Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang................................................................................................2
B. Tujuan..............................................................................................................2
C. Pembahasan.....................................................................................................3
1. Pengertian Organisasi.................................................................................3
2. Unsur – Unsur Organisasi..........................................................................4
3. Alasan Manusia Berorganisasi..................................................................7
4. Prinsip-prinsip Organisasi.........................................................................8
5. Jenis – Jenis Organisasi............................................................................15
6. Pengembang Organisasi...........................................................................17
D. Kesimpulan....................................................................................................19
E. Daftar Pustaka..............................................................................................20

1
A. Latar Belakang
Organisasi adalah sekelompok manusia yang diatur untuk bekerja sama
dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jadi, dalam setiap organisasi mesti ada
tujuan bersama. Dari pengertian tersebut, kita dapat mengetahui organisasi.
Organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan pencapaian beberapa
tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab. Pendapat
lain menyatakan bahwa organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih, suatu
sistem aktivitas – aktivitas atau kekuatan – kekuatan yang di koordinasikan secara
sadar.
Pada masa ini organisasi semakin berkembang, karena organisasi sangat
diperlukan. Pada organisasi juga tata kerja dalam pembagian tugas baik secara
individual, maupun sosial (bersama- sama). Maka dari itu penting bagi kita,
mempunyai pengetahuan tentang organisasi, managemen, maupun tata kerja. Agar
dapat mengembangkan potensi diri sendiri, terutama dalam keorganisasian.
Organisasi menjadi sangat menentukan bagi manusia untuk berkarya,
menciptakan suatu pengharapan, dan memenuhi kebutuhan hidup seseorang yang
mendedikasikan dirinya pada suatu organisasi. Melalui organisasi seseorang dapat
memperoleh imbalan baik berupa materi maupun non materi atau kepuasan
tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya maupun keluarganya sampai
batas tertentu sesuai aturan organisasi. 

Organisasi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan perilaku manusia


dapat mengubah organisasi dengan membentuk suatu kebiasaan yang lama
kelamaan bisa menjadi suatu budaya. Pada dasarnya perilaku organisasi adalah
ilmu yang mempelajari determinan perilaku dan interaksi manusia dalam
organisasi terkait dengan sikap dan perilaku individu, perilaku kelompok dan
struktur dalam organisasi.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut.
1. Dapat mendefinisikan pengertian organisasi
2. Dapat menjelaskan unsur-unsur organisasi
3. Dapat menjelaskan alasan mengapa manusia ingin berorganisasi

2
4. Dapat menjelaskan prinsip-prinsip organisasi
5. Dapat menjelaskan jenis-jenis organisasi
6. Dapat menjelaskan pengembangan organisasi

C. Pembahasan
1. Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari kata dalam tata bahasa Inggris yaitu
“organization” yang artinya “hal yang mengatur” sedangkan dalam bahasa
latin “organizer” yang artinya mengatur atau menyusun. Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi merupakan kesatuan
(susunan) yang terdiri atas bagian-bagian (orang) dalam perkumpulan dan
sebagainya untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi organisasi menurut pendapat ahli:
a. James D. Mooney
Mengutarakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
b. Roll Currier Davis
Berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok orang-orang
yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu
kepemimpinan.
c. Dwight Waldo
Struktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan atas wewenang
formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu administrasi.
d. Chester I. Barnard
Suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
e. Dimock
Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian bagian
yang saling ketergantungan atau berkaitan untuk membentuk suatu
kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
f. Herbert A. Simon (1958)

3
Mengatakan bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha
kerjasama yang mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui
untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk
dilaksanakan.
g. Robbins (1994: 4)
Mengatakan, bahwa: “Organisasi adalah kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.”
h. Prof. Dr. Sondang P. Siagian,
Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat
seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
Dari pendapat ahli tersebut dapat kami simpulkan bahwa organisasi
dalah sekumpulan orang yang saling bekerjasama untuk memenuhi
tujuan bersama, di dalam suatu organisasi juga terdapat struktur
organisasi yang berguna untuk menempatkan orang-orang(SDM) yang
kompeten sesuai dengan bidangnya singkatnya adalah untuk
mendefinisikan hierarki, pembagian tugas akan memberikan ketegasan
dan standar tugas  yang harus dicapai oleh seorang pejabat yang
memegang jabatan dalam organisasi tersebut, serta hak dan kewajiban
yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan
pembahagian tugas pekerjaan, ditetapkan sekaligus susunn organisasi
(struktur organisasi), tugas dan fungsi-fungsi masing-masing unit dalam
organisasi, hubungan-hubungan serta wewenang masing-masing unit
organisasi.
2. Unsur – Unsur Organisasi
a. Wadah atau bentuk perserikatan
Wadah ini ditunjukkan dengan adanya “Nama Organisasi” tersebut.

4
Contohnya: Organisasi yang ada di Politeknik Negeri Pontianak Jurusan
Administrasi Bisnis yaitu adanya HMJ AB.
b. Sekelompok Orang (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya menusia yang dimaksud adalah anggota atau orang-orang yang
ada di dalam organisasi. Biasanya, anggota organisasi disebut kader.
Menurut fungsi dan tingkatannya, kader terdiri dari ketua, wakil, hingga
bawahan-bawahannya.
c. Kerjasama
Seperti yang telah diketahui, organisasi merupakan wadah untuk
sekumpulan oranng yang turut berkontribusi untuk mencapai tujuan
bersama. Dengan demikian, karja sama sangat dibutuhkan di dalam sebuha
organisasi. Sebab, apabila tiap anggota saling bantu-membantu, tujuan
bersama akan lebih mudah dicapai.
Kerjasama tersebut dapat berupa:
1) Pembagian tugas (wewenang), tanggung jawab, hak dan kewajiban
Pembagian tugas merupakan ringkasan informasi penting mengenai suatu
jabatan untuk memudahkan dalam membedakan jabatan yang satu dengan
yang lain dalam suatu perusahaan. Pembagian tugas akan memberikan
ketegasan dan standar tugas  yang harus dicapai oleh seorang pejabat yang
memegang jabatan tersebut. Pembagian tugas ini menjadi dasar untuk
menetapkan spesifikasi tugas dan evaluasi pekerjaan bagi pejabat yang
memegang jabatan itu. Pembagian tugas yang kurang jelas akan
mengakibatkan seorang pejabat kurang mengetahui tugas dan tanggung
jawabnya.
Contohnya: Thio sebagai ketua HMJ AB memiliki tugas, wewenang
bertanggung jawab terhadap keberlangsungan organisasi HMJ AB,
pimpinan tertinggi, penggerak, pengendali semua kegiatan HMJ AB,
memberikan keputusan atas kebijakan dan strategi HMJ AB, dan
mengkoordinasikan seluruh tugas masing-masing pengurus.
2) Struktur organisasi

5
Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan
berbagai komponen yang menyusun organisasi, dimana setiap individu atau
Sumber Daya Manusia pada lingkup organisasi tersebut kemudian memiliki
posisi dan fungsinya masing-masing.
Contohnya:
Organisasi HMJ AB tentunya memiliki struktur organisasi seperti pembina
HMJ AB, Ketua HMJ AB, Wakil Ketua HMJ AB, Sekretaris, Bendahara
dan beberapa divisi.
3) Aturan, asas atau prinsip yang mengatur kerjasama tersebut.
Aturan, asas atau prinsip yang mengatur kerjasama tersebut dibuat dan
untuk memaksa setiap orang yang tergabung didalam organisasi agar
disiplin dan teratur dalam menjalankan tugas, fungsi, wewenang, tanggung
jawab dan kewajiban dalam organisasi.
Visi bersama adalah sasaran yang ingin dicapai organisasi. Hal tersebut
digambarkan dengan apa yang akan dicapai, baik melalui program,
prosedur, network, kebijaksanaan, peraturan, dan lainnya yang telah
ditetapkan secara bersama-sama.
Contoh: Organisasi jurusan AB prodi AB adanya aturan untuk
menggunakan pakaian seragam pada hari Senin dan Kamis dengan begitu
mahasiswa harus menaati aturan yang berlaku.
Contoh: Asas dari organisasi HMJ AB berdasarkan iman, taqwa, keadilan,
persatuan, kesejahteraan, serta kemasyarakatan dalam permusyawaratan
perwakilan.
4) Tujuan Bersama yang Hendak Dicapai
Tujuan ini merupakan kesepakatan dari orang yang berserikat tersebut, yang
akhirnya dikenal dengan istilah “tujuan organisasi”
Contoh: .Tujuan dari organisasi HMJ AB adalah menjadi wadah mahasiswa
Jurusan Administrasi Bisnis dalam menyalurkan aspirasi, minat, bakat dan
kemampuan.
5) Sarana dan Prasarana

6
Organisasi juga membutuhkan sarana dan prasarana guna mencapai tujuan.
Biasanya, sarana dan prasarana yang dibutuhkan adalah kantor/ruang,
komputer, printer, dan lain-lain yang dibutuhkan demi kelancaran organisasi
itu sendiri.
Contohnya: Perlatan dan perlengkapan yang menunjang kegiatan organisasi
HMJ AB.
6) Lingkungan
Unsur organisasi yang tidak kalah penting adalah lingkungan. Sebab
lingkungan merupakan area di mana organisasi berinteraksi. Secara umum,
lingkungan dapat diartikan layaknya masyarakat, budaya, ekonomi, kondisi
sosial, dan teknologi yang menjadi pendukung untuk mencapai tujuan
organisasi.
Contohnya: HMJ AB Polnep bertempat di Politeknik Negeri Pontianak

3. Alasan Manusia Berorganisasi


Ada beberapa alas an mengapa manusia perlu berorganisasi, antara lain:
a. Berorganisasi memberi ruang lebih untuk berekspresi, mengembangkan
kemampuan diri, membangun kepercayaan diri, menambah teman,
meningkatkan wawasan dan pengetahuan, serta memupuk jiwa yang
peduli. Banyak potensi yang bisa dikembangkan di dalam organisasi,
seperti kemampuan komunikasi dan leadership.
b. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin hidup sendiri, maka dari
itu organisasi menjadi wadah untuk bersosialisasi. "Di organisasi kita
pasti akan berinteraksi dengan banyak orang
c. Manusia butuh hidup berkelompok (kebutuhan social), dimana kelompok
tersebut butuh suatu aturan.
d. Manusia merasa bahwa hidupnya tidak terlepas dari ikatan suatu
organisasi.
e. Ingin bekerjasama dalam mencapai tujuan, karena tiap manusia punya
kekurangan dan kelebihan, dengan bekerjasama akan saling melengkapi

7
f. Ingin meraih kepentingan-kepentingan tertentu, misalnya ingin jabatan
(karier), terkenal, uang dan lain-lain.
g. Ingin menggali dan mengungkapkan potensi dirinya.
h. Ingin membantu orang lain.
4. Prinsip-prinsip Organisasi
Menurut A.M Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap
dalam bukunya “organization of canadian Goverment Administration” (1965),
Bahwa Prinsip- prinsip organisasi meliputi :
a. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan Yang jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai,
dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
Misalnya organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin
dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan lain- lain.
b. Prinsip Skala Hirarkhi
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari
pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat
mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan.
c. Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam Hal ini, seorang hanya menerima perintah atau bertanggung
jawab kepada seorang atasan saja.
d. Prinsip Pendelegasin Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam
menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian
wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus
dapat menjamin tercapainya hasil yang di harapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan
dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang

8
lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu
kepada atasannya lagi.
e. Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung
jawab sepenuhnya kepada atasan.
f. Prinsip Pembagian Pekerjaan
Agar kegiatan dapat berjalan optimal maka harus dilakukan
pembagian tugas atau pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan
dan keahlian dari masing-masing pegawai.
g. Prinsip Rentang Pengendalian
Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi,
semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup
banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
h. Prinsip Fungsional.
Seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus
jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta
tanggung jawab dari pekerjaannya.
i. Prinsip Pemisah
Beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya dari pekerjaannya.
j. Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan
tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus
sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi
tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan
dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks)
contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan
berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di
Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
k. Prinsip Fleksibilitas

9
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal
factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam
mencapai tujuannya.
l. Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya
kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan
aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakkan
oleh pemimpin organisasi tersebut.

Menurut Manullang (dalam Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 67-74)


terdapat 7 prinsip organisasi yang dapat diaplikasikan untuk memastikan
organisasi dapat berjalan dengan baik. 7 prinsip-prinsip organisasi adalah
sebagai berikut.
1. Perumusan dengan jelas
Hal pertama yang harus dilakukan adalah apa yang menjadi tujuan
aktivitas suatu organisasi. Tuuan ada hal-hal yang ingin dicapai atau
di pelihara baik berupa materi atau non materi dengan melakukan satu
atau lebih kegiatan. Bagi suatu badan, tujuan itu akan berperan
sebagai:
a. Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan
b. Menentukan program yang ingin dicapai.
Contoh penerapan :
Dengan merumuskan tujuan utama dari organisasi sendiri, apakah
hanya berfokus pada profit sebagai perusahaan? sektor industri apa
yang akan disasar? Bagaimana standar pelaksanaan dan kualitas mutu
yang akan dilakukan dalam pengoperasioan organisasi? dan
sebagainya.
2. Pembagian kerja

10
Pembagian kerja pada akhirnya akan menghasilkan departemen-
departemen dan job description dari masing-masing unsur sampai
unit-unit terkecil dalam organisasi.
untuk mengadakan pembagian kerja, ada beberapa dasar yang dapat
digunakan sebagai pedoman, yakni sebagai berikut.
a. Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial,
misalnya kabupaten membagi tugas pekerjaan atas dasar kecamatan
yang terdapat dalam kabupaten tersebut.

b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksikan


misalnya dalam suatu industri mobil terdapat urusan mobil sedan truk,
jip, dan sebagainya.
c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya
pada suatu grosir semen terdapat bagian yang melayani pemerintah,
kontraktor, masyarakat umum, dan lain sebagainya, atau pada sebuah
rumah sakit terdapat bagian penyakit kulit, penyakit dalam, penyakit
paru-paru, penyakit mata, penyakit THT. dan lain sebagainya.
d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja), misalnya
dalam suatu perusahaan industri terdapat bagian pembelian,
personalia, tata usaha, pemasaran, penggudangan, dan lain sebagainya,
atau pada suatu perguruan tinggi terdapat bagian pendidikan,
penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan lain sebagainya, atau
pada bagian tata usaha terdapat sub bagian: pengadaan, pengarsipan,
dan ekspedisi.
e. Pembagian kerja atas dasar waktu sehingga terdapat bagian waktu
pagi, siang, dan malam.
Contoh Penerapan
Contoh penerapan prinsip pembagaian kerja ini adalah dengan
membagi suatu departemen menjadi beberapa seksi. Misalnya
departemen branding dan marketing dapat dibagi menjadi dua seksi,
yaitu seksi branding dan seksi marketing. Dengan demikian , anggota

11
organisasi dapat berfokus pada tuga masing-masing yang meskipun
masih memiliki tujuan yang sama namun telah memiliki skopnya
masing-masing sehingga dapat menghidari benturan yang dapat terjadi
karena kedua seksi ini memiliki tugas dan tujuan yang sering tumpang
tindih. Melalui pembagian kerja tersebut, kedua seksi dapat membagi
beban kompleksitas pekerjaan yang ada serta berkoordinasi dengan
lebih baik.
3. Delegasi kekuasaan
Delegasi kekuasaan atau pelimpahan wewenang merupakan keahlian
pemimpin yang Penting dan elementer sebab dengan delegasi
kekuasaan, seseorang pemimpin dapat melipat gandakan waktu,
perhatian, dan pengetahuannya yang terbatas. Bahkan dapat dikatakan
delegasi kekuasaan merupakan salah satu jalan utama bagi setiap
pemimpin untuk percaya akan diri sendiri. Kesanggupan untuk
menerima tanggung jawab adalah tes pertama bagi seorang pemimpin,
tetapi keberanian mendelegasikan kekuasaan pada bawahan,
merupakan tanda nyata seorang pemimpin yang sukses.
Contoh Penerapan
Delegasi kekuasaan ini adalah dengan sesederhana menunjuk salah
satu dari anggota tim menjadi team leader untuk masing-masing tim
yang akan terlibat dengan pekerjaan kita. Dengan demikian kita dapat
terus berkoordinasi dengan semua tim tanpa harus menemui dan
berkomunikasi dengan semua anggota tim yang selain menyita waktu
akan mengurangi efektivitas dan menambah risiko miss komunikasi
dan cukup berkoordinasi dengan team leader yang telah kita
delegasikan.
4. Rentangan Keuasaan
Rentangan kekuasaan maksudnya adalah beberapa jumlah bawahan
seorang pemimpin sehingga pemimpin itu dapat memimpin,
membimbing, dan mengawasi secara guna dan berdaya guna (Sadikin,
2020, hlm. 48). Graicunas (dalam Sadikin, 2020, hlm,48)

12
mengutarakan secara tegas bahwa lima atau delapan orang adalah
jumlah maksimal yang dapay diawasi seorang pemimpin. Selain itu
dalam menetapkan beberapa jumlah bawahan yang tepat dari seorang
pemimpin harus di perhatikan berbagai faktor sebagai berikut.
a. Jelas tidaknya tugas, wewenang dan pertanggungjawaban
masing-masing orang dalam suatu organisasi.
b. Jalinan hubungan kerja dari masing-masing bawahan satu
sama lain.
c. Kemampuan orang-orang dalam suatu organisasi.
d. Corak Pekerjaan
e. Jarak dan waktu
Contoh Penerapan
Contoh penerapan rentang kekuasaan ini dapat dilakukan dengan
membatasi kekuasaan manager tingkat tinggi terhadap tim teknis yang
memiliki keterampilan khusus seperti tim teknologi informasi yang
terampil mengkode atau membangun aplikasi. Hal tersebut karena staf
ahli semacam itu haruslah memiliki pimpinan yang memiliki
kualifikasi khusus juga agar dapat mampu membimbing dan
mengoordinasikan timnya.
5. Tingkat-tingkat Pengawasan
Menurut prinsip ini tingkat pengawasan atau pemimpin hendaknya
diusahakan sedikit mungkin. Di dalam suatu organisasi diusahakan
agar terdapat the least posible number of management levels dan the
shorter possible chain of command. Harus diusahakan agar organisasi
sesederhana mungkin, selain memudahkan komuni- kasi agar ada
motivasi bagi setiap orang di dalam organisasi untuk mencapai
tingkat-tingkat tertinggi di dalam struktur organisasi.
Contoh Penerapan
Contoh penerapan dari prinsip tingkat-tingkat pengawasan adalah
dengan membagi suatu team leader suatu divisi menjadi dua tingkat,
yaitu seorang manager yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

13
umum tugas, dan supervisor yang akan mengawasi dan membimbing
secara langsung teknik dari tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan
oleh divisi tersebut.

6. Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab


Menurut prinsip ini, seorang bawahan hanya mempunyai seorang
atasan dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia memberi
pertanggungjawaban akan pelaksanaan tugasnya. Dengan kata lain,
prinsip ini berpedoman kepada an employee should receive orders
from one superior only. Salah satu motto yang terkenal dari prinsip ini
adalah no man can two bosses atau tidak seorang pun dapat melayani
dua atasan sekaligus.
Contoh Penerapan
Contoh penerapan prinsip kesatuan perintah tanggung jawab adalah
meskipun organisasi terdiri atas berbagai divisi yang memiliki
tugasnya masing-masing, seluruh pimpinan dalam divisi dan tim
tetaplah harus mengacu pada perintah atasan langsung, tugas dari
masing-masing divisi yang memiliki pekerjaan yang berbeda-beda
adalah menginterpretasikan perintah utama tersebut agar terfasilitasi
oleh divisi, seksi, atau tim yang dipegangnya masing-masing.
7. Koordinasi
Koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh uni unit
organisasi agar tertuju untuk memberikan sumbangan semaksimal
mungkin untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.
Adanya pembagian tugas pekerjaan dan bagian-bagian, serta unit-unit
terkecil di dalam suatu organisasi cenderung timbul kekuatan
memisahkan diri dari tujuan organisasi secara keseluruhan.
Contoh Penerapan
Contoh penerapan prinsip koordinasi ini adalah dengan sesederhana
mengharuskan seluruh tim yang berbeda-beda melakukan daily report
agar semua tim dan anggota yang terlibat dapat mengetahui sudah

14
sejauh mana masing-masing pekerjaan yang mereka tengah lakukan.
Report ini dapat dilakukan melalui forum interaktif seperti sistem
informasi untuk mengelola proyek atau sesederhana membuat grup di
whatsapp.
5. Jenis – Jenis Organisasi
Organisasi memiliki banyak jenis sesuai dengan kepentingannya masing-
masing. Pengelompokkan organisasi berdasarkan beberapa hal, antara lain.
1. Berdasarkan ukurannya,
a. Organisasi besar
Organisasi besar merupakan macam organisasi yang memiliki anggota
sangat banyak. Terkadang anggota organisasi ini bahkan tidak dapat
berinteraksi langsung. Meski begitu, sebagian besar anggota bisa
dikumpulkan dalam suatu tempat dalam kurun waktu tertentu. Contoh
organisasi besar seperti partai politik, asosiasi olahraga, atau
organisasi perusahaan.
b. Organisasi sedang
Organisasi besar merupakan organisasi yang tidak terlalu besar namun
juga tidak terlalu kecil. Anggota tetap cukup kecil, sehingga orang-
orang penting dapat berinteraksi secara langsung dengan semua yang
lain, Jumlah anggotanya paling banyak 100 orang. Contoh organisasi
sedang seperti perkumpulan warga daerah tertentu di suatu kota.
c. Organisasi kecil
Organisasi kecil adalah organisasi yang jumlah anggotanya paling
banyak 30 orang. Dalam macam organisasi ini, anggotanya dapat
berinteraksi dengan mudah satu sama lain. Contoh organisasi kecil
adalah OSIS dan kelompok PMR.
2. Berdasarkan proses pembentukan
a. Organisasi formal
Organisasi formal adalah organisasi yang memiliki struktur yang jelas,
pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas.
Macam organisasi ini memiliki struktur (bagan yang menggambarkan

15
hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab
antara pejabat dalam suatu organisasi). Organisasi formal biasanya
ditetapkan secara tertulis, dengan bahasa aturan yang seolah-olah
meninggalkan sedikit keleluasaan untuk interpretasi. Contoh
organisasi formal adalah sekolah, perseroan terbatas, atau perusahaan.
b. Organisasi informal
Organisasi non formal dapat berarti sebagai perkumpulan yang
terbentuk secara spontan antara beberapa orang. Organisasi informal
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Para anggota
organisasi non formal memiliki pemikiran, perasaan, dan minat yang
sama lalu menjadikannya sebagai tujuan bersama. Contoh macam
organisasi ini adalah grup arisan, tim futsal, atau tim olahraga.
3. Berdasarkan bentuknya
a. Organisasi lini/garis
Dalam organisasi lini/garis ini bawahan hanya mengenal satu
atasan/pimpinan, sebagai sumber daripada kewenangan, yang
memberikan perintah/instruksi. Bawahan hanya bertindak sebagai
pelaksana, sekalipun para pelaksana tidak seluruhnya melaksanakan
scara langsung tercapainya tujuan/tugas pokok organisasi. Macam
organisasi ini terdapat pada organisasi militer.
b. Organisasi lini/garis dan staf
Organisasi ini terdiri atas unit-unit lini/garis san unit-unit staf. Dalam
organisasi ini telah dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan lini
(line) adalah orang-orang atau unit-unit secara langsung ikut serta
melaksanakan tercapainya tugas pokok/tujuan organisasi. Organisasi
lini dan staf adalah organisasi yang pada umumnya dipergunakan pada
organisasi pemerintah.
c. Organisasi Panitia
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang ditunjuk untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus, yang tidak dapat diselesaikan

16
sendiri oleh seseorang atau sebuah Dewan (banyak orang). Contoh
dari organisasi panitia adalah panitia acara 17-an, atau panitia kegiatan
lainnya.
4. Berdasarkan tujuan pembentukkan
a. Organisasi Bisnis/Perusahaan
Organisasi bisnis adalah suatu organisasi yang melakukan aktivitas
ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit).
Organisasi bisnis memperoleh sumber daya dari modal pemilik atau
setoran pemilik
b. Organisasi sosial/non komersial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh
masyarakat dan tidak mengharapkan keuntungan. Organisasi sosial
berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan
bangsa dan negara. Dalam sosiologi, organisasi sosial adalah pola
hubungan antara dan di antara individu dan kelompok sosial. Contoh
organisasi sosial di antaranya adalah karang taruna, panti asuhan, dan
relawan bencana alam.

6. Pengembang Organisasi
1. Perubahan di dalam organisasi

Tiada kehidupan tanpa perubahan. Setiap kehidupan dalam masyarakat


sedikit maupun banyak, beşar ataupun kecil pasti mengalami perubahan.
Demikian pula organisasi sebagai salah satu bentuk kehidupan dalam
masyarakat pasti mengalami perubahan. Organisasi menghadapi berbagai
tantangan baik yang berasal dari dalam diri organisasi maupun berasal dari
lingkungan yang merupakan penyebab organisasi harus dirubah.
Tantangan penyebab perubahan yang berasal dari dalam diri organisasi
misalnya volume kegiatan yang bertambah banyak, adanya peralatan baru,
perubahan tujuan, penambahan tujuan, perluasan wilayah kegiatan, tingkat
pengetahuan, tingkat keterampilan, sikap, serta perilaku para pegawai.

17
Tantangan penyebab perubahan yang berasal dari lingkungan misalnya
peraturan baru, perubahan kebijaksanaan dari organisasi tingkat yang tinggi,
perubahan selera masyarakat terhadap prodüksi pabrik, perubahan mode,
perubahan gaya hidup masyarakat.
Dalam menghadapi berbagai tantangan penyebab perubahan organisasi
dapat menyesuaikan diri dengan jalan:
a. Merubah struktur yaitu menambah satuan, mengurangi satuan, kedudukan
satuan, menggabung beberapa satuan menjadi satuan lebih besar, memecah
satuan beşar menjadi satuan-satuan yang lebih kecil, merubah sistem
sentralisasi menjadi desentralisasi atau sebaliknya, merubah luas
sempitnya rentangan kontrol, merinci kembali kegiatan atau tugas,
menambah pejabat, mengurangi pejabat.
b. Merubah tatakerja yang dapat meliputi tatacara, tataaliran, tatatertib,
syarat-syarat melakukan pekerjaan.
c. Merubah orang, dalam pengertian merubah sikap, tingkah laku,
meningkatkan pengetahuan, meningkatkan keterampilan dari para pejabat.
d. Merubah peralatan kerja.

2. Inti penting dari pengembangan organisasi


a. Pengembangan organisasi merupakan jawaban terhadap perubahan
b. Pengembangan organisasi merupakan usaha penyesuaian dengan hal –
hal baru
c. Pengembangan organisasi merupakan usaha berencana
d. Pengembangan organisasi merupakan usaha untuk menyempurnakan
organisasi
e. Pengembangan organisasi merupakan kegiatan yang menerapkan ilmu
perilaku
f. Pengembangan organisasi merupakan usaha jangka panjang yang
dilakukan secara terus-menerus
g. Pengembangan organisasi merupakan usaha memecahkan masalah-
masalah yang timbul

18
h. Pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan oleh para
pejabat dari dalam organisasi itu sendiri atau dengan bantuan ahli dari
luar organisasi.
Atas dasar beberapa inti penting tersebut dapat disusun definisi pengembangan
organisasi sebagai berikut : Pengembangan organisasi adalah rangkaian kegiatan
penataan penyempurnaan yang dilakukan secara berencana dan terus-menerus
guna memecahkan berbagai masalah yang timbul sebagai akibat dari adanaya
perubahan sehingga organisasi dapat mengatasi perubahan serta menyesuaikan
diri dengan perubahan dengan menerapkan ilmu perilaku yang dilakukan oleh
pejabat dalam organisasi itu sendiri atau dengan bantuan ahli dari luar
organisasi.

D. Simpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disumpulkan
bahwa organisasi memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang
secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan
tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan
memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja. Organisasi memiliki
ciri-ciri, unsur-unsur serta teori tersendiri yang menghasilkan macam-macam
organisasi. Dengan berbagai tipe serta struktur yang bermacam-macam juga.

19
Daftar Pustaka

https://repository.unpas.ac.id/9795/5/BABII.pdf
https://bharurrosyididuraisy.wordpress.com/
https://projasaweb.com
https://www.studocu.com
http://library.binus.ac.id
https://serupa.id/prinsip-prinsip-organisasi-penjelasan-rinci-dan-contoh-
penerapan/
https://www.popmama.com
https:///www.maxmanroe.com
https://www.liputan6.com/hot/read/4620543/12-macam-organisasi-dan-
contohnya-pahami-tiap-klasifikasi

20

Anda mungkin juga menyukai