4 3 853 M Ω 2,29 G Ω 2,88 G Ω

5 4 888 M Ω 2,36 G Ω 3,08 G Ω

6 5 925 M Ω 2,42 G Ω 3,28 G Ω

7 6 915 M Ω 2,47 G Ω 3,45 G Ω

8 7 940 M Ω 2,61 G Ω 3,55 G Ω

9 8 982 M Ω 2,75 G Ω 3,67 G Ω

10 9 1082 G Ω 2,78 G Ω 3,87 G Ω

11 10 1164 GΩ 2,83 G Ω 3,95 G Ω

Adapun perhitungan sama dengan hasil yang dihasilkan pada meeger. Berikut hasil
perhitungan dengan rasio pembacaan 10 menit dibandingkan pembacaan 1 menit.

1. LV Terhadap HV dan Ground


1164
𝑃𝐼 = = 1,79
0,65

2. HV Terhadap LV dan Ground


2,83
𝑃𝐼 = = 1,61
1,750

3. HV dan LV Terhadap Ground


3,95
𝑃𝐼 = = 1,78
2,21

41
Sesuai dengan data-data pengujian isolasi tersebut yang terdiri dari beberapavariabel
uji di setiap pengujian berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa kondisiindeks
polarisasi (PI) Transformator GT 1.1 saat uji (HV Terhadap LV Dan Ground)
didapat nilai yang minim yaitu 1,61 sedangkan pada uji (HV Dan LV Terhadap
Ground) didapat nilai yang lebih besar dari pada (LV Terhadap HV Dan Ground)
dikategori batas toleransi yaitu 1,79. Menurut standar IEC 60076 – 3, hasiltersebut
dikategorikan dalam kondisi yang ditoleransikan dalam hal ini perlu tindakan
pemeliharaan lanjut untuk mencapai kategori baik.

2.11.2. Preventive Maintenance


Pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan
secara tiba – tiba. Kegiatan ini dilakukan secara berkala. Diadakan sekali setiap 1
bulan secara rutin, dengan melakukan cek secara visual, yaitu mengecek parameter-
parameter yang lagsung terlihat. Preventive maintenance trafo tenaga yang
dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Di PT. PLN NUSANTARA POWER
UPDK BELAWAN.
A. Pengecekan Preventive Maintenance

Adapun yang dilakukan di preventive maintenance ini adalah pengecekan


sebagai berikut:
1. Periksa Suhu
Suhu minyak trafo sebaiknya sering diperiksa, terutama bila trafo beroperasibeban
penuh. Biasanya pemeriksan dilakukan hanya dengan melihat alat ukur temperatur
yang ada pada trafo, temperatur yang dicek adalah temperatur winding dan
temperatur minyak trafo.

Gambar 2.42 Data Periksa Relay Temperatur

42
Adapun data temperature pada main trafo GT.11 dapat dilihat pada Tabel 4.4
dibawah ini

Tabel 2.89 Data Relay Temperatur


No Warna Suhu Keterangan

1 Merah 44⁰ Fan Off

2 Biru 60⁰ Fan On

3 Hijau 90⁰ Alarm

4 Kuning 105⁰ Trip


Setelah dilakukan pengujian suhu trafo berada dalam keadaan normal seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.6 diatas bahwa jarum menunjuk pada suhu
31⁰. Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa :

a. Fan Off yang menandakan bahwa kipasnya tidak berputar dikarenakan


kondisi suhu trafo masih berada dalam keadaan normal atau tidak panas.
b. Fan On yang menandakan bahwa kipasnya hidup untuk mendinginkan
trafo jika suhu trafo menunjukan 60⁰ dan akan Off kembali jika suhunya
sudah berada pada 44⁰
c. Alarm akan berbunyi menandakan bahwa suhu trafo panas sekali
d. Trip akan memutuskan trafo karena panas trafo yang berlebih yang akan
menyebabkan trafo akan meledak jika tidak di tripkan.

2. Periksa Tinggi Permukaan Minyak

Permukaaan minyak sebaiknya sering diperiksa dan dipastikan pada level yang
sesuai. Tinggi permukaan minyak ini dipastikan tetap dalam batas yang seharusnya.

Gambar 2.43 Data Periksa Level Minyak

43
3. Periksa Silica Gel

Periksalah silica gel pada breather, jika telah berubah warna, silica gel harussegera
diganti kembali

Dari gambar yan terlihat silica gel masih berwarna biru termasuk dalam kategori
toleransi dan apabila sudah berwarna pink maka harus diganti silica gel yang baru.

Gambar 2.44 Periksa Silica Gel


4. Periksa Kipas – Kipas Pendingin

Pada sebagian kipas adanya karat pada sirip dan akan bisa menimbulkan tidak
berputar dengan baik serta tidak stabil. Kondisi fan rusak.

Gambar 2.45 Periksa Cooling Fan


5. Periksa Kondisi Bushing

Pada bushing terlihat tidak ada retak, kotor, pecah, dan kebocoran minyak. Kondisi
bushing aman.

44
B. Indikator Dan Data Hasil Preventive Maintenance

Tabel 2.910 Data Hasil Preventive Maintenance

Perlatan Komponen yang


No Cara Pelaksanaan Kondisi
Diperiksa
1 Tangki, radiator,minyak, Periksa apakah ada ✓
katup – katup, sumbat - kebocoran minyak
Sumbat
2 Kipas – kipas pendingin Periksa kipas apakah ada Sebagian
karat pada sirip dan berputar fan rusak
dengan baik serta stabil
3 Indikator tinggi minyak Periksa tingi permukaan ✓
minyak pada indikator
tangki konservator
4 Terminal utama, reiterminasi Periksa kotoran serta ada ✓
kabel, jumper wire benda asing lainnya
5 Bushing Periksa apakah ada yang ✓
retak, kotor, pecah, dan
kebocoran minyak
6 Suhu / temperatur minyak dan Periksa temperatur minyak ✓
kumparan transformator dan kumparan transformator

Adapun hasil preventive maintenance pada tanggal 27 Januari 2023 dapat


dilihatpada Gambar 4.11 dibawah ini :

Gambar 2.46 Hasil Preventive Maintenance


Main Trafo 150 KV Prevenive maintenance main trafo GT 1.1 dilakukan
secara langsung (offline maintenance) dimana dilakukan peninjaun langsung
oleh staff pegawai dan tenaga ahli daya PLTU pada main trafo GT 1.1.

45
2.12 Kegiatan-kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan

Minggu ke-1:
1. Pengarahan mengenai K3 tentang hal-hal apa saja yang harus di perhatikan
dan dipakai untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, oleh ketua pelaksana
K3
2. Pengenalan siklus kerja turbin dan generator pada unit 3 dan 4 PLTU UPDK
Belawan
3. Memahami sebuah system kelistrikan 6KV unit PLTU
4. Pengenalan Siklus Air, Uap dan Udara pada PLTU
5. Melakukan Perbaikan pada sistem penerangan Boiler Feed Water Pump
6. Melakukan Pergantian pada Motor Sump Pump 380 V
7. Mengukur Tahanan Isolasi Motor Sump Pump 380 V
8. Membuat pergantian kontaktor dan CB (Circuit Breaker) pada Panel
penerangan Water Intake

Minggu Ke-2:
1. Melakukan Maintenance motor Transfer Pump 380 V
2. Mengukur dan pengisian ulang air Baterai 110 VDC
3. Mengenal panel CB unit 3, 4 dan common starting motor 380 V
4. Mengenal panel pengecasan baterai 110 VDC.
5. Perawatan (penyambungan kabel) baterai 110 VDC.
6. Mengenal sistem kelistrikan DC PLTU.
7. Penggantian baterai 110 VDC

Minggu ke-3
1. Maintenance Transformator 6 KV
2. Penggantian Silica Gel pada Transformator 6 KV
3. Mengukur tahanan isolasi Transformator 6 KV pada sisi primer, dan 380
pada sisi sekunder.
4. Maintenance CB (Circuit Breaker) 6 KV
5. Maintenance CB (Circuit Breaker) 380 KV
6. Pengantian lahar motor 380 V
7. Maintenance panel penerangan CWP (circulating water pump)

46
Minggu ke-4
1. Maintenance panel penerangan CWP (circurlating water pump)
2. Change motor 380 V Transfer Water Pump
3. Maintenance sistem proteksi motor 380 V
4. Merakit panel CWP
5. Maintenance perggantian bearing dan slip ring pada rotor generator
6. Melanjutkan praktikan panel penerangan CWP

Minggu ke-5
1. Melanjutkan merakit panel penerangan Circulating Water Pump
2. Maintenance penerangan unit 1 dan 2
3. Mengenal sistem diagram uap dan air unit 3 dan 4
4. Mengenal tarnsformator Step Up 11 KV ke 150 KV
5. Mengenal Transformator Starting 150 KV ke 6 KV

Minggu ke-6
1. Belajar merangkai mengenai hubungan Star-Delta
2. Merangkai motor dengan hubungan Star-Delta
3. Membuat laporan akhir PKL

2.13 Hambatan-Hambatan selama Praktik Kerja Lapangan

a. Adaptasi Lingkungan di awal PKL merasa canggung dan segan terhadap


pegawai-pegawai Engineering dan para mentor di PLTU PT PLN Nusantara
Power UPDK Belawan.
b. Terlalu banyak komponen-komponen yang ada di PLTU UPDK Belawan ,
sehingga membuat penulis sulit untuk memahaminya.
c. Sulitnya bagi penulis menggumpulkan data untuk menulis laporan Akhir
Program Kerja Lapangan dikarenakan adanya beberapa komponen di PLTU
UPDDK Belawan yang sulit untuk dijangkau.

47
BAB 3
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Adapun kesimpulan dari kerja praktek lapangan di Pembangkit Listrik Tenaga


Uap (PLTU) PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Daerah Kawasan
Belawan pada tanggal 09 Januari – 17 Februari 2023, maka dapat dijabarkan
dari penulis sebagai berikut, yaitu:
1. Berdasarkan pengamatan terdapat 2 jenis pemeliharaan pada main
transformator di PT PLN NUSANTARA POWER UPDK BELAWAN,
yaitu Predictive Maintenance dan Preventive Maintenance
2. Dari data yang didapatkan, indeks polarisasi pada main transformator
dalam kondisi toleransi dengan nilai 1.75 maka perlu dilakukan perawatan
lanjut untuk kondisi yang baik dengan nilai 2 berdasarkan standart
IEC76/1987
3. Berdasarkan data preventive Maintanence main transformator dalam
keadaan yang tidak baik untuk melakukan operasi dikarenakan adanya
sebagian fan trafo yang rusak
4. Pemeliharaan transformator di PLN UPDK Belawan dilakukan secara
langsung (Offline) yaitu dengan melakukan inspeksi dan pemeriksaan
langsung ke trafo tenaga yang ada di PLTU UPDK Belawan.
3.2 Saran

Kerja praktek yang kami laksanakan merupakan suatu kegiatan wajib untuk
memenuhi salah satu mata kuliah yang ada di Politeknik Negeri Medan yang
bertujuan untuk mendapatkan pemahamandari dunia kerja serta menumbuhkan
keterampilan dan keahlian yang didapatkan dari kegiatan kerja praktek
lapangan. Maka dari saran yang diberikan sebagai berikut:
1. Sebaiknya mahasiswa meluruskan niat dalam kegiatan kerja praktek agar
memiliki semangat dalam belajar dan rasa ingin tahu tinggi
2. Mahasiswa lebih aktif dalam berkomunikasi dengan para mentor untuk
bertanya, berkonsultasi, maupun interaksi lainnya.

48
DAFTAR PUSTAKA

PLN, PT. "Buku pedoman pemeliharaan transformator tenaga." Jakarta: PT PLN


(Persero) (2014).
TeknikElektronika.com. ‘‘Jenis-Jenis Transformator ’’. Diakses pada 20 Februari
2023, dari https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-transformator-trafo/
Studylibid.com. “Sistem Pendingin Trafo Daya”. Diakses pada 21 Februari 2023,
dari https://studylibid.com/doc/4296703/sistem-pendingin-trafo-daya
Permata, Endi, and Intan Lestari. "MAINTENANCE PREVENTIVE PADA
TRANSFORMATOR STEP-DOWN AV05 DENGAN KAPASITAS
150KV DI PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK." Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan FKIP. Vol. 3. No. 1. 2020.

Sotarduga, Yosafat. "Analisis Kinerja Isolasi pada Transformator Daya


Berdasarkan Indeks Polarisasi, Kekuatan Dielektrik dan Tangen Delta
(Aplikasi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Belawan)."
(2020).
Robbani, Muhamad Firdaus, Dedi Nugroho, and Gunawan Gunawan. "Penentuan
Kelayakan Tahanan Isolasi Pada Transformator 60 MVA Di Gardu Induk
150 kV Tegal Dengan Menggunakan Indeks Polarisasi, Tangen Delta, Dan
Breakdown Voltage." Elektrika 12.2 (2020): 60-66.
Ramata, Rio Galih. "INSPECTION, MAINTENANCE DAN TESTING DRY
TRANSFORMER DAN WET TRANSFORMER PT YTL JAWA TIMUR
UNIT 5 DAN 6."
Zuhal, Prof. Prinsip dasar elektroteknik. Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Akmalsyah Tengku,” Pemeliharaan Trafo Tenaga PLTU DI PT PLN (PERSERO)
UNIT PENGENDALIAN PEMBANGKITAN BELAWAN”Aceh.2022

49
LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan PKL di PT. PLN Nusantara Power PLTU UPDK
Belawan

Lampiran 2Surat Penerimaan PKL di PT PLN Nusantara Power UPDK Belawan

50
Lampiran 3Daftar Hadir PKL Minggu 1

Lampiran 4Daftar Hadir PKL Minggu 2

Lampiran 5 Laporan PKL Minggu 3

51
Lampiran 6 Daftar Hadir PKL Minggu 4

Lampiran 7 Daftar Hadir Minggu 5

Lampiran 8 Daftar Hadir PKL Minggu 6

52
Lampiran 9 Laporan PKL Minggu 1

Lampiran 10 Laporan PKL Minggu 2

Lampiran 11 Laporan PKL Minggu 3

53
Lampiran 12 Laporan PKL Minggu 4

Lampiran 13 Laporan PKL Minggu 5

Lampiran 14 Laporan PKL Minggu 6

54
Lampiran 15 Prediktif Maintenance Transformator

Lampiran 16 Area Bagian Trafo Start PLTU

55
Lampiran 17 Foto Bersama dengan Mentor setelah Persentase Laporan Akhir PKL

56

Anda mungkin juga menyukai