Oleh:
Aziiz Agung Priyangga
1111520010
Disusun Oleh:
Aziiz Agung Priyangga
(1111520010)
Mengetahui, Menyetujui,
Yang berwenang Pembimbing Lapangan
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Dosen Pembimbing
Segala puji syukur di panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia kesehatan dan kesabaran serta hidayahNya, sehingga dapat diselesaikannya
laporan kerja praktek dengan judul ”Pemelihaan rutin motor pompa sampling WTP di PT
KNSS. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan 2 SKS dalam
program studi teknik elektro, Institut Teknologi Indonesia.
Selama pelaksanaan kerja praktik dan penyusun laporan ini, banyak didapatkan
bantuan, dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini ingin disampaikan ucapan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan secara moril selama
pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktik ini.
2. Ibu Novi Hapsari, ST. M.Sc. selaku ketua program studi teknik elektro.
3. Bapak Saharudin,ST.M.Eng.Sc. selaku dosen pembimbing penulis menyelesaikan
laporan kerja praktek ini, yang telah memberikan saran-saran serta perbaikan,
pengetahuan dan dorongan dalam penyelesaian kerja praktek penulis.
4. Semua Tim dan pegawai PT. Krakatau Nippon Steel Sumikin.
5. Keluarga yang selalu mengasihi, kakak, adik dan lainnya yang tidak dapat disebut
satu persatu.
6. Seluruh mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2015.
Dalam penyusunan laporan ini penulis telah berusaha sebaik mungkin dengan harapan
dapat menghasilkan karya yang terbaik. Namun dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan sehingga perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut. Meskipun demikian
harapan semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu dengan senang hati
diterima saran dan kritik dari para pembaca untuk penyempurnaan laporan kerja praktik
ini.
Serpong,8 Mei 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I. PENDAHULUAN
1
WTP memiliki motor pompa sampling yang berperan penting dalam proses
operasi mesin pabrik, oleh karena itu perawatan motor yang salah satu poinnya
yaitu pengukuran getaran sangat berperan penting didalamnya.. Dalam sebuah
bidang industri baja misalnya, memerlukan adanya ilmu getaran agar dapat
diketahui kondisi dari bearing setiap motor listriknya dan juga tingkat kerusakan
pada suatu alat instrument . Apabila getaran yang dihasilkan melebihi batas yang
diperbolehkan, maka dapat mengganggu lingkungan sekitar dan membahayakan
proses kerja mesin yang sedang berlangsung. Dengan adanya ilmu getaran yang
mempelajari mengenai kerusakan suatu peralatan, maka dari itu dapat diminimalisir
atau bahkan diatasi. Langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah kebisingan
pada suatu peralatan, memerlukan adanya sebuah analisa yang dapat mendeteksi
getaran tersebut. Tingkat kerusakan suatu peralatan dapat dilihat pada getaran yang
terjadi pada alat tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa dan pengambilan
data getaran pada motor pompa tersebut.[1]
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari kerja praktik ini adalah:
a. Memperluas wawasan mahasiswa melalui pengalaman langsung dilapangan.
b. Mendekatkan hubungan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah
dengan kenyataan dilapangan.
c. Memberi bekal pengalaman kerja dan ketrampilan bagi mahasiswa sebelum
mereka terjun kelapangan.
2
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah:
a. Mengetahui sistem perawatan WTP di PT.KNSS .
b. Mengetahui cara dan apa saja yang dilakukan pada saat pemeliharaan rutin
Water Treatment Plant (WTP).
c. Mengetahui hasil dari pemeliharaan rutin WTP dan menemukan kerusakan
pada saat pemeliharaan.
3
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktik ini dibagi menjadi menjadi beberapa bab untuk
memudahkan untuk memudahkan dalam penguraian, yaitu dengan cara
membaginya dalam beberapa bab seperti berikut:
Bab I. Pendahuluan
Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan kerja
praktik, tempat dan waktu pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
Bab II. Tinjauan umum perusahaan
Bab ini berisi tentang sejarah singkat, letak, visi, status, struktur organisasi, dan
bentuk lambang perusahaan.
Bab III. Tinjauan pustaka
Bab IV. Pemeliharaan rutin Vibrasi Motor Pompa Sampling WTP
Bab V. Penutup
4
BAB II. PROFIL PT. KRAKATAU NIPPON STEEL SUMIKIN
5
2.2 Data lengkap PT. KNSS
6
Warna merah dan biru yang bergradasi melambangkan kemauan dan kemampuan
untuk beradaptasi dan berubah ke arah yang lebih baik.
1. Garis horizontal dan huruf KNSS yang berwarna putih
Melambangkan garis pengikat dua pihak yang mencerminkan ketulusan untuk menjalin
kerjasama dan bekerja bersama untuk kepetingan perusahan (KNSS).
2. Garis bayangan berwarna abu-abu di bagian bawah logo
Melambangkan suatu cita-cita yang mulia memberikan manfaat bagi kemakmuran kedua
bangsa.
Berikut merupakan penjelasan mengenai arti warna pada logo PT KNSS :
a) Merah
Mencerminkan semangat yang senantiasa bergelora dalam mewujudkan cipta dan karya.
b) Biru
Mencerminkan terkemuka dalam teknologi dan keandalan.
c) Merah Marun
Mencerminkan semangat energi keberanian dan kepercayaan diri dalam menghadapi
tantangan.
d) Putih
Melambangkan kejujuran dan ketulusan dalam semangat dan usaha untuk mencapai tujuan
bersama.
e) Abu-abu
Melambangkan profesionalisme dan kualitas dalam melakukan inovasi untuk mencapai
keunggulan perusahaan.
7
President Director
President Director
Secretary Office
General Manager
Technology & Operations Director
2.4 Struktur Organisasi PT. KNSS
Technology &
HR & GA Director
Operation Director
Human Resources & General Affairs Director
Finishing &
Human Resources General Affairs Procurement Sales & Marketing Sales & Marketing Non Automotive Production Planning Production (GAPL) Maintenance Technology & IT Quality Control
Accounting Manager Finance Manager Technical Service
: Naomasa Arita
: Djoko Muljono
Manager Manager Manager Dept. 1 Manager Dept. 2 Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager
8
2.5 Visi PT.KNSS
Menjadi produsen baja otomotif terkemuka di Indonesia dengan kekuatan yang
komprehensif di semua bidang, termasuk teknologi, biaya, dan menjadi global.
9
BAB III. LANDASAN TEORI
a. Baja canai dingin ("Cold Rolled Steel") banyak digunakan sebagai bahan
dasar di berbagai bidang industri. Continuous Processing Line di PT. KNSS
adalah kombinasi dari pembersihan, annealing (pemanasan dan pendinginan),
proses temper dan inspeksi. Permukaan bahan baku dari pabrik CRM PT. KS
dibersihkan secara mekanis dan kimia di bagian pembersihan.
10
b. Setelah dibersihkan, bahan baku dipanaskan dan didinginkan secara kontinu
dalam tungku annealing untuk menciptakan kristal yang seragam agar
menghasilkan sifat mekanik yang diinginkan. Bahan baku yang telah diproses
akan menjadi produk CRS melalui proses tambahan seperti tempering,
trimming dan inspeksi.[1]
11
c. Hot-dip Galvanized Steel ("GI") adalah baja lapis seng. Gulungan baja canai
panas atau gulungan baja dingin mempunyai sifat mekanik yang tepat untuk
digunakan sebagai logam dasar GI. Setelah permukaan dibersihkan dan
dilakukan proses annealing untuk penyesuaian sifat mekanik, logam dasar
akan melewati tempat penyimpanan seng cair untuk dilapisi seng. GI
memiliki ketahanan korosi yang sangat baik karena efek perlindungan
terhadap seng. GI banyak digunakan di berbagai bidang termasuk mobil.[1]
12
d. Hot-dip Galvannealed Steel ("GA") adalah baja lapis seng dengan lapisan
paduan seng-besi. Gulungan baja canai panas atau gulungan baja dingin
mempunyai sifat mekanik yang tepat untuk digunakan sebagai logam dasar
GA. Setelah permukaan dibersihkan dan dilakukan proses annealing untuk
penyesuaian sifat mekanik, logam dasar akan melewati tempat penyimpanan
seng cair untuk dilapisi seng. Setelah dilapisi seng, dilakukan proses paduan
pada baja menjadi lapisan paduan seng-besi. Perawatan permukaan tambahan
dapat diterapkan untuk GA sesuai dengan kebutuhan pelanggan. [1]
13
2. Produk Samping
Produk samping dari proses produksi berupa limbah. Limbah yang
ditimbulkan dari proses kegiatan produksi PT.KNSS berupa: limbah padat
(sampah), limbah cair (air limbah) dan limbah panas serta udara. Secara umum dari
proses kegiatan PT.KNSS ditimbulkan air limbah dari dua kegiatan utama:
A. Proses produksi
Berdasarkan tahapan proses produksi PT.KNSS, ditimbulkan air limbah dari dua
tahapan proses, yaitu:
a. Entry dan Cleaning
b. Proses Skinpass dan Post Treatment
B. Proses pendingin
Pada proses pendinginan (cooling) dilakukan dengan menggunakan air
pendingin. Pada proses pendinginan tersebut dilakukan penurunan suhu air dengan
menggunakan menara pendingin (cooling tower). Air yang telah didingnkan pada
menara pendingin tersebut kemudian diresirkulasikan kembali pada tangki air
pendingin (cooling water tank).
Prinsip proses produksi di PT KNSS bertujuan untuk memperpanjang
waktu pemakaian produk. Plat baja akan dilapisi, sebelumnya dilakukan perlakuan
awal untuk menghilangkan oli pelindung dan material lain. Perlakuan awal meliputi
pembersihan oli pelindung dengan larutan alkali dan pembilasan.
14
Selanjutnya plat baja akan di proses annealing dan dicelupkan dalam
cairan zinc (Zn), dipanaskan pada suhu tinggi (Hot-dip Galvanizing), kemudian
dilakukan perlakuan akhir (Post Treatment), dengan larutan fosfat. Proses ini
dilakukan secara berkesinambungan (Process Single Line) yang terdiri dari
beberapa tahap proses meliputi :
1. Pengangkutan Raw Material
Bahan baku (Raw Material) berupa rol baja akan diangkut dari luar sekitar
70-85 rol setiap hari, berat rol masing-masing sekitar 18-20 ton, dengan ukuran
rata-rata lebar 1,88 m dan ketebalan bervariasi antara 0,4-2,2 mm.
2. Penimbangan Raw Material
Bahan baku akan ditimbang terlebih dahulu sebelum masuk pabrik.
3. Penampungan Raw Material
Bahan baku akan disimpan (ditampung) pada tempat penampungan sementara.
4. Entry dan Cleaning
Bahan baku (Raw Material) berupa rol (Coil) baja yang umumnya telah dilapisi
oleh oli pelindung untuk menghindari rusaknya bahan akibat karat. Pada proses
entry dan cleaning, oli pelindung bahan baku dilepaskan dengan cara melarutkan
bahan baku tersebut kedalam larutan soda api (NaOH). Setelah oli terlepas dari
permukaan bahan baku, kemudian plat dibilas dengan cara menyemprotkan air.
Kebutuhan air untuk pembilasan sekitar 16 m3/jam.
5. Annealing
Proses ini bertujuan untuk melunakkan besi, proses ini berlangsung pada suhu
tinggi mencapai 850°C, dalam sebuah tungku pemanas listrik (Box Furnace). Box
furnace diberi pelindung sehingga suhu diluar box kurang dari 100°C. Pada proses
ini dihasilkan produk Cold Rolled Coil (CRC).
6. Galvanizing
Proses galvanisasi adalah proses pelapisan logam, dalam hal ini plat baja rol
dilapisi dengan logam zinc (Zn). Proses ini dilakukan dengan mencelupkan rol baja
dalam lelehan zinc (Zn). Selanjutnya dimasukkan ke dalam Galvanizing Bath
sehingga plat baja yang bergerak melalui rol berkecepatan tertentu terlapisi logam
zinc (Zn) sebanyak 135 mg/m2. Bobot jenis zinc (Zn) adalah 7,14 kg/liter. Pada
proses ini dihasilkan produk Hot-dip Galvanized Steel (GI).
15
7. Over Aging
Pada tahap Over Aging ini diterapkan hanya untuk proses galvannealing.
Prinsipnya rol plat baja yang telah dilakukan annealing pada Box furnace 1
dipanaskan ulang pada Box furnace 2, yang bertenaga listrik dan dioperasikan pada
suhu 200°C. Pada proses ini dihasilkan produk Hot-dip Galvannealed Steel (GA).
8. Proses Skinpass dan Post Treatment
Pada tahap skinpass dan Post Treatment ini produk CRC, GA, GI didinginkan
dan diberi perlakuan fosfat dan selanjutnya diberi lapisan pelindung anti karat.
Perlakuan larutan fosfat bertujuan untuk mendapatkan baja yang mengkilap serta
tahan goresan dan tekanan. Kebutuhan fosfat diperkirakan mencapai 150 kg/hari.
Sisa fosfat akan terbuang bersama limbah cair. Lapisan pelindung anti karat yang
digunakan adalah oli dengan kekentalan sekitar 40 cpoise. Oli dilapiskan pada plat
baja berjalan dengan cara spray berdasarkan gaya elektrostatik plat. Pada tahap
Skinpass dan Post Treatment ini akan ditimbulkan air limbah dengan kapasitas rata-
rata sekitar 16m3/jam.
9. Kegiatan Recoiling, penimbangan dan pengemasan
Baja yang telah mengalami proses annealing dan galvanizing serta perlakuan
akhir, merupakan produk yang dengan kualitas yang diharapkan. Lembaran baja
hasil proses akan digulung kembali (Recoiling) dan dilakukan pengemasan
(Packing). Serta penimbangan.
16
2) Box furnace 2
Box furnace 2 digunakan pada tahap over aging. Pada tahap ini rol plat baja
yang telah dilakukan annealing pada box furnace 1 dipanaskan ulang pada box
furnace 2, yang bertenaga listrik dan dioperasikan pada suhu 200°C. Agar suhu
diuar box kurang dari 100°C, maka pada proses ini dilengkapi dengan pendingin
yang menggunakan air pendingin.[1]
3.2.1 Boiler
Gambar 8. Boiler[5]
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan
tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air
adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan meningkat sekitar
1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga
dengan sangat baik.
Jenis-jenis boiler ada 3 yaitu, Fire Tube Boiler, Water Tube Boiler, dan
Packaged Boiler. Boiler yang digunakan di PT. Krakatau Nippon Steel Sumikin
adalah berjenis Water Tube Boiler:
17
Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa
masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar
membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan
steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk
pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan
kapasitas steam 2000 kg/jam.
Karakteristik water tube boiler sebagai berikut:
Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan
efisiensi pembakaran.
Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air.
Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.[5]
3.2.2 Kompressor
Kompresor adalah suatu alat yang untuk menaikkan tekanan suatu gas
dengan cara menurunkan volume nya. Alat ini secara mekanikal dirancang agar
dapat meyimpan dan mendistribusikan suatu gas bertekanan untuk tujuan tertentu.
Dalam skala lebih kecil, alat ini sering kita jumpai di berbagai bengkel, tambal ban,
maupun tempat pencucian kendaran. Namun tahukah anda kalau alat kompresor
juga diperlukan dalam memenuhi kebutuhan skala besar seperti pada dunia industri.
Dalam sebuah industri, kompresor berfungsi untuk men-
supply kebutuhan udara terkompresi dengan jumlah dan tekanan tertentu. Dalam
sebuah industri besar seperti di pembangkit tenaga listrik misalnya,
keberadaan udara bertekanan ini sangat vital keberadaanya.
Seperti air motor atau juga disebut pneumatic motor, accoustic horn pada
Gas Air Heater, atomizing air pada proses pembakaran furnace menggunakan
solar, semuanya membutuhkan udara bertekanan sebagai sumber energinya. Udara
terkompresi ini sebagian akan melewati suatu alat bernama air dryer yang gunanya
untuk menyerap kandungan air pada udara kering ini disebut instrument air.
Berbagai macam alat membutuhkan instrument air sebagai sumber penggerak
atau aktuator-nya. Valve dan damper sebagian aktuatornya menggunakan
instrument air sebagai sumber tenaga penggeraknya.
18
Perkembangan teknologi di zaman ini telah memungkinkan untuk adanya
inovasi pada produk-produk kompresor, salah satunya adalah kompresor bebas oli.
Jenis kompresor ini tentunya berbeda dengan jenis kompresor konvensional dimana
oli adalah instrumen penting untuk mendukung kinerja dari kompresot itu sendiri.
Dengan adanya kompressor bebas oliS ini, tentunya akan ada manfaat yang
didapatkan yang tidak didapat dari kompresor konvensional yang menggunakan oli.
Selain anda tidak perlu lagi memikirkan oli sebagai lubrikasi
kompresor, kompresor bebas oli ini tentunya gas yang dihasilkan lebih bersih
karena tidak terkontaminasi cairan oli.[6]
Gambar 9. Kompressor[7]
19
1. Pengolahan air
Mekanisme proses yang terjadi pada pengolahan air limbah meliputi:
a. Pemisahan oli
Air limbah yang mengandung oli akan menuju pemisahan oli (oil
separator). Pada oil separator, oli yang mengapung dipisahkan melalui
ambang atau sekat (weir) pemisah dan dialirkan menuju tangki limbah oli
(oil waste tank). Air limbah dari strong alkali waste water tank akan
dialirkan menuju tangki air limbah alkali (alkali waste tank) menggunakan
pompa alkali (strong alkali pump).Untuk oli dikategorikan sebagai limbah
B3 yang nantinya akan diambil dan diolah oleh perusahaan yang
mempunyai izin dalam pengelolaan limbah B3.
b. Netralisasi
Air limbah pada alkali waste tank berupa weak alkali waste water
yang memiliki pH kurang lebih 10, kemudian dialirkan menuju reaction
tank dan mengalami proses netralisasi. Proses netralisasi merupakan proses
penambahan bahan kimia untuk menetralkan pH air. Bahan kimia yang
ditambahkan adalah asam (H2SO4) untuk menurunkan pH atau basa
(NaOH) untuk menaikan pH. Melalui proses netralisasi, pH diharapkan
netral. Pada kondisi netral logam-logam terutama logam seng (Zn) pada air
limbah akan berbentuk padatan tersuspensi atau suspended solids, sehingga
pada proses selanjutnya dapat dipisahkan dari air.
c. Flokulasi
Air limbah dari reaction tank kemudian dialirkan menuju
kurifloater. Pada kurifloter terjadi proses koagulasi-flokulasi serta proses
flotasi. Pada proses koagulasi terjadi destabilisasi partikel melalui proses
kimia antara koagulan dan koloid. Koagulan yang digunakan adalah poly
aluminium chloride (PAC).
20
Pada proses flokulasi terjadi pergerakan partikel yang tidak stabil
yang mengakibatkan tubrukan dan penggabungan antar partikel. Proses
flokulasi ditambahkan polimer yang berguna untuk membuat jaring-jaring
antar partikel sehingga partikel-partikel koloid yang telah bergabung akan
terjebak dalam jaring dan membentuk partikel flok yang lebih besar.
Melalui proses flokulasi ini, partikel-partikel suspended solids, oli,
termasuk logam berat, akan membentuk flok yang mempunyai ukuran yang
cukup besar.[1]
21
d. Flotasi
Pada kurifloter terjadi pada proses flotasi untuk menyisihkan
padatan tersuspensi seperti minyak dan logam berat. Penyisihan dilakukan
dengan cara melarutkan udara ke dalam air dibawah tekanan, kemudian
mengalirkannya kedalam tangki flotasi.Udara yang dilepaskan membentuk
gelembung udara kecil (micro air) yang akan menempel pada partikel
tersuspensi, sehingga mengakibatkan partikel tersuspensi tersebut
mengapung ke permukaan. Kemudian partikel tersuspensi yang mengapung
di permukaan tersebut disisihkan dengan menggunakan peralatan mekanis
yang disebut perangkat skimming. Partikel tersuspenssi yang telah
tersisihkan dari air limbah akan dialirkan menuju tangki lumpu (scum tank)
untuk diolah melalui pengolahan lumpur (sludge treatment), menggunakan
dehydrator Air limbah yang telah terolah dialirkan menuju pressurized tank.
22
f. Renetralisasi
Air limbah dari direct cooling tower akan dialirkan menuju
renetralization tank, untuk dilakukan proses netralisasi kembali, agar air
limbah yang akan dibuang ke badan air memenuhi baku mutu.[1]
23
Sedangkan air yang terpisahkan pada dehydrator akan dialirkan
kembali menuju weak alkali waste water tank untuk diolah kembali pada
pengolahan air limbah.[1]
24
3.3.1 Cooling Tower
Menara pendingin atau cooling tower adalah alat penghilang panas yang
digunakan untuk memindahkan panas dari cooling water yang telah digunakan pada
proses produksi. Menara pendingin dapat menggunakan udara saja untuk
mendinginkannya. Air panas yang dihasilkan dari proses produksi PT. KNSS
didinginkan melalui cooling tower yang memiliki prinsip seperti pada Gambar 8. Pada
menara pendingin, air panas akan dialirkan dari atas dan dikontakan dengan udara luar.
Udara masuk melalui dinding samping yang dialirkan secara horizontal dan kontak
dengan air panas yang jatuh dari atas. [1]
25
3.3.1.1 Klasifikasi Cooling Tower
26
udara. hal ini membantu dalam memaksimalkan perpindahan panas diantara
keduanya. Menurut letak kipasnya jenis ini terbagi menjadi dua, antara lain:
1. Induced draft
Kipas pada cooling tower ini berada di bagian keluaran yang menghisap
udara melintasi menara. Hal ini menghasilkan kecepatan udara masukan rendah dan
kecepatan udara keluaran yang tinggi, sehingga mengurangi kemungkinan
resirkulasi udara.
2. Forced draft
Pada cooling tower ini kipas terletak pada bagian masukan tower, sehingga
menyebabkan kecepatan udara yang tinggi pada bagian masukan dan kecepatan
yang rendah pada bagian keluaran. Kecepatan yang rendah pada bagian keluaran
menyebabkan lebih mudah terjadi resirkulasi udara. Kerugian lainnya desain
penggerak paksa membutuhkan daya motor yang lebih tinggi daripada desain kipas
pada tipe induced draft. Keuntungan penggerak paksa adalah kemampuannya
dalam bekerja pada tekanan statik yang tinggi.[12]
27
3.4 Water Sampling Analyzer
Waste Water Treatment Plant di PT.KNSS memiliki suatu sistem samping
yang disebut Water Sampling Analyzer. Memiliki beberapa parameter instrument
yang diambil, yaitu Vibrasi motor pompa, sensor pH meter, sensor COD, dan
sensor suhu.[1]
28
Tabel 2. Parameter kontrol pada WTP
Parameter Baku Mutu Lingkungan
pH 6,5 – 9
Chemical Oxygen Demand (COD) ≤ 100 mg/L
Suhu ≤ 400C
Sumber: WTP PT.KNSS, 2019[1]
29
3.4.1.1 Gambaran Umum
Pompa sentrifugal yaitu Pompa yang berfungsi mengubah energi kinetik
(kecepatan) cairan menjadi energi potensial melalui suatu impeller yang berputar dalam
casing. Gaya sentrifugal yang timbul karena adanya gerakan sebuah benda atau partikel
melalui lintasan lengkung (melingkar). Pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis
yang paling banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang
relatif murah. Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis 8 pompa perpindahan
positif adalah gerakan impeler yang kontinyu menyebabkan aliran tunak dan tidak
berpulsa, keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak
adanya katupkatup, kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel
dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga hanya
membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi ringan, harga murah dan
biaya perawatan murah.
30
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar
dan flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan
dan head potensial secara kontinu.
31
3.4.1.5 Pengukuran Vibrasi pada Motor Pompa
r
Gambar 18. Spesifikasi Motor Pompa Sampling[13]
Dalam melakukan pengukuran vibrasi pada sebuah mesin, maka digunakan sebuah
sensor yang diletakkan pada rumahan bearing. Sensor tersebut akan mendeteksi vibrasi
yang kemudian ditampilkan pada analayzer dalam bentuk sinyal. Gambar di bawah
menunjukkan Sensor yang dipasang vertikal pada sebuah motor listrik.[15]
32
Parameter Utama Pengukuran Vibrasi, yaitu :
1) Displacement (Jarak Vibrasi)
Adalah jarak yang ditempuh oleh gerakan bolak-balik (getaran) pada suatu
periode waktu tertentu. Parameter ini didapatkan dengan melakukan pengukuran
jarak pergeseran titik putar piringan yang disebabkan oleh gaya sentripetal melalui
persamaan :
33
3.4.2 pH meter
pH meter merupakan suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk
pengukuran pH (kadar keasaman) suatu larutan ( meskipun bisa juga digunakan
untuk pengukuran pH unsur semi-solid).Kadar keasaman suatu larutan diaktakan
netral apabila bernilai 7. Sealain pH meter, alat lain yang digunakan untuk
mengukur kadar pH antara lain fenolptali dan pH strip.
Sensor pH berfungsi sebagai penentu derajat keasaman atau kebasaan dari
suatu bahan. Pengukuran dan pengendalian nilai pH adalah sangat penting untuk
berbagai studi dalam bidang kimia dan biologi di laboratorium dan berbagai bidang
industri. Metode pengukuran pH dapat dilakukan secara konvensional yaitu
dengan menggunakan kertas lakmus dan elektroda gelas, namun hal ini memiliki
tingkat akurasi hasil pengukuran yang rendah, mudah pecah dan tidak kompatibel
dengan alat ukur/sensor lain. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini
dimungkinkan untuk membuat sebuah sistem alat ukur yang dapat mendeteksi
berbagai parameter secara simultan, akurat, dan berukuran kecil.
Adapun aplikasi sensor dapat ditemui dalam banyak peralatan konsumen,
otomotif, laboratorium, pengelolaaan lingkungan, konservas ienergi, pabrikasi,
industri, kedokteran, pertambangan,pertanian, dan sebagainya. Aplikasi sistem
sensor ini masih dan akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan. Namun,
sensor yang ada saat ini dipasaran hampir semuanya adalah produksi luar negeri
(import).Oleh karena itu penguasaan teknologi sensor ini sangat diperlukan
mengingat aplikasinya yang terusberkembang dan pemenuhan kebutuhan sensor di
dalam negeri masih diimpor.
Pada umumnya jenissensor pH yang banyak digunakan terbuat dari bahan
gelas yang memiliki ukuran yang relatif besar, memiliki tahanan dalam yang sangat
besar dalam orde Mega-Ohmdan mudah pecah bila terjatuh atau terbentur.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk miniaturisasi sensor pH dengan
menggunakan teknologi monolitik dan teknologifilm tanpa mengubah fungsinya
agar dapat lebih menghemat ruang dan biaya.
34
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat
keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi
[H+] lebih besar daripada [OH-], maka material tersebut bersifat asam, yaitu nilai
pH kurang dari 7. Jika konsentrasi [OH-] lebih besar daripada [H+], maka material
tersebut bersifat basa, yaitu dengan nilai pH lebih dari 7.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas
(membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar
elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil
dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion
hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit
elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut
tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.[17]
35
3.4.3 COD Meter
COD merupakan salah satu parameter untuk mengetahui adanya suatu pencemaran
yang disebabkan oleh air limbah. Prinsip dasar penentuan COD adalah proses oksidasi
total oleh kalium dikromat dalam lingkungan asam sulfat pekat. Sisa kalium dikromat
yang tidak tereduksi dititrasi dengan larutan standard larutan fero ammonium sulfat.
Untuk mengefektifkan proses oksidasi terutama bagi sampel yang mengandung
senyawa alifatis maka digunakan perak sulfat sebagai katalisator.
COD adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau miligram per liter (mg/1) yang
dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk menguraikan benda organik secara kimiawi
(Sugiharto, 1987 : 6).
COD tidak dapat diukur dengan baik dalam suatu sampel yang mengandung ion
klorida lebih dari 2.000 mg/L larutan sampel. Hal ini oleh karena ion klorida dapat
bereaksi dengan kalium dikromat membentuk klorin . [18]
36
3.4.4 Temperatur
RTD yang merupakan singkatan dari Resistance Temperature Detector
adalah sensor suhu yang pengukurannya menggunakan prinsip perubahan resistansi
atau hambatan listrik logam yang dipengaruhi oleh perubahan suhu. RTD adalah
salah satu sensor suhu yang paling banyak digunakan dalam otomatisasi dan proses
kontrol.
Pada tipe elemen wire-wound atau tipe standar, RTD terbuat dari kawat
yang tahan korosi, yang dililitkan pada bahan keramik atau kaca, yang kemudian
ditutup dengan selubung probe sebagai pelindung. Selubung probe ini biasanya
terbuat dari logam inconel (logam dari paduan besi, chrom, dan nikel). Inconel
dipilih sebagai selubung dari RTD karena tahan korosi dan Ketika ditempatkan
dalam medium cair atau gas, selubung inconel cepat dalam mencapai suhu medium
tersebut. Antara kawat RTD dan selubung juga terdapat keramik (porselen isolator)
sebagai pencegah hubung pendek antara kawat platina dan selubung pelindung.[18]
37
BAB IV. PEMELIHARAAN RUTIN VIBRASI
MOTOR POMPA SAMPLING WTP
4.1 Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah suatu tindakan yang dilakukan pada suatu peralatan /
mesin agar peralatan tersebut senantiasa dalam keadaan : siap, aman, handal dan
efisien ketika dioperasikan serta dapat mencapai waktu yang maksimal.
38
5. Rutin Preventive Maintenance
adalah Pemeliharan yang laksanakan secara rutin dengan interval waktu
kurang dari satu tahun dan Unit tidak perlu shutdown.
Contoh :
Rutin bulanan ( 1 bln )
Rutin triwulan ( 3 bln )
Rutin semesteran ( 6 bln )
6. Periodic Maintenance
Adalah Pemeliharan yang laksanakan secara berkala dengan interval waktu
kurang dari satu tahun, dan Unit harus dalam kondisi mati (shutdown) yang
cukup lama. Contoh :
Simple Inspection ( SI ) ± 30 hari
Mean Inspection ( ME ) ± 45 hari
Serious Inspection ( SE ) ± 60 hari
7. Predictive Maintenance (Conditioning Monitoring)
Adalah pemeliharaan yang bersifat monitoring kondisi peralatan . Contoh :
Pengukuran Vibrasi
Pengukuran suhu
Pengukuran Tekanan aliran air
Pengecekan arus
39
4.2 Langkah – Langkah Pemeliharaan Rutin (Listrik)
1. Toolbox meeting dan lapor untuk memulai pekerjaan pemeliharaan ke operator
2. Persiapan safety Equipment
3. Menyiapkan Cheeksheet dan Elesmart ( Vibration meter )
4. Periksa kondisi equipment sesuai cheksheet
5. Mengmbil data getaran bearing motor pompa sampling
6. Mengambil dan mencatat suhu bearing pada motor pompa sampling
7. Mengambil dan mencatat data tekanan aliran air pada motor pompa sampling
8. Mengambil data arus motor pompa sampling
9. Membersihkan lingkungan sekitar motor pompa sampling dari kotoran dan
material
10. Memastikan tidak ada material yang tertinggal
11. Memberikan informasi pekerjaan telah selesai ke operator
40
4.2.2 Persiapan Safety Equipment
41
4.2.3 Menyiapkan Cheeksheet dan Elesmart ( Vibration meter )
Langkah ketiga menyiapkan semua perlatan (tools) yang diperlukan pada
saat pemeriksaan, yaitu Alat ukut vibrasi (Merk Elesmart x) dan checksheet.
42
4.2.4 memeriksa kondisi equipment sesuai cheksheet
Setelah dilakukan pengecekan didapatkan hasil bahwa instalasi dalam keadaan
baik dan lengkap. Begitu pula dengan kekencangan baut masih dalam keadaan
baik, sehingga tidak ada yang perlu diperbaiki.
43
Catatan :
Nilai Caution adalah ( Rata-rata nilai x 3 )
Nilai Damage adalah ( Rata-rata x 9 )
Good Caution Damage
Dari hasil pengukuran pada data getaran bearing motor pompa sampling
didapatkan [13]
44
Tabel 3. Pengambilan Data Suhu Bearing
Pengukuran Suhu Bearing Motor ( derajat Celcius)
Waktu
Ke- DS WS
10.08 1 51,4 62,1
10.13 2 51,6 61,9
10.18 3 51 61,8
10.23 4 53,2 62,3
10.28 5 51,7 62,1
Nilai Caution > 60 derajat
Dari hasil pengukuran pada suhu bearing pada motor pompa sampling
didapatkan data tabel 4.2 di atas yaitu semua bearing arah DS dalam keadaan
baik, sedangkan getaran motor arah WS menunjukkan hasil caution,maka perlu
dilakukan analisa terhadap getaran bearing tersebut.
4.2.6 Mencatat data tekanan aliran air pada motor pompa sampling
45
Tabel 4. Pengambilan Data Pressure Pompa
Pengambilan Pressure Pompa
Waktu Hasil
Ke- (Mpa)
10.08 1 0,16 baik
10.13 2 0,16 baik
10.18 3 0,16 baik
10.23 4 0,16 baik
10.28 5 0,16 baik
Nilai caution = > 0,2 Mpa
Dari hasil pengukuran pada pressure pompa sampling didapatkan data tabel 4.2
di atas yaitu semua dalam kondisi baik.
4.2.7 Mengambil data Arus motor pompa sampling di panel motor listrik
46
Tabel 5. Pengambilan Data Arus Motor
Pengambilan
Waktu Arus Pompa (A) Hasil
Ke-
10.08 1 3,7 baik
10.13 2 3,7 baik
10.18 3 3,7 baik
10.23 4 3,7 baik
10.28 5 3,7 baik
Nilai caution = > 0,2 Mpa
Dari hasil pengukuran pada arus motor pompa sampling didapatkan data tabel
4.2 di atas yaitu semua dalam kondisi baik.
47
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pemeliharaan dan pengetesan di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. WTP memiliki peranan penting di PT.KNSS
b. Motor Pompa Samping sangat diperlukan, karna hasil sampling
digunakan sebagai referansi untuk mengontrol seluruh mesin yg
berhubungan dengan limbah emisinya, juga akan berpengaruh besar
pada hasil produk yang dihasilkan
c. Preventive maintenance dilakukan sebagai pencegahan peralatan
sebelum terjadi kerusakan.
d. Dikarenakan pengoperasian motor sampling yang selalu terus menerus
operasi, maka pemantauan perlu dilakukan periode waktu mingguan.
e. Hasil pemeriksaan parameter arus, suhu, pressure dan nilai getaran arah
DS pada motor pompa sampling menunjukan hasil yang baik, akan
tetapi getaran motor arah WS menunjukkan hasil caution,maka perlu
dilakukan analisa terhadap getaran bearing tersebut.
f. Mengingat water sampling analyzer dioperasikan terus menerus maka
perlu dilakukan pemeriksaan rutin terhadap equipment pH sensor, COD
sensor, dan motor pompa sampling nya.
5.2 Saran
Dari hasil kerja praktek selama satu bulan, adanya beberapa saran
tambahan mengenai pengoperasian serta pemeliharaan motor pompa
sampling di PT.KNSS yang harus dilakukan :
a. Pemeliharaan periodik water sampling Analyzer perlu ditingkatkan,
seperti pengecekan kondisi oli, alignment dsb.
b. Perlu dibuatnya trending record hasil pengujian peralatan di water
sampling analyzer sebagai bekal analisa pengujian & pemeliharaan di
masa mendatang.
c. Perlunya knowledge sharing mengenai pemeliharaan, perbaikan dan
pengujian peralatan water sampling analyzer kepada Maintenance.
48
DAFTAR PUSTAKA
[1] N. R. Dewi, “Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan judul Waste Water
Treatment Plant,” Cilegon.
[2] “PT Krakatau Nippon Steel Sumikin,” 26 desember, 2012. [Online]. Available:
https://www.knss.co.id/.
[3] “Logo PT Krakatau Steel.” [Online]. Available: http://www.krakatausteel.com/.
[Accessed: 30-Apr-2019].
[4] N. steel Logo, “No Title.” [Online]. Available: https://www.nipponsteel.com/.
[Accessed: 30-Apr-2019].
[5] Oktafianti, “Boiler dan jenis-jenisnya,” 2015. [Online]. Available:
http://okifianti.blogspot.com/2015/10/boiler-dan-jenis-jenisnya.html.
[6] “Penggunaan kompressor dalam dunia Industri.” [Online]. Available:
http://libratama.com/penggunaan-kompresor-dalam-dunia-industri/. [Accessed: 20-
Apr-2019].
[7] “Vespa Air Compressor 1/2 HP Belt Driven.” [Online]. Available:
https://shop.goldpeaktools.com.ph/products/vespa-air-compressor-1-2-hp-belt-
driven. [Accessed: 30-Apr-2019].
[8] “Flokulasi.” [Online]. Available:
https://www.caesarvery.com/2017/07/koagulasikoagulan-flokulasiflokulan.html.
[Accessed: 30-Apr-2019].
[9] “Netralisasi.” [Online]. Available: http://nico-
nugraha.blogspot.com/2013/02/proses-netralisasi.html. [Accessed: 30-Apr-2019].
[10] IHI, “Dehydrator.” [Online]. Available:
https://www.ihi.co.jp/separator/en/products/screw/ix-t.html. [Accessed: 30-Apr-
2019].
[11] “Cooling Tower.” [Online]. Available: https://m.indiamart.com/proddetail/forced-
draft-cooling-tower-20348613662.html. [Accessed: 30-Apr-2019].
[12] “Semua tentang cooling tower.” [Online]. Available:
http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/cooling-tower.html. [Accessed: 30-Apr-
2019].
[13] A. Agung, “Prakerin PT KNSS,” 2019.
[14] “Dasar teori pompa.” [Online]. Available:
49
http://eprints.undip.ac.id/41326/3/BAB_II.pdf. [Accessed: 30-Apr-2019].
[15] A. Fathoni, “Teori dasar vibrasi.” .
[16] Suprianto, “Mengenal pengukuran vibrasi pada motor atau pompa.” [Online].
Available: http://blog.unnes.ac.id/antosupri/mengenal-pengukuran-vibrasi-pada-
motor-atau-pompa/. [Accessed: 30-Apr-2019].
[17] A. Ihsan, “Makalah pH.” [Online]. Available:
http://awaluddinihsan.blogspot.com/2014/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_21.html. [Accessed: 03-May-2019].
[18] “TEKNIK PENGUKURAN DO,COD,BOD.” [Online]. Available:
http://echopitek.blogspot.com/2016/02/makalah-analisa-fisika-dan-kimia.html.
[Accessed: 04-Apr-2019].
50