Disusun oleh :
Diva Aditya Mada
NIM 1906193
Disusun Oleh:
Nama : Diva Aditya Mada
NIM : 1906193
Program Studi : Teknik Elektro S-1
Konsentrasi : Teknik Tenaga Elektrik
Disetujui Oleh,
Dr. H. Bambang Trisno, MSIE. Dr. Ir. Dadang Lukman Hakim, MT.
NIP.19610309 198610 1 001 NIP. 19610604 198603 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro
ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
PT. PLN (Persero) ULP Majalengka
Disusun Oleh:
Nama : Diva Aditya Mada
NIM : 1906193
Program Studi : Teknik Elektro S-1
Konsentrasi : Teknik Tenaga Elektrik
Disetujui Oleh,
Manager ULP Pembimbing Lapangan
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Allah SWT
karena atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyeselsaikan proses praktik industri serta menyusun laporan ini dengan sebaik
mungkin. Tidak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada manusia terbaik di muka bumi Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Laporan Praktik Industri ini diajukan sebagai salah satu syarat akademik
kelulusan mata kuliah Kerja Praktik di program studi S1 Teknik Elektro di
Departemen Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Adapun judul dalam menyusun
laporan parktik industri ini adalah “Prosedur Penggantian Kabel Incoming pada
PHB-TR Gardu Distribusi tipe Portal PT. PLN (Persero) ULP Majalengka”.
Dalam menyusun laporan praktik industri ini penulis menyadari bahwa
tanpa adanya bantuan baik berupa semangat, motivasi, diskusi, konsultasi, dan
informasi dari pihak-pihak terkait baik secara langsung ataupun tidak langsung
laporan ini tidak akan terwujud. Maka dari itu penulis berterima kasih kepada
semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang masih memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat melaksanakan praktik industri dan menyelesaikan
penyusunan laporan ini dengan baik.
2. Orang tua penulis yang selalu memberikan bantuan secara moril,
materil, maupun spiritual kepada penulis.
3. Bapak Dr. H. Yadi Mulyadi, M.T. selaku Ketua Departemen
Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Bapak Iwan Kustiawan, M.T., Ph.D. selaku Ketua Program Studi S1
Teknik Elektro, Departemen Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
v
5. Bapak Dr. H. Bambang Trisno, MSIE. selaku Ketua Praktik Industri
Departemen Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
6. Bapak Dr. Ir. Dadang Lukman Hakim, M.T. selaku dosen pembimbing
yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan
laporan praktik industri.
7. Bapak Soleh Hidayatullah selaku pembimbing lapangan praktik
industri di PT. PLN (Persero) ULP Majalengka, yang senantiasa
mendampingi, membimbing, dan mengarahkan penulis selama
melaksanakan praktik industri.
8. Haryo, Dimas, dan Irsan selaku rekan penulis dalam melaksanakan
praktik industri di PT. PLN (Persero) ULP Majalengka.
9. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis dalam pelaksanaan praktik industri hingga
penyusunan laporan ini dengan baik.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan praktik industri ini. Penulis sadar dalam penyusunan
laporan praktik industri ini masih terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu,
penulis dengan senang hati mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi pengembangan dimasa yang akan dating. Semoga laporan praktik
industri ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya bagi penulis. Akhir kata,
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
3.4.1 Macam-macam Gardu Distribusi ..................................................... 17
3.4.2 Bagian-bagian utama Gardu Distribusi............................................ 19
3.5 Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) .......................... 21
3.5.1 Fungsi PHB-TR ............................................................................... 21
3.5.2 Bagian-bagian PHB-TR ................................................................... 22
3.6 Kabel Penghantar .................................................................................... 24
3.6.1 Kabel NYY ............................................................................................. 24
3.6.2 Kemampuan Hantar Arus (KHA) ........................................................... 25
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 27
4.1 Rancangan Kegiatan Praktik Industri ..................................................... 27
4.2 Pelaksanaan Praktik Industri ................................................................... 27
4.3 Gangguan Kabel Incoming PHB-TR Gardu Distribusi tipe Portal ......... 35
4.4 Persiapan Mengganti Kabel Incoming PHB-TR Gardu Distribusi Tipe
Portal ....................................................................................................... 36
4.4.1 Persiapan Alat Pelindung Diri (APD) .............................................. 36
4.4.2 Peralatan Yang Digunakan .............................................................. 38
4.4.3 Bahan Yang Digunakan ................................................................... 40
4.5 Pelaksanaan Pekerjaan ............................................................................ 42
4.5.1 Prosedur Melepas Kabel Incoming pada PHB-TR Gardu Distribusi
tipe Portal ......................................................................................... 42
4.5.2 Prosedur Memasang Kabel Incoming pada PHB-TR Gardu Distribusi
tipe Portal ......................................................................................... 44
4.5.3 Melaporkan Hasil Pekerjaan ............................................................ 45
4.6 Analisis Pelaksanaan Praktik Industri ..................................................... 46
4.6.1 Materi di Lapangan yang tidak diberikan di Kampus ............................. 46
4.6.2 Materi-materi yang Relevan dengan Kondisi Lapangan ........................ 47
4.6.3 Pesan Kesan Pelaksanaan Praktik Industri ............................................. 47
BAB V PENUTUP................................................................................................ 49
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 49
5.2 Saran ....................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51
LAMPIRAN .......................................................................................................... 52
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kontinuitas penyaluran energi listrik didaerah tersebut. Berdasarkan hal tersebut lah
penulis membuat laporan praktik industri ini dengan judul “Penggantian Kabel
Incoming pada PHB-TR Gardu Distribusi tipe Portal PT. PLN (Persero) ULP
Majalengka”.
4
5
(Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan
umum sampai dengan saat ini.
terbagi menjadi tiga bagian yaitu Unit Induk Transmisi Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Bali. Selain itu struktur organisasi pusat-pusat PLN secara umum
terbagi menjadi lima diantaranya:
1. Pusat Pendidikan dan Penelitian (corporate university)
2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan (research
institute)
3. Pusat Sertifikat
4. Pusat Manajemen Proyek
5. Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan
Pada pasal 7 dan 8 peraturan direksi mengatur mengenai Organisasi Unit
Pelaksana dan Unik Layanan. Unit Pelaksana dipimpin oleh seorang Manager dan
Unit Pelaksana mempunyai posisi dibawah Unit Induk sebagai bagian wilayah
pelayanan PLN. Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) menjadi salah satu
contoh dari Unit Pelaksana. UP3 menjadi Unit Pelaksana dibawah Unit Induk
Distribusi dan Unit Pelayanan Transmisi (UPT) berada dibawah Unit Induk
Transmisi. Contoh lain yaitu Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan (UPTD)
sebagai Unit Pelaksana dibawah Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT).
13
14
2. Penyebab Gangguan
Penyebab gangguan biasanya disebabkan oleh buruknya isolasi
antara penghantar fasa atau antara penghantar fasa dan tanah. Secara
nyata kegagalan isolasi yang buruk dapat memiliki beberapa efek pada
sistem yaitu menyebabkan arus yang cukup besar, atau munculnya
impedansi diantara konduktor fasa atau antara konduktor fasa dan
tanah. Selain penyebab gangguan tersebut, gangguan dapat disebabkan
karena kerusakan pada peralatan listrik, faktor eksternal seperti angin,
badai, petir, atau kesalahan karena faktor manusia yang ceroboh atau
lalai dalam melakukan pemeliharaan.
3. Akibat Gangguan
Akibat paling serius dari gangguan adalah timbulnya kebakaran
yang tidak hanya merusak sistem, tetapi gangguan yang terjadi
menyebar ke seluruh sistem dan dapat menyebabkan kegagalan seluruh
sistem. Berikut dampak dari terjadinya gangguan adalah:
a. Penurunan tegangan yang cukup besar pada sistem daya sehingga
dapat merugikan pelanggan atau mengganggu kerja peralatan
listrik.
b. Bahaya kerusakan pada peralatan yang diakibatkan oleh arcing
(busur api listrik).
c. Bahaya kerusakan pada peralatan akibat overheating (pemanasan
berlebih) dan akibat tekanan mekanis (kerusakan parah pada
peralatan listrik dan sebagainya).
d. Terganggunya stabilitas sistem dan ini dapat menimbulkan
pemadaman menyeluruh pada sistem tenaga listrik.
e. Menyebabkan penurunan tegangan sehingga koil tegangan relai
gagal bertahan.
(Harahap & Sembiring, 2021). Gardu distribusi berfungsi merubah tegangan listrik
dari jaringan distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang digunakan untuk
konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi sekunder. Kapasitas
transformator yang digunakan tergantung pada jumlah beban yang akan dilayani
dan luas daerah pelayanan beban. Bisa berupa transformator satu fasa dan bisa juga
berupa transformator tiga fasa.
3.4.1 Macam-macam Gardu Distribusi
Berikut macam-macam gardu distribusi menurut (Alubaidah, 2019) yaitu :
1. Gardu Portal
Gardu portal adalah gardu listrik tipe terbuka (out-door) dengan
memakai konstruksi dua tiang atau lebih. Tempat kedudukan
transformator sekurang-kurangnya 3 meter di atas tanah dan
ditambahkan platform sebagai fasilitas kemudahan kerja teknisi operasi
dan pemeliharaan.
melalui kabel jurusan atau kabel naik yang diamankan oleh pengaman lebur jurusan
masing-masing (Hartanti, 2018).
3.5.2 Bagian-bagian PHB-TR
1. Unit Masukan (incoming)
Unit masuk yaitu suatu alat yang dikhususkan dalam
menyalurkan energi listrik ke dari sistem distribusi tegangan menengah
ke menuju PHB TR. Pada sirkit unit dilengkapi dengan saklar pemutus
beban tegangan nominal 500 V tiga kutub dan kotak tertutup yang
terdapat didalamnya. Pada unit pemutus terjamin keandalannya untuk
bagian indikator open atau close. Kabel dari transformator atau kabel
incoming yang terhubung ke PHB-TR harus di lengkapi plat atau
terminal penghubung (Hartanti, 2018).
Saat kondisi terbuka saklar beban dapat dikunci serta dapat
digunakan terbuka ataupun tertutup. Ujung tangkai operasi tidak boleh
tinggi dari 1,8 m pada saat posisi tertutup dari dasar jika pasangan PHB-
TR dalam, serta untuk PHB-TR pasangan luar tidak boleh lebih dari 0,5
m. Pada posisi tertutup tangkai operasi harus membentuk sudut >30º
vertikal.
2. Unit Keluaran (Outgoing)
Unit keluaran memiliki fungsi sebagai penyalur energi listrik ke
satu sirkit keluaran atau lebih. Pada masing-masing unit keluaran
terdapat tiga buah pengaman yaitu NH Fuse dan satu pengaman netral
(Hartanti, 2018). Unit keluaran kemudian dihubungkan dengan kabel
jurusan atau kabel naik yang kemudian disalurkan ke jaringan tegangan
rendah yang selanjutnya disalurkan ke pelanggan.
3. NH Fuse
PHB-TR menggunakan NH fuse sebagai pengaman terhadap
arus lebih (Hartanti, 2018). NH fuse memiliki fungsi untuk memutus
arus listrik apabila arus yang melewati NH fuse melebihi dari ketentuan
yang tertera pada NH fuse tersebut. NH fuse hanya bisa digunakan
dalam sekali pakai, jika NH fuse sudah teputus karena gangguan, maka
tidak bisa dipakai lagi dan harus diganti. Oleh karena itu dalam memilih
23
Tabel 4.1
Rancangan Kegiatan Praktik Industri
Minggu Ke-
Rencana Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengenalan Perusahaan dan Pelatihan
Pelaksanaan Praktik Industri
Penyusunan Laporan Praktik Industri
27
28
Tabel 4.2
Pelaksanaan Kegiatan Praktik Industri
No Hari, Tanggal Kegiatan
1 Jum’at, 1 Juli 2022 • Penyerahan surat izin kegiatan berupa
berkas cetak
• Pengenalan perusahaan
2 Senin, 4 Juli 2022 • Apel pagi dan pengarahan dari ketua
divisi Pelayanan Teknik
• Sosialisasi SOP selama praktik
industri
• Pengenalan dan pembagian tugas
mahasiswa praktik industri
• Perbaikan kWh meter prabayar error di
peternakan ayam potong daerah
Baribis, Kab. Majalengka
3 Selasa, 5 Juli 2022 • Apel pagi dan pengarahan dari ketua
divisi Pelayanan Teknik
• Pemeliharaan Right of Way (ROW)
jaringan Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) dari gangguan
ranting pohon di area Cijati hingga
Majalengka Wetan, Kab. Majalengka
4 Rabu, 6 Juli 2022 • Apel pagi dan pengarahan dari ketua
divisi Pelayanan Teknik
• Perbaikan kWh meter prabayar error
5 Kamis, 7 Juli 2022 • Apel pagi dan pengarahan dari ketua
divisi Pelayanan Teknik
• Mengganti Sekring dengan MCB di
salah satu rumah warga
6 Jum’at, 8 Juli 2022 • Apel pagi dan pengarahan dari ketua
divisi Pelayanan Teknik
29
Gambar 4. 6 Tangga
Tangga digunakan untuk memudahkan dalam pekerjaan untuk
perbaikan ke tiang trafo distribusi tipe portal.
3. Harnes
Gambar 4. 7 Harnes
39
7. NH fuse puller
Gambar 4. 12 Linggis
Linggis berfungsi untuk membongkar kontruksi bawah tanah
gardu distribusi tipe portal.
9. Cangkul
Gambar 4. 13 Cangkul
Cangkul digunakan untuk mengeruk tanah konstruksi gardu
distribusi tipe portal.
4.4.3 Bahan Yang Digunakan
Bahan yang digunakan yaitu benda yang dipasang dalam suatu pekerjaan
yang bersifat habis pakai.
41
1. Isolasi
Gambar 4. 14 Isolasi
Isolasi berfungsi untuk menutupi sambungan kabel dengan
sepatu kabel.
2. Sepatu Kabel
Gambar 4. 17 Briefing
Dalam melakukan pekerjaan, divisi pelayanan teknik dibagi menjadi
beberapa tim yaitu dinas gangguan, pemeliharaan teknik, dan pemeliharaan
jaringan. Dalam pekerjaan penggantian kabel incoming pada PHB-TR gardu
distribusi tipe portal dilakukan oleh tim pemeliharaan teknik.
4.5.1 Prosedur Melepas Kabel Incoming pada PHB-TR Gardu Distribusi
tipe Portal
Tahapan pertama dalam melakukan penggantian kabel incoming pada PHB-
TR gardu distribusi tipe portal yaitu pembagian tugas dari masing-masing anggota
tim dan menggunakan seluruh APD yang telah disiapkan. Tahap selanjutnya yaitu
memeriksa gangguan yang terjadi akibat hubung singkat pada kabel incoming PHB-
TR. Setelah itu dilanjutkan dengan memutuskan sumber tegangan dari SUTM yang
mengalir ke trafo dengan melepaskan fuse cut out menggunakan hook pole agar
selama proses pengerjaan tidak ada arus yang mengalir.
Setelah beberapa tahapan telah dilakukan, dilanjutkan dengan pemasangan
tangga alumunium sebagai penopang pekerja yang akan naik ke tiang trafo
43
distribusi. Pekerja yang naik ke tiang wajib memakai harnes yang kemudian
dibelitkan pada tiang sebagai pengaman. Pekerja yang naik ke tiang akan
melepaskan kabel incoming yang masih terhubung pada trafo. Selanjutnya pekerja
yang berada dibawah tiang bertugas untuk melepaskan kabel incoming yang
disambungkan ke rel tembaga dengan menggunakan tang pas. Pekerja juga
melepaskan seluruh NH fuse yang terpasang pada saluran rel tembaga.
Selanjutnya adalah pekerja membongkar konstruksi gardu distribusi tipe
portal dibagian bawah untuk mengambil kabel incoming yang dikubur dalam
konstruksi gardu. Selama proses pembongkaran, pekerja menggunakan linggis dan
cangkul untuk membongkar yang diperlihatkan pada gambar 4.18.
.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktik industri di PT. PLN (Persero) ULP
Majalengka, kesimpulan yang didapat adalah:
1. Penulis mengetahui bagaimana proses penyaluran energi listrik pada
sistem distribusi.
2. Penulis mengetahui gangguan yang terjadi pada saluran jaringan
distribusi yang diklasifikasikan menjadi gangguan sementara dan
gangguan permanen, faktor-faktor penyebab gangguan baik internal
ataupun eksternal, dan akibat yang dihasilkan dari gangguang tersebut.
3. Penulis mengetahui macam-macam gardu distribusi (gardu portal,
gardu cantol, gardu beton, gardu kios, dan gardu hubung) dan
komponen utama yang ada pada gardu distribusi meliputi trafo
distribusi, kubikel, peralatan hubung bagi, penghantar atau kabel, serta
peralatan pengaman.
4. Penulis mengetahui pelaksanaan penggantian kabel incoming PHB-TR
gardu distribusi tipe portal yang terjadi gangguan. Pelaksanaan tersebut
mulai dari persiapan kerja dengan menyiapkan peralatan dan bahan
yang akan digunakan, melaksanakan prosedur pelepasan dan
pemasangan kabel incoming, hingga melaporkan hasil pekerjaan yang
dilaksanakan.
5.2 Saran
Selain kesimpulan yang didapat setelah melaksanakan praktik industri
berdasarkan pembahasan diatas, didapat pula saran untuk perbaikan dan
pengembangan perusahaan. Adapun saran-saran yang didapat sebagai berikut:
1. Diharapkan perusahaan memberi pembekalan lebih rinci mengenai
kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa yang melakukan praktik
industri di PT. PLN (Persero) ULP Majalengka.
49
50
51
LAMPIRAN
52
53
54
4. Lembar Penilaian
57