Anda di halaman 1dari 21

MONITORING PERFORMA MOTOR INDUKSI 3 PHASA

MENGGUNAKAN INTERFACE LABVIEW

LAPORAN UNTUK MATA KULIAH:

VE190522 Standar, Regulasi dan Keselamatan Kerja

SEMESTER GASAL 2022/2023

Disusun Oleh:

Ariel Mohamad Darsono (2040201126)

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO OTOMASI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER

i
LEMBAR PENGESAHAN
MONITORING PERFORMA MOTOR INDUKSI 3 PHASA MENGGUNAKAN INTERFACE
LABVIEW

Oleh:

Ariel Mohamad Darsono (2040201126)

Laporan Project-Based Learning ini digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk
lulus padamata kuliah Standar, Regulasi dan Keselamatan Kerja pada Semester V
Tahun Ajaran 2022/2023.

Disetujui oleh,

Dosen Pendamping, Dosen Pengampu Mata Kuliah,

Ciptian Weried Priananda, Ir. Arif Musthofa, MT.


S.ST, MT. NIP. 196608111992031004
NPP. 1990201711060

Mengetahui,
Kepala Departemen,

Imam Arifin, S.T., M.T.


NIP. 197302222002121001

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya sampaikan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada saya, sehingga Laporan Project-Based
Learning mata kuliah Teknik Perawatan dan Perbaikan ini dapat terselesaikan dengan baik. Proposal ini disusun untuk
memenuhi persyaratan Project-Based Learning semester 5 Departemen Teknik Elektro Otomasi, Fakultas Vokasi,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan tugas ini
hingga selesai, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada pihak yang telah berkontribusi atas
tugas ini. Terimakasih juga kami ucapkan kepada Ciptian Weried Priananda, S.ST, MT.selaku Dosen Pendamping.
Saya menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan tugas ini.

Terakhir saya berharap, semoga tugas ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi
pembaca dan khususnya bagi saya juga agar lebih baik kedepannya.

Surabaya, 8 Desember 2022

Ariel Mohamad Darsono


NRP (2040201126)

iii
DAFTAR ISI

MONITORING PERFORMA MOTOR INDUKSI 3 PHASA MENGGUNAKAN INTERFACE


LABVIEW ................................................................................................................................ 1
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 3
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 4
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 6
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 7
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 7
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 7
1.4 Metodologi ................................................................................................................ 7
1.5 Timeline ..................................................................................................................... 8
BAB II CAKUPAN MATERI MATA KULIAH ........................................................................ 9
2.1 Capaian Pembelajaran Mata Kuliah ............................................................................ 9
2.2 Materi Perkuliahan ..................................................................................................... 9
2.3 Penjabaran Materi Mata Kuliah .................................................................................. 9
BAB III CAPAIAN MATERI MATA KULIAH DALAM PROJEK....................................... 13
3.1 Capaian Materi Dalam Kuliah ........................................................................................ 13
BAB IV KORELASI DENGAN DUNIA KERJA ATAU INDUSTRI...................................... 15
4.1 Hubungan dengan Dunia Kerja/ Industri......................................................................... 15
BAB V CAPAIAN KOMPETENSI ......................................................................................... 17
5.1 Kompetensi Hardskill ............................................................................................... 17
5.2 Kompetensi Softskill ................................................................................................ 17
BAB VI PENUTUP ................................................................................................................. 19
6.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 19
6.2 Saran ....................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

iv
DAFTAR
TABEL

Tabel 1. 1 Timeline Pengerjaan ..................................................................................................... 8

v
DAFTAR GAMBAR

vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di dalam dunia industri, tidak bisa lepas kaitannya dengan motor induksi 3 fasa.
Motor induksi tiga fasa merupakan salah satu jenis motor yang paling banyak digunakan
secara luas di bidang industri. Hal ini disebabkan motor induksi memiliki kelebihan
diantaranya memiliki konstruksi sangat kuat dan sederhana, harganya yang relatif murah
serta karakteristik kerja yang baik. Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik
(ac) yang paling luas digunakan penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini
bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor
ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai
akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating
magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di
industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor
induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem
tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas
yang besar. Motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase dan banyak
digunakan terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa
air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai daya keluaran
yang rendah. Motor induksi umumnya berputar dengan kecepatan konstan atau mendekati
kecepatan sinkronnya.
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator
kepada kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor induksi 3-fasa yang dihubungkan
dengan suatu sumber tegangan 3-fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan medan
magnet yang berputar.
Dikarenakakan populasi motor induksi yang sangat banyak digunakan dalam
industry dan juga dalam kehidupan sehari hari dibutuhkan suatu monitoring untuk
mengecek kondisi motor induksi yang telah digunakan tersebut apakah kondisinya baik
atau buruk. Lagi pula terdapat banyak panel dalam motor indutri yang harus dimonitor
kondisinya apakah memiliki gangguan atau tidak. Pada PBL ini, kami memonitoring
motor induksi dengan menggunakan software yaitu Labview

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Adapun rumusan masalah dari PBL ini adalah bagaimana cara atau metode
untuk memonitoring performa motor induksi menggunakan Labview

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari PBl ini adalah membangun sistem monitoring performa motor
induksi menggunakan interface Labview.

1.4 Metodologi
Metode pelaksanaan pembuatan modul yaitu sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Tahap studi literatur dilakukan dengan cara memperbanyak referensi untuk
mempermudah proses perancangan alat “Monitoring Motor Induksi 3 Phasa Menggunakan
Interface Labview”. Harapan pada tahap ini mendapat banyak informasi mengenai motor 3
phasa, monitoring dan lain sebagainya. Media literatur yang digunakan antara lain dari
jurnal, artikel, website, dan beberapa sumber yang terkait.
7
2. Perancangan Sistem
Perancangan ini melingkupi desain mekanik, desain elektrikal, dan program.
3. Pengujian Trainer
Untuk meningkatkan dan mengetahui kinerja Trainer yang dibuat maka dilakukan
pengujian. Harapan dari pengujian alat ini mengetahui dimana letak kesalahan pada alat yang
dibuat.
4. Analisa dan Evaluasi
Tujuan utama analisa dan evaluasi yaitu untuk mendapatkan data kinerja alat dan
melakukan perbaikan dari kekurangan yang terjadi pada saat pengujian alat. Kegiatan ini
dilakukan agar dapat dilakukan evaluasi untuk mendapatkan kinerja alat yang optimal dan
siap untuk digunakan sebagai media praktikum mahasiswa.
5. Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan ini berisi tentang hasil akhir dari pembuatan alat yang telah
dibuat dengan menjelaskan keseluruhan tahapan dan proses pelaksanaan berdasarkan dengan
hasil yang diperoleh.

1.5 Timeline
Project Based Learning ini telah kami laksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan
sebagai berikut :

Tabel 1.1 Timeline


Minggu ke-
No Jenis Kegiatan 10 11 12 13 14 15
1 mencari referensi
terkait motor induksi
2 pembagian Jobdesk
3 perancangan proposal
dan project charter
4 menginstall labview
5 Check-out alat & bahan
6 Design mekanik &
elektrik
7 Pemasangan sensor
8 Instalasi wiring
9 Instalasi Data
Acquisition
disambungkan pada
software Labview
10 Monitoring system
menggunakan Labview
11 Troubleshooting
12 Menyusunan Laporan
Akhir, Laporan
permata kuliah &
luaran lainnya
13 Revisi

8
BAB II CAKUPAN MATERI MATA KULIAH

2.1 Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami kebijakan pemerintah tentang
perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, Standar Regulasi dan
Keselamatan Kerja khususnya di bidang otomasi
2. Mahasiswa mampu memahami serta menerapkan prosedur
Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3).
3. Mahasiswa mampu memahami pengertian, tujuan, syarat
keselamatan kerja dan pentingnya keselamatan kerja.
4. Mahasiswa mampu menganalisa ketepatan implementasi standar regulasi dan
keselamatan kerja pada sebuah organisasi kerja.
5. Memiliki kreatifitas dalam memberikan alternatif solusi.

2.2 Materi Perkuliahan


Pokok Bahasan
1. Sejarah, pengertian, dan tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2. Kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja
3. Analisa resiko dan pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
4. Indentifikasi bahaya
5. Alat pelindung diri
6. Konsep ergonomi kerja
7. Analisis Menganai Dampak Lingkungan (AMDAL)

2.3 Penjabaran Materi Mata Kuliah


2.3.1 Definisi
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sebuah kondisi dan
faktor yang berdampak pada keselamatan dan kesehatan para ketenagakerjaan maupun
orang lain yang menyangkut atau yang berada di sekitar lingkungan pekerjaan tersebut.

Kata keselamatan itu berasal dari Bahasa Inggris ‘safety’ yang selalu dikaitkan
atau dihubungkan dengan terbebasnya atau selamat dari sebuah kecelakaan. Dari kata
keselamatan itu sendiri berarti bebas dari kecelakaan. Sedangkan kata kerja diambil
dari kata dari Bahasa Inggris yaitu ‘work’ yang maksudnya adalah kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang yang mendapatkan hasil.

Dari pemilihan suku kata diatas ini dapat disimpulkan bahwa Keselamatan
Kerja itu merupakan suatu ilmu yang mempelajari metode yang bisa menjamin agar
pekerja yang ada itu terbebas dari kecelakaan pada saat mereka sedang melakukan
sebuah proyek atau pekerjaan. Ciri dari Keselamatan Kerja itu mempunyai potensi
yang dapat menimbulkan gangguan atau cacat pada saat proses terjadi dan kerusakan
alat.

9
2.3.2 Tujuan

Tujuan keselamatan kerja terdiri dari tiga, yaitu:

1. Melindungi keselamatan karyawan dalam melakukan pekerjaannya untuk


kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Memelihara sumber produksi dan mengatur penggunaannya secara aman
dan efisien.
Sementara tujuan kesehatan kerja terdiri dari empat, antara lain:

1. Menjaga serta meningkatkan kesehatan masyarakat pekerja di segala jenis


lapangan pekerjaan setinggi mungkin, baik dalam hal fisik maupun mental,
serta kesejahteraan sosial.
2. Mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja akibat
keadaan atau kondisi di lingkungan kerjanya, misalnya kecelakaan akibat
kerja.
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja ketika melaksanakan
pekerjaan dan kemungkinan terjadinya bahaya karena faktor yang
membahayakan kesehatan di tempat kerja.
4. Menempatkan pekerja di suatu lingkungan pekerjaan berdasarkan
kemampuan fisik dan psikis pekerjaannya serta keterampilannya.

Penerapan K3 menurut PP No. 50 Tahun 2012 dilakukan melalui Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penerapan Sistem
Manajemen K3 bertujuan untuk:

1. Meningkatkan efektivitas kegiatan perlindungan K3, secara terstruktur,


terencana, dan terintegrasi.
2. Mengurangi dan menghindarkan risiko kecelakaan dan penyakit
sehubungan dengan aktivitas pekerjaan, dengan melibatkan seluruh unsur
di tempat kerja.
3. Menciptakan keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja, mewujudkan
efisiensi, serta meningkatkan produktivitas.

Setiap poin dalam tujuan K3 ini saling berkaitan satu sama lain. Penerapan
SMK3 baru dinyatakan berhasil apabila ketiga tujuan tersebut dapat tercapai
seluruhnya.

10
2.3.3 Konsep Ergonomi Kerja
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu mengenai informasi-informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat
sistem kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Ergonomi dan K3
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya mengarah kepada tujuan
yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life).
Keselamatan atau safety dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorangdari
peristiwa celaka (accideng) atau celaka. Pengelompokkan bidang kajian ergonomi
secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979). Berikut
adalah penjelasan dari bidang-bidang kajian tersebut.

1. Faal kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti energi manusia
yang dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini
adalah untuk perancangan sistem kerja yang dapat meminimasi
konsumsi energi yang dikeluarkan saat bekerja.
2. Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia yang digunakan dalam perancangan
peralatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan pemakaianya.
3. Biomekanikan, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan
mekanisme tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya otot
manusia dalam bekerja.
4. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya
dengan masalah penginderaan manusia, baik indera penglihatan,
penciuman, perasa dan sebagainya.

2.3.4 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau disingkat AMDAL


merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dampak lingkungan
yang diakibatkan oleh adanya suatu kegiatan yang direncanakan, seperti proyek
pekerjaan baru. Pada dasarnya AMDAL dilakukan agar bisa mengetahui
kemungkinan dampak yang bisa ditimbulkan dari adanya suatu proyek usaha.

Berikut adalah beberapa fungsi AMDAL.

a) Sebagai suatu acuan dalam mengambil kebijakan terkait kelayakan pada suatu
rencana uasaha ataupun kegiatan lingkungan hidup.
b) Sebagai masukan dalam menyusun desain yang sifatnya teknis dalam suatu
rencana dan juga kegiatan usaha.
c) Sebagai masukan dalam menyusun suatu rencana pengelolaan dan juga
pemantauan suatu lingkungan hidup.

Dengan adanya AMDAL, suatu kegiatan atau proyek sudah semestinya


dapat mengantisipasi risiko yang akan terjadi. Salah satu benefit adanya AMDAL
masyarakat sekitar dapat mengetahui kegiatan yang akan dilakukan sehingga
terinformasikan dengan baik.

11
…………………………..Halaman Ini Sengaja Dikosongkan……….…………………..

12
BAB III CAPAIAN MATERI MATA KULIAH DALAM
PROJEK

3.1 Capaian Materi Dalam Kuliah


Pengerjaan proyek PBL kali ini kelompok kami sangat memperhatikan standar,
regulasi dan keselamatan kerja. Berikut penerapan K3 dalam mengerjakan projek PBL kami
:

1. Pada saat menyolder kami menggunakan masker agar terhindar dari asap
solder yang mengandung bahan kimia yang bahaya jika kita menghirupnya
2. Pada saat melakukan penyolderan kami sangat berhati hati agar tidak
menyentuh elemen pemanas pada ujung solder karena jika kita menyentuh
ujung solder tangan kita akan langsung melepuh dan terbakar
3. Pada saat selesai menyolder atau pada saat solder sedang tidak digunakan kami
selalu meletakkan solder pada stand solder
4. Melakukan penyolderan pada ruangan yang terbuka atau diruang yang cukup
ventilasi
5. Saat melalukan wiring kami memastikan tidak ada kabel yang terkelupas
6. Melakukan pergantian pada komponen kelistrikan yang sudah rusak dankabel
yang terkelupas

13
…………………………..Halaman Ini Sengaja Dikosongkan……….…………………...

14
BAB IV KORELASI DENGAN DUNIA KERJA ATAU
INDUSTRI

4.1 Hubungan dengan Dunia Kerja/ Industri


Pada penerapan Standar, Regulasi dan Keselamatan Kerja ini telah mengarahkan mahasiswa
dalam mempelajari tentang keselamatan dan kesehatan dalam berkerja dan dalam mengerjakan
proyek di lapangan. Kita juga mempelajari agar kita terhindar dari kecelakaan kerja dan cara
mengatasi jika ada kecelakaan kerja, serta mengurangi peluang terjadinya kecelakaan ditempat kerja.
Kecelakaan dan kondisi kerja yang tidak aman berakibat pada luka-luka pekerja, penyakit, cacat,
bahkan kematian. Melalui project ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui lebih dalam tentang
Standar, Regulasi, dan K3 dan dapat diaplikasikan pada saat bekerja di industri.

15
…………………………..Halaman Ini Sengaja Dikosongkan……….………………….

16
BAB V CAPAIAN KOMPETENSI

5.1 Kompetensi Hardskill


Pada proses pembuatan project, banyak hal yang saya pelajari tentang Standar,
Regulasi dan Keselamatan Kerja seperti apa saja alat yang harus digunakan dan hal
hal apa saja yang harus kita lakukan saat bekerja membuat projek PBL ini agar kita
terhindar dan bisa mengantisipasi kecelakaan kerja.

5.2 Kompetensi Softskill


Pada kesempatan project kali ini, untuk pengembangan softskill , yang saya
dapatkan diantaranya yaitu menejemen waktu pengerjaan project ini setelah dibagi
untuk jobdesk per anggota kelompok, agar sesuai dengan timeline. Pengerjaan yang
dilakukan secara berkelompok ini, juga menimbulkan rasa untuk memahami karakter
serta sifat anggota kelompok satu sama lain, dan saling membantu jika ada teman yang
kesulitan pada jobdesk nya.

17
…………………………..Halaman Ini Sengaja Dikosongkan……….………………….

18
BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dalam proses pembuatan proyek ini berjalan dengan baik. Kami juga lebih
mengerti cara menjaga kesehatan dan keselamatan dalam bekerja, lingkungan yang
dilengkapi dengan standar K3 membuat diri semakin nyaman dalam bekerja. Serta
adanya pengendalian terhadap risiko-risiko yang ada di lingkungan kerja.

6.2 Saran
Saran yang bisa penulis berikan, perlu adanya pembelajaran lebih lanjut
untuk memahami Standar, Regulasi dan Keselamatan Kerja lebih jauh.
Pembelajaran yang dipelajari selama melaksanakan project, menurut saya masih
kurang efektif dalam pengembangan diri danilmu dari mata kuliah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Endroyo, B. dan Tugino (2007). Analisa Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Konstruksi.
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan.Nomor 2 vol 21-31

F., F. (2016, juni 21). Keselamatan Kerja Faal dan Ergonomi Kerja. Retrieved from
Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Lambung Mangkurat:
http://himatekkim.ulm.ac.id/id/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-faal-dan-ergonomi-kerja/
Tami (2021, mei 24) pelatihan k3
https://mutuinstitute.com/post/kepanjangan-k3-pengertian-tujuan-serta-manfaat/

Anda mungkin juga menyukai