Anda di halaman 1dari 55

SISTEM KERJA RELAY PROTEKSI MICOM P123 DISTRIBUSI

JARINGAN LISTRIK PT. PLN (PERSERO) UP3 DEPOK

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Diajukan untuk memenuhi mata kuliah PKL pada Program sarjana (S1)

MUHAMAD KHOERUDIN

NIM : 72200025

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknik dan Informasi Universitas Bina Sarana Informatika
Jakarta
2023
PERSETUJUAN

LAPORAN PRATIK KERJA LAPANGAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun oleh :

Nama : Muhamad Khoerudin


NIM : 72200025
Jenjang : Sarjana (S1)
Fakultas : Teknik dan Informatika
Program Studi : Teknik Elektro

Telah disetujui untuk dinilai pada periode Semester Gasal Tahun Akademik
2023/2024 di Program Studi Teknik Elektro (S1) Fakultas Teknik dan Informasi
Universitas Bina Sarana Informatika.

Depok, 29 Desember 2023


DOSEN PENASEHAT AKADEMIK
Kelas 72.7A.01

Yoseph Tajul Arifin, S.KOM, M.KOM

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan judul : "SISTEM KERJA RELAY

PROTEKSI MICOM P123 DISTRIBUSI JARINGAN LISTRIK PT. PLN

(PERSERO) UP3 DEPOK". Yang merupakan salah satu syarat kelulusan mata

Praktek Kerja Lapangan Lapangan program studi Teknik Elektro Fakultas Teknik

dan Informatika Universitas Bina Sarana Informatika.

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan dalam menyelesaikan

laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk dan

saran, serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk

itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat:

1. Kedua orang tua serta keluarga yang senantiasa selalu mendukung dan mendoakan

selama menjalankan PKL hingga penyusunan Laporan PKL ini dapat terselesaikan.

2. Prof. Dr. Ir. Mochamad Wahyudi, M.Kom, MM, M.Pd, IPU, Asean Eng, selaku

Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.

3. Dekan Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana Informatika

4. Ketua Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Informatika Universitas

Bina Sarana Informatika.

5. Yoseph Tajul Arifin, S.KOM, M.KOM. selaku Dosen Penasehat Akademik yang

telah memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini.

6. Bapak Armi, Bapak Paskah, Bapak H. Nurdin selaku Mentor serta pendukung PT.

PLN (PERSERO) UP3 DEPOK.

iii
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak

yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.

Depok, 29 Desember 2023

Muhamad Khoerudin

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL......................................................................................................ii
PERSETUJUAN LAPORAN PRATIK KERJA LAPANGAN.............................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................viii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Tujuan............................................................................................................2
1.3. Manfaat..........................................................................................................3
1.4. Waktu dan Tempat.........................................................................................4
1.5. Pengumpulan Data.........................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................6
TIJAUAN UMUM PERUSAHAAN.........................................................................6
2.1. Sejarah Perusahaan........................................................................................6
2.2. Struktur Perusahaan.......................................................................................8
2.3. Sistem Kerja.................................................................................................12
BAB III......................................................................................................................15
TEORI PENUNJANG..............................................................................................15
3.1. Gambaran Umum Relai Proteksi.................................................................15
3.2. Syarat – Syarat Relai....................................................................................16
BAB IV.......................................................................................................................21
ANALISA DAN PEMBAHASAN...........................................................................21
4.1. Pekerjaan/Kegiatan......................................................................................21
4.2. Spesifikasi Sistem/Alat................................................................................22
4.3. Analisa Sistem/Alat......................................................................................24
4.4. Permasalahan dan Penanganannya...............................................................27
BAB V........................................................................................................................30
PENUTUP.................................................................................................................30

v
5.1 Kesimpulan....................................................................................................30
5.2 Saran..............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................31
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................32

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Lokasi Praktik Kerja Lapangan . 4


Gambar 2.2. Logo PT PLN (Persero) 7
Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT PLN Kantor UP3 Area Depok 8
Gambar 2.4. Relai Micom P123 22

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Praktik Kerja Lapangan 32


Lampiran 2. Lembar Nilai Praktik Kerja Lapangan 33
Lampiran 3. Surat Pernyataan Mentor Praktik Kerja Lapangan 35
Lampiran 4. Form Uraian Kegiatan Praktik Kerja Lapangan36
Lampiran 5. Foto Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 45

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir pada program studi Sarjana Teknik

Elektro Fakultas Teknik dan Informatika, mengikuti dan melaksanakan praktek kerja

lapangan atau magang merupakan rangkaian yang harus dilakukan guna menambah

ilmu dan wawasan serta pengalaman di dunia kerja yang diperoleh selama

pelaksanaan magang pada instansi yang kita tempati. Selain itu, magang dapat

menambah keterampilan/keahlian dalam bekerja, pengetahuan akan hal baru, serta

pengalaman kerja yang sangat bermanfaat bagi pengembangan diri.

Magang ini adalah cara serta sarana saya sebagai mahasiswa dalam

mengimplementasikan apa yang telah dipelajari dikampus dalam pengaplikasian

nyata dilapangan/dunia kerja pada instansi atau perusahaan tempat saya magang

yakni PT.PLN (Persero) UP3 Depok pada bidang jaringan distribusi khususnya

pemeliharaan, yang mengacu pada pemeliharaan atau perbaikan jaringan distribusi

apabila ada kerusakan. Kegiatan pemeliharaan bertujuan untuk meningkatan

keandalan sistem penyaluran tenaga listrik serta menghindari adanya gangguan yang

bisa terjadi kapanpun.

Komponen distribusi dalam jaringan distribusi listrik PLN memiliki peranan

yang sangat penting, disamping harus bisa menyalurkan tenaga listrik ke pelanggan,

sistem distribusi juga harus mampu memberikan indikasi adanya gangguan dalam

jaringan. Antara lain terjadinya gangguan hubung pendek (short circuit) baik antar

1
2

fasa maupun fasa ke tanah. Pemberian informasi tentang adanya gangguan (fault)

harus bisa diberikan secara cepat bahkan harus “real time”, karena keterlambatan

dalam mengatasi gangguan akan merusak sistem koordinasi antar pengaman (relay

protection). Antara lain dapat merusak peralatan pada jaringan distribusi, tidak dapat

mengisolir area gangguan sekecil mungkin untuk terjadi pemadaman akibat

gangguan hubung singkat dan tidak dapat mengamankan manusia dari bahaya listrik

yang ditimbulkan akibat gangguan. Komponen dalam sistem jaringan distribusi akan

banyak melibatkan bermacam-macam komponen. Namun, yang paling berperan

penting dalam sistem tersebut adalah relay protection. Merujuk dari salah satu syarat

relai, yaitu relai harus mampu bekerja selektif. Selektif dalam arti dapat membedakan

secara cermat dalam merasakan dan mengatasi gangguan, agar kerja koordinasi antar

pengaman di sistem jaringan distribusi dapat bekerja dengan baik. Cermat dalam

merasakan gangguan berarti dapat mengindikasikan alarm sesuai gangguan yang

terjadi. Seperti jenis penunjukkan indikasi alarm proteksi yang terjadi dan daerah

atau range area gangguan sesuai kurva yang disetting.[1]

1.2. Tujuan

Dalam melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. PLN

(Persero) berikut adalah beberapa tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL):

a. Mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan pada

saat kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) berlangsung, khususnya dalam Bidang

Operasi Enginner.

b. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja yang sesungguhnya,

sebagai bekal untuk memahami dunia kerja yang akan dihadapi setelah

menyelesaikan perkuliahan.
3

c. Menguji kemampuan pribadi dalam bidang ilmu yang dimiliki serta tata cara

berhubungan dengan lingkungan kerja.

d. Memperdalam ilmu yang dimiliki dan dipraktikan dalam dunia kerja.

e. Mengetahui dan memahami proses sistem kerja relai proteksi.

1.3. Manfaat

Dalam melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. PLN (Persero),

berikut adalah beberapa manfaat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL):

1. Bagi PT. PLN (Persero)

a. Menjalin kerja sama antara Instansi dengan dunia pendidikan terutama dalam

menyalurkan tenaga kerja profesional.

b. Membantu dalam menciptakan tenaga kerja yang berpotensi dan bermutu

dalam menjalankan tugas.

c. Mengetahui kualitas dari mahasiswa di Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Bagi Mahasiswa

a. Untuk mempelajari secara mendalam bagaimana situasi atau kondisi

sebenarnya di perusahaan atau Instansi, sehingga praktikkan dapat dengan cepat

menyesuaikan diri pada saat kita terjun langsung ke dunia kerja.

b. Menambah pengetahuan diri praktikan tentang bagaimana bekerja dalam

sebuah organisasi dan bagaimana melakukan pemecahan masalah, sekaligus

melatih diri praktikan dalam hal tersebut.

c. Menjadi jembatan PT. PLN (Persero) dan Universitas Bina Sarana

Informatika agar terjalin hubungan yang baik antara Universitas Bina Sarana

Informatika dengan PT. PLN (Persero).


4

1.4. Waktu dan Tempat

Sumber : Google Maps

Gambar 2.1 Peta Lokasi Praktik Kerja Lapangan

Proses Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan mulai tanggal

04 Oktober 2023 s.d 29 Desember 2023.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan pada PT PLN

(Persero) yang berlokasi di Jl. Boulevard Grand Depok City No.1, Tirtajaya, Kec.

Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16412. Selama kegiatan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) ini berlangsung, Praktikan ditempatkan di Bagian Jaringan Listrik

Distribusi 20KV.
5

1.5. Pengumpulan Data

Terdapat dua teknik pengumpulan data, yaitu wawancara dan observasi :

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung

berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan,

dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasara.


BAB II

TIJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1897 mulai digarapnya bidang kelistrikan oleh salah satu

perusahaan milik Belanda (NV NIGM) ditandai dengan berdirinya pusat

pembangkitan listrik (PLTU) yang berlokasi di Gambir. Karena terjadinya perang

dunia II maka terjadi peralihan pengelolaan perusahaan tersebut oleh Jepang setelah

Belanda menyerah kepada Jepang. NV NIGM dialihkan ke perusahaan Djawa Denki

Jogyosha Djakarta Shisha.

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai

ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara

tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda

tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di

awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada

Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan

oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas

yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden

Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah

6
7

Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan

Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan

kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-

PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang

listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang

sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai

pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai

pengelola gas diresmikan.

Gambar 2.2 Logo PT PLN (Persero)


8

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status

Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik

Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas

menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada

sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994

status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga

sekarang.

2.2. Struktur Perusahaan

Struktur organisasi pada PT PLN (Persero) khususnya pada Kantor UP3 Area

Depok adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT PLN Kantor UP3 Area Depok

Berikut adalah penjelasan mengenai struktural berdasarkan Gambar 2.2:

1. Asisten Manajer Pelayanan Pelanggan – Marketing

Bertugas untuk mengurus ketika ada penambahan daya, mensosialisasikan

promo-promo, serta hal lain yang berhubungan dengan pelanggan dan mengedukasi

masyarakat mengenai hal yang berkaitan dengan listrik.


9

2. Asisten Manajer Konstruksi

Bertugas untuk mengelola material. Ketika vendor membutukan material

untuk konstruksi, maka Asisten Manajer Konstruksi yang akan berkomunikasi

dengan Induk Perusahaan dan vendor yang membutuhkan.

3. Asisten Manajer Perencanaan

Bertugas untuk mengatur dan mengelola anggaran UP3 Depok, pembuatan

kontrak, peembayaran dan merancakan semua kegiatan - kegiatan yang akan

diselenggarakan di Kantor UP3 Depok.

4. Asisten Manajer Jaringan

Bertanggung jawab penuh dengan kehandalan dan kelancaran listrik di UP3

Depok. Jika terjadi gangguan atau mati listrik, Asisten Manajer Jaringan bertugas

untuk memantau permasalahan yang terjadi.

5. Asisten Manajer Transaksi Energi

Bertugas untuk memastikan energi yang diberikan UP3 Depok sudah tepat

untuk masyarakat. Asisten Manajer Transaksi Energi melakukan pengecekan tidak

ada pencurian energi. Akibat dari pencurian yaitu ketika listrik suatu pelanggan

terhambat lalu beban ditransfer akan semakin berat dan tidak termonitor oleh UP3

Depok mengakibatkan travo (jaringan distribusi) semakin berat kerja dan

menimbulkan masalah besar.

6. Asisten Manajer Keuangan Dan Umum


10

Bertugas mengurusi administrasi seperti gedung, tenaga ahli daya atau SDM,

mengayomi semua pegawai, serta memastikan dari segi pencatatan sudah

berjalan dengan baik.

Visi :

PT PLN (Persero) memiliki Visi yang menjadi tujuan masa depan PT PLN

(Persero). Berikut adalah Visi PT PLN (Persero):

“Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan Pelanggan

untuk Solusi Energi.”

Misi :

PT PLN (Persero) memiliki Misi yang membantu terciptanya Visi. Berikut

adalah Misi PT PLN (Persero):

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada

kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto :

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya PT PLN juga memiliki motto

dan nilai perusahaan. Motto dan Nilai perusahan digunakan sebagai landasan kerja
11

perusahaan. Dengan motto dan Nilai perusahaan, pegawai jadi memiliki arah gerak.

Motto dari PT. PLN adalah “Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik”.

Nilai-nilai perusahaan yang terkandung dalam pedoman perilaku PLN adalah

“AKHLAK”. Secara garis besar makna yang terkandung dari Nilai-nilai Perusahan

tersebut ialah sebagai berikut :

1. Amanah : Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.

2. Kompeten : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

3. Harmonis : Saling peduli dan menghargai perbedaan.

4. Loyal : Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa

dan negara.

5. Adaptif : Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan

ataupun menghadapi perubahan.

6. Kolaboratif : Membangun kerjasama yang sinergi.

2.3. Sistem Kerja

PLN, atau Perusahaan Listrik Negara, adalah perusahaan listrik milik negara

di Indonesia. Sistem operasi PLN melibatkan berbagai komponen dan proses untuk

menghasilkan, mentransmisikan, dan mendistribusikan tenaga listrik. Berikut

gambaran sederhana mengenai aspek-aspek utama operasional PLN:

1. Pembangkit listrik:

PLN mengawasi pembangkitan tenaga listrik melalui berbagai pembangkit

listrik. Pembangkit listrik ini dapat menggunakan sumber energi yang berbeda,

termasuk batu bara, gas alam, minyak bumi, air, panas bumi, dan sumber energi

terbarukan seperti tenaga surya dan angin.


12

2. Transmission :

Listrik yang dihasilkan disalurkan dalam jarak jauh dari pembangkit listrik ke

gardu induk regional melalui jaringan transmisi tegangan tinggi. Saluran transmisi

tegangan tinggi digunakan untuk meminimalkan kehilangan energi selama transfer.

3. Gardu Induk:

Di gardu induk regional, tegangan diturunkan melalui trafo untuk

menyiapkan listrik untuk didistribusikan ke pengguna akhir. Gardu induk juga

berperan dalam mengendalikan dan mengatur aliran listrik dalam jaringan listrik.

4. Distribusi:

Listrik kemudian didistribusikan dari gardu induk regional ke berbagai gardu

distribusi yang berlokasi di kota besar, kecil, dan pedesaan. Jaringan distribusi terdiri

dari saluran listrik tegangan menengah dan rendah.

5. Koneksi Konsumen:

Listrik akhirnya disalurkan ke rumah-rumah, bisnis, dan industri melalui

jaringan distribusi lokal. Konsumen terhubung ke jaringan listrik melalui meteran

yang mengukur konsumsi listrik mereka.

6. Pengukuran dan Penagihan:

PLN menggunakan sistem meteran untuk mengukur jumlah listrik yang

dikonsumsi oleh konsumen individu. Penagihan didasarkan pada jumlah listrik yang

dikonsumsi selama periode tertentu.

7. Pemeliharaan dan Pengoperasian:

PLN bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengoperasian seluruh sistem

tenaga listrik, termasuk pembangkit listrik, saluran transmisi, gardu induk, dan
13

jaringan distribusi. Pemeliharaan rutin dilakukan untuk memastikan keandalan dan

efisiensi infrastruktur listrik.

8. Integrasi Energi Terbarukan:

PLN telah berupaya meningkatkan porsi energi terbarukan dalam portofolio

pembangkit listriknya. Hal ini mencakup pengembangan proyek yang melibatkan

sumber energi surya, angin, air, dan panas bumi.

9. Manajemen Jaringan:

Teknologi dan sistem canggih digunakan untuk manajemen jaringan,

termasuk sistem Kontrol Pengawasan dan Akuisisi Data (SCADA). Sistem ini

memantau dan mengontrol aliran listrik, mendeteksi kesalahan, dan mengoptimalkan

kinerja jaringan listrik secara keseluruhan.

10. Ekspansi dan Perencanaan:

PLN terlibat dalam perencanaan dan perluasan infrastruktur ketenagalistrikan

untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat. Hal ini mencakup

pembangunan pembangkit listrik baru, perluasan jaringan transmisi dan distribusi,

serta integrasi teknologi baru.


BAB III

TEORI PENUNJANG

3.1. Gambaran Umum Relai Proteksi

Relai proteksi dimana dipasang pada cubicle atau panel medium voltage

dengan range tegangan Antara 6kV hingga 36kV. Salah satu syarat relai, yaitu relai

harus bekerja selektif terhadap gangguan. Di dalam perbandingan relai proteksi

parameter yang akan digunakan adalah proteksi OCR (over current relay) dan EF

(earth fault). OCR (over current relay) merupakan pengaman gangguan antar fasa,

sedangkan EF (earth fault) adalah pengaman gangguan satu fasa ke tanah.Pada

proteksi OCR dan EF terdiri dari dua kurva yaitu inverse dan definite.

Nilai arus gangguan telah dikelompokkan pada masing-masing kurva sesuai

karakteristik besarnya gangguan.Selain dari pengelompokkan nilai arus gangguan,

diambil pula nilai arus gangguan minimum dan nilai arus gangguan maksimum pada

setiap kurva.Hal itu agar diketahui seberapa selektif relai proteksi dapat merasakan

besarkecilnyaarus gangguan yang datang, sehingga relai akan tetap cermat dalam

menyeleksi gangguan yang dirasakan

Secara garis besar bagian dari relai proteksi dibagi menjadi tiga bagian

utama, yaitu:

1. Elemen pengindra Berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti

arus, tegangan, frekuensi, dan sebagainya tergantung relai yang dipergunakan. Pada

bagian ini besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang
15

diproteksi itu mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya

besaran tersebut dikirimkan ke elemen pembanding.

2. Elemen pembanding Berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu

besaran itu diterima oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik

pada saat keadaan normal dengan besaran arus kerja relai.

3. Elemen pengukur Berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada

besaran ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau

memberikan sinyal.

3.2. Syarat – Syarat Relai

Berikut syarat-syarat kinerja relai :

a. Cepat Berreaksi

Relai harus bekerja bila system mengalami gangguan. Kecepatan kerja relai

adalah saat relai merasakan adanya gangguan sampai pemutusan CB karena perintah

dari relai.Waktu kerja harus secepat mungkin sehingga menghindari kerusakan alat

pada system dan mempersempit pemadaman. Adapun waktu total yang di perlukan

untukmemutuskan hubungan adalah penjumlahan dari waktu berreaksi dari relai

dengan waktu yang dipergunakan utuk pelepasan CB,dalam matematis dapat

dituliskan sebagai berikut:

To= tr + tcb .........................................

Dimana :

To = waktu total yang digunakan untuk memutuskan hubungan

tr = waktu bereaksi dari relai unit


16

tc = waktu yang digunakan untuk memutus CB Untuk mengatasi gangguan-

gangguan sesaat yang sering terjadi pada sistem maka setingan waktu diatas

perlu ditambahkan dengan waktu tunda (time delay) agar sistem dapat bekerja

dengan stabil,maka secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

To = tr + tcb + td ... ...........................

Dimana :

To = waktu total yang digunakan untuk memutuskan hubungan

tr = waktu bereaksi dari relai unit tcb = waktu yang digunakan untuk memutus

CB td = waktu tunda (time delay)

b. Selektif

Selektif pemilihan dalam pengadaan pengaman dimana relai dengan cermat

dapat merasakan dan mengatasi gangguan,hal ini menyangkut kordinasi pengaman

dari system secara keseluruhan.Untuk mendapatkan keandalan maka relai pengaman

harus memiliki kemampuan selektif.

c. Sensitif atau peka

Relaiharus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi maksudnya adalah

relai harus cukup sensitive terhadap gangguan di kawasan pengamanannya meskipun

dalam kondisi yang memberikan rangsangan yang minimum.


17

d. Handal

Ada 3 aspek yang termasuk dalam syarat handal :

1. Dependability

Yaitu tingkat kepastian bekerjanya. Pada prinsipnya pengaman harus dapat

diandalkan bekerjanya (dapat mendeteksi dan melepaskan bagian yang terganggu),

tidak boleh gagal bekerja. Dengan lain perkataan dependability-nya harus tinggi.

2. Security

Yaitu tingkat kepastian untuk tidak salah kerja. Salah kerja adalah kerja yang

semestinya tidak harus kerja, misalnya karena lokasi gangguan di luar kawasan

pengamanannya atau sama sekali tidak ada gangguan. Salah kerja mengakibatkan

pemadaman yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Jadi pada prinsipnya pengaman

tidak boleh salah kerja, dengan kata lain perkataan security-nya harus tinggi.

3. Availability

Yaitu perbandingan antara waktu di mana pengaman dalam keadaan siap

kerja (actually in service) dan waktu total operasinya.[2]

3.3. Sistem Proteksi

Sistem proteksi adalah sistem pengamanan yang dilakukan terhadap

peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem atau instalasi tenaga

listrik, seperti, generator, bus bar, transformator, saluran udara tegangan tinggi

(SUTT), saluran kabel bawah tanah dan lain sebagainya terhadap kondisi gangguan

saat operasi sistem tenaga listrik. Gangguan yang timbul pada sistem tenaga listrik

ini dapat berupa hubung singkat, tegangan lebih atau kurang, beban lebih, frekuensi
18

sistem turun atau naik dan lain-lain. Selain untuk melindungi peralatan-peralatan

listrik, sistem proteksi juga harus dapat meminimalisir daerah yang terganggu dan

memisahkan daerah yang terganggu, sehingga gangguan tidak meluas dan kerugian

yang ditimbulkan akibat gangguan tersebut dapat diminimalisir.

Didalam pengamanan instalasi tenaga listrik, seluruh peralatan harus

diamankan dengan tetap menekankan selektivitas kerja sistem proteksi, ini bertujuan

untuk:

1. Mencegah kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik akibat

terjadinya gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak normal.

2. Mencegah kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik akibat

terjadinya gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak normal.

3. Mempersempit daerah yang terganggu, sehingga gangguan tidak meluas pada

sistem tenaga listrik.

4. Memberikan pelayanan tenaga listrik dengan keandalan dan mutu tinggi

kepada konsumen

5. Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh tenaga listrik.

Pada sistem tenaga listrik, sistem proteksi yang terdapat di sistem tenaga

listrik dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Proteksi utama Pengaman sistem tenaga lsitrik yang akan bekerja pada awal

terdeteksinya gangguan, begitu ada gangguan proteksi ini akan bekerja untuk

memutus supaya tidak merusak paralatan dan memperkecil gangguan yang terjadi

supaya tidak meluas ke peralatan yang lain.


19

2. Proteksi cadangan Proteksi cadangan ini akan bekerja apabila proteksi utama

mengalami kegagalan kerja, dengan disertai waktu tunda untuk member kesempatan

proteksi utama untuk bekerja terlebih dahuli supaya tidak terjadi kesalahan proteksi.

Proteksi ini dapat dibedakan menjadi dua mascam, yaitu:

a. Local back-up, yaitu proteksi cadangan terletak satu lokasi dengan proteksi

utama.

b.Remote back-up, yaitu dimana proteksi cadangan tersebut diletakkan pada

lokasi yang berlainan dengan proteksi utama.[3]


BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Pekerjaan/Kegiatan

MiCOM P123 adalah relai numerik, multifungsi, dan dapat diprogram dari

Schneider Electric yang digunakan untuk perlindungan jaringan listrik. Ini biasanya

digunakan dalam sistem tegangan menengah untuk memberikan perlindungan

terhadap berbagai gangguan listrik. Relai P123 menawarkan berbagai fungsi proteksi

dan dirancang untuk digunakan dalam aplikasi seperti pengumpan, transformator,

dan motor. Berikut adalah beberapa fitur utama dan fungsi perlindungan yang

umumnya dikaitkan dengan relai MiCOM P123:

1. Proteksi Arus Berlebih: Relai P123 dapat dikonfigurasi untuk memberikan

perlindungan terhadap kondisi arus berlebih, membantu mencegah kerusakan

peralatan akibat aliran arus berlebih.

2. Perlindungan Gangguan Bumi: Fitur ini melindungi terhadap gangguan bumi,

yang terjadi ketika arus mengalir ke tanah. Perlindungan gangguan bumi sangat

penting untuk keselamatan personel dan integritas sistem tenaga listrik.

3. Proteksi Arus Lebih Waktu Terbalik: Relai dapat diprogram dengan proteksi

arus lebih waktu terbalik, artinya waktu tunda fungsi proteksi berkurang seiring

dengan meningkatnya arus gangguan.

4. Perlindungan Arus Lebih Terarah: Fungsi ini memungkinkan relai

menentukan arah arus gangguan, memungkinkan pemutusan sirkuit yang benar

secara selektif dan meningkatkan keandalan sistem proteksi secara keseluruhan.


21

5. Perlindungan Tegangan: Relai dapat mencakup fitur perlindungan tegangan

untuk melindungi peralatan dari masalah terkait tegangan.

6. Perlindungan Kelebihan Beban Termal: Fungsi ini membantu melindungi

peralatan dari kerusakan akibat paparan arus tinggi dalam waktu lama, sehingga

mencegah panas berlebih.

7. Antarmuka Komunikasi: Relai P123 mungkin memiliki antarmuka

komunikasi seperti port serial atau Ethernet untuk komunikasi dengan sistem

SCADA atau relai lain di gardu induk.

8. Perekaman Peristiwa: Relai biasanya menyediakan kemampuan perekaman

peristiwa, memungkinkan pengguna menganalisis dan memahami urutan

peristiwa yang mengarah pada suatu kesalahan.

9. Fleksibilitas dan Programabilitas: Relai P123 dapat diprogram,

memungkinkan para insinyur untuk menyesuaikan pengaturannya berdasarkan

kebutuhan spesifik sistem tenaga.


22

4.2. Spesifikasi Sistem/Alat

Gambar 2.4 Relai Micom P123

Fungsi Perlindungan:

1. Overcurrent Protection: Melindungi terhadap aliran arus berlebih.

2. Earth Fault Protection: Mendeteksi dan merespons kesalahan pada tanah.

3. Inverse Time Overcurrent Protection: Proteksi arus lebih tunda waktu dengan

karakteristik yang bervariasi berbanding terbalik dengan besarnya arus.

4. Directional Overcurrent Protection: Melindungi terhadap arus lebih yang

mengalir ke arah yang salah.

5. Voltage Protection: Memantau tingkat tegangan dan memicu perlindungan untuk

kondisi abnormal.

6. Thermal Overload Protection: Melindungi dari paparan arus tinggi dalam waktu

lama.
23

Antarmuka Komunikasi:

1. Port komunikasi serial (RS485, RS232) untuk komunikasi lokal dan jarak

jauh.

2. Komunikasi Ethernet untuk protokol seperti IEC 61850 untuk otomatisasi

gardu induk.

Antarmuka pengguna:

1. Layar LCD atau LED untuk pemantauan waktu nyata.

2. Antarmuka manusia-mesin untuk kontrol dan pemantauan lokal.

3. Tombol tekan untuk kontrol manual dan navigasi.

Rekaman Acara:

1. Menyimpan catatan kejadian dan data kesalahan.

2. Catatan peristiwa yang diberi cap waktu untuk dianalisis.

Fleksibilitas dan Programabilitas:

1. Pengaturan yang dapat disesuaikan untuk berbagai fungsi perlindungan.

2. Karakteristik waktu-saat ini yang dapat disesuaikan.

Lampiran:

1. Biasanya dirancang untuk pemasangan panel.

2. Tingkat perlindungan terhadap kondisi lingkungan.

Sumber Daya listrik:

1. Berbagai macam pasokan tegangan AC/DC.

2. Opsi redundansi untuk catu daya.


24

Kisaran Suhu:

1. Kisaran suhu pengoperasian cocok untuk lingkungan yang berbeda.

2. Sertifikasi dan Standar:

3. Kepatuhan terhadap standar dan sertifikasi industri yang relevan.

4. Kesesuaian:

5. Kompatibilitas dengan relai proteksi dan sistem otomasi gardu induk lainnya.

4.3. Analisa Sistem/Alat

Menganalisis relai MiCOM P123 melibatkan penilaian fitur, fungsi, dan

spesifikasi utamanya dalam konteks perlindungan sistem tenaga. Berikut analisis

berdasarkan aspek umum relai numerik seperti MiCOM P123:

Fungsi Perlindungan:

MiCOM P123 menawarkan serangkaian fungsi proteksi penting, termasuk

proteksi arus lebih, proteksi gangguan bumi, proteksi arus lebih waktu terbalik,

proteksi arus lebih terarah, proteksi tegangan, dan proteksi kelebihan beban termal.

Fungsi-fungsi ini sangat penting untuk menjaga peralatan listrik dan memastikan

keandalan sistem tenaga listrik.

Fleksibilitas dan Programabilitas:

Salah satu kelebihan MiCOM P123 adalah fleksibilitas dan kemampuan

programnya. Relai memungkinkan para insinyur untuk menyesuaikan pengaturan

untuk fungsi perlindungan yang berbeda, memberikan kemampuan beradaptasi

terhadap beragam konfigurasi dan persyaratan sistem tenaga.


25

Antarmuka Komunikasi:

Dengan antarmuka komunikasi seperti port serial (RS485, RS232) dan

Ethernet, MiCOM P123 mendukung integrasi ke dalam sistem otomasi gardu induk.

Ketersediaan protokol komunikasi standar seperti Modbus dan IEC 61850

meningkatkan interoperabilitas dengan perangkat lain di gardu induk.

Rekaman Acara:

Kemampuan merekam kejadian pada relai sangat penting untuk analisis pasca

kejadian. Catatan peristiwa yang diberi cap waktu dan penyimpanan data kesalahan

memberikan informasi berharga untuk mendiagnosis dan memecahkan masalah

dalam sistem tenaga listrik.

Antarmuka pengguna:

Dimasukkannya antarmuka manusia-mesin dengan layar LCD atau LED,

bersama dengan tombol tekan untuk kontrol manual, memfasilitasi pemantauan dan

kontrol lokal. Antarmuka pengguna yang intuitif berkontribusi terhadap kemudahan

pengoperasian dan konfigurasi.

Pertimbangan Kandang dan Lingkungan:

Dirancang untuk pemasangan panel, relai MiCOM P123 harus memiliki

tingkat perlindungan yang sesuai terhadap kondisi lingkungan. Memahami kisaran

suhu pengoperasiannya penting untuk penerapan di lingkungan yang berbeda.

Sumber Daya listrik:

Berbagai pilihan pasokan tegangan AC/DC dan fitur redundansi pada catu

daya meningkatkan keandalan relai, memastikan pengoperasian yang berkelanjutan

bahkan jika terjadi kegagalan pasokan daya.


26

Sertifikasi dan Kepatuhan:

MiCOM P123 harus mematuhi standar dan sertifikasi industri yang relevan,

memastikan bahwa produk tersebut memenuhi kriteria keselamatan dan kinerja yang

disyaratkan.

Kesesuaian:

Kompatibilitas dengan relai proteksi lain dan sistem otomasi gardu induk

sangat penting untuk integrasi yang lancar ke dalam skema proteksi gardu induk

secara keseluruhan.

Keandalan dan Kinerja:

Keandalan merupakan faktor penting dalam setiap relai proteksi. Kinerja

MiCOM P123 dalam mendeteksi dan merespons kesalahan pada sistem tenaga secara

akurat dan cepat merupakan pertimbangan utama.

4.4. Permasalahan dan Penanganannya

Permasalahan dan penanganan terkait MiCOM P123 relay dapat bervariasi

tergantung pada konteks penggunaan, instalasi, dan kondisi lingkungan. Berikut

adalah beberapa permasalahan umum yang mungkin muncul dan langkah-langkah

umum untuk menanganinya:

1. Tidak Berfungsi atau Mati:

Penanganan: Pastikan suplai daya listrik sesuai dengan spesifikasi yang

disarankan. Periksa konfigurasi relay dan pastikan tidak ada pengaturan yang

menyebabkan mati atau tidak berfungsi.


27

2. Fault atau Alarm Tak Terduga:

Penanganan: Analisis event records untuk memahami penyebab alarm atau

fault. Periksa konfigurasi protection settings untuk memastikan bahwa parameter

pengamanan diatur sesuai dengan kebutuhan sistem.

3. Komunikasi Gagal:

Penanganan: Periksa koneksi komunikasi, termasuk kabel dan pengaturan

protokol komunikasi. Pastikan relay berkomunikasi dengan peralatan lain di

substation.

4. Ketidakcocokan Parameter Proteksi:

Penanganan: Periksa dan sesuaikan parameter proteksi sesuai dengan

karakteristik sistem daya di lokasi tersebut. Pastikan bahwa setting sesuai

dengan spesifikasi peralatan yang dilindungi.

5. Kegagalan Pengukuran:

Penanganan: Periksa modul pengukuran dan pastikan tidak ada masalah

dengan sensor atau perangkat pengukuran. Kalibrasi ulang perangkat

pengukuran jika diperlukan.

6. Perubahan Konfigurasi Tidak Dapat Disimpan:

Penanganan: Pastikan bahwa relay memiliki hak akses yang cukup untuk

menyimpan perubahan konfigurasi. Periksa apakah ada kendala memori atau

kapasitas penyimpanan yang dapat menjadi penyebab perubahan konfigurasi

tidak disimpan.
28

7. Permasalahan Kompatibilitas:

Penanganan: Pastikan bahwa MiCOM P123 kompatibel dengan peralatan lain

di substation. Periksa dokumentasi dan panduan kompatibilitas untuk

memastikan integrasi yang tepat.

8. Kegagalan Komunikasi Ethernet atau Serial:

Penanganan: Periksa kabel dan hubungan fisik. Pastikan pengaturan protokol

komunikasi benar dan sesuai dengan peralatan lain di jaringan.

9. Event Records Tidak Jelas:

Penanganan: Analisis event records dengan hati-hati untuk memahami urutan

peristiwa. Identifikasi penyebab dan ambil langkah-langkah untuk mencegah

terulangnya masalah tersebut.

10. Permasalahan Lingkungan:

Penanganan: Jika relay terpapar kondisi lingkungan ekstrem, pastikan bahwa

relay memiliki tingkat perlindungan dan toleransi suhu yang sesuai. Lakukan

pemeliharaan rutin untuk memastikan kondisi fisik relay tetap baik.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari informasi sebelumnya adalah bahwa MiCOM P123 adalah

sebuah relay numerik yang memiliki berbagai fungsi perlindungan yang dapat

dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan sistem daya. Relay ini memainkan peran

penting dalam melindungi peralatan listrik dari berbagai gangguan seperti

overcurrent, earth fault, dan lainnya.

Beberapa fitur kunci MiCOM P123 meliputi kemampuan proteksi,

fleksibilitas dan programmabilitas, antarmuka pengguna, perekaman peristiwa,

komunikasi, dan kemampuan untuk berintegrasi dengan teknologi terkini seperti IEC

61850. Dengan menggunakan relay ini, perusahaan listrik dan operator substation

dapat meningkatkan keandalan dan keamanan sistem tenaga listrik.

5.2. Saran

Berikut beberapa saran terkait penggunaan MiCOM P123 dalam operasi dan

pemeliharaan sistem tenaga listrik:

1. Pelatihan dan Sertifikasi:

Pastikan bahwa personel yang terlibat dalam instalasi, konfigurasi, dan

pemeliharaan MiCOM P123 telah menjalani pelatihan yang sesuai dan memiliki

sertifikasi yang diperlukan. Hal ini dapat meningkatkan keahlian dan kesadaran akan

fitur dan fungsi relay.

2. Ketelitian dalam Konfigurasi:


30

Saat mengonfigurasi MiCOM P123, pastikan bahwa setiap parameter pengaturan

proteksi dan pengukuran diatur sesuai dengan kebutuhan spesifik sistem daya yang

dilindungi.
DAFTAR PUSTAKA

[1] I. Kamil, L. W. Pratama, and D. A. Anugrah, “Setting Overcurrent Relay Dan

Ground Fault Relay Pada Kubikel 20 Kv Di Pt. Pln (Persero) Distribusi

Jakarta Raya,” Pros. Semin. Nas. Tek. Elektro, vol. 3, pp. 214–220, 2018.

[2] I. Nurmalasari, Nurwijayanti, and Hindardi, “Analisa Pemilihan Relai Proteksi

Pada Panel Listrik Untuk Studi Kasus Tegangan Menengah 20kV,” J. Teknol.

…, pp. 1–11, 2021, [Online]. Available:

[3] H. Yuli Kustanto, M. Suyanto, and S. Hani, “Over Current Relay) Dan Gfr

(Ground Fault Relay) Pada Transformator Daya 1 (60 Mva) Gardu Induk

Bantul 150 K Menggunakan Program Etap,” J. Elektr., vol. 1, no. 1, pp. 58–

68, 2014.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Biodata Mahasiswa
NIM : 72200025
Nama Lengkap : Muhamad Khoerudin
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Mei 2002
Alamat Lengkap : Jl. Abdul Wahab Gg. Swadaya1 RT 02 RW 06
Kelurahan Sawangan Kota Depok 16511
No. Telepon : 0896-9150-8683
E-mail : muhamadkhoerudin73@gmail.com

II. Pendidikan
1. MI Hayatul Islamiyah, lulus tahun 2014
2. SMP Islamiyah Sawangan, lulus tahun 2017
3. SMK Sasmita Jaya Pamulang, lulus tahun 2020

III.Riwayat Pengalaman Berorganisasi / Pekerjaan


1. Insipiron Grafic Cetak Konveksi 2019
2. HUMAS Badan Pengurus Harian UKM Pecinta Alam UBSI 2022
3. Bendahara Pusat Kordinasi Wilayah MAPALA Jakarta Timur 2022-2023

Depok, Desember 2023

Muhamad Khoerudin
SURAT KETERANGAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Nomor :
FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

1 Nama Muhamad Khoerudin


2 Nomor Induk Mahasiswa 72200025
3 Kelas 72.7A.01
4 Perguruan Tinggi Universitas Bina Sarana Informatika
5 Fakultas Teknik dan Informatika
6 Program Studi Teknik Elektro
7 Tgl. PKL 4 Oktober s.d 29 Desember 2023
8 Nama Instansi/Perusahaan PT PLN (Persero) UP3 Depok
9 Unit Kerja Jaringan Listrik
10 Alamat instansi/ perusahaan Jl. Boulevard Raya No.1 Grand Depok City, Depok
16412
11 Telepon (021) 77820960, 7700001
12 Nama Pembimbing PKL Paskah W. P. Manurung
di Instansi/Perusahaan

Nilai
No Unsur Penilaian
Angka Huruf
Kedisiplinan
1 Ketepatan waktu/disiplin dalam mengerjakan tugas 90 Sembilan Puluh
2 Sikap kerja/prosedur kerja 95 Sembilan Puluh
Lima
3 Tanggung jawab terhadap tugas 90 Sembilan Puluh
4 Kehadiran/absensi 95 Sembilan Puluh
Lima
Prestasi kerja
5 Kemampuan kerja 90 Sembilan Puluh
6 Keterampilan kerja 90 Sembilan Puluh
7 Kualitas hasil kerja 90 Sembilan Puluh
Kemampuan beradaptasi
8 Kemampuan berkomunikasi 85 Delapan Puluh
Lima
9 Kerjasama 90 Sembilan Puluh
10 Kerajinan/inisiatif 95 Sembilan Puluh
Lima
Lain-lain
11 Memiliki rasa percaya diri 90 Sembilan Puluh
12 Mematuhi aturan dan tata tertib PKL 90 Sembilan Puluh
13 Penampilan/kerapihan 90 Sembilan Puluh
Nilai Rata-rata
35

Persetujuan
Judul Laporan: SISTEM KERJA RELAY PROTEKSI MICOM P123 DISTRIBUSI JARINGAN
LISTRIK PT. PLN (PERSERO) UP3 DEPOK
Tgl. Pengesahan Tgl. Penilaian 29 Desember 2023
9Nama Dosen Nama Penilai Paskah W. P. Manurung
Penasehat Jabatan Engineer Operasi
Akademik Jaringan

Tanda Tangan
Tanda Tangan
(stempel
instansi/
perusahaan)
Ketentuan penilaian:
Nilai diisi dengan angka antara 0 sampai 100
Pada kolom Huruf, berisi kalimat dari angka. Contoh: Nilai 80 maka
Huruf : Delapan Pulu
<Kop Surat>

SURAT PERNYATAAN MENTOR PKL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Paskah W. P. Manurung


NIP : 8407023L
Jabatan : Engineer Operasi Jaringan UP3 Depok

Dengan ini menyatakan kesediaan untuk:

1. Menjadi mentor Praktik Kerja Lapangan dengan data mahasiswa sebagai berikut:
Nama : Muhamad Khoerudin
NIM : 72200025
Program Studi : Teknik Elektro

2. Membimbing dan mengarahkan mahasiswa selama melaksanakan Praktik Kerja


Lapangan.
3. Memberikan Penilaian terhadap mahasiswa di akhir pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Depok, 27 November 2023


Yang membuat pernyataan,

Paskah W. P. Manurung
8407023L.
URAIAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PLN (Persero) UP3 Depok
Bagian Jaringan Listrik
Periode: Bulan Oktober s/d Desember 2023

Minggu Ke – 1 s/d 4 Bulan Ke – 1 (Oktober)


N TANDA
HARI/TANGGAL WAKTU JENIS KEGIATAN
O TANGAN

1. Senin, 08.00 Pergantian cubicel di PT. Ziben


2 Oktober 2023 s/d Indonesia (Gardu PZI)
17.00

- Potong Sambung kabel SKTM


2. Selasa, 08.00
- Cek hasil ukur megger (Gardu
3 Oktober 2023 s/d
BRL)
22 .00
- Perakitan Relai (Gardu SHILA)
3. Rabu, 08.00 - Sosialisasi Warga terkait
4 Oktober 2023 s/d pemasangan kabel baru
21.00

4. Kamis, 08.00
Pelaksanaan Jointing kabel
5 Oktober 2023 s/d
16.00

5. Jumat, 08.00 Trecer kabel di (Gardu portal


6 Oktober 223 s/d Nirwana)
17.00

- Pelaksanaan Jointing kabel


6. Senin, 08.00
- Pemantauan galian
9 Oktober 2023 s/d
16.00
- Setting Load Break Switch
08.00 (LBS)
7. Selasa,
s/d - Setting dan tes trip relai (Gardu
10 Oktober 2023
16.00 BRL)

- Pemasangan PSU untuk relai


8. Rabu, 08.00 (Gardu RMY)
11 Oktober 2023 s/d - Setting Reclosser Banjaran
18.00
- Belajar test high voltage
9. Kamis, 08.00
- Tracer kabel (Gardu PTO)
12 Oktober 2023 s/d
18.00
- Mempersiapkan sumber listrik
10. Jumat, 08.00 untuk lomba dikantor
13 Oktober 2023 s/d - Setting Recloser
16.00
- Tracer kabel (Gardu Panasonic)
11. Senin, 08.00 - High voltage kabel baru
16 Oktober 2023 s/d
21 .00
- Kunjungan ke Gardu Induk
12. Selasa, 08.00 Cimanggis pemasangan
17 Oktober 2023 s/d penyulang baru
17.00

13. Rabu, 08.00 Pergantian relai dan setting


18 Oktober 2023 s/d (Gardu Hubung 63) Parung
21.00

14. Kamis, 08.00 Tracer kabel di daerah jati jajar


19 Oktober 2023 s/d
16.00

15. Jumat, 08.00 Stanby dikantor


20 Oktober 2023 s/d
16.00

16. Senin, 08.00 Mengantarkan alat dan kabel ke


23 Oktober 2023 s/d UP3 Bogor
18.00
- High voltage kabel baru
17. Selasa, 08.00 - Megger di gardenia bojongasi
24 Oktober 2023 s/d
17.00
- Survei (GH Merdeka)
18. Rabu, 08.00 perencanaan pemasangan
25 Oktober 2023 s/d cubicel
21.00 - Pengoprasian gardu baru
- Setting relai di gudang Deko

19. Kamis, 08.00 Pemasangan cubicel baru


26 Oktober 2023 s/d
16.00
20. Jumat, 08.00 Survei Shila rencana gardu
27 Oktober 2023 s/d tembok baru
16.00
- Cek dan setting reclosser
21. Senin, 08.00 - Cek kabel SUTM
30 Oktober 2023 s/d - Setting relai (Gardu DBH)
18.00
- Pergantian CBOG
22. Selasa, 08.00 - Setting relai (Gardu RMC)
31 Oktober 2023 s/d
21.00

Keterangan :
Mahasiswa diwajibkan untuk mengisi uraian kegiatan harian selama melaksanakan PKL.
No : Nomor urut kegiatan yang dilakukan
Hari/Tanggal : Hari dan Tanggal pelaksanaan kegiatan
Waktu : Waktu melakukan kegiatan PKL per harinya
Jenis Kegiatan : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Tanda Tangan : Tanda tangan dari Pimpinan Unit PKL.
URAIAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PLN (Persero) UP3 Depok
Bagian Jaringan Listrik
Periode: Bulan Oktober s/d Desember 2023

Minggu Ke – 5 s/d 8 Bulan Ke – 2 (November)


N TANDA
HARI/TANGGAL WAKTU JENIS KEGIATAN
O TANGAN

1. Rabu, 08.00 Pemasangan power supply


1 November 2023 s/d untuk relai (Gardu SIN)
16.00

- Pemasangan Cubicel baru


2. Kamis, 08.00
- Setting relai (Gardu CMM)
2 November 2023 s/d
22 .00

3. Jumat, 08.00 Cek settingan reclosser daerah


3 November 2023 s/d sawangan
16.00
- Cek settingan relai (Gardu
4. Senin, 08.00 SKY)
6 November 2023 s/d - Pemasangan power supply
20.00 (Gardu RRN)

5. Selasa, 08.00 Trecer kabel di (Gardu portal


7 November 2023 s/d BRV)
16.00

- Cek settingan relai (Gardu


6. Rabu, 08.00
CCN)
8 November 2023 s/d
- Cek settingan reclosser (SSG)
16.00

7. Kamis, 08.00 Setting reclosser (CPT) dan


9 November 2023 s/d pergantian switching
16.00

8. Jumat, 08.00
Cek settingan (Gardu UPV)
10 November 2023 s/d
17.00

9. Senin, 08.00 Kegiatan assessment kabel (GH


13 November 2023 s/d Merdeka)
16.00
10. Selasa, 08.00 Pengecekan pasokan tenaga
14 November 2023 s/d listrik universitas veteran
16.00

11. Rabu, 08.00 Survei alun-alun depok untuk


15 November 2023 s/d kegiatan PLN
16 .00

12. Kamis, 08.00 Pemasangan motorise (Gardu


16 November 2023 s/d MSI)
16.00

13. Jumat, 08.00 Pemasangan Unit Power Supply


17 November 2023 s/d di alun-alun depok
20.00

14. Senin, 08.00 Inspeksi assessment jaringan


20 November 2023 s/d listrik (Rayon Sawangan)
16.00

15. Selasa, 08.00 - Pergantian relai (Garpor TPJS)


21 November 223 s/d - Pemasangan motorise
18.00

16. Rabu, 08.00 Pemasangan CBOG dan


22 November 2023 s/d pergantian relai (Gardu PURI)
18.00

17. Kamis, 08.00 Pengaktifan penyulang baru


23 November 2023 s/d (Gardu Induk Gandaria)
17.00

18. Jumat, 08.00 Pembuatan nidi dan slo


24 November 2023 s/d
16.00

19. Senin, 08.00 Pembuatan nidi dan slo


27 November 2023 s/d
16.00

20. Selasa, 08.00 Pergantian relai (Gardu VCT)


28 November 223 s/d dan kunjuangan (GI Susukan)
18.00
21. Rabu, 08.00 Cek dan setting reclosser
29 November 2023 s/d
16.00

22. Kamis, 08.00 Pergantian power supply (Gardu


30 November 2023 s/d UPV)
21.00

Keterangan :
Mahasiswa diwajibkan untuk mengisi uraian kegiatan harian selama melaksanakan PKL.
No : Nomor urut kegiatan yang dilakukan
Hari/Tanggal : Hari dan Tanggal pelaksanaan kegiatan
Waktu : Waktu melakukan kegiatan PKL per harinya
Jenis Kegiatan : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Tanda Tangan : Tanda tangan dari Pimpinan Unit PKL.
URAIAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PLN (Persero) UP3 Depok
Bagian Jaringan Listrik
Periode: Bulan Oktober s/d Desember 2023

Minggu Ke – 9 s/d 12 Bulan Ke – 3 (Desember)


N TANDA
HARI/TANGGAL WAKTU JENIS KEGIATAN
O TANGAN

1. Jumat, 08.00 Cek dan setting relai daerah


1 Desember 2023 s/d kota
16.00

2. Senin, 08.00 Survey untuk siaga acara Wakil


4 Desember 2023 s/d Presiden Di UI
16.00

3. Selasa, 08.00 Siaga Acara seminar nasional Di


5 Desember 2023 s/d UI
16.00

4. Rabu, 08.00 Pemasangan Power supply


6 Desember 2023 s/d (Garpor Pagoda)
16.00

5. Kamis, 08.00 Setting reclosser daerah


7 Desember 223 s/d sawangan
19.00

6. Jumat, 08.00 Cek dan Setting relai daerah


8 Desember 2023 s/d cibinong
16.00

7. Senin, 08.00 Pergantian power supply (Gardu


11 Desember 2023 s/d BJG)
18.00

Membantu mempersiapkan
8. Selasa, 08.00
ruang rapat untuk rapat UID
12 Desember 2023 s/d
Jabar
16.00

9. Rabu, 08.00 - Pergantian reclosser daerah


13 Desember 2023 s/d cibinong
16.00
10. Kamis, 08.00 Cek setting gardu daerah bojong
14 Desember 2023 s/d gede
19.00

11. Jumat, 08.00 Pergantian dan setting reclosser


15 Desember 2023 s/d tugu
16 .00

12. Senin, 08.00 Tracer kabel dan high voltage


18 Desember 2023 s/d
18.00

13. Selasa, 08.00 Rapat koordinasi


19 Desember 2023 s/d FORKOPIMDA Persiapan
16.00 NATARU

14. Rabu, 08.00 Pengecekan pembuatan gardu


20 Desember 2023 s/d baru di daerah Tapos
16.00

15. Kamis, 08.00 Cek dan setting cbog dan


21 Desember 2023 s/d reclosser daerah sawangan
20.00

16. Jumat, 08.00 Pemindahan tiang tegangan


22 Desember 2023 s/d menengah karena ada proyek
18.00 pembangunan jembatan
mampang

17. Senin, 08.00 Siaga Natal Gereja


25 Desember 2023 s/d
17.00

18. Selasa, 08.00 Cek dan setting relai (Gardu


26 Desember 2023 s/d PDEM)
16.00

19. Rabu, 08.00 Kegiatan potong sambung kabel


27 Desember 2023 s/d SKTM di cibinong
20.00

20. Kamis, 08.00 Cek dan setting relai serta


28 Desember 2023 s/d reclosser daerah cimanggis
19.00
21. Jumat, 08.00 - Cek dan setting reclosser
29 Desember 2023 s/d - Cek kabel SUTM
18.00

Keterangan :
Mahasiswa diwajibkan untuk mengisi uraian kegiatan harian selama melaksanakan PKL.
No : Nomor urut kegiatan yang dilakukan
Hari/Tanggal : Hari dan Tanggal pelaksanaan kegiatan
Waktu : Waktu melakukan kegiatan PKL per harinya
Jenis Kegiatan : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Tanda Tangan : Tanda tangan dari Pimpinan Unit PKL.
Lampiran 5. Foto Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Anda mungkin juga menyukai