Oleh :
Hendro Bayu Aji
(NIM : 1102164024)
ABSTRAK
Mata kuliah Kerja Praktik (KP) adalah mata kuliah wajib yang dilaksanakan
pada semester enam dengan tataran beban akademik 2 SKS kegiatan mata kuliah ini
dilaksanakan bersifat praktik secara nyata dan mandiri. Pada kegiatan KP ini instansi
yang dipilih adalah di PT. PLN (Persero) Jayapura dan ditempatkan pada ULTG (Unit
Layanan dan Transmisi Gardu Induk) Sentani. Kegiatan KP ini mempelajari dan
memahami pemeliharaan dan sistem proteksi pada transformator IBT (Interbase
Trafo).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga laporan Kerja Praktek ini dapat
penulis selesaikan tepat waktu dan dengan baik. Tujuan penulisan laporan ini adalah
sebagai bentuk salah satu tanggung jawab perihal pelaksanaan kerja praktik yang
telah penulis selesaikan pada periode 17 Juni – 26 Juli 2019. Selama pelaksanaan
kerja praktek ini penulis banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru di
bidang pemeliharaan dan sistem proteksi pada transformator IBT.
Dalam penulisan kaporan kerja praktek ini masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga penulis menerima kritik dan saran yang dapat membangun pengetahuan
yang ada. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
membacanya.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Logo perusahaan ...................................................................................... 7
Gambar 2. 2 Logo ULTG .............................................................................................. 8
Gambar 2. 3 Gardu Induk Holtekamp ........................................................................... 9
Gambar 2. 4 Gardu Induk Skyland ............................................................................... 9
Gambar 2. 5 Gardu Induk Sentani............................................................................... 10
Gambar 2. 6 Gardu Induk Genyem ............................................................................. 10
Gambar 2. 7 Struktur organisasi ULTG ...................................................................... 11
Gambar 2. 8 Peta lokasi kantor ................................................................................... 11
Gambar 2. 9 Gedung kantor pelaksanaan KP ............................................................. 12
Gambar 3. 1 Trafo IBT................................................................................................13
Gambar 3. 2 Pemeriksaan suhu trafo .......................................................................... 17
Gambar 3. 3 Pemeriksaan NGR .................................................................................. 17
Gambar 3. 4 Pemeriksaan OLTC ................................................................................ 18
Gambar 3. 5 Pemeriksaan pendingin trafo .................................................................. 18
Gambar 3. 6 Pemerikssaan fire protection .................................................................. 19
Gambar 3. 7 Pembersihan isolasi trafo ....................................................................... 22
Gambar 3. 8 Pengukuran tahanan isolasi trafo menggunakan FLUKE 1550C .......... 22
Gambar 3. 9 Pemasangan alat bantu uji OMICRON CB MC2 untuk pengujian PMT
..................................................................................................................................... 23
Gambar 3. 10 Pengujian PMT..................................................................................... 23
Gambar 3. 11 Pelaksanaan kegiatan check list bulanan dengan pengamatan mata .... 24
Gambar 3. 12 Pengambilan sample minyak trafo ....................................................... 24
Gambar 3. 13 Uji kualitas minyak trafo ...................................................................... 25
Gambar 3. 14 Uji pentanahan main tank trafo ............................................................ 25
Gambar 3. 15 Panel proteksi Gardu Induk .................................................................. 30
Gambar 3. 16 Relay proteksi pada panel proteksi....................................................... 31
Gambar 3. 17 Pemasangan alat uji pada panel proteksi .............................................. 31
Gambar 3. 18 Alat uji OMICRON CMC 356 ............................................................. 32
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR ISTILAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan energi listrik di wilayah Papua dan Papua Barat terus meningkat dari
tahun ke tahun dengan sejalannya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di wilayah
Papua dan Papua Barat. Hal ini dibuktikan adanya perkembangan di dunia industri dan
bisnis, dan juga pertambahan penduduk yang berakibat bertambahnya pemakaian
energi listrik. Sistem kelistrikan di Jayapura merupakan salah satu sistem terbesar yang
ada di PLN WP2B (Wilayah Papua dan Papua Barat) dan juga merupakan ibu kota
provinsi Papua sehingga perkembangan sistem yang ada di Jayapura sangat menjadi
titik perhatian untuk semua kalangan baik dari pemerintah maupun internal PLN.
PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan kelistrikan nasional milik BUMN (Badan
Usaha Milik Negara) tentu saja memiliki peran yang penting dalam memenuhi
kebutuhan energi listrik di Indonesia. PLN WP2B terus berupaya dalam pembangunan
kelistrikan di wilayah Papua dan Papua Barat. Melalui kegiatan KP ini penulis
mempelajari pemeliharaan dan sistem proteksi pada transformator IBT (Interbase
Trafo) yang ada di Jayapura, Papua. Ketidaknormalan atau gangguan yang terjadi bisa
menyebabkan rusaknya trafo IBT pada gardu induk. Untuk mencegah terjadinya
gangguan maka diperlukannya pemeliharaan dan sistem proteksi yang sangat tinggi
dan sesuai standar/pedoman – pedoman yang ada sehingga kehandalan sistem trafo
tenaga listrik dapat optimal.
1. Studi literatur, yaitu penulis membaca dan memahami teori meliputi: instruksi
kerja, pedoman trafo, tata cara pengoperasian alat, jurnal, artikel, dan mengikuti
seminar pelatihan yang diselenggarakan di kantor;
2. Kunjungan ke lapangan, yaitu penulis diajak untuk mempelajari dan memahami
persoalan – persoalan di lapangan dan tata menyelesaikan pekerjaan di
lapangan secara langsung;
3. Mengoperasikan alat, yaitu penulis diberi kesempatan untuk mengoperasikan
alat guna menyelesaikan pekerjaan di lapangan.
3
1. Selama kerja praktek terdapat empat lokasi gardu induk yang pernah dikunjungi
demi penyelesaian penugasan pekerjaan, yaitu: gardu induk Sentani,
Holtekamp, Genyem, dan Skyland;
2. Pemeliharaan dan pengujian pada panel proteksi agar relay proteksi dapat
melindungi penyaluran transmisi dengan baik dan mencegah kerusakan besar
yang dapat terjadi dengan alat uji OMICRON CMC 356 dan aplikasi
OMICRON TEST UNIVERSE 4.00;
3. Pemeliharaan dan pengujian trafo IBT gardu induk agar memperpanjang umur
trafo dan mengetahui bagian – bagian trafo yang kemungkinan rawan terjadi
gangguan dengan bantuan alat uji FLUKE 1550C, Earth Resistance Tester,
MEGGER OTS60PB, OMICRON CPC 80 + CP TD 12/15, dan OMICRON
CIBANO 500.
4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN TEMPAT KP, bab ini berisi tentang profil
perusahaan/instansi, struktur organisasi, dan lokasi/unit pelaksanaan kerja.
BAB III KEGIATAN KP DAN PEMBAHASAN KRITIS, bab ini berisikan antara
lain:
1. Saran untuk perusahaan atau pun proyek/kegiatan dari hasil KP; dan
2. Saran tentang perbaikan substansi untuk memperkaya ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu – ilmu yang berkaitan dengan prodi – prodi di Fakultas Teknik
Elektro (FTE).
DAFTAR PUSTAKA
6
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
PROFIL INSTITUSI/PERUSAHAAN TEMPAT KP
PT. PLN (Persero) merupakan sebuah perusahaan yang bertanggung jawab untuk
mengurusi aspek kelistrikan nasional milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Agar
upaya pelayanan kelistrikan nasional PLN (Perusahaan Listrik Negara) membagi-bagi
ke dalam beberapa unit sesuai dengan sistem tenaga listrik, yaitu pembangkit,
transmisi, dan distribusi. Jayapura termasuk kota yang saat ini sedang berkembang dan
berupaya dalam mengoptimalkan kebutuhan kelistrikan di wilayah Papua.
8
ULTG (Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk) Jayapura Unit Sentani adalah
sebuah sub-unit di bawah Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) yang memiliki fungsi
dan tugas dalam melakukan pemeliharaan terhadap peralatan transmisi energi listrik
Gardu Induk (GI) dan saluran transmisi di Jayapura. Jayapura memiliki lima
pembangkit, yaitu:
Selain memiliki pembangkit Jayapura juga memiliki empat GI. Gardu Induk
tersebut berfungsi untuk mentransmisikan pusat – pusat pembangkit listrik yang ada
di Jayapura. Jayapura memiliki empat GI yang masing – masing berperan dalam
mentransmisikan listrik dari pembangkit, meliputi:
2. Gardu Induk Skyland, memiliki kapasitas 150/70 kV, 150/20 kV, dan 70/20
kV berfungsi untuk mentransmisikan dari PLTA, PLTMG, PLTU, dan PLTD
(Waena);
BAB III
KEGIATAN KP DAN PEMBAHASAN KRITIS
Transformator atau Trafo adalah peralatan yang bersifat statis dengan rangkaian
belitan dan magnetik yang terdiri dari belitan, terdapat induksi elektromagnetik, dan
dapat mentransmisikan arus dan tegangan AC (Alternating Current) dengan frekuensi
yang sama. Trafo pada dasarnya menggunakan prinsip elektromagnetik (hukum
ampere dan induksi faraday). Arus atau medan listrik yang berubah dapat menimbulkan
medan magnet, kemudian perubahan medan magnet/fluks medan magnet
menyebabkan bangkitnya tegangan induksi. Pada belitan primer arus AC yang
mengalir dapat membangkitkan fluks magnet, kemudian fluks magnet terebut mengalir
melalui inti besi yang terdapat diantara belitan primer dan belitan sekunder. Fluks
magnet dapat menginduksi pada belitan sekunder sehingga menyebabkan terdapat beda
potensial atau tegangan induksi.
14
3.2.3 Bushing
Bushing merupakan perangkat yang terdiri dari konduktor dan diselubungi oleh
isolator. Bushing berfungsi sebagai sarana penghubung belitan dengan jaringan luar.
Isolator pada bushing memiliki fungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing
dengan body main tank trafo. Ada empat bagian utama pada bushing, yaitu: isolasi,
konduktor, dan klem koneksi.
3.2.4 Pendingin
Media untuk pendinginan pada trafo menggunakan minyak isolasi trafo. Panas
yang berasal dari belitan trafo akan diserap oleh minyak, kemudian pada saat minyak
bersirkulasi dan dibawa untuk didinginkan pada sirip – sirip radiator pendinginan ini
dibantu juga oleh kipas dan pompa sirkulasi agar lebih efisien dalam menurunkan suhu
panas trafo.
3.2.5 Konservator
Suhu yang naik akibat operasi trafo akan menyebabkan minyak isolai memuai
sehingga volumenya bertambah dan saat penurunan suhu operasi trafo maka minyak
isolasi akan menyusut sehingga volumenya berkurang. Selain terjadi pemuaian dan
15
penyusutan minyak, udara pun akan memuai dan menyusut di dalam konservator.
Dalam konservator volume udara tersebut perlu ditambah atau dibuang dan akan
berhubungan dengan udara luar. Udara akan difilter oleh silicagel agar kandungan uap
air dapat diminimalkan sehingga membuat minyak isolasi trafo tidak terkontaminasi.
Silicagel juga perlu dipanaskan atau perlu penggantian agar kemampuan dalam
menyerap kandungan uap air dapat konsisten.
3.3 Pemeliharaan
Pemeliharaan pada trafo berfungsi agar dapat mempertahankan kualitas/optimal
dalam penyaluran transmisi pada trafo dan memperpanjang masa pakai trafo.
16
7. Struktur mekanik
8. Sistem monitoring thermal
Gambar 3. 9 Pemasangan alat bantu uji OMICRON CB MC2 untuk pengujian PMT
Gambar 3. 14 Uji pentanahan main tank trafo menggunakan alat Earth Resistance Tester
26
1. Rele Bucholz
2. Rele Jansen
3. Rele Sudden Pressure
4. Rele Thermal
5. Oil Level
3.4.5 Treatment
Pelaksanaan tindakan perbaikan berdasarkan hasil pengukuran, pengujian, dan
keputusan, meliputi:
1. Purification/Filter
2. Reklamasi
3. Ganti Minyak
4. Cleaning
5. Tightening
6. Replacing Parts
7. Greasing
1. Gangguan Internal
b. Incipient Fault, yaitu gangguan yang terjadi secara lambat dan dapat
berkembang menjadi gangguan yang besar akibat jika tidak segera
diatasi dengan penyebabnya, antara lain: overheating, overpressure,
dan overfluxing.
2. Gangguan Eksternal
a. Saluran transmisi dan distribusi, yaitu sebagai tempat penghubung dari jaringan
transmisi ke jaringan distribusi;
b. Perlengkapan hubung bagi, yaitu sebagai pengatur aliran listrik dari suatu
jaringan transmisi ke jaringan transmisi lainnya;
c. Trasformator, yaitu sebagai penurun tegangan transmisi menjadi tegangan
distribusi;
d. Peralatan pengaman, yaitu sebagai pengaman dalam operasi sistem;
e. Peralatan kontrol, yaitu sebagai pengontrol dalam operasi sistem.
28
Tabel 3. 1 Simbol – simbol dan fungsi pada singel line diagram gardu induk
No Simbol Fungsi
Simbol Pemutus
Tegangan Listrik (PMT)
adalah perangkat yang
berfungsi untuk pemutus
1 dan penyambung arus
beban dengan kondisi saat
normal ataupun sedang
dalam pemeliharaan
gangguan.
Simbol Pemisah (PMS)
adalah perangkat yang
2
berfungsi sebagai pemisah
peralatan dari tegangan.
Simbol Transformator
Tegangan adalah
3 perangkat yang berfungsi
sebagai penaik atau
penurun tegangan listrik.
Simbol Transformator
Arus (CT) adalah
perangkat yang berfungsi
sebagai pengubah arus
4
besar menjadi arus kecil
agar dapat diukur
menggunakan Amper
meter.
29
Simbol Transformator
Tegangan (PT) adalah
perangkat yang berfungsi
sebagai pengubah
5
tegangan tinggi menjadi
tegangan rendah sehigga
dapat diukur
menggunakan Volt meter.
Simbol Netral Grounding
Resistor (NGR) adalah
perangkat yang berfungsi
6 sebagai pengaman
peralatan pada trafo
tegangan, saat terjadi
hubungan singkat.
1. Proteksi utama trafo, yaitu sistem proteksi sebagai prioritas utama dalam
pengamanan gangguan. Proteksi utama memiliki ciri – ciri, yaitu: tidak
bergantung dari proteksi lain, waktu kerja sangat cepat, dan tidak dapat
dikoordinasikan terhadap relai proteksi lainnya. Proteksi utama diharapkan
mampu untuk memprakarsai jika terjadi gangguan pada kawasan yang harus
dilindungi. Proteksi utama terdiri dari:
30
2. Proteksi Cadangan Trafo, yaitu sistem proteksi yang dirancang agar dapat
bekerja ketika terjadi gangguan pada sistem tetapi tidak diamankan akibat dari
ketidakmampuan atau kerusakan pada proteksi utama dalam mengerjakan
pemutusan yang tepat. Proteksi cadangan berfungsi sebagai pengganti proteksi
utama pada saat terjadi kegagalan atau tidak dapat bekerja sebagaimana
mestinya pada proteksi utama. Proteksi cadangan terdiri dari:
a. Relay Arus Lebih/OCR (Over Current Relay), yaitu relay yang akan
bekerja bila meraakan arus di atas nilai settling-nya. OCR dirancang jika
terjadi gangguan berupa hubungan singkat di dalam trafo maupun
gangguan eksternal. Ralay ini digunakan untuk mendeteksi adanya
gangguan fasa – fasa yang mempunyai karakteristik waktu kerja relay
semakin cepat bila arus gangguan yang dirasakan semakin besar dan
fungsi high set yang bekerja seketika.
b. Ground Fault Relay (GFR), yaitu relay yang dirancang jika terjadi
gangguan hubungan singkat fasa terhadap tanah, yaitu mendeteksi
gangguan fasa – tanah.
c. Stand By Earth Fault (SBEF), yaitu pengaman berupa sistem
pentanahan NGR (Neutral Grounding Resistance).
d. Over Voltage Relay (OVR)/Under Voltage Relay (UVR), yaitu relay
sebagai pengaman peralatan instalasi terhadap pengaruh perubahan
tegangan lebih atau kurang. Peralatan instalasi dapat rusak jika melebihi
nilai maksimum atau minimum batas kerja operasi sehingga perlunya
OVR dan UVR.
34
Gambar 3. 20 Pemasangan alat uji pada relay proteksi Easergy MICOM P142
35
Kualitas minyak isolasi trafo diukur dengan menggunakan alat MEGGER OTS60PB.
Pengukuran dengan alat ini mendapatkan hasil berupa tegangan tembus rata – rata
16,7 kV. Pengukuran tersebut menunjukkan hasil yang kurang bagus, karena
seharusnya tegangan tembus rata – rata minyak trafo adalah sebesar 30 kV sampai 40
kV.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Pemeliharaan pada transformator transmisi sangat penting dilakukan dalam
periode harian, mingguan, bulanan, dan tahunan karena semakin ketat pemeliharaan
berdasarkan pedoman – pedoman dan standar – standar yang ada maka semakin
mengurangi adanya gangguan – gangguan yang timbul baik secara internal dan
eksternal sehingga kualitas transmisi dalam kelistrikan Jayapura dapat terus terjaga.
Sistem proteksi dengan menjadi bagian yang sangat handal dan mampu bekerja sangat
cepat dalam meindungi kerugian – kerugian bila terjadi gangguan.
4.2 Saran
Berikut ini adalah saran yang diberikan penulis bagi perusahaan dan bagi Fakultas
Teknik Elektro agar kedepannya semakin baik, antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A - Copy Surat Lamaran Ke Perusahaan Yang Bersangkutan
41
LAMPIRAN F - Logbook
46
47
48
49
50