OLEH :
SRY KARMILA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Manajeman Organisasi Bisnis ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Nasution Khairudin selaku Dosen Organisasi
dan Manajemen yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada kami untuk menyelesaikan
makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demiperbaikan di masa depan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Pengertian pengorganisasian dan Organisasi............................................................
B. Bentuk-Bentuk Organisasi..........................................................................................
C. Pengertian Bisnis.........................................................................................................
D. Pengertian organisasi bisnis ......................................................................................
E. Pengertian dan peranan manajemen...........................................................................
F. Tipe-Tipe Manajemen.................................................................................................
G. Proses Manajemen.......................................................................................................
BAB III REKAYASA IDE..............................................................................................
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan zaman, begitu
juga organisasi tanpa manajemen akan menjadi sulit. Organisasi diselenggarakan karena
adanya kepentingan tujuan yang dicapai, setiap organisasi mempunyai keterbatasan akan
sumber daya manusia, uang dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan
mencapai tujuan tergantung pada pemilihan tujuan yang akan dicapai dengan cara
menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan apa yang
diharapakan. Maka salah satu aspek yang diperhatikan adalah faktor manusia. Tanpa
adanya kerjasama sulit bagi organisasi untuk mencapai sukses dan adapun kiranya untuk
mencapai tujuan tersebut organisasi atau perusahaan seharusnya turut membantu dan
menciptakan prestasi kerja karyawan.
Sutrisno (2009: 165) berpendapat bahwa prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja
yang telah di capai seseorang dari tingkahlaku kerjanya dalam melakasanakan aktivitas
kerja. Perusahaan atau organisasi dapat menjadikan penilaian prestasi kerja sebagai acuan
atau standar di dalam membuat keputusan yang berkenan dengan kondisi pekerjaan
karyawan, memotivasi, meningkatkan keterampilan kerja, dan termasuk untuk promosi
pada jenjang karir yang lebih tinggi, pemberhentian, dan penghargaan atau penggajian.
Banyak faktor yang mempengaruhi terciptanya prestasi kerja karyawan diantaranya
koordinasi dan pendelegasian wewenang.
B. Rumusan masalah
Sebagaimana dengan latar belakang yang sudah di jelaskan diatas, Dengan demikian
rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu :
1. Apa yang di maksud pengorganisasian dan Organisasi ?
2. Apa Saja Bentuk – bentuk Organisasi ?
3. Apa yang di maksud Bisnis ?
4. Apa yang di maksud Organiasasi Bisnis ?
5. Apa yang di maksud peranan manajemen ?
6. Apa saja tipe – tipe manajemen ?
7. Bagaimana proses manajemen itu?
C. Tujuan
Sebagaimana dengan rumusan masalah yang akan dibahas, Demikian Tujuan nya yaitu :
1. Mengetahui apa itu pengorganisasian dan Organisasi.
2. Mengetahui Bentuk – bentuk Organisasi.
3. Mengetahui apa itu Bisnis
4. Mengetahui apa yang di maksud Organisasi bisnis.
5. Mengetahui bagaimana peranan manajemen.
6. Mengetahui apa saja tipe – tipe manajemen.
7. Mengetahui bagaimana proses manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi Pengorganisasian
Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah di tetapkan.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a. Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b. Kem udahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c. Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam
melaksanakan tugas.
Pentingnya mengenal Organisasi:
a) Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b) Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c) Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
B. Bentuk-Bentuk Organisasi
1. Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yangturun langsung
dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan
bertanggung jawab langsung pada atasan.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M.
Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya
“Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip
organisasi meliputi:
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian
tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai
tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan,
pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam
pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas
jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada
seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya.
Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang
diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan
dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan
mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya
kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian
tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing
pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam
pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya
organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang
atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe
organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak,
semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas
dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang
akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh
‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi
koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai
dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di
luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam
mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau
dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
C. Pengertian Bisnis
Secara terminologis, bisnis adalah sebuah kegiatan atau usaha. Bisa juga dikatakan
sebagai suatu aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang
dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Bisnis ini merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau
lebih melalui proses pertukaran kebutuhan akan suatu produk tertentu yang memiliki
nilai utnuk memperoleh keuntungan.
Dalam suatu lingkungan bisnis kita memerlukan suatu organisasi yang akan
mengatur jalannya bisnis di dalamnya. Dalam masyarakat yang bergerak maju,
organisasi harus dikelola secara efektif. Oleh sebeb itu, dalam rangka memperoleh
tujuan berbisnis tersebut diperlukan peran organisasi yang optimal. Organisasi bisnis
lebih menekankan pada tujuan profit atau keuntungan, karena dengan keuntungan itu
organisasi bisnis dapat mempertahankan kelangsungan operasinya, organisasi tersebut
dikenal dengan nama perusahaan.
D. Pengertian organisasi bisnis
Pengertian Organisasi Bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas
ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan(profit).
Contoh organisasi bisnis adalah radio. Radio disebut organisasi bisnis karena tujuan
ekonominya adalah menghasilkan keuntungan melalui kegiatan penyampaian informasi
dan hiburan kepada masyarakat.
Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses maka perlu diorganisasikan. Dalam
mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus memperhatikan unsur-unsur bisnis yang ada.
Unsur bisnis yang perlu mendapat perhatian pengusaha yaitu lingkungan bisnis.
Lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasional perusahaan dan
kemampuannya untuk memperoleh keuntungan, Untuk itu setiap pemilik dan pemimpin
usaha harus dapat memahami keadaan lingkungannya dan dampak lingkungan tersebut
terhadap usahanya.
Secara garis besar lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi; lingkungan pasar
(market environment), dan lingkungan bukan pasar (nonmarket environment). Yang
termasuk dalam lingkungan pasar adalah unsur-unsur dalam sistem pasar yang
berpengaruh terhadap kegiatan suatu perusahaan, yang meliputi;
1. Langganan
2. Perusahaan yang menyediakan bahan mentah
3. Para pekerja dalam perusahaan
4. Perusahaan lain pesaing maupun bukan pesaing
5. Sedangkan lingkungan bukan pasar meliputi beberapa faktor yang mempengaruhi
kegiatan perusahaan dalam perekonomian.
6. Kegiatan ekonomi pada keseluruhannya.
7. Peraturan dan Undang-undang negara dan pelaksanaannya
8. Kestabilan pemerintah/politik dan kebijakan pemerintah
9. faktor sosial dan budaya dalam masyarakat
10. Organisasi perburuhan dan masyarakat lain
11. Situasi dan perkembangan ekonomi global
Unsur lain yang mempengaruhi lingkungan bisnis berasal dari luar negara antara
lain perkembangan persaingan dan kemampuan untukbersaing, pertumbuhan di negara
lain dan investasi modal asing. Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat
ini, organisasi bisnis perlu meningkatkan teknologi dan produktivitas, melakukan
penetrasi ke pasar baru, dan menekan biaya produksi.
Untuk mengelola organisasi bisnis diperlukan pengelolaan atau manajemen serta orang
yang bertanggung jawab yang disebut manajer. Manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran
organisasi yang sudah ditetapkan.
Kegiatan yang ada dalam organisasi atau perusahaan antara lain meliputi kegiatan
pemasaran, produksi, personalia, keuangan dan administrasi keuangan. Orang yang
bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut disebut manajer. Jadi manajer adalah orang
yang bertanggsung jawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu
organisasi dalam mencapai sasarannya. Semua manajer memiliki tanggung jawab yang
sama baik organisasi formal maupun informal. Proses manajemen dilakukan secara
bersama-sama oleh manajemen bawah (supervisor) manajemen menengah (middle
management) dan manajemen puncak (top management).
Manajemen bawah bertanggung jawab untuk operasi unit tertentu, tugas pokok
mereka berada pada proses pengawasan, perencanaan dan pengorganisasian. Manajemen
menengah berkaitan dengan tugas-tugas integrasi serta melakukan proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan.
Manajemen puncak memiliki lebih banyak tanggungjawab pada proses
perencanaan dan pengorganisasian serta melakukan sedikit pengawasan. Contoh dari
proses manajemen ini misalnya para manajer dapat menentukan gaya kepemimpinan
atau mempengaruhi sikap karyawan tentang pekerjaan mereka.
E. Pengertian dan peranan manajemen
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang
manajemen, berikut pengertian dengan demikian sebenernya manajemen itu hampir
selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul
dan bekerja sama.
Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam
proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan
manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi
manajemen:
George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.
Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan conrtolling.
Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas
kita dapat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka
melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis
sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah
selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin
dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk
melaksanakan proyek yang direncanakan.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam
pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana
dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau
untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang
tidak sesuai dengan rencana.
Kelemahannya yaitu :
Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan
di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak.
Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional, dan
terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau robot.
Manajemen ilmiah adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-
metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil. Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi
masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi masalah atau kasus dan berusaha
mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif, sistematis, rasional,
factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti
barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social, psykologis, dan sebagainya.
G. Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah
aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan
mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu
rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja
harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan
sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan
melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan
metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang
dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri Manajer Profesional:
1) Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2) Berpandang jauh kedepan.
3) Berwawasan luas.
4) Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
Keterampilan manajemen yang dibutuhkan:
Menurut Robert L.Katz :
1) Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2) Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3) Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut Ricky W. Griffin:
1) Keterampilan manajamen waktu.
2) Keterampilan membuat keputusan.
3) Organisasi
BAB III
REKAYASA IDE
Berikut ini adalah beberapa contoh rekayasa ide manajemen organisasi bisnis:
1. Struktur Organisasi yang Adaptif: Ide ini melibatkan pembentukan struktur organisasi yang
fleksibel dan adaptif yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan kebutuhan
bisnis. Misalnya, mengadopsi model organisasi matriks di mana tim proyek lintas departemen
bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Budaya Inovasi: Mendorong budaya inovasi di seluruh organisasi dengan memberikan ruang
bagi karyawan untuk berbagi ide-ide baru, mengambil risiko yang terkendali, dan menguji
konsep-konsep inovatif. Hal ini dapat dicapai melalui program insentif, pelatihan inovasi, dan
pengakuan terhadap kontribusi inovatif.
4. Manajemen Kinerja Berbasis Hasil: Menggeser fokus dari upaya dan kegiatan menjadi hasil
yang dihasilkan. Hal ini melibatkan penetapan sasaran yang jelas, pengukuran kinerja yang
objektif, dan umpan balik yang kontinu. Penerapan sistem manajemen kinerja berbasis hasil
memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memotivasi
karyawan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
5. Kolaborasi dan Tim Kerja: Mendorong kolaborasi antar tim dan departemen untuk
meningkatkan komunikasi, berbagi pengetahuan, dan memaksimalkan sinergi. Memfasilitasi
pertukaran ide dan kerja tim melalui alat komunikasi dan kolaborasi seperti platform digital,
ruang kerja terbuka, dan sesi pertemuan rutin.
7. Penggunaan Data dan Analitik: Memanfaatkan data bisnis dan analitik untuk mendapatkan
wawasan yang lebih baik tentang operasi perusahaan. Penggunaan data dapat membantu dalam
pengambilan keputusan yang lebih baik, identifikasi tren pasar, dan pengoptimalan proses
bisnis.
8. Fleksibilitas Kerja: Memberikan fleksibilitas kepada karyawan dalam hal jadwal kerja, lokasi
kerja, dan gaya kerja. Ini mencakup penggunaan kerja jarak jauh, jadwal fleksibel, dan
dukungan untuk keseimbangan kerja-hidup.
Perlu diingat bahwa rekayasa ide manajemen organisasi bisnis dapat bervariasi tergantung pada
konteks dan kebutuhan spesifik perusahaan.
BAB IV
PENUTUP
C. Kesimpulan
Sebagai kegiatan yang sistematis, setiap elemen yang membentuk organisasi diatas
harus berinteraksi dan membentuk satu kesatuan yang integral. Sebuah sistem tidak bisa
berfungsi dengan baik jika elemen-elemen yang ada tidak terintegrasi melalui interaksi
yang baik. Misalnya, manusia yang ada tidak memiliki kejelasan tentang tujuan yang
akan dicapainaya. Tentu hal ini akan menyebabkan kerancuan kegiatan sehingga alih-
alih terjadi efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan, malah akan menyebabkan
pemborosan dan rintangan dalam pencapaian tujuan. Jika manusia yang ada dalam
kegiatan kerja sama tidak menjalankan peran dengan baik, maka hal ini akan
menghambat pekerjaan pihak lain yang ada didalam organisasi. Inilah ciri sistemik
dalam kegiatan kerja sama yang kita sebut administrasi. Sederhananya administrasi
adalah upaya membentuk kerja sama yang sistematis dalam upaya pencapaian tujuan.
Dan untuk mencapai kerja sama yang harmoni dan sinergis, dibutuhkan sistem
pengatur yang pada intinya terdiri dari aturan-aturan dan pengatur pihak yang
menjalankan dan menegakkan aturan. Aturan berisi sejumlah keharusan dan larangan
yang harus di taati dalam hubungan kerja sama. Aturan dalam konteks organisasi,
berbentuk kebijakan-kebijakan, penentuan tata kerja, dan tata tertib yang harus dipatuhi
oleh anggota organisasi. Sedangkan pengatur merupakan pihak yang bertanggung jawab
terhadap tegaknya peraturan.
D. Saran
Demikian makalah saya ini, saya sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan oleh sebab itu saya mohon maaf, semoga makalah saya bermanfaat untuk
kita semua yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://zaicorp-zaicorp.blogspot.com/2011/11/pengantar-bisnis.html
Modul Pengantar bismis Hal 2-3, 10-16, 20-21 dan 25-30 Oleh Widyatmini
Buku Pengantar Bisnis oleh M. Fuad, dkk hal 23-24, 27
http://tri_s.staff.gunadarma.ac.id Pengertian Dan Fungsi Bisnis
http://dansite.wordpress.com/2009/03/25/pengertian-distribusi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Jenis_bisnis