Anda di halaman 1dari 6

NAMA:ERWAN DWI PRASETYO

NO REG:5315162590

KELISTRIKAN OTOMOTIF SENIN JAM 08.00

A.)

fungsi pengisian bertujuan untuk mengisi muatan listrik pada baterai saat mesin dihidupkan
dengan stater, karena stater cukup menguras banyak muatan listrik pada baterai. Agar baterai
terisi penuh saat kondisi mesin mati dan siap di gunakan untuk start petama lagi.
B.)
Alternator
Alternator pada sistem pengisian memiliki fungsi untuk merubah energi gerak (mekanis) dari
mesin menjadi energi listrik. Alternator sendiri didalamnya terbadat banyak komponen,
komponen-komponen pada alternator tersebut antara lain :

 Puli berfungsi sebagai tempat dari tali kipas (V-belt) untuk menggerakkan rotor.
 Kipas atau fan berfungsi untuk mendinginkan komponen-komponen didalam alternator
meliputi dioda (rectifier), kumparan dan lain-lain.
 Rotor merupakan komponen yang berputar dan berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet
 Stator merupakan komponen yang diam dan memiliki fungsi untuk menghasilkan arus
AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik.
 Dioda (rectifier) merupakan komponen elektronika yang ada didalam alternator yang
memiliki fungsi untuk menyearahkan arus yang dihasilkan oleh alternator (dari arus AC
menjadi arus DC).
Regulator
Regulator pada sistem pengisian berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus listrik yang
dapat masuk ke rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator akan konstan
(sama) pada setiap putaran mesin, baik putaran lambat, sedang maupun tinggi. Regulator pada
sistem pengisian terdapat 2 tipe, yaitu regulator tipe point (terpisah dengan alternator) dan
regulator tipe IC (menjadi satu didalam alternator).

Kelebihan dari regulator IC dibandingkan dengan regulator tipe point antara lain :

 Stabilitas dari pengaturan tegangan dan arus output yang dihasilkan baik.
 Ukuran regulator dibuat kecil sehingga dapat menyatu dengan alternator.
 Tahan terhadap guncangan (getaran) dan dapat digunakan dalam waktu yang relatif
lama karena tidak banyak komponen-komponen pada ic regulator yang bergerak.
 Tidak memerlukan banyak penyetelan.
 Tahanan pada kumparan rotor lebih kecil sehingga arusnya dapat diperbesar.

Baterai (Accu)
Baterai (accu) berfungsi sebagai sumber listrik pada saat starter, sistem pengapian dan sistem
kelistrikan body. Selain itu, baterai juga berfungsi sebagai penstabil arus dan sebagai tempat
penampung tegangan saat proses pengisian berlangsung.
Ampere meter
Ampere meter berfungsi untuk mengusur besarnya arus listrik yang dikeluarkan alternator
untuk pengisian baterai.
Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi sebagai saklar, pada sistem pengisian kunci kontak berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik ke lampu CHG dan ke regulator (aliran

Kabel
Kabel berfungsi untuk konduktor listrik (tempat mengalirnya arus listrik dari satu komponen ke
komponen lain).

Sekering (fuse)
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pengaman rangkaian kelistrikan jika terjadi hubungan singkat
(konslet).

Lampu Indikator (CHG)


Lampu indikator (CHG) berfungsi sebagai indikator (indikasi) bahwa sistem pengisian ini
berfungsi dengan normal.

C.)
1. KUNCI KONTAK ON MESIN MATI 
Pada kondisi ini posisi kunci kontak On dan Mesin masih dalam kondisi mati. Ciri - ciri untuk
mengetahui sistem pengisian bekerja dengan baik pada posisi ini adalah :

a. Lampu Charging pada dasbord harus hidup ( menyala )


Ini bisa kita lihat dari tanda baterai yang ada pada dasbor mobil kita. Biasanya letaknya
berdekatan dengan lampu - lampu indikator yang lain ( seperti lampu indikator oli, ABS, sabuk
pengamanan )

b. Terjadi Kemagnetan Pada Alaternator


Ini bisa kita tes dengan menempelkan sebatang besi ke bagian pulley aternator. Perlu diingat
bahwa kondisi alternator tidak berputar agar tidak berbahaya.

Arah aliran arus sistem pengsian kunci kontak On mesin mati


 a. Arah aliran arus Lampu Pengisian Hidup / ON
Tegangan dari baterai  - melewati fuseblink ( sekering utama ) - masuk ke kunci kontak ( ignition
switch ) - masuk ke sekering lampu charging - masuk ke lampu charging - ke terminal L ( lamp )
Regulator - Ke titik Kontak PO - menempel pada P1 - dan terhubung dengan massa ( - ). Maka
lampu akan hidup.

b. Arah aliran arus Tejadi Kemagnetan Pada Alternator


Tegangan dari baterai - melewati fuseble link ( sekering utama ) - masuk ke kunci kontak
(ignition switch ) - masuk ke sekering pengisian - masuk ke terminal IG regulator - ke titik
kontak PL1 - menempel pada PLo - Keluar ke terminal F regulator - masuk ke terminal F
alternator - Ke roto Coil - keluar ke terminal E alternator - ke Massa (-). Sehingga kumparan
rotor coil akan menjadi magent.
2. Mesin Hidup Putaran Rendah 
Pada kondisi ini, pengisian yang terjadi relatif besar, dalam artian output tegangan yang
dikeluarkan oleh alternator standart sesuai dengan kebutuhan. Walaupun ini tidak mutlak,
tetapi pada contoh gambar arah arus dibawah ini adalah alternator yang mengeluarkan
tegangan yang standart. Selain tegangan yang standar, pada posisi ini lampu pengisian harus
padam ( mati ) untuk menandakan sistem pengisian bekerja dengan baik.

Tegangan standara pengisian 13, 8 volt - 14, 8 Volt.

Arah arus sistem pengisian mesin putaran rendah

a. Arah Arus Lampu Pengisian Mati


Tegangan dari baterai - masuk ke fusible link ( sekering utama ) - Masuk ke kunci Kontak
( igniton swith ) - masuk ke fuse lampu charging - masuk ke lampu charging - ke PO - menempel
pada P2 ( bermuatan positif ). Maka lampu mati, karena terputus dari titik kontak P1 yang
bermuatan negatif baterai.

b. Arah Arus Pengisian Standar di tegangan 13, 8 volt - 14,8 Volt


Tegangan dari baterai - masuk ke fusible link ( sekering utama ) - Masuk ke kunci Kontak
( igniton swith ) - masuk ke fuse pengisian - masuk ke terminal IG Regulator - PL1 dengan PL0
tidak bersatu - sehingga tegangan melawati resistor ( penghambar ) - keluar ke terminal F
regulator - masuk ke terminal F alternator - ke rotor coil - keluar ke terminal E - ke massa.
Putaran rotor akan membangkitkan tegangan pada stator coil dan mengeluarkan tegangan
melalui terminal

 B ( baterai ) yang mensuplai tegangan ke baterai dan komponen kelistrikan

 N ( netral ) yang mesuplai tegangan ke voltage regulator yang berfungsi untuk menarik
titik kontak PLO agar berpisah dengan titik kontak PL1.

3. Mesin Hidup Putaran Tinggi 


Pada kondisi ini tidak jauh berbeda dengan sistem kerja mesin hidup putaran rendah, dimana
lampu charging tetap mati (off), namun  pengeluaran tegangan output relatif lebih kecil. Ini
tejadi karena memang tegangan baterai sudah mencukupi.

Sistem pengisian mesin hidup putaran tinggi


a. Arah arus tegangan Output Relatif Kecil
Terjadinya kemagnetan yang besar pada voltage regulator mengakibatkan titik kontak PLO
menempel pada titik kontak PL2-  tegangan yang masuk dari terminal IG regulator akan masuk
ke resistor ( penghambat ) - dan keluar sebagian kecil ke terminal F serta sebagian lagi terbuang
ke massa melalui titik kontak PL2 yang terhubung langsung ke massa ( - ). Ketika tegangan yang
mesuplay ke roto coil kecil, maka kemagnetan yang tejadi juga kecil. Kecilnya kemagnetaran
pada rotor mengakibatkan output yang dikeluarkan juga kecil.
Singkatan - singkatan terminal pada sistem pengisian :
IG   : Ignition  / kunci kontak
N     : Netral / tegangan netral
F      : Field / kumparan
E     : Eart / massa ( negatif )
L     : Lamp / lampu pengisian
B     : Baterai / baterai

D.)
GANGGUAN ANALISA PENANGANAN
- Tali kipas putus
Alternator tidak - Rotor coil terbakar
Pergantian dengan
menghasilkan arus - Stator coil terbakar
Komponen Baru
listrik - Brush alternator yang sudah
aus
Regulator tidak - Kumparan terbakar Pergantian dengan
berfungsi - Kontak point terbakar Komponen Baru
Kabel (-) pada lampu
- Kabel terkelupas Ganti lampu dan isolasi kabel
CGH terjadi grounding
Tegangan yang - Tali kipas putus
dihasilkan listrik terlalu - Brush alternator sudah aus Pergantian dengan
rendah - Stator coil terbakar komponen baru
- Rotor coil terbakar

Anda mungkin juga menyukai