Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI(KPI)

“PEMELIHARAAN PANEL DISTRIBUSI DI PT.SINAR LANGKAT


PERKASA SELESAI”

DISUSUN OLEH :

LESTI VERONIKA SIRAIT

5181230003

TEKNIK ELEKTRO
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI

PT.SINAR LANGKAT PERKASA

SELESAI

Oleh

LESTI VERONIKA SIRAIT

5181230003

Disetujui atau disahkan dikota Medan pada Tanggal:

Menyetujui

Ketua Prodi Teknik Elektro Dosen Pembimbing KPI

Dr. Adi Sutopo, M.Pd, M.T. Arwadi Sinuraya,S.T., M.T.

NIP : 1964022019911031002 NIP. 197407242002121002


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, karunia dan keberkahan yang telah dilimpahkan-Nya kepada saya sehingga
dapat menyelesaikan magang di PT.Sinar Langkat Perkasa dan dapat membuat
laporan pelaksanaan kerja praktek industri ini.
Laporan pelaksanaan kerja praktek industri ini dimaksudkan untuk salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan mata kuliah kerja praktek industri
pada prodi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan. Laporan kerja praktek industri
ini saya susun berdasarkan pengalaman saya selama melaksanakan kerja praktek
industri di PT. Sinar Langkat Perkasa yang dilaksanakan pada tanggal 11 Januari
2021 sampai dengan berakhir pada tanggal 11 Februari 2021.
Dalam melaksanakan kerja praktek industri dan sampai dengan pembuatan
laporan akhir kerja praktek industi saya banyak mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terimakasi yang sebesar-besarnya
kepada
1. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis tercinta, kasih dan sayang serta
doanya selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas teknik
universitas negeri medan.
3. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Adi Sutopo, M.Pd.,M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Arwadi Sinuraya,S.T.,M,T., selaku dosen pembimbing magang penulis.

6. Bapak Ir. Sehukur Sitepu, selaku Wakil Manager PT Sinar Langkat Perkasa.
7. Bapak Manosor Panjaitan, selaku Ka.Personalia PT Sinar Langkat Perkasa.

i
8. Pemimpin, staf, dan karyawan PT.Sinar Langkat Perkasa, terlebih kepada bagian
maintenance, Kepada Bapak Irul selaku Ka.maintenance. Kepada Bapak Tono
selaku mandor bengkel, kepada Bapak Anto selaku Mandor listrik.
9. Semua pihak yg turun ambil bagian membantu penulis dalam menyelesiakan
laporan akhir magang ini.
10. Ilham Al-Farabi dan Suhariadi selaku teman satu kelompok selama Kerja Praktek
Industri berlangsung.
11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan Kerja Praktek
Industri ini yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan akhir magang ini tidak luput
dari kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
guna penyempurnaan laporan di masa yang akan datang.

Medan, 25 Maret 2021

Lesti Veronika Sirait

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................1

B. TUJUAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI.........................................................2

C. MANFAAT KERJA PRAKTEK INDUSTRI.....................................................2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI....................................3

A. SEJARAH PERUSAHAAN/INDUSTRI............................................................3

B. JENIS USAHA....................................................................................................4

C. STRUKTUR ORGANISASI...............................................................................4

BAB III HASIL KERJA PRAKTEK INDUSTRI DAN PENGOLAHAN DATA.....7

A. HASIL KERJA PRAKTEK..................................................................................7

1. Panel Distribusi Listrik...................................................................................8

2. Konstruksi.......................................................................................................9

3. Fungsi Dan Spesifikasi Beban Panel............................................................10

4.Fungsi Komponen Pada Panel...........................................................................11

5.Koordinasi Penghantar Dengan Pengaman Beban/Daya Motor.......................16

B. DATA DAN PEMBAHASAN PEMELIHARAAN…...………………………20

BAB IV PENUTUP....................................................................................................29

A. KESIMPULAN..................................................................................................29
B. SARAN..............................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................30

LAMPIRAN................................................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kerja Praktek Industri (KPI) merupakan salah satu mata kuliah yang harus
diikuti mahasiswa fakultas teknik untuk menyelesaikan program strata satu (S1) di
Universitas Negeri Medan. Disamping itu, dalam kerja praktek industri, mahasiswa
dapat mengamati secara langsung kenyataan di lapangan dan melihat sejauh mana
perkembangan teknologi yang dikaitkan dengan teori – teori yang diperoleh di
bangku kuliah sehingga nantinya tidak canggung untuk terjun ke masyarakat. Untuk
memenuhi persyaratan tersebut maka penulis mengadakan Kerja Praktek Industri di
PT.Sinar Langkat Perkasa.

Panel distribusi merupakan sarana atau tempat menyalurkan dan


mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban,tingginya beban arus listrik
yang dihasilkan dari keperluan konsumen bersifat periodic atau tidak menentu.

Pada era globalisasi saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang dengan sangat pesat. Pertumbuhan industri dibeberapa negara termasuk
Indonesia semakin tinggi, dengan meningkatkan pemeliharan panel listrik untuk
membuat panel lebih tahan lama. Pemeliharaan panel listrik adalah serangkaian
tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan
bahwa peralatan dapat berfungsi sebagai mana mestinya sehingga dapat dicegah
terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan.

1
B. TUJUAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI

Adapun Kerja Praktek Industri ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui fungsi dari komponen-komponen pada panel di


PT.Sinar Langkat Perkasa.
2. Untuk mengetahui Pemeliharaan Panel Distribusi Listrik di PT.Sinar
Langkat Perkasa.

C. MANFAAT KERJA PRAKTEK INDUSTRI

Adapun manfaat Kerja Praktek Industri ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman tentang fungsi dari komponen-komponen pada


panel yang ada di PT.Sinar Langkat Perkasa.
2. Memberikan pemahaman tentang pemeliharaan panel distribusi yang
diterapkan di PT.Sinar Langkat Perkasa.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI

A. SEJARAH PERUSAHAAN/INDUSTRI

PT Sinar Langkat Perkasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang


industri perkebunan dan pabrik kelapa sawit (PKS) yang didirikan pada tanggal 31
Juli 2003 dengan ditanda tanganinya akta pendirian perusahaan oleh notaris Wenny
Aditiya Kurniawan, dan akta ini kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 15 Agustus 2003. Perusahaan ini baru mulai
beroperasi pada tahun 2006. Alamat PT Sinar Langkat Perkasa di Simpang Pondok,
Lingkungan XI Dusun Rambung Putih, Kelurahan Pekan Selesai Kabupaten Langkat,
Propinsi Sumatera Utara. Komitmen perusahan dalam hal ini penerimaan tenaga kerja
lebih mengutamakan warga sekitar. Tenaga kerja saat ini berjumlah sekitar 146
orang. Sistem kerja yang berlaku diperusahan senantiasa mengacu kepada undang –
undang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Jumlah jam kerja selama 7 jam
sehari dengan upah berdasarkan kepada standart pengupahan yang sesuai dengan
UMR ( Upah Minimum Regional).

Bahan baku yang berupa tandan buah segar kelapa sawit diperoleh dari divisi
perkebunan. Perusahan juga menerima pasukan TBS dari petani kelapa sawit dengan
sistem jual beli. Buah kelapa sawit para petani harus memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan oleh perusahan yaitu buah sawit yang telah matang. Kematangan buah
kelapa sawit sangat penting karena sangat berpengaruh besar terhadap kualitas Crude
Palm Oil (CPO ). Oleh karena itu setiapp TBS yang diantar pada petani ke perusahan
akan dilakukan sortir secara ketat. Hanya buah yang memenuhi kualifikasi yang
ditentukan yang diterima, jika kualitas buah tersebut tidak bagus maka akan
dikembalikan kepada penjual.

3
B. JENIS USAHA

PT Sinar Langkat Perkasa bergerak dalam bidang perkebunan dan pabrik


pengolahan Tandan Buah Segar menjadi Crude Palm Oil (CPO ) dan Palm Kernel
(PK). CPO dan Palm Kernel yang dihasilkan akan dijual keperusahaan lain untuk
diproses lebih lanjut dengan sistem kontrak jual beli. PT Sinar Langkat Perkasa juga
menghasilkan produk lain berupa kompos dan asam tinggi. Kompos dan asam tinggi
merupakah salah satu produk yang dijual, namun tidak merupakan produksi utama
melainkan produksi sampingan dari PT Sinar Langkat Perkasa.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi PT.Sinar Langkat Perkasa dapat ditunjukkan pada Gambar


2.1 dibawah ini:

Gambar 2.1. Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi PT.Sinar Langkat Perkasa dipimpin oleh seorang general


manager dan wakil manager yg membawahi delapan kepala bidang yaitu, asisten
kebun, kepala maintenance, kepala proses, kepala personalia, kepala
laboratorium, kepala gudang, kepala timbangan dan kepala bidang sortasi, yang

4
masing masing memiliki beberapa anggota yang membantu pekerjaan selama
perusahaan ini berjalan. Berikut ini adalah tugas-tugas dalam setiap bidang :

1. General manager
General Manager merupakan pimpinan perusahan dan penanggung jawab
tertinggi terhadap seluruh kegiatan perusahaan. Bertugas mengkoordinasikan
seluruh kegiatan dengan manajer bidang sehingga perusahaan menjadi maju.

2. Asisten kebun
Asisten kebun bertanggung jawab dalam bidang pengelolahaan
perkebunan kelapa sawit milik perusahaan dengan tujuan meningkatkan
pendapatan tandan buah segar (TBS) yang memiliki kualitas yang bagus.

3. Kepala maintenance
Kepala maintenance bertanggung jawab mengelolah, mengurus dan
mengkordinasikan kegiatan pemeliharaan mesin-mesin produksi yang
berkaian dalam penggelolaan tandan buah segar kelapa sawit menjadi crude
palm oil(CPO).

4. Kepala proses
Kepala proses bertanggung jawab dalam proses produksi mulai dari
perebusan kelapa sawit sampai menjadi CPO.

5. Kepala personalia
Kepala personalia bertanggung jawab sebagai pengatur administrasi
perusahaan.

6. Kepala laboratorium
Kepala bertangung jawab terhadap pengujian kuliatas CPO sebelum
dipasarkan dan menguji limbah yg dihasilkan pabrik yg kemudian dilaporkan
kepada amdal setempat.

5
7. Kepala gudang
Kepala gudang bertangung jawab atas pemenuan semua kebutuhan
perusahaan termasuk sarana yg diperlukan untuk kelangsungan pabrik dalam
kegiatan produksi.

8. Kepala timbangan
Kepala timbangan bertanggung jawab dan melakukan pengawasan dari
proses penimbangan tandan buah segar(TBS) dari kebun atau pun dari
masyarakat sekitar yg menjual keperusahaan.

9. Kepala sortasi
Kepala sortasi memiliki tanggung jawab atas pelaksaan sortir tandan buah
segar(TBS) yg layak diolah.

6
BAB III
HASIL KERJA PRAKTEK INDUSTRI DAN PENGOLAHAN DATA

A. HASIL KERJA PRAKTEK

Pabrik kelapa sawit PT.Sinar Langkat Perkasa adalah perusahaan yang bergerak
dibidang perkebunan dan pabrik pengelolaan kelapa sawit menjadi crude palm
oil(CPO). Proses produksi dibagi menjadi beberapa tahapan yang memerlukan
kebutuhan energi listrik. Penggunaan konsumsi energi listrik di pabrik kelapa sawit
umumnya dipenuhi dari pembangkit listrik tenaga uap pabrik itu sendiri dengan
memanfaatkan limbah serabut(fiber) dan limbah cangkang(shell) sawit sebagai bahan
bakar boiler penghasil uap yang kemudian uap yang dihasilkan boiler digunakan
untuk penggerak turbin generator dan uap juga digunakan sebagai proses perebusan.
Selain itu energi listrik juga dipenuhi oleh pembangkit listrik tenaga diesel pada saat
awal pabrik belum menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin dan juga memakai
listrik milik PLN pada saat pabrik tidak beroperasi guna untuk memenuhi penerangan
di sekitaran pabrik.

Pengalaman yang penulis dapatkan selama Kerja Praktek Industri di PT.Sinar


Langkat Perkasa antara lain:

1. Diberikan arahan berupa safety briefing(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


dan juga dijelaskan tentan alat pelindung diri(APD).
2. Diberikan penjelasan mengenai proses pembangkitan energi listrik dalam
memenuhi kebutuhan listrik di PT.Sinar Langkat Perkasa.
3. Mendapatkan penjelasan mengenai proses pengolahan sawit menjadi crude
palm oil(CPO) di PT.Sinar Langkat Perkasa
4. Diberikan penjelasan tentang panel dan pemeliharaan panel.

7
1. Panel Distribusi Listrik

Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step
down (GI Step down) ke beban Listrik (konsumen) harus melewati panel
daya dan panel distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk
menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik step down
ke panel-panel distribusinya. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi
daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari
panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk
instalasi penerangan [2]. Perhatikan gambar diagram satu garis panel daya
dan panel distribusi daya listrik dibawah ini.

Gambar 3.1. Diagram satu garis Panel Daya dan Panel distribusi daya
listrik

Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal


tersebut akan memudahkan:

a) Pembagian energi listrik secara merata dan tepat Pengamanan


instalasi dan pemakaian listrik
b) Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan

8
Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik
harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL.

a) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi


b) Semua komponen harus dipasang rapi
c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d) Semua komponen terpasang dengan kuat

2. Konstruksi

Ada beberapa komponen yang dipasang pada panel distribusi listrik


antara lain: Saklar utama/pemisah, Pembatas arus Miniatur Circuit Breaker
(MCB), Eart Leak Circuit Breaker (ELCB), Saklar Terminal, rel omega,
busbar, yang semuanya berada didalam panel. Rangka bagian depan, atas
bawah dan bagian belakang tertutup rapat, sehinga petugas pelayanan akan
terlindung dari bahaya sentuh bagian-bagian aktif. Untuk panel distribusi
tertutup pasangan dalam biasanya pada bagian depan terpasang alat ukur,
tombol dan saklar.

Gambar 3.2. Panel Distribusi Tertutup

Sedangkan konstruksi panel pasangan luar harus memenuhi hal-hal


sebagai berikut:

a) Rangka terbuat dari bahan yang tahan cuaca luar

9
b) Lubang ventilasi harus dilindungi, agar binatang atau benda-benda
kecil serta air yang jatuh tidak mudah jatuh didalamnya.
c) Semua komponen di dalam panel, yang hanya dapat dilayanai dengan
jalan membuka tutup yang terkunci
d) Rangka panel harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar, tahan
lembab dan kokoh

Gambar 3.3. Panel Tampak Dalam

3. Fungsi Dan Spesifikasi Beban Panel

Pada sebuah industri yang mempunyai beberapa bengkel panel daya


mapun panel distribusi listrik yang melayani beban listrik penerangan,
yang berupa lampu-lampu penerangan maupun beban-beban listrik tenaga
yang berupa motor-motor listrik sebagai penggerak mesin.

Menurut PUIL Panel harus dipasang sakelar apabila:

a) Saluran itu mendistribusikan daya kepada dua motor atau lebih


dari dua peralatan listrik tegangan rendah. Kecuali

10
motor-motor/peralatan itu tidak dalam satu ruangan dan daya
masing-masing tidak melebihi 1,5 KW
b) Saluran dihubungkan lebih dari 2 kotak-kontak yang masing-masing
memiliki KHA nominal lebih dari 16 A
c) Saluran sama dengan atau 100 A per fasa

Sebaiknya dalam satu panel yang melayani untuk beban penerangan


dan instalasi tenaga terdapat pemisah saluran. Hal ini dimaksudkan agar
gangguan pada mesin tidak mempengaruhi penerangan ditempat itu atau
sebaliknya. Gambar skema dapat diperhatikan dibawah ini:

Gambar 3.4. Diagram satu garis panel penerangan dan Tenaga

4. Fungsi Komponen Pada Panel

Panel berfungsi untuk membagi daya instalasi. Disuatu industri pada


umumnya perlengkapan hubung baginya dibagi atas panel untuk penerangan
dan panel untuk tenaga (motor-motor). Dan pada umumnya panel tenaga
diberi pengaman tegangan nol. Dengan terpisahnya panel penerangan dan
tenaga, maka jika terjadi ganguan dari panel tenaga tidak mempengaruhi
penerangan [2].

11
Adapun komponen-komponen pada panel sebagai berikut :
1. Sakelar
Saklar ini berfungsi untuk menghubungkan dan atau memutuskan
arus utama yang masuk ke rangkaian komponen panel. Untuk panel
yang besar pada umumnya menggunakan NFB sekaligus saklar dan
pengaman dengan kapasitas arus yang memadai.

Gambar 3.5. Sakelar utama pada panel distribusi

2. Pemutus tenaga
a. Air Circuit Breaker(ACB)

Alat ini adalah alat yang dipakai untuk memutus serangkaian


listrik memakai udara semoga busur apinya sanggup
diredamkan.ACB tersebut sanggup dioperasikan secara otomatis
ataupun manual dalam memutus atau menghubungkan rangkaian
listriknya.Dalam panel listrik,tugas ACB adalah komponen paling
utama.Air Circuit Breaker terdapat dalam Main Distribution
Panel(MDP)atau panel distribusi utama dalam memutuskan
rangkaian listrik yang arusnya besar.

Cara mengoperasikan komponen panel listrik ini ialah dengan


manual yaitu tinggal menekan tombol open atau closenya.Fungsi
Air Circuit Breaker ialah sebagai alat pengaman ketika memutus

12
rangkaian listrik,baik short circuit maupun over current.Kemudian
kinerja ACB juga dilengkapi dengan Under Voltage
Trip(UVT).Kegunaan UVT ialah memutus ACB secara otomatis
ketika tidak ada tegangan yang masuk ataupun ketika tegangan
rendah.

Gambar 3.6. Air Circuit Breaker

Tabel 3.1 Spesifikasi Air Circuit Breaker

Nilai Arus 2000A at 400C


Frekuensi Jaringan 50/60 Hz
Tegangan Operasional Terukur 690 V AC 50/60Hz
Tegangan Isolasi Terukur 1000 V AC 50/60 Hz
Tegangan Menahan Impuls Terukur 12 kv
Nilai Tahan Arus Singkat 65 KA 1 s
Nilai Kapasitas Pemutusan 65 KA at 690 V AC
50/60 Hz

3. Komponen Alat Kontrol


Komponen alat kontrol yang dimaksudkan yaitu: sakelar, tombol,
lampu sinyal, saklar magnet dan kawat penghubung.

13
a) Jenis Alat Kontrol:
1) Saklar Tombol
Saklar tombol sering dinamakan tombol tekan (push
button), ada dua macam yaitu tombol tekan normally open
(NO) dan tombol tekan normally close (NC). Konstruksinya
tombol tekan ada beberapa jenis, yaitu jenis tunggal ON dan
OFF dibuat secara terpisah dan ada juga yang dibuat satu tempat.
Jenis ini untuk satu tombol dapat untuk ON dan OFF tergantung
keinginan penggunaannya. Tombol tekan tunggal terdiri dari dua
terminal, sedang tombol tekan ganda terdiri dari empat terminal.

Gambar 3.7. Saklar tombol (Push Button)

2) Lampu Indikator
Lampu tanda/indikator berfungsi untuk memberi tanda bagi
operator bahwa panel dalam keadaan kerja/bertegangan atau
tidak. Warna merah sebagai tanda panel dalam keadaan kerja,
maka harus hati-hati. Sedangkan warna hijau bahwa panel dalam
keadaan ON arus mengalir kerangkaian beban listrik. Lampu
indikator ini juga berfungsi sebagai tanda tegangan kerja 3 phase,
dengan warna lampu merah, kuning, hijau.

14
Gambar 3.8. Lampu indikator pada panel Listrik

3) Saklar Magnet
Saklar magnet bekerja berdasarkan magnet listrik. Saklar
Magnet terdiri dari kumparan magnet dan beberapa terminal.
Bagian yang penting ialah kontak utama dan kontak bantu.
Kontaktor magnet banyak variasinya diantaranya ada yang
dilengkapi dengan 3 kontak utama dan 1 kontak bantu. Kontak
utama dengan terminal 1 3 5 untuk disambung pada 2 4 6 yang
disambung ke beban. Kontak bantu dengan kode 13-14 yang
berfungsi untuk mengunci saklar magnet, agar magnet pada
kontraktor tetap kerja walaupun tombol tekan ON lepas.

Gambar 3.9. Magnetik Kontaktor

15
5. Koordinasi Penghantar Dengan Pengaman Beban/Daya Motor

Supaya mesin yang dijalankan oleh motor listrik dapat berjalan dengan
baik dan aman serta efisien tinggi maka pemilihan/penentuan penghantar,
alat pengaman dan lainnya harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan keadaan beban motornya.

1. Menentukan Jenis Kabel


Dalam menentukan kabel penghantar listrik harus diperhatikan:
a) Dari segi kelistrikan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku
(PUIL)
b) Dari segi keandalan tahan terhadap gangguan mekanis, panas, lembab
dan lain sebagainya
c) Dari segi rugi tegangan tidak melebihi 2% untuk penerangan dan
5% untuk instalasi tenaga.

6. Pedoman Pemeliharaan Panel


a. Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang sangat penting,karena
pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur peralatan dan akan
menjamin berfungsinya peralatan dengan baik.Pemeliharaan yang
telah dilaksanakan kemungkinan tidak ada bekasnya namun dapat di
rasakan pengaruhnya.

b. Tujuan Pemeliharaan
Tujuan pemeliharaan adalah untuk mempertahankan kondisi atau
menjaga agar peralatan menjadi tahan lama dan meyakinkan bahwa
peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat
mencegah terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.

16
Tujuan pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah untuk
menjamin kontinuitas penyaluran tegangan tinggi dan menjamin
keandalan antara lain:
1) Untuk meningkatkan keandalan ketersediaan dan efisiensi.
2) Untuk memperpanjang umur peralatan sesuai dengan usia teknisnya.
3) Untuk mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan
peralatan.
4) Untuk meningkatkan keamanan peralatan.
5) Untuk mengurangi lama waktu pemadaman akibat sering
terjadinya
gangguan.

Ada empat jenis pemeliharaan yaitu:

a) Predective Maintenance (Conditional Maintenance)


Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi
suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut
menuju kegagalan pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan
kondisi.
b) Preventive Maintenance (Time Base maintenace)
Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan
secara tiba-tiba dan untuk memeprtahankan unjuk kerja peralatan yang
optmum sesuai umur teknis peralatannya. Pemeliharaan ini disebut juga
pemeliharaan berdasarkan waktu.
c) Corrective Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana pada waktu-
waktu tertentu. Pemeliharaan ini disebut juga Currative Maintenance, yang
berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang rusak atau
kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.

17
d) Breakdown Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan
mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.

B. PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik pada panel
adalah pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi keras/padat. Suatu peralatan
akan sangat mahal bila isolasinya sangat bagus, dari isolasi inilah dapat ditentukan
sebagai dasar pengoperasian peralatan. Dengan demikian isolasi merupakan bagian
yang terpenting dan sangat menentukan umur peralatan. Untuk itu kita harus
memper-hatikan/memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik terhadap
isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi.

Dalam pemeliharaan peralatan listrik pada panel kita membedakan antara


pemeriksaan/monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam
keadaan operasi dan memelihara (pengujian, koreksi serta memperbaiki,
membersihkan) dalam keadaan padam/ panel tidak bekerja. Pemeriksaan atau
monitoring dapat dilaksanakan oleh petugas setiap hari dengan sisten cheklist
atau catatan saja. Sedangkan pemeliharaan dilaksanakan oleh petugas
pemeliharaan (Teknisi Listrik) di pabrik.

18
Jenis pemeliharaan yang dilakukan dalam pemeliharan panel di PT.Sinar
Langkat Perkasa yaitu :

1. Preventive Maintenance (Time Base maintenace)


Sesuai namanya,preventive berarti mencegah.Jadi pemeliharaan
dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk
mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimal sesuai dengan usia
teknisnya..

a. Pemeliharaan saat tidak bertegangan


Dalam pemeliharaan panel distribusi listrik perlu diketahui
prosedur/langkah yang ditempuh sebelum petugas memulai
pekerjaan. Prosedur pemeliharaan saat tidak bertegangan yaitu:
1) Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait
2) Berikan informasi bagi konsumen atau pengguna tentang
waktu atau hari serta jam, bahwa akan ada pemutusan
tenaga listrik untuk pemeriksaan pane, jauh sebelum
pekerjaan dilaksanakan
3) Siapkan petugas dalam melakukan pemeliharaan
4) Siapkan peralatan pendukung dalam melaksanakan
pemeliharaan misalnya alat tangan, alat ukur, tulisan-
tulisan yang perlu ”ADA PERBAIKAN PANEL”, “AWAS
JANGAN MASUKAN ARUS LISTRIK”, “MAAF ALIRAN
LISRIK TERGANGGU” dan sebagainya sesuai
kondisi
5) Letakan tulisan tersebut pada tempat yang tepat,
sehingga pelaksanaan pemeliharaan berjalan dengan lancar
6) Mulailah bekerja dengan langkah sebagi berikut:

19
7) Putuskan aliran listrik yang masuk dengan
memposisikan saklar utama panel pada OFF dan kuncilah
tuas saklar utama agar tidak berubah posisi (segel
pengaman)
8) Ceklah dan yakinkan bahwa semua komponen dalam
panel bebas tegangan
9) Posisikan MCB dan yang lain dalam posisi off/tidak
bekerja
10) Lakukan pemeriksaan semua komponen panel seperti
tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Pemeriksaan komponen panel tidak bertegangan

No Komponen Cara Pelaksanaan Kondisi


YA TIDA
K
1. BOX PANEL Periksa apakah masih kokoh dan kuat
Periksa apakah tempat pemasangan
masih memenuhi standart/PUIL
Periksa apakah masih dalam kondisi
bersih jika kotor bersihkan
Periksa apakah kabel groun-ding masih
terpasang kuat dan baik
Periksa apakah semua kom-ponen masih
terpasang kokoh dan lengkap
Periksa apakah diagram rangkaian
panel masih di tempel pada bagian
dalam pintu Panel

20
Periksa kunci panel masih berfungsi baik
Periksa keadaan panel bila ada kotoran
dan binatang kecil dibersihkan

Saklar Periksa kontak-kontaknya masih


2. Utama/ bekerja sesuai fungsinya atau tidak
Bila terminal kontak korosi, bersihkan
Masuk
dengan clear contac
Periksa skrup penguatnya masih kokoh
3. Busbar
Periksa
atau tidakskrup penguatnya masih kokoh
4. Rel omega Periksa masih kuat kokoh atau tidak
atau tidak
5. MCB 1 phase Periksa fungsinya saat ON dan OFF
6. MCB 3 phase Cek tahanan isolasi antara MCB
Periksa fungsinya saat ON dan OFF
Coba cek kontak-kontaknya masih
bekerja sesuai fungsinya atau
Kontaktor Bila
7. tidakterminal kontak korosi, bersihkan
Magnet Periksa lilitan magnet masih baik/tidak
Cek tahanan isolasi antara kontak satu
dengan kontak urutan phase yang lain.
Periksa kontak-kontak masih baik atau
8. ELCB Bila korosi bersihkan dengan clear
Periksa
contact sambungan groundnya
Bila terminal kontak korosi,

9. Tombol on bersihkan dengan clear contact


Coba cek kontak-kontaknya masih
bekerja sesuai fungsinya atau tidak
Coba cek kontak-kontaknya masih

10. bekerja sesuai fungsinya atau tidak


Tombol Off Bila terminal kontak korosi, bersihkan
dengan clear contact

11. Periksa kelengkapan armaturnya

21
Lampu Periksa filamen lampu atau lektode
Indikator lampu
Periksa masih kuat dan kokoh
12.
Terminal Coba cek kontak-kontaknya masih
bekerja dan berfungsi
Periksa sambungan kabel masih kuat
13. Sambungan
Periksa sepatu kabel masih kuat dan
dan kokoh
Kabel
kokoh
Periksa sambungan kabel grounding
14. Sambungan
masih kuat dan kokoh
Grounding Periksa tahanan tanah pada
elektrodenya masih baik/tidak
Periksa terminal pada alat ukur
masih tersambung kuat atau tidak
Periksa posisi penunjuk jarum masih
15. Alat Ukur
normal baik saat tidak bekerja/bekerja.
Periksa alat ukur masih berfungsi sesuai
standar

b. Pemeliharaan saat bertegangan


Dalam pemeliharaan panel distribusi listrik perlu diketahui
prosedur/ langkah yang ditempuh sebelum petugas memulai
pekerjaan.Terlebih pemeliharaan saat panel dalam kondisi kerja.
1) Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait
secara vertikal misal pimpinan industri, PLN.
2) Berikan informasi kepada konsumen/pengguna listrik,
waktu dan jam akan ada pemeliharaan/pemeriksaan panel
lsitrik
3) Siapkan petugas pemeliharaan dengan baik

22
4) Siapkan peralatan untuk mengadakan pemeriksaan
panel saat bertegangan misalnya sarung tangan dari karet,
tespen dan alat tangan lainnya yang mendukung harus
dalam kondisi tahanan isolasinya baik
5) Siapkan tulisan/informasi untuk umum yang dipasang
dekat panel saat melakukan pengecekan panel, misal”
HATI-HATI ADA TEGANGAN LISTRIK”, “AWAS
BAHAYA LISTRIK” dll.
6) Hidupkan saklar masukan/utama panel
7) Periksa dan cek terminal setiap saklar dan semua
komponen dalam panel masih kerja baik atau tidak
8) Bila sudah siap lakukan pekerjaan pengecekan panel
sesuai tabel pengamatan dibawah ini:

Tabel 3.3 Pengecekan komponen panel

NO KOMPONEN CARA PELAKSANAAN PERLAT


N Periksa tegangan bocor/sentuh masih ANEarth
1. Box panel
memenuhi standar/tidak meter

a. Ukurlah tegangan masuk dan Tespen,


keluar pada saklar utama Volmeter,
Saklar
2. b. Bila tegangan output masih Sarung
Utama/Masuk
normal artinya saklar utama tangan
masih bekerja baik karet

23
Tespen,
Tes tegangan antara busbar satu
Volmeter,
dengan yang lain, bila tegangan
3. Busbar Sarung
normal berarti kontak-kontak kabel
tangan
tersambung baik dengan busbar
karet
Periksa tegangan antara terminal Tespen,
MCB dengan hantaran netral, bila Volmeter,
4. MCB 1 phase
tegangan normal berati MCB masih Sarung
dapat kontak sempurna tangan
a. Periksa tegangan antara karet
terminal MCB dengan hantaran
Tespen,
netra, bila tegangan normal
Volmeter,
5. MCB 3 phase berati MCB masih dapat
Sarung
kontak sempurna
tangan
b. Periksa tegangan antar terminal
karet
MCB, bila tegangan normal,
bearti tegangan
a. Ukurlah MCB masih dapat
kerja pada
kum-paran magnetnya, masih
6. aman sesuai standar/tidak Tespen,
Kontaktor b. Periksa tegangan antar Voltmeter,

terminal utama baik masuk Sarung

maupun terminal keluaran. tangan

c. Bila tegangan normal berarti karet

kontaktor masih dapat bekerja


baik
Periksa besar tegangan/arus apakah Tespen,
7. ELCB
sesuai standar Voltmeter,
Amperme

24
Periksa keadaan tegangan antara Tespen,
8. Tombol on masing- masing terminal tombol tekan Volmeter,
on Sarung
Periksa keadaan tegangan antara Tespe
tangan
9. Tombol Off masing- masing terminal tombol tekan n,
off Volm

a. Periksa tegangan kerja pada eter,


Tespen,
Lampu
terminal lampu indicator Volmeter,
10. indicat
b. Periksa menyala/tidak lampu Sarung
or
indikator sesuai fungsinya tangan
Periksa arus/tegangan pada masing- Tespen,
karet
11. Terminal masing terminal input mapun output Volmeter,
pada komponen listrik Sarung
Periksa dan ukurlah tegangan pada tangan
Tespen,
Sambungan
12. titik setelah sambungan kabelnya, bila Volmeter,
Kabel
ada tegangan berarti sambungannya Sarung
baik
Ukurlah besar tegangan/arus tangan
Tespen,
Sambungan
13. goundingnya, masih memenuhi sesuai Volmeter,
Grounding
standar/tidak Earthmete
rSarung

25
a. Periksa dan ukur besar
Tespe
tegangan pada masing-masing
n,
terminal alat ukur masih
Volm
normal sesuai fungsi
eter,
standar/tidak
14. Alat Ukur Saru
b. Periksa skala meter masih baik
ng
atau tidak
tanga
c. Periksa jarum penunjukan
n
skala masih presisi atau ada
karet
kesalahan

Gambar 3.10 Pemeliharaan panel

1. Pengawatan Pada Panel

26
Gambar 3.11 Skema Panel 3 fasa satu kelompok

Keterangan :
a. Sakelar (penghubung)
b. Sekering

Gambar 3.12 Pengawatan panel 3 fasa 2 kelompok


Keterangan :

a. Penghubung utama
b. Sekering utama
c. Rel pembagi
d. Penghubung pembagi (kelompok)
e. Sekering pembagi (kelompok)
f. Hubungan massa (tanah)

27
Gambar 3.13 Panel bersub cabang
Keterangan :

Pembagian arus beban batas maksimal :

a. Arus pada fasa R = 400 A


b. Arus pada fasa S = 400 A
c. Arus pada fasa T = 400 A

Untuk menjalankan penghubung utama dapat dilayani dengan dua jalan,


yaitu :

1) Jalan pertama dilayani dengan menggunakan atau perlengkapan


secara manual (dengan tenaga tangan)
2) Jalan kedua ilayani secara otomatis, dengan diperlengkapi tombol
tekan dan sakelar magnit
3) Dan untukkeamanan dilengkapi normal open alat ini bila
mendapatkan beban lebih akan memutuskan secara otomatis.

Hasil dari pemeliharaan panel distribusi listrik yang dilakukan


kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa
peralatan panel dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat
dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan pada
panel listrik. Hal yang penting dalam pemeliharaan peralatan
panel adalah kondisi isolasi. Semakin tinggi daya sekat/isolasi suatu
peralatan panel listrik semakin baik.

28
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di


PT.Sinar Langkat Perkasa ,maka dapat diambil kesimpulan diantaranya :

1. Adapun komponen-komponen pada panel diantaranya Sakelar,Push


Botton,Miniature Circuit Breaker(MCB),Moulded Case Circuit
Breaker(MCBB),Air Circuit Breaker(ACB).

2. Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik pada panel
adalah pada sistem isolasi.Dengan demikian isolasi merupakan bagian yang
terpenting dan sangat menentukan umur peralatan. Untuk itu kita harus

29
memper-hatikan/memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik terhadap
isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi.

B. SARAN

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang telah saya lakukan ada hal yang
harus diperhatikan yaitu:

1. Perlu dilakukannya pemeliharan panel setiap bulan agar kebersihan panel dan
komponen-komponen pada panel lebih tahan lama.
2. Pemeriksaan secara berakala pada setiap komponen-komponen pada panel

30
DAFTAR PUSTAKA

[1] Djumadi, Dkk. 1999. Instalasi Listrik Bangunan. Bandung: Angkasa.

[2[ Kharis. M, Dkk. 2005. Pemeliharaan Panel Listrik. Yogyakarta: Direktorat

[3[ Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

[4] Septiansyah, Fajar. Rekonstruksi Panel Distribusi Daya Listrik Pp-Ib


Laboratorium Instalasi Listrik Polban Menurut Standart Sni Puil 2000,
Jurnal Teknik Elektro.

[5] Susanto, A. & Saminto, E. P. Rancangan Panel Distribusi Daya Listrik Untuk
Siklotron 13 Mev.

[6] Suripto, Slamet. 2017. Teknik Instalasi Listrik.Yogyakarta.Buku Ajar.

31
LAMPIRAN

Lampiran 1.Surat balasan dari industri

32
Lampiran 2.Surat penugasan dosen pembimbing

33
Lampiran 3.Surat keterangan selesai kerja praktek industri

34
35

Anda mungkin juga menyukai