Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PEROGRANISASIAN

DI
S
U
S
U
N

OLEH

SINDI NURHAKIKI
MIFTAHUL RAHMAH
INDRI NOVITA SARI
SYAHDAN
ALGIFARI
NURKHALIZA KHAIRI
HAYATUN NUFUS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LANGSA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat oleh
karena kuasaNya lah kami diberi kesempatan dan kekuatan serta kemampuan
untuk menyelesaikan tugas berbentuk makalah ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini baik tenaga maupun
pemikirannya dan kami juga menyadari bahwa makalah ini belum terstruktur
secara baik dan benar dan memerlukan banyak perbaikan, oleh karena itu kritik
dan saran dari para pembaca yang membangun sangat kami butuhkan demi
menjadikan makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para kalangan pembaca dan semua pihak dan meningkatkan
pengetahuan bagi para calon mahasiswa dan mahasiswi Keperawatan.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Definisi Organisasi dan Pengorganisasian....................................................3
B. Pengertian Organisasi...................................................................................3
C. Pengertian Pengorganisasian.........................................................................4
D. Pola Organisasi.............................................................................................5
E. Fungsi Pengorganisasian...............................................................................9
F. Tujuan Pengorganisasian............................................................................10
G. Manfaat Organisasi.....................................................................................14
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang
terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia
lainnya. Hal ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan
mahluk social. Sejalan dengan tingkat kematangan (keinginan dan
kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali dari
tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern. Sebuah
organisasi adalah pola hubungan banyak yang saling terjalin secara simultan
yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk
mencapai sasaran bersama.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen.
Organisasi identik dengan sekelompok Individu yang terstruktur dan
sistematis yang berada dalam sebuah sistem pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-
tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan hasil pengorganisasian
adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang juga mempunyai
peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan. Melalui fungsi
pengorganisasian, seluruh sumber daya yang di miliki oleh organisasi
(manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunanya secara efektif dan
efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga
organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus di pelajari dengan
baik. Contohnya jika kita bekerja pada sebuah perusahaan, kitakan melakukan
suatu organisasi. Oleh sebab itu kita harus mengetahui apa yang dimaksud
dari organisasi, fungsinya dan apa manfaatnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Pengorganisasian dan Organisasi?
2. Bagaimana Pola-pola Pengorganisasian?
3. Apa saja Fungsi-fungsi Pengorganisasian?
4. Apa Tujuan dari Pengorganisasian?
5. Apa Manfaat Organisasi dan Pengorganisasian?
C. Tujuan
1. Mengetahui defenisi dari Perorganisasian dan Organisasi?
2. Mengetahui pola-pola Perorganisasian?
3. Mengetahui Fungsi_fungsi perorganisasian?
4. Mengetahui Tujuan dari Perorganisasian?
5. Mengetahui Msnfaat Organisasi dan Perorganisasian?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Organisasi dan Pengorganisasian


Secara konseptual ada dua batasan yang perlu dikemukakan, yakni
istilah “organization” sebagai kata benda dan “organizing”
(pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian aktivitas
yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada
suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita
mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu
perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian,
sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
Menurut Drs. M. Manullang Organisasi dalam arti dinamis disebut
pengorganisasian, dan dalam arti statis disebut organisasi.

B. Pengertian Organisasi
1. Pengertian menurut ahli
a. Menurut Stoner: Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar
tujuan bersama.
b. Menurut James D. Mooney: Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
c. Menurut Chester I. Bernard: Organisasi merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
d. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta
secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok
orang yang disebut bawahan.

3
e. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Pradjudi Atmosudiro: Organisasi adalah
struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja
antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara
tertentu untuk bersamasama mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Pengertian Organisasi Secara Umum
Organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang (dua atau
lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekerjasama dengan
pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system
koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna
memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan.

C. Pengertian Pengorganisasian
1. Pengertian Menurut Ahli
a. Menurut G. R Terry: pengorganisasian berasal dari kata organism
(organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan bagian-bagian yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain
dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan.
b. Menurut Siagian (1983): Pengorganisasianadalah keseluruhan
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas,kewenangan dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatuorganisasi yang
dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan.
c. Drs.H. Malayu S. P. Hasibuan: adalah suatu proses penentuan,
pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang - orang pada
setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu
yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.
d. T. Hani handoko: sesuatu yang digambarkan sebagai sesuatu yang
tersentralisasi dan berisi tugas-tugas yang sangat terspesialisasikan.
e. Kamus lengkap bahasa indonesia: Pengorganisasian adalah merupakan
kegiatan merancang dan merumuskan struktur.

4
2. Pengertian Pengorganisasi Secara Umum
Pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal,
menetapkan, menggolongkan dan mengatur bebagai macam kegiatan,
menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang
oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi
dengan efisien.

D. Pola Organisasi
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari orang-orang yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan
hubungan kerja yang rasional.
Bagian-bagian organisasi formal:
a. Organisasi Lini
     Dalam jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang
terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran
pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan di
tangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang
utama adalah wewenang dan perintah.  Memang bentuk organisasi
semacam ini, khususnya didalam institusi-institusi yang kecil sangat
efektif karena keputusan-keputusan cepat diambil dan pelaksanaan
keputusan juga cepat. Kelemahannya jenis organisasi semacam ini
kurang manusiawi, lebih-lebih para pelaksana tugas bawahan hanya
dipandang sebagai robot yang senantiasa siap melaksanakan perintah. 
b. Organisasi Staf
     Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara
pimpinan dan staf pelaksana. Peran staf bukan sekedar pelaksana
perintah pimpinan namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan.
Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya
masalah-masalah organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi
menyelesaikan semuanya dan memerlukan bantuan orang lain (biasanya

5
para ahli) yang dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiran
terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Meskipun organisasi ini lebih
baik dari yang pertama karena keputusan-keputusan dapat lebih baik
namun kadang-kadang keputusan-keputusan tersebut akan memakan
waktu yang lama karena melalui perdebatan-perdebatan yang kadang-
kadang melelahkan. 
c. Organisasi Lini dan Staf
     Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yang
terdahulu disebutkan (line dan staf). Dalam organisasi ini staf bukan
sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk
memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian
juga pimpinan tidak sekedar memberikan perintah atau nasehat tetapi
juga bertanggung jawab atas perintah atau nasehat tersebut. Keuntungan
organisasi ini antara lain ialah keputusan yang diambil oleh pimpinan
lebih baik karena telah dipikirkan oleh sejumlah orang dan tanggung
jawab pimpinan berkurang karena mendapat dukungan dan bantuan dari
staf. Dalam kehidupan sehari-hari apabila unit kerja (departemen,
perusahaan dan sebagainya) akan melaksanakan suatu rencana tidak
selalu langsung diikuti oleh penyusunan organisasi baru. Struktur
organisasi itu biasanya sudah ada terlebih dahulu dan ini relatif
cenderung permanen, lebih-lebih struktur organisasi
departemen.  Disamping itu unit-unit kerja tersebut dijabarkan kedalam
unit-unit yang lebih kecil dan masing-masing unit-unit kerja yang lebih
kecil ini mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda-beda (dirjen,
direktorat, bidang, seksi, devisi, dan sebagainya). Masing-masing unit
kerja tersebut sudah barang tentu akan menyusun perencanaan dan
kegiatan-kegiatan. Untuk pelaksanaan rencana rutin cukup oleh staf
yang ada sehingga tidak perlu menyusun organisasi baru. 

6
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari orang-orang yang telibat
pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh: RT
dan arisan.
3. Contoh dan Ciri-Ciri Organisasi Formal dan Informal

No Pola Organisasi Ciri-ciri


1. Organisasi Formal 1. Perusahaan:
(Terstruktur, kaku,  Adanya aktifitas ekonomi yang berkenaan
terumuskan, dan tahan dengan kegiatan produksi,
lama) penyedia/distribusi barang dan jasa
1. Perusahaan (Operatif)
2. Sekolah  Diperlukan koordinasi semua pihak agar
3. Negara Kesatuan saling mendukung satu sama lain untuk
mencapai tujuan (Koordinatif)
 Untuk mencapai kesinambungan
perusahaan diperlukan keteraturan yang
dapat mendukung aktivitas agar dapat
selalu bergerak maju (Regular)
 Lingkungan selalu berubah oleh karena itu
mampu mengikuti dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan (Dinamis)
 Tunduk pada peraturan yang berlaku
setelah menerima persyaratan pendirian
(Formal)
 Perusahaan didirikan pada suatu tempat
tertentu dalam suatu kawasan yang secara
geografis jelas (Lokasi)
 Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap
misi dan visi dalam suatu kawasan yang
secara geografis jelas (Pelayanan
Bersyarat)
2. Sekolah:
 Adanya kepala sekolah, guru, dan murid.
 Adanya penjaga sekolah.
 Adanya kantin.
 Adanya TU(Tata Usaha)

7
 Selalu adanya lapangan untuk upacara
bendera
3. Negara Kesatuan:
 Wewenang tertinggi berada di tangan
pemerintah pusat.
 Pemerintah pusat menangani seluruh
kedaulatan negara baik luar atau dalam
 Rakyat dapat berhubungan dengan
pemerintah pusat secara langsung untuk
menjalankan daerahnya
 Hanya terdapat satu kontitusi Undang-
Undang Dasar(UUD), satu kepala daerah,
satu cabinet, dewan, menteri dan perlemen
 Negara memilki kebijakan yang berkaitan
dengan permasalahan ekonomi, politik,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
2. Organisasi Informal 1. Kelompok Arisan:
(lepas, fleksibel, tidak  Terdapat sebuah kesadaran pada setiap
terumuskan, dan anggota kelompok bahwa ia adalah bagian
spontan): kelompok tersebut
1. Kelompok Arisan  Terdapat sebuah hubungan timbal balik
2. RT antar anggota satu dengan anggota lainnya
 Terdapat sebuah persamaan tertentu seperti
latar belakang, tujuan, nasib, atau ideologi.
 Berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola
 Bersistem dan berporses
 Mempunyai sebuah kesamaan motif
 Mempunyai sebuah kesadaran dan sikap
in-group dan out-group
 Mempunyai sebuah solidaritas antar
anggota
 Mempunyai sebuah struktur organisasi
atau pembagian kerja yang jelas
 Mempunyai sebuah aturan (Norma
kelompok) yang jelas
2. RT(Rukun Tetangga):
 Berada dibawah RW, Desa/kelurahan
 Dibentuk melalui musyawarah masyarakat
setempat dalam rangka pelayanan

8
pemerintahan dan kemasyarakatan yang
ditetapkan oleh pemerintah Desa atau
kelurahan
 Organisasi kemasyarakatan terkecil,
terdepan dan terdekat dengan masyarakat
 Pendanaan dari beberapa sumber
 Hanya terdiri dari 30 – 50 Kepala Keluarga

E. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengorganisasian adalah proses yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan desain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
1. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian
a. Mengalokasikan sunber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan.
b. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab.
c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengambangan sunber
daya manusia/tenaga kerja.
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling
tepat.
2. Fungsi Tujuan Organisasi
a. Patokan bagi kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi.
b. Melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi
tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai
apa yang harus dan tidak harus dilakukan.
c. Sumber Legitimasi

9
d. Dengan meningkatkan kemampuan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan,berguna untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk
mendapatkansumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.
e. Standar pelaksanaan
f. Jika tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan
standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan organisasi.
Setelah organisasi menetapkan tujuan dalam bidang yang dapat
dikuantifikasikan.
g. Sumber Motivasi
h. Untuk mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan tugas,
misalnya dengan memberikan intensif bagi anggota yang melaksanakan
tugasnya dengan baik, menghasilkan produk di atas standar dan lain
sebagainya yang akhirnya dapat mendorong para anggota lainnya.
i. Dasar Rasional Pengorganisasian
j. Tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi yang
saling berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.

F. Tujuan Pengorganisasian
Tujuan pengorganisasian adalah agar dalam pembagian tugas dapat
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagian tugas
diharapkan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya
secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan.
Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai
dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan
kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan itu.
Tujuan organisasi harus dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Hal
ini penting karena:
a. Tanpa tujuan yang jelas maka organisasi tidak akan mempunyai arah.
b. Tanpa tujuan yang jelas, organisasi tidak ada artinya dan hanya akan
menimbulkan pemborosan belaka.

10
c. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan bentuk dan
struktur organisasi.
d. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan
penempatan pegawai.
e. Tujuan yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota
organisasi.
f. Tujuan yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena
mereka menyadari bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujuan yang
sama, yaitu tujuan organisasi.
g. Tujuan yang jelas merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat, metode,
dan prosedur yang akan dipergunakan.
h. Tujuan yang jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak.

Dalam menetapkan tujuan organisasi hendaknya hal-hal berikut diperhatikan:


a. Tujuan haarus selalu ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan
perkembangan keadaan dan perkembangan organisasi.
b. Tujuan organisasi harus dapat dimengerti dan dipahami oleh setiap
anggota, dan dicamkan benar-benar, sedalam-dalamnya dalam jiwa
mereka.
Tujuan organisasi harus dapat diterima oleh para anggota. Apabila
tujuan organisasi itu dapat diterima oleh para anggota, hal ini berarti para
anggota organisasi mempunyai keyakinan bahwa tujuan pribadi mereka
pun akan dapat tercapai sehingga tujuan mereka dapat dengan mudah
digerakkan.
Dalam merumuskan tujuan hendaknya dibedakan antara tujun utama,
tujuan sekunder, tujun jangka panjang, tujuan jangka pendek, tujuan
jangka menengah, tujuan organisasi dan tujuan pribadi.
1) Tujuan utama atau yang disebut juga tujuan pokok atau tunggal yang
menyebab kan timbulnya organisasi dan yang menjadi dasar
dibentuknya organisasi.

11
Menurut jenis organisasi yang didirikan, tujuan utama atau tujuan
pokok dapat dibedakan menjadi beberapa macam, misalnya tujuan
mendapat keuntungan, tujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi
para angora, dan tujuan untuk memberikan kesejahteraan masyarakat
dalam pemberian pelayanan kepentingan umum, misalnya:
telekomunikasi (dalam bidang komunikasi), Bank Tabungan Negara
(persero) (dalam bidang penyediaan kredit perumahan rakyat),
Perusahaan Air minum (dalam penyediaan air bersih).
2) Jangka Panjang: merupakan tujuan akhir yang hendak dicapai oleh
suatu organisasi. Kadang-kadang tujuan akhir merupakan tujuan abstrak
karena kurang jelas. Misalnya tujuan masyarakat adil dan makmur.
Sangat sulit untuk menggambarkan bagaimana bentuk dan wujud dari
pada masyarakat adil dan makmur tersebut. Tujuan jangka panjang
dapat pula diukur dengan jangka waktu yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan akhir, misalnya waktu 25 tahun sampai dengan 30
tahun.
3) Tujuan Organisasi dan Tujuan Pribadi: Tujuan organisasi adalah tujuan
yang telah ditentukan dalam konsep tujuan organisasi oleh organisasi
yang bersangkutan. Tujuan pribadi merupakan tujuan setiap individu
yang ada dalam organisasi. Pada dasarnya setiap individu yang ada
dalam organisasi sudah mempunyai konsep tentang tujuan pribadi.
Antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi harus ada kesesuaian
sehingga akan memperoleh manfaat timbal balik.
Ada beberapa tujuan pengorganisasian, yaitu:
a) Membantu koordinasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada unit
kerja secara koordinatif agar tujuan organisasi dapat melaksanakan
dengan mudah dan efektif. Koordinasai dibutuhkan tatkala harus
membagi unitkerja yang terpisah dan tidak sejenis, tetapi berada
dalam satu organisasi.
b) Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan
dengan menempatkan seorang anggota manajer yang berkompetensi

12
dalam setiap unit organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat
ditempatkan di dalam organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa
agar dapat mencapai sasaran kerjanya walaupun dengan lokasi yang
tidak sama.
c) Maksimalisasi manfaat spesialisasi, yaitu dengan konsentrasi
kegiatan, maka dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam
pekerjaan-pekerjaan tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan dasar
keahlian dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi,
sehingga kemanfaatan produk dapat
d) Memberikan kepuasan dan memperoleh kepercayaan masyarakat
pengguna.
e) Penghematan biaya, artinya dengan pengorganisasian, maka akan
tumbuh pertimbangan yang berkaitan dengan efisiensi. Dengan
demikian pelaku organisasi akan selalu berhati-hati dalam setiap
akan menambah unit kerja baru yang notabene menyangkut
penambahan tenaga kerja yang relatif banyak membutuhkan biaya
tambahan berupa gaji/upah. Penambahan unit kerja sebaiknya
dipertimbangkan berdasarkan nilai sumbangan pekerja baru dengan
tujuan untuk menekan upah buruh yang berlebihan.
f) Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia, dengan
pengorganisasian, maka masing-masing pekerja antar unit kerja
dapat bekerja saling melengkapi, mengurangi kejenuhan,
menumbuhkan rasa saling membutuhkan, mengurangi pendekatan
materialistis. Untuk ini pihak manajer harus mampu mengadakan
pendekatan sosial dengan penanaman rasa solidaritas dan berusaha
menampung serta menyelesaikan berbagai perbedaan yang bersifat
individual.
Dalam menetapkan tujuan-tujuan itu perlu adanya pertimbangan,
yaitu:
a) Membatasi idealisme tujuan

13
yaitu menghindari penetapan tujuan yang terlalu muluk,
sebaiknya dilakukan penyesuaian kapasitas kemampuan teknis dan
pengetahuan dengan besarnya harapan yang hendak dicapai.
b) Pertimbangan waktu
artinya penggunaan waktu yang sebaik-baiknya, sehingga
efektivitas kerja dapat terjamin.
c) Pertimbangan sumber daya
yaitu melihat dan penggalian potensi organisasi dan kualitas
anggota organisasi untuk kepentingan kemudahan mencapai tujuan.
d) Keseimbangan tujuan-tujuan
artinya perlu memperhatikan keseimbangankepentingan antara
berbagai pihak. Tidak hanya terbatas pada kepentingan pribadi atau
kepentingan organisasi saja, melainkan juga memperhatikan
kepentingan pemerintah dan publik.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka tujuan-tujuan yang
ditetapkan relatif dapat diseimbangkan. Oleh karena itu dalam proses
penetapan tujuan organisasi, seorang manajer harus dapat
menentukan dan menciptakan suatu keseimbangan dari tujuan-
tujuan ganda, di samping mampu memadukan berbagai kepentingan,
agar tujuan akhir dapat memberikan keseimbangan pula antara
kepentingan pribadi, organisasi, pemerintah dan masyarakat pada
umumnya.

G. Manfaat Organisasi
Beberapa manfaat organisasi yaitu:
1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan
lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat
ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk
masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi

14
Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan
ksatria.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan
dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup,
berorganisasi dapat menjadi solusi.
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang
seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran
penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi
yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.
Pengorganisasian bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a. Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan.
b. Mengakibatkan adanya spesialisasi dalam melaksanakan tugas.
c. Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan
dalam rangka mencapai tujuan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan bahwa sangat penting
Pengorganisasian (organizing) dalam manajemen. Karena merupakan fungsi
dari manajemen yang pasti ada dan sangat dibutuhkan maka peran
Pengorganisasian sangat penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya
dalam manajemen.Pengertian organisasi dapat diartikan menjadi dua artian
yaitu, dalam arti dinamis disebut pengorganisasian dan dalam arti statis
disebut organisasi.
Organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang(dua atau lebih)
yang secara formal dipersatukan untuk bekerja sama dengan pembagian atau
alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam sistem koordinasi,
kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna memudahkan
pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan.
Perorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formsl,
menetapkan, menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh
pemimpin kepada staf dalam rangkai mencapai tujuan organisasi dengan
efisien.
Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan
peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerja sama
yang baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan
karena adanya faktor internal di perorganisasian yang bersifat negatif.

B. Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah
ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami
pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di
lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal
yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok.

16
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama
dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat
diselesaikan dengan baik-baik tanpa jarus mengganggu proses organisasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hirakos. 2011. Organisasi Formal dan Informal


https://hyrra.wordpress.com/2011/02/25/organisasi-formal-dan-informal/.
(8 April 2020)

Musbandi, Arie. 2015. Pengorganisasian (Organizing).


https://www.academia.edu/12509755/Pengorganisasian_Organizing_ (8
April 2020)

Qurottu, Nadiyya. 2012. Makalah (Pengantar Manajemen)


"PENGORGANISASIAN (Organizing)
http://nadiyyazummi.blogspot.com/2012/10/makalah-pengantar-
manajemen.html. (8 April 2020)

18

Anda mungkin juga menyukai