Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Praktek dan Suprvisi BK

Fakultas/jurusan : KIP/BK

Semester : VI/regular,PPKM dan P2K

Waktu : Selasa 4 Mei 2020

Dosen : Andriyastuti,M.Pd.

Soal

1. Mengapa perlu dilakukan supervisi ?, kapan supervisi itu dilakukan dan bagaimana teknis
pelaksanaannya, jelaskan
2. Kapan kita menggunakan teknik individual dan kapan kita menggunakan teknik kelompok dalam
pelaksanaan supervisi di sekolah , dan mana Teknik yang paling efektif jelaskan?.
3. Apa perbedaan kompetensi professional dan kompetensi pedagogic bagi guru ?
4. Dalam pelaksanan supervisi seorang supervisor harus mampu menjalin hubungan baik dengan
konselor yang disupervisi. Mengapa hal tersebut penting untuk dilakukan jelaskan ?
5. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan antara pendekatan direktif, non direktif dan kolaboratif
dalam pelaksanaan supervisi .

Jawaban

1. untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang baik perlu


adanya supervisi pendidikan. supervisi pendidikan merupakan pembinaan yang
berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada
umumnya dan meningkatkan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada
khususnya. Supervisi dilakukan pada saat awal, tengah dan akhir semester.
Teknisnya kepala sekolah melakukan itu kepada para tenaga pendidik di sekolah
dengan mengumpulkan dan memberikan edukasi dan gambaran tujuan dari
setiap semester.
2. Teknik individual pada guru dilaksanakan untuk mengetahui kualitas individu
guru di sekolah terkait mata pelajaran yang di ambil. Untuk teknik kelompok
dilakukan saat evaluasi pembelajaran sekolah. Efektif diterapkan pada masing
masing situasional.
3. kompetensi profesional adalah adanya kecakapan, kemampuan, pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang pendidik, pengajar, pembimbing
peserta didik dalam proses belajar mengajar. Sedangkan kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar.
4. Karena konselor merupakan guru yang menaungi bakat dan minat siswa. Guru
yang mengetahui situasi akademik dan permasalahan dari siswa
5. pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat
langsung. Supervisor memberikan arahan langsung, sudah tentu pengaruh
perilaku supervisor lebih dominan. Pendekatan direktif ini berdasarkan pada
pemahaman terhadap psikologis behavioristis.
Pendekatan tak langsung adalah “cara pendekatan terhadap permasalahan yang
sifatnya tidak langsung.”9 Dengan memakai pendekatan ini, supervisor tidak
secara langsung menunjukkan permasalahan, akan tetapi ia mendengarkan
terlebih dahulu keluhan para guru. Ia memberikan kesempatan sebanyak
mungkin untuk mengutarakan permasalahan yang dihadapinya. Pendekatan tak
langsung ini, berdasarkan pemahaman psikologi humanistik, yaitu sangat
menghargai orang yang akan dibantu. Disini peran supervisor adalah
mendengarkan keluhan dan permasalahan guru serta mencoba memahaminya.
Pendekatan kolaboratif adalah “ cara pendekatan yang memadukan cara
pendekatan direktif dan non-direktif menjadi cara pendekatan baru”12. Pada
pendekatan jenis ini, supervisor dengan guru bersama-sama menetapkan
struktur, proses dan kriteria dalam melakukan percakapan terhadap masalah
yang dihadapi oleh guru. Pada intinya dalam pendekatan ini, guru dan supervisor
berbagi tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai