INDONESIA
POWER MRICA PGU SUB UNIT PLTA JELOK
KERJA PRAKTIK
Disusun oleh:
Adnan Muhardhita
5160711082
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
SISTEM EKSITASI GENERATOR DI PT. INDONESIA
POWER MRICA PGU SUB UNIT PLTA JELOK
KERJA PRAKTIK
Disusun oleh:
Adnan Muhardhita
5160711082
Kerja Praktik ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mencapai
derajat
Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro
Yogyakarta ,…………….
Ketua Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro, Universitas Teknologi Yogyakarta
Merupakan karya ilmiah asli saya dan belum pernah dipublikasikan oleh orang
lain, kecuali yang tertulis sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka. Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan
merupakan karya asli saya, maka saya bersedia menerima konsekuensi apa yang
diberikan Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Informasi dan
Elektro Universitas Teknologi Yogyakarta kepada saya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 11
Januari 2020
Yang menyatakan
Adnan Muhardhita
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktik dengan judul “Sistem
Eksitasi Generator di PT. Indonesia Power Mrica PGU Sub Unit PLTA Jelok”.
Laporan ini disusun untuk menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik yang
merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan di Program
Sarjana Teknik Elektro UTY.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
vi
10. Fitriadi Muhsin selaku teman seperjuangan saya kerja praktik di PLTA
Jelok.
11. Segenap Staf dan karyawan sub unit PLTA Jelok yang telah membantu
dalam pelaksanaan kerja praktik.
Pada laporan kerja praktik ini penulis menyadari bahwa laporan kerja
praktik ini jauh dari sempurna baik dari segi materi atau penulisannya. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan sangat
dibutuhkan bagi kesempurnaan penyusunan laporan berikutnya. Penulis
berharap laporan kerja praktik ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya maupun mahasiswa
Sarjana Teknik Elektro pada khususnya.
Yogyakarta,
1 Desember 2019
Adnan Muhardhita
vii
DAFTAR ISI
2.1.4 Profil PT Indonesia Power Mrica PGU Sub Unit PLTA Jelok ............. 18
2.1.5 Lokasi PT. Indonesia Power Mrica PGU Sub Unit PLTA Jelok .......... 19
viii
3.1.1 Studi Literatur ....................................................................................... 45
ix
4.3 Alarm dan trip pada Sistem Eksitasi Generator .............................................. 60
4.4 Gangguan Pada Sistem Eksitasi Generator ..................................................... 61
4.5 Pemeliharaan Sistem Eksitasi Generator ........................................................ 62
5.3 Penutup............................................................................................................ 66
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 2. 29 Bantalan Exiter ..................................................................... 40
Gambar 2. 30 Generator .............................................................................. 41
Gambar 2. 31 Ruang intake pending udara generator ................................. 41
Gambar 2. 32 Transformator ....................................................................... 42
Gambar 2. 33 Pemutus Tenaga .................................................................... 42
Gambar 2. 34 Auxilliary Power Supply ....................................................... 43
Gambar 2. 35 Battery ................................................................................... 43
Gambar 2. 36 Inverter.................................................................................. 44
Gambar 2. 37 High Voltage Swich Gear (HVSG) ....................................... 44
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu gangguan yang terjadi pada generator adalah gangguan pada
rotor (sistem penguat) atau eksitasi. Dalam praktiknya, arus eksitasi harus selalu
diperhatikan agar hal-hal yang berbahaya seperti kondisi over excitation dan
under excitation yang dapat menyebabkan generator terbakar dan rusak dapat
diminimalisir dan dihindari. Untuk menghindari kerusakan pada generator salah
satu langkah yang dilakukan yaitu dengan memahami karakteristik dari
pengaturan sistem eksitasi meliputi pembebanan, arus eksitasi dan tegangan pada
generator. Pembebanan sangat mempengaruhi sistem eksitasi pada generator
sinkron. Apabila beban mengalami kenaikan maka arus tegangan jaringan akan
turun dan menyebabkan tegangan generator akan turun juga. Sehingga, untuk
mencegah kondisi under excitation maka arus eksitasi yang diinjeksikan harus
dinaikkan. Dan sebaliknya, jika beban mengalami penurunan maka tegangan
jaringan akan naik dan menyebabkan tegangan generator akan naik. Sehingga
untuk mencegah kondisi over excitation maka arus eksitasi yang diinjeksikan
harus diturunkan. Oleh karena itu, dengan memperhatikan parameter
karakteristik dari sistem eksitasi dapat kita ketahui pengaruh parameter seperti
arus eksitasi, tegangan yang dapat berpengaruh kepada kondisi generator yaitu
pada kondisi over excitation atau under excitation.
13
14
BAB I PENDAHULUAN
Bab I menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, Batasan
masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan laporan dari kerja
praktik yang dilakukan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II menjelaskan tentang tinjauan perusahaan atau instansi yang
berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan teori
pendukung.
BAB III METODOLOGI
Bab III menjelaskan tentang tentang proses penelitian kerja praktik yang
telah dilakukan. Berisi uraian tentang bahan atau materi penelitian, alat, dan
jalannya penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV membahas hasil penelitian yang berjudul ”Sistem Eksitasi
Generator di PT. Indonesia Power Mrica PGU Sub Unit PLTA Jelok” selama
kerja praktik di PLTA Jelok.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V membahas kesimpulan dan saran yang perlu disampaikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dari hasil penelitian.
16
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN DAN LANDASAN TEORI
Misi
“Menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan jasa terkait
yang bersahabat dengan lingkungan”
17
Motto
“PT. Indonesia Power adalah “Trust Us for Power Exvellence”
Berikut adalah makna dari logo PT. Indonesia Power seperti gambar
2.1 diatas :
1. Bentuk :
a. Karena mempunyai arti kuat atau power, maka Indonesia dan Power
ditampilkan dengan menggunakan dasar jenis huruf (font) yang tegas dan
kuat: Futura Book / Regular dan Futura Bold.
b. Bentuk kilatan yang terdapat pada huruf “O” melambangkan “Tenaga
Listrik” yang merupakan lingkup usaha utama perusahaan.
c. Titik atau bulatan merah di ujung kilatan petir merupakan simbol
perusahaan yang telah digunakan sejak masih bernaman PT PLN PJB I.
Titik tersebut merupakan simbol yang digunakan disebagian besar mentri
komunikasi perusahaan. Dengan simbol kecil ini, hal ini bisa digunakan
sebagai identitas perusahaan.
2. Warna
a. Warna Merah Digunakan pada kata INDONESIA menunjukan identitas
kuat dan kokoh sebagai sumber daya utama dalam memproduksi tenaga
listrik baik di Indonesia maupun luar negeri.
b. Warna Biru Digunakan pada kata POWER yang memiliki arti bahwa
warna biru pada dasarnya menggambarkan sifat pintar dan bijaksana.
Secara umum hal ini menggambarkan bahwa Indonesia Power
18
2.1.4 Profil PT Indonesia Power Mrica PGU Sub Unit PLTA Jelok
PLTA bergabung dengan PT. PLN KJB sektor Mrica pada tahuhn 1991. Saat ini
kontribusi PLTA Jelok terhadap produksi Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Mrica
berkisar 6,37 %.
2.1.5 Lokasi PT. Indonesia Power Mrica PGU Sub Unit PLTA Jelok
PLTA Jelok Berlokasi 17 km dari arah barat laut kota salatiga dan sekitar
72km dari kota semarang, PLTA Jelok Memanfaatkan air dari rawa pening
dengan saluran masuk (intake) yang berlokasi dibendungan tuntang kabupaten
semarang. PLTA Jelok berlokasi di dusun delik, kecamatan Tuntang, Kabupaten
Semarang.
20
JOKO SUNARNO
Supervisor
B. Sekretaris
Sekretaris memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan, peran
penting tersebut adalah sebagai berikut :
a. Menyimpan berkas data atau arsip kepegawaian
b. Membuat daftar hadir
c. Membuat nomor agenda surat masuk dan keluar
d. Menyimpan arsip dan menyampaikan surat
e. Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen surat keputusan,
laporan dan lainnya
f. Membantu kelancaran administrasi perusahaan
g. Menyimpan dan menjaga kerahasiaan data-data perusahaan
melalui saringan kasar dan saringan halus serta kemudian masuk ke saluran
intake dan mengalir menuju rumah katub. Pada rumah katub air dibagi menjadi
dua pipa pesat sebelum menuju ke turbin.
Air kemudian mengalir dan melewati Main Inlet Valve (MIV), lalu
memutar turbin yang seporos dengan generator, sehingga generator ikut berputar
dan menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkan generator sebesar 6 kV di
naikkan tegangannya pada transformator menjadi 30 kV. Kemudian tegangan 30
kV disalurkan menuju Gardu Induk (GI) 150 kV.
Sumber air yang digunakan berasal dari rawa pening yang menampung air
sungai candi dukuh,sungai prapat dan sungai-sungai lain disekitarnya dengan
keadaan sebagai berikut:
1. Keadaan maksimum (musim penghujan)
a. Tinggi permukaan dari permukaan air laut : ± 463,60 m
b. Luas permukaan : ± 2620 Ha
c. Volume rawa pening : ± 35,5 x 106 m³
2. Keadaan minimum (musim kemarau)
a. Tinggi permukaan dari air laut : ± 460,50 m
25
k. Tinggi : 7,75 m
l. Panjang : 38,50 m
Gambar 2. 11 Spilway
3. Saluran Intake
Saluran intake berfungsi untuk tempat masukan air ke waterway.
4. Waterways
Waterways merupakan tempat mengalirnya air dari intake DAM
menuju ke turbin. Pada PLTA Jelok Total Panjang dari waterways yang
28
Gambar 2. 13 Leiding
5. Aquaduct
Aquaduct ini berfungsi untuk menempatkan saluran air diatas rawa
pening sehingga air dapat mengalir melewati sungai tuntang.
Gambar 2. 14 Aquaduct
29
8. Saluran Pendatar
Saluran ini berfungsi menampung pelimpahan air dan untuk
menyerap tekanan air daripipa pesat apabila terjadi gangguan pada turbin
yang mendadak ataupun saat turbin dimatikan maka air akan kembali
keatas melalui pipa pesat, tekanan balik tersebut dapat menyebabkan
pecahnya pipa pesat. Saluran pendatar memiliki dimensi yang lebih besar
dengan diameter 4 m dan panjangnya 125 m serta tinggi 16 m, pada pipa
pendatar ini bagian atasnya terbuka.
pipa yang tahan terhadap tekanan tingi, pipa pesat berfungsi untuk
mengalirkan air dari rumah klep menuju turbin, tekanan dan kecepatan
aliran air mutlak untuk menggerakan turbin. Pada PLTA Jelok
menggunakan 2 buah pipa pesat, diameter pipa pesat bagian atas lebih
besar dibandingkan dengan diameter bagian bawah hal tersebut untuk
memperoleh kecepatan dan gtekanan air yang lebih besar.
Data teknis penstock PLTA Jelok sebagai berikut :
a. Tinggi terjun air : 144,4 m
b. Jumlah penstock : 2 buah
c. Panjang : ± 591,9 m
d. Tebal : 10 mm
e. Variasi diameter : 1,5 – 1,95 m
f. Diameter awal/ujung : 1,95 m
g. Diameter akhir : 1,5 m
h. Jumlah anker block : 8 buah
i. Jumlah sambungan muai :7
j. Jumlah main hole : 9 buah tiap penstock ST 41 dan M
41 B
k. Jenis pemasangan : ST 41 dan M 41 B 9,45 m³/detik
l. Aliran maksimal pipa 1 : 9,45 m³/detik
m. Aliran maksimal pipa 2 : 9,7 m³/detik
Gambar 2. 16 Penstock
31
d. Poros Turbin
Poros turbin ini berbentuk silinder untuk menggerakan rotor
generator dengan jalan dikopel langsung.
37
e. Draft Tube
Berfungsi untuk tempat mengalirnya air buangan yang sudah
digunakan memutar runner
g. Governor
Berfungsi untuk mengatur serta menjaga agar putaran turbin
tetap stabil dengan mengontrol bukan katup pada guide vane. Pada
PLTA Jelok memiliki governor dengan type digital turbine logic
(DTL 525). Digital ini merupakan otak dari turbin, berfungsi untuk
perantara sinyal digital analog dan analog ke mekanik hidrolok.
Gambar 2. 26 Governor
h. Bantalan
Bantalan berfungsi untuk mengurangi panas, korosi dan
gesekan serta keausan panas. Sistem pendingin atau pelumasan ini
menggunakan media air dan minyak pelumas. Pelumas yang
39
2. Bantalan Generator
Bantalan generator merupakan bantalan luncur atau guide
bearing yang berfungsi untuk menerima gaya radial dari poros.
Sistem pendinginan ini juga menggunakan air sebagai pendingin
minyak pelumas ada terdapat dalam bantalan.
40
3. Bantalan Exiter
Bantalan exiter merupakan bantalan luncur atau guide
bearing yang berfungsi unuk menerima gaya radial dari poros,
Sistem pendingin ini juga mengunakan air sebagai pendingin
minyak pelumas ada terdapat dalam bantalan.
13. Generator
Generator merupakan mesin listrik yang dapat membangkitkan energi
listrik apabila rotor didalamnya berputar. Pada PLTA Jelok 4 nit generator
mempunyai sinkron 3 fasa.
41
Gambar 2. 30 Generator
Sistem pendingin generator memanfaatkan perbedaan tekanan luar
sehingga tertarik masuk lalu digunakan untuk mendinginkan rotor dan
statornya.
14. Transformator
Transformator merupakan sebuah alat untuk menaikan atau
menurunkan tegangan listrik . pada PLTA Jelok transformator digunakan
untuk menaikan tegangan 6kV yangbdihasilkan generator menjadi 30 kV.
Transformator memanfaatkan bentuknya yang bersirip sebagai media
pendinginan dengan memanfaatkan udara lingkungan.
42
Gambar 2. 32 Transformator
Gambar 2. 35 Battery
44
Gambar 2. 36 Inverter
45
46
3.1.2 Interview
Pada tahap ini saya melakukan interview atau tanya jawab dengan teknisi
senior terkait dengan judul yang sudah saya tentukan yaitu sistem eksitasi
generator untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Saya bertanya kepada
teknisi tentang bagaimana prinsip kerja sistem eksitasi di PLTA Jelok.
3.1.4 Bimbingan
Tahapan bimbingan adalah tahapan ketika semua yang telah saya
dipelajari dari awal hingga proses pengolahan data diperiksa oleh supervisior.
Saat tahapan ini saya mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan
supervisior terhadap permasalahan yang timbul.
Gambar 3. 2 Voltmeter
Gambar 3. 4 Generator
3.3.3 Inverter
Inverter berguna untuk mengubah arus AC menjadi DC dengan tegangan
yang dibutuhkan.
Gambar 3. 6 Inverter
53
54
Gambar 4. 1 Rotor
2. Kumparan Medan
Kumparan medan pada rotor disuplai dengan medan arus searah
untuk menghasilkan fluks dimana arus searah tersebut dialirkan ke rotor
melalui sebuah cincin. Jadi jika rotor berputar maka fluks magnet yang
timbul akibat arus searah tersebut akan memotong konduktor dari stator
yang mengakibatkan timbulnya gaya gerak listrik. Belitan searah pada
struktur medan yang berputar dihubungkan ke sebuah sumber luar melalui
slipring atau brush. Slipring ini berputar bersama-sama dengan poros dan
rotor. Banyaknya slipring ada dua buah dan pada tiap-tiap slipring dapat
menggeser brostel yang masing-masing merupakan positip dan negatip
guna penguatan ke lilitan medan pada rotor. Slipring terbuat dari besi baja,
kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros dengan memakai bahan
isolasi. Untuk membangkitkan arus searah dibutuhkan sebuah system
penguat atau Exiter, suplai diperoleh dari pembangkit itu sendiri kemudian
disearahkan seterusnya dikembalikan ke rotor melalui slipring.
b. Stator
Gambar 4. 2 Stator
56
3. Generator
- Periksa kerusakan, retak atau putusnya ujung penghantar phasa.
- Periksa tahanan isolasi kumparan medan.
- Periksa baut pengencangnya.
- Periksa celah antara stator dan rotor.
- Periksa isolasi stator.
5.1 Kesimpulan
Dengan berakhirnya kerja praktik lapanganb selama sebulan di PLTA
Jelok yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sistem eksitasi PLTA Jelok menggunakan semikonduktor statik
seperti : thyristor daya dan diode-dioda pada sirkuit dayanya. Daya
eksitasi diambil dari terminal generator melalui trafo eksitasi dan
penyearah daya yang disuplai masuk ke slipring sebagai arus medan.
Tegangan medan kontrol dengan pemicuan gate pada jembatan
penyearah daya.
2. Fungsi eksitasi yaitu membangkitkan tegangan pada stator generator
dengan mensuplai arus DC pada rotor generator.
3. Pemeliharaan eksitasi terhadap generator hanya dilakukan demgan cara
membersihkan panel eksitasi untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya gsngguan pada atau trip.
5.2 Saran
Teknisi maupun asisten teknisi tidak boleh lengah untuk mengantisipasi jika
terjadi fault pada sistem eksitasi, agar dapat mengambil tindakan secara tepat dan
cepat supaya tidak terjadi kerusakan yang serius.
5.3 Penutup
Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih ats kesempatan yang telah
di berikan selama ini dari berbagai pihak. Kemudian untuk menambah kemajuan
dan peningkatan di masa yang akan dating maka penulis akan sangat senang
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, Semoga apa yang telah di
lakukan ini dapat bermanfaat bagi orang lain terutama bagi penulis.
67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN