NO REG:5315162590
A.)
fungsi pengisian bertujuan untuk mengisi muatan listrik pada baterai saat mesin dihidupkan
dengan stater, karena stater cukup menguras banyak muatan listrik pada baterai. Agar baterai
terisi penuh saat kondisi mesin mati dan siap di gunakan untuk start petama lagi.
B.)
Alternator
Alternator pada sistem pengisian memiliki fungsi untuk merubah energi gerak (mekanis) dari
mesin menjadi energi listrik. Alternator sendiri didalamnya terbadat banyak komponen,
komponen-komponen pada alternator tersebut antara lain :
Puli berfungsi sebagai tempat dari tali kipas (V-belt) untuk menggerakkan rotor.
Kipas atau fan berfungsi untuk mendinginkan komponen-komponen didalam alternator
meliputi dioda (rectifier), kumparan dan lain-lain.
Rotor merupakan komponen yang berputar dan berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet
Stator merupakan komponen yang diam dan memiliki fungsi untuk menghasilkan arus
AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik.
Dioda (rectifier) merupakan komponen elektronika yang ada didalam alternator yang
memiliki fungsi untuk menyearahkan arus yang dihasilkan oleh alternator (dari arus AC
menjadi arus DC).
Regulator
Regulator pada sistem pengisian berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus listrik yang
dapat masuk ke rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator akan konstan
(sama) pada setiap putaran mesin, baik putaran lambat, sedang maupun tinggi. Regulator pada
sistem pengisian terdapat 2 tipe, yaitu regulator tipe point (terpisah dengan alternator) dan
regulator tipe IC (menjadi satu didalam alternator).
Kelebihan dari regulator IC dibandingkan dengan regulator tipe point antara lain :
Stabilitas dari pengaturan tegangan dan arus output yang dihasilkan baik.
Ukuran regulator dibuat kecil sehingga dapat menyatu dengan alternator.
Tahan terhadap guncangan (getaran) dan dapat digunakan dalam waktu yang relatif
lama karena tidak banyak komponen-komponen pada ic regulator yang bergerak.
Tidak memerlukan banyak penyetelan.
Tahanan pada kumparan rotor lebih kecil sehingga arusnya dapat diperbesar.
Baterai (Accu)
Baterai (accu) berfungsi sebagai sumber listrik pada saat starter, sistem pengapian dan sistem
kelistrikan body. Selain itu, baterai juga berfungsi sebagai penstabil arus dan sebagai tempat
penampung tegangan saat proses pengisian berlangsung.
Ampere meter
Ampere meter berfungsi untuk mengusur besarnya arus listrik yang dikeluarkan alternator
untuk pengisian baterai.
Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi sebagai saklar, pada sistem pengisian kunci kontak berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik ke lampu CHG dan ke regulator (aliran
Kabel
Kabel berfungsi untuk konduktor listrik (tempat mengalirnya arus listrik dari satu komponen ke
komponen lain).
Sekering (fuse)
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pengaman rangkaian kelistrikan jika terjadi hubungan singkat
(konslet).
C.)
1. KUNCI KONTAK ON MESIN MATI
Pada kondisi ini posisi kunci kontak On dan Mesin masih dalam kondisi mati. Ciri - ciri untuk
mengetahui sistem pengisian bekerja dengan baik pada posisi ini adalah :
N ( netral ) yang mesuplai tegangan ke voltage regulator yang berfungsi untuk menarik
titik kontak PLO agar berpisah dengan titik kontak PL1.
D.)
GANGGUAN ANALISA PENANGANAN
- Tali kipas putus
Alternator tidak - Rotor coil terbakar
Pergantian dengan
menghasilkan arus - Stator coil terbakar
Komponen Baru
listrik - Brush alternator yang sudah
aus
Regulator tidak - Kumparan terbakar Pergantian dengan
berfungsi - Kontak point terbakar Komponen Baru
Kabel (-) pada lampu
- Kabel terkelupas Ganti lampu dan isolasi kabel
CGH terjadi grounding
Tegangan yang - Tali kipas putus
dihasilkan listrik terlalu - Brush alternator sudah aus Pergantian dengan
rendah - Stator coil terbakar komponen baru
- Rotor coil terbakar