Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DALAM MENGUKUR

KINERJA KEUANGAN
PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Sidang Tugas Akhir
Program Diploma Tiga Politeknik LP3I

Oleh:
INDAH YANI
NIM 202009007

POLITEKNIK LP3I
PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN
2022
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SIDANG TUGAS AKHIR

Judul Tugas Akhir : Analisis Rasio Likuiditas Dalam Mengukur Kinerja


Keuangan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Nama : Indah Yani
Nim : 202009007
Program Studi : Manajemen Keuangan

Tugas Akhir ini sudah layak untuk dipresentasikan dan diujikan dalam sidang
Tugas Akhir Program Studi Diploma Tiga Politeknik LP3i Kampus Langsa.

Penulis Pembimbing

(Indah Yani) (Andi Tarlis, SE.,M.M)

Mengesahkan:

Kaprodi Manajemen Keuangan Kepala Kampus

(Riza Rona, SE.,M.Si) (Zulkifli, SE.,MM)

Disahkan di : Langsa

Pada Tanggal :
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI)
SIDANG TUGAS AKHIR

TGL. SIDANG TUGAS AKHIR :

NAMA : INDAH YANI

NIM : 202009007

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL TUGAS AKHIR : Analisis Rasio Likuiditas Dalam Mengukur


Kinerja Keuangan PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk.

TELAH DIREVISI, DISETUJUI OLEH TIM PENGUJI / PEMBIMBING DAN


DIPERKENANKAN UNTUK DIPERBANYAK / DICETAK :
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
Ketua Sidang

Penguji Sidang

Pembimbing TA

Langsa, 9 Januari 2022


Mengetahui / Menyetujui
Kepala Kampus

Zulkifli SE,.M.M
MOTO DAN PERSEMBAHAN

“…Jangan Pergi mengikuti kemana jalan akan berujung.


Buat jalanmu sendiri dan tinggalkan jejak…”
(Ralph Waldo Emerson)

Ku persembahkan
Karya sederhana ini
untuk kedua orang tua
yang sangat kucintai dan kuhormati, serta saudara – saudara yang
penulis sayangi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah membantu
Hambanya untuk menyelesaikan tugas akhir ini dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan-Nya penulis tidak akan sanggup untuk untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam marilah
kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menuntun kita dari jalan yang penuh kemaksiatan, kegelapan, kejahilan
menuju jalan yang benar yaitu jalan yang diridhai oleh Allah SWT.
Alhamdulillah dengan penuh kesabaran, keyakinan dan terutama
pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa Ridha-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Tugas Ujian Akhir Semester dengan judul “Analisis Rasio
Likuiditas Dalam Mengukur Kinerja keuangan PT. Wijaya Karya (Persero)
Tbk “.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh
dari kesempurnaan dan tidak sedikit kesulitan yang dihadapi. Hl ini
disebabkan oleh keterbatasan waktu, pengetahuan, dan pengalaman yang
dimiliki oleh penulis. Namun demikian, penulis berharap agar tugas ini
dapat memberikan ilmu dan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,
serta bisa memberikan manfaat baik.
Secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua orang tua yang sangat penulis hormati dan cintai atas doa
serta dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini,
semoga Allah SWT membalasnya dengan yang lebih baik. Aamiin.
Dengan banyaknya pihak yang telah membantu penulis dan
penyelesaian tugas akhir ini maka dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Rony Setiawan, M.Kom, selaku Direktur Politeknik LP3I.
2. Bapak Zulkifli,SE.,MM selaku Kepala Kampus
3. Ibu Riza Rona, SE., M,Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Keuangan
4. Bapak/Ibu (nama) selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Bapak/ibu (nama) selaku dosen Pembimbing TA
6. Seluruh Dosen dan Karyawan Politeknik LP3I Kampus Langsa
7. Seluruh pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang turut membantu baik langsung maupun tidak langsung yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung baik moril maupun
materil sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan tepat waktu sesuai
rencana.
Penulis berharap dan berdo’a semoga Allah SWT senantiasa
membalas segala amal baik Bapak, Ibu dan Saudara semua dan
memberikan petunjuk-Nya pada kita semua, Amin.

Langsa, 11 Januari 2023

(indah Yani)
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SIDANG TUGAS AKHIR...........................i


LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) SIDANG TUGAS AKHIR.......ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.4 Pembatasan Masalah.............................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian....................................................................................5
1.6 Kegunaan Penelitian..............................................................................5
1.7 Sistematika Penulisan............................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................7
2.1 Landasan Teori.......................................................................................7
1. Kinerja Keuangan...................................................................................7
2. Analisis Laporan Keuangan..................................................................10
3. Rasio Likuiditas....................................................................................17
4. Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan..............................20
2.2 Kerangka Berfikir..................................................................................20
BAB III METODOLOGI DAN OBYEK PENELITIAN...........................................21
3.1 Jenis Penelitian....................................................................................21
3.2 Sumber dan Data Penelitian.................................................................21
3.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................................21
3.4 Teknik Analisis Data.............................................................................22
3.5 Gambaran Umum Obyek Penelitian.....................................................22
1. Sejarah Perusahaan.............................................................................22
2. Visi dan Misi perusahaan......................................................................23
3.6 Struktur Organisasi...............................................................................24
3.7 Kepegawaian........................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesuksesan sebuah perusahaan dapat diukur dari kinerja
keuangannya. Baik buruknya hasil keuangan perusahaan dapat dievaluasi
dari laporan keuangan perusahaan yang disajikan secara rutin oleh . Bagi
pihak yang berkepentingan dengan perkembangan perusahaan, sangat
penting untuk mengetahui keadaan hasil keuangan perusahaan yang dapat
dilihat pada laporan tahunan. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat
dinilai melalui laporan keuangan yang disajikan setiap periode. Laporan
keuangan merupakan hasil dari proses perhitungan yang digunakan untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan kepada pihak yang
berkepentingan.
Salah satu cara menilai kinerja keuangan adalah dengan
melakukan analisis keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan
merupakan analisis atas laporan keuangan dalam perusahaan. Analisis
keuangan perusahaan dilakukan dengan menggunakan indikator laporan
keuangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan
akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang wajar dijadikan sebagai
dasar penilaian terhadap kinerja suatu perusahaan. Setiap rasio keuangan
memiliki tujuan kegunaan dan arti tertentu. Setiap hasil dari rasio yang
diukur dan diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan
keputusan.
Secara umum rasio keuangan yang sering digunakan untuk
menilai kinerja keuangan perusahaan adalah rasio likuiditas, rasio
profitabilitas atau rasio yang menunjukkan dari suatu perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan (profit), rasio aktivitas merupakan rasio yang
menyatakan kemampuan suatu perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki serta bagaimana perusahaan dalam mengelola aset
yang dimilikinya. Rasio solvabilitas (leverage), menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio pasar,
rasio yang menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan
dalam basis per saham.
Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan
perusahaan dalam membayar semua kewajiban finansial jangka pendek
2

pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia.
Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan
perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk
mengubah aset lancar menjadi uang kas.
Menurut (Arfan, 2016: 74) Rasio likuiditas yang umum digunakan
yaitu rasio lancar (current ratio), rasio persediaan terhadap modal kerja
bersih (inventory to net working capital), rasio kas (cash ratio) dan rasio
cepat (quick ratio).
Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga
terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
Kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek akan
memberikan jaminan bagi pihak kreditor untuk memberikan pinjaman
selanjutnya. Dengan menggunakan rasio likuiditas dapat diketahui
perkembangan aset lancar dan kewajiban jangka pendek suatu
perusahaan untuk saat ini dan masa yang akan datang. Sehingga dapat
diputuskan apakah kondisi perusahaan baik atau sebaliknya.
PT. Wijaya Karya merupakan salah satu perusahaan BUMN yang
bergerak dalam bidang konstruksi bangunan di Indonesia. PT. Wijaya
Karya Tbk banyak memberikan pendapatan pada negara melalui pajak,
dan juga banyak sekali dalam menyerap tenaga kerja yang secara tidak
langsung membantu negara dalam mengurangi jumlah pengangguran di
Indonesia. Berikut adalah laba usaha perusahaan, data aset lancar,
kewajiban jangka pendek dilihat dari sisi laporan keuangan :
Tabel 1.1
Laba Usaha PT. Wijaya Karya Tbk periode 2017 – 2021
Tahun Laba Usaha (Rp)
2017 1.356.115.489
2018 2,073,299,864
2019 3,480,078,824
2020 1,524,785,476
2021 667,568,314
Sumber : Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya Tbk.
3

Berdasarkan tabel 1.1 laba usaha mengalami peningkatan selama


tiga periode berturut turut dari tahun 2017 hingga ke tahun 2019, dan
mengalami penurunan yang sangat drastis pada dua tahun berikut nya.
Dan dapat dilihat laba terendah adalah pada tahun 2021 dibandingkan
tahun sebelumnya. Meskipun perusahaan dalam kondisi laba tetapi
penurunan laba secara terus menerus akan berpengaruh terhadap aktivitas
operasional perusahaan.
Tabel 1.2
Aset lancar PT. Wijaya Karya Tbk Periode 2017 - 2021
Tahun Aset Lancar (Rp) Kas dan Bank Persediaan
2017 34,910,108,265 11,253,778,215 3,839,540,301
2018 43,555,495,865 13,973,766,477 5,978.533,161
2019 42,335,471,858 10,346,734,338 6,854,729,608
2020 47,980,945,725 14,951,761,071 9,813,054,227
2021 37,186,634,112 6,983,869,555 10,934,220,807
Sumber : Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya Tbk

Berdasarkan tabel 1.2 aset lancar mengalami peningkatan dari


tahun 2017 hingga tahun 2018, dan pada tahun 2019 aset lancar
mengalami penurunan disebabkan oleh kas dan bank juga menurun
dibandingkan dua tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2020 aset lancar
kembali mengalami peningkatan yang mana diseabakan oleh kas dan bank
juga mengalami peningkatan. Kenaikan persediaan setiap tahun belum
tentu menambah jumlah aset lancar, hal ini dapat dilihat pada tahun 2021.
Tabel 1.3
Kewajiban Jangka Pendek PT. Wijaya Karya Tbk Periode 2017 – 2021
Tahun Kewajiban Jangka Kewajiban
Pendek Imbalan Kerja
2017 25,975,617,297 337,172,202
2018 28,251,951,385 178,708,069
2019 30,349,456,945 243,213,258
2020 44,168,467,736 180,732,726
2021 36,969,569,903 219,811,351
Sumber : Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya Tbk.
4

Berdasarkan tabel 1.3 kewajiban jangka pendek mengalami


peningkatan pada tahun 2017 hingga ke tahun 2020. Kewajiban imbalan
kerja mengalami penurunan pada tahun 2018. Namun, pada tahun 2019
kewajiban imbalan kerja kembali mengalami peningkatan dan pada tahun
2020 mengalami penurunan. Namun, pada tahun 2021 kewajiban jangka
pendek mengalami penurunan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Analisis Rasio Likuiditas Dalam Mengukur
Kinerja Keuangan PT. Wijaya Karya Tbk.”

1.2 Identifikasi Masalah


Adapun identifikasi masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Terjadinya penurunan laba usaha dari tahun 2020 hingga ke tahun
2021 pada PT. Wijaya Karya Tbk.
2. Terjadinya penurunan asset lancar pada tahun 2021 pada PT. Wijaya
Karya Tbk.
3. Terjadinya penurunan kas dan bank pada tahun 2019 dan tahun 2021
pada PT. Wijaya Karya Tbk.
4. Terjadinya peningkatan kewajiban imbalan kerja pada tahun 2021 pada
PT. Wijaya Karya Tbk.
5. Terjadi peningkatan persediaan setiap tahun selama 4 periode, namun
tidak menyebabkan kenaikan aset lancar pada PT. Wijaya Karya Tbk.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah Penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja keuangan PT. Wijaya Karya Tbk berdasarkan
current ratio?
2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Wijaya Karya Tbk berdasarkan quick
ratio?
3. Bagaimana kinerja keuangan PT. Wijaya Karya Tbk berdasarkan cash
ratio?
4. Bagaimana kinerja keuangan PT. Wijaya Karya Tbk berdasarkan
inventory to net working capital?
5

1.4 Pembatasan Masalah


Banyaknya masalah yang teridentifikasi, peneliti membatasi
masalah hanya pada perhitungan analisis rasio likuiditas pada PT Prodia
Widyahusada Tbk yang diukur berdasarkan current ratio, quick ratio, cash
ratio dan inventory to net working capital. Dimana rasio ini merupakan rasio
yang mampu mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua
kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana current ratio sebagai
alat untuk mengukur kinerja keuangan pada PT Prodia Widyahusada
Tbk.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana quick ratio sebagai
alat untuk mengukur kinerja keuangan pada PT Prodia Widyahusada
Tbk.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaaimana cash ratio sebagai
alat untu mengukur kinerja keuangan pada PT Prodia Widyahusada
Tbk.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana inventory to net
working capital sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan pada PT
Prodia Widyahusada Tbk.

1.6 Kegunaan Penelitian


Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan peneliti
tentang masalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang
jangka pendek berdasarkan rasio likuiditas dan sebagai bukti dari
penelitian yang dilakukan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu PT. Wijaya Karya Tbk
dalam mengelola strategi perusahaan dengan baik agar perusahaan
dapat membayar utang jangka pendek dan sebagai masukan untuk
6

membuat perencanaan dan kebijaksanaan yang tepat dalam hal


penerapan analisis laporan keuangan.

3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi peneliti
selanjutnya, dengan melihat variabel yang signifikan dari objek yang
diteliti.
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan ini terdiri dari beberapa bab dimana masing – masing
bab saling berhubungan saru dengan yang lain. Adapun susunan penilisan
sistematikanya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini terdiri dari landasan teori, kerangka berfikir.

BAB III METODE PENELITIAN


Dalam bab ini berisi tentang metodologi penelitian, teknik pengumpulan
data, gambaran umum obyek penelitian , struktur organisasi, dan
kepagawaian.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
1. Kinerja Keuangan
a. Pengertian kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan salah satu isu terpenting
dalam dunia bisnis yang berkaitan dengan perusahaan, baik
secara internal maupun eksternal. Dalam membahas evaluasi
kinerja perusahaan, laporan keuangan merupakan salah satu
kunci yang tidak bisa diabaikan. Penilaian keuangan perusahaan
sangat penting untuk kelangsungannya. Diasumsikan bahwa
laporan keuangan ini dapat memprediksi apakah perusahaan akan
bertahan di era berikutnya atau tidak.
Menurut (Fahmi, 2017 : 239) Kinerja keuangan
merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
lama suatu perusahaan telah melaksanakan aturan-aturan
keuangan secara baik dan benar. Menurut (Rudianto, 2013 : 189)
kinerja keuangan adalah hasil atau pencapaian yang telah dicapai
oleh manajemen perusahaan dalam memenuhi tugasnya megelola
aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.
Tujuan dari sistem pengukuran kinerja adalah untuk
mengimplementasikan strategi. Saat membuat sistem pengukuran
kinerja, manajemen puncak memilih seperangkat ukuran yang
mencerminkan strategi perusahaan. Langkah-langkah ini dapat
dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan sekarang dan di
masa depan. Jika faktor-faktor ini diperbaiki, maka perusahaan
telah menerapkan strategi tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja
keuangan adalah pencapaian pencapaian perusahaan pada
periode yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan.
Akuntansi memberikan informasi untuk menentukan
posisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan melalui

7
laporan keuangan yang disajikan setiap periode . Dari laporan
keuangan,

8
8

transaksi diklasifikasikan dan dianalisis sedemikian rupa sehingga


dapat menjadi informasi untuk mengetahui situasi keuangan
perusahaan. Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil
akhir akuntansi. Dengan demikian, dapat dipahami sebagai
gambaran hasil keuangan, pencapaian perusahaan. Sukses dapat
diartikan sebagai hasil yang dicapai dalam berbagai kegiatan
perusahaan.
Kinerja keuangan yang dapat dilihat berdasarkan laporan
keuangan yang disajikan oleh manajemen memberi arti ketika
menganalisis kinerja . Hasil analisis akan mengungkapkan tingkat
stabilitas perusahaan dan kelemahan serta kekuatan/prestasi dari
tersebut, agar pihak yang berkepentingan dapat menggunakannya
sebagai bahan atau referensi untuk mengambil keputusan.
b. Tujuan Kinerja Keuangan
Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi
Keuangan menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah
untuk memberikan informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan, kinerja, dan perubahan status keuangan yang
berguna untuk transaksi keuangan kepada sejumlah besar
pengguna. keputusan Informasi ini berguna bagi sebagian
pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan keuangan
dan menunjukkan tanggung jawab (stewardship) manajemen
terhadap pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka.
Tujuan dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk menerima
kewajiban keuangan atau kemampuan perusahaan untuk
melakukan pembayaran pada saat penyerahan tagihan.
Tujuan penilaian kinerja keuangan adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan pada
tahun berjalan dan tahun sebelumnya dari segi solvabilitas
dan rentabilitas.
2) Untuk mengetahui peluang finansial dalam menggunakan
semua aset secara efektif untuk menghasilkan pendapatan.
9

c. Manfaat kinerja Keuangan


Adapun manfaat dari penilaian kinerja keuangan adalah sebagai
berikut:
1) Untuk mengukur pencapaian suatu organisasi dalam kurun
waktu tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan dalam
menjalankan aktivitasnya.
2) Dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi
perusahaan dimasa yang akan datang.
3) Mengelola pengambilan keputusan dan operasi organisasi
pada umumnya, dan subunit atau bagian organisasi pada
khususnya.
4) Sebagai dasar penetapan kebijakan investasi untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
5) Untuk mengevaluasi pencapaian masing-masing departemen
dalam mempromosikan seluruh perusahaan.
d. Penilaian Kinerja keuangan
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari
banyak keputusan individu yang dibuat secara terus menerus oleh
manajemen. Oleh karena itu, untuk mengevaluasi hasil keuangan
perusahaan, analisis dampak ekonomi dan keuangan kumulatif
dari keputusan perlu dimasukkan dan mempelajarinya dengan
pengukuran komparatif.
Menurut (Jhon, 2009: 58) Penilaian kinerja adalah suatu
sistem yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengetahui
apakah pegawai telah menyelesaikan tugasnya secara
keseluruhan.
Produktivitas perusahaan sebagai kemampuan untuk
menciptakan nilai bagi perusahaan adalah kinerja perusahaan.
IPO adalah perusahaan milik negara, sehingga mereka perlu
meningkatkan kinerjanya. Evaluasi kinerja sangat penting sebagai
proses penggabungan usaha untuk mengetahui nilai-nilai
perusahaan.
10

Evaluasi kinerja juga sangat diperlukan bagi perusahaan


yang sedang dalam kesulitan, evaluasi kinerja juga sangat
berguna bagi perusahaan yang melaksanakan program
restrukturisasi pemulihan bisnis, evaluasi kinerja publik sangat
penting jika perusahaan berencana menjual sahamnya, pasar
saham harus melakukan evaluasi untuk menentukan nilai wajar
yang ditawarkan kepada publik.
Dalam membahas metode penilaian kinerja keuangan,
perusahaan harus mengandalkan data keuangan yang
dipublikasikan yang disusun menurut prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Laporan ini adalah informasi yang paling umum

untuk tujuan ini, meskipun seringkali tidak mencerminkan kondisi


dan hasil keuangan.
Laporan keuangan disebut kartu skor berkala yang berisi
hasil kegiatan investasi dan pembiayaan perusahaan, sehingga
fokusnya adalah pada rasio dan indikator keuangan yang
memungkinkan untuk menganalisis prakiraan kinerja masa lalu
serta prakiraan kinerja masa depan, menyoroti kelebihan dan
keterbatasannya.
Informasi akuntansi adalah dasar obyektif , bukan dasar
subyektif untuk mengevaluasi kinerja manajer. Masalah
pengukuran atau evaluasi berkaitan dengan keluaran (output),
bukan masukan (input). Dengan beberapa pengecualian (biaya
atau pengeluaran), organisasi nirlaba dan nirlaba dapat diukur.
Tetapi tanpa pengukuran kinerja yang baik, menggunakan data
biaya untuk mengestimasi kinerja keuangan bersifat subjektif.
2. Analisis Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat penting untuk
mengetahui status keuangan suatu perusahaan. Untuk melihat
posisi keuangan perusahaan tidak cukup dengan melihat laporan
keuangan saja perlu adanya analisis laporan keuangan terhadap
laporan keuangan (Widia , 2010 : 12).
11

Ikatan Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa Laporan


Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya mencakup neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan
dan laporan serta materi penjelasan, yang merupakan bagian
penting dari laporan keuangan.
Menurut (Widia, 2010:12), analisis laporan keuangan
adalah penerapan alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan
tujuan umum dan data terkait untuk menghasilkan perkiraan dan
kesimpulan yang berguna dalam analisis bisnis.
Hasil laporan keuangan memberikan informasi tentang
kelemahan dan kekuatan perusahaan . Mengetahui kelemahan
tersebut, manajemen dapat memperbaiki atau menutupi
kelemahan tersebut. Maka kekuatan perusahaan harus
dipertahankan bahkan ditingkatkan. Kelemahan dan kekuatan
mereka menggambarkan kegiatan manajemen di perusahaan.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah untuk
mendeskripsikan pos-pos dalam laporan keuangan sehingga
dapat melihat hubungan antara angka-angka dalam laporan
keuangan dengan tujuan untuk melihat laporan keuangan lebih

dalam. status situasi, evaluasi yang berguna dan kesimpulan


untuk pengambilan keputusan.
b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan analisis laporan keuangan tidak luput dari mereka
yang menggunakan laporan keuangan, terutama dalam
pengambilan keputusan strategis. Dalam situasi demikian terdapat
kesenjangan informasi dalam laporan keuangan, dimana di satu
sisi laporan keuangan memberikan informasi tentang apa yang
terjadi, sementara di sisi lain pengguna laporan keuangan
membutuhkan informasi tentang apa yang dapat terjadi. di masa
depan.
Menurut (Arfan, 2016 : 4), tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan, hasil
12

keuangan, dan arus kas suatu entitas ekonomi yang berguna bagi
banyak pengguna laporan dalam pengambilan keputusan
keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan tanggung jawab
manajemen atas penggunaan dana yang dipercayakan
kepadanya. Untuk mencapai tujuan laporan keuangan, laporan
keuangan memuat informasi tentang entitas ekonomi, yang
meliputi: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban,
termasuk laba rugi, kompensasi dan manfaat bagi pemilik sebagai

pemiliknya, dan arus kas.


Tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1) Dapat memberikan informasi yang lebih mendalam dari yang
terdapat dalam laporan keuangan standar.
2) Mengetahui cara menggali laporan keuangan yang baik
secara kasat mata atau informasi dibalik laporan keuangan.
3) Mampu mengidentifikasi kesalahan dalam laporan keuangan.
4) Mampu menyelesaikan ketidakkonsistenan laporan keuangan
baik yang berkaitan dengan komponen internal laporan
keuangan maupun informasi yang diterima dari luar
perusahaan.
c. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Prosedur menganalisis laporan keuangan adalah sebagai
berikut, sebelum membuat, menganalisis, dan menafsirkan
perhitungan , analis harus membiasakan diri atau memeriksa
secara menyeluruh dan, jika perlu, merekonstruksi kata-kata
dengan prinsip dan tujuan yang valid. dari analisis (Munawir,
2004:34).
Untuk memperoleh hasil terbaik dari analisis laporan
keuangan, berbagai langkah harus diambil. Langkah-langkah
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.
pemahaman tentang latar belakang data keuangan
perusahaan yang dianalisis meliputi pemahaman tentang
13

bidang kegiatan perusahaan dan prinsip-prinsip akuntansi

yang diterima dan diterapkan oleh perusahaan.

2) Memahami kondisi yang mempengaruhi bisnis. Istilah yang


dapat dipahami mencakup informasi tentang tren industri
tempat perusahaan beroperasi, perubahan teknologi,
perubahan konsumen, perubahan faktor ekonomi seperti
perubahan pendapatan per kapita, suku bunga, inflasi dan tarif
pajak, dan perubahan. yang terjadi dalam perusahaan itu
sendiri, seperti perubahan posisi manajemen.
3) Meneliti dan menelaah laporan keuangan perusahaan. Dua
langkah pertama memberikan gambaran tentang karakteristik
(profil) perusahaan. Sebelum menerapkan berbagai teknik
analisis laporan keuangan, perlu melihat laporan keuangan
secara keseluruhan. Jika perlu, laporan keuangan perusahaan
yang dianalisis dapat disusun kembali. Tujuan dari langkah ini
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan secara
jelas menggambarkan informasi keuangan yang penting dan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
4) Analisis laporan keuangan. Setelah memahami profil
perusahaan dan mengenal laporan keuangan, perlu
menggunakan berbagai metode dan teknik analisis (jika perlu,
juga rekomendasi).
d. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya mencakup
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan

ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.


1) Neraca
Laporan ini menggambarkan keadaan aset, kewajiban dan
ekuitas pada saat tertentu . Neraca adalah pernyataan yang
menunjukkan sumber keuangan perusahaan atau aset,
kewajiban atau kewajibannya, dan hak pemilik perusahaan
yang telah berinvestasi di perusahaan atau saham. pemilik
pada saat tertentu Neraca harus disusun secara sistematis
14

sedemikian rupa sehingga memberikan gambaran tentang


posisi keuangan perusahaan.
2) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan
informasi tentang kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode waktu tertentu.
3) Laporan Arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi
tentang arus kas masuk dan kas keluar dan setara kas untuk
periode tertentu. Dengan adanya laporan arus kas, pengguna
laporan keuangan ingin mengetahui bagaimana (ekonomi)
entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan aset
keuangan lainnya (Dwi, 2014:146).
4) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas disusun setelah neraca dan
laporan laba rugi. Hal ini karena sumber data laporan ini

terutama adalah neraca dan laporan laba rugi laba bersih.


Laporan perubahan modal diperlukan untuk menggambarkan
keadaan modal yang sebenarnya.
5) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian dari
laporan keuangan yang tugasnya melengkapi informasi
nominal. Catatan atas laporan keuangan sangat penting dan
dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan itu sendiri. Hal ini akan lebih bermanfaat lagi jika
laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan terbuka, karena
banyak pihak yang mengetahui informasi dalam laporan
keuangan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan neraca dan laporan laba rugi.
e. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Metode dan teknik analisis digunakan untuk menentukan
dan mengukur hubungan antara item laporan sehingga perubahan
dalam setiap catatan dapat diidentifikasi jika dibandingkan dengan
laporan perusahaan tertentu selama beberapa periode waktu.
15

Menurut (Arfan, 2016:46), metode analisis laporan


keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua metode, yaitu
metode analisis horizontal (dinamis) dan metode analisis vertikal
(statis).
Metode analisis horizontal merupakan analisis
membandingkan laporan keuangan yang sama selama periode
waktu yang berbeda. Disebut metode analisis dinamis karena
metode ini bergerak dari tahun ke tahun. Metode analisis yang
termasuk dalam klasifikasi metode ini antara lain analisis
komparatif, analisis trend (indeks), analisis sumber dan uang, dan
analisis perubahan aktiva bruto.
Analisis vertikal adalah metode analisis yang dilakukan
dengan menganalisis laporan keuangan pada tahun tertentu,
yaitu. membandingkan satu entri dari periode yang sama dari
laporan yang sama dengan lainnya.
f. Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan
Menurut (Munawir, 2008:97), rasio keuangan dapat
digunakan untuk mengevaluasi hasil keuangan perusahaan
bersama dengan rasio likuiditas, rasio profitabilitas atau
rentabilitas, rasio aktivitas dan solvabilitas. Evaluasi kinerja
keuangan yaitu penggolongan rasio keuangan, pengukuran total
return, pengukuran profitabilitas, pengujian pemanfaatan investasi,
pengujian kondisi keuangan, dan pengujian kebijakan dividen.
Bentuk bentuk rasio keuangan menurut J Fred Weston
adalah sebagai berikut:
1) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
a) Rasio lancar
b) Rasio cepat
2) Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang memberikan gambaran
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
16

panjang. Rasio ini menunjukkan berapa banyak aktivitas


perusahaan yang beroperasi dengan utang.
a) Total utang dibandingkan dengan totak aset atau rasio
utang
b) Jumlah kali perolehan
c) Lingkup biaya tetap
d) Lingkup arus kas
3) Rasio Aktivitas
a) Perputaran persediaan
b) Rata-rata jangka waktu penagihan
c) Perputaran aset tetap
d) Perputaran total asset
4) Rasio Profitabilitas
a) Margin laba penjualan
b) Daya laba dasar
c) Hasil pengembalian
d) Hasil pengembalian ekuitas
e) Hasil pengembalian total aset
5) Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi
keuangannya di tengah pertumbuhan ekonomi dan industrinya.
a) Pertumbuhan penjualan
b) Pertumbuhan laba bersih
c) Pertumbuhan pendapatan per saham
d) Pertumbuhan deviden per saha
6) Rasio penilaian adalah rasio yang mengukur kemampuan

manajemen untuk menghasilkan nilai pasar untuk operasinya


yang melebihi biaya investasi.
a) Rasio harga saham terhadap pendapatan
b) Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku
17

3. Rasio Likuiditas
a. Pengertian Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah suatu indikator yang
mengidentifikasi kemampuan perusahaan untuk membayar semua
kewajiban keuangan jangka pendek pada tanggal jatuh tempo

dengan menggunakan asset lancar yang tersedia. Likuiditas tidak


hanya terkait dengan kondisi keuangan perusahaan secara
keseluruhan, tetapi juga kemampuan untuk mengubah aset lancar
tertentu menjadi uang tunai. Rasio likuiditas menjelaskan
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek,
likuiditas yang tinggi berarti kemampuan membayar hutang jangka
pendek yang lebih baik. Rasio ini penting karena kegagalan
membayar kewajiban jangka pendek dapat menyebabkan
perusahaan bangkrut.
Menurut (Kasmir, 2014 :129), rasio likuiditas merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya (hutang). Fungsi rasio
Likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh
tempo, baik kewajiban di luar perusahaan (Likuiditas badan bisnis)
maupun di dalam perusahaan (Likuiditas perusahaan).
b. Jenis-Jenis Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan posisi keuangan perusahaan
secara keseluruhan . Rasio ini sangat penting karena jika
perusahaan tidak memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka
akan mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. Jenis-jenis rasio
likuiditas yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yaitu:
1) Current ratio
Rasio Lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain,
seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk menutupi
18

kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio


lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur
tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.
Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara
membandingkan antara total aset lancar dengan total utang
lancar. Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar
rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal
untuk membayar utang.Namun apabila hasil pengukuran rasio
tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Hal ini
dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin.
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio dapat
digunakan sebagai berikut. Rasio lancar dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :

Total Aset Lancar


Current Ratio = X 100%
Total Kewajiban Lancar

2) Quick Ratio
Rasio cepat hampir sama dengan rasio lancar hanya saja
jumlah persediaan sebagai salah satu komponen dari aset
lancar harus dikeluarkan. Alasan yang melatarbelakangi hal
tersebut adalah bahwa persediaan merupakan komponen aset
lancar yang paling tidak likuid atau sulit untuk diuangkan
dengan segera tanpa menurunkan nilainya. Sementara
dengan rasio cepat dimaksudkan untuk membandingkan
antara asett yang lebih lancar dengan utang lancar.
Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban
jangka pendek dengan aset lancar tanpa memperhitungkan
nilai persediaan. Rasio cepat dapat diukur dengan
menggunakan rumus :
19

Aset Lancar – Persediaan


Quick Ratio = X 100%
Kewajiban Lancar

3) Cash Ratio
Rasio kas (cash ratio) merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan
dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas
seperti rekening giro atau tabungan di bank. Dapat dikatakan
rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi
perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendeknya.
Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat dihitung
sebagai berikut:

Kas + Bank
Cash Ratio = X 100%
Kewajiban Jangka pendek

4) Inventory to Net Working Capital


Rasio persediaan terhadap modal kerja merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara
jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aset
lancar dengan utang lancar. Rumus untuk mencari rasio
persediaan terhadap modal kerja bersih adalah sebagai
berikut.

Persediaan
Inventory to Net X 100%
Working Capital Aset Lancar – Kewajiban
Lancar
20

4. Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan


Rasio keuangan dan kinerja perusahaan sangat erat
hubungannya, ada banyak rasio keuangan dan masing-masing rasio
memiliki tujuannya masing-masing. Investor melihat rasio dengan cara
penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang dibuat, maka
rasio tersebut tidak digunakan, karena dalam konsep keuangan dikenal
dengan istilah fleksibilitas yaitu rumus atau berbagai bentuk
rumusharus sesuai dengan kasus yang diteliti.
Perusahaan tidak dapat menggeneralisasi ke semua rumus yang ada,
karena semua rumus cocok untuk semua kasus yang diteliti. Atau,
menurut pakar keuangan, pasar adalah laboratorium terbaik untuk
menguji dan menganalisis semua keterampilan yang dimiliki, kemudian
pasar terbukti memiliki seluruh formula dan memiliki opini yang
berbeda.

2.2 Kerangka Berfikir


Mengetahui situasi keuangan perusahaan, perlu untuk
menyiapkan laporan keuangan pada setiap akhir periode tertentu.
Manajemen menyusun laporan keuangan ini dengan tujuan sebagai
pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan kepada manajer. Laporan
keuangan ini berupa neraca dan laporan laba rugi. Neraca menunjukkan

posisi keuangan perusahaan (aset, kewajiban dan ekuitas) pada titik waktu
tertentu, sedangkan laporan laba rugi menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang terjadi selama periode
waktu tertentu, laporan keuangan dapat dianalisis dengan jelas.
mengetahui posisi keuangan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas.
Analisis rasio likuiditas menggunakan rasio lancar, rasio cepat,
rasio kas, dan modal kerja bersih persediaan yang digunakan untuk
mengukur hasil keuangan perusahaan PT. Wijaya Karya Tbk.
21

Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya Tbk.

Rasio Likuiditas

Inventory
Current Quick Cash to Net
Ratio Ratio Ratio Working
Capital

Kinerja Keuangan

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
BAB III
METODOLOGI DAN OBYEK PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu
penelitian objek tertentu di perusahaan tertentu. Kesimpulan yang ditarik
dari analisis ini hanya berlaku untuk perusahaan yang bersangkutan. Untuk
mendapatkan data tersebut, penulis melakukan studi kasus melalui Bursa
Efek.

3.2 Sumber dan Data Penelitian


Sumber data penelitian ini merupakan sumber data sekunder yaitu
laporan keuangan PT. Wijaya Karya, Tbk 2017-2021. Jenis data yang
digunakan adalah jenis data kuantitatif yaitu laporan keuangan PT. Wijaya
Karya Tbk. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan datanya adalah
dokumentasi serta menanalisis data, peneliti menggunakan rumus - rumus
rasio likuiditas yaitu current ratio, quick ratio, cash ratio , dan inventory to
net working capital.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara menelaah, mencatat, dan mengklasifikasikan data. Data yang
digunakan adalah data time series, yaitu sekumpulan data untuk suatu

fenomena tertentu yang terdapat dalam kurun waktu tertentu. Serta


mempelajari literatur, buku, artikel dan kajian terdahulu, serta yang
mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung, yang akhirnya
dilakukan melalui analisis dan kesimpulan.

21
22

3.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
yaitu suatu kegiatan untuk menyusun, mengklasifikasi, menafsirkan serta
menginterpretasikan atau menyimpulkan data sehingga memberikan suatu
gambaran tentang masalah yang dihadapi atau diteliti. Langkah-langkah
yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian pada PT Prodia
Widyahusada Tbk.
2. Menghitung data dengan menggunakan rasio likuiditas yaitu, rasio
lancar dan rasio cepat untuk melihat perbandingan kedua rasio.
3. Menginterpretasikan data yang telah dihitung dengan menggunakan
rasio untuk menggambarkan suatu masalah yang terjadi pada
perusahaan.
4. Menyimpulkan masalah yang terjadi dari hasil perhitungan rasio untuk
mengetahui penyebab terjadinya masalah yang terjadi pada
perusahaan tersebut.
3.5 Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan Negara Widjaja Karja didirikan pada tanggal 29
Maret 1961 dengan Keputusan Pemerintah No. 6 pada tahun 1961, dari
perusahaan asing bernama "Naamloze Vennotschap Technische
Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co." Yang kemudian
dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia.
Berdasarkan peraturan pemerintah no. 40 tahun 1971, status
perusahaan berubah dari perusahaan negara menjadi perusahaan
(Persero). Selain itu, perusahaan diberi nama PT. Wijaya Karya
(Persero) Akta Perseroan Terbatas No. 110, tanggal 20 Desember
1972, berdasarkan Dian Paramita Tamzil, pengganti Djojo Muljadi, S.H.,
Notaris Jakarta, dan Perubahan naskah pendirian Perseroan Terbatas
oleh Kartini Muljadi, S.H., No. 106, 17 April , 1973. Dokumen tersebut

disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia , 8 Mei 1973,


dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/165/1 dan diumumkan dalam Berita
23

Negara Republik Indonesia no. 76, 21. September 1973, Riigi Teataja
no. 683.
Berdasarkan pasal 3 anggaran asosiasi bisnis, maksud dan
tujuan perusahaan adalah kegiatan komersial dalam industri konstruksi,
industri manufaktur, jasa penyewaan, jasa perantara , investasi, industri
pertanian, energi , energi terbarukan dan konversi energi, pembangunan
rel kereta api, pengoperasian pelabuhan, pengoperasian bandar udara,
logistik, perdagangan, pembangunan pengadaan desain,
pengembangan dan pengelolaan wilayah, jasa pengembangan
kapasitas di sektor jasa konstruksi, teknologi informasi, jasa desain dan
perencanaan, investasi dan manajemen perusahaan infrastruktur dan
peralatan dasar untuk produksi barang (infrastruktur) dan/ jasa.
Kantor pusat PT. Wijaya Karya berlokasi di Jl. D.I Panjaitan
Kav. 9-10, Jakarta Timur dengan lokasi kegiatan utama di seluruh
Indonesia dan luar negeri. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1961.
2. Visi dan Misi perusahaan
a. Visi
Terdepan dalam Investasi dan EPC berkelanjutan untuk Kualitas
Kehidupan yang Lebih Baik.
b. Misi
1) Menyediakan jasa dan produk EPC yang terintegerasi
berlandaskan pada prinsip kualitas, keselamatan, kesehatan
dan lingkungan.
2) Memastikan pertumbuhan berkelanjutan dengan portofolio
investasi strategis.
3) Melakukan pengembangan kawasan terpadu demi kehidupan
yang lebih baik bagi masyarakat.
4) Memberikan pelayanan kolaboratif yang melampaui
ekspektasi/harapan pemangku kepentingan.
5) Menciptakan rekam jejak di kancah global melalui inovasi dan
teknologi termutakhir.
6) Mengimplementasikan budaya belajar dan berinovasi untuk
memenuhi kompetensi global.
24

7) Menumbuhkembangkan kearifan lokal melalui praktik


kepemimpinan untuk membangun kesejahteraan yang
menyeluruh.
3.6 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan bagian-bagian atau unit-unit
kerja dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan pembagian
kerja dan koordinasi berbagai aktivitas atau fungsi, serta spesialisasi
pekerjaan sebagai garis komando dan pelaporan. Dalam hal struktur
organisasi yang baik, harus dapat menjelaskan hubungan wewenang siapa
yang bertanggung jawab kepada siapa, sehingga rasa tanggung jawab
muncul dari seluruh bagian organisasi.

Direktur Utama

Sekretariat Satuan Pengawasan


Perusahaan Intern

Direktorat Direktorat Direktorat


Quality,
Keuangan Human
Health, Direktorat Direktorat Direktorat
& Capital & Safety and Operasi 1 Operasi 2 Operasi 3
Manajeme Pengemba Envinronme
n Resiko ngan nt

Divisi Divisi Divisi Divisi


Keuangan Infrastruktur Divisi Industri Divisi
Perencanaa Engineering
1 Plant Bangunan
n&
Pengemban Gedung
Divisi
Divisi Legal gan Usaha Divisi
Quality, Divisi Power
Infrastruktur
Health, & Energi Divisi Luar
2
Divisi Safety and Negeri
Human Envinronme
Divisi nt Departemen
manajemen Capital Pemasaran,
Departemen Engeneering, Departemen
Resiko &
Divisi Divisi Pemasaran Procurement, Pemasaran
Program
Pemasaran Infrastruktur Construction Gedung &
Mnaageme Pemasaran & luar Negeri
nt Office strategis strategis Commisioning

Entitas Anak, Asosiasi Dana Perusahaan

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Perusahaan


25

3.7 Kepegawaian
Berdasarkan Surat Keterangan Notaris No. 03/Ket/Not/II/2022
tanggal 7 Februari 2022 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30
September 2022 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ir. Jarot widyoko, SP
Komisaris : Dr. Firdaus Ali, MSc
Komisaris : Satya Bhakti Prekesit, SH.,MM.,LLM
Komisaris : Dr. Harris Arthur Hedar, SH.,MH
Komisaris Independen : Ir. Adityawarman., MM
Komisaris Independen : Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Phd
Komisaris Independen : Rusmanto
Dewan Direksi
Direktur Utama : Agung Budi Waskito, ST., M. Tech
Direktur Keuangan & : Adityo Kusumo, ST., MBA
Manajemen Resiko
Direktur Human Capital : Ir. Hadjar Seti Adji, MEngSc
dan Pengembangan
Direktur Operasi I : Hananto Adji, ST
Direktur Operasi II : Harum Akhmad Zuhdi, ST
Direktur Operasi III : Rudy Hartono, ST., MT
Direktrur Quality, Health, : Ir. Ayu Widya Kiswari, MBA
Safety and Environment
DAFTAR PUSTAKA

Nuriasari ,Selfia,“ Analisa Rasio Likuiditas Dalam Mengukur Kinerja Keuangan


PT. Mustika Ratu Tbk” dalam ejournal Riset Bisnis dan Investasi, Vol.4,
No.2, 2018.
Afnina, “ Analisis Likuiditas pada Koperasi Wanita Seulanga Kabupaten Aceh
Timur” dalam ejournal Investasi Islam, Vol.IV, No.1, 2019.
Brigham dan Houston, Dasar Dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Salemba
Empat, 2010.
Fahmi, Irham. Analisa Kinerja Keuangan, Yogyakarta : Alfabeta 2015.
Jhon D Martin, Dasar Dasar Manajemen Keuangan, Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2014.
IDX. (2017-2018) Profil Perusahaan Tercatat. Website IDX. Diakses dari
http://www.idx.co.id/id/beranda/perusahaantercatat/profilperusahaanterc
atat.aspx
IDX. (2019-2020) Profil Perusahaan Tercatat. Website IDX. Diakses dari
http://www.idx.co.id/id/beranda/perusahaantercatat/profilperusahaanterc
atat.aspx
IDX. (2021) Profil Perusahaan Tercatat. Website IDX. Diakses dari
http://www.idx.co.id/id/beranda/perusahaantercatat/profilperusahaanterc
atat.aspx
Martani, Dwi. Akuntansi Keuangan Menengah , Jakarta : Salemba Empat, 2014.
Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta : Kencana, 2010.
Munawir , Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : Liberty, 2008.
Sukirno, Sadono. Pengantar Bisnis, Jakarta: Prenada 2012.
Sudjaja, Ridwan. Manajemen Keuangan 2 (Jakarta : Literata Lintas Media, 2003)
Renyowijoyo, Muindro. Akuntansi Sektor Publik, Jakarta : Mitra Wacana Media,
2013.
Tim Penyusun, Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir, Politeknik Lp3i Kampus
Langsa, 2022.

26
27

Anda mungkin juga menyukai