EpinSupinto ( 15320048 )
YOGYAKARTA
2017
1
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
EpinSupinto ( 15320048 )
PADA TANGGAL
-------------------------
( ) ( )
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan dan
menyelesaikan laporan Kerja Praktek di PT.Eagle Glove Indonesia. Adapun maksud
dari penyusunan laporan ini adalah untuk melengkapi tugas Kerja Praktek di
PT.Eagle Glove Indonesia.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu pada kesempatan
ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Sukoco, MPd., MT. selaku ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas
Janabadra Yogyakarta.
4. Kedua Orang Tua dan seluruh keluarga besar yang selalu memberi dukungan
moral maupun material.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu diharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua pembaca khususnya mahasiswa Teknik Mesin Unversitas
Janabadra Yogyakarta.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3. Tujuan Kerja Praktek ..................................................................... 2
1.4. Manfaat Kerja Praktek ................................................................... 2
1.5. Batasan Masalah ............................................................................. 3
1.6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek .............................. 3
1.6. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 3
1.7. Sistematika Penulisan ..................................................................... 4
4
3.4. Cara Kerja Mesin Genset AC .......................................................... 17
3.4.1. Susunan Kontrusi pada Generator AC ..............................18
3.4.2. Macam-macam Generator AC ...........................................20
3.5. Mesin Diesel ..................................................................................24
3.5.1. Cara Kerja Mesin Diesel .....................................................25
3.6. Sistem Starting Mesin Diesel .........................................................29
3.7. Komponen – Komponen Pendukung Pada Genset ......................... 34
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Perawatan dan Pemeliharaan Genset ..............................................35
4.1.1 Pemeliharaan preventif .........................................................35
4.1.2 Pemeriksaan Umum .............................................................38
4.1.3 Perawatan Pada Sistem Pelumasan ....................................... 39
4.1.4 Perawatan Pada Sistem Pendingin ........................................ 39
4.1.5 Perawatan Sistem Bahan Bakar ...........................................40
4.1.6 Perawatan Baterai Starting .................................................... 41
4.1.7 Pemanasan Genset ................................................................42
4.1.8 Backup Plan .......................................................................... 43
4.2. Pemeriksaan Genset Secara Visual ................................................44
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
Pembangkit ini pun menghasilkan polusi terhadap lingkungan, belum
getaran yang di hasilkan cukup menggangu apabila kurang mensiasatinya.
Sebagai pengguna genset ada baiknya kita harus merawat dan maintanance
genset secara berkala. Genset yang tidak di rawat secara rutin dan teratur bisa
mengakibatkan kerusakan dan bisa bisa tidak dapat di pakai kembali. PT.
Eagle Glove Indonesia sendiri terdapat 2 unit genset yang berkapasitas 250
KVA dan 150 KVA mempunyai daya output 400 KVA.
2. Gejela apa yang sering timbul pada genset ketika tidak dipelihara dengan
baik.
7
1. Dapat mengetahui hubungan antara teori-teori yang didapat di ruang kuliah
dengan dunia kerja atau dunia industri.
2. Metode Observasi
8
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung
ke obyek yang diteliti, ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat
dari lapangan.
3. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data antara lain dari literatur-
literatur, penelitian, dan sumber-sumber yang berhubungan dengan
permasalahan yang dibahas.
BAB II : Dalam bab ini menjelasan tentang sejarah dan profil perusahaan,
visi dan misi, letak dan lokasi perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, produk dan jasa
9
BAB II
2. Sept. 1996 Established PT. Java Glove as a joint venture with Kenny
Corporation (Japan).
3. Oct. 2001 Established PT. Eagle Glove Indonesia (100% private foreign
investment company).Aug. 2003 Factory expansion & moved to new
location, Purwomartani.
4. Jan. 2005 Awarded for Zero Accident from Departemen Tenaga Kerja &
Transmigrasi Republic Indonesia.
5. Jan. 2007 Factory expansion for 2nd factory.
10
VISI : Memberikan kualitas atas produk melalui perbaikan dan inovasi terus-
menerus.
11
2.5. Proses Produksi dan Prosedur Kegiatan
1. WERE HOUSE
a. Sintetis d. Plastik
b. Isolasi ( tape) e. Polybag
c. Velcro f. Asesoris
d. Lem.
4. ARADACHI
5. CUTTING
6. SEWING (JAHIT)
7. INSPEK SETTING
12
8. FITTING
10. PACKING
Proses pemasangan stiker, label, dll pada amplop sarung tangan. Proses
pengepakan sarung tangan.
1. Senin - Kamis : 07.30 WIB - 16.15 WIB Istirahat 11.30 - 12.15 WIB.
13
BAB III
LANDASAN TEORI
14
lagi dijelaskan bahwa P (daya) = V (tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor
daya) dengan satuan Watt. Genset dapat dibedakan dari jenis engine
penggeraknya, dimana kita kenal tipe-tipe engine yaitu engine diesel dan
engine non diesel /bensin. Engine diesel dikenali dari bahan bakarnya berupa
solar, sedangkan engine non diesel berbahan bakar bensin premium. Di
pasaran, genset dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin biasa
diaplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum
10.000 VA atau 10 kVA, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar
diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kVA.
Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh diesel lebih besar dari
pada engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih
sederhana yaitu tanpa busi, lebih hemat dalam pemeliharaan, lebih responsif
dan bertenaga. Selain itu untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel
(solar) lebih murah daripada bensin (gasoline).
1. Sistem Pelumasan
3. Sistem Pendingin
16
Gambar 3.2 Sistem Pelumasan
(Sumber : http;//zanblt.blogspot.com/2012/03/27tips-merawat-mesin
genset.html.)
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
4. Pipa hisap
9. Pipa pembagi
14. Piston
17. Ayunan
17
3.2.2 Sistem Bahan Bakar
(Sumber : http;//zanblt.blogspot.com/2012/03/27tips-merawat-mesin
genset.html.)
18
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
7. Injektor
8. Tanki
19
pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder
didinginkan dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan
minyak pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu
kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas
tersebut diresap oleh bahan pendingin.
20
(Sumber : http;//zanblt.blogspot.com/2012/03/27tips-merawat-mesin
genset.html.)
4. Radiator
5. Thermostat
8. Kipas.
1. Mesin Bensin
3. Mesin Gas
21
pemikiran manusia modern yang menyadari bahwa ketersediaan bahan
bakar minyak bumi di seluruh dunia sudah semakin menipis. Sehingga
untuk itu diperlukan alternatif pengganti bahan bakar, yaitu GAS. Gas
yang digunakan merupakan hasil olahan dari gas bumi. Baik yang diolah
menjadi LPG (Liquid Petroleum Gas), maupun CNG (Compressed
Natural Gas).
4. Mesin Turbin
22
Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator.
Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator
listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang
ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem
cadangan listrik atau off-grid (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan
pemakai).
(Sumber : http;//zanblt.blogspot.com/2012/03/27tips-merawat-mesin
genset.html.)
23
1. Rangka stator
2. Stator
3. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-
kutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati
cincin geser dan sikat-sikat.
4. Cincin geser
24
sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh permukaan rotor dibuat alur-alur
untuk tempat lilitan penguat. Yang 1/3 bagian lagi merupakan
bagian yang utuh, yang berfungsi sebagai inti kutub
(Sumber : http;//zanblt.blogspot.com/2012/03/27tips-merawat-
mesin genset.html.)
25
berkebalikkan dengan generator sinkron tipe stationary-field yaitu
bagian stator menghasilkan tegangan 3 phase dan bagian rotor
menghasilkan medan magnet dc. Generator tipe revolving-field lebih
popular karena kumparan statornya terhubung secara langsung
dengan beban tanpa melalui slip ring dan brush maka daya yang
dihasilkan dapat lebih besar daripada tipe generator sinkron tipe
stationary-field.
a. Generator AC konvensional
(sumber : http://www.indotara.co.id/cara-kerja-
genset&id=36.html)
26
Pada generator AC konvensional ini terdapat beberapa kerugian
yaitu :
27
Gambar 3.9 Generator AC dengan static exciter
(sumber : http://www.indotara.co.id/cara-kerja-
genset&id=36.html)
c. Generator AC brushless
28
pada kumparan stator generator kecil. Jika rotor generator AC
kecil diputar, medan magnet sisa menimbulkan tegangan AC
pada kumparan rotor generator AC kecil. Tegangan ini kemudian
disearahkan dengan penyearah (rectifier) dan dimasukkan
kembali ke rotor. Akibatnya medan magnet yang dihasilkan
makin besar dan tegangan output AC pada generator kecil dan
utama akan naik sampai mencapai tegangan nominalnya. Untuk
menjaga agar tegangan output generator tetap konstan maka
dilakukan pengaturan arus eksitasi pada generator kecil dengan
menggunakan AVR (Automatic Voltage Regulator). Gambar 3.10
merupakan gambar generator AC brushless.
(sumber : http://www.indotara.co.id/cara-kerja-
genset&id=36.html)
Generator brushless ini memiliki kemampuan terbatas
hanya untuk generator dengan kapasitas kecil saja karena untuk
generator dengan kapasitas yang lebih besar rotating diodes yang
digunakan lebih besar pula.
29
(energi panas). Untuk membangkitkan listrik, sebuah mesin diesel
dihubungkan dengan generator dalam satu poros (poros dari mesin diesel
dikopel dengan poros generator).
1. Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.
30
balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi
gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak
rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.
(Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com)
31
Gambar 3.12 Spark Ignition Engine
(Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com)
3. Langkah ke tiga yaitu usaha atau kerja. Pada temperatur udara yang
tinggi ini, bahan bakar/ solar disemprotkan melalui injector sehingga
solar terbakar dan menghasilkan tenaga, Piston penggerak dari TMA
ke TMB memutar poros melalui poros engkol atau crankshaft.
32
5. Setelah keempat proses tersebut, maka proses berikutnya akan
mengulang kembali proses yang pertama, dimana udara dan
Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya mesin
yang relatif kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel
pada sistem ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol start pada
poros engkol atau poros hubung yang akan digerakkan oleh tenaga
manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada faktor manusia
sebagai operatornya.
33
listrik dari PLN, sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari
battery charger didapat dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan
adalah untuk memonitor tegangan baterai atau accu. Sehingga apabila
tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt, yang
merupakan tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger
dengan baterai atau accu akan diputus oleh pengaman tegangan.
Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar
yaitu > 500 PK. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi
untuk start dari mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan
udara ke dalam suatu botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi
sehingga menjadi udara panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam
Fuel Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan
tinggi. Akibatnya akan terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang
bakar. Pada saat tekanan di dalam tabung turun sampai batas minimum
yang ditentukan, maka kompressor akan secara otomatis menaikkan
tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi
dan siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.
Starter switch adalah sebuah switch yang ada pada sebuah mesin
pembakaran dalam(mesin diesel) yang berfungsi menghidupkan atau
mematikan seluruh sistem kelistrikan pada genset.
2. Baterry/accu
35
Gambar 3.14 Battery/accu
2. Panel generator
Gambar 3.15 Panel generator
a. Amperemeter AC
(Sumber : http://www.najahengineering.com/diesel_generators.html)
36
b. Voltmeter AC
(Sumber : http://www.najahengineering.com/diesel_generators.html)
c. Frekuensi meter
(Sumber : http://www.najahengineering.com/diesel_generators.html)
37
e. Voltmeter change-over switch
(Sumber : http://www.najahengineering.com/diesel_generators.html)
f. Indikator RSTN
38
3.7. Sistem Pengaman Genset
1. Alarm
2. Relay
(http://www.najahengineering.com/diesel_generators.html)
3. Sekering
(Sumber : http://www.najahengineering.com/diesel_generators.html)
39
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada saat ini PLN sudah men-supply listrik yang dapat diandalkan
untuk untuk suatu proses dalam industri. Namun, masalah mati listrik masih
terjadi secara berulang karena badai, banjir, gempa, atau kegagalan peralatan
utama pada instalasi PLN. Pemadaman demi pemadaman kerap terjadi, bahkan
pada daerah tertentu semakin sering dalam intensitas yang cukup lama bisa
berhari2.
3. Filter bahan bakar tersumbat karena bahan bakar lama atau terkontaminasi
kotoran dan zat - zat lain.
40
1. Pemeriksaan umum
6. Pemanasan mesin
3. Paparan cuaca
41
Tabel 4.1 Jadwal Frekuensi Pemeliharan Genset
Waktu Service
Jenis perawatan
Harian Mingguan Bulanan 6 Bulan Tahunan
Inpseksi x
Priksa Kosentrasi x
Periksa Pengembunan
x
Knalpot
Periksa Baterai x
Bersihkan Crankcase
x
Breather
Ganti Filter Udara x
Periksa Selang
x
Radiator
Besihkan Sistem
x
Pendingin
42
4.1.2. Pemeriksaan Umum
4. Mesin : Pantau level cairan, tekanan oli, dan suhu radiator secara
berkala. Jika terjadi masalah pada mesin biasanya ada peringatan
dini. Melihat dan mendengarkan perubahan performa mesin, suara,
atau penampakan akan menunjukkan bahwa genset perlu perbaikan.
Waspada jika terjadi kegagalan pembakaran (misfires), getaran, asap
knalpot yang berlebihan, penurunan kekuatan, atau peningkatan
konsumsi oli atau bahan bakar.
43
5. Sistem control : Periksa sistem kontrol secara teratur, dan pastikan
itu adalah log data yg benar selama pemanasan mesin. Pastikan
untuk mengembalikan sistem kontrol kembali ke normal automatic
standby (AUTO) saat pengujian dan pemeliharaan selesai jika
menggunakan ATS (Automatic Transfer Switch).
1. Periksa level oli mesin saat mesin dimatikan pada interval yang
ditentukan dalam tabel. Untuk pembacaan yang akurat pada dipstick
mesin, mematikan mesin dan menunggu sekitar 10 menit. Tujuannya
untuk memastikan oli di bagian atas mesin mengalir kembali ke
dalam bak mesin. Ikuti rekomendasi produsen mesin untuk
klasifikasi oli dan viskositas oli. Jaga level oli sedekat mungkin
dengan full tanda pada dipstick dengan menambahkan oli dengan
kualitas & merk yang sama. Jangan mencampur dengan merk oli
lain.
44
Periksa bagian luar radiator apakah ada kerusakan, dan
bersihkan semua kotoran atau benda asing dengan sikat lembut atau
kain. Lakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan sirip sirip
pendingin (radiator fin). Jika tersedia, gunakan kompresi udara tekanan
rendah atau aliran air ke arah yang berlawanan dari aliran udara normal
radiator untuk membersihkan radiator.
Kualitas bahan bakar solar akan turun dan akan rusak dari waktu
ke waktu, dan salah satu alasan untuk pemanasan mesin rutin adalah
memakai habis bahan bakar yg tersimpan pada tanki sebelum rusak.
Selain perawatan sistem bahan bakar yang direkomendasikan oleh
produsen mesin, filter bahan bakar harus dikeringkan pada interval
yang ditunjukkan dalam Tabel. Uap air terakumulasi dan mengembun
di tangki bahan bakar juga harus secara berkala dikeringkan dari tangki
bersama dengan sedimen-sendimennya. Pertumbuhan bakteri dalam
bahan bakar solar bisa menjadi masalah di iklim tropis Indonesia.
Konsultasikan dengan produsen genset atau dealer untuk rekomendasi
penyimpanan bahan bakar. Pemanasan mesin harus dilakukan rutin, dan
jika bahan bakar tidak digunakan dalam waktu tiga sampai 6 bulan
maka harus diisi ulang.
45
cartridge kertas elemen filter yang dapat dibersihkan dan digunakan
kembali jika tidak rusak.
46
dalam setiap sel baterai. Sebuah baterai yang terisi penuh akan
memiliki berat jenis 1.260. Charge baterai jika berat jenis di bawah
1,215.
48
power dipastikan akan bekerja dengan baik dan men-supply kebutuhan
daya sesuai yang dibutuhkan.
yaitu:
1. Kebocoran
2. Battery
49
4. Pemeriksaan Operasional
Memeriksa tekanan oli, suhu, alternator dan alat ukur lain dan memastikan
semuanya bekerja dengan baik dan tidak ada yang rusak.
5. Sistem Pelumasan
Periksa semua hose dan clamp pada saluran sistem pendingin. Bila hose
terasa atau keras dan getas, maka ganti hose tersebut. Puntir, tekan dan
remas hose untuk memastikan hose tersebut tidak terlalu lembek atau tidak
terlalu keras. Goyang hose pada sambungannya untuk memastikan clamp-
nya tidak kendor.
7. Radiator
Periksa kondisi radiator fins. Bila terdapat fins yang bengkok atau kotor,
hal ini akan mengurangi effesiensi pendinginan. Periksa semua bagian dari
kebocoran dan kerusakan.
8. Air Pendingin
Periksa level air pendingin dan pastikan pula tidak terdapat kotoran atau
perubahan warna.
Periksa fuel system terhadap kebocoran, bengkok atau penyok pada fuel
lines dan kondisi clamp-nya.
11. Belt
12. Pulley
Saat anda memeriksa belt, periksa juga pulley dari keausan, retak atau
tanda kerusakan lainnya. Gantikan pulley bila terdapat kerusakan, keausan,
retak atau lainnya.
BAB V
PENUTUP
.1. Kesimpulan
Secara umum hasil hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. Eagle
Glove Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanikal.
3. Panel kontrol generator set memiliki peranan penting pada generator set
karena panel ini mengatur dan memonitor kondisi mesin, output generator
dan juga memberikan proteksi kepada mesin apabila terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan seperti suhu mesin meningkat melebihi batas dan tekanan
oli turun dibawah normal.
Saran yang dapat diberikan dari hasil kerja praktek ini antara lain :
52