Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS KERUSAKAN KVM EXTENDER PADA GARDU TOL

JAKARTA-CIKAMPEK (JAPEK)

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi mata kuliah
Pada Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Pendidikan Strata 1

Disusun Oleh:

Cindyta Dwi Fortuna


NPM: 181060013

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

JAKARTA

2021

i
PERSETUJUAN

ANALISIS KERUSAKAN KVM EXTENDER PADA GARDU TOL

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Disusun Oleh:

Cindyta Dwi Fortuna


NPM: 181060013

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing

Ramadhani Ulansari, S.Kom,. M.Kom

Mengetahui,

Dekan Ketua

Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Sistem Informasi

Tata Sutabri, S.Kom,. M.Msi Suwarni, S.Kom,. M.si

NIDN: 0324106703 NIDN: 0305026602

i
PENGESAHAN

ANALISIS KERUSAKAN KVM EXTENDER PADA GARDU TOL

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

Disusun Oleh:

Cindyta Dwi Fortuna


NPM: 181060013

Telah dinyatakan LULUS dalam ujian lisan siding KKP


Program Studi Informasi Fakultas Teknologi Informasi
Pada Hari Senin, 13 Desember 2021.

NO PANITIA SIDANG NAMA LENGKAP TTD


:
:
:
:

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik serta

hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek

(KKP) ini. Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi agung

Muhammad SAW atas berkatnya kita dapat hidup di zaman yang terang

menderang ini.

Rasa syukur dan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Ibu. Prof. Dr. Tri Budi Wahyuni Rahadjo, drg, MS, selaku Rektor

Universitas Respati Indonesia, Jakarta.

2. Ibu Desmiwati, S.Kom, M.Si, selaku Dekan Fakultas Teknologi

Informasi Universitas Respati Indonesia, Jakarta.

3. Ibu Ramadhani Ulansari, S.Kom, M.T selaku Dosen Pembimbing

Kuliah Kerja Praktik Universitas Respati Indonesia yang telah

memberi arahan, serta saran kepada saya selama menyelesaikan

laporan ini.

4. Ibu Toniroh, SH. M.Si selaku Wakil Kepala Tata Usaha yang telah

mengizinkan saya untuk melakukann analisis di Panti Sosial Bina

Insan Daya 2 Ceger.

5. Bapak David Triyadi & Ibu Ida Damayanti selaku pembimbing

lapangan yang telah meluangkan waktunya untuk membantu

memberi informasi untuk menyelesaikan laporan ini di Panti Sosial

Bina Insan Daya 2 Ceger.

iii
6. Bapak/Ibu Dosen dan Staff Universitas Respati Indonesia,

khususnya Fakultas Teknologi Informasi, yang telah memberi ilmu

pengetahuan dan arahan untuk menyelesaikan pembuatan laporan

ini.

7. Kepada orang tua yang telah membantu secara materi dan

mendukung secara mental kepada Saya untuk melakukan Kuliah

Kerja Praktik dan pembuatan laporan.

8. Kepada suami penulis yaitu Khoirul Miftah yang selalu menemani,

mensupport, dan menyemangati saya dalam menyelesaikan

Laporan KKP ini.

9. Tak lupa kepada teman-teman satu angkatan yang tidak bias saya

sebutkan satu persatu Namanya namun tak mengurangi rasa terima

kasih saya.

Jakarta, 14 Desember 2021

Peneliti

iv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN.......................................................................................................i
PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Ruang Lingkup..............................................................................................3
3. Tujuan dan Manfaat......................................................................................3
3.1 Tujuan.............................................................................................................3
3.2 Manfaat...........................................................................................................4
4. Tempat dan Waktu........................................................................................4
5. Metode Pengumpulan Data...........................................................................5
6. Sistematika Penulisan...................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PROFIL PERUSAHAAN........................................................................................6
1. Sejarah Jasa Marga.......................................................................................6
2. Struktur Organisasi Jasa Marga....................................................................7
3. Kebijakan Manajemen Perusahaan...............................................................7
4. Tugas, Pokok dan Fungsi Wewenang Personalia Perusahaan......................9
5. Bidang Usaha..............................................................................................16
6. Sistem Informasi.........................................................................................18
BAB 3....................................................................................................................19
ANALISIS KERUSAKAN GARDU TO..............................................................19
1. Analisis Pembahasan..................................................................................19
BAB IV..................................................................................................................25
ANALISIS SWOT.................................................................................................25
1. Pengertian Analisis SWOT.........................................................................25
2. Unsur-Unsur Analisis SWOT.....................................................................26
3. Matrik SWOT.............................................................................................26
4. Strategi SWOT............................................................................................28
BAB V...................................................................................................................30

v
PENUTUP..............................................................................................................30
1. Kesimpulan.................................................................................................30
2. Saran...........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matrik Analisis SWOT

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Jasamarga


Gambar 2. Kerusakan pada Reader tol
Gambar 3. KVM EXTENDER yang tidak mengalami kerusakan
Gambar 4. Kerusakan mesin KVM Extender
Gambar 5. Sistem kerja KVM

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara berkembang dengan kualitas sumber

daya manusia yang banyak dan dibagi dipulau-pulau. Indonesia sendiri

akhir-akhir ini sedang mengembangkan infrastruktur terutama dibidang

Jalan Tol. Jalan Tol sebagai salah satu sarana yang sangat berguna dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan distribusi barang

dan yang lainnya akan mengalama efisiensi waktu dan mempermudah

akses. Dalam pasal 43 undang-undang republic Indonesia no 38 tahun

2004 tentang jalan disebutkan bahwa jalan tol diselenggarakan untuk

memeperlancar lalu lintas didaerah yang tengah berkembang,

meningkatkan hasil guna dan daya guna pelayanan distribusi barang dan

jasa guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu jalan tol juga

meringankan beban pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan dan

meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan. (Bambang

Supraitno:2012)

Ketika ekonomi suatu Negara lebih memprioritaskan dan bertumpu

pada perhubungan darah maka tentunya sarana transportasi berupa jalan

khusunya jalan tol akan mendorong terciptanya efisiensi ekonomi

didalamnya. Diperkirakan ada sekitar 1.8juta km 2 kilo meter persegi

1
2

wilayah daratan Indonesia yang harus tersambung antara satu dan

lainnya dikarenakan Indonesia merupakan Negara kepulauan.

(Basuki:2012)

Wacana pembangunan infrastruktur jalan tol sudah dimulai sejak

presiden Joko Widodo memimpin Indonesia pada tahun 2014. Indikator

jalan tol salah satunya adalah gardu tol. Gardu tol adalah tempat pertama

kali melakukan transaksi sebelum memasuki jalan tol. Dalam hal ini gardu

tol berperan penting untuk mengurai kemacetan kendaraan efisiensi

memasuki jalan tol. Dalam memasuki jalan tol sebelum tahun 2017 masih

menggunakan transaksi manual, ini merupakan salah satu kekurangan dan

hambatan yang terjadi khusunya dijalan tol sentral seperti di gerbang tol

Cikarang Utama. (Sri Hartanto:2020).

Bulan Oktober 2017 menjadi titik awal diberlakukannya transaksi

non tunai dijalan tol seluruh Indonesia hal ini adalah langkah yang

ditempuh oleh pemerintah melalui anak BUMN Jasamarga untuk

mengurangi resiko kemacetan. Terdapat pro kontra dalam penerapan

kebijakan ini semasa awal pemberlakuan transaksi non tunai di gardu tol.

Seiring berjalannya waktu menurut hasil pengamatan lapangan, penulis

menyimpulkan bahwa hari ini masyarakat sudah terbiasa dalam

mengunnakan transaksi non tunai digardu tol. (Wawancara:2021)

Pentingnya pemeliharaan rutin pada gardu tol dilakukan sewaktu-

waktu tertentu minimal satu bula sekali terhadap seluruh asset jalan tol.

Seperti didalam gardu tol pengecekan radio, toa jalanan, speaker, layar
3

CCTV, layar monitor dan lain-lain. Hal ini adalah bentuk untuk menjaga

gardu tol dan menghindari resiko kerusakannya.

Ditempat praktik lapangan penulis yang terletak di gerbang tol

japek khususnya cibatu terdapat permasalahan mengenai gardu tol yaitu

terkait dengan KVM Extender. KVM Extender merupakan alat yang harus

berfungsi untuk kerja gardu tol. KVM Extender jika dalam kondisi baik

akan menyala 2 lampunya dan ketika terdapat masalah lampunya akan

mati dan menyebabkan gardu tol tidak dapat terbuka dan digunakan.

(Wawancara:2021)

Dengan dasar-dasar diatas penulis memfokuskan laporan ini

dengan judul “Analisis Kerusakan KVM Extender Pada Gardu Tol” yang

memprioritaskan penelitian pada kerusakan gardu tol dengan spesifikasi

alat KVM Extender yang menjadi indikatornya.

2. Ruang Lingkup

Dalam penulisan laporan ini, penulis membahas tentang Analisis

Kerusakan KVM Extender Pada Gardu Tol. Adapun ruang lingkup dalam

laporan ini adalah sebagai berikut:

2.1. Penelitian ini dilakukan di Gerbang Tol Cibatu, Jakarta-Cikampek

2.2. Penelitian ini berfokus pada kerusakan KVM Extender pada

Gardu Tol.
4

3. Tujuan dan Manfaat

3.1 Tujuan
3.1.1 Untuk dapat mengetahui lebih dalam tentang kerusakan gardu

tol terlebih dengan indikator peran KVM Extender.

3.1.2 Untuk dapat mengetahui cara-cara pemeliharaan gardu tol.

3.2 Manfaat
3.2.1 Manfaat Teoritis

3.2.1.1 Untuk dapat menambah literature dibidang ilmu sistem

informasi terkhusus dengan judul kerusakan sistem informasi.

3.2.2 Manfaat Praktis

3.2.2.1 Untuk mahasiswa dapat menjadi referensi

3.2.2.2 Untuk fakultas dan universitas menambah literature tentang

kerusakan gardu tol

3.2.2.3 Untuk memasyarakatkan dan menggerakan kerjasama dengan

pihak-pihak terkai kerusakan gardu tol

3.2.2.4 Untuk memberikan keilmuan dan penelitian terhadap ilmu-

ilmu terkait kerusakan gardu tol

4. Tempat dan Waktu


4.1 Waktu

Waktu KKP ini adalah dimulai dari 18 Oktober 2021 sampai

dengan 13 Desember 2021

4.2 Tempat
5

Tempat pelaksanaan ini adalah di Gerbang Tol Japek khusunya di

Gerbang Tol Cibatu

5. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang penulis ambil adalah wawancara.

teknik wawancara adalah dengan meminta pendapat dari orang satu

dengan orang lainnya yang terkait dengan judul tentang kerusakan gardu

tol. sumber data yang penulis ambil ada 2 yaitu primer dan sekunder.

Sumber data primer adalah hasil wawancara dari orang-orang yang

berkaitan dengan judul kerusakan gardu tol. sedangkan sumber data

sekunder adalah dari buku-buku, jurnal, majalah dan sumber lain yang

berkaitan dengan judul tentang kerusakan gardu tol. (Sugiyono:2018)

6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan KKP ini adalah sebagai dasar acuan penulisan agar

tetap terjaga arah dalam penelitian KKP ini. Penulis memberi gambaran

secara sistematis yaitu sebagai berikut :

BAB 1 Pendahuluan,membahas tentang latar belakang, ruang lingkup,

tujuan dan manfaat, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

BAB 2 Profil perusahaan (PT. JASAMARGA), memaparkan tentang

sejarah, bagan struktur organisasi, kebijakan manajemen perusahaan, tugas

dan pokok serta fungsi wewenang setiap bagian atau personilnya, bidang

usaha dari perusahaan serta sistem informasi yang digunakan.


6

BAB 3 Analisi sitem yang sedang berjalan, membahas gambaran umum

sistem yang sedang berjalan perencanaan dan pelaksanaan KKP dengan

judul Tentang Kerusakan Gardu Tol.

BAB 4 Analisis SWOT sistem yang sedang berjalan, pada bab ini

disajikan analisi swot untuk membandingkan faktor eksternal dan internal

yang sedang terjadi dengan kerangka definisi pengertian dalam anilisis

swot, kerincian faktor-faktor swot, metric swot dan strategi swot.

BAB 5 Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan dan saran yang

didasarkan pada hasil analisis.


7

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

1. Sejarah Jasa Marga


Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 1 Maret 1978

dengan nama "PT Jasa Marga".[4] Pada tahun 1981, perusahaan ini

ditetapkan menjadi persero, dan namanya pun diubah menjadi “PT Jasa

Marga (Persero)”. Pada awalnya, selain menjadi operator jalan tol,

perusahaan ini juga berperan sebagai otoritas jalan tol di Indonesia.

Hingga tahun 1987, perusahaan ini adalah satu-satunya penyelenggara

jalan tol di Indonesia. Perusahaan ini pun mengoperasikan jalan tol

pertama di Indonesia, yakni jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi)

mulai tahun 1978.

Pada dekade 1990-an, perusahaan ini lebih banyak berperan

sebagai otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta dalam

mengusahakan jalan tol, namun sebagian besar investor gagal

mewujudkan jalan tolnya, sehingga akhirnya diambil alih oleh perusahaan

ini, antara lain Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta dan Jalan Tol Cipularang.

Pada tahun 2004, setelah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol,

perusahaan ini tidak lagi berperan sebagai otoritas jalan tol di Indonesia,

dan kewenangan penetapan tarif jalan tol juga diserahkan ke Menteri

Pekerjaan Umum. Pada tanggal 12 November 2007, perusahaan ini resmi

melantai di Bursa Efek Indonesia.


8

Pada tahun 2017, Jasa Marga mulai mewajibkan pembayaran tol

dengan menggunakan uang elektronik, untuk mengurangi durasi

pembayaran dan antrian di gerbang tol. Pada tahun 2019, perusahaan ini

juga mulai menguji coba sistem pembayaran nirhenti, untuk makin

mempersingkat durasi pembayaran di gerbang tol. Pada tahun 2018,

perusahaan ini mulai mengembangkan bisnis non tol, terutama untuk

mengoptimalkan asetnya, baik secara mandiri maupun bekerjasama

dengan mitra strategis

2. Struktur Organisasi Jasa Marga


Berikut adalah struktur organisasi jasamarga:

Gambar 1. Struktur Jasamarga

3. Kebijakan Manajemen Perusahaan


PT Jasa Marga (Persero) Tbk menetapkan kebijakan di bidang

Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja, dan Lingkungan guna mencapai

Visi dan Misi Perusahaan di dalam meningkatkan nilai Perusahaan yang


9

berdampak positif pada pemangku kepentingan dan mendorong

pengembangan serta peningkatan kinerja karyawan.

Kebijakan bidang Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja, dan

Lingkungan di Lingkungan Perusahaan sebagai berikut:

1.1. Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat dengan

menghilangkan setiap potensi bahaya Keselamatan, dan Kesehatan Kerja

serta mengurangi risiko Keselamatan & Kesehatan Kerja.

1.2. Mewujudkan Visi sebagai Perusahaan jalan tol Nasional Terbesar,

Terpercaya, dan Berkesinambungan melalui implementasi Sistem

Manajemen Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja, dan Lingkungan

secara konsisten

1.3. Implementasi pembangunan dan pengoperasian jalan tol yang hijau serta

ramah lingkungan dengan ruang lingkup meliputi aktifitas pada tahap

perencanaan, tahap pembangunan serta tahap pengoperasian bisnis jalan

tol dan penunjang tol.

1.4. Melindungi lingkungan dan mencegah pencemaran lingkungan dengan

penggunaan sumber daya yang optimum;

1.5. Meningkatkan pengoperasian jalan tol yang lancar, aman, dan nyaman

sesuai harapan para pemangku kepentingan;

1.6. Komitmen untuk Implementasi Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan &

Kesehatan Kerja, dan Lingkungan dengan efektif;

1.7. Melibatkan partisipasi karyawan maupun serikat karyawan dalam Sistem

Manajemen Keselamatan, dan Kesehatan Kerja;


10

1.8. Memberikan pendidikan dan pelatihan terkait Keselamatan & Kesehatan

Kerja kepada karyawan;

1.9. Berkomitmen untuk memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku

terkait implementasi kebijakan Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja,

dan Lingkungan;

1.10. Memberikan pelayanan yang terbaik dan berkelanjutan kepada

pelanggan melalui budaya inovasi dengan mendorong perbaikan terhadap

proses kerja terkait Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan & Kesehatan

Kerja dan Lingkungan.

4. Tugas, Pokok dan Fungsi Wewenang Personalia Perusahaan


Visi Misi Jasa Marga:

Visi

Menjadi Perusahaan Jalan Tol Nasional Terbesar, Terpercaya, dan

Berkesinambungan.

Misi

1.11. Memimpin Usaha Jalan Tol di Seluruh Rantai Nilai Secara

Profesional

1.12. Mengoptimalkan Pengembangan Kawasan untuk Kemajuan

Masyarakat

1.13. Meningkatkan Nilai Bagi Pemegang Saham

1.14. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Melalui Pelayanan Prima

1.15. Mendorong Pengembangan dan Peningkatan Kinerja Karyawan

dalam Lingkungan yang Harmoni


11

Tugas pokok dan fungsi serta wewenang personalia jasa marga adalah sebagai

berikut:

1.1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris menggunakan mekanisme secara langsung maupun

tidak langsung dalam melakukan pengawasan terhadap implementasi

strategi Perseroan. Mekanisme secara langsung dilakukan melalui

kunjungan ke tempat-tempat kegiatan Perseroan maupun ke unitunit

dengan melakukan pemberitahuan terlebih dahulu ke Direksi. Sedangkan

mekanisme secara tidak langsung dilakukan melalui rapat dengan

mengundang Direksi.

1.2. Struktur organisasi PT. Jasa Marga (Persero) merupakan gambaran dalam

mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan

perusahaan yaitu menyelenggarakan pelayanan jasa tol yang berkualitas.

Struktur organisasi, Pimpinan, Fungsi, tugas pokok dan tata kerja PT. Jasa

Marga (Persero) diatur dengan Surat Keputusan Direksi PT. Jasa Marga

(Persero) Pusat Nomor 047/KPTS/1994 tangal 14 Juni 1994. Bagan

Struktur organisasi pada PT. Jasa Marga (Persero) terdiri dari beberapa

bagian dengan tugas dan wewenang sebagao berikut :

1.3. Kepala Cabang

1.3.1. Tugas Kepala cabang adalah :

1.3.1.1. Menyelenggarakan kegiatan operasional pengumpulan tol

secara lancar, tertib dan aman.


12

1.3.1.2. Menyelenggarakan kegiatan operasional pengaturan dan

pelayanan lalu-lintas agar dapat tercapai kondisi lalu-lintas yang

lancar, tertib, aman dan nyaman.

1.3.1.3. Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pembangunan,

dan pemeliharaan jalan tol serta bangunan dan sarana pelengkap

lainnya.

1.3.1.4. Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan sarana dan

peralatan operasional agar selalu dalam kondisi siap pakai.

1.3.1.5. Menyelenggarakan kegiatan administrasi keuangan,

meliputi pendapatan total dan pendapatan lain-lin serta

pengelolaan anggaran untuk keperluan operasional.

1.3.1.6. Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pendayagunaan,

pelatihan sumber daya manusia dan pengendalian mutu terpadu

serta pengelolaan sumber daya manusia lainnya.

1.3.1.7. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan usaha lain yang

berkaitan dengan penyelenggaraan jaln tol, seperti penyewaan

lahan untuk iklan/tanaman/tambak/tempat istirahat.

1.3.2. Wewenang Kepala Cabang adalah sebagai berikut :

1.3.2.1. Mengendalikan kegiatan operasional

1.3.2.2. Mengendalikan anggaran dan keuangan.

1.3.2.3. Menutup ruas jalan tol sesuai tuntutan situasi dan kondisi

1.3.2.4. Menentukkan kerjasama dengan instansi terkait dalam

rangka pengelolaan jalan tol.


13

1.3.2.5. Mengendalikan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia

serta sarana dan pendukung lainnya.

1.3.3. Kepala Bagian sumber Daya Manusia dan Umum

1.3.3.1. Tugas dan Wewenang :

1.3.3.1.1. Malaksanakan kegiatan pengelolaan SDM meliputi

kegiatan rekruitmen dan seleksi hubungan kerja,

pendapatan, pendayagunaan, kompensasi, Kesejahteraan,

Keselamatan, Kesehatan Kerja.

1.3.3.1.2. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan

dalam rangka pemenuhan SDM yang berkualitas sesuai

dengan tuntutan perusahaan.

1.3.3.1.3. Melaksanakan Kegiatan evaluasi, proses lanjut dan

pegadministrasian hukuman displin

1.3.3.1.4. Mengendaliakan kegiatan administrasi kepegawaian

serta pendidikan dan pelatihan.

1.3.3.1.5. Mengedalikan kegiatan hubungan masyarakat dan

koordinasi dengan instansi yang terkait.

1.3.4. Kepala Sub Bagaian Sumber Daya Manusia dan Sekretariat

1.3.4.1. Tugas dan wewenang Kepala Sub Bagian Sumber Daya

Manusia adalah :
14

1.3.4.1.1. Malakukan kegiatan pendayagunaan sumber daya

manusi meliputi perencanaan kebutuhan dan perekrutan

karyawan, hubunagn kerja dan mutasi karyawan.

1.3.4.1.2. Melakukan administrasi kompensasi dan

kesejahteraan yang meliputi pemberian/pembayaran

penggajian lembur, tunjangan hari raya keagaman.

1.3.4.1.3. Melakuknan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan

pndidikan dan pelatihan dalam kaitannya dengan

karyawan.

1.3.4.1.4. Melakukan kegiatan pengaturan dan pelayanan

kebutuhan stensi, penggandaan, penjilidan, teleks.

1.3.5. Kepala Sub Bagian Logistik

1.3.5.1. Tugas dan wewenang Kepala Sub Bagian Logistik :

1.3.5.1.1. melakukan kegiatan penyusunan dan evaluasi daftar

rekanan sesuai dengan bidang kualifikasinya.

1.3.5.1.2. Melakukan kegiatan penyusunan program dan

jadwal pengadaan Barang/Jasa.

1.3.5.1.3. Melakukan kegiatan persiapan pengadaan

barang/jasa meliputi penyiapan dokumen lelang dan

dokumen kontrak serta kelengkapannya.

1.3.5.1.4. Mengedalikan kegiatan inventarisasi, asuransi dan

penghapusan barang, bangunan, tanah dan asset

perusahaan lainnya.
15

1.3.5.1.5. Mengendalikan pelaksanaan barang/jasa.

1.3.6. Kepala Sub Bagian Pengembangan Usaha dan Pembinaan Usaha

Kecil dan Koperasi (PUKK)

1.3.7. Tugas dan Wewenang Kepala Sub Bagian PUKK:

1.3.7.1. Melakukan kegiatan pengumpulan data inventarisasi asset

tetap yang berupa tanah/lahan, bangunan, jalan tol.

1.3.7.2. Melakukan kegiatann persiapan pengembangan usaha lain

yang meliputi penyiapan data teknis ekonomi dan financial dari

berbagai alternative pengembangan usaha lain.

1.3.7.3. Melakukan kegiatan promosi dan menawarkan kerjasama

usaha lain kepada para calon investor.

1.3.7.4. Melakukan kegiatan analisa dan penilaian atas proposal

yang diajukan oleh calaon mitra binaan dan data hasil

peninjauan lapangan.

1.3.8. Kepala Bagian Operasi

1.3.8.1. Tugas dan Wewenang Kepala Bagian Operasional :

1.3.8.1.1. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil

pelaksanaan serta pengendalian operasional pengumpulan

tol.

1.3.8.1.2. Melaksankan kegiatan pementauan dan evalusi

kebutuha, kondisi dan prestasi karyawan yang mendukung.


16

1.3.8.1.3. Melaksankan kegiatan pembuatan laporan berkala

operasional, meliputi volume lalu lintas dan pendapatan

tol, kondisi fasilitas operasional dan laporan lainnya yang

berkaitan dengan kegiatan pengumpulan tol.

1.3.9. Kepala Gerbang Tol

1.3.9.1. Tugas dan wewenang Kepala Gerbang Tol adalah :

1.3.9.1.1. Melakukan kegiatan pengaturan dan penyusunan

jadwal tugasbagi kepala shift pengumpul tol.

1.3.9.1.2. Melakukan kegiatan penyediaan sarana operasional

pengumpul tol.

1.3.9.1.3. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi

kebutuhan, kondiis dan prestasi karyawan yang

mendukung operasional pengumpulan tol.

1.3.9.1.4. Menetapkan kehiatan pengamanan dan penyetoran

semua hasil operasional pengumpulan tol ke bank yang

telah ditujukan perusahaan.

1.3.10. Kepala Shift Pengumpul Tol

1.3.10.1. Tugas dan Wewenang Kepala Shift Pengumpul Tol adalah :

1.3.10.1.1. Melakukan kegiatan penyiapan sarana operasional

pengumpul tol di gerbang tol seperti tiket/karcistol,kotak

uang.
17

1.3.10.1.2. Melakukan kegiatan pengaturan penyimpanan

barang-barang milik pengumpul tol.

1.3.10.1.3. Melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan

jadwal tugas bagi pengumpulan tol.

1.3.10.1.4. Mengatr waktu istirahat pengumpul tol.

1.3.10.1.5. Mengatur pengoperasian gardu tol yang layak

operasi

5. Bidang Usaha
Bidang usaha jasa marga terbagi menjadi 2 yaitu usaha told an non

tol. usaha tol adalah sebagai berikut:

Bidang usaha Jasa Marga adalah membangun dan menyediakan jasa

pelayanan jalan tol. Untuk itu Jasa Marga melakukan aktifitas usaha

sebagai berikut;

1.16. Melakukan investasi dengan membangun jalan tol baru,

Mengoperasikan dan memelihara jalan tol. Mengembangkan usaha lain,

seperti tempat istirahat, iklan, jaringan serat optik dan lain-lain, untuk

meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan dan meningkatkan hasil

usaha perusahaan.

1.17. Mengembangkan usaha lain dalam koridor jalan tol. Saat ini Jasa

Marga mengelola dan mengoperasikan 13 hak pengusahaan (konsesi)

jalan tol melalui delapan kantor cabang dan satu anak perusahaan yaitu :

1.17.1. Jalan tol Jagorawi Jalan Tol Jakarta-Tangerang Jalan Tol Jakarta-

Cikampek
18

1.17.2. Jalan Tol Dalam Kota Jakarta

1.17.3. Jalan Tol Prof. Dr.Ir. Sedyatmo

1.17.4. Jalan Tol Serpong-Pondok Aren (dioperasikan oleh JLJ)

1.17.5. Jalan Tol Cikampek -Purwakarta-Cileunyi

1.17.6. Jalan Tol Padalarang –Cileunyi

1.17.7. Jalan Tol Palimanan-Kanci

1.17.8. Jalan Tol Semarang

1.17.9. Jalan Tol Surabaya Gempol

1.17.10. Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa

1.17.11. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (dioperasikan oleh JLJ)

Dibawah ini adalah anak perusahaan Jasa Marga pemegang konsesi Jalan

Tol :

PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ)

PT Marga Sarana Jabar (MSJ)

PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)

PT Marga Trans Nusantara (MTN)

PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC)

PT Trans Marga Jateng (TMJ)

PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM)

PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)

PT Transmarga Jatim Pasuruan (TJP)

PT Jasamarga Bali Tol (JBT)

PT Jasamarga Kualanamu Tol (JKT)

PT Solo Ngawi Jaya (SNJ)


19

PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ)

PT Cinere Serpong Jaya (CSJ)

PT Jasamarga Batang Semarang (JBS)

PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS)

PT Jasamarga Manado Bitung (JMB)

PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM)

PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC)

6. Sistem Informasi
E-PPID adalah layanan online Keterbukaan Informasi Publik yang

ditujukan untuk memudahkan pemohon informasi dalam menyampaikan

permohonan informasi dan dokumentasi kepada Jasa Marga.


20

BAB 3

ANALISIS KERUSAKAN GARDU TO

1. Analisis Pembahasan
Ditempat pelaksanaan kkp yaitu digerbang tol cibatu bahwasanya sering

terjadi kerusakan yang terjadi dijalan tol terutama pada mesin gardu tol yang

menyebabkan gardu tol tidak berfungsi dan dapat menghambat arus lajur

kendaraan yang masuk gerbang tol. Mesin yang mengalami kerusakan adalah

sebagai berikut:

1.1. Reader Eror Online

merupakan mesin untuk membaca transaksi non tunai berupa E-toll yang

jika tidak terbaca maka ada 2 sebab yaitu: kartu E-toll yang belum ter-

Upgrade dan Mesin reader yang memang eror.

Gambar 2. Kerusakan pada Reader tol


21

kerusakan pada mesin reader online adalah hal yang sering terjadi pada

pengguna jalan tol yang memakai kartu E-toll. Untuk memperbaikinya


22

tentu harus menghubungi Intracs bagian pelayanan memperbaiki mesin

told dan hanya memakan waktu itungan jam saja untuk memperbaiki

mesin reader ini.

1.2. Kvm Extender

Adalah sebuah alat elektronik yang mengizinkan satu buah papan ketik,

tetiku, dan video untuk mengontrol sejumlah komputer sekaligus. KVM

umunya digunakan pada mesin tol untuk mengetik tombol golongan pada

kendaraan yang melewati gardu tol tersebut

berikut adalah contoh kerusakan yang terjadi pada KVM Extender

digerbang tol cibatu saat ini:

Gambar 3. KVM EXTENDER yang tidak mengalami kerusakan


23

KVM Extender jika kedua lampunya menyala maka mesin berfungsi

dengan baik dan gardu tol pun otomatis berfungsi dengan baik.

Gambar 4. Kerusakan mesin KVM Extender

Jika lampu kuning tidak menyala maka mesin KVM eror atau tidak

berfungsi untuk memonotoring gardu tol. Waktu untuk memperbaiki

mesin ini pun membutuhkan waktu yg lama misalnya 3hari dan apabila

tidak bisa disservice maka harus diganti mesinnya dengan harga sekitar

Rp1.250.000,00.

KVM dapat mendukung 2, 4, 8, atau 16, 32, hingga 64 komputer secara

sekaligus, dan beberapa KVM dapat disusun secara daisy-chain untuk

mendukung lebih banyak lagi komputer. Meskipun banyak komputer

yang dihubungkan ke dalam KVM, umumnya hanya beberapa komputer

saja yang dapat dikontrol pada satu waktu. Perangkat KVM modern

bahkan telah menambahkan port USB dan juga port audio untuk speaker
24

untuk dihubungkan dengan komputer. Beberapa KVM juga mengizinkan

satu komputer agar dihubungkan dengan beberapa keyboard, monitor, dan

mouse. Meski konfigurasi seperti ini tidaklah seluas kebalikannya, hal ini

berguna bagi seseorang yang hendak berada di dalam dua posisi berbeda

seperti halnya duduk dan berdiri tergantung apa yang ia lakukan.

Sistem kerja KVM membutuhkan aliran listrik yang kuat dan

disambungkan pada komputer-komputer

berikut adalah sistem kerja KVM


25

Gambar 5. Sistem kerja KVM

Gambar 4. Diagram sebab-akibat risiko operasional jalan tol


26
27

BAB IV

ANALISIS SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT


Analisis SWOT, yaitu kegiatan untuk mengetahui peluang, ancaman,

maupun kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri, hal ini sangat penting

dilakukan untuk kemajuan serta kesuksesan suatu bisnis. Berikut beberapa

definisi menurut para ahli :

1.1. Menurut Freddy (2013), analisis SWOT adalah analisa yang didasarkan

pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang

(Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weakness) dan ancaman (Threats).

1.2. Menurut Galavan (2014), analisis SWOT (Strength, Weakness,

Opportunity, dan Threat) yaitu analisis untuk mendapatkan strategi yang

berguna atau efektif yang diterapkan sesuai pasar dan keadaan publik saat

itu, peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dipakai untuk mengetahui

lingkungan luar atau eksternal kemudian kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness) yang didapatkan melalui analaisis dalam

perusahaan atau internal.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT, yaitu

suatu metode untuk menggambarkan dan membandingkan bagaimana kondisi

dan cara untuk mengevaluasi suatu masalah bisnis dan proyek berdasarkan

faktor eksternal dan internal, yaitu Strength, Weakness, Opportunity, dan

Threat
28

2. Unsur-Unsur Analisis SWOT


Menurut Irham (2013), untuk menganalisis secara lebih tentang SWOT,

maka dapat dilihat dengan faktor eksternal dan faktor internal.

2.1. Faktor luar perusahaan (Eksternal)

Faktor luar perusahaan akan mempengaruhi terbentuknya peluang dan

ancaman dimana faktor ini menyangkut dengan suatu kondisi yang terjadi

diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan

perusahaan. Faktor luar ini meliputi lingkungan bisnis makro, lingkungan

industri, hukum, politik, ekonomi dan sosial media.

2.2. Faktor dalam perusahaan (Internal)

Faktor dalam perusahaan dipengaruhi oleh kekuatan dan kelemahan.

Faktor ini menyangkut suatu kondisi didalam perusahaan, dimana

dipengaruhi oleh terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan. Faktor

ini mencakup manajerial fungsional seperti, keuangan, sumber daya,

pemasaran, sistem informasi manajemen dan operasional.

3. Matrik SWOT
Analisis SWOT menilai antara faktor luar perusahaan (peluang dan

ancaman) dengan faktor dalam perusahaan (kekuatan dan kelamahan). Faktor

dalam perusahaan termasuk kedalam matrik yang disebut matrik faktor

strategi internal atau IFAS (Internal Strategic Factor Analisis Summary)

sedangkan faktor dari luar perusahaan termasuk kedalam matrik yang disebut

matrik faktor strategi eksternal atau EFAS (Eksternal Strategic Factor Analisis

Summary).
29

Matrik SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor

strategis perusahaan. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Tabel 1. Matrik Analisis SWOT


IFAS STRENGHT (S) WEAKNESS (W)

EFAS

STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

OPPORTUNITIES (O) Menghasilakan rencana Menciptakan rencana

yang memerlukan yang meminimalkan

kekuatan untuk kelamahan untuk

memanfaatkan peluang memanfaatkan

Peluang

STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Menciptakan strategi Menciptakan strategi


THREATH (T) yang mnggunakan yang meminimalkan

kekuatan untuk kelemahan dan

mengatasi ancaman menghindari ancaman


30

4. Strategi SWOT
Strategi Swot adalah pelaksanaan dalam menganalisis pelaksanaan KVM

Extender berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan. Berikut

adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatannya:

4.1. Kekuatan

Kekuatan KVM Extender adalah sebagai alat yang paling

berpengaruh untuk berjalannya gardu tol. Selain daripada itu, alat KVM

tentunya akan lebih mudah dalam memilih berbagai sistem operasi.

Beberapa sistem operasi yang bisa Anda pilih adalah Linux, Windows

dan yang lainnya.

KVM Extender sangat memungkinkan untuk memiliki RAM dan

CPU sendiri. Hal ini agar setiap user memiliki CPU dan RAM nya

masing-masing sehingga kinerja setiap VPS (Virtual Server) tidak akan

mengganggu aktivitas VPS lain. Sebagai pemilik website, Jasa Marga

tentunya selalu ingin memaksimalkan banyaknya pengunjung setiap

harinya. Dengan mengandalkan virtual server, maka dapat mamanfaatkan

webiste untuk berbisnis bisa menggunakan virtualisasi KVM.

4.2. Kelemahan

Kelemahan KVM Extender adalah sebagai berikut:

4.2.1. Harga Yang Cukup Mahal


31

Harga KVM Extender cukup mahal dibandingkan dengan

system lainnya. Ini dikarenakan KVM Extender memiliki

keunggulan yang baik dan sebanding dengan harganya yang mahal.

4.2.2. Setup Yang Merepotkan

Untuk lebih gampangnya, KVM memang sudah “berdiri”

sendiri sehingga tidak akan menganggu VPS lain. Namun hal

tersebut justru membuat orang-orang akan lebih sulit ketikan

masuk ke pengaturannya.

4.2.3. Tidak mendukung “On Demand”

Secara keseluruhan, virtualisasi KVM sangatlah tepat.

Hanya saja hal ini akan sangat merepotkan ketika Anda akan

melakukan upgrade. Ketika diupgrade untuk mengubah RAM,

CPU atau ukuran hardisk, maka VPS harus dimatikan dan direstart

karena tidak bisa dalam keadaan hidup atau running

4.3. Peluang

Peluang KVM Extender dalam keberhasilan berjalannya gardu tol

sangat efektif jika melihat dari lapangan bahwa gardu tol sejauh ini

berjalan cukup efektif.

4.4. Hambatan

Hambatan dalam system KVM Extender adalah seringnya mengalami

kerusakan dan waktu untuk memperbaiki mesin ini pun membutuhkan

waktu yg lama misalnya 3hari.


32

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dalam laporan ini yang berjudul Analisis Kerusakan KVM Extender Pada

Gardu Tol, penulis mendapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1.1. KVM Extender adalah sebuah alat elektronik yang mengizinkan satu buah

papan ketik, tetiku, dan video untuk mengontrol sejumlah komputer

sekaligus. KVM umunya digunakan pada mesin tol untuk mengetik

tombol golongan pada kendaraan yang melewati gardu tol tersebut.

1.2. Jika lampu kuning tidak menyala maka mesin KVM eror atau tidak

berfungsi untuk memonotoring gardu tol.

1.3. Waktu untuk memperbaiki mesin ini pun membutuhkan waktu yg lama

misalnya 3hari dan apabila tidak bisa disservice maka harus diganti

mesinnya dengan harga sekitar Rp1.250.000,00.

2. Saran
Saran dalam laporan ini sangatlah terbuka lebar untuk penulis dapat

memperbaiki dikemudian hari. Saran-saran dari penulis adalah sebagai

berikut:

2.1. Penulis Selanjutnya


33

Dapat menambah literatur dan referensi dibidang Sistem Informasi

terkhusus terkait dengan Analisis Kerusakan KVM Extender Pada Gardu

Tol.

2.2. Universitas/Fakultas

Dapat dipublikasi sesuai standarisasi yang ditetapkan oleh universitas

maupun fakultas dan dapat menambah kepustakaan bagi universitas dan

fakultas.
34

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Pelaksanaan dan Teknis Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek
dan Proposal Skripsi, Universitas Respati Indonesia:2021

Lisa Rahmawati dan Wimpy Santosa, Evaluasi Kecepatan Transaksi Di Gerbang


Tol Pasteur Bandung, Jurnal Transportasi Vol 9 No 2:2009

Rachmat Dhany Zyandra Aziz, Analisis Waktu Antrian Transaksi Pengguna E-


Toll Pada GTO dan Hybrid Dipintu Gerbang Tol Menanggal-Surabaya,
Skripsi:Universitas Narotama Surabaya:2018

Rezalvi Indra Pranata, Analisis Kinerja Pelayanan Pintu Tol Gempol-Pasuruan,


Skripsi:Institut Tenologi Sepuluh November Surabaya:2017

Sarah Hasna Shiba, Analisis Pengukuran Kinerja Teknologi Informasi Transaksi


E-Toll Menggunakan Metode It Balanced Scorecard Pada PT Jasa Marga
Cabang Surabaya-Gempol, Skripsi:Universitas Dinamika:2021
35

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Riwayat Biodata Pribadi

NPM : 181060013

Nama Lengkap : Cindyta Dwi Fortuna

Kota & tanggal lahir : Padang, 10 April 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jln. Bintara 4 No:8 Rt.004/001 ,Kelurahan Bintara,


Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi

No. Handphone :089682805597

Email : cindytadf@gmail.com

Instagram : @cndtdf
36

Riwayat Pendidikan Formal

Tahun Pendidikan Tempat

2003 SDN Jakasampurna X Jln. Patriot

Jakasampurna, Kota

Bekasi

2012 SMP Gelora Jln. Kali Baru Barat, Kota

Bekasi

2015 SMA Kartika Jaya 1-5 Padang Jln. Simpang Haru, Kota

Padang

2018 Fakultas Teknologi Informasi URINDO Bambu Apus, Jakarta

Timur

Cindyta Dwi Fortuna


37

NPM : 181060013

Anda mungkin juga menyukai