Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PENGUJIAN CAPASITIVE VOLTAGE


TRANSFORMER (CVT) BAY PENGHANTAR BOGOR BARU 2 DI
GARDU INDUK CIANJUR

Laporan Praktik Industri ini


Disusun Dalam Rangka Kelulusan
Mata Kuliah Praktik Industri, dengan Pembimbing

Dr. Tasma Sucita, M.T (Dosen Pembimbing)


dan
R Agung Kusumajati (Pembimbing Lapangan)

Oleh:
Viony Purnama Juniar
NIM. 1900881

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI


PT PLN (PERSERO) UIT JAWA BAGIAN TENGAH UPT BANDUNG
ULTG BANDUNG BARAT

Oleh :
Nama : Viony Purnama Juniar
NIM : 1900881
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro S-1
Konsentrasi : Teknik Tenaga Elekrik

Disetujui Oleh,

Ketua Praktik Industri Dosen Pembimbing


DPTE-FPTK UPI

Dr. H. Bambang Trisno, MSIE. Dr. Tasma Sucita, M.T.


NIP. 19610309 1986100 1 001 NIP. 196410071991011001

Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Dr. H. Yadi Mulyadi, M.T.


NIP. 19630727 199302 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PT PLN (PERSERO) UIT JAWA BAGIAN TENGAH UPT BANDUNG


ULTG BANDUNG BARAT

Oleh :
Nama : Viony Purnama Juniar
NIM : 1900881
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro S-1
Konsentrasi : Teknik Tenaga Elekrik

Telah diperiksa dan disetujui


Sebagai Laporan Praktik Industri di ULTG Bandung Barat

Pembimbing I Pembimbing II
Manajer ULTG Bandung Barat Supervisor Hargi Bandung Barat

(Eko Prasetyo) (R Agung Kusumajati)


NIP.87112313Z NIP.89151434ZY

iii
ABSTRAK
Secara garis besar sistem tenaga listrik terbagi atas tiga komponen yaitu
pembangkit, transmisi, dan distribusi. Transmisi pada gardu induk banyak dikenal
sebagai penyaluran tenaga listrik. Salah satu bagiannya adalah gardu induk yang
bertugas sebagai sarana penghubung aliran listrik antara bagian pembangkit dan
distribusi sebelum dialirkan ke konsumen. Selain itu juga gardu induk bertugas
untuk menaikan dan menurunkan tegangan. Oleh karena itu gardu induk transmisi
merupakan bagian penting dalam pembangkit tenaga listrik hingga sampai ke
konsumen, dan gardu induk transmisi merupakan asset pemerintah yang dijaga
dan tidak dapat diakses oleh siapapun. Salah satu peralatan gardu induk adalah
CVT (Capasitive Voltage Transformer), yang berfungsi untuk alat proteksi yang
mengubah tegangan besar menjadi tegangan yang lebih rendah agar pengukuran
menjadi lebih aman, akurat, dan lebih teliti. Maka karena itu Peranan CVT perlu
dijaga untuk sistem keandalan. Untuk menjaga performa CVT tersebut tetap
bagus, maka nantinya akan dilakukan pengujian tahanan isolasi, tahanan
pentanahan dan rasio.
Kata kunci : Gardu induk, Transmisi, CVT.

iv
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
berkah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Industri di PT PLN
(PERSERO) UIT Jawa Bagian Tengah UPT Bandung ULTG Bandung Barat
dengan judul “Pengujian Capasitive Voltage Transformer (CVT) Bay
Penghantar Bogor Baru 2 Di Gardu Induk Cianjur”. Penulis menyadari banyak
pihak yang telah ikut berperan serta dalam menyelesaikan laporan Praktik Industri
ini. Untuk itu dengan penuh segala hormat, penulis ucapkan banyak terima kasih
yang sebenar-benarnya kepada :
1. Allah SWT, yang senantiasa memberi kenikmatan serta kelancaran sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Industri.
2. Kedua Orang tua yang selalu memberi motivasi, doa serta dukungan dalam
menyelesaikan Laporan Praktik Industri.
3. Bapak Dr. H. Yadi Mulyadi, M.T. selaku Ketua Departemen Pendidikan Teknik
Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Bapak Dr. Tasma Sucita, M.T. selaku Ketua Program Studi S1 Pendidikan
Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia.
5. Bapak Dr. H. Bambang Trisno, MSIE. Selaku Ketua Praktik Industri
Departemen Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia.
6. Bapak Dr. Tasma Sucita, M.T. selaku Dosen Pembimbing Praktik Industri
penulis yang selalu memberikan arahan dan masukan dalam penulisan laporan
Praktik Industri.
7. PT PLN (Persero) UIT Jawa Bagian Tengah UPT Bandung ULTG Bandung
Barat yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan Praktik
Industri.
8. Bapak Eko Prasetyo selaku Manager ULTG Bandung Barat yang telah
memberikan bimbingan selama melaksanakan Praktik Industri dan menulis
laporan Praktik Industri.
9. Bapak R Agung Kusumajati selaku Supervisor Hargi ULTG Bandung Barat
yang telah memberikan arahan selama melaksanakan Praktik Industri.
10. Kepada seluruh pegawai PT PLN (Persero) UIT Jawa Bagian Tengah UPT
Bandung ULTG Bandung Barat.

v
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam Praktik Industri yang tidak
dapat menyebutkannya satu per satu.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan berbagai pihak yang telah
membantu penulis dalam Praktik Industri dan menyelesaikan laporan Praktik
Industri. Penulis menyadari dalam penulisan laporan Paktik Industri ini masih
terdapat kesalahan dan kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk penulis laporan Praktik Industri yang lebih baik.
Penulis berharap semoga laporan Praktik Industri ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi pembaca umumnya.

Bandung, 13 Agustus 2022

Penulis

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii


LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ....................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 1
1.2.1 Tujuan ............................................................................................... 1
1.2.2 Manfaat ............................................................................................. 2
1.3 Ruang Lingkup Bahasan .......................................................................... 2
1.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 2
1.5 Waktu dan Tempat Praktik Industri ......................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN .......................................................................... 5
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................................... 5
2.2.1 Visi dan Misi Perusahaan .................................................................. 7
2.2.2 Moto Perusahaan ............................................................................... 7
2.2.3 Nilai - Nilai Perusahaan .................................................................... 7
2.2.4 Lambang Perusahaan ........................................................................ 8
2.3 Anak Perusahaan PLN................................................................................. 10
2.4 Lokasi Instansi Praktik Industri .............................................................. 10
2.5 Struktur Organisasi ULTG Bandung Barat ............................................ 11
BAB III STUDI PUSTAKA ................................................................................. 13
3.1 Sistem Transmisi Listrik ........................................................................ 13
3.2 Gardu Induk ............................................................................................ 13
3.3 Pengertian Pemeliharaan ........................................................................ 14
3.4 Tujuan Pemeliharaan .............................................................................. 14
3.5 Pengertian Trafo Tegangan .................................................................... 14
3.6 Jenis Trafo Tegangan ............................................................................. 15

vii
3.7 Pengertian CVT (Capasitive Voltage Transformer) .............................. 15
3.8 Fungsi CVT (Capasitive Voltage Transformer) ..................................... 16
3.9 Cara Kerja CVT (Capasitive Voltage Transformer) .............................. 16
3.10 Tujuan Pengujian CVT (Capasitive Voltage Transformer) ................... 17
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 18
4.1 Pelaksanaan Kegiatan Praktik Industri ................................................... 18
4.2 Uraian Kegiatan Praktik Industri ............................................................ 21
4.3 Pembahasan Dan Analisis Pengujian Capasitive Voltage Transformer 22
4.3.1 Prosedur Perngujian Capasitive Voltage Transformer ................... 23
4.3.2 Persiapan Kerja ............................................................................... 23
4.3.3 Langkah Pengujian Capasitive Voltage Transformer ..................... 24
4.3.4 Pelaksanaan Pengujian Capasitive Voltage Transformer (CVT).... 25
4.3.5 Pengujian Tahanan Isolasi .............................................................. 25
4.3.6 Pengujian Tahanan Pentanahan .......................................................... 27
4.3.7 Rasio ................................................................................................... 29
4.4 Analisis Pelaksanaan Praktik Industi……...........……………………31
4.4.1 Materi di Lapangan yang tidak diberikan di Kampus (PTE) ………...31
4.4.2 Materi-materi yang Relevan dengan Kondisi Lapangan ……….…….32
4.4.3 Pesan dan Kesan Praktik Industri ………………………...…………..33
BAB V PENUTUP ................................................................................................34
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………..........……34
5.2 Saran ………………………………………………………...........……….34
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................35
LAMPIRAN ..........................................................................................................36

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo PLN ............................................................................................8
Gambar 2.2 Anak Perusahaan PLN ........................................................................10
Gambar 2.3 Single Line Diagram UPT Bandung Barat …………..………………11

Gambar 2.4 Single Line Diagram UPT Bandung ……………………………......11

Gambar 2.5 Single Line Diagram GI Cianjur ……………………………………12

Gambar 3.1 Kontruksi CVT …………………………………………….……….15

Gambar 4.1 Perbaikan CVT Bandung Selatan 2 …………………………………22

Gambar 4.2 Pemeliharaan 2 Tahunan PMT 7A GISTET Saguling ……………...22

Gambar 4.3 CVT Bay Penghantar Bogor Baru 2 di Gardu Induk Cianjur ……….23

Gambar 4.4 Pengujian Tahanan Isolasi ………………………………………….25

Gambar 4.5 Core Terminal Box CVT Phasa R 150 KV di GI Cianjur ………….26

Gambar 4.6 Core Terminal Box CVT Phasa S 150 KV di GI Cianjur …………..26

Gambar 4.7 Core Terminal Box CVT Phasa R 150 KV di GI Cianjur …………...26

Gambar 4.8 Kyoritsu Digital Earth Tester Nodel 4105A ………………………..28

Gambar 4.9 Pengujian Rasio ………………………………………………….….29

Gambar 4.10 Nameplate Bay Bogor Baru 2 ……………………………………..30

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Praktik Industri ………………………………..18

Tabel 4. 2 Hasil Uji Tahanan Isolasi Pada CVT Bay Penghantar Bogor Baru 2 ….27

Tabel 4.3 Rekomendasi Hasil Pengujian Tahanan Pentanahan ………………….29

Tabel 4.4 Hasil Uji Tahanan Pentanahan Pada CVT Bay Penghantar Bogor Baru 2
……………………………………………………………………………………29

Tabel 4.5 Rasio CVT Bay Bogor Baru 2 …………………………………………30

Tabel 4.6 Hasil Uji Rasio pada CVT Bay Penghantar Bogor Baru 2 …………….30

Tabel 4.7 Materi di Lapangan yang tidak diberikan di Kampus ………………….31


Tabel 4.8 Materi yang Relevan dengan Kondisi di Lapangan …………………...32

x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tenaga listrik sebagian dari bentuk energi dan cabang produksi yang penting
bagi negara. Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk
yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi
sehingga merupakan satu kesatuan yang terinterkoneksi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dari waktu ke
waktu. Oleh karena itu, mahasiswa didorong untuk berpartisipasi dan berperan
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk memperkenalkan
kondisi dan realita di lapangan mahasiswa diterjunkan untuk melaksanakan praktik
industri selama 2 bulan (8minggu) yang diharapkan nantinya mahasiswa
mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari kondisi nyata dunia kerja.
PT PLN (PERSERO) UIT Jawa Bagian Tengah UPT Bandung ULTG Bandung
Barat memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem transmisi karena gardu
induk merupakan penghubung antara pembangkit energi listrik dengan jaringan
distribusi yang nantinya akan disalurkan ke konsumen. Karena peran gardu induk
yang sangat penting maka tidak sembarang orang boleh masuk. Banyak peralatan
yang penting terdapat pada gardu induk salah satunya adalah CVT (Capasitive
Voltage Transformer). Untuk menjaga keandalan dari CVT tersebut diperlukan
pemeliharaan dan juga pengujian. Pengujian yang dilakukan berupa tahanan isolasi,
tahanan pentanahan dan nilai rasio.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis mengambil sebuah topik yang diangkat
sebagai bahan pendalaman melakukan Praktik Industri topik tersebut ialah
mengenai Pengujian Capasitive Voltage Transformer (CVT) Penghantar Bogor
Baru 2 Di Gardu Induk Cianjur.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan praktik industri ini adalah:
1. Mahasiwa dapat mengetahui langkah-langkah pengujian Capasitive Voltage
Transformer.

1
2. Mahasiswa dapat mengetahui nilai pengukuran Rasio Capasitive Voltage
Transformer.
3. Mahasiswa dapat mengetahui nilai pengukuran Tahanan Isolasi Capasitive
Voltage Transformer.
4. Mahasiswa dapat mengetahui nilai pengukuran Tahanan Pentanahan
Capasitive Voltage Transformer.

1.2.2 Manfaat
Manfaat dari pada Praktik Industri ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Menambah pengalaman, keterampilan, pengetahuan, dan wawasan penulis
baik secara teoritis maupun secara praktis mengenai pengujian alat-alat yang
ada pada Gardu Induk terkhusus Capasitive Voltage Transformer.
2. Bagi Lembaga
Berbagi pengalaman dan pengetahuan bagi Departemen Pendidikan Teknik
Elektro tentang proses-proses pengujian alat-alat yang ada pada Gardu
Induk terkhusus Capasitive Voltage Transformer.
3. Bagi Perusahaan
Dengan dilaksanakan Praktik Industri oleh penulis diharapkan menjadi
bahan masukan dan saran bagi PT PLN (PERSERO) UIT Jawa Bagian
Tengah UPT Bandung ULTG Bandung Barat.

1.3 Ruang Lingkup Bahasan


Hal-hal yang akan dibahas dalam laporan ini adalah pembahasan mengenai
kegiatan Praktik Industri, dan Pengujian Capasitive Voltage Transformer pada
Penghantar Bogor Baru 2 Di Gardu Induk Cianjur.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Metode-metode yang di lakukan penulis dalam rangka memperoleh data-data
dan informasi yang di perlukan sebagai berikut :
a. Studi literatur
Pada metode ini, penulis mempelajari topik yang dibahas dari jurnal baik dari
perpustakaan maupun internet, dan literatur-literatur pendukung lainnya.

2
b. Observasi Lapangan
Pada metode ini, penulis mendapatkan data pendukung dengan pengamatan
langsung yang berkaitan dengan topik yang diambil dengan bimbingan dari
pembimbing lapangan.
c. Wawancara dan Diskusi
Pada metode ini, penulis mengumpulkan data dan memahami konsep dengan
cara berdiskusi dan wawancara dengan narasumber (teknisi dan pihak terkait)
sesuai dengan topik yang diambil.

1.5 Waktu dan Tempat Praktik Industri


Waktu dan tempat untuk pelaksanaan Praktik Industri adalah sebagai berikut :
Tanggal : 13 Juni 2022 s.d 13 Agustus 2022
Tempat : PT PLN (PERSERO) UIT Jawa Bagian Tengah UPT Bandung ULTG
Bandung Barat.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk memudahkan pembacaan laporan Praktik Industri ini, berikut merupakan
gambaran sistematika penulisan:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang praktik industri dan latar belakang masalah, tujuan
dan manfaat, ruang lingkup bahasan, metode pengumpulan data, waktu dan tempat
pratik industri serta sistematika penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN


Berisi mengenai sejarah singkat perusahaan, logo perusahaan, visi dan misi
perusahaan, struktur organisasi, serta single line perusahaan.
BAB III STUDI PUSTAKA

Berisi mengenai studi literatur mengenai pengertian sistem transmisi, gardu induk,
pemeliharaan, pengertian trafo tegangan, jenis trafo tegangan, pengertian CVT,
fungsi CVT, cara kerja CVT, dan tujuan pengujian CVT.

3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi mengenai logbook kegiatan Praktik Industri, uraian kegiatan Praktik Industri,
pembahasan mengenai pengujian CVT, analisis pengujian CVT, dan analisis
pelaksanaan Praktik Industri.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi mengenai kesimpulan dan saran dari berbagai proses yang telah dilakukan
dalam pengerjaan laporan praktik industri ini.

4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejak masa penjajahan Belanda sampai awal tahun 1942, di Indonesia dikenal
suatu perusahaan yang menyediakan pasokan tenaga listrik milik pemerintah daerah
otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya. Di Jawa Barat khususnya Bandung
perusahaan pengelola serta penyedia tenaga listrik bagi kepentingan umum itu
adalah Bandoengsche Electriciteit Maatschappij (BEM) yang berdiri tahun 1905.
Pada tanggal 1Januri 1920 Perusahaan Perseroan Gemeenschappijk Electriciteit
Bedrijf Voor Bandoeng (GEBO) menggantikan BEM, penggantian ini dikukuhkan
dengan akte pendirian Notaris Mr. Andrian Hendrik Van Ophuisen No. 213 tanggal
31 Desember 1919. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942-1945
pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigjo Shan
Bandoeng Shi Sha, dengan wilayah kerja seluruh pulau Jawa.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia mengalami periode
perjuangan fisik sampai tibanya saat pengalihan kedaulatan RI dari Pemerintah
Belanda dengan penetapan Pemerintah No. 01 tahun 1945 tanggal 27 Oktober 1945
dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan
Tenaga Listrik.
Seiring dengan perubahan struktur Organisasi dilingkungan PT. PLN (Persero)
P3B Jawa Bali, sesuai dengan SK No. 003.K/021/GM-UBS-P3B/2001 tanggal 16
April 2001 dibentuklah PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali Region Jawa Barat.
Region Jawa Barat (RJBR) dibentuk dari gabungan 1 (satu) Unti Pengatur Beban
(UPB) dan 5 (lima) Sektor yaitu: Sektor Priangan, Sektor Cirebon, Sektor TET,
sebagian Sektor Pulo Gadung dan sebagian kecil Sektor Bogor.
Region Jawa Barat memiliki 7 (tujuh) Unit Pelayanan Transmisi dan 2 (dua)
Unit Jasa Teknik (UJT) yaitu :
1. UPT Bandung Barat
2. UPT Bandung Timur
3. UPT Cirebon
4. UPT Karawang
5. UPT Purwakarta
6. UPT Garut
7. UPT Bekasi
1. UJT Bandung
2. UJT Cirebon
Pada tanggal 13 Desember 2011 Direksi PT PLN (Persero) menandatangani
surat Keputusan Nomor 1478.K/DIR/2011 tentang Organisasi PT PLN (Persero)
Area Pelaksana Pemeliharaan Bandung pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan
Pusat Pengatur Beban Jawa Bali. Direksi PT PLN (Persero) menimbang bahwa
dalam rangka meningkatkan kinerja dan efektifitas pemeliharaan bidang
penyaluran pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa
Bali, maka dipandang perlu untuk melakukan penataan organisasi Unit Pelaksana
pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali, maka
perlu membentuk Organisasi PT PLN (Persero) Area Pelaksana Pemeliharaan
Bandung yang merupakan penataan organisasi Unit Pelayanan Transmisi Bandung
Barat, Unit Pelayanan Transmisi Bandung Timur.
Di penghujung tahun 2015 PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban Jawa Bali mengalami perubahan organisasi dan wilayah kerja Jawa dan Bali
menjadi 4 (empat) unit kerja, sebagai berikut :
1. Pusat Pengatur Beban ( P2B) SK Direksi No. 0100 .P/DIR/2015.
2. Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB) SK Direksi No. 018 .P/DIR/2015.
3. Transmisi Jawa Bagian Tengah (TJBT) SK Direksi No. 019 .P/DIR/2015.
4. Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (TJBTB) SK Direksi No. 020
.P/DIR/2015.
Dengan demikian APP Bandung Kantor Induknya adalah Transmisi Jawa
Bagian Tengah. Fungsi dan tugas pokok area pelaksana pemeliharaan Bandung :
1. Melaksanakan pengelolaan asset transmisi, pengendalian investasi sistem
transmisi dan logistik.
2. Melaksanakan pemeliharaan instalasi penyaluran tenaga listrik di wilayah
kerjanya yang meliputi fungsi pemeliharaan proteksi, meter dan SCADATEL,
dan keselamatan ketenagalistrikan untuk mencapai target kinerja.
3. Melakukan penyelesaian permasalahan sosial dan hukum terkait Rigt of Way
(ROW), serta mengelola bidang administrasi dan keuangan, hubungan

6
masyarakat dan Corporate Social Responsibility (CSR), untuk mendukung
kegiatan pemeliharaan instalasi dengan mengacu pada strategi dan kebijakan
P3B Jawa Bali.

2.2 Profil PT.PLN (Persero) UPT Bandung


Perusahaan Listrik Negara atau PLN adalah suatu perusahaan persero BUMN
yang mengurusi semua aspek kelistrikan di Indonesia, diantaranya PLN sendiri
mempunyai berbagai visi, misi, moto, hingga nilai-nilai perusahaan seperti :
2.2.1 Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi Unit Pengelola Transmisi Terkemuka se-Asia Tenggara
Dengan Pencapaian Trof 0,02 Kali/Unit Dan Trof 0,16 Kali/100 kms pada Tahun
2004.
Misi :
1. Melakukan pengembangan dan pengelolaan aset transmisi
2. Melakukan pengendalian investasi dan logistik transmisi
3. Melaksanakan operasi dan pemeliharaan aset transmisi
4. Mengelola sumber daya dan aset perusahaan secara efisien, efektif dan
sinergis untuk menjamin pengelolaan usaha secara optimal dan memenuhi
keselamatan, kesehatan kerja, lingkungan dan keamanan serta prinsip tata
kelola perusahaan yang baik
2.2.2 Moto Perusahaan
Moto dari perusahaan PT PLN (Persero) yaitu “Listrik untuk kehidupan
yang lebih baik”.
2.2.3 Nilai - Nilai Perusahaan
PLN menjiwai dan mengimplementasikan tata nilai AKHLAK sebagai
pedoman dalam menjalankan kegiatan usahanya dengan memegang teguh
kepercayaan yang diberikan (Amanah), terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas (Kompeten), saling peduli dan menghargai perbedaan (Harmonis),
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara (Loyal), terus
berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan
(Adaptif) serta membangun kerjasama yang sinergis (Kolaboratif).

7
2.2.4 Lambang Perusahaan
Berdasarkan SK Direksi No. 013/DIR/1976 tentang lambang PLN,
dijelaskan sebagai berikut:
1. Gambar lambang PLN tercantum dalam suatu bidang datar :

a. Warna kuning keemasan

b. Bentuk segi empat dan berskala panjang 3 : 4

c. Tanpa garis pinggir bila diperlukan penggambaran segi empat dapat


digunakan garis pinggir sebagai batas.
d. Tanpa tulisan “Listrik Negara” ataupun tulisan di dalamnya.

2. Gambar Lambang PLN terdiri atas :

Gambar 2.1 Logo PLN


a. Petir atau kilat yang berbentuk seperti gambar, disebelah atas tebal dan
meruncing di sebelah bawah, berwarna merah darah dan memotong/
menembus ketiga garis gelombang.
b. Tiga buah gelombang yang berbentuk sinusoida (2,5 perioda), berwarna
biru laut, tersusun sejajar dalam arah mendatar, terletak ditengah-
tengah segi empat pada dasar kuning keemasan tersebut.
3. Gambar lambang PLN diartikan sebagai berikut :

Arti Gambar atau Lambang dan Warna PT PLN (Persero) diartikan sebagai
berikut :

a. Petir atau kilat melambangkan tenaga listrik yang terkandung di


dalamnya.

8
b. Gelombang yang digunakan dalam lambang PLN karena segala macam
tenaga (energi) dapat dinyatakan sebagai gelombang (cahaya listrik,
akuistik, dll). Kegiatan PLN antara lain mencakup konversi segala
macam tenaga (energi) menjadi listrik.
c. Tiga buah gelombang sejajar diartikan sebagai tiga sikap karyawan
PLN dalam melaksanakan tugas negara yaitu bekerja keras, bergerak
cepat, dan bertindak cepat. Sehingga dapat diartikan pelaksanaan tugas
PT PLN harus serempak dalam tiga bidang peningkatan, penyaluran,
dan pendistribusian tenaga listrik.
4. Warna gambar lambang PLN diartikan sebagai berikut :
a. Warna kuning keemasan melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha
Esa, serta agungnya kewajiban PLN.
b. Warna merah darah melambangkan keberanian dan dinamika dalam
melaksanakan tugas untuk mencapai sasaran pembangunan.
c. Warna biru laut melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada tugas
untuk menuju dan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
Indonesia seperti dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah no. 18 tahun
1972.

9
2.3 Anak Perusahaan PLN

Gambar 2.2 Anak Perusahaan PLN

2.4 Lokasi Instansi Praktik Industri


PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah Unit Pelaksana
Transmisi Bandung Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Bandung Barat
terletak di Jl. Moh Toha KM 4 Komplek PLN Cigelereng Kelurahan Ciseureuh,
Kecamatan Regol, Bandung 40255.

10
2.5 Struktur Organisasi ULTG Bandung Barat

MANAGER ULTG
BANDUNG BARAT
EKO PRASETYO

SPV HARGI SPV JARGI CIANJUR SPV PMO SPV HAR JAR SPV JARGI CGRLNG PJK3L
R AGUNG K RUSMAN ARRY RAHADIAN YADI RACHMAN. APRIYANTO S.A AURIZAN SAHRIL

Gambar 2.3 Single Line Diagram UPT Bandung Barat

2.6 Single Line Diagram Perusahaan

ULTG BDBRT ULTG BDSLN ULTG BDTMR

Gambar 2.4 Single Line Diagram UPT Bandung

11
Gambar 2.5 Single Line Diagram GI Cianjur

12
BAB III
STUDI PUSTAKA
3.1 Sistem Transmisi Listrik
Saluran transmisi dalam suatu sistem tenaga listrik adalah saluran pemindah
atau transfer tenaga listrik dari suatu daerah (dapat merupakan power station, Gardu
Induk) ke daerah lain (dapat merupakan Gardu induk) dengan jarak yang cukup
jauh dengan tegangan tertentu. (Buku Analisis Sistem Daya, hal 7 2016 Ir. Hery
Purnomo, MT, Malang).
Pada umumnya sistem jaringan transmisi memiliki klasifikasi tegangan yang
berbeda-beda. Berikut klasifikasi - klasifikasi tegangan yang ada di Indonesia :
1. Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET), memiliki tegangan sistem
antara 200 KV-500 KV.
2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), memiliki tegangan sistem antara 30
KV - 150 KV.
3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT), memiliki tegangan sistem antara 30
KV – 150 KV.
4. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), memiliki tegangan sistem
antara 6 KV – 30 KV.
5. Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM), memiliki tegangan sistem
antara 6 KV – 20 KV.
6. Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR), memiliki tegangan sistem antara
40 Volt – 1000 Volt.
7. Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR), memiliki tegangan sistem antara
40 volt – 1000 Volt.

3.2 Gardu Induk


Gardu induk merupakan sub sistem atau merupakan satu koherensi dari sistem
penyaluran (transmisi). Gardu induk ialah sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Sebagai sub sistem dari sistem penyulang (transmisi) gardu induk tidak dapat
dilepas dari sistem penyaluran (transmisi) secara keutuhan, dan memiliki peran
penting dalam pengoprasiannya. Berikut adalah beberapa fungsi gardu induk :
1. Mengubah daya listrik :

13
a) Dari tegangan ekstra tinggi menjadi tegangan tinggi (500 KV/150 KV).
b) Dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah (150 KV/70 KV).
c) Dari tegangan tinggi menjadi tegangan menengah (150 KV/20 KV, 70
KV/20 KV).
d) Dengan frekuensi tetap (di Indonesia 50 Hz).
2. Penataan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melewati
tegangan tinggi serta ke gardu distribusi-gardu distribusi, sesudah melewati
proses penyusutan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder-feeder)
tegangan menengah yang terdapat di gardu induk.
3. Untuk pengukuran, pengawasan operasi dan pengaman dari sistem tenaga
listrik.
4. Untuk sarana telekomunikasi yang pada umumnya untuk internal
perusahaan, yang kita tahu dengan sebutan SCADA.

3.3 Pengertian Pemeliharaan


Pemeliharaan adalah bentuk kegiatan yang dilakukan guna menjaga dan
memperbaiki suatu perlalatan atau aset agar umur pakai alat tersebut panjang dan
juga untuk menjaga agar peralatan tersebut selalu dalam kondisi sesuai dengan
standar yang berlaku.

3.4 Tujuan Pemeliharaan


Tujuan Pemeliharaan adalah untuk mempertahankan kondisi aman operasi
suatu alat dan juga memperpanjang umur pakai alat tersebut, serta memperkecil
frequensi kegagalan dalam operasi sehingga harapannya alat tersebut dapat
beroperasi dengan baik dan juga terhindar dari situasi yang tidak diinginkan.

3.5 Pengertian Trafo Tegangan


Trafo tegangan adalah peralatan yang mentransformasi tegangan sistem yang
lebih tinggi ke suatu tegangan sistem yang lebih rendah untuk kebutuhan peralatan
indikator, alat ukur atau meter dan relai.

14
3.6 Jenis Trafo Tegangan
Trafo tegangan dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Trafo tegangan magnetik (Magnetik Voltage Transformer / VT)
Disebut juga Trafo tegangan induktif. Terdiri dari belitan primer dan sekunder
pada inti besi yang prinsip kerjanya belitan primer menginduksikan tegangan
kebelitan sekundernya.
2. Trafo tegangan kapasitif (Capasitive Voltage Transformer / CVT)
Trafo tegangan ini terdiri dari dua bagian yaitu Capacitive Voltage Divider
(CVD) dan inductive Intermediate Voltage Transformer (IVT). CVD merupakan
rangkaian seri 2 (dua) kapasitor atau lebih yang berfungsi sebagai pembagi
tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah pada primer, selanjutnya
tegangan pada satu kapasitor ditransformasikan oleh IVT menjadi teganggan
sekunder.

3.7 Pengertian CVT (Capasitive Voltage Transformer)

Gambar 3.1 Kontruksi CVT


Capasitive Voltage Transformer (CVT) adalah sebuh trafo tegangan kapasitif
yang berfungsi untuk menurunkan sinyal input tegangan tinggi dan memberikan
sinyal tegangan rendah agar dapat dengan mudah diukur melalui alat ukur.
Transformator tegangan kapasitif (CVT) juga disebut transformator potensial
kapasitif. CVT memiliki peran yang sangat penting pada sistem transmisi tenaga
listrik karena fungsi CVT juga sebagai alat proteksi yang di pasang pada peralatan-

15
peralatan listrik pada sistem transmisi khususnya pada gardu induk. Sistem proteksi
ini juga melindungi penyaluran dari sumber pembangkit hingga pada saluran
distribusi yang terhubung langsung ke pengguna layanan listrik dengan aman.

3.8 Fungsi CVT (Capasitive Voltage Transformer)


Fungsi dari sebuah Capasitive Voltage Transformer (CVT) adalah :
1. Mengkonvesi jumlah tegangan sistem yang sangat tinggi ke tegangan sistem
yang lebih rendah kemudian dapat dipakai sebagai perlengkapan proteksi dan
pengukuran yang lebih aman.
2. Mengisolasi bagian primer yang mempunyai tegangan yang sangat tinggi dari
bagian sekunder yang mempunyai tegangan yang rendah sehingga tetap dapat
dipakai sebagai alat sistem proteksi dan juga sebagai pengukur peralatan
dibagian primer.
3. Sebagai standarisasi jumlah tegangan sekunder (100, 100/√3, 110/√3 dan 110
volt) buat kebutuhan alat-alat sisi sekunder.

3.9 Cara Kerja CVT (Capasitive Voltage Transformer)


Fungsi utama CVT adalah sebagai pembaca tegangan pada sisi sekunder yang
memiliki tegangan yang besar masih dalam bentuk satuan Kilo Volt (kV) lalu
mentrasformasikan ke sisi sekunder yang tegangannya lebih kecil dalam satuan
Volt (V) dengan menggunakan rasio perbanding yang tertera pada nameplate agar
nantinya dapat terbaca di ruang kontrol. Rasio yang dipakai pada CVT Bay
penghantar Bogor 2 adalah 150000/√3 pada sisi primer dan 110/√3 pada sisi
sekunder. Untuk mengetahui tegangan sekunder yang terbaca pada ruang control
dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

p : tegangan yang terbaca pada sisi primer (kV)

x : tegangan yang terbaca pada sisi sekunder (V)

16
Rumus ini digunakan untuk membantu mengetahui perbandingan nilai rasio
antara sisi primer dan sisi sekunder, Kemudian hasil dari sisi sekunder yang terbaca
pada ruang control tersebut dijadikan data untuk mengetahui tegangan pada gardu
induk masih stabil atau tidak dan juga untuk mengetahui apakah CVT masih
berfungsi dengan baik atau tidak.

3.10 Tujuan Pengujian CVT (Capasitive Voltage Transformer)


Tujuan pengujian CVT (Capasitive Voltage Tranformer) yaitu :
1. Meningkatkan Keandalan (reliability), ketersediaan (availability), dan efisiensi
(afficiency).
2. Menjaga keandalan Current Transformer sehingga dapat selalu berfungsi sesuai
kegunaannya secara kontinu.
3. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan pada saat transmisi tenaga listrik
sedang berlangsung.

17
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Kegiatan Praktik Industri
Pelaksanaan rancangan kegiatan praktik industri dijelaskan lebih terperinci
dalam bentuk laporan kegiatan harian. Laporan kegiatan harian ditulis secara
pribadi yang berfungsi sebagai catatan dari apa saja pekerjaan yang telah dilakukan
dihari tersebut selama menjalani praktik industri secara garis besar. Selain itu,
laporan kegiatan harian digunakan untuk mengelola dan mengevaluasi kerja penulis
dalam melaksanakan praktik industri di PT PLN (PERSERO) UIT Jawa Bagian
Tengah UPT Bandung ULTG Bandung Barat. Adapun pelaksanaan kegiatan
praktik industri di PT PLN (PERSERO) UIT Jawa Bagian Tengah UPT Bandung
ULTG Bandung Barat ditunjukan pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Praktik Industri

No. Hari/ Tanggal Aktivitas Tempat

Pengenalan dan Washer di Gardu Kantor ULTG


Senin/13 Juni
1. Induk Bandung Timur BDBB dan GI
2022
Bandung Timur

Selasa/14 Juni
2. Perbaikan CVT Bandung Selatan 2 GI Cigelereng
2022

Rabu/15 Juni Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan


3. GISTET Saguling
2022 PMT 7A2

Kamis/16 Juni Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan Bay


4. GISTET Saguling
2022 Cibinong

Jum’at/17 Juni UAS di kampus Gedung FPTK


5.
2022 Lantai 4

Senin/20 Juni Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan


8. GISTET Saguling
2022 PMT 7B2

Selasa/21 Juni Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan


9. GISTET Saguling
2022 PMT 7B2

18
Rabu/22 Juni Pemeliharaan 2 Tahunan Bay
10. GI Cibereum
2022 Busbar A dan Busbar B

Kamis/23 Juni Pemeliharaan 2 Tahunan Bay


11. GI Panasia
2022 Busbar A dan Busbar B

Jum'at/24 Juni Olahraga Seluruh Staff dan


12. Outdoor Futsal
2022 Pimpinan GI

Senin/27 Juni Mencari data tentang Rele Jansen


15. Dirumah
2022

Selasa/28 Juni Mencari data tentang Rele Bucholz


16. Dirumah
2022

Rabu/29 Juni Mencari data tentang Rele Sudden


17. Dirumah
2022 Pressure

Kamis/30 Juni Kantor ULTG


18. Literasi Terkait laporan PI
2022 BDBB

Jum’at/01 Juli Pengujian Tahanan Isolasi terhadap Gudang HARGI


19.
2022 CT ULTG BDBB

Senin/04 Juli
20. Pemeliharaan 2 Tahunan Bay Trafo GIS Cibabat Baru
2022

Selasa/05 Juli
21. Pemeliharaan 2 Tahunan Bay Trafo GIS Cibabat Baru
2022

Rabu/06 Juli
22. Pemeliharaan 2 Tahunan Bay Trafo GI Cigelereng
2022

Pemeliharaan 2 Tahunan Bay


Kamis/07 Juli
23. Majalaya di Gardu Induk GI Cigelereng
2022
Cigelereng

Jum’at/08 Juli Olahraga Seluruh Staff dan


24. ULTG BDBB
2022 Pimpinan GI

Persiapan peralatan HVAC Test


Senin/11 Juli Gudang HARGI
25. GIS Pratu dan perapihan peralatan
2022 ULTG BDBB
kerja

19
Pemeliharaan 2 Tahunan Bay
Selasa/12 Juli
26. Lembur Situ di Gardu Induk GI Cianjur
2022
Cianjur dan Inspeksi SLO

Rabu/13 Juli Pemeliharaan di Gardu Induk


27. GI Padalarang
2022 Padalarang

Kamis/14 Juli Perbaikan Hostpot T Klem Line


28. GI Cigelereng
2022 Dropper Bay Cibereum 2

Jum’at /15 Juli Olahraga Senam Bersama Seluruh


29. UPT BDBB
2022 Staff dan Pimpinan GI

Senin/18 Juli Gudang Hargi


30. Beres-beres Alat HARGI
2022 ULTG BDBB

Selasa/19 Juli
31. Hostpot jaringan RST GI Cigelereng
2022

Rabu/20 Juli
32. Pengisian Gas SF6 GI Cigelereng
2022

Kamis/21 Juli Dismanting Kompresor Unit 2


33. GISTET Saguling
2022 Diameter 4

Jum’at /22 Juli Olahraga Seluruh Staff dan


34. ULTG BDBB
2022 Pimpinan GI

Senin/25 Juli
35. Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan GISTET Saguling
2022

Selasa/26 Juli Pemeliharaan 2 Tahunan Bay


36. GI Cianjur
2022 Busbar A dan Busbar B

Rabu/27 Juli
37. Pengujian Trafo GI Bandung Utara
2022

Kamis/28 Juli Pemeliharaan 2 Tahunan Bay


38. GIS Cibabat Baru
2022 Cibabat Lama

Jum’at/29 Juli Olahraga Seluruh Staff dan


39. ULTG BDBB
2022 Pimpinan GI

20
Senin/01 Agustus COC (Code of Conduct) Seluruh
40. ULTG BDBB
2022 Pegawai UPT Bandung

Selasa/02 Pemeliharaan 2 Tahunan Bay


41. GI Cigelereng
Agustus 2022 Rajamandala dan SLO

Rabu/03 Agustus Pemeliharaan 2 Tahunan Bay


42. GI Cigelereng
2022 Rajamandala dan SLO

Kamis/04
43. Pemeliharaan 6 Bulanan Bay Kopel GI Bandung Utara
Agustus 2022

Jum’at/05 Olahraga Seluruh Staff dan


44. ULTG BDBB
Agustus 2022 Pimpinan GI

Senin/08 Agustus Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan Bay


45. GIS Cibabat Baru
2022 Kopel dan Bus A

Selasa/09 Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan


46. GIS Cibabat Baru
Agustus 2022 Busbar B

Rabu/10 Agustus Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan GIS Kiara


47.
2022 Bay Trafo 2 Condong

Kamis/11 Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan


48. Kiara Condong
Agustus 2022 Bay Trafo 2

Jum’at/12 Perpisahan Dengan Seluruh


49. ULTG BDBB
Agustus 2022 Pegawai HARGI ULTG BDBB

4.2 Uraian Kegiatan Praktik Industri


Kegiatan Praktik Industri dari divisi Hargi (Pemeliharaan Gardu Induk) itu ada
pemeliharaan rutin dan ada juga pemeliharaan non rutin. Pemelihraan rutin seperti
Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan Bay Bogor 2, Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan PMT
7AB2, Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan Bay Trafo 2, dan lain-lain. Adapun juga
pemeliharan non rutin seperti Pekerjaan Overhaul OLTC Trafo 3 dan Perbaikan
Anomali Rembesan Trafo 3 dan Penambahan Minyak OLTC.

21
Gambar 4.1 Perbaikan CVT Bandung Selatan 2

Gambar 4.2 Pemeliharaan 2 Tahunan PMT 7A GISTET Saguling

4.3 Pembahasan dan Analisis Pengujian Capasitive Voltage Transformer


Kegiatan Praktik Industri meliputi pemeliharaan peralatan gardu induk, salah
satunya Capasitive Voltage Transformer (CVT). Untuk megetahui layak atau
tidaknya Capasitive Voltage Transformer (CVT) digunakan maka dilakukan
pengujian terhadap Capasitive Voltage Transformer (CVT). Adapun pengujian
yang dilakukan yaitu pengujian tahanan isolasi, tahanan pentanahan dan rasio.

22
Gambar 4.3 CVT Bay Penghantar Bogor Baru 2 di Gardu Induk Cianjur

4.3.1 Prosedur Perngujian Capasitive Voltage Transformer


Pada tahapan ini ada beberapa prosedur dalam suatu pengujian Capasitive
Voltage Transformer dimulai dari suatu persiapan kerja dan beberapa langkah kerja
untuk mengantisipasi sebuah safety dalam tahapan prosedur ini.

4.3.2 Persiapan Kerja


Pada tahapan persiapan kerja ini terdapat beberapa langkah yaitu:
1. Dasar pelaksanaan pekerjaan adalah PK dari atasan yang berwenang
(Pemberi Pekerjaan) yang dibuat oleh Area dengan menunjuk pengawas
lapangan serta pengawas K3 dari Gardu induk.
2. Pengawas Lapangan membuat jadwal pemadaman sebelum melaksanakan
pekerjaan dan berkoordinasi dengan pengawas pemeliharaan gardu induk
30 hari sebelum dilaksanakan pekerjaan.
3. Pengawas memastikan sebelum dilaksanakan perkerjaan, siapkan peralatan
kerja, peralatan K3 dan material yang dibutuhkan.
4. Pengawas K3 Gardu Induk menerima dan memeriksa Working Permit &
JSA dari vendor pelaksana serta melaksanakan safety briefing sebelum
mulai pekerjaan.
5. Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati dan
berkoordinasi dengan unit pengawas pemeliharan gardu induk untuk
pemadaman.

23
6. Setelah selesai pekerjaannya, pengawas memastikan kondisi lapangan
dalam kondisi aman sebelum dilakukan penormalan sistem.
7. Pengawas berkoordinasi dengan unit pengawas pemeliharaan gardu induk
untuk menormalkan sistem jaringan.
8. Pengawas memastikan sumber tegangan listrik sampai kearah pelanggan.
9. Setelah pekerjaan selesai pengawas memastikan peralatan yang digunakan
dikembalikan dalam kondisi semula dan lokasi pekerjaan dalam keadaan
rapi kembali.
10. Pengawas membuat laporan hasil pekerjaan dan dokumentasi hasil
pekerjaan kepada atasan yang menugaskan.

4.3.3 Langkah Pengujian Capasitive Voltage Transformer


Adapun langkah Pengujian Capasitive Voltage Transformer (CVT)
sebagai berikut :
1. Medical Check Up
2. Penyerahan Dokumen
3. Breafing
4. Pemakaian Full Body Harnest
5. Pemasangan Grounding Lokal
6. Melepas Clamp Konduktor
7. Membuka Box CVT
8. Foto Sebelum Pengujian
9. Membuka Wiring Skunder CVT
10. Mulai Pengujian
11. Foto Sesudah Pengujian
12. Menutup Box CVT
13. Memasang Clamp Konduktor
14. Pelepasan Grounding Lokal
15. Merapihkan Peralatan

24
4.3.4 Pelaksanaan Pengujian Capasitive Voltage Transformer (CVT)
Pelaksanaan pengujian CVT bay penghantar Bogor Baru 2 di gardu induk
Cianjur meliputi 3 kali pengujian yaitu pengujian tahanan isolasi, tahanan
pentanahan dan rasio. Berikut hasil pengujian dan pembahasan CVT bay
penghantar Bogor Baru 2 di gardu induk Cianjur.

4.3.5 Pengujian Tahanan Isolasi


Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat ukur tahanan isolasi 5 kV
untuk sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui
kualitas tahanan isolasi pada trafo tegangan tersebut.

Gambar 4.4 Pengujian Tahanan Isolasi


Pengujian Tahanan Isolasi untuk mengetahui kondisi isolasi antar belitan
(sisi primer dan sisi sekunder) belitan terhadap sekunder dan belitan dengan ground.
Pengujian tahanan isolasi ini sangat penting untuk mengetahui kemampuan tahanan
isolasi dari CVT itu sendiri. Isolasi atau Isolator memiliki peranan yang sangat fital
pada CVT yang berfungsi sebagai penghambat tegangan yang berada pada sisi
primer mengalir sisi sekunder. Isolator yang terdapat pada gardu induk Cianjur
terbuat dari bahan porcelain yang berjumlah 23 pringan. Pada CVT terdapat Box
terminal yang terletak pada sisi sekunder yang didalamnya terdapat inti (core) yang
berfungsi sebagai relay dan metering seperti gambar dibawah ini :

25
Gambar 4.5 Core Terminal Box CVT Phasa R 150 KV di GI Cianjur

Gambar 4.6 Core Terminal Box CVT Phasa S 150 KV di GI Cianjur

Gambar 4.7 Core Terminal Box CVT Phasa R 150 KV di GI Cianjur


Pada terminal box terdapat 2 inti core yaitu terminal sekunder 1a, 1n, 2a,
dan 2n. Kedua inti core ini memiliki berbagai macam fungsi untuk sekunder 1a dan
1n berfungsi untuk proteksi, 2a dan 2n berfungsi untuk metering. Pengujian tahanan
isolasi biasanya menggunakan injeksi tegangan 5000 v untuk bagian primer dan
500 v untuk bagian sekunder. Adapun titik pengujian CVT sendiri ada 6 bagian.

1. Primer terhadap ground


2. Primer terhadap sekunder 1
3. Primer terhadap sekunder 2
4. Sekunder 1 terhadap ground

26
5. Sekunder 2 terhadap ground
6. Sekunder 1 terhadap sekunder 2

Standar pengujian terhadap tahanan isolasi sendiri 1 kV 1 mega ohm, untuk


tegangan 150 kv standar uji harus lebih dari 150 M Ω atau sesuai Kepdir 0520-2
hasil uji harus lebih besar dari 0.5 G Ω. alat uji yang digunakan adalah insulation
tester merk kyorytsu 3125. Berikut hasil uji tahanan isolasi pada CVT bay Bogor
Baru 2:

Tabel 4. 2 Hasil Uji Tahanan Isolasi Pada CVT Bay Penghantar Bogor Baru 2

Dilihat dari Tabel, terlihat bahwa hasil pengujian tahanan isolasi CVT Phasa
R,S,T Bay Penghantar Bogor Baru 2 150 kV di GI Cianjur sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi 0520. Di mana hasil dari 6 pengujian tersebut > 1 M Ω per 1 kV
penginjeksian. Maka dapat dikatakan tahanan isolasi CVT Phasa R,S,T Bay
Penghantar Bogor Baru 2 150 kV di GI Cianjur masih layak atau berkerja dengan
baik.

4.3.6 Pengujian Tahanan Pentanahan


Pengujian pentanahan dilakukan untuk mengetahui grounding masih
berkerja dengan baik. Grounding berfungsi sebagai pembuangan aliran listrik yang
mengalir dari primer dalam skala yang jauh lebih kecil akibat adanya loncatan
potensial listrik yang berada antara sisi primer dan sekunder yang dihalangi oleh
isolator. Nantinya loncatan listrik tersebut akan mengalir pada kabel grounding
yang terhubung dan akan dibuang ke plat besi (ground rode) yang berada jauh di
dalam tanah. Jika grounding ataupun plat (ground rode) tidak berkerja dengan baik
maka loncatan listrik tersebut bisa menyebabkan bagian gelagar CVT yang
seharusnya tidak bertegangan menjadi bertegangan. Hal ini sangat berbahaya

27
dikarenkan jika ada tim pengujian yang sedang dalam pengecekan dan menyentuh
gelagar akan tersengat listrik. Maka perlunya untuk pengujian pentanahan ini.
Menurut teori, hasil pengujian tahanan pentanahan diharuskan sesuai
dengan standar dari Surat Keputusan Direksi (SK Dir) yang mana telah
diberitahukan tentang nominal batas grounding dan batas plat masih berkerja
dengan baik. Pada Surat Keputusan Direksi diketahui bahwa grounding harus < 1
Ω, jika hasil pengujian pentanahan bernilai < 1 Ω maka grounding dan plat (ground
rode) masih bagus.
Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan
pentanahan. Besarnya nilai tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan personil
terhadap bahaya tegangan sentuh. Pada pengujian tahanan pentanahan ini diuji
dengan alat uji pentanahan yaitu Kyoritsu Digital Earth Tester Model 4105A.

Gambar 4.8 Kyoritsu Digital Earth Tester Nodel 4105A


Cara pengujiannya dengan menghubungkan 3 kabel berwarna hijau, merah
dan kuning yang berada pada alat uji tahanan pentanahan yaitu Kyoritsu Digital
Earth Tester Model 4105A. Kabel hijau akan disambungkan ke kabel grounding
CVT dengan cara dijepit, sedangkan kabel merah dan kuning diujungnya memiliki
plat di mana plat tercebut di tancapkan ke tanah sekitar CVT. Kabel kuning dan
merah memiliki panjang kabel yang berbeda, kabel merah biasanya memiliki
panjang kurang lebih 20 meter sedangkan kabel kuning memiliki panjang kurang
lebih 10 meter. Penancapan platpun diharuskan berjarak antara hijau dengan kuning
± 5 – 10 meter sedangkan jarak antara kuning dan merah ± 5 – 10 meter, diharuskan
antar warna tersebut berjarak ± 5 – 10 meter.

28
Tabel 4.3 Rekomendasi Hasil Pengujian Tahanan Pentanahan

No Hasil Pengujian Keterangan Rekomendasi

1 < 1 Ohm Good Normal

2 > 1 Ohm Poor Periksa Kembali


Sambungan Graunding

Berikut hasil uji tahanan pentanahan pada CVT bay Bogor Baru 2:

Tabel 4.4 Hasil Uji Tahanan Pentanahan Pada CVT Bay Penghantar Bogor Baru 2

Dilihat dari Tabel, terlihat bahwa hasil pengujian tahanan pentanahan CVT
Phasa R,S,T Bay Penghantar Bogor Baru 2 150 kV di GI Cianjur sesuai dengan
Surat Keputusan Direksi 0520. Di mana hasil dari pengujian tersebut < 1 Ω. Maka
dapat dikatakan tahanan pentanhaan CVT Phasa R,S,T Bay Penghantar Bogor Baru
2 150 kV di GI Cianjur masih bagus.

4.3.7 Rasio
Pengukuran rasio bertujuan untuk membandingkan nilai rasio hasil
pengukuran dengan nilai pada nameplate. Pengukuran dilakukan dengan
menginjeksi tegangan AC 2 – 10KV pada sisi primer dan dibandingkan dengan
output tegangan pada sisi sekunder.

Gambar 4.9 Pengujian Rasio

29
Berikut nilai nameplate CVT yang tertera pada masing masing phasa R,S,T.

Gambar 4.10 Nameplate Bay Bogor Baru 2


Tabel 4.5 Rasio CVT Bay Bogor Baru 2

NO Nama Bay Phasa Ratio


1 Bay Bogor Baru 2 R 150000/√3

150 kV
2 Bay Bogor Baru 2 S 150000/√3

150 kV
3 Bay Bogor Baru 2 T 150000/√3

150 kV
Berikut hasil uji Rasio pada CVT bay penghatar Bogor Baru 2 :

Tabel 4.6 Hasil Uji Rasio pada CVT Bay Penghantar Bogor Baru 2

Analisa hasil pengujian rasio test adalah membandingkan hasil pengukuran


dengan nameplate ratio tegangan pada trafo dengan batasan kesalahan sebesar 0,5
% (standart IEEEC57.125.1991). Jika hasil pengujian rasio test lebih dari 0,5 %

30
maka disarankan untuk melakukan pengujian - pengujian lainnya. Akan tetapi hasil
yang didapat pada saat pengujian Rasio CVT Phasa R,S,T Bay Penghantar Bogor
Baru 2 150 kV di GI Cianjur tidak lebih dari 0,5% dengan demikian hasil pengujian
ini dikatakan baik dan tidak perlu dilakukan perbaikan dan pengujian lainnya.

4.4 Analisis Pelaksanaan Praktik Industri


Selama Praktik Industri di PT PLN (PERSERO) UIT Jawa Bagian Tengah UPT
Bandung ULTG Bandung Barat khusunya dalam divisi HARGI (Pemeliharaan
Gardu Induk) banyak sekali pengalaman-pengalaman baru yang didapatkan.
Adapun pengalaman yang didapatkan dan sebelumnya tidak pernah didapatkan
diperkuliahan yaitu:
1) Terjun langsung kelapangan
2) Mengenal dunia kerja
3) Mengetahui struktur organisasi di PLN
4) Mengetahui Sistem Transmisi
5) Menambah pengetahun dan wawasan khususnya dalam bidang Pemeliharaan
Gardu Induk
6) Mengetahui sistem kerja khususnya bidang Pemeliharaan Gardu Induk
7) Melakukan pemeliharaan dan pengujian ke peralatan-peralatan Gardu Induk
4.4.1 Materi di Lapangan yang tidak diberikan di Kampus (PTE)
Tabel 4.7 Materi di Lapangan yang tidak diberikan di Kampus (PTE)
No Materi di Lapangan yang tidak diberikan di Kampus
1 Pemeliharaan terhadap Peralatan Gardu Induk. Adapun Peralatan Gardu
Induk seperti CVT, CT, LA, PMS, PMT, dan Trafo Tenaga.
2 Cara Kerja Peralatan Gardu Induk
3 Cara Kerja dan Pengunaan Alat Uji pada Peralatan Gardu Induk
4 Macam - macam Alat Pengukuran/Alat Uji pada Peralatan Gardu Induk
5 Material Pemeliharan Gardu Induk
6 Gardu Induk (GI), Gas Insulated Switcgear (GIS),dan GISTET
7 Proteksi dalam Trafo
8 Penerapan APD dan K3

31
9 Pengukuran dan Pengujian terhadap Peralatan Gardu Induk. Adapun
Pengujian yang dilakukan :
1) Pengujian PMS
Tahanan Isolasi, Tahanan Kontak, dan Tahanan Pentanahan.
2) Pengujian PMT
Tahanan Isolasi, Tahanan Kontak, Keserempakan Kontak, Tahanan
Pentanahan Uji Fungsi Gas SF6, Kemurnian SF6, Penunjukkan Counter
Pencatatan Tekanan Gas SF6, dan Tekanan Gas N2.
3) CT (Current Transformer)
Tahanan Isolasi, Rasio CT, Tahanan Pentanahan, Pengujian Tangen
Delta, Pengujian RDC Belitan dan Beban.
4) CVT (Capasitive Voltage Transformer)
Tahanan Isolasi, Rasio, Tahanan Pentanahan, Pengujian Tangen Delta
Polaritas.
5) LA (Lightning Arrester)
Tahanan Isolasi, Tahanan Pentanahan , Pengujian Tangen Delta, dan
Counter Arester.

4.4.2 Materi-Materi yang Relevan dengan Kondisi di Lapangan


Tabel 4.8 Materi yang Relevan dengan Kondisi di Lapangan
No Materi-materi yang Relevan dengan Kondisi di Lapangan
1 Pada mata kuliah Sistem Transmisi Tenaga Listrik belajar mengenai
pengertian sistem transmisi, gangguan-gangguan yang terjadi di sistem
transmisi, rugi daya dalam sistem transmisi, dan macam-macam tower.
2 Pada mata kuliah Rangkaian Listrik belajar mengenai Hukum Ohm, Hukum
Kirchoff dan Segitiga Daya.
3 Pada mata kuliah Proteksi Tenaga Listrik belajar mengenai proteksi dalam
sistem tenaga listrik seperti Rele, Fuse, MCB, MCCB, Gounding, Over
Current Relay, Overload Relay, Lightning Protection, dan Arrester.
4 Pada mata kuliah Praktikum Dasar Teknik Elektro belajar mengenai alat
ukur dasar seperti Avometer, multimeter, pengertian K3 dan APD.

32
4.4.3 Pesan dan Kesan Praktik Industri
Adapun pesan dan kesan selama pelaksanaan Praktik Industri:
Selama Praktik Industri banyak sekali hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah
didapatkan di perkuliahan. Saya sangat berterima kepada pembimbing industri dan
rekan-rekan kerja karena selama Praktik Industri mendapatkan bimbingan yang
sangat baik. Selama Praktik Industri sangat senang karena selalu terjun langsung
kelapangan, mobilitas dari ULTG Bandung Barat ke Gardu Induk lainnya,
melakukan pemeliharaan dan pengujian pada pelaratan-peralatan Gardu Induk, dan
mengetahui sistem transmisi yang awalnya hanya tahu teorinya saja saat
perkuliahan dan menjadi tahu saat pelaksanaan Praktik Industri. Semoga PT PLN
(PERSERO) UIT Jawa Bagian Tengah UPT Bandung ULTG Bandung Barat selalu
memberikan yang terbaik. Akan tetapi sayangnya pelaksanaan Praktik Industri
waktunya yang singkat sehingga belum terlalu paham mengenai sistem kerja di
PLN. Semoga untuk kedepannya pihak lembaga bisa mempertimbangkan terkait
waktu pelaksanaan Praktik Industri.

33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan proses pengamatan kerja praktik industri di PT
PLN (PERSERO) UIT Jawa Bagian Tengah UPT Bandung ULTG Bandung Barat
dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemeliharaan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memelihara
dan memperbaiki perlalatan atau asset dalam rangka memperpanjang umur
alat. Untuk menjaga agar peralatan tersebut selalu dalam kondisi sesuai dengan
standar yang berlaku sehingga terhindar dari gangguan.
2. Dari hasil pengujian Tahanan Isolasi, Tahanan Pentanahan dan Rasio pada
CVT phasa R,S,T bay penghantar Bogor Baru 2 masih layak untuk beroperasi.

5.2 Saran
Berkaitan dengan perbaikan ke depannya, dapat diusulkan beberapa saran yang
berkaitan dengan praktik industri di PT PLN (Persero) ULTG Bandung Barat yang
berdasarkan pengamatan yang meliputi :
1. Monitoring K3 lebih ditingkatkan untuk memastikan selalu dipantau dari awal
kegiatan sampai akhir kegiatan agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
2. Knowledge Sharing lebih ditingkatkan lagi ke semua pelaksana pekerjaan agar
ketika melakukan pekerjaan dapat mengefisiensikan waktu.

34
DAFTAR PUSTAKA
SKDIR 0520-2.K/DIR/2014, Buku Pedoman Pemelihaan Primer Gardu Induk , PT
PLN (Persero), Jl Trunojoyo Blok M1/135 Jakarta.
Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga
Listrik SKDIR 114.K/DIR/2010 Transformator Tenaga No.Dokumen: 01-
22/HARLURPST/2009.
Suciani Rahma Pertiwi dkk. (2021). Analisis Kelayakan CVT (Capacitive Voltage
Transformer) Phasa S Bay Busbar 2 150 kV di GI PT. XYZ Indonesia. Jurnal
Ilmiah Elektroteknika, 20 (1), 37 - 54.
Suprianto. 2015. "Klasifikasi Saluran Transmisi Berdasarkan Tegangan",
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/klasifikasi-saluran-transmisi-
berdasarkantegangan/ Diakses Pada 5 Juli 2022 Pukul 07.30 WIB.
Saputra Resky. 2020/ “Capacitor Voltage Transformer”,
https://reskysaputra.wordpress.com/2020/09/16/capacitor-voltage-transformer/
Diakses Pada Tanggal 6 juli 2022 Pukul 08.00 WIB.

35
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Dokumentasi Kegiatan Praktik Industri

Gambar 1. Pemeliharaan rutin 2 tahunan bay trafo di GIS Cibabat Baru

Gambar 2. Pemeliharaan 2 Tahunan Bay Lembur Situ di Gardu Induk Cianjur dan
Inspeksi SLO

Gambar 3. Pengujian PMT GISTET Saguling

36
Gambar 4. Washer GI Bandung Utara

Gambar 5. Hot Spot phasa R S T di GI Cigelereng

Gambar 6. Pemeliharaan Rutin 2 Tahunan PMT 7B2

37
Lampiran 2 : Presensi Kegiatan Praktik Industri

DAFTAR HADIR
Nama Mahasiswa : Viony Purnama Juniar
NIM : 1900881
Program Studi : S - 1 Pendidikan Teknik Elektro
Konsentrasi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE)
Tempar : PT PLN (Persero) ULTG Bandung Barat
Masuk Pulang
No. Hari, tgl Ket.
Jam Paraf Jam Paraf
1 Senin, 13 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
2 Selasa, 14 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
3 Rabu, 15 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
4 Kamis, 16 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
5 Jumat, 17 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
6 Senin, 20 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
7 Selasa, 21 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
8 Rabu, 22 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
9 Kamis, 23 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
10 Jumat, 24 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
11 Senin, 27 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
12 Selasa, 28 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
13 Rabu, 29 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
14 Kamis, 30 Juni 2022 07.30 16.00 Hadir
15 Jumat, 1 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
16 Senin, 4 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
17 Selasa, 5 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
18 Rabu, 6 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
19 Kamis, 7 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
20 Jumat, 8 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
21 Senin, 11 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
22 Selasa, 12 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir

38
23 Rabu, 13 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
24 Kamis, 14 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
25 Jumat, 15 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
26 Senin, 18 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
27 Selasa, 19 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
28 Rabu, 20 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
29 Kamis, 21 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
30 Jumat, 22 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
31 Senin, 25 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
32 Selasa, 26 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
33 Rabu, 27 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
34 Kamis, 28 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
35 Jumat, 29 Juli 2022 07.30 16.00 Hadir
36 Senin, 1 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir
37 Selasa, 2 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir
38 Rabu, 3 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir
39 Kamis, 4 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir
40 Jumat, 5 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir
41 Senin, 8 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir
42 Selasa, 9 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir
43 Rabu, 10 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir
44 Kamis, 11 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir
45 Jumat, 12 Agustus 2022 07.30 16.00 Hadir

Bandung, Agustus 2022


Manajer ULTG Supervisi HARGI
Bandung Barat ULTG Bandung Barat

Eko Prasetyo R. Agung Kusumajati


NIP. 87112313Z NIP. 89151434ZY

39
Lampiran 3 : Lembar Penilaian Praktik Industri

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK INDUSTRI

A. Data Mahasiswa
Nama Mahasiswa : Viony Purnama Juniar
NIM : 1900881
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro S-1
Konsentrasi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE)

B. Tempat Pelaksanaan Praktik


Nama Perusahaan : PT PLN (Persero) UIT Jawa Bagian Tengah UPT
Bandung ULTG Bandung Barat
Alamat Industri : Jl. Moh Toha KM 4 Komplek PLN Cigelereng Kelurahan
Ciseureuh, Kecamatan Regol, Bandung 40255.
Bagian/Divisi : Pemeliharaan Gardu Induk
Tanggal Praktik : 13 Juni 2022 - 13 Agustus 2022

C. Penilaian
Kriteria yang
Dinilai
No Unsur Yang Dinilai
Sangat
Baik Cukup Kurang
Baik
1 Disiplin 10 9 8 7 6 5 4 3
2 Motivasi 10 9 8 7 6 5 4 3
3 Loyalitas 10 9 8 7 6 5 4 3
4 Tanggung Jawab 10 9 8 7 6 5 4 3
5 Kerajinan dan Ketekunan 10 9 8 7 6 5 4 3
6 Kepedulian 10 9 8 7 6 5 4 3
7 Inisiatif 10 9 8 7 6 5 4 3
8 Rasa Percaya Diri 10 9 8 7 6 5 4 3
9 Ketaatan dan Kejujuran 10 9 8 7 6 5 4 3
10 Akhlak dan Perilaku 10 9 8 7 6 5 4 3

40
11 Adaptasi dan Kerjasama 10 9 8 7 6 5 4 3
12 Pemahaman Terhadap 10 9 8 7 6 5 4 3
Tugas dan Kewajiban
13 Keterampilan 10 9 8 7 6 5 4 3
Menggunakan Alat
14 Tanggung Jawab
Terhadap Keselamatan 10 9 8 7 6 5 4 3
Kerja
Kemampuan
15 Melaksanakan dan 10 9 8 7 6 5 4 3
Menyelesaikan Tugas
Nilai Akhir = Jumlah Kriteria yang Dinilai/15=

Bandung, Agustus 2022

Manajer ULTG Supervisi HARGI


Bandung Barat ULTG Bandung Barat

Eko Prasetyo R. Agung Kusumajati


NIP. 87112313Z NIP. 89151434ZY

41
Lampiran 4 : Surat Permohonan ke Industri dari UPI

42
Lampiran 5 : Surat Balasan Penerimaan Praktik Industri dari Industri

SUTANTO/26 April 2022 15:05:31/cetakan ke - 2

43

Anda mungkin juga menyukai