Anda di halaman 1dari 47

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri


Jakarta memiliki suatu program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baik
untuk tingkat diploma maupun untuk tingkat strata yaitu Praktek Kerja Lapangan
(PKL). Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah wajib
dengan beban 2 SKS sebagai syarat kelulusan untuk program studi Pendidikan
Vokasional Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta. Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang dilaksanakan di lingkup Jurusan Teknik Mesin memiliki tujuan untuk
memberikan gambaran serta pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk
memahami aspek-aspek yang ada di dalam dunia kerja dan hal-hal yang dibutuhkan
setelah mereka lulus. Pelaksanaan kegiatan PKL tersebut dilakukan dengan benar dan
sesuai dengan prosedur yang telah ada, agar mendapatkan hasil yang terbaik dan juga
pengetahuan baru tentang dunia kerja yang sebenarnya.

Penulis melaksanakan PKL di PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG yang


berlokasi di Jalan Gatot Subroto KM.5, Jatiuwung, Kota Tangerang 15137 yang
dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang pengecoran dan fabrikasi logam
alumunium dan zinc yang memproduksi berbagai macam komponen otomotif dan
elektronik.

yang dimana penulis di tempatkan dan mempelajari serta membahas Analisa


terjadinya masalah pada Generator Set KOMATSU EG 300-2 .

1.2 Profil Perusahaan

PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG adalah Perusahaan yang bergerak


dalam bidang pembuatan almunium, zinc, die casting dan dies maker. Didirikan sejak
tahun 2004. PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG telah mengalami pertumbuhan
2

yang luar biasa. Lengkap dan dikelola oleh para ahli di industri, PT. SUMA
ADIKARYA CEMERLANG telah menjadi Perusahaan yang kuat.

PT. Suma Adikarya Cernerlang selalu berusaha untuk meningkatkan layanan


dan kualitasnya di setiap aspek bisnis, untuk memuaskan klien yang ada serta klien
baru nantinya.

Profil Perusahaan
Perusahaan : PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG
Didirikan : 2004
Organisasi : Director : Benardo Andreas
Advisors : Mizuno Koichi
: Tadashi Sakamoto
Produk Utama : Otomotif & Komponen elektronik
Fasilitas : Area Tanah : 9.300 m2
Pabrik : 4.000 m2
Kantor Pusat : 500 m2
Lokasi : Jl. Gatot Subroto Km. 5 Kel. Jatiuwung, Kec. Cibodas-
Tangerang Kota Banten 15137
Telepon : 021 - 55652880
Fax : 021 – 55652944
Email : suma_casting@yahoo.com
1.3 Logo PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG

Gambar 1.1 Logo PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG


3

1.4 Visi dan Misi PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG

VISI:

Menjadi Perusahaan yang senantiasa mampu bersaing dan tumbuh berkembang

MISI:

 Membangun Sumber Daya Manusia yang berkompeten, memiliki Integritas


loyalitas dan Kreatifitas
 Meningkatkan produktifitas dan Efisiensi yang berkesinambungan
 Melakukan improverement dengan menghilangkan pemborosan dengan tidak
meneria, membuat dan mengirim barang NG

1.5 Lokasi Perusahaan

Perusahaan PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG bertempatan di Jalan Gatot


Subroto KM.5, Jatiuwung, Kota Tangerang 15137

Gambar 1.2 Denah lokasi PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG


4

1.6 Struktur Organisasi

1.6.1 Struktur Organisasi PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG

Struktur organisasi perusahaan dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan


menempatkan orang-orang yang berkompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya.
Berikut adalah struktur organisasi yang ada di PT. SUMA ADIKARYA
CEMERLANG
5

Gambar 1.3 Struktur Organisasi PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG


6

1.6.2 Uraian Tugas dan Jabatan

Wewenang dan Tanggung Jawab

1. Direktur

Direktur adalah seseorang yang di tunjuk untuk memimpin dan menjalankan


perusahaan yang di tunjuk oleh pemilik usaha. Tugas Direktur di PT. SUMA
ADIKARYA CEMERLANG adalah sebagai berikut :

 Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan


 Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan semua bagian
 Menyetujui seluruh anggaran yang keluar dari rekening perusahaan
 Bertanggung jawab penuh atas jalannya aktifitas perusahaan.

2. Manager HRD (Human Resources Development)

HRD (Human Resources Development) menangani berbagai masalah pada


lingkup karyawan atau seluruh tenaga kerja untuk dapat menunjang aktifitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah di tentukan. Tugas HRD
adalah:

 Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja, persiapan seperti kebutuhan


karyawan baru, struktur organisasi dan hukum ketenagakerjaan serta
menyeleksi tenaga kerja baru atau tenaga kerja yang aktif untuk naik level
 Pengembangan dan evaluasi karyawan agar karayawan atau tenaga kerja dapat
berkontribusi secara maksimal terhadap perusahaan sebagai sebuah
pembekalan agar tenaga kerja dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya
serta meningkatkan kinerja yang ada
 Pemberian Kompensasi dan proteksi pada pegawai maksudnya imbalan atas
kontribusi kerja pegawai secara teratur dan harus tepat dan sesuai dengan
kondisi pasar tenaga kerja yang ada di lingkungan ekstemal agar tidak
7

menimbulkan masalah ketenagakerjaan atau kerugian pada organisasi atau


perusahaan.

3. Plant Manager

Merupakan orang yang bertanggung jawab penuh terhadap gerak majunya


suatu perusahaan karena di sini Plant Manager merencanakan semua kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam sebuah perusahaan.

Tugas dari plant manager antara lain:

 Mengontrol kinerja manajer


 Bertanggungjawab atas keseluruhan pabrik atau perusahaan
 Mengontrol bisnis plant yang telah dibuat terbadap kondisi riil yang ada
dilapangan
 Secara berkala mengadakan pertemuan guna melakukan peninjauan ulang
terhadap semua kegiatan yang telah dan sedang berjalan.
 Merneriksa pencapaian program serta memberi masukan - masukan terhadap
 persoalan yang dihadapi serta memberikan ide-ide perbaikan
 Memeriksa pelaksanaan kegiatan di lapangan yang menilai secara langsung
pelaksanaan kegiatan di lapangan

4. Manager Accounting

Manager Accounting bertugas mengawasi proses yang terjadi di bagian


accounting

 Mengawasi pelaksanaan administrasi dan akuntansi sehari-hari yang


dijalaukan oleh beberapa akuntan mulai dari pengumpulan dan pemilahan
bukti transaksi, penghitungan, hingga input data ke dalam sistim sesuai
prosedur yang telah ada.
8

 Melakukan review harian terhadap akun leas, review mingguan terhadap akun
utang dan piutang, serta review bulanan untuk semua akun.
 Mengawasi pengumpulan data dan perhitungan cost di produksi telah sesuai
dengan metode yang ditentukan (saat itu memakai standard costing)
 Melakukan rekonsiliasi atas semua akun (nominal dan permanent) setiap
menjelang tutup buku, termasuk memberikan persetujuan terhadap berbagai
penyesuaian dan koreksi yang dibutuhkan agar catatan mewakili kejadian
transaksi yang sesungguhnya dengan akurat.
 Memastikan laporan kas harian, mingguan dan laporan arus kas bulanan yang
dibuat oleh cash accountant sudah akurat. Memastikan laporan utang dan
piutang mingguan sudah akurat. Memastikan laporan persediaan harian dan
mingguan telah akurat Memastikan laporan aktiva tetap bulanan telah akurat.
Dan, memastikan semua laporan tersebut telah sesuai dengan standar
akuntansi yang ada.
 Mengkoordinasikan proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan
untuk keburuhan internal (manajemen) serta mempresentasikannya sewaktu-
waktu bila pihak manajemen membutuhkan.
 Menyusun dan menyajikan laporan keuangan untuk asersi manajemen untuk
pihak luar, baik komersial maupun fiscal (Laporan Laba-Rugi, Neraca,
Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas) secara tahunan.
 Memberikan support dan assistensi yang maksimal bagi semua bagian di
dalam perusahaan terkait dengan masalah adminsitrasi data serta analisa
laporan keuangan, guna pencapaian target dan tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
 Mengawasi dan mengkoordinasikan penumpulan data, bukti transaksi hingga
pelaporan pajak perusahaan (untuk semua jenis pajak.)Serta memastikan
laporan fiscal telah sesuai dengan Undang-Undang Pajak yang berlaku,dan
bisa dibandingkan dengan laporan komersial (setelah koreksi fiskal)
9

 Memberikan asistensi dan support yang efektif bagi auditor independentdan


pemeriksa dari Dirjen Pajak bila dibutuhkan.
 Memberikan training, pengarahan, panduan, dan bimbingan bagi semua staf di
bagian accounting terkait hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan
perusahaan sehari-hari-agar bisa menjalankan tugas dan fungsi seperti yang
diharapkan oleh perusahaan. Menjadi role-model dan mentor bagi semua staf
di bagian accounting.

5. Kepala Bagian

Kepala bagian di PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG dibagi menjadi


beberapa divisi yaitu :

A) Kepala Bagian Produksi

Kepala Bagian Produksi memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi


berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Adapun tugas Kepala Bagian Produksi adalah sebagai
berikut :

 Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di lantai pabrik


seperti pemotongan, pengeleman, perakitan, dan proses lainnya.
 Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan
pembagian tugas bagi setiap bawahannya.
 Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat
mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga dapat
dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya

B) Kepala Bagian Teknik

Adapun tugas Kepala Bagian Teknik adalah sebagai berikut :


10

 Bertanggung jawab atas tersedianya mesin, peralatan dan kebutuhan listrik


demi kelancaran produksi.
 Mendelegasikan dan mengkoordinir tugas-tugas di bagian perawatan mesin
dan listrik.

C) Kepala Bagian Pembelian Bahan Baku

Kepala Bagian Pembelian Bahan Baku bertanggung jawab atas persediaan


bahan baku di gudang. Adapun tugas Kepala Bagian Pembelian Bahan Baku adalah
menyediakan bahan baku yang diminta oleh bagian perencanaan sesuai dengan
kebutuhan order.

D) Kepala Bagian Pemasaran

Kepala Bagian Pemasaran bcrtanggung jawab atas segala yang berhubungan


dengan pemasaran produk dalam perusahaan sampai ke konsumen.

Adapun tugas Kepala Bagian Pemasaran adalah sebagai berikut :

 Bertugas untuk melakukan analisis pasar, meneliti persaingan dan


kemungkinan perubahan permintaan serta mengatur distribusi produksi.
 Menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran perusahaan yang
mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga pendistribusian dan
promosi.
 Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan sehingga
dapat ditentukan rencana volume penjualan.

E) Kepala Bagian Personalia

Kepala Bagian Personalia memiliki tanggung jawab mengelola kegiatan


bagian personalia dan umum, mengatur kelancaran kegiatan ketenagakerjaan,
11

hubungan industrial dan umum, menyelesaikan masalah yang timbul dilingkungan


perusahaan dan bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan perusahaan.

Adapun tugas dari Kepala Bagian Personalia adalah sebagai berikut:

 Mengadakan pengangkatan dan pemberhentian (pemecatan) karyawan dan


menyelesaikan konflik antara sesama karyawan antara atasan dan bawahan
 Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan
 Membantu pimpinan dalam promosi dan mutasi karyawan
 Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pihak luar terhadap perusahaan.

F) Kepala Bagian Finishing

Kepala Bagian Finishing bertanggung jawab atas kualitas proses dan kualitas
produk di bagian finishing. Sedangkan tugas Kepala Bagian Finishing adalah
mengawasi semua hasil produksi.

 Mengatur Flow Mebel dari Mentah (produksi) sampai Selesai Finishing.


 Membuat Estimasi Jenis dan Material Bahan Baku
 Memacu Produkstifitas karyawan
 Membuat Laporan Hasil Kerja Setiap hari

6.Admin

Pekerjaan dalam sebuah perusahaan yang bersifat administratif mencangkup data


entry, filing, membuat pengaturan perjalanan, mengambil pemesanan. Tugas dari
admin sendiri adalah sebagai berikut:

 mengelola laporan harian


 membuat Invoice, Purchase Order, Surat Jalan dan Tanda terima
12

 Entry Data perusahaan


 Membuat agenda kantor
 Melakukan Arsip Data

1.7 Lingkup Pekerjaan PKL

Berkembangnya dunia industri, menuntut mahasiswa untuk berperan aktif


demi memperoleh pengalaman kerja untuk masa depan. Program PKL di industri
merupakan salah satu cara yang di tempuh untuk mewujudkan hal tersebut
Universitas Negeri Jakarta mewajibkan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan
PKL di segala sektor industri. Kegiatan PKL ini dilakukan untuk mengamati dan
menganalisa segala proses, proses maintenance dan proses repair. Oleh karena itu,
penulis tergerak untuk menjelaskan “Perawatan Generator Set Komatsu EG 300-2 di
PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG”

1.7.1 Tujuan PKL

Pelaksanaan PKL DI PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG pada akhir


atau setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa
diwajibkan membuat laporan hasil Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PT.
SUMA ADIKARYA CEMERLANG dengan tujuan sebagai berikut :

1.7.1.1 Tujuan Umum

Setelah Melaksanakan PKL diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan,


pengalaman, dan keterampilan dalam mengenal proses atau sistem kerja di
perusahaan/industri.

1.7.1.2 Tujuan Khusus

Setelah mahasiswa selesai melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan PKL,


diharapkan mahasiswa dapat :
13

 Mengenal gambaran umum PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG yang


meliputi sejarah, struktur organisasi, proses produksi dan proses perawatan
mesin PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG.
 Memberikan pengalaman dan pengetahuan mengenai bidang ke industrian
secara langsung.
 Mengidentifikasi dan membandingkan keilmuan yang telah didapat dikuliah
dan mengaplikasikannya untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat
pada PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG.
 Mengetahui apa itu Generator Set Komatsu EG300-2 dan mengetahui cara
perawatannya.

1.7.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini baik hal-hal yang menyangkut perusahaan,
maupun bahan kajian tentang alur proses perawatan Generator Set Komatsu EG300-2
ini diperoleh melalui 2 metode, yaitu :

1. Metode wawancara.

2. Metode Observasi Langsung.

1. Wawancara

Metode ini dilakukan secara langsung oleh penulis untuk memperoleh data-
data yang dibutuhkan guna menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL),
dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada karyawan PT. SUMA
ADIKARYA CEMERLANG.

2. Observasi Langsung
14

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis memperoleh data


dengan melakukan observasi langsung di lapangan, baik berupa pengamatan langsung
atau melakukan praktek kerja bersama karyawan PT. SUMA ADIKARYA
CEMERLANG. Dengan metode ini, penulis dapat mengetahui secara langsung
bagaimana alur proses produksi hingga kegiatan perawatan yang dilaksanakan di
lapangan.

1.8 Jadwal Pelaksanaan PKL

Waktu pelaksanaan : 05 Agustus 2019 s/d 05 September 2019

Jam Kerja : 08.00 WIB – 17.00 WIB

Lokasi Pelaksanaan PKL : PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG

Jalan Gatot Subroto KM.5, Jatiuwung, Kota Tangerang 15137

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Urutan Prosedur Pelaksanaan PKL

PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG memiliki prosedur yang harus


dipenuhi oleh peserta PKL sebelum pelaksanaan PKL. Berikut adalah urutan prosedur
pelaksanaan PKL di PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG.

2.1.1 Pengarahan

Peserta PKL di ajak keliling PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG oleh


Pak Mulyono untuk mengenal mesin yang ada di PT. SUMA ADIKARYA
CEMERLANG

2.1.2 Penempatan Posisi

Sesudah peserta PKL di ajak berkeliling di PT. SUMA ADIKARYA


CEMERLANG dan diberikan penjelasan singkat mengenai tata tertib yang berlaku di
15

PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG, peserta PKL kemudian dibawa kedalam


tempat workshop untuk ditempatkan di Setiap bagian / Sie sesuai tempat yang telah
disiapkan untuk melakukan praktik kerja atau observasi.

2.1.3 Pelaksanaan Pekerjaan

Perencanaan proses kegiatan yang dilakukan oleh peserta PKL di PT. SUMA
ADIKARYA CEMERLANG harus sesuai dengan tata tertib dan waktu yang telah
ditentukan di PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG. Adapun tata tertib yang
berlaku di PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG adalah sebagai berikut:

1. Peserta PKL diperbolehkan masuk lingkungan PT. SUMA ADIKARYA


CEMERLANG pukul 08.00, dan jam masuk dapat disesuaikan dengan
pembimbing masing-masing.

2. Tidak ada daftar hadir apapun yang harus diisi selama program magang
berlangsung.

3. Larangan Peserta PKL membawa ponsel kedalam area

4. Peserta PKL di imbau menggunakan APD (alat pelindung diri) pada saat
melakukan kegiatan magang berlangsung sesuai standard penggunaan APD di
bagian masing-masing

2.2 Keselamatan Kerja

PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG adalah adalah Perusahaan yang


bergerak dalam bidang pembuatan almunium, zinc, die casting dan dies maker.
Dalam proses pembuatan part tersebut banyak resiko dan bahaya yang akan terjadi
pada Setiap karyawan PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG jika tidak
memperhatikan dan mematuhi K3. Untuk meminimalisir dan menghindari resiko
kecelakaan kerja ,maka PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG mewajibkan
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut untuk mematuhi peraturan keselamatan
kerja yang telah ditetapkan. Karena efek yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja yang
terjadi pada karyawan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan maupun
16

karyawan tersebut. Untuk itu kecelakaan kerja harus dicegah dan dikurangi
dampaknya dengan penanganan K3. Tujuan penanganan K3 adalah agar pekerja
mendapat rasa nyaman, sehat, serta selamat dalam melakukan pekerjaan.

Biasanya penyebab kecelakaan kerja yang terjadi pada PT. SUMA ADIKARYA
CEMERLANG disebabkan :

1. Kelelahan.

2. Kurangnya pemahaman tentang alat pelindung diri.

3. Kurangnya penguasaan karyawan terhadap pekerjaannya.

4. Tidak mengikuti SOP yang berlaku di line tersebut

Selama bekerja karyawan dan peserta PKL harus memakai APD untuk
melindungi bagian tubuh saat melakukan pekerjaannya. Alat pelindung diri yang
digunakan antara lain :

1. Pelindung kepala : topi, helm.

2. Pelindung mata : kaca mata.

3. Pelindung telinga : ear plug.

4. Pelindung pernafasan : masker.

5. Pelindung tangan : sarung tangan.

6. Pelindung kaki : sepatu safety.

2.3 Uraian Kegiatan

Tabel 2.1 Uraian Kegiatan

Tanggal Uraian Kegiatan


17

Pengenalan ruang lingkup dan fasilitas


kerja PT. Suma Adikarya Cemerlang
oleh Bapak Mulyono selaku
pembimbing lapangan serta pembagian
tugas kerja dan saya di tunjukan oleh
Pak Mulyono macam macam proses

5 Agustus 2019 yang ada di PT. SUMA ADIKARYA


CEMERLANG proses produksi 1 yaitu
proses casting, produksi 2 yaitu proses
burytory/ ngikir, proses 3 blasting dan
sandring, dan terakhir produksi 4
machining .

mengoperasikan mesin CNC OKUMA


3 axis memfinishing diameter dalam

6 Agustus 2019 dan luar dalam pada part type spring


seat HK932 (510 Pcs)

mengoperasikan mesin CNC OKUMA


7 Agustus 2019 L150 memfinishing diameter dalam dan
luar pada part type spring seat HK972
mengoperasikan mesin CNC OKUMA
L150 memfinishing diameter dalam dan
8 Agustus 2019
luar type spring seat HK932 (500 Pcs)

9 Agustus 2019 Membantu bang ari selaku operator


pada mesin CNC OKUMA 932
membuat housing gerinda dan sore
18

harinya saya bertemu Pak sudarsono


pada bagian Casting dia menjelaskan
kepada saya bagian bagian pada dies
secara umum dan proses pada casting
itu tersebut

memulai mensortir secara pengamatan


dimensi menggunakan caliper pada
bagian part Bracket D01L itu tersebut ,
bagian diameter lubang yang di
dibentuk oleh pin insert ketika di
produksi 1(casting) ukuran yang
diinginkan pak heri yang di quality

12 Agustus 2019 adalah 16,08Ø dan toleransi +0,2mm,


-0,2mm dengan ukuran actual 15,9mm
dan saya juga diberi instruksi tambahan
dari Pak Heri melakukan pemngamatan
secara visual apakah ada keropos dan
juga membuat laporan hasil produk
sortir

Izin ke kampus untuk bimbingan

13 Agustus 2019 bersama Pak Tri Bambang

14 Agustus Membaca prosedur pembuatan


pembuatan dan prosu produk baru dan
pengenalan ruang lingkup die casting
dan di siang harinya saya membantu
19

teman saya Haryo untuk pengujian leak


teak body fuel filter

Melakukan praktek menggunakan


15 Agustus 2019 mesin bor dan tap pada part housing
gerinda Anggi Riska selaku operator
Belajar alat ukur yang ada di ruangan
quality bersama Ridwan ali dan

16 Agustus 2019 Memperhatikan proses pada Die


Casting

Memperhatikan pemasangan &


pelepasan pada cetakan Die Casting
19 Agustus 2019
oleh Pak Purwoko

Izin Pergi ke Kampus untuk Mengurus

20 Agustus 2019 keperluan kampus

Memperhatikan proses pergantian dan


permasangan slide core yang menabrak
21 Agustus 2019
pin ejector pada mesin die casting oleh
Poak purwoko
- Menemui Pak Robby selaku kepala
Divisi QC/QA
22 Agustus 2019 - Diberi arahan dan materi tentang
semua flow proccess QC beserta SOP
nya
23 Agustus 2019 - Melakukan proses grinding pada pin
20

insert dan pin ejector


- Mempelajari sistem administrasi
laporan penanganan Dies
Mempelajari jenis-jenis cacat yang
terdapat pada proses casting melalui
26 Agustus 2019
diskusi bersama salah satu quality line
casting.
Izin kepada pihak perusahaan untuk
melalukan bimbingan ke kampus.
27 Agustus 2019 Penulis berdiskusi kepada dosen
pembimbing mengenai judul laporan
yang akan dibuat.
- Mempelajari Preventive Maintenance
pada Generator Set
28 Agustus 2019
- Memahami kualifikasi material pada
Genset dan part
- Mempelajari komponen Generator
29 Agustus 2019 Set dan fungsinya
- Memahami spesifikasi Generator Set
- Menganalisis temporary problem pada
Generator Set
30 Agustus 2019
- Melakukan preventive maintenance
pada Generator Set
2 September 2019 Membantu membongkar Dies
Sharing dengan pegawai PT. Suma
3 September 2019
Adikarya Cemerlang
Melengkapi data laporan yang
4 September 2019 dibutuhkan dan berkonsultasi dengan
Pembimbing Lapangan.
21

5 September 2019 Berpamitan dengan pegawai PT SAC

2.4 Metode Penyusunan Laporan

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis ditempatkan pada Sie
Maintenance bagian Otomotif di PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG. Adapun
langkah-langkah penyelesaian kasus masalah di PT. SUMA ADIKARYA
CEMERLANG adalah sebagai berikut :

2.4.1 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan dengan mengamati keseluruhan proses


pengerjaan di Sie Maintenance PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG. Studi ini
bertujuan untuk melihat kondisi dan mencari tahu proses apa saja yang terjadi di Sie
Maintenance serta mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan penelitian.
Pengumpulan informasi dilakukan dengan pengamatan langsung ke lapangan dan
juga wawancara dengan pihak perusahaan. Perusahaan yang dipilih sebagai objek
penelitian adalah PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG dimana penelitian
berfokus pada Proses Perawatan Generator Set Komatsu EG300-2 untuk PT. SUMA
ADIKARYA CEMERLANG.

2.4.2 Observasi

Observasi dilakukan oleh penulis pada Sie Maintenance di PT. SUMA


ADIKARYA CEMERLANG. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati serta
mempelajari proses perawatan yang terdapat pada bagian tersebut. Melalui kegiatan
ini, penulis dapat mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam proses
perawatan Generator Set Komatsu EG300-2 untuk PT. SUMA ADIKARYA
CEMERLANG di Sie Maintenance. Selain itu penulis juga dapat mempelajari tahap
perawatan Generator Set dari mulai awal pengecekan mesin hingga siap
dipergunakan kembali.

2.4.3 Analisis
22

Berdasarkan langkah yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa langkah


perawatan yang dilakukan oleh karyawan PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG
Sie maintenance mengacu pada jadwal preventive maintenance Generator Set
Komatsu EG300-2 yang digunakan oleh PT. SUMA ADIKARYA CEMERLANG
untuk kebutuhan berbagai macam alat industry di PT. SUMA ADIKARYA
CEMERLANG ketika listrik padam dari PLN

2.4.4 Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil laporan dan saran
yang dapat diberikan untuk menjadi usulan bagi perusahaan.
23

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Genset komatsu EG300-2

Gambar 3.1 Genset komatsu EG300-2


Sumber : PT. Suma Adikarya Cemerlang

Genset (Generator Set) adalah suatu alat untuk membangkitkan listrik yang
digunakan untuk menghasilkan listrik ketika listrik padam, di PT. Suma Adikarya
Cemerlang menggunakan seri Generator Set Komatsu EG300-2.

Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi GenSet memerlukan sistem


pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara
umum sistem-sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian. Berikut merupakan
bagian-bagian pada Generator Set Komatsu EG300-2 :

1. Sistem Pelumasan
2. Sistem Bahan Bakar
3. Sistem Pendinginan

3.1.1 Sistem Pelumasan

Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk


membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung silinder
diberi minyak pelumas.
24

3.1.1.1 Cara Kerja Sistem Pelumasan

Cara kerja sistem pelumasan adalah Minyak dihisap dari bak minyak 1 oleh
pompa minyak 2 dan disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah
terlebih dahulu melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari
saluran-saluran pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat
kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan.
Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot
yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin.

Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung besar
(bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung- tabung silinder. Minyak
pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali kedalam
bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa minyak
untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.

Gambar 3.2 Sistem pelumasan


Sumber : engineeringbuilding
25

Keterangan :

1. Bak minyak 12. Bearing poros-bubungan


2. Pompa pelumas 13. Sprayer atau nozzle
3. Pompa minyak pendingin penyemprot untuk pendinginan
4. Pipa hisap piston
5. Pendingin minyak pelumas 14. Piston
6. Bypass-untuk pendingin 15. Pengetuk tangkai
7. Saringan minyak pelumas 16. Tangkai penolak
8. Katup by-pass untuk saringan 17. Ayunan
9. Pipa pembagi 18. Pemadat udara (sistem Turbine
10. Bearing poros engkol (lager gas)
duduk) 19. Pipa ke pipa penyemprot
11. Bearing ujung besar (lager 20. Saluran pengembalian
putar)

3.1.2 Sistem Bahan Bakar


Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan
bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati atasnya
(T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah
bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan bakar 5, pada
alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder. Karena
melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam
keadaan terbagi dengan bagian-bagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan
proses pengkabutan)

Didalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah
dalam keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan
bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan
26

bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa penyemperot
dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian bahan bakar.

Gambar 3.3 Sistem bahan bakar


Sumber : engineeringbuilding
Keterangan :

1. Pompa penyemperot bahan 6. Penutup bahan bakar otomatis


bakar 7. Injektor
2. Pompa bahan bakar 8. Tanki
3. Pompa tangan untuk bahan 9. Pipa pengembalian bahan
bakar bakar
4. Saringan bahar/bakar 10. Pipa bahan bakar tekanan
penyarinnan pendahuluan tinggi
5. Saringan bahan 11. Pipa peluap.
bakar/penyaringan akhir

3.1.3 Sistem Pendinginan


Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin yang ada pada
dinding-dinding bagian tabung silinder yang membentuk ruang pembakaran,
demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan air. Sedangkan
27

untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang diresap oleh
minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana
panas tersebut diresap oleh bahan pendingin.

Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah
dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam
pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan
kipas (pendinginan dengan sirkuit)

3.1.3.1 Cara Kerja Sistem Pendingin

Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg


memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air
pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2.
Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati
celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin.

Pada saat Genset baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu
rendah, maka oleh thermostat 5, air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong
atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat
mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka
air pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.

Gambar 3.4 Sistem pendingin


28

Sumber : engineeringbuilding
Keterangan :

1. Pompa air untuk pendingin 4. Radiator


mesin 5. Thermostat
2. Pompa air untuk pendinginan 6. Bypass (jalan potong)
intercooler 7. aluran pengembalian lewat
3. Inter cooler (Alat pendingin radiator
udara yang telah dipanaskan) 8. Kipas.

3.1.4 Susunan Konstruksi pada Generator

Gambar 3.5 Susunan konstruksi generator


Sumber : engineeringbuilding
Keterangan :
1. Stator 10. D.E.Bracket Engine Adaptor
2. Rotor 11. D.E.Screen
3. Exciter Rotor 12. Coupling Disc
4. Exciter Stator 13. Coupling Bolt
5. N.D.E. Bracket 14. Foot
6. Cover N.D.E 15. Frame Cover Bottom
7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E 16. Frame Cover Top
8. Bearing N.D.E 17. Air Inlert Cover
9. Bearing Circlip N.D.E 18. Terminal Box Lid
29

19. Endpanel D.E 30. Lifting Lug N.D.E


20. Endpanel N.D.E 31. Frame to Endbracket Adaptor
21. AVR Ring
22. Side Panel 32. Main Terminal Panel
23. AVR Mounting Bracket 33. Terminal Link
24. Main Rectifier Assembly – 34. Edging Strip
Forward 35. Fan
25. Main Rectifier Assembly – 36. Foot Mounting Spacer
Reverse 37. Cap Screw
26. Varistor 38. AVR Access Cover
27. Dioda Forward Polarity 39. AVR Anti Vibration Mounting
28. Dioda Reverse Polarity Assembly
29. Lifting Lug D.E 40. Auxiliary Terminal Assembly

3.2 Manual Book Generator Set Komatsu EG300-2

Gambar 3.6 Manual book Generator Set Komatsu EG300-2


Sumber : PT. Suma Adikarya Cemerlang

3.3 Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan merupakan kegiatan pengembalian setiap peralatan dan mesin


pada kondisi siap beroperasi. Presepsi pemeliharaan secara tradisional adalah untuk
memperbaiki komponen peralatan yang rusak, sehingga kegiatan pemeliharaan
terbatas pada tugas-tugas reaktif tindakan perbaikan atau pergantian komponen
peralatan korektif (Oktaria, 2011). Berikut ini adalah pengertian pemeliharaan
menurut para ahli :
30

1. Menurut (Assauri, 2008)


Maintenance merupakan kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas
atau peralatan pabrik dengan mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau
penggantian yang diperlukan supaya terdapat suatu keadaaan operasional produksi
yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
2. Menurut (Sudrajat, 2011)
Maintenance dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang diperlukan untuk
menjaga atau mempertahankan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas agar fasilitas
tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai.

3.3.1 Tujuan Pemeliharaan (Maintenance)


Maintenance merupakan kegiatan pendukung bagi proses produksi, maka
maintenance harus efektif, efisien dan berbiaya rendah. Dengan adanya
maintenance ini, maka mesin/peralatan produksi dapat digunakan sesuai dengan
rencana dan tidak mengalami kerusakan selama jangka waktu tertentu yang telah
direncanakan (Sudrajat, 2011) :
Beberapa tujuan maintenance yang paling utama adalah :
1. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan
rencana produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan pada produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
3. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana
tersebut.
4. Memaksimalkan ketersediaan semua peralatan sistem produksi mengurangi
(down time)
5. Untuk memperpanjang umur/masa pakai dari mesin tersebut.
31

3.3.2 Jenis-jenis Pemeliharaan


3.3.2.1 Perawatan Kerusakan (Breakdown Maintenance)
Perawatan kerusakan dapat diartikan sebagai kebijakan perawatan dengan
cara mesin/peralatan dioperasikan hingga rusak, kemudian baru diperbaiki atau
diganti. Jenis pemeliharaan ini kurang baik diterapkan karena dapat menimbulkan
biaya yang tinggi, kehilangan kesempatan untuk mengambil keuntungan bagi
perusahaan karena diakibatkan terhentinya mesin secara tiba- tiba. (Sudrajat, 2011)
Keuntungan dari jenis perawatan kerusakan (Sudrajat, 2011)
1. Murah dan tidak perlu melakukan perawatan.
2. Cocok untuk mesin/peralatan yang murah, sederhana dan modular.

Adapun kerugiannya adalah (Sudrajat, 2011) :


1. Kasar dan berbahaya.
2. Menimbulkan kerugian yang besar bila diterapkan pada mesin yang mahal,
kompleks, dan dituntut tingkat keselamatan tinggi.

3.4.Perawatan dan Pemeliharaan Generator

Pada saat ini PLN sudah men-supply listrik yang dapat diandalkan untuk
untuk suatu proses dalam industri. Namun, masalah mati listrik masih terjadi secara
berulang karena badai, banjir, gempa, atau kegagalan peralatan utama pada instalasi
PLN. Pemadaman demi pemadaman kerap terjadi, bahkan pada daerah tertentu
semakin sering dalam intensitas yang cukup lama bisa berhari-hari.

Memiliki sistem GENERATOR SET standby yang dirancang dengan baik dan
terpelihara dengan baik adalah perlindungan terbaik terhadap pemadaman listrik.
Sistem GENERATOR SET dipelihara secara teratur untuk memastikan beroperasi
dengan baik bila diperlukan. Ketika GENERATOR SET mengalami kegagalan
operasi, itu biasanya karena prosedur perawatan yang salah atau kelalaian perawatan.
Bahkan, tiga penyebab GENERATOR SET gagal untuk starting adalah :

1.
32

1. Aki untuk starting mati, atau kekurangan masa charging.

2. Tombol start dalam posisi OFF bukan AUTO.

3. Filter bahan bakar tersumbat karena bahan bakar lama atau terkontaminasi
kotoran dan zat - zat lain.

Semua masalah umum ini dapat diantisipasi dengan perawatan GENERATOR


SET rutin dilakukan oleh teknisi terlatih. Pemilik GENERATOR SET dapat memilih
opsi kontrak maintenance ke supplier generator dengan alasan kemudahan, terutama
yang memiliki GENERATOR SET pada banyak lokasi dan kekurangan SDM
maintenance GENERATOR SET. Berikut ini adalah daftar dari prosedur perawatan
yang perlu dilakukan secara teratur.

3.4.1.Pemeliharaan preventif

Pemeliharaan yang bersifat pencegahan Karena daya tahan mesin solar yang
tergolong tinggi, pada umumnya pemeliharaan preventif hanya terdiri dari :

1. Pemeriksaan umum Pemeliharaan sistem pelumasan

2. Pemeliharaan sistem pendingin

3. Pemeliharaan Sistem bahan bakar

4. Pemeliharaan Aki starting

5. Pemanasan mesin

Adalah keharusan untuk membuat jadwal pemeliharaan / layanan berbasis pada


aplikasi daya spesifik dan tingkat kondisi lingkungan operasi generator. Sebagai
contoh, jika GENERATOR SET akan sering digunakan atau mengalami kondisi
operasional yang ekstrim, interval servis yang direkomendasikan harus dipersingkat.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perawatan harus dilakukan lebih sering
meliputi :

GENERATOR SET digunakan secara berkesinambungan sebagai daya utama (Prime


Power).
33

1. Suhu lingkungan yang ekstrim.

2. Paparan cuaca

3. Paparan air garam

4. Paparan debu, pasir, atau partikel udara lainnya

Jika GENERATOR SET beroperasi pada kondisi operasional yang ekstrim seperti
itu, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan supplier GENERATOR SET untuk
menentukan jadwal & cara perawatan yang tepat. Cara terbaik untuk melacak interval
perawatan adalah dengan menggunakan running-time meter pada GENERATOR SET
untuk menjaga keakuratan log dari semua perawatan yang dilakukan. Log ini juga
akan menjadi penting untuk dukungan garansi.

Tabel 3.1 Jadwal Frekuensi Pemeliharan Generator

Waktu Service

Jenis perawatan
Harian Mingguan Bulanan 6 Bulan Tahunan

Inpseksi X

Periksa Level Coolant X

Periksa Level Solar X

Periksa Saluran Udara X

Periksa Filter Udara X


34

Periksa Charger Baterai X

Buang Solar Pada


X
Filter

Buang Air Pada


X
Tangki Solar

Priksa Kosentrasi X

Periksa Tegangan Belt X

Periksa Pengembunan
X
Knalpot

Periksa Baterai x

Ganti Oli Filter x

Ganti Filter Coolant x

x
Bersihkan Crankcase

Breather
35

Ganti Filter Udara x

Periksa Selang
x
Radiator

Ganti Filter Solar x

Besihkan Sistem
x
Pendingin

3.4.2. Pemeriksaan Umum

Ketika GENERATOR SET menyala (running), operator harus waspada pada


masalah mekanik yang dapat menciptakan kondisi tidak aman atau berbahaya.
Berikut ini adalah beberapa bagian yang harus diperiksa secara teratur untuk
mempertahankan operasi yang aman dan handal.

1. Sistem pembuangan: Dalam keadaan GENERATOR SET running, periksa


seluruh sistem pembuangan, termasuk exhaust manifold, muffler, dan pipa
knalpot. Periksa kebocoran di semua koneksi, las, gasket, dan join – dan
pastikan bahwa di sekitar pipa knalpot tidak pemanasan berlebihan. Segera
perbaiki jika ada kebocoran. Periksa asap yang berlebihan pada awal starting
GENERATOR SET : Hal ini dapat menunjukkan masalah kinerja dan kualitas
udara yang mungkin membutuhkan perhatian segera.
36

2. Sistem bahan bakar : Dalam keadaan GENERATOR SET running, periksa


jalur pasokan bahan bakar, jalur balik, filter, dan keretakan atau lecet pada
fitting - fitting. Pastikan jalur – jalur bahan bakar tidak bergesekan dengan
apapun yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi. Segera perbaiki
kebocoran atau gubah jalur bahan bakar untuk menghindari kerusakan
GENERATOR SET.

3. Sistem listrik DC (Aki) : Periksa terminal pada baterai starting untuk


memastikan koneksi yang bersih dan kencang. Koneksi longgar atau berkarat
menyebabkan resistensi, yang dapat menghambat starting generator.

4. Mesin : Pantau level cairan, tekanan oli, dan suhu radiator secara berkala. Jika
terjadi masalah pada mesin biasanya ada peringatan dini. Melihat dan
mendengarkan perubahan performa mesin, suara, atau penampakan akan
menunjukkan bahwa GENERATOR SET perlu perbaikan. Waspada jika terjadi
kegagalan pembakaran (misfires), getaran, asap knalpot yang berlebihan,
penurunan kekuatan, atau peningkatan konsumsi oli atau bahan bakar.

5. Sistem control : Periksa sistem kontrol secara teratur, dan pastikan itu adalah
log data yg benar selama pemanasan mesin. Pastikan untuk mengembalikan
sistem kontrol kembali ke normal automatic standby (AUTO) saat pengujian
dan pemeliharaan selesai jika menggunakan ATS (Automatic Transfer
Switch).

3.4.3. Perawatan Pada Sistem Pelumasan

1. Periksa level oli mesin saat mesin dimatikan pada interval yang ditentukan
dalam tabel. Untuk pembacaan yang akurat pada dipstick mesin, mematikan
mesin dan menunggu sekitar 10 menit. Tujuannya untuk memastikan oli di
bagian atas mesin mengalir kembali ke dalam bak mesin. Ikuti rekomendasi
produsen mesin untuk klasifikasi oli dan viskositas oli. Jaga level oli sedekat
mungkin dengan full tanda pada dipstick dengan menambahkan oli dengan
kualitas & merk yang sama. Jangan mencampur dengan merk oli lain
37

.
Gambar 3.7 Check level oli
Sumber : PT. Suma Adikarya Cemerlang

2. Ganti oli dan filter pada interval yang direkomendasikan dalam Tabel. Periksa
pada manual book mesin untuk prosedur pengurasan oli dan penggantian filter
oli. Oli dan filter bekas harus dibuang dengan benar untuk menghindari
kerusakan lingkungan.

Gambar 3.8 Pemasangan filter oli


Sumber : PT. Suma Adikarya Cemerlang
38

3.4.4. Perawatan Pada Sistem Pendingin

Periksa level cairan pendingin (coolant) dalam keadaan mesin tidak menyala,
pada interval yang ditentukan dalam Tabel. Lepaskan tutup radiator setelah mesin
didinginkan terlebih dahulu, dan jika perlu tambahkan pendingin sampai tingkat
sekitar 3/4 inch bawah seal tutup radiator. Mesin solar memerlukan campuran coolant
& air yang seimbang, anti beku, dan aditif pendingin. Gunakan jenis cairan pendingin
(coolant) yang direkomendasikan oleh produsen mesin (pada manual book).

Periksa bagian luar radiator apakah ada kerusakan, dan bersihkan semua kotoran atau
benda asing dengan sikat lembut atau kain. Lakukan dengan hati-hati untuk
menghindari kerusakan sirip sirip pendingin (radiator fin). Jika tersedia, gunakan
kompresi udara tekanan rendah atau aliran air ke arah yang berlawanan dari aliran
udara normal radiator untuk membersihkan radiator.

3.4.5. Perawatan Sistem Bahan Bakar

Kualitas bahan bakar solar akan turun dan akan rusak dari waktu ke waktu,
dan salah satu alasan untuk pemanasan mesin rutin adalah memakai habis bahan
bakar yg tersimpan pada tanki sebelum rusak. Selain perawatan sistem bahan bakar
yang direkomendasikan oleh produsen mesin, filter bahan bakar harus dikeringkan
pada interval yang ditunjukkan dalam Tabel. Uap air terakumulasi dan mengembun di
tangki bahan bakar juga harus secara berkala dikeringkan dari tangki bersama dengan
sedimen-sendimennya. Pertumbuhan bakteri dalam bahan bakar solar bisa menjadi
masalah di iklim tropis Indonesia. Konsultasikan dengan produsen GENERATOR
SET atau dealer untuk rekomendasi penyimpanan bahan bakar. Pemanasan mesin
harus dilakukan rutin, dan jika bahan bakar tidak digunakan dalam waktu tiga sampai
6 bulan maka harus diisi ulang.

Pipa-pipa dan selang system pendingin harus diperiksa secara teratur untuk
mengetahui kebocoran, lubang, retak, atau koneksi longgar. Kencangkan klem selang
yang kendor. Selain itu, periksa sistem pendingin terhadap kotoran-kotoran dan
puing-puing yang mungkin menghalangi kerja sirip pendingin. Periksa retak, lubang,
39

atau kerusakan lainnya. Komponen intake untuk mesin harus diperiksa pada interval
yang ditunjukkan dalam Tabel. Frekuensi pembersihan atau mengganti elemen
saringan udara ditentukan oleh kondisi di mana GENERATOR SET beroperasi.
Pembersih udara biasanya berisi cartridge kertas elemen filter yang dapat dibersihkan
dan digunakan kembali jika tidak rusak.

3.4.6. Perawatan Baterai Starting

Baterai mulai lemah atau undercharged adalah penyebab umum dari kegagalan
generator standby. Bahkan ketika terus terisi penuh dan dirawatpun, baterai lead-acid
(timbal-asam) akan mengalami penurunan kualitas dan mengalami kerusakan dari
waktu ke waktu dan harus diganti kira-kira setiap 24 sampai 36 bulan apalagi jika
tidak di charging dengan teratur.

1. Pengujian Baterai : Pemeriksaan tegangan output saja dari baterai tidak


menjamin kemampuan baterai bisa memberikan kekuatan start yang
memadai. Dengan bertambahnya usia baterai, resistensi internalnya terhadap
aliran arus akan naik, dan satu-satunya ukuran yang akurat dari tegangan
terminal harus dilakukan dengan load. Pada beberapa GENERATOR SET, uji
diagnostik ini dilakukan secara otomatis setiap kali generator starting. Atau
ada yang menggunakan baterai load tester untuk memverifikasi kondisi
setiap baterai starting.
2. Pembersihan Baterai : Jaga kebersihan baterai dengan cara menyeka dengan
kain lembab ketika kotoran muncul berlebihan. Jika terjadi korosi sekitar
terminal, lepaskan kabel baterai dan cuci terminal dengan larutan baking soda
(soda ash) dan air (¼ lb baking soda untuk 1 liter air). Hati-hati jangan
sampai larutan tersebut masuk ke sel-sel baterai karena akan menetralkan zat
asam pada baterai, dan kemudian siram baterai dengan air bersih ketika
selesai. Setelah mengganti konektor, lapisi terminal & konektor dengan lilin
tipis untuk mencegah korosi dikemudian hari.
3. Memeriksa berat jenis : Dalam baterai lead acid cell terbuka, gunakan
hidrometer baterai untuk memeriksa berat jenis elektrolit.
40

4. dalam setiap sel baterai. Sebuah baterai yang terisi penuh akan memiliki berat
jenis 1.260. Charge baterai jika berat jenis di bawah 1,215.
5. Memeriksa tingkat elektrolit : Dalam baterai lead acid cell terbuka, periksa
tingkat elektrolit setidaknya setiap 200 jam operasi. Jika rendah, isi sel
baterai ke bagian bawah leher pengisi dengan air suling (distilled water).

3.4.7.Pemanasan Generator

Generator yang standby dalam jangka waktu panjang harus mampu starting
dengan dari starting dalam keadaan dingin ke operasi full dalam hitungan detik. Hal
ini dapat menimbulkan beban yang berat pada bagian-bagian mesin. Namun,
pemanasan secara teratur membuat bagian-bagian mesin yang dilumasi, mencegah
oksidasi pada kontak listrik, menggunakan bahan bakar sebelum bahan bakar rusak
(berubah sifat), dan secara umum, membantu memberikan starting mesin yang
handal.

Pemanasan setidaknya sebulan sekali selama minimal 30 menit. Diload tidak


kurang dari sepertiga dari net power generator sesuai yang tertera pada name
platenya. Periode operasi tanpa load harus diminimalisir karena bahan bakar yang
tidak terbakar cenderung terakumulasi dalam sistem pembuangan. Bila mungkin,
ujilah system generator dengan load yang sebenarnya dalam rangka untuk menguji
transfer switch otomatis dan memverifikasi kinerja dalam kondisi nyata. Jika
menghubungkan ke load real tidak nyaman untuk pengujian, bisa menggunakan load
bank setidaknya sepertiga dari net power generator sesuai yang tertera pada name
platenya. Pastikan untuk mengembalikan kontrol generator pada kondisi AUTO pada
akhir proses pemanasan generator pada sistem dengan ATS (Automatic Transfer
Switch).
41

Gambar 3.9 Daftar Pemanasan Generator


Sumber : PT. Suma Adikarya Cemerlang

3.4.8. Backup Plan

Pemeliharaan preventif untuk generator mesin solar memainkan peran penting


dalam memaksimalkan keandalan sistem standby dan mengurangi risiko kerugian
keuangan dan fungsi-fungsi fasilitas emergency (safety untuk keselamatan dan
penyelamatan manusia) terkait dengan mati listrik. Kerugian finansial akibat
pemadaman listrik pada data center mengakibatkan banyak sekali kerugian, baik
finansial maupun kerugian-kerugian lainnya. Pemeliharaan preventif juga
meminimalkan kebutuhan untuk perbaikan dan mengurangi biaya operasional
generator tersebut. Dengan mengikuti prosedur perawatan mesin diesel umumnya
sesuai rekomendasi produsen mesin (manual book), maka sistem standbypower
dipastikan akan bekerja dengan baik dan men-supply kebutuhan daya sesuai yang
dibutuhkan.

3.5. Pemeriksaan Generator Secara Visual

Perawatan secara visual akan meberitahu anda mengenai kondisi secara umum
dari engine. Ini akan membantu mengidentifikasi masalah pada engine sebelum
terjadi kerusakan pada engine. Tujuan dari pemeriksaan secara visual ini adalah untuk
mengidentifikasi kerusakan sebelum menjadi kerusakan yang lebih parah. Adapun
yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan secara visual yaitu:
42

1. Kebocoran

Kebocoran akan dapat dikenali dari basahnya area yang seharusnya kering,
adanya noda karatan atau kotor. Pada tingkat kebocoran yang lebih besar akan
kelihatan cairan yang menetes atau mengalir.

2. Battery

Periksa battery dan tempatnya terhadap korosi, keretakan, kebocoran pada


penutupnya dan kondisi dari terminalnya, sambungannya dan harness-nya.
Tumpukan kapur juga merupakan indikasi terdapatnya masalah

3. Elektrolit dan Harness

Periksa elektrolit pada battery jenis konvensional dan low maintenance


kecuali pada battery jenis free maintenance. Periksa kabel dan sambungannya
untuk memastikan battery tersebut tidak rusak dan ukurannya tepat. Bersihkan
sambungan dan gunakan heavy protective grease pada sambungan untuk
menghentikan proses korosi. Periksa juga harness elektriknya. Pastikan
sambungan tidak kendor, dan perhatikan pula apakah terdapat kabel yang
terkelupas yang daapt menimbulkan hubungan pendek arus listrik.

4. Pemeriksaan Operasional

Memeriksa tekanan oli, suhu, alternator dan alat ukur lain dan memastikan
semuanya bekerja dengan baik dan tidak ada yang rusak.

5. Sistem Pelumasan

Periksa selalu level oli dan kondisinya.

6. Selang Saluran Sistem Pendingin

Periksa semua selang dan clamp pada saluran sistem pendingin. Bila selang
terasa atau keras dan getas, maka ganti selang tersebut. Puntir, tekan dan
remas selang untuk memastikan selang tersebut tidak terlalu lembek atau tidak
43

terlalu keras. Goyang selang pada sambungannya untuk memastikan clamp-


nya tidak kendor.

7. Radiator

Periksa kondisi radiator fins. Bila terdapat fins yang bengkok atau kotor, hal
ini akan mengurangi effesiensi pendinginan. Periksa semua bagian dari
kebocoran dan kerusakan.

8. Air Pendingin

Periksa level air pendingin dan pastikan pula tidak terdapat kotoran atau
perubahan warna.

9. Sistem Air Intake

Periksa air intake system dari kebocoran, hambatan dan kerusakan komponen.

10. Fuel Sistem

Periksa fuel system terhadap kebocoran, bengkok atau penyok pada fuel lines
dan kondisi clamp-nya.

11. Belt

Bila engine dilengkapi dengan belt sebagai bagian dari komponen penggerak,
periksalah kondisi belt dan pulleynya. Bila terdapat keretakan walaupun kecil,
akan menyebabkan terganggunya engine saat bekerja. Bila belt aus atau
kendur, fan tidak akan berputar dengan kecepatan yang tetap sehingga
kapasitas pendinginan akan berkurang.Untuk memeriksa kekencangan belt
pada saat engine mati, puntir atau bengkokkan belt menggunakan tangan. Bila
kondisinya bagus, belt tidak akan membengkok lebih dari lebar belt itu
sendiri, atau sekitar satu inchi. Atau gunakan alat belt tension tool untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
44

12. Pulley

Saat anda memeriksa belt, periksa juga pulley dari keausan, retak atau tanda
kerusakan lainnya. Gantikan pulley bila terdapat kerusakan, keausan, retak
atau lainnya.
45

BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Secara umum hasil hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. SUMA
ADIKARYA CEMERLANG dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pengecoran dan fabrikasi logam


alumunium dan zinc yang memproduksi berbagai macam komponen otomotif
dan elektronik.

2. Generator Set adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanikal.

3. Panel kontrol Generator Set memiliki peranan penting pada Generator Set
karena panel ini mengatur dan memonitor kondisi mesin, output Generator
Set dan juga memberikan proteksi kepada mesin apabila terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan seperti suhu mesin meningkat melebihi batas dan tekanan oli
turun dibawah normal.

4. Perawatan dan pemeliharaan Generator Set dalam sebuah industri sangat di


perlukan karena dengan adanya perawatan dan pemeliharaan yang terstrukur
dan berjalan continue dapat mengurangi biaya atau kerugian baik dari segi
waktu dan material.

4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil kerja praktek ini antara lain :

1. Sebelum melakukan pemeliharaan Generator Set sebaiknya kita harus


mempelajari dan mengetahui SOP (Standard Operating Procedure).

2. Sebelum melakukan perawatan, sebaiknya setiap gejala kerusakan harus


diperhatikan dengan cermat. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
46

3. Gunakanlah perlengkapan keamanan agar mengurangi terjadinya kecelakaan


pada saat pemeliharaan Generator Set.

DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Arif. 2016. Generator Singkron. Diambil Dari :
https://documents.tips/documents/generator-sinkron-568d0bd7f255b.html.
Pada 25 Mei 2017. Pukul 19.21.

Ahmad Faisal. 2011. Analisa Perbandingan Pengaruh Pembebanan Resistif, Induktif,


Kapasitif Dan Kombinasi Beban R L C Terhadap Regulasi Tegangan Dan
Efisiensi Pada Generator Sinkron 3 Fasa. Jurnal Teknik Elektro Universitas
Sumatera Utara. Medan

Artayana, Ketut Catur Budi. 2014. Pengaruh Variasi Konverter Biogas Terhadap
Unjuk Kerja Pada Mesin Genset Berkapasitas 1200 Watt. Denpasar.

Malik, Cecilya. et al. 2012. Kajian Supply Demand Energi. Jakarta.

Hizkia. 2015. Generator Sinkron .Diambil Dari :

https://documents.tips/documents/21060112110152mkp.html. Pada 21 Mei


2017. Pukul 22.21.

http://engineeringbuilding.com/2011/08/bagian-bagian-pada-generator-set-
genset.html. Pada 08 Januari 2020. Pukul 18.30.
47

LAMPIRAN

Beberapa foto bersama pegawai PT. Suma Adikarya Cemerlang

Anda mungkin juga menyukai