Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI(KPI)

“PEMELIHARAAN PANEL DISTRIBUSI DI PT.SINAR LANGKAT


PERKASA SELESAI”

DISUSUN OLEH :

LESTI VERONIKA SIRAIT

5181230003

TEKNIK ELEKTRO
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI

PT.SINAR LANGKAT PERKASA

SELESAI

Oleh

LESTI VERONIKA SIRAIT

5181230003

Disetujui atau disahkan dikota Medan pada Tanggal:

Menyetujui

Ketua Prodi Teknik Elektro Dosen Pembimbing KPI

Dr. Adi Sutopo, M.Pd, M.T. Arwadi Sinuraya,S.T., M.T.

NIP : 1964022019911031002 NIP. 197407242002121002


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, karunia dan keberkahan yang telah dilimpahkan-Nya kepada saya sehingga
dapat menyelesaikan magang di PT.Sinar Langkat Perkasa dan dapat membuat
laporan pelaksanaan kerja praktek industri ini.
Laporan pelaksanaan kerja praktek industri ini dimaksudkan untuk salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan mata kuliah kerja praktek industri
pada prodi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan. Laporan kerja praktek industri
ini saya susun berdasarkan pengalaman saya selama melaksanakan kerja praktek
industri di PT. Sinar Langkat Perkasa yang dilaksanakan pada tanggal 11 Januari
2021 sampai dengan berakhir pada tanggal 11 Februari 2021.
Dalam melaksanakan kerja praktek industri dan sampai dengan pembuatan
laporan akhir kerja praktek industi saya banyak mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terimakasi yang sebesar-besarnya
kepada
1. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis tercinta, kasih dan sayang serta
doanya selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas teknik
universitas negeri medan.
3. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Adi Sutopo, M.Pd.,M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Arwadi Sinuraya,S.T.,M,T., selaku dosen pembimbing magang penulis.

6. Bapak Ir. Sehukur Sitepu, selaku Wakil Manager PT Sinar Langkat Perkasa.
7. Bapak Manosor Panjaitan, selaku Ka.Personalia PT Sinar Langkat Perkasa.

i
8. Pemimpin, staf, dan karyawan PT.Sinar Langkat Perkasa, terlebih kepada bagian
maintenance, Kepada Bapak Irul selaku Ka.maintenance. Kepada Bapak Tono
selaku mandor bengkel, kepada Bapak Anto selaku Mandor listrik.
9. Semua pihak yg turun ambil bagian membantu penulis dalam menyelesiakan
laporan akhir magang ini.
10. Ilham Al-Farabi dan Suhariadi selaku teman satu kelompok selama Kerja Praktek
Industri berlangsung.
11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan Kerja Praktek
Industri ini yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan akhir magang ini tidak luput
dari kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
guna penyempurnaan laporan di masa yang akan datang.

Medan, 25 Maret 2021

Lesti Veronika Sirait

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A.LATAR BELAKANG...........................................................................................1

B.TUJUAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI............................................................2

C.MANFAAT KERJA PRAKTEK INDUSTRI........................................................2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI....................................3

A.SEJARAH PERUSAHAAN/INDUSTRI..............................................................3

B.JENIS USAHA.......................................................................................................4

C.STRUKTUR ORGANISASI..................................................................................4

BAB III HASIL KERJA PRAKTEK INDUSTRI DAN PENGOLAHAN DATA.....7

A. HASIL KERJA PRAKTEK..................................................................................7

1. Panel Distribusi Listrik...................................................................................8

2. Konstruksi.......................................................................................................9

3. Fungsi Dan Spesifikasi Beban Panel............................................................10

4.Fungsi Komponen Pada Panel...........................................................................12

5.Koordinasi Penghantar Dengan Pengaman Beban/Daya Motor.......................19

B.DATA DAN PEMBAHASAN PEMELIHARAAN……………………………20

BAB IV PENUTUP....................................................................................................32

A.KESIMPULAN....................................................................................................32
B.SARAN................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................33

LAMPIRAN................................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Kerja Praktek Industri (KPI) merupakan salah satu mata kuliah yang harus
diikuti mahasiswa fakultas teknik untuk menyelesaikan program strata satu (S1) di
Universitas Negeri Medan. Disamping itu, dalam kerja praktek industri, mahasiswa
dapat mengamati secara langsung kenyataan di lapangan dan melihat sejauh mana
perkembangan teknologi yang dikaitkan dengan teori – teori yang diperoleh di
bangku kuliah sehingga nantinya tidak canggung untuk terjun ke masyarakat. Untuk
memenuhi persyaratan tersebut maka penulis mengadakan Kerja Praktek Industri di
PT.Sinar Langkat Perkasa.

Panel distribusi merupakan sarana atau tempat menyalurkan dan


mendistribusikan energi listrik dari panel daya ke beban,tingginya beban arus listrik
yang dihasilkan dari keperluan konsumen bersifat periodic atau tidak menentu.

Pada era globalisasi saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang dengan sangat pesat. Pertumbuhan industri dibeberapa negara termasuk
Indonesia semakin tinggi, dengan meningkatkan pemeliharan panel listrik untuk
membuat panel lebih tahan lama. Pemeliharaan panel listrik adalah serangkaian
tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan
bahwa peralatan dapat berfungsi sebagai mana mestinya sehingga dapat dicegah
terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan.

1
B.TUJUAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI

Adapun Kerja Praktek Industri ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui fungsi dari komponen-komponen pada panel di


PT.Sinar Langkat Perkasa.
2. Untuk mengetahui Pemeliharaan Panel Distribusi Listrik di PT.Sinar
Langkat Perkasa.

C.MANFAAT KERJA PRAKTEK INDUSTRI

Adapun manfaat Kerja Praktek Industri ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman tentang fungsi dari komponen-komponen pada


panel yang ada di PT.Sinar Langkat Perkasa.
2. Memberikan pemahaman tentang pemeliharaan panel distribusi yang
diterapkan di PT.Sinar Langkat Perkasa.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI

A. SEJARAH PERUSAHAAN/INDUSTRI

PT Sinar Langkat Perkasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang


industri perkebunan dan pabrik kelapa sawit (PKS) yang didirikan pada tanggal
31 Juli 2003 dengan ditanda tanganinya akta pendirian perusahaan oleh notaris
Wenny Aditiya Kurniawan, dan akta ini kemudian disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 15 Agustus 2003.
Perusahaan ini baru mulai beroperasi pada tahun 2006. Alamat PT Sinar Langkat
Perkasa di Simpang Pondok, Lingkungan XI Dusun Rambung Putih, Kelurahan
Pekan Selesai Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara. Komitmen
perusahan dalam hal ini penerimaan tenaga kerja lebih mengutamakan warga
sekitar. Tenaga kerja saat ini berjumlah sekitar 146 orang. Sistem kerja yang
berlaku diperusahan senantiasa mengacu kepada undang – undang
ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Jumlah jam kerja selama 7 jam sehari
dengan upah berdasarkan kepada standart pengupahan yang sesuai dengan UMR
( Upah Minimum Regional).

Bahan baku yang berupa tandan buah segar kelapa sawit diperoleh dari divisi
perkebunan. Perusahan juga menerima pasukan TBS dari petani kelapa sawit
dengan sistem jual beli. Buah kelapa sawit para petani harus memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan oleh perusahan yaitu buah sawit yang telah matang.
Kematangan buah kelapa sawit sangat penting karena sangat berpengaruh besar
terhadap kualitas Crude Palm Oil (CPO ). Oleh karena itu setiapp TBS yang
diantar pada petani ke perusahan akan dilakukan sortir secara ketat. Hanya buah
yang memenuhi kualifikasi yang ditentukan yang diterima, jika kualitas buah
tersebut tidak bagus maka akan dikembalikan kepada penjual.

3
B. JENIS USAHA

PT Sinar Langkat Perkasa bergerak dalam bidang perkebunan dan pabrik


pengolahan Tandan Buah Segar menjadi Crude Palm Oil (CPO ) dan Palm
Kernel (PK). CPO dan Palm Kernel yang dihasilkan akan dijual keperusahaan
lain untuk diproses lebih lanjut dengan sistem kontrak jual beli. PT Sinar Langkat
Perkasa juga menghasilkan produk lain berupa kompos dan asam tinggi. Kompos
dan asam tinggi merupakah salah satu produk yang dijual, namun tidak
merupakan produksi utama melainkan produksi sampingan dari PT Sinar
Langkat Perkasa.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi PT.Sinar Langkat Perkasa dapat ditunjukkan pada Gambar


2.1 dibawah ini:

Gambar 2.1. Struktur organisasi perusahaan

4
Struktur organisasi PT.Sinar Langkat Perkasa dipimpin oleh seorang general
manager dan wakil manager yg membawahi delapan kepala bidang yaitu, asisten
kebun, kepala maintenance, kepala proses, kepala personalia, kepala
laboratorium, kepala gudang, kepala timbangan dan kepala bidang sortasi, yang
masing masing memiliki beberapa anggota yang membantu pekerjaan selama
perusahaan ini berjalan. Berikut ini adalah tugas-tugas dalam setiap bidang :

1. General manager
General Manager merupakan pimpinan perusahan dan penanggung jawab
tertinggi terhadap seluruh kegiatan perusahaan. Bertugas mengkoordinasikan
seluruh kegiatan dengan manajer bidang sehingga perusahaan menjadi maju.
2. Asisten kebun
Asisten kebun bertanggung jawab dalam bidang pengelolahaan
perkebunan kelapa sawit milik perusahaan dengan tujuan meningkatkan
pendapatan tandan buah segar (TBS) yang memiliki kualitas yang bagus.
3. Kepala maintenance
Kepala maintenance bertanggung jawab mengelolah, mengurus dan
mengkordinasikan kegiatan pemeliharaan mesin-mesin produksi yang
berkaian dalam penggelolaan tandan buah segar kelapa sawit menjadi crude
palm oil(CPO).
4. Kepala proses
Kepala proses bertanggung jawab dalam proses produksi mulai dari
perebusan kelapa sawit sampai menjadi CPO
5. Kepala personalia
Kepala personalia bertanggung jawab sebagai pengatur administrasi
perusahaan.

5
6. Kepala laboratorium
Kepala bertangung jawab terhadap pengujian kuliatas CPO sebelum
dipasarkan dan menguji limbah yg dihasilkan pabrik yg kemudian dilaporkan
kepada amdal setempat.

7. Kepala gudang
Kepala gudang bertangung jawab atas pemenuan semua kebutuhan
perusahaan termasuk sarana yg diperlukan untuk kelangsungan pabrik dalam
kegiatan produksi.

8. Kepala timbangan
Kepala timbangan bertanggung jawab dan melakukan pengawasan dari
proses penimbangan tandan buah segar(TBS) dari kebun atau pun dari
masyarakat sekitar yg menjual keperusahaan.

9. Kepala sortasi
Kepala sortasi memiliki tanggung jawab atas pelaksaan sortir tandan buah
segar(TBS) yg layak diolah.

6
BAB III
HASIL KERJA PRAKTEK INDUSTRI DAN PENGOLAHAN DATA

A. HASIL KERJA PRAKTEK

Pabrik kelapa sawit PT.Sinar Langkat Perkasa adalah perusahaan yang


bergerak dibidang perkebunan dan pabrik pengelolaan kelapa sawit menjadi crude
palm oil(CPO).Proses produksi dibagi menjadi beberapa tahapan yang memerlukan
kebutuhan energi listrik.Penggunaan konsumsi energi listrik di pabrik kelapa sawit
umumnya dipenuhi dari pembangkit listrik tenaga uap pabrik itu sendiri dengan
memanfaatkan limbah serabut(fiber) dan limbah cangkang(shell) sawit sebagai bahan
bakar boiler penghasil uap yang kemudian uap yang dihasilkan boiler digunakan
untuk penggerak turbin generator dan uap juga digunakan sebagai proses
perebusan.Selain itu energi listrik juga dipenuhi oleh pembangkit listrik tenaga diesel
pada saat awal pabrik belum menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin dan juga
memakai listrik milik PLN pada saat pabrik tidak beroperasi guna untuk memenuhi
penerangan di sekitaran pabrik.

Pengalaman yang penulis dapatkan selama Kerja Praktek Industri di PT.Sinar


Langkat Perkasa antara lain:

1. Diberikan arahan berupa safety briefing(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


dan juga dijelaskan tentan alat pelindung diri(APD).
2. Diberikan penjelasan mengenai proses pembangkitan energi listrik dalam
memenuhi kebutuhan listrik di PT.Sinar Langkat Perkasa.
3. Mendapatkan pengalaman melalui kegiatan dan pengamatan terhadap proses
kegiatan kerja di industri.
4. Diberikan penjelasan tentang panel dan pemeliharaan panel.

7
1. Panel Distribusi Listrik

Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step
down (GI Step down) ke beban Listrik (konsumen) harus melewati panel
daya dan panel distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk
menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik step down
ke panel-panel distribusinya. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi
daya adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari
panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk
instalasi penerangan [2]. Perhatikan gambar diagram satu garis panel daya
dan panel distribusi daya listrik dibawah ini.

Gambar 3.1. Diagram satu garis Panel Daya dan Panel distribusi daya listrik

Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal


tersebut akan memudahkan:

a) Pembagian energi listrik secara merata dan tepat Pengamanan


instalasi dan pemakaian listrik
b) Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan

8
Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik
harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan PUIL.

a) Semua penghantar/kabel harus disusun rapi


b) Semua komponen harus dipasang rapi
c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
d) Semua komponen terpasang dengan kuat

2. Konstruksi

Ada beberapa komponen yang dipasang pada panel distribusi listrik antara
lain: Saklar utama/pemisah, Pembatas arus Miniatur Circuit Breaker (MCB),
Eart Leak Circuit Breaker (ELCB), Saklar Terminal, rel omega, busbar, yang
semuanya berada didalam panel. Rangka bagian depan, atas bawah dan
bagian belakang tertutup rapat, sehinga petugas pelayanan akan terlindung
dari bahaya sentuh bagian-bagian aktif. Untuk panel distribusi tertutup
pasangan dalam biasanya pada bagian depan terpasang alat ukur, tombol dan
saklar.

Gambar 3.2. Panel Distribusi Tertutup

9
Sedangkan konstruksi panel pasangan luar harus memenuhi hal-hal sebagai
berikut:

a) Rangka terbuat dari bahan yang tahan cuaca luar


b) Lubang ventilasi harus dilindungi, agar binatang atau
benda-benda kecil serta air yang jatuh tidak mudah jatuh
didalamnya.
c) Semua komponen di dalam panel, yang hanya dapat
dilayanai dengan jalan membuka tutup yang terkunci
d) Rangka panel harus terbuat dari bahan yang tidak dapat
terbakar, tahan lembab dan kokoh

Gambar 3.3. Panel Tampak Dalam

3. Fungsi Dan Spesifikasi Beban Panel

Pada sebuah industri yang mempunyai beberapa bengkel panel daya mapun
panel distribusi listrik yang melayani beban listrik penerangan, yang berupa

10
lampu-lampu penerangan maupun beban-beban listrik tenaga yang berupa
motor-motor listrik sebagai penggerak mesin.

Menurut PUIL Panel harus dipasang sakelar apabila:

a) Saluran itu mendistribusikan daya kepada dua motor atau lebih


dari dua peralatan listrik tegangan rendah. Kecuali
motor-motor/peralatan itu tidak dalam satu ruangan dan daya
masing-masing tidak melebihi 1,5 KW
b) Saluran dihubungkan lebih dari 2 kotak-kontak yang masing-masing
memiliki KHA nominal lebih dari 16 A
c) Saluran sama dengan atau 100 A per fasa

Sebaiknya dalam satu panel yang melayani untuk beban penerangan


dan instalasi tenaga terdapat pemisah saluran. Hal ini dimaksudkan agar
gangguan pada mesin tidak mempengaruhi penerangan ditempat itu atau
sebaliknya. Gambar skema dapat diperhatikan dibawah ini:

Gambar 3.4. Diagram satu garis panel penerangan dan Tenaga

11
4. Fungsi Komponen Pada Panel

Panel berfungsi untuk membagi daya instalasi. Disuatu industri pada


umumnya perlengkapan hubung baginya dibagi atas panel untuk penerangan
dan panel untuk tenaga (motor-motor). Dan pada umumnya panel tenaga
diberi pengaman tegangan nol. Dengan terpisahnya panel penerangan dan
tenaga, maka jika terjadi ganguan dari panel tenaga tidak mempengaruhi
penerangan [2].
Adapun komponen-komponen pada panel sebagai berikut :
1. Sakelar
Saklar ini berfungsi untuk menghubungkan dan atau memutuskan
arus utama yang masuk ke rangkaian komponen panel. Untuk panel
yang besar pada umumnya menggunakan NFB sekaligus saklar dan
pengaman dengan kapasitas arus yang memadai.

Gambar 3.5. Sakelar utama pada panel distribusi

12
2. Pengaman lebur dan pemutus tenaga
a. Miniature Circuit Breaker (MCB)
Pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian
apabila ada arus yang mengalir dalam rangkaian atau beban
listrik melebihi dari kemampuan. Misalnya adanya konsleting
dan lainnya. Pemutus tenaga ada yang untuk satu phase dan ada
yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari tiga buah pemutus
tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan. Pemutus
tenaga/MCB mempunyai posisi saat menghubungkan maka antara
terminal masukan dan terminal keluaran MCB akan kontak. Pada
posisi saat ini MCB pada kedudukan 1 (ON), dan saat ada
gangguan MCB dengan sendirinya akan melepas rangkaian secara
otomatis kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat ini posisi terminal
masukan dan keluaran MCB tidak sambung. MCB mulai dari 6A,
10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan
paling tinggi 125A. Sedangkan menurut karakteristik pemutusan
arusnya komponen MCB terbagi menjadi 3 jenis yakni MCB tipe
B, tipe C dan tipe D.

Gambar 3.6. MCB 3 phase dan 1 phase

13
b. Moulded Case Circuit Breaker (MCBB)

Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) merupakan sakah satu


alat pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai dua
fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika
dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai
pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih.
Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan
pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar 3.7 Moulded Case Circuit


Breaker (MCCB)

Perbedaan MCB dan MCCB terletak pada kemampuan hantar


arus maksimal MCB hanya sekitar 63 A sedangkan MCCB hantar arus
maksimal 1000 A .

Alat Ukur Indikator:

a) Harus jelas petunjuk besaran yang diukur, misalnya:


ampermeter, Voltmeter
b) Voltmeter untuk mengetahui besarnya tagangan kerja

14
c) Voltmeter penyambungannya harus diparalel dengan yang
akan diukur
d) Ampermeter berfungsi untuk mengetahui besarnya arus
yang mengalir kebeban.
e) Amperemeter penyambungannya harus diseri dengan
besaran arus listrik yang akan diukur pada arus yang kecil.
Sedangkan untuk arus listrik yang besar diperlukan
peralatan listrik transformator arus.

Gambar 3.8. Konstruksi alat-alat ukur pada panel

c. Air Circuit Breaker(ACB)

Alat ini adalah alat yang dipakai untuk memutus serangkaian


listrik memakai udara semoga busur apinya sanggup diredamkan.ACB
tersebut sanggup dioperasikan secara otomatis ataupun manual dalam
memutus atau menghubungkan rangkaian listriknya.Dalam panel
listrik,tugas ACB adalah komponen paling utama.Air Circuit Breaker
terdapat dalam Main Distribution Panel(MDP)atau panel distribusi
utama dalam memutuskan rangkaian listrik yang arusnya besar.

15
Cara mengoperasikan komponen panel listrik ini ialah dengan
manual yaitu tinggal menekan tombol open atau closenya.Fungsi Air
Circuit Breaker ialah sebagai alat pengaman ketika memutus
rangkaian listrik,baik short circuit maupun over current.Kemudian
kinerja ACB juga dilengkapi dengan Under Voltage
Trip(UVT).Kegunaan UVT ialah memutus ACB secara otomatis ketika
tidak ada tegangan yang masuk ataupun ketika tegangan rendah.

Gambar 3.9. Air Circuit Breaker

3. Komponen Alat Kontrol


Komponen alat kontrol yang dimaksudkan yaitu: sakelar, tombol, lampu
sinyal, saklar magnet dan kawat penghubung.
a) Jenis Alat Kontrol:
1) Saklar Tombol
Saklar tombol sering dinamakan tombol tekan (push
button), ada dua macam yaitu tombol tekan normally
open (NO) dan tombol tekan normally close (NC).
Konstruksinya tombol tekan ada beberapa jenis, yaitu
jenis tunggal ON dan OFF dibuat secara terpisah dan ada
juga yang dibuat satu tempat. Jenis ini untuk satu tombol

16
dapat untuk ON dan OFF tergantung keinginan
penggunaannya. Tombol tekan tunggal terdiri dari dua
terminal, sedang tombol tekan ganda terdiri dari empat
terminal.

Gambar 3.10. Saklar tombol (Push Button)

2) Lampu Indikator
Lampu tanda/indikator berfungsi untuk memberi tanda
bagi operator bahwa panel dalam keadaan
kerja/bertegangan atau tidak. Warna merah sebagai tanda
panel dalam keadaan kerja, maka harus hati-hati.
Sedangkan warna hijau bahwa panel dalam keadaan ON
arus mengalir kerangkaian beban listrik. Lampu indikator
ini juga berfungsi sebagai tanda tegangan kerja 3 phase,
dengan warna lampu merah, kuning, hijau.

17
Gambar 3.11. Lampu indikator pada panel Listrik

3) Saklar Magnet
Saklar magnet bekerja berdasarkan magnet listrik. Saklar
Magnet terdiri dari kumparan magnet dan beberapa
terminal. Bagian yang penting ialah kontak utama dan
kontak bantu. Kontaktor magnet banyak variasinya
diantaranya ada yang dilengkapi dengan 3 kontak utama
dan 1 kontak bantu. Kontak utama dengan terminal 1 3 5
untuk disambung pada 2 4 6 yang disambung ke beban.
Kontak bantu dengan kode 13-14 yang berfungsi untuk
mengunci saklar magnet, agar magnet pada kontraktor
tetap kerja walaupun tombol tekan ON lepas.

Gambar 3.12. Magnetik Kontaktor

18
5. Koordinasi Penghantar Dengan Pengaman Beban/Daya Motor

Supaya mesin yang dijalankan oleh motor listrik dapat berjalan


dengan baik dan aman serta efisien tinggi maka pemilihan/penentuan
penghantar, alat pengaman dan lainnya harus dipilih sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan keadaan beban motornya.

1. Menentukan Jenis Kabel


Dalam menentukan kabel penghantar listrik harus diperhatikan:
a) Dari segi kelistrikan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku
(PUIL)
b) Dari segi keandalan tahan terhadap gangguan mekanis, panas,
lembab dan lain sebagainya
c) Dari segi rugi tegangan tidak melebihi 2% untuk penerangan
dan 5% untuk instalasi tenaga.

19
B.DATA DAN PEMBAHASAN PEMELIHARAAN

Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik


pada panel adalah pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi
keras/padat. Suatu peralatan akan sangat mahal bila isolasinya sangat bagus,
dari isolasi inilah dapat ditentukan sebagai dasar pengoperasian peralatan.
Dengan demikian isolasi merupakan bagian yang terpenting dan sangat
menentukan umur peralatan. Untuk itu kita harus
memper-hatikan/memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik terhadap
isolasinya maupun penyebab kerusakan isolasi.
Dalam pemeliharaan perlatan listrik pada panel kita
membedakan antara pemeriksaan/monitoring (melihat, mencatat, meraba
serta mendengar) dalam keadaan operasi dan memelihara
(pengujian, koreksi serta memperbaiki, membersihkan) dalam keadaan
padam/ panel tidak bekerja. Pemeriksaan atau monitoring dapat
dilaksanakan oleh petugas setiap hari dengan sisten cheklist atau
catatan saja. Sedangkan pemeliharaan dilaksanakan oleh petugas
pemeliharaan (Teknisi Listrik) di pabrik.

Ada empat jenis pemeliharaan yaitu:

a) Predective Maintenance (Conditional Maintenance)


Adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredeksi
kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan
peralatan listrik tersebut menuju kegagalan pemeliharaan ini disebut
juga pemeliharaan berdasarkan kondisi.
b) Preventive Maintenance (Time Base maintenace)
Adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
peralatan secara tiba-tiba dan untuk memeprtahankan unjuk kerja

20
peralatan yang optmum sesuai umur teknis peralatannya.
Pemeliharaan ini disebut juga pemeliharaan berdasarkan waktu
c) Corrective Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana
pada waktu-waktu tertentu. Pemeliharaan ini disebut juga Currative
Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian
part/bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan
secara terencana.

d) Breakdown Maintenance
Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan
mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.

1. Komponen-Komponen Pada Panel


a. Miniature Circuit Breaker (MCB) & Moulded Case Circuit
Breaker (MCCB)
b. Kontaktor Magnetik (Magnetik Contactor)
c. Thermal Overoad (TOR)
d. Sakelar Tekan (Push Button)
e. Lampu Indikator (Indicator Lamp)
f. Kabel Penghantar
2. Pemeliharaan Komponen Panel Distribusi Listrik
a. Pemeliharaan saat tidak bertegangan
Dalam pemeliharaan panel distribusi listrik perlu diketahui
prosedur/langkah yang ditempuh sebelum petugas memulai
pekerjaan. Prosedur pemeliharaan saat tidak bertegangan yaitu:
1) Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait
2) Berikan informasi bagi konsumen atau pengguna tentang
waktu atau hari serta jam, bahwa akan ada pemutusan

21
tenaga listrik untuk pemeriksaan pane, jauh sebelum
pekerjaan dilaksanakan
3) Siapkan petugas dalam melakukan pemeliharaan
4) Siapkan peralatan pendukung dalam melaksanakan
pemeliharaan misalnya alat tangan, alat ukur, tulisan-
tulisan yang perlu ”ADA PERBAIKAN PANEL”, “AWAS
JANGAN MASUKAN ARUS LISTRIK”, “MAAF ALIRAN
LISRIK TERGANGGU” dan sebagainya sesuai
kondisi
5) Letakan tulisan tersebut pada tempat yang tepat,
sehingga pelaksanaan pemeliharaan berjalan dengan lancar
6) Mulailah bekerja dengan langkah sebagi berikut:
7) Putuskan aliran listrik yang masuk dengan
memposisikan saklar utama panel pada OFF dan kuncilah
tuas saklar utama agar tidak berubah posisi (segel
pengaman)
8) Ceklah dan yakinkan bahwa semua komponen dalam
panel bebas tegangan
9) Posisikan MCB dan yang lain dalam posisi off/tidak
bekerja
10) Lakukan pemeriksaan semua komponen panel seperti
tabel berikut ini:

22
Tabel 3.1 Pemeriksaan komponen panel tidak bertegangan

No Kompone Cara Pelaksanaan Kondisi


n YA TIDA
K
1. BOX Periksa apakah masih kokoh dan kuat
PANEL Periksa apakah tempat pemasangan
masih memenuhi standart/PUIL
Periksa apakah masih dalam kondisi
bersih jika kotor bersihkan
Periksa apakah kabel groun-ding masih
terpasang kuat dan baik
Periksa apakah semua kom-ponen masih
terpasang kokoh dan lengkap
Periksa apakah diagram rangkaian
panel masih di tempel pada bagian
dalam pintu Panel
Periksa kunci panel masih berfungsi baik
Periksa keadaan panel bila ada kotoran
dan binatang kecil dibersihkan
2. Saklar Periksa kontak-kontaknya masih
Utama/ bekerja sesuai fungsinya atau tidak
Bila terminal kontak korosi, bersihkan
Masuk
dengan clear contac
Periksa skrup penguatnya masih kokoh
3. Busbar Periksa
atau tidakskrup penguatnya masih kokoh
4. Rel omega Periksa masih kuat kokoh atau tidak
atau tidak
5. MCB 1 Periksa fungsinya saat ON dan OFF
6. MCB
phase 3 Cek tahanan isolasi antara MCB
phase Periksa fungsinya saat ON dan OFF

23
7. Kontaktor Coba cek kontak-kontaknya masih
Magnet bekerja sesuai fungsinya atau
Bila
tidakterminal kontak korosi, bersihkan
Periksa lilitan magnet masih baik/tidak
Cek tahanan isolasi antara kontak satu
dengan kontak urutan phase yang lain.
8. ELCB Periksa kontak-kontak masih baik atau
Bila korosi bersihkan dengan clear
Periksa
contact sambungan groundnya
9. Tombol on Bila terminal kontak korosi,
bersihkan dengan clear contact
Coba cek kontak-kontaknya masih
bekerja sesuai fungsinya atau tidak
10. Tombol Coba cek kontak-kontaknya masih
Off bekerja sesuai fungsinya atau tidak
Bila terminal kontak korosi, bersihkan
dengan clear contact

11. La Periksa kelengkapan armaturnya


mp
Periksa filamen lampu atau lektode
u
12. Terminal lampu
Periksa masih kuat dan kokoh
Coba cek kontak-kontaknya masih
bekerja dan berfungsi
13. Sambunga Periksa sambungan kabel masih kuat
n Periksa sepatu kabel masih kuat dan
dan kokoh
Kabel kokoh
14. Sambunga Periksa sambungan kabel grounding
n masih kuat dan kokoh
Grounding Periksa tahanan tanah pada
elektrodenya masih baik/tidak

24
15. Alat Ukur Periksa terminal pada alat ukur
masih tersambung kuat atau tidak
Periksa posisi penunjuk jarum masih
normal baik saat tidak bekerja/bekerja.
Periksa alat ukur masih berfungsi sesuai
standar

b. Pemeliharaan saat bertegangan


Dalam pemeliharaan panel distribusi listrik perlu diketahui
prosedur/ langkah yang ditempuh sebelum petugas memulai
pekerjaan.Terlebih pemeliharaan saat panel dalam kondisi kerja.
1) Perlu dikoordinasikan dengan pimpinan instansi terkait
secara vertikal misal pimpinan industri, PLN.
2) Berikan informasi kepada konsumen/pengguna listrik,
waktu dan jam akan ada pemeliharaan/pemeriksaan panel
lsitrik
3) Siapkan petugas pemeliharaan dengan baik
4) Siapkan peralatan untuk mengadakan pemeriksaan
panel saat bertegangan misalnya sarung tangan dari karet,
tespen dan alat tangan lainnya yang mendukung harus
dalam kondisi tahanan isolasinya baik
5) Siapkan tulisan/informasi untuk umum yang dipasang
dekat panel saat melakukan pengecekan panel, misal”
HATI-HATI ADA TEGANGAN LISTRIK”, “AWAS
BAHAYA LISTRIK” dll.
6) Hidupkan saklar masukan/utama panel

25
7) Periksa dan cek terminal setiap saklar dan semua
komponen dalam panel masih kerja baik atau tidak
8) Bila sudah siap lakukan pekerjaan pengecekan panel
sesuai tabel pengamatan dibawah ini:

Tabel 3.2 Pengecekan komponen panel

NO KOMPO CARA PELAKSANAAN PERLAT


1. Box
NEN Periksa tegangan bocor/sentuh Earth meter
AN
panel masih memenuhi standar/tidak

2. Saklar a. Ukurlah tegangan masuk dan Tespen


Utama/ keluar pada saklar utama ,
Masuk b. Bila tegangan output masih Volmet
normal artinya saklar utama er,
masih bekerja baik Sarung
tangan
3. Busbar Tes tegangan antara busbar satu Tespen
karet
dengan yang lain, bila tegangan ,
normal berarti kontak-kontak kabel Volmet
tersambung baik dengan busbar er,
Sarung
4. MCB 1 Periksa tegangan antara terminal MCB Tespen,
tangan
phase dengan hantaran netral, bila tegangan Volmeter,
normal berati MCB masih dapat kontak Sarung
sempurna tangan
karet

26
5. MCB 3 a. Periksa tegangan antara terminal
phase MCB dengan hantaran netra, bila Tespen
tegangan normal berati MCB ,
masih dapat kontak sempurna Volmet
b. Periksa tegangan antar terminal er,
MCB, bila tegangan normal, bearti Sarung
MCB masih dapat tangan
6. Kontakt a. Ukurlah tegangan kerja pada karet
Tespen,
or kum-paran magnetnya, masih Voltmet
aman sesuai standar/tidak er,
b. Periksa tegangan antar terminal Sarung
utama baik masuk maupun tangan
terminal keluaran. karet
c. Bila tegangan normal berarti
kontaktor masih dapat bekerja
baik
7. ELCB Periksa besar tegangan/arus apakah Tespen,
sesuai standar Voltmeter,
8. Tombol Periksa keadaan tegangan antara Ampermete
Tespen,
on masing- masing terminal tombol tekan Volmeter,
on Sarung
9. Tombol Periksa keadaan tegangan antara Tespen
tangan
Off masing- masing terminal tombol tekan ,
off Volmet
10. L a. Periksa tegangan kerja pada er,
Tespen
a terminal lampu indicator ,
m b. Periksa menyala/tidak lampu Volmet
p indikator sesuai fungsinya er,
u Sarung

27
11. Terminal Periksa arus/tegangan pada masing- Tespen,
masing terminal input mapun output pada Volmeter,
komponen listrik Sarung
12. Sambun Periksa dan ukurlah tegangan pada tangan
Tespen,
gan titik setelah sambungan kabelnya, Volmeter,
Kabel bila ada tegangan berarti Sarung
13. Sambun sambungannyabesar
Ukurlah baik tegangan/arus tangan
Tespen,Vol
gan goundingnya, masih memenuhi sesuai meter,
Groundi standar/tidak Earthmeter
14. Alat
ng a. Periksa dan ukur besar Tespen
Sarung
Ukur tegangan pada masing- ,
masing terminal alat ukur Volmet
masih normal sesuai fungsi er,
standar/tidak Sarung
b. Periksa skala meter masih tangan
baik atau tidak karet
 Periksa jarum penunjukan
skala masih presisi atau ada
kesalahan

28
Gambar 3.13 Pemeliharaan panel

3. Pengawatan Pada Panel

Gambar 3.14 Skema Panel 3 fasa satu kelompok

Keterangan :
a. Sakelar (penghubung)
b. Sekering

Gambar 3.15 Pengawatan panel 3 fasa 2 kelompok

29
Keterangan

a. Penghubung utama
b. Sekering utama
c. Rel pembagi
d. Penghubung pembagi (kelompok)
e. Sekering pembagi (kelompok)
f. Hubungan massa (tanah)

Gambar 3.16 Panel bersub cabang


Keterangan :

Pembagian arus beban batas maksimal :

a. Arus pada fasa R = 400 A


b. Arus pada fasa S = 400 A
c. Arus pada fasa T = 400 A

Untuk menjalankan penghubug utama dapat dilayani dengan dua jalan, yaitu :

1) Jalan pertama dilayani dengan menggunakan atau perlengkapan secara


manual (dengan tenaga tangan)
2) Jalan kedua ilayani secara otomatis, dengan diperlengkapi tombol
tekan dan sakelar magnit
3) Dan untukkeamanan dilengkapi normal open alat ini bila mendapatkan
beban lebih akan memutuskan secara otomatis.

30
Hasil dari pemeliharaan panel distribusi listrik yang dilakukan
kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa
peralatan panel dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat
dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan pada
panel listrik. Hal yang penting dalam pemeliharaan peralatan
panel adalah kondisi isolasi. Semakin tinggi daya sekat/isolasi suatu
peralatan panel listrik semakin baik. Tujuan pemeliharaan peralatan
panel daya listrik adalah untuk menjamin kontinyuitas
penyaluran tenaga listrik dan keandalan antara lain:

a) Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency


b) Untuk memperpanjang umur peralatan
c) Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan
peralatan
d) Meningkatkan safety peralatan
e) Mengurangi lama waktu padam akibat adanya gangguan pada
panel

31
BAB IV
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di


PT.Sinar Langkat Perkasa ,maka dapat diambil kesimpulan diantaranya :

1. Adapun komponen-komponen pada panel diantaranya Sakelar,Push


Botton,Miniature Circuit Breaker(MCB),Moulded Case Circuit
Breaker(MCBB),Air Circuit Breaker(ACB),dll.
2. Pemeliharaan peralatan listrik panel adalah rangkaian tindakan atau proses
kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan
panel dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah
terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan pada panel listrik.

B.SARAN

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan yang telah saya lakukan ada hal yang harus
diperhatikan yaitu:

1. Perlu dilakukannya pemeliharan panel setiap bulan agar kebersihan panel dan
komponen-komponen pada panel lebih tahan lama.
2. Pemeriksaan secara berakala pada setiap komponen-komponen pada panel

32
DAFTAR PUSTAKA

[1] Djumadi, Dkk. 1999. Instalasi Listrik Bangunan. Bandung: Angkasa.

[2[ Kharis. M, Dkk. 2005. Pemeliharaan Panel Listrik. Yogyakarta: Direktorat

[3[ Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

[4] Septiansyah, Fajar. Rekonstruksi Panel Distribusi Daya Listrik Pp-Ib


Laboratorium Instalasi Listrik Polban Menurut Standart Sni Puil 2000,
Jurnal Teknik Elektro.

[5] Susanto, A. & Saminto, E. P. Rancangan Panel Distribusi Daya Listrik Untuk
Siklotron 13 Mev.

[6] Suripto, Slamet. 2017. Teknik Instalasi Listrik.Yogyakarta.Buku Ajar.

33
LAMPIRAN

Lampiran 1.Surat balasan dari industri

34
Lampiran 2.Surat penugasan dosen pembimbing

35
Lampiran 3.Surat keterangan selesai kerja praktek industri

36
37

Anda mungkin juga menyukai