Oleh
Wahyu Kartika Dewi
32191001
Laporan Praktik Kerja Lapangan diajukan sebagai salah satu syarat akademik
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Diploma III
Pada Program Studi Teknik Informatika
Oleh
Wahyu Kartika Dewi
32191001
ii
iii
MOTTO
iv
Waktu Terbatas
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dipersembahkan kepada:
2. Bapak dan Ibu saya yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh
4. Damar Eko Cahyono, S.T., M.M. selaku Ketua Program Studi dan Dosen
KATA PENGANTAR
vi
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang
Adapun judul penulisan laporan kerja praktik yang saya ambil adalah sebagai
berikut:
dibantu oleh banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
2. Damar Eko Cahyono, S.T., M.M. selaku Ketua Prodi Teknik Informatika
motivator penulis.
izin kepada penulis serta membantu banyak dalam memberikan data sebagai
vii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iv
MOTTO...................................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
ix
1.6.1 Jenis Data.................................................................................................4
x
2.5 Konsep Desain Sistem..................................................................................26
2.5.5 Normalisasi............................................................................................35
2.6 Desa..............................................................................................................38
3.2.3 Visi.........................................................................................................44
3.2.4 Misi........................................................................................................44
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................48
xi
4.1 Perancangan..................................................................................................48
4.2.4 Normalisasi............................................................................................52
4.4.1 Kelebihan...............................................................................................73
4.4.2 Kekurangan............................................................................................74
5.1 Kesimpulan...................................................................................................75
5.2 Saran.............................................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................75
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 4.17 Desain Input Pendapatan............................................................65
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
Pada zaman modern seperti saat ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi begitu pesat. Semua informasi yang mudah didapatkan dari berbagai
penjuru dunia. Sumber daya manusia yang unggul sangat dibutuhkan di era saat
ini untuk membantu proses pertukaran informasi dalam suatu organisasi baik
pemerintah maupun swasta terutama untuk urusan administrasi. Salah satu yang
membutuhkan sumber daya manusia yang terampil yaitu organisasi tingkat desa
Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk apai suatu tujuan.
Contohnya Kantor Desa Kedungbatur, dengan pelayanan yang cukup baik serta
didukung oleh sumber daya manusia yang terampil. Belum lama ini Desa
Sejati”. Sebagai bentuk pelayanan penyediaan air bersih dan sanitasi bagi
akses ketersediaan air bersih dan air minum. Penyediaan sarana prasarana air dan
sanitasi yang baik akan memberi dampak pada kualitas lingkungan dan kesehatan
masyarakat, serta waktu yang dapat dihemat dari usaha untuk mendapatkan air
1
2
sehingga pada musim kemarau akan kesulitan untuk mendapatkan air bersih
karena tidak semua warga memiliki sumber mata air yang bersih untuk
penampung pada titik tertinggi sehingga akan mudah mengalirkan kerumah warga
Pengelolaan dan pelayanan masih berlangsung hingga saat ini akan tetapi
masih dilakukan secara manual dan kurang optimal. Petugas masih menggunakan
buku untuk mencatat debit air yang digunakan oleh warga dan membutuhkan
sistem yang dapat membantu kinerja dari pengelolaan data yang terdapat di
Pamsimas.
Desa Kedungbatur agar berjalan dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang
akurat.
.2 Rumusan Masalah
Sistem Qr Code yang dapat membantu petugas dalam pengelolaan data secara
.3 Batasan Masalah
transaksi, pendapatan.
.4 Tujuan Penelitian
.5 Manfaat Penelitian
diluar sana.
3. Bagi Peneliti
.6 Metode Penelitian
.6.1 Jenis Data
1. Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan dalam
2. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah jenis data dalam penelitian yang dapat diukur,
mengetahui data kuantitatif pada laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis
1. Data Primer
jejak dan lain-lain. Dalam hal ini data dan informasi yang diperoleh dari
2. Data Sekunder
yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang
telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Dalam hal ini data yang
diperoleh dari studi pustaka dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan
1. Wawancara
6
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
hal ini penulis memperoleh data dari wawancara yang telah dilakukan
Kedungbatur.
2. Observasi
Menurut Sugiyono yang dikutip oleh Nina Shabrina, Darmadi, Ratna Sari
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam hal ini
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono yang dikutip oleh Nuning Indah Pratiwi dalam Jurnal
4. Studi Pustaka
Menurut Sugiyono yang dikutip oleh Nina Shabrina, Darmadi, Ratna Sari
kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan
norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi
penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur Ilmiah. Dalam hal ini
penulis memperoleh data dari Studi Pustaka terhadap beberapa buku yang
Kedungbatur.
.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi uraian tentang sistem yang akan digunakan penulis
pembahasan.
8
Pada bab ini berisi tentang Gambaran Umum Desa, Sejarah dan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
untuk mengubah sistem masukan menjadi sistem keluaran untuk mencapai tujuan
komponen yang saling berintegrasi, terorganisir, dan saling bekerja sama dalam
elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input)
yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai
Menurut Fanny Andalia dan Eko Budi Setiawan dalam Jurnal Ilmiah
mendefiniskan sistem. Ada yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang
9
10
sistem pada prosedurnya, ”Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
Sistem memiliki tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi, yaitu
perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses. Input yang
dimaksud dalam hal ini berupa keseluruhan pemasukan data yang berkaitan
dengan transaksi dalam siklus pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan oleh
pihak yang berwenang. Kemudian komponen yang kedua yaitu proses, melibatkan
tahap transformasi yang mengubah input menjadi output. Yang dimaksud tahap
pendapatan dan pengeluaran yang masuk ke sistem. Dan komponen terakhir yaitu
output (keluaran) yang melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh
proses. Output yang dimaksud adalah laporan hasil akhir sistem tersebut.
melengkapi satu sama lain dalam tujuan yang sama untuk membentuk suatu
sebagai berikut:
1. Komponen
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau
Apapun yang berada di luar batas dari sistem dan mempengaruhi sistem
(input) dapat berupa perawatan dan masukan sinyal. Perawatan ini berfungsi
agar sistem dapat beroperasi dan masukan sinyal adalah energi yang
Hasil dari energi yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
7. Pengolah Sistem
8. Sasaran Sistem
Sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang sangat menentukan input
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, sistem komputer, sistem
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak
atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak
Menurut McLeod yang dikutip oleh Yakub (2012:3) tidak semua sistem
a. Tujuan
Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa
tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
b. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-
c. Proses
dari masukan atau data menjadi keluaran atau informasi yang berguna dan
lebih bernilai.
d. Keluaran
lain.
e. Batasan
Batasan (boundry) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah luar
sistem. Selain itu juga sebagai batasan-batasan dari tujuan yang akan dicapai
15
kemampuan sistem.
f. Umpan Balik
tujuan.
g. Lingkungan
upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses adalah cara yang sistematis untuk
tujuan oraganisai.
Menurut Kristiawan yang dikutip oleh Husaini dan Happy Fitria dalam
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-
sumber lainnnya.
Jurnal Manajemen (2019:56) fungsi manajemen sebagai elemen dasar yang harus
perusahaan, yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
hingga kebangkrutan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang
terorganisasi.
c. Penempatan (Staffing)
d. Pengarahan (Directing)
Fungsi manajemen dalam bisnis yang terakhir adalah sebagai suatu tindakan
manajer akan melakukan pengarahan jika terjadi masalah atau tidak berjalan
e. Pengawasan (Controlling)
Dari serangkaian rencana dan tindakan yang telah dijalankan, perlu adanya
secara aktif akan melakukan pengawasan terhadap sumber daya yang telah
berikutnya.
yang terorganisir dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah
disimpan dan dimanipulasi. Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa
basis data. Setiap basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti
tabel, indeks, dan lain-lain). Di samping berisi atau menyimpan data, setiap basis
yang dapat digambarkan sebagai aktiftas dari satu atau lebih organisasi yang
berelasi. Sebagai contoh, basis data uniersitas berisi informasi mengenai: entitas,
19
misalnya mahasiswa, fakultas, mata kuliah, dan ruang kelas. Relasi diantara
entitas, seperti pengambilan kuliah yang dilakukan oleh mahasiswa, staf pengajar
Menurut Mhd Bustanur Rahmad dan Tedy Setiady dalam Jurnal Sarjana
Teknik Informatika (2014:1333) Basis data adalah kumpulan file-file yang saling
berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukan dengan kunci dari setiap file yang ada.
Satu basis data menunjukan kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup
informasi.
Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama
bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari
dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Suatu sistem
manajemen basis data berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu
program pengelola untuk menambah data, menghapus data, mengambil data, dan
membaca data.
Menurut Mhd Bustanur Rahmad dan Tedy Setiady dalam Jurnal Sarjana
Teknik Informatika (2014:1333) pada basis data ini akan dibahas tentang definisi
1. Entity
direkam pada suatu basis data, misalnya informasi lalulintas, entity antara
a. Atribut
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity
lalulintas dengan atributnya, misalnya nama obyek, alamat, jenis, dan lain
sebagainya. Atribut juga disebut sebagai data elemen, data field, dan item.
b. Data Value
Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data
2. Database
file dengan field yang lain sehingga membentuk bangunan data untuk
3. File
4. Record
Menurut Mhd Bustanur Rahmad dan Tedy Setiady dalam Jurnal Sarjana
Jika file dan program aplikasi diciptakan oleh programmer yang berbeda
pada waktu yang berselang cukup panjang, maka ada beberapa bagian data
(tidak konsisten).
Suatu saat dibutuhkan untuk mencetak data siapa saja, padahal belum
tersedia program yang telah tertulis untuk mengeluarkan data tersebut maka
sistem manajemen basis data yang mengambil data secara langsung dengan
Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama,
maka ini menyulitkan dalam menulis program alikasi untuk mengambil dan
menyimpan data, maka data dalam satu basis data harus dibuat satu format
mengakses semua data. Keamanan ini dapat diatur lewat program yang
Aplikasi yang dibuat dengan bahasa yang diciptakan dari sistem manajemen
basis data, apapun yang terjadi pada struktur file, setiap kali akan melihat
data hanya dengan utility USE, jika akan menambah data cukup dengan
data bebas terhadap basis data. Perubahan apapun dalam basis data, semua
Menurut Rouillard yang dikutip oleh Novan Adi Musthofa, Siti Mutrofin,
dan Mohamad Ali Murtadho dalam Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika
(2016:44) QR Code merupakan teknik yang mengubah data tertulis menjadi kode-
kode 2 (dua) dimensi yang tercetak ke dalam suatu media yang lebih ringkas. QR
Code adalah barcode 2 (dua) dimensi yang diperkenalkan pertama kali oleh
suku cadangan kendaraan dan sekarang sudah digunakan dalam berbagai bidang.
dimensi, QR Code salah satu tipe dari barcode yang dapat dibaca menggunakan
kamera handphone .
23
c. Mampu membaca pada arah manapun (360 derajat) QR Code mampu dibaca
lainnya, yaitu: Kapasitas besar, mudah dibaca, kemampuan menyimpan huruf dan
angka, dapat dibaca dari berbagai arah, ukuran kecil, tahan terhadap kotor dan
rusak. QR Code terdiri dari pola fungsional untuk memudahkan pembacaan dan
Gambar 2.1
Struktur QR Code
Sumber: Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi Rastri Prathivi (2018:37)
a. Finder Pattern
Pola untuk mendeteksi posisi QR Code. Dengan mengatur pola ini pada tiga
sudut simbol, posisi, ukuran, dan sudut simbol dapat dideteksi. Pola finder
ini terdiri dari struktur yang dapat dideteksi di semua arah (360 derajat).
Rasio antara hitam dan putih si antara garis pemindaian yang berjalan
melalui pola finder selalu 1:1:3:1:1 bila dilihat dari arah mana saja di sekitar
360 derajat. Dengan mendeteksi rasio spesifik ini, pola finder dapat
25
dideteksi dari antara gambar yang ditangkap oleh sensor CCD untuk
b. Alignment Pattern
c. Timing Pattern
Code dengan pola-pola hitam dan putih yang disusun bergantian. Timing
simbol terdistorsi atau ketika ada kesalahan untuk pitch sel. Yang akan
d. Quient Zone
Ruang margin yang diperlukan untuk membaca QR Code. Zona tenang ini
membuatnya lebih mudah untuk memiliki simbol yang terdeteksi dari antara
gambar yang dibaca oleh sensor CCD (area sensor). Empat atau lebih sel
e. Data Area
Data QR Code akan disimpan (encoded) ke dalam area data. Bagian abu-abu
pada gambar 2.1 mewakili area data. Data akan dikodekan ke dalam angka
biner ‘0’ dan ‘1’ berdasarkan pada aturan encoding. Angka biner ‘0’ dan ‘1’
26
akan diubah menjadi sel hitam dan putih yang kemudian akan diatur. Area
data akan memiliki kode Reed-Solomon yang digabungkan untuk data yang
yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
desain sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang
baru.
atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan
kepada pemakai sistem dan untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.
berjalan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat lunak yang
adalah proses merancang suatu sistem baru atau memperbaiki suatu sistem yang
telah ada sehingga sistem tersebut menjadi lebih baik dan biasanya proses ini
yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaraan dari
sistem”. Dengan kata lain pada diagram konteks terdapat penjelasan mengenai
sistem apa yang akan dibangun dan external entity apa saja yang terlibat. Dalam
diagram konteks juga terdapat penjelasan mengenai arus data yang masuk dan
arus data yang keluar. Diagram konteks menyoroti sejumlah karakteristik sistem
yaitu:
2. Data masuk, yaitu data yang masuk ke dalam sistem yang berasal dari luar
lingkungan sistem, data yang masuk ke dalam sistem akan diproses dengan
cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan dari pengolahan data dalam sistem
sistem.
Tabel 2.1
Simbol Context Diagram
Simbol Nama
External Entity
Proses (Process)
model logika proses data yang dibuat untuk memvisualisasikan dari mana asal
data dan tujuan data yang akan keluar dari suatu sistem, dimana data tersebut
disimpan, proses apa saja yang dihasilkan dari data tersebut dan interaksi yang
terjadi di antara data yang tersimpan dan proses yang dijalankan pada data
alat untuk membuat diagram yang serbaguna. Data Flow Diagram terdiri dari
(input) dan keluaran (output) yang ada pada suatu sistem. Ada empat simbol dasar
yang digunakan untuk memetakan gerakan diagram aliran data antara lain:
a. External Entity
Suatu entitas yang biasa disimbolkan dengan suatu notasi kotak yang
sebuah perusahaan, seseorang atau sebuah mesin) yang dapat mengirim data
atau menerima data dari sistem. Entitas ini disebut juga sumber atau tujuan
Setiap entitas diberi label dengan sebuah nama yang sesuai. Meskipun
Entitas tersebut harus diberi nama dengan suatu kata benda, entitas yang
sama bisa digunakan lebih dari satu kali atas satu diagram aliran data
Suatu arus data biasa disimbolkan dengan menggunakan suatu notasi tanda
panah. Tanda panah ini menunjukan perpindahan data dari satu titik ke titik
yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Karena
c. Proses (Process)
Suatu arus yang biasa disimbolkan dengan lingkaran yang digunakan untuk
menunjukan suatu perubahan di dalam atau perubahan data. Jadi, aliran data
yang meningggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari
data mewakili seseorang, tempat tau sesuatu maka diberi nama dengan
sebuah kata benda. Penyimpanan data sementara seperti kertas catatan atau
data.
Tabel 2.2
Simbol Data Flow Diagram (DFD)
Simbol Nama
External Entity
Proses (Process)
Tujuan Konseptual” yang dikutip oleh Imam Solikhin, Muhammad Sobri, dan
Riky Adi Saputra dalam Jurnal Ilmiah Betrik (2018:143) menjelaskan bahwa
Muhammad Sobri, dan Riky Adi Saputra dalam Jurnal Ilmiah Betrik (2018:143)
model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem
secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang
memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang
(attribute), dan relasi atau hubungan (relation). Secara garis besar entitas
merupakan dasar yang terlibat dalam sistem. Atribut atau field berperan sebagai
penjelas dari entitas, dan relasi atau hubungan menunjukan hubungan yang terjadi
Tabel 2.3
Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
Simbol Nama
objek dasar dan relasi antara entitas. Entitas dapat diartikan sebagai objek dan
diidentifikasikan secara unik, dan objeknya dapat berbentuk orang, barang, dan
dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Yakub (2012: 63-
65).
A dan B) dapat berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many),
banyak ke satu (many to one), banyak ke banyak (many to many) sebagai berikut:
33
pada himpunan B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan
Gambar 2.2
Kardinalitas Relasi One to one
Sumber: Yakub (2012:64)
banyak entitas pada himpunan B tetapi tidak sebaliknya, setiap entitas pada
A.
Gambar 2.3
Kardinalitas Relasi One to many
Sumber: Yakub (2012:64)
34
dengan satu entitas pada himpunan B tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap
himpunan A.
Gambar 2.4
Kardinalitas Relasi Many to one
Sumber: Yakub (2012:65)
A.
Gambar 2.5
Kardinalitas Relasi Many to many
Sumber: Yakub (2012:65)
35
.5.5 Normalisasi
digunakan dalam membangun desain lojik basis data relasi dengan menerapkan
menghasilkan struktur tabel yang normal atau baik. Teknik normalisasi adalah
upaya agar desain lojik tabel-tabel berada dalam normal form (bentuk normal)
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi atau
tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi atau tabel pada level-level
normalisasi. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi
Suatu relasi atau tabel memenuhi normal pertama jika dan hanya jika setiap
atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal (scalarValue) dalam
satu baris atau record. Normal pertama ini mempunyai ciri yaitu setiap data
dibentuk file datar atau rata (flat file), data dibentuk dalam satu record demi
satu record dan nilai dari field-field berupa nilai yang tidak dapat dibagi-
Normalisasi kedua, suatu relasi memenuhi relasi kedua jika dan hanya jika
relasi tersebut memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan
kunci (non key) bergantung secara fungsional (FD) secara utuh kepada
36
kunci utama (primary key). Bentuk normal kedua ini mempunyai syarat
yaitu bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
Yakub (2012:72).
Normalisasi ketiga, suatu relasi memenuhi normal ketiga jika dan hanya jika
relasi tersebut memenuhi normal kedua dan setiap atribut yang bukan kunci
utama (primary key). Bentuk normal ketiga ini relasi harus dalam bentuk
normal kedua dan semua atribut bukan kunci utama tidak punya hubungan
daftar elemen data yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan
sistem sehingga user dan analisis sistem mempunyai pengertian yang sama
tentang input, output, dan data storage. Kamus data adalah katalog fakta tentang
untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, kamus data juga dapat digunakan
untuk:
laporan.
aliran data yang mengalir ke sistem dan dibuat berdasarkan arus data yang ada
pada data flow diagram. Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi
sebagai berikut:
a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam data flow
diagram.
Tabel 2.4
Simbol-simbol informasi tambahan
Simbol Keterangan
= disusun atau terdiri dari
+ dan
[..] baik … atau …
@ identifikasi atribut kunci
(..) data opsional
*…* batas komentar
| Pemisah alternative simbol [ ]
Sumber: Andri Kristanto (2018:72)
38
.6 Desa
.6.1 Pengertian Desa
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak
dalam dua jenis, yaitu komunitas besar (seperti: desa, rukun tetangga, dan
masyarakat dengan lingkungannya. Hasil perpaduan itu ialah suatu wujud atau
ekonomi, politik, dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan
tersebut masyarakat desa sebagai sebuah komunitas kecil dapat saja memiliki ciri-
(2013:136).
39
.7 Program Pamsimas
masyarakat di bidang air minum dan sanitasi yang bertujuan untuk meningkatkan
rendah di wilayah pedesaan dan peri-urban yang dapat mengakses pelayanan air
perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target Universal Access
2019. Program Pamsimas I yang dimulai pada Tahun 2008 sampai dengan Tahun
2012 dan Pamsimas II dari Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015 telah berhasil
meningkatkan jumlah warga miskin pedesaan dan pinggiran kota yang dapat
mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan
perilaku hidup bersih dan sehat di sekitar 12.000 desa yang tersebar di 233
melalui pelibatan masyarakat (perempuan dan laki-laki, kaya, miskin, dan lain-
di lingkungan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
GAMBARAN UMUM DESA DAN PAMSIMAS
dari Pasar Pituruh hingga Desa Kaligintung, karena Wilayah Desa Kedungbatur
terletak di pelosok kecamatan tidak banyak angkutan yang lewat, Angkudes biasa
hanya lewat pada hari tertentu yaitu hari selasa dan jumat karena pada hari
40
41
meningkatkan akses penduduk pedesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi
akses penduduk pedesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan
sanitasi dalam rangka pencapaian target Akses Universal Air Minum dan Sanitas
serta target SDGs. Program Pamsimas dilanjutkan pada tahun 2016 sampai saat
program pemerintah dalam mencapai 100% akses air minum dan sanitasi bagi
menetapkan status keadaan tertentu darurat wabah penyakit akibat Virus Corona
Karya harus dapat dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan untuk
pencegahan COVID-19.
dengan penyediaan akses air minum yang aman, mendorong penyediaan akses
sanitasi yang aman, sera mendorong terbentuknya budaya Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) terutama perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan
(jamban) sekolah, sarana cuci tangan pakai sabun di sekolah dan masyarakat.
tingkat pusat, 33 provinsi, 408 kabupaten atau kota, dan lebih dari 29.000 desa,
dilakukan agar program ini dapat terlaksana secara baik dengan tetap
minum.
Timur, Desa Polowangi di sebelah Barat. Posisi desa Kedungbatur yang sebagian
besar terletak pada dataran tinggi dengan kondisi tananhnya banyak yang berbatu.
Akses air minum saat ini ada beberapa jenis, semuanya bersumber dari mata air.
Akan tetapi asih banyak yang menggunakan selang-selang kecil, ada juga yang
43
untuk yang sudah berSR itu akses dari bantuan DAK. Di dalam Pamsimas, akses
berakses baik, sehingga desa Kedungbatur membuat rancangan SPAM 100% dan
pada 2019 mengusulkan Program Pamsimas 2020. Laporan Akhir Rencana Kerja
3. Anggota :
1. Rofi Priyanto
2. Iswati
3. Hermanto
1. Ketua : Jemiran
2. Bendahara : Sukirman
Wagiyanti
Eko Nuryanto
Prastowo
44
Wagirah
Kusmiyati
.2.3 Visi
.2.4 Misi
1. Pembina
Pamsimas.
2. Koordinator Kkm
program Pamsimas
pengurus Pamsimas.
3. Anggota
1. Ketua
d. Cepat mengambil inisiatif, tidak tergantung pada Kepala Desa atau TFM
e. Tegas dan tidak mudah dipengaruhi baik oleh aparat maupun pihak lain
mengatasi masalah.
Pamsimas
2. Bendahara
tunai.
keuangan bulanan.
sanitasi.
sanitasi.
sanitasi pribasi.
mengkategorikanya.
DAFTAR PUSTAKA
PEMBAHASAN
.1 Perancangan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi. Perancangan sistem terdiri dari aktivitas rancangan logika dan
b. Untuk memberikan gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap
.2 Desain Sistem
Normalisasi, Kamus Data, dan Desain Sistem. Ada alat bantu yang digunakan
48
49
hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem yang
Gambar 4.1
Context Diagram
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses, dan interaksi antar data. Berikut DFD dari
Gambar 4.2
Data Flow Diagram (DFD)
51
yang disimpan pada sistem secara abstrak. Model data ini juga akan membantu
pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data, karena model data ini
Gambar 4.3
Entity Relationship Diagram (ERD)
52
Keterangan :
qr code.
total_pembayaran.
keuntungan.
.2.4 Normalisasi
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi atau
tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi atau tabel pada level-level
normalisasi.
Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan
menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya
Tabel 4.1
Normal Pertama (1NF)
id_petugas id_detail
nama_petugas id_pemasangan
jabatan id_bahan
no_telepon jml_butuh
id_aset id_penggunaanair
nama_aset id_petugas
harga_satuan id_pelanggan
jml_sisa meteran_awal
id_tarif meteran_akhir
harga_permeter id_transaksi
beban id_penggunaanair
id_pelanggan id_tarif
nama_pelanggan tgl_transaksi
lokasi volume
no_telepon total_pembayaran
qr_code id_pendapatan
id_pemasangan id_transaksi
id_pelanggan pemasukan
id_petugas pengeluaran
tgl_pasang keuntungan
Bentuk normal kedua jika suatu relasi memenuhi relasi kedua jika dan hanya
jika relasi tersebut memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan
kunci (non key) bergantung secara fungsional (FD) secara utuh kepada kunci
Gambar 4.4
Normalisasi Kedua (2NF)
Suatu relasi memenuhi normal ketiga jika dan hanya jika relasi tersebut
memenuhi normal kedua dan setiap atribut yang bukan kunci tidak mempunyai
hubungan antar objek di dunia nyata dan berfungsi untuk mengatur operasi suatu
database.
56
Gambar 4.6
Relasi antar tabel
field atau file di dalam sistem. Berikut adalah struktur file database dari sistem
manajemen Pamsimas.
57
Tabel 4.7
Detail Pemasangan
Gambar 4.7
Desain Login
Gambar 4.8
Desain Dashboard
61
Gambar 4.9
Desain Input Petugas
Gambar 4.10
Desain Input Bahan
62
Gambar 4.11
Desain Input Tarif
Gambar 4.12
Desain Input Pelanggan
63
Gambar 4.13
Desain Input Pemasangan
Halaman input detail pemasangan adalah halaman untuk mencatat bahan yang
Gambar 4.14
Desain Input Detail Pemasangan
64
Gambar 4.15
Desain Input Penggunaan Air
Gambar 4.16
Desain Input Transaksi
65
Gambar 4.17
Desain Input Pendapatan
Desain output merupakan hasil dari input dan proses sistem ini
Gambar 4.18
Petugas
66
Gambar 4.19
Bahan
Gambar 4.20
Cetak Bahan
67
Gambar 4.21
Tarif
Gambar 4.22
Pelanggan
68
Gambar 4.23
Pemasangan
Gambar 4.24
Cetak Pemasangan
69
Gambar 4.25
Detail Pemasangan
Gambar 4.26
Cetak Detail Pemasangan
70
Gambar 4.27
Penggunaan Air
Gambar 4.28
Cetak Penggunaan Air
71
Gambar 4.29
Transaksi
Gambar 4.30
Cetak Transaksi
72
Gambar 4.31
Pendapatan
Gambar 4.32
Cetak Pendapatan
73
Gambar 4.33
Scan qr code
Dalam perancangan sistem ini pastinya jauh dari kata sempurna masih
.4.1 Kelebihan
kelebihan yaitu:
mengolah data.
74
.4.2 Kekurangan
kekurangan yaitu:
a. Desain sistem ini masih tergolong sangat sederhana jadi masih perlu
pengembangan.
.1 Kesimpulan
b. Pada Sistem Manajemen Pamsimas laporan yang dihasilkan lebih cepat dan
akurat.
.2 Saran
sebagai berikut:
75
DAFTAR PUSTAKA
Ariawati; Agoes; & Supardi. (2016). Kajian Pertumbuhan Minat dan Realisasi
Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) Provinsi Jawa Barat. Jurnal Riset Akuntansi, 8 ,
1-27.
Luthfia, A.R. (2013). Menilik Urgensi Desa di Era Otonomi Daerah. Journal of
Rural and Development, 4, 135-143.
Musthova, Novan Adi, dkk. (2016). Implementasi Quick Response (QR) Code
pada Aplikasi Validasi Dokumen Menggunakan Perancangan Unified
Modelling Language (UML). Jurnal Antivirus, 10, 42-50.
76
77