MOJOKERTO
Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN KERJA PRAKTIK DI PT. SUPRA PRIMATAMA
(BIZNET) BRANCH MOJOKERTO
Disusun oleh :
……………………………………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN II
KERJA PRAKTIK PT. SUPRA PRIMATAMA
(BIZNET) BRANCH MOJOKERTO
Disusun oleh :
Theresia De Avilla Luna Oryza (185114027)
Bernadeth Rosalia Cika Andhini (185114073)
iii
INTISARI
Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh dalam
perkuliahan di Universitas Sanata Dharma. Dengan adanya program kerja praktik ini
mahasiswa dituntut untuk memperluas wawasan sesuai dengan konsentrasi yaitu dalam hal
ini adalah bidang telekomunikasi. Permasalahan yang dihadapi dalam dunia kerja
menunjang pengembangan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. Disamping itu juga kerja
praktik ini bertujuan untuk menambah pengalaman serta melatih softskill yang nantinya akan
bermanfaat bagi mahasiswa. Pada kerja praktik ini mahasiswa fokus pada pemeliharaan
kabel fiber optic yang terdapat pada jaringan backbone. Sifat jaringan backbone yang
esensial dan jaraknya yang jauh maka dibutuhkan upaya untuk memelihara jaringan tersebut
agar tetap terkendali yaitu dengan adanya patroli rutin, pengukuran menggunakan OTDR,
melakukan perapian DP, dan troubleshooting jika terjadi masalah. Selain itu ilmu yang
diperoleh dalam kerja praktik adalah mengetahui dan mempraktikkan teori penyambungan
kabel fiber optic.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat
yang telah dicurahkan kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan
pelaksanaan kerja praktik ini dengan baik.
Kerja praktik ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib diambil di jurusan
Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Laporan kerja praktik ini disusun
sebagai hasil dari pelaksanaan kerja praktik selama satu bulan di PT. SUPRA PRIMATAMA
NUSANTARA BRANCH MOJOKERTO.
Pada kesempatan kali ini penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang sudah membantu dalam melaksanakan kerja praktik hingga
penyusunan laporan kerja praktik ini dapat terselesaikan dengan baik kepada :
1. Bapak Ir. Tjendro M.Kom. selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Ir. Wiwien Widyastuti M.T. selaku dosen pembimbing kerja praktik yang sudah
membantu membimbing dalam penyusunan laporan kerja praktik.
3. Bapak Sunar Maya, selaku Supervisor Branch Mojokerto.
4. Bapak Ristyan Arie Setiyanto, selaku Teknisi NOB (Network Operation Backbone)
dan pembimbing lapangan I.
5. Bapak Nanda Agung Nandar Sudarma, selaku Teknisi NOB (Network Operation
Backbone) dan pembimbing lapangan II.
6. Seluruh karyawan PT. Supra Primatama Branch Mojokerto yang telah membantu kerja
praktik kami.
Penulis memohon maaf apabila dalam penulisan laporan kerja praktik ini terdapat
kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Penulis berharap semoga laporan
ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Penulis juga mengucapkan terima kasih atas
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sekalian.
Penulis
v
DAFTAR ISI
INTISARI ............................................................................................................................. iv
1.4.Sistematika Penulisan……………………………………………….……………3
BAB II PROFIL PERUSAHAN............................................................................................ 5
3.1.Tempat Pelaksanaan………………………………………………………...…….8
3.2.Waktu Pelaksanaan……………………….……………………..………………..8
3.3.Planning Timeline…………………...……………………………………………8
3.4.Ringkasan Kegiatan Tiap Minggu….…….………………………………………9
3.4.1. Tanggal 01 Juli 2021 s.d. 09 Juli 2021…………………………………..9
vi
3.4.2. Tanggal 12 Juli 2021 s.d. 16 Juli 2021………………………..………..10
5.1.Kesimpulan ........................................................................................................... 30
5.2.Saran ..................................................................................................................... 30
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Perusahaan PT. Supra Primatama (Biznet)……………………………….6
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Planning Timeline………………………………………………………….9
Tabel 3.2 Tabel Kegiatan Kerja Praktik Tanggal 01 Juli 2021 S/D 09 Juli 2021………….10
Tabel 3.3 Tabel Kegiatan Kerja Praktik Tanggal 12 Juli 2021 S/D 16 Juli 2021………….10
Tabel 3.4 Tabel Kegiatan Kerja Praktik Tanggal 19 Juli 2021 S/D 23 Juli 2021…………...11
Tabel 3.5 Tabel Kegiatan Kerja Praktik Tanggal 26 Juli 2021 S/D 30 Juli 2021…………11
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi, dari suatu
tempat ke tempat lain dan komunikasi yang efektif dan berhasil adalah komunikasi yang
informasinya tersampaikan ke pihak lainnya. Telekomunikasi di Indonesia sendiri memiliki
perkembangan yang semakin maju dengan bertambahnya media telekomunikasi. Salah satu
media telekomunikasi yang semakin marak dikembangkan adalah fiber optic. Fiber optic
atau juga disebut serat optic adalah saluran transmisi sejenis kabel yang terbuat dari kaca
dengan menerapkan prinsip kecepatan cahaya untuk mentransmisikan suatu sinyal
informasi.
Dalam hal ini, kami melihat PT. Supra Primatama Nusantara dengan produknya
adalah Biznet merupakan salah satu provider penyedia layanan internet dengan teknologi
fiber optic yang mampu memberikan kinerja yang baik dan memiliki kecepatan internet yang
tidak jauh berbeda dari apa yang telah ditawarkan. Maka dari itu, kami ingin mengetahui
lebih lanjut mengenai teknologi yang digunakan terutama dalam penggunaan kabel fiber
optic dengan implementasi langsung di dunia kerja dan berbagai ilmu lain yang mendukung.
Dalam menghubungkan antara dunia kerja dan dunia akademis khususnya dalam
penyediaan tenaga kerja yang terampil maka Program Studi Teknik Elektro Universitas
Snata Dharma Yogyakarta menyelenggarakan Kerja Praktik (KP). Teknik Elektro
merupakan bidang studi mengenai ilmu kelistrikan. Salah satu Universitas yang mendirikan
bidang Teknik Elektro adalah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik Elektro
Universitas Sanata Dharma memiliki kurikulum yang bertujuan untuk membekali
mahasiswa dengan kemampuan motorik dan softskill agar mahasiswa lebih mandiri dan
berguna bagi masyarakat dan menjadikan mahasiswa menjadi seseorang yang profesional
dengan kompetensi di bidang elektronika khususnya konsentrasi telekomunikasi. Seiring
dengan kurikulum tersebut, program studi teknik elektro mewajibkan setiap mahasiswa
untuk melakukan kerja praktik sebagai salah satu syarat kelulusan.
Kerja praktik adalah salah satu kegiatan akademik yang memperkenalkan dunia kerja
di industri, baik jasa, maupun manufaktur, kepada mahasiswa dengan lebih intens sehingga
mahasiswa juga dapat merasakan langsung dunia kerja, khususnya di bidang elektro dengan
konsentrasi telekomunikasi.
1
1.2. Tujuan Kerja Praktik
1. Tujuan Umum
a. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktik yang ada di
perusahaan.
b. Mengamati secara langsung aktivitas kerja pada perusahaan.
c. Melatih kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Melatih kerjasama dengan atasan dan rekan kerja.
e. Menambah wawasan dan pengalaman mengenai media telekomunikasi ilmu
lain yang mendukung dunia telekomunikasi.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat mengamati dan mempelajari secara langsung
implementasi penggunaan media telekomunikasi fiber optic dalam dunia kerja
dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dalam dunia akademis.
2
3. Bagi Perusahaan
a. Sebagai sumbangsih dari perusahaan untuk ikut dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa.
b. Menjalin hubungan kerja sama dalam penyaluran lulusan perguruan tinggi
sebagai tenaga kerja perusahaan.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktik ini akan
diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat Penulisan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II PROFILE TEMPAT KERJA PRAKTIK
2.1. Deskripsi Perusahaan
2.2. Visi dan Misi Biznet
2.3. Logo dan Values Biznet
2.4. Cakupan Jaringan Biznet
2.5. Struktur Perusahaan PT. Supra Primatama Tahun 2021
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
3.1. Tempat Pelaksanaan
3.2. Waktu Pelaksanaan
3.3. Planning Timeline
3.4. Ringkasan Kegiatan Tiap Minggu
3.4.1. Tanggal 01 Juli 2021 s/d 09 Juli 2021
3.4.2. Tanggal 12 Juli 2021 s/d 16 Juli 2021
3.4.3. Tanggal 19 Juli 2021 s/d 23 Juli 2021
3.4.4. Tanggal 26 Juli 2021 s/d 30 Agustus 2021
3.5. Maintenance jaringan backbone fiber optic pada SPOP Mojokerto
BAB IV REFLEKSI DAN EVALUASI DIRI
4.1. Refleksi Diri
4.2. Evaluasi Diri
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
3
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Deskripsi Perusahaan
Biznet Networks adalah operator telekomunikasi fixed-line dan operator multimedia di
Indonesia yang memberikan layanan jaringan (network), layanan internet, pusat data, serta
layanan hosting dan cloud computing. Biznet Networks didirikan pada tahun 2000 dengan
fokus pasar pada dunia korporat. Biznet memiliki dan mengoperasikan jaringan serat optik
mutakhir dengan pusat data terbesar di Indonesia, dan juga telah menyediakan layanan
premium dengan performa jaringan yang cepat dan handal.
Pada tahun 2006, Biznet Engineering Labs telah menciptakan Biznet Metro, Carrier
Grade Metro Ethernet Network pertama di Indonesia. Pada tahun 2007, Biznet Engineering
Labs meluncurkan Biznet Metro FTTH, jaringan serat optik yang melayani sampai ke
wilayah perumahan, pertama di Asia Tenggara. Biznet Networks sudah terkoneksi secara
langsung ke beberapa Tier-1 backbone dan Internet Exchange terkemuka di dunia untuk
memberikan kecepatan dan rute yang singkat ke jaringan yang ditujukan. Biznet juga sudah
melakukan perjanjian direct peering dengan beberapa leading content provider lainnya di
dunia.
Biznet merupakan perusahaan infrastruktur digital terintegrasi di Indonesia,
menyediakan layanan Internet, Data Center, Cloud Computing dan IPTV. Kami memiliki
komitmen untuk membangun infrastruktur modern dengan tujuan mengurangi kesenjangan
digital Indonesia dengan negara berkembang lainnya. Biznet memiliki dan mengoperasikan
jaringan fiber optic tercanggih dan data center terbesar di Indonesia.
Biznet memiliki dan memelihara ribuan kilometer saluran serat optik dan kabel di
sekitar Jakarta, Bali, Bandung dan daerah Surabaya. Biznet juga memiliki dan
mengoperasikan jaringan Biznet InterCity yang menghubungkan kota-kota besar di Pulau
Jawa. Biznet menggunakan beberapa teknologi jaringan seperti Metro Ethernet, GE-PON
(Gigabit Ethernet Passive Optical Network), HFC (Hybrid Fiber Coaxial), NG-SDH (Next
Generation - Synchronous Digital Hierarchy) dan MPLS (Multi Protocol Switching Layer).
2.2. Visi dan Misi Biznet
Visi dan misi PT. Supra Primatama adalah sebagai berikut :
Visi PT. Supra Primatama :
5
Indonesia dimana setiap individu dan bisnis dapat terhubung dengan lancar untuk
menggapai potensi mereka secara individu dan kolektif.
Misi PT. Supra Primatama :
Menjadi perusahaan solusi jaringan dan multimedia melalui komitmen kami untuk
inovasi kelas dunia, infrastruktur dan jasa.
2.3. Logo dan Values Biznet
6
berkapasitas tinggi yang dapat mengirimkan data, suara dan video. Mulai dari 2021,
Biznet memiliki lebih dari 55.000 KM rute fiber optic di Indonesia. Biznet
mengoperasikan tiga GlobalPOP yang berlokasi di Amsterdam-Belanda, Singapura,
dan Sydney-Australia yang menghubungkan pertukaran internet utama di dunia.
Biznet memiliki lebih dari 90 kantor dan cabang di Jakarta dan kota-kota di
Jawa, Bali, Pulau Sumatera, Batam, Kalimantan dan Sulawesi. Ekspansi ke kota-kota
besar lainnya sedang berlangsung.
7
2.5. Struktur Organisasi Tahun 2021 PT. Supra Primatama
8
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
3.1. Tempat Pelaksanaan
Nama instansi : PT. Supra Primatama (Biznet) Branch Mojokerto, Jawa
Timur
Alamat : Ruko Royal Regency, Jl. Pahlawan No.7-9, Mergelo,
Balongsari, Kec. Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur
61322
Telepon : 0321-5281596
3.2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan kerja praktik dilaksanakan pada tanggal 01 Juli 2021 sampai dengan 31
Juli 2021 dengan jam kerja 08.30 – 17.30 WIB.
3.3. Planning Timeline
Tabel 3.1 Tabel Planning Timeline
No. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Perkenalan dan penyesuaian diri
1 Minggu pertama dengan lingkungan tempat kerja
praktik
Minggu kedua s.d.
2 Pelaksanaan kerja praktik
Minggu keempat
Minggu ketiga s.d.
3 Penyusunan laporan kerja praktik
Minggu keempat
9
3. Senin, 5 Juli 2021 Mempelajari materi tentang superpop yang
telah diberikan oleh pembimbing lapangan
4. Selasa, 6 Juli 2021 Mempelajari materi tentang fiber optic yang
telah diberikan oleh pembimbing lapangan
5. Rabu, 7 Juli 2021 Melakukan pengamatan pada superpop
komponen yang terdapat pada superpop
6. Kamis, 8 Juli 2021 Pengenalan jaringan fiber optic dan alat alat
penyambungan fiber optic
7. Jumat, 9 Juli 2021 Praktik penyambungan fiber optic
10
2. Rabu, 21 Juli 2021 Memperbaharui data file KMZ pada jalur
backbone Mojokerto – Kediri dan
Mojokerto – Surabaya
3. Kamis, 22 Juli 2021 Melakukan perapian DP di Jalan R.A
Basuni dan Pengaktifan DP baru di jalan
Jakarta
4. Jumat, 23 Juli 2021 Melakukan Patroli Inner-City Mojokerto –
Kediri
11
jangkauannya lebih luas secara bersamaan. Untuk membangun jaringan ini,
dibutuhkan bandwidth yang besar, kecepatan transmisi yang tinggi dan didukung
dengan infrastruktur yang memiliki kehandalan tinggi.
Jaringan backbone dirancang dengan maksud untuk memaksimalkan kinerja
komunikasi data dalam jaringan yang berskala besar. Backbone yang memegang peran
penting dalam proses transfer data. Selain itu, jaringan backbone dibuat untuk dapat
mengurangi terjadinya bottleneck dalam jaringan. Jaringan backbone pada Biznet
menggunakan teknik dual-ring, sehingga mempunyai toleransi kesalahan yang sangat
tinggi. Pada jaringan backbone fiber optic digunakan kabel fiber optic dengan
spesifikasi kabel single-mode.
SPOP adalah singkatan dari Super Point Of Presence merupakan istilah yang
digunakan Biznet pada setiap server utama pada setiap jaringan kota yang dibangun.
Komponen-komponen yang terdapat dalam SPOP yaitu :
1. OLT (Optical Line Terminal) adalah peralatan perangkat keras titik akhir
yang terletak di kantor pusat jaringan PON. Fungsi dasarnya adalah untuk
mengontrol informasi float dalam jaringan distribusi optik (ODN) untuk
menuju ke dua arah. OLT mengubah sinyal standar yang digunakan oleh
layanan serat optik (FiOS) ke frekuensi dan framing yang digunakan oleh
sistem PON. Selain itu, ini mengkoordinasikan multiplexing antara perangkat
konversi ONT. Ada dua arah float untuk sistem OLT. Salah satunya adalah
arah hulu untuk mendistribusikan berbagai jenis data dan lalu lintas suara dari
pengguna. Yang lain adalah arah hilir yang mendapatkan lalu lintas data,
suara dan video dari jaringan metro atau dari jaringan jarak jauh dan
12
mengirimkannya ke semua modul ONT di ODN.
2. RK (Rumah Kabel) merupakan titik pertama diluar SPOP yang akan
menyalurkan data yang dikirim dari server untuk dapat didistribusikan ke
rumah-rumah pelanggan. Dengan kata lain, rumah kabel berfungsi sebagai
tempat untuk memecah satu sinyal input menjadi beberapa output agar dapat
didistribusikan dan dipecah menjadi lebih banyak sinyal output. Pada rumah
kabel di Biznet berisi splitter 1:8 yaitu dengan maksud dengan satu sinyal
input yang berasal dari SPOP dapat dibagi lagi menjadi delapan sinyal output
yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan DP atau distribution point
dibawah ini.
3. DP (Optical Distribution Point) sering juga disingkat menjadi DP merupakan
salah satu titik yang berfungsi untuk membagi atau mendistribusikan satu
sinyal input yang didapat dari rumah kabel menjadi beberapa sinyal output.
Sinyal output ini yang akan digunakan oleh setiap rumah pelanggan. Pada
satu DP milik Biznet berisi splitter 1:16 artinya dari satu sinyal input yang
berasal dari rumah kabel maka akan membagi sinyal output dan
menyalurkannya ke 16 rumah pelanggan.
Beberapa komponen yang digunakan dalam jaringan backbone adalah closure,
subduct, galvanis, hand-hole. Berikut adalah penjelasannya :
1. Closure adalah salah satu perangkat pasif yang berfungsi sebagai pelindung
sambungan pada lingkungan outdoor dan sebagai titik pertemuan kabel
dengan kapasitas core yang berbeda. Bentuk closure yang digunakan pada
Biznet berbentuk balok dengan sedikit mengembang pada bagian tengahnya.
Closure terbuat dari bahan plastik yang kuat dan berwarna hitam dan biasanya
digunakan pada kabel ducting atau bawah tanah dan ditempatkan pada hand-
hole serta bisa juga digunakan pada jalur kabel udara dan ditempelkan pada
tiang.
2. Subduct adalah pipa yang terbuat dari bahan HDPE yang memiliki
karakteristik elastisitas yang tinggi. Pipa ini juga disebut pipa fiber optic yang
digunakan sebagai pelindung kabel. Subduct ini berfungsi untuk melindungi
kabel yang terletak di bawah tanah. Pipa inilah yang biasa digunakan para
kontraktor untuk membangun jaringan-jaringan telekomunikasi dan biasanya
setiap perusahaan telekomunikasi memiliki subduct dengan warna dan
13
identitas yang berbeda.
3. Galvanis merupakan sebuah pipa yang terbuat dari besi atau seng yang telah
melalui proses galvanisasi atau metode pipa tersebut akan dicelupkan ke
dalam seng cair yang akan berfungsi sebagai pelindung dari permukaan pipa.
Lapisan seng tersebut akan sangat baik dalam mencegah munculnya karat
pada pipa sehingga bisa tahan digunakan dalam waktu yang lama. Pada
jaringan backbone, pipa galvanis ini digunakan untuk melindungi kabel
tanam yang melewati sungai tidak lebih dari 12m panjangnya. Hal ini
dilakukan karena pipa galvanis memiliki sifat tidak mudah berkarat ketika
terkena air.
4. Hand-hole merupakan lubang dibawah tanah yang dibuat sebagai tempat titik
temu antar kabel satu dengan kabel yang lain. Selain itu, hand-hole juga
memiliki fungsi sebagai tempat untuk menempatkan cadangan kabel. Jadi,
pada setiap hand-hole terdapat panjang kabel yang dilebihkan untuk
cadangan sepanjang 1 km sesuai dengan panjang jarak antar hand-hole.
Pada jaringan backbone Biznet juga menggunakan kabel fiber optic yang
sering disebut dengan kabel besar. Kabel besar ini memiliki spesifikasi 4 tube dan
12 core, Single-Mode, dan menggunakan 1550nm gelombang. Dikarenakan
jaringan backbone yang sangat penting maka sangat penting dilakukan
pemeliharaan rutin. Proses maintenance ini dilakukan dengan cara yaitu sebagai
berikut :
1. Melakukan Patroli Rutin
SPOP Mojokerto menerima transmisi sinyal utama dari dua arah
mengingat topologi yang digunakan pada jaringan backbone adalah dual-ring
agar suatu ketika salah satu jalur mengalami masalah transmisi, maka SPOP
Mojokerto masih dapat hidup dengan adanya fungsi backup dari jalur
backbone yang lain. Jaringan backbone pada SPOP Mojokerto memiliki dua
sinyal input yaitu jaringan dari SPOP Kediri (jalur backbone Mojokerto-
Kediri) dan jaringan dari SPOP Surabaya (jalur backbone Mojokerto-
Surabaya).
Jalur backbone Mojokerto-Kediri memiliki panjang 80 km sedangkan,
jalur backbone Mojokerto-Surabaya memiliki panjang 36 km. Jaringan
14
backbone yang memiliki sifat sangat penting dengan adanya jarak transmisi
yang sedemikian panjang, maka dibutuhkan upaya untuk memelihara jaringan
tersebut agar tetap terkendali yaitu dengan adanya patroli rutin.
Patroli rutin dilakukan pada setiap minggu atau dua minggu sekali.
Patroli ini dilakukan dengan melakukan pengecekan terhadap jalur yang dilalui
oleh kabel backbone Biznet. Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan
patroli rutin ini adalah
a. Kegiatan Galian (jika ada)
Berikut adalah contoh galian yang harus dipantau dan diperhatikaan
saat melakukan patrol rutin.
15
2. Pengukuran Rutin Kabel Backbone
Pengukuran rutin pada kabel backbone dilakukan dengan menggunakan
OTDR (Optical Time Divion Reflectometer). OTDR merupakan suatu
peralatan optoelektronik yang digunakan untuk mengukur parameter-
parameter seperti pelemahan (attenuation), panjang, kehilangan pencerai dan
penyambung, dalam sistem telekomunikasi serat optik. OTDR pada dasarnya
terdiri dari satu sumber optik dan satu penerima (receiver), modul akuisisi data,
CPU, media penyimpanan data, dan layar monitor.
Cara kerja alat OTDR ini adalah berdasarkan radar optik, dengan
menghantarkan denyutan sumber optik (biasanya laser) ke dalam satu masukan
serat optik yang sedang diuji dan mengukur waktu yang diperlukan untuk
dipantul balik pada penerima.
Dengan mengetahui indeks bias serat optik dan waktu pantulan balik
yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak yang dilalui oleh pantulan
denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga menentukan kuat
pantulan denyutan cahaya dan menampilkan jarak ketika pantulan serat optik
melemah atau putus yang biasa disebut dengan jarak patahan.
Pengukuran dan pencatatan rutin ini dilakukan setiap minggu pada setiap
jalur backbone yaitu Mojokerto-Kediri dan Mojokerto-Surabaya. Pengukuran
ini dilakukan dari SPOP Mojokerto. Berikut adalah langkah-langkah
melakukan pengukuran menggunakan OTDR yaitu :
1. Persiapkan alat-alat yang akan digunakan yaitu OTDR dan kabel patch-
cord yang digunakan untuk menghubungkan OTDR dengan SPOP.
Kabel patch-cord dapat dilihat pada Gambar 3.3 seperti dibawah ini dan
OTDR dapat dilihat pada Gambar 3.4.
16
Gambar 3.4 OTDR
2. Menghidupkan OTDR dengan cara klik tombol power seperti pada
Gambar 3.5 pada lingkaran merah yang telah ditunjuk.
17
Gambar 3.6 Menu “SETUP” pada OTDR
4. Sambungkan kabel patch-cord antara OTDR dengan pin idle pada SPOP
yang akan diukur.
5. Pastikan kabel patch-cord telah tersambung dengan baik kemudian klik
“START” yang ditampilkan pada Gambar 3.7 dengan tombol berwarna
hijau dibagian pojok kanan atas untuk memulai pengukuran. Tunggu
beberapa saat hingga pengukuran pada OTDR selesai .
18
Gambar 3.8 Menu “FILE” pada OTDR
7. Ketika menu “File” telah dipilih maka akan tampak pilihan direktori
seperti pada Gambar 3.9, kemudian pilih nama direktori dimana file
tersebut akan disimpan.
19
Gambar 3.10 Penamaan file pada OTDR
9. Langkah terakhir setelah melakukan pengukuran, klik “EXIT” seperti
pada Gambar 3.11 untuk kembali ke menu pengukuran. Jika masih ingin
melakukan pengukuran kembali maka, dapat klik “START” untuk
memulai kembali pengukuran seperti pada langkah nomor 5. Sedangkan
jika pengukuran sudah selesai dilakukan, maka OTDR dapat langsung
dimatikan dengan menekan dan menahan tombol power.
20
A. Hasil Pengukuran Jalur Backbone Mojokerto-Surabaya
Tabel 3.6 Tabel Pngukuran OTDR jalur (Mojokerto - Surabaya)
MOJOKERTO - SURABAYA
FO TUBE FO CORE Total
FO ID Length
COLOUR COLOUR Loss dB/km Keterangan
(KM)
(dB)
1 BLUE 3.92 0.7 0.18 CUT
2 ORANGE 3.92 0.92 0.23 CUT
3 GREEN 3.92 0.76 0.19 CUT
4 BROWN 3.9 0.7 0.18 CUT
5 SLATE 3.92 0.74 0.19 CUT
6 WHITE 3.29 0.59 0.18 CUT
BLUE / G. 655
7 RED 5.13 1.62 0.32 CUT
8 BLACK 3.9 0.97 0.25 CUT
9 YELLOW 3.92 0.89 0.23 CUT
10 VIOLET 3.29 0.59 0.18 CUT
11 PINK 3.92 0.91 0.23 CUT
12 TORQUOISE 3.92 0.94 0.24 CUT
13 BLUE 3.92 1.22 0.31 CUT
14 ORANGE 3.92 0.89 0.23 CUT
15 GREEN 3.92 0.71 0.18 CUT
16 BROWN 3.92 0.76 0.19 CUT
17 SLATE 3.92 0.92 0.23 CUT
18 ORANGE / G. WHITE 3.92 0.86 0.22 CUT
19 655 RED 3.91 0.88 0.23 CUT
20 BLACK 3.92 0.92 0.23 CUT
21 YELLOW 3.92 0.88 0.22 CUT
22 VIOLET 3.92 0.94 0.24 CUT
23 PINK 3.92 1.06 0.27 CUT
24 TORQUOISE 3.91 0.9 0.23 CUT
25 BLUE 3.92 0.74 0.19 CUT
21
26 ORANGE 3.92 0.93 0.24 CUT
27 GREEN 3.92 0.79 0.20 CUT
28 BROWN 3.9 0.85 0.22 CUT
29 SLATE 3.92 0.71 0.18 CUT
30 WHITE 3.92 0.78 0.20 CUT
GREEN / G.
31 RED 3.9 0.85 0.22 CUT
652
32 BLACK 3.92 0.74 0.19 CUT
33 YELLOW 3.9 0.74 0.19 CUT
34 VIOLET 3.9 1 0.26 CUT
35 PINK 3.92 0.88 0.22 CUT
36 TORQUOISE 3.91 0.83 0.21 CUT
PE LINK 1
37 BLUE AKTIF AKTIF AKTIF
TX
PE LINK 3
38 ORANGE AKTIF AKTIF AKTIF
RX
PE LINK 1
39 GREEN AKTIF AKTIF AKTIF
RX
PE LINK 2
40 BROWN AKTIF AKTIF AKTIF
TX
PE LINK 2
41 SLATE AKTIF AKTIF AKTIF
RX
BROWN / G.
42 WHITE 64.11 17.81 0.28 BAD
652
PE LINK 3
43 RED AKTIF AKTIF AKTIF
TX
CUST
44 BLACK AKTIF AKTIF AKTIF
PETIK BB
CUST
45 YELLOW AKTIF AKTIF AKTIF PETIK BB
RX
CUST
46 VIOLET AKTIF AKTIF AKTIF PETIK BB
TX
22
47 PINK AKTIF AKTIF AKTIF OTN
48 TORQUOISE AKTIF AKTIF AKTIF OTN
23
22 VIOLET 5.20 1.37 0.26
23 PINK 5.19 1.57 0.30
24 TORQUOISE 5.19 1.34 0.26
25 BLUE 4.19 0.96 0.23
26 ORANGE 4.19 0.83 0.20
27 GREEN 4.19 0.76 0.18
28 BROWN 4.19 1.22 0.29
29 SLATE 4.19 1.37 0.33
30 GREEN / G. WHITE 4.19 0.93 0.22
31 652 RED 4.19 1.52 0.36
32 BLACK 4.19 0.96 0.23
33 YELLOW 4.19 1.2 0.29
34 VIOLET 4.19 1.43 0.34
35 PINK 4.19 1.4 0.33
36 TORQUOISE 4.18 1.27 0.30
37 BLUE 5.12 1.69 0.33
38 ORANGE 5.12 1.69 0.33
39 GREEN 5.12 1.69 0.33
40 BROWN LINK 1 PE
41 SLATE 88.33 22.97 0.26
42 BROWN / G. WHITE 5.12 1.69 0.33
43 652 RED LINK 1 PE
44 BLACK LINK 2 PE
45 YELLOW LINK 2 PE
46 VIOLET 23.47 6.31 0.27
47 PINK 88.33 27.34 0.31
48 TORQUOISE 88.32 26.01 0.29
Tabel 3.7 Tabel Pengkuran OTDR jalur (Mojokerto - Kediri)
3. Perapian DP
Perapian DP adalah salah satu kegiatan rutin pemeliharaan yang dilakukan
dengan merapikan DP. Beberapa kegiatan yang dilakukan saat perapian DP yaitu :
24
a. Memastikan kembali port pada splitter DP yang sudah tidak digunakan
(pelanggan yang sudah melakukan terminasi) untuk mengetahui slot kosong
yang bisa digunakan untuk pelanggan yang baru. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara mencabut satu-persatu kabel yang memiliki kemungkinan tidak digunakan,
ini dilakukan menggunakan bantuan website yang dapat secara otomatis dapat
memberitahu informasi mengenai redaman. Biasanya hal ini dilakukan pada DP
yang sudah memiliki port yang sudah penuh.
25
yang ditunjukkan pada Gambar 3.12 dan kondisi setelah DP mengalami perapian
yang ditunjukkan pada Gambar 3.13. Pada awalnya, kabel tidak tertata dan
banyak yg kusut, hal ini dapat berakibat buruk pada core yang memengaruhi
kualitas transmisi sinyal. Setelah DP dirapikan terlihat pada gambar menjadi
lebih tertata dan juga dapat diketahui adanya kabel pig-tail yang tidak
ditancapkan karena sudah tidak terpakai (kabel tersebut merupakan kabel dari
pelanggan yang melakukan terminasi).
b. Merapikan kabel yang berantakan yang akan mengakibatkan penekukan dan
berakibat pada buruknya redaman. Jika redaman yang dilewatkan hingga pada
modem rumah pelanggan melebihi dari batas aman yang direkomendasikan (-16
dB s.d. -27 dB), maka akan mengakibatkan buruknya kualitas internet yang
diterima oleh pelanggan.
4. Troubleshooting
Menurut Wikipedia, troubleshooting adalah pencarian sumber masalah secara
sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan, dan proses penghilangan
penyebab potensial dari sebuah masalah. Pekerjaan teknisi memiliki banyak
kemungkinan masalah yang terjadi karena teknisi bekerja langsung di lapangan. Pada
troubleshooting jalur backbone sangat berkaitan dengan patroli rutin karena sering
titik permasalahan adalah titik potensial timbul masalah pada saat patroli rutin
dilakukan.
Berikut kasus troubleshooting yang dilakukan yaitu :
1. Ketika kabel backbone jalur Mojokerto-Kediri terputus diakibatkan oleh
galian yang dilakukan oleh Perusahaan Gas Negara. Langkah-langkah
yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini yaitu :
a. Melakukan pengukuran OTDR untuk menentukan pada jarak (km)
berapa terputusnya kabel. Kabel ini putus diketahui terjadi di
kilometer ke-37 yaitu pada daerah Jombang.
b. Melihat patokan pada Map Backbone dan Hand-Hole yang terdekat
dengan titik putus kabel, lalu melakukan pengecekan fisik kabel
dilapangan dan mencari titik putus kabel.
c. Dilakukan penyambungan kabel dengan menarik kabel cadangan
yang terdapat pada Hand-Hole.
26
d. Memasukkan kabel yang akan disambung pada subduct dan
memasang closure sebagai tempat pelindung penyambungan kabel
yang putus.
e. Setiap kali terjadi troubleshooting atau penyambungan kabel ,
dilakukan pencatatan agar mempermudah tracing jika terjadi
masalah dikemudian hari. Pencatatan tersebut meliputi letak titik
troubleshooting (Km) dan perubahan yang terjadi pada kabel
backbone.
2. Ketika redaman yang dilewatkan pada DP melebihi dari batas aman yang
direkomendasikan. Batas aman redaman DP yang direkomendasikan
adalah -17dB. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan
masalah ini yaitu :
a. Mengecek kembali redaman input maupun output pada DP
menggunakan PON Meter.
b. Pengecekan di lanjutkan dengan melakukan pengukuran (OTDR)
kearah RK, terlihat dari hasil pengukuran terdapat titik cut di jarak
sesuai hasil ukuran.
c. Koordinasi ke dipatcher prihal datek (data teknis) infrastruktur
FTTH sesuai daerah mana yang terkendala, untuk keperluan tracing
titik cut.
d. Tim menuju lokasi/titik koordinat yang terindikasi cut. Tim
langsung melakukan perbaikan di lokasi.
e. Langkah akhir tim melakukan pengecekan kembali di sisi DP untuk
memastikan hasil power input DP normal.
f. Jika masih belum normal, dapat dilakukan pengecekan kembali
kabel patch-cord yang tersambung ke DP pada rumah kabel karena
port pada splitter kemungkinan memiliki redaman yang besar. Jika
terjadi hal seperti ini, maka kabel patch-cord yang menghubungkan
DP dapat dipindah ke port idle yang lain pada splitter kemudian
pastikan kembali redaman sudah normal pada DP.
3. Ketika DP mengalami loss atau tidak terdapat redaman yang dilewatkan.
Penyelesaian pada masalah ini kurang lebih memiliki langkah yang sama
27
dengan proses troubleshooting sebelumnya yaitu dengan dilakukan
pengecekan pengukuran redaman port output pada splitter yang
menunjukkan hasil loss (tidak ada redaman dilewatkan). Melakukan
pengecekan pada satu persatu port splitter dengan PON meter. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa splitter yang terpasang telah rusak.
28
BAB IV
EVALUASI DIRI DAN REFLEKSI
4.1. Refleksi Diri
Selama melakukan kegiatan kerja praktik di PT.Supra Primatama Branch
Mojokerto banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang dapat diambil. Mulai dari
melihat server regional atau biasa yang disebut SPOP, belajar menggunakan alat-
alat Fiber Optic, cara penyambungan kabel Fiber Optik, Troubleshooting jalur
backbone dan beberapa kali troubleshooting ke rumah pelanggan. Selain itu, kami
juga belajar mengetahui alokasi core dan pembaruan data DP. Hal tersebut membuat
peserta kerja praktik merasa puas sekaligus senang karena pelajaran yang diperoleh
dapat menjawab rasa penasaran penulis terhadap sistem telekomunikasi fiber optic.
Ketika melakukan kerja praktik ini, peserta kerja praktik juga sangat
bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan pembimbing sehingga tugas
yang diberikan dapat segera terselesaikan dan ketersediaan dalam membantu
pembimbing menyelesaikan pekerjaannya. Dalam prosesnya, semua orang dalam
PT. Supra Primatama sangat turut ikut membantu memberikan ilmu yang dimiliki
sehingga penulis juga menjadi banyak mengetahui dan belajar hal-hal diluar bidang
teknisi.
29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Selama melaksanakan kegiatan kerja praktik di PT. Supra Primatama Branch
Mojokerto dapat disimpulkan bahwa kegiatan kerja praktik ini merupakan kegiatan
yang sangat menunjang dalam pengembangan softskill dan hardskill terutama dalam
bidang telekomunikasi menggunakan fiber optic, salah satunya pada pemeliharaan
jalur backbone fiber optic. Pemeliharaan jalur backbone dilakukan dengan empat
tugas besar yaitu melakukan patrol rutin, pengukuran dan pencatatan rutin redaman
menggunakan OTDR, melakukan perapian DP, dan troubleshooting jalur backbone
inter-city.
5.2. Saran
5.2.1. Saran bagi PT. Supra Primatama Branch Mojokerto
Saran bagi PT Supra Primatama Branch Mojokerto khususnya untuk
bagian Teknisi NOB (Network Operation Backbone) memperbaiki administrasi
pada pencatatan alokasi core agar memiliki dokumentasi yang rapi dan
terstruktur sehingga memudahkan jika akan dilakukan pembangunan DP
(Optical Distribution Point) baru. Selain itu, pencatatan juga mempermudah
apabila terjadi pergantian teknisi NOB dan mempermudah tracing ketika terjadi
penyilangan core yang disebabkan perbedaan isi core pada kabel. Penggunaan
My Maps sebagai pencatatan untuk mengetahui letak dan jumlah slot pada setiap
DP yang ada di Mojokerto sangat direkomendasikan untuk dilanjutkan dan
dikembangkan karena sangat menunjang kinerja dari masing-masing divisi.
Pembaharuan data pada My Maps sebaiknya dilakukan secara berkala setelah
memastikan jumlah slot sesuai dengan keadaan di lapangan.
5.2.2. Saran bagi Calon Peserta Kerja praktik
Mahasiswa harus menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja praktik
dan perlu menjalin kerjasama yang baik dengan teman maupun karyawan sekitar
di lingkungan kerja yaitu dengan saling menghormati satu sama lain. Inisiatif
dan rasa ingin tahu yang tinggi juga sangat diperlukan dalam menyelesaikan
pekerjaan dan permasalahan yang terjadi. Bagi mahasiswa yang tertarik dengan
dunia telekomunikasi terutama bidang fiber optic dan ingin melakukan kerja
30
praktik di PT. Supra Primatama, sebaiknya mendalami materi dasar mengenai
fiber optic. Pencatatan dan dokumentasi seharusnya dilakukan setiap hari supaya
dapat merefleksikan kembali apa yang telah dipelajari.
31
DAFTAR PUSTAKA
Bakti Kominfo., 2019,
https://www.baktikominfo.id/id/informasi/pengetahuan/ketahui_apa_itu_backbone_dalam_
jaringan_cara_kerja_dan_manfaatnya_dalam_transfer_data-897, diakses 26 Agustus 2021
Safitri, Irmayani, 2020, https://www.nesabamedia.com/pengertian-backbone-dan-
fungsinya-serta-cara-kerja-backbone-dalam-jaringan/, diakses 26 Agustus 2021
Data Center Infrastructure, 2019, https://infradcx.com/equipments/fiber-optic-backbone/,
diakses 26 Agustus 2021
Networks, Biznet, 2000, https://www.biznetnetworks.com/company/about-us,
diakses 6 September 2021
Primatama, PT. Supra, 2021, https://www.biznetnetworks.com/assets/biznet-corporate-
fact-sheet-2021-1627894360.pdf, diakses 26 Agustus 2021
Alyatamaradi, 2018, https://www.coursehero.com/file/p4r0he6/Lingkungan-di-
sekitarnya-Sarana-dan-alat-kerja-21-BAB-3-Konektor-22-1-Joint-Box/, diakses 30
Agustus 2021
Apriathama, Reyhan, 2021, https://artikel.rumah123.com/mengenal-pipa-besi-
galvanis-fungsi-keunggulan-hingga-harga-terbaru-58883, diakses 4 September 2021
32
LAMPIRAN
33
Gambar L-3 Kegiatan melihat kondisi RK
34